HUBUNGAN LAMA DIABETES MELITUS DENGAN TERJADINYA GAGAL GINJAL TERMINAL DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit DR. Moewardi Di Surakarta.

HUBUNGAN LAMA DIABETES MELITUS DENGAN TERJADINYA
GAGAL GINJAL TERMINAL DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI
SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Utuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :

Qholfi Anggi Uraini Sahid
J500090060

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK

Qholfi Anggi Uraini Sahid, J500090060, 2013. Hubungan Lama Diabetes
Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal di Rumah Sakit DR.
Moewardi.

Latar Belakang: Era globalisasi yang serba cepat ini manusia dituntut agar dapat
bersaing satu sama lain untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan, sehingga
faktor kesehatan menjadi pertimbangan terakhir dalam kehidupan.Pendapatan
perkapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, meningkatkan
prevalensi penyakit degeneratif, seperti salah satu contohnya adalah Diabetes
Melitus yang cukup tinggi perkembangannya di Indonesia. Penyakit Diabetes
Melitus mempunyai resiko 34% untuk terjadinya Gagal Ginjal Terminal apabila
tidak terkontrol dengan baik dan benar.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan lama Diabetes Melitus dengan Gagal
Ginjal Terminal di rumah sakit DR. Moewardi.
Metodologi Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian observational
analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik purposive sampling.
Ukuran sampel adalh 68 responden, 34 responden penderita Diabetes Melitus
dengan Gagal Ginjal Terminal dan 34 responden pernderita Diabetes Melitus
tanpa Gagal Ginjal Terminal. Masing-masing sampel dilakukan observasi lama
menderita Diabetes Melitus. Teknik analisa data yang digunakan adalah Pearson
yang diolah menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 19.0
for Windows.
Hasil Penelitian: dari perhitungan data statistik didapatkan nilai p = 0,045
(p70 sebesar 2,94 % (1 responden).


dan Gagal Ginjal

Tabel 4. Deskripsi jumlah kejadian gagal ginjal terminal berdasarkan lama
diabetes melitus.

Lama DM-GGT

Jumlah

%

1-5 tahun

18

52,94

6-10 tahun


12

35,29

11-15 tahun

4

11,77

Jumlah

34

100

Tabel
4
menunjukkan bahwa Diabetes Melitus dengan lama 1-5
tahun untuk

mendapatkan komplikasi Gagal ginjal Terminal sebanyak 52,94 % (18
responden), Diabetes Melitus dengan lama 6-10 tahun sebanyak 35,29 % (12
responden) dan 11-15 tahun sebesar 11,77 % (4 responden) untuk terkena Gagal
Ginjal Terminal.
Tabel 5. Deskripsi jumlah kejadian kadar kreatinin serum dalam Gagal Ginjal
Terminal
Kadar Kreatinin
Jumlah
%
serum
18
52,94
6-10 mg/dl
11-15 mg/dl

16

47,06

Total


34

100

Tabel 5, menunjukkan kejadian bahwa jumlah kreatinin serum yang terdapat pada
responden yang menjalani hemodialisa berkisar 6-10 mg/dl sebanyak 52,94%
(18 responden) dan jumlah kreatinin serum 11-15 mg/dl sebanyak 47,06% (16
responden).

Tabel 6. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan lama DM sampai terjadinya
GGT dengan Jenis kelamin.
Lama
DM-GGT

Jenis Kelamin

%

LK

11

PR
7

Lk
32,35

Pr
20,59

6-10 tahun 7

3

20,59

8,82

3


1

8,82

2,94

1-5 tahun

11-15
tahun

Tabel 6, menunjukkan kejadian bahwa lama DM sampai ke GGT dalam waktu 1-5
tahun untuk laki-laki memiliki nilai lebih tinggi yaitu 32,35% (11 responden)
dari pada wanita 20,59% (7 responden) sedangkan pada waktu 6-10 tahun lakilaki juga memiliki nilai lebih tinggi 20,59% (7 responden) daripada wanita 8,82%
(3 responden), dan pada 11-15 tahun laki-laki memiliki presentase 8,82% dan
perempuan 2,94 % (1 responden).
Sebelum uji korelasi pearson uji yang dibutuhkan guna melengkapi persyaratan
sebagai uji korelasi pearson maka dibutuhkan uji distribusi data untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak.

