TINGKAT PENGETAHUAN ATLET FUTSAL PELATDA PON SUMUT 2012 TERHADAP DOPING (CLENBUTEROL).

TINGKAT PENGETAHUAN ATLET FUTSAL PELATDA PON SUMUT
2012 TERHADAP DOPING