Tabel 7. Uji Distribusi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kreatinin
Lama_DM
68

68

Mean

4.753

6.537

Std. Deviation

3.7976

4.2875


Absolute

.184

.102

Positive

.184

.102

Negative

-.137

-.098

1.518


.839

N
Normal
Parametersa,b

Most Extreme
Differences

KolmogorovSmirnov Z

.020

Asymp. Sig. (2tailed)

.482

Test distribution is Normal.
Calculated from data.
Tabel 7, menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

Tabel 8. Uji Hubungan Lama Diabetes Melitus dengan Terjadinya Gagal Ginjal
Terminal
Correlations
Kreatinin

Pearson

Kreatinin

Lama DM

1

.244*

Correlation
Sig. (2-tailed)
Lama DM

.045

N

68

68

Pearson

.244*

1

Correlation
Sig. (2-tailed)

.045

N

68

68

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tabel 8, menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara lama Diabetes
Melitus dengan Gagal Ginjal Terminal karena memiliki nilai (p) = 0,045 (p <
0,05). Korelasi yang didapatkan disini memiliki kekuatan yang lemah, yang
ditunjukan dari (r) = 0,244 (r = 0,20-0,399). Arah korelasi yang didapatkan dari
tabel di atas adalah korelasi positif.

PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian tentang Lama Diabetes Melitus
dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal pada RS. Dr. Moewardi di Surakarta
yang menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan
Cross Sectional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien-pasien
RS. Dr. Moewardi di Surakarta, telah diperoleh data-data yang dicantumkan
dalam bentuk tabel yang terdapat pada hasil penelitian.
Dari penelitian ini diperoleh hasil terdapat hubungan yang bermakna antara Lama
Diabetes Melitus dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal ditunjukkan dengan
uji Pearson didapatkan hasil p=0,045, yang mana mempunyai nilai signifikan
p70 tahun
memiliki nilai 2,94%. Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
sudah dilakukan di RSUD. Prof. DR. Margono Suekarso bahwa umur 45-50 tahun
memiliki presentase 25,0%, pada umur 51-55 tahun memiliki nilai 36,1% pada
umur 56-60 tahun memiliki nilai 16,7%, pada umur 61-65 tahun memiliki nilai
13,9% dan 66-70 tahun 8,3% (Arsono, 2005).
Komplikasi Gagal Ginjal terminal ini sering kali didapatkan pada
penderita Diabetes Melitus dalam kurun waktu 1-5 tahun 52,94%, untuk kurun
waktu 6-10 tahun 35,29% dan untuk kurun waktu 11-15 tahun 11,77%. Gaya
hidup dan kedisiplinan dalam mengonsumsi obat sangat berpengaruh dalam
proses terjadinya komplikasi. Dalam hal ini, persentase terbanyak adalah pada
kurun waktu 1-5 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa lama DM > 5 tahun sebanyak 26,6% dan < 5 sebanyak 73,4%
(Triyanti, 2008).
Kadar kreatinin serum dalam penelitian ini juga diperhatikan, seperti
penelitian terdahulu, responden yang memiliki kreatinin serum 6-10 mg/dl
mencapai 52,94%, untuk kreatinin serum 11-15 mg/dl 47,06% dari nilai ini dapat
dinilai bahwa banyaknya penderita Gagal Ginjal Terminal yang diakibatkan oleh
Diabetus Melitus yang menjalani Hemodialisa di rumah sakit dr. Moewardi
memiliki kadar kreatinin serum yang paling sering didapat 6-10 mg/dl dan ini
menunjukan bahwa semakin tinggi kadar kreatinin serumnya maka semakin lama
responden menderita Gagal Ginjal Terminal. Pada kasus kontrol juga didapati
nilai kreatinin serum yang masih dalam batas normal, namun dari penelitian
sebelumnya menunjukan bahwa nilai kreatinin serum yang mengalami kenaikan >
2 mg/dl mencapai 5,8% dan yang < 2 mg/dl mencapai 94,2% (Triyanti, 2008).
Diantara penyakit degeneratif, diabetes adalah salah satu diantara
penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa mendatang.
Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat
manusia pada abad 21. Perserikatan bangsa-bangsa (WHO) membuat perkiraan
bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah
150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025,
jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang (Slamet, 2009)
Kelebihan dari penelitian ini adalah peneliti mengambil sampel kontrol
yang dapat membandingkan dengan sampel yang diambil sehingga data yang
didapatkan lebih valid. Kasus kontrol ini yang membandingkan lama Diabetes
Melitus tipe 2 dalam menjalani gaya hidup dan kerutinan dalam mengonsumsi
obat yang mana perbandingan ini berpengaruh dalam hasil data yang
menunjukkan kekuatan korelasi yang lemah karena gaya hidup dan rutinitas tiap
responden berbeda-beda.
Kelemahan dari penelitian ini adalah data yang didapatkan diperoleh dari
hasil wawancara yang sifatnya subjektif dan perkiraan sehingga hasilnya kurang
optimal; Selain itu data didapatkan dari rekam medik menunjukkan bahwa lama
Diabetes Melitus diukur dari pertama didiagnosis sampai Gagal Ginjal Terminal

yang mana responden sebelumnya sudah menderita DM tetapi belum terdiagnosis.
Responden yang menderita DM tipe 2 sering kali dengan menjaga gaya hidupnya
saja sudah cukup tanpa harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter,
yang mana hal ini salah satu bentuk awal Diabetes Melitus tidak terkontrol.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara lama Diabetes Melitus dengan terjadinya Gagal Ginjal Terminal
Di Rumah Sakit DR. Moewardi.
SARAN
Adanya hubungan antara lama Diabetes Melitus dengan terjadinya Gagal
Ginjal Terminal merupakan masukan bagi petugas kesehatan agar dapat
memberikan konseling tentang komplikasi Diabetes Melitus sehingga pasien
Diabetes Melitus dapat melakukan kontrol secara rutin.
Bagi peneliti selanjutnya, apabila tertarik meneliti tema yang sama sebaiknya
dilakukan penelitian dengan desain case-control atau dengan desain cohort, untuk
melihat adanya hubungan sebab akibat.

DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association., 2004. Hypertension Management in adultswith
diabetes (position statement). Diabetes Care (Suppl 1): S65-S67.
Arief M. T., 2010. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu kesehatan. 3th ed.
Surakarta: LPP UNS & UNS press.
Arsono, Soni., 2005. Diabetus Melitus sebagai Faktor Resiko Terjadinya Gagal
Ginjal Terminal di Unit Hemodialisis RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo
Purwokerto Tahun 2005. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang.
Bossi M.C., 2003. The Kidney and Adrenal Glands In: Goldberg BB. Petterson H.
Ultrasonography. Philadelphia: editor Nieer. Pp 187-220.
Dahlan M. S., 2005. Statistik Untuk Kedokteran dan kesehatan. 4th ed. Jilid 1.
Ssalemba Medika.
Darmono., 2002. Status Glikemi dan Komplikasi Vaskuler Diabetus Melitus,
dalam: Naskah lengkap KONAS V PERSADIA dan Pertemuan Ilmiah
PERKENI. Semarang: UNDIP.
Donague K.C. Chiarelli, F. Trotta D. Allgrove, J. Dahl- Jorgensen., 2007.
Microvascular and Macrovascular Complication. ISPAD Clinical Practice
Consensus Guidelines Pediatric Diabetes. Pp 163-70
Dorlan., 2010. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC.
Djokomoeljanto., R. 2002. Microalbuminuria In Diabetes melitus. Simposium
Mikroalbuminuria Indikator, Prediktor atau Faktor Resiko. Semarang.
UNDIP.
Fatrakul N. Fatrakul P., 2011. Indices Indicating Early Renal Microvaskular
Disease in Diabetes. The Royal Institute of Thailand journal of Medicine.
FK UNAIR., 2012. Manual ProsedurTatalaksanaHipoglikemia&Hiperglikemia.
Surabaya: FK UNAIR.
Fouque, D., 2004. Influence of Dietery Protein Intake on the progression of
Chronic Renal Insuficiency. Dalam Koople, Massry, penyuntinng

Nutritional Managemen of Renal Desease. Edisi. 2. USA. Lippinocott
Williams & wilkims..
Gross JL, de Azevedo MJ, Silveiro SP, Canani LH, Caramori ML, Zelmanovitz T.
Diabetic Nephropathy: Diagnosis, Prevention, and Treatment: Stages,
Clinical Features, and Clinical Course. http:/medscape.com [Diakses 6
Februari 2010]
Hendromartono. Nefropati Diabetik: dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
III. Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2007. 1898-1901.
Keller Nancy, at al., 2012. Distinguishing Type 2 Diabetes from Type 1 Diabetes
in African American and Hispanic American Pediatric. African American
Journal of Medicine.
Levey A.S., et al, Ann Intern Med 2003. National kidney foundation practice
guidelines for chronic kidney disease: evaluation, classification and
stratification. Pp 139-147
Mitchell RN, Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Buku Saku Dasar Patologis
Penyakit Robbins & Cotran. Ed 7. 2006. Jakarta: EGC.
Mittal, at al., 2010. Diabetes Melitus as a Potential Risk Factor for Renal Disease
among Nepalese: A hospital Based Case Control Study. Nepal Journal of
Epidemiologi. www.nepjol.info/index.php/NJE.
Nicholas, S., 2011. Diabetic Kidney DiseaseDiagnosis Da. dalam Hannry Ford.
Clinical Practice Recommendations for Primary care Physiciansand Helt
Cares Providers. 6th ed, Los Angeles, Univercity of California.Pp.4-10.
Notoatmojo S., 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. 3th ed. Jakarta: Rineka
Cipta.
Price, at al., 2006. Patofisiologi: Clinical Conseps of Desease Processes. Ed. 6.
Jakarta.EGC.
Pernamasari, D., 2009. Diagnosis Dan Klasifikasi Diabetes Melitus. dalam
Sudoyo A.W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibarata M. K, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam jilid III. 5th ed, Jakarta: Interna Publishing Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.Pp 1880-1883.

Sastroasmoro Sudigdo, Ismael., 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis,.
CV. Sagung Seto., Jakarta.
Secunda, J.L., Leonard, K., Katrin, K., Michele, P.A., 2010. Rereata Durasi
penderita Diabetes Melitus Terkena Nefropati Diabetik Sejak Terdiagnosis
Diabetes Melitus Pada Pasien Di Poliklinilk Geriatri RSUP Sanglah. Bali:
FK Udayana
Sherwood, L., 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Shiraishi, F. G, at al., 2012. Inflamation, Disbetes, and Chronic Kidney Disease:
Role of Aerobic Capacity. Paulo State University (UNESP), Brazil.
Sidartawan, S., 2009. Masalah Diabetes Di Indonesia dalam Sudoyo A.W,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibarata M. K, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi IV, Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam.
Situmorang T. D., 2005. Perjalanan Klinis Penyakit Ginjal Diabetik. Naskah
Lengkap The 5th Jakarta Nephrology & Hypertension Course and
Symposium on Hypertension. Jakarta: PERNEFRI. Pp 42-51.
Skorecki K. Green J, Brenner BM., 2005. Chronic Renal Failure. In: Bramwald.
E, Harrison’s Principles of Internal Medicine Vol II, 15th editor, Mc. GrawHill. Pp 1551 – 1558.
Slee, D., 2012. Exploting Metabolic Dysfuntion In Chronic Kidney Disease.
Journal of Nutrition and Metabolism.
Subekti I., 2009. Nefropatik Diabetik, dalam Sudoyo A.W, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibarata M. K, Setiati S.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. 5th ed,
Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Pp 1947
Sukandar E., 2006. Gagal Ginjal Kronik dan terminal. Dalam: Nefropati klinik
edisi III, Bandung: penerbit Pusat Informasi Ilmiah bagian Ilmu Penyakit
Dalam FK. UNPAD. Pp 465-524.
Suwitra, K., 2009. Penyakit Ginjal Kronik. dalam Sudoyo A.W, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibarata M. K, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid
II. 5th ed, Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam.Pp 581-4

Suyono, S., 2009. Diabetes Melitus Di Indonesia. dalam Sudoyo A.W, Setiyohadi
B, Alwi I, Simadibarata M. K, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
jilid III. 5th ed, Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam.Pp 1873-1883
Triyanti, K., Suhardjono., Pradana, S., Hamzah, S., 2006. Renal Function
Decrement Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Cipto Mangunkusumo
Hospital. The Indonesia Journal of Medicine.

Dokumen yang terkait

Gambaran Risiko Terjadinya Ulkus Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Gambaran Risiko Terjadinya Ulkus Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 3 13

GAMBARAN RISIKO TERJADINYA ULKUS PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UMUM Gambaran Risiko Terjadinya Ulkus Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 4 13

PENDAHULUAN Gambaran Risiko Terjadinya Ulkus Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 4 6

Daftar Pustaka Gambaran Risiko Terjadinya Ulkus Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 2 4

HUBUNGAN LAMA DIABETES MELITUS DENGAN TERJADINYA GAGAL GINJAL TERMINAL DI RUMAH SAKIT Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit DR. Moewardi Di Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit DR. Moewardi Di Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA LAMA HIPERTENSI DENGAN ANGKA KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL DI RSUD Hubungan Antara Lama Hipertensi Dengan Angka Kejadian Gagal Ginjal Terminal di RSUD Dr. Moewardi surakarta.

0 1 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Lama Hipertensi Dengan Angka Kejadian Gagal Ginjal Terminal di RSUD Dr. Moewardi surakarta.

0 4 4

HUBUNGAN ANTARA LAMA HIPERTENSI DENGAN ANGKA KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL DI RSUD Hubungan Antara Lama Hipertensi Dengan Angka Kejadian Gagal Ginjal Terminal di RSUD Dr. Moewardi surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN DERMATOFITOSIS DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Dermatofitosis Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

1 11 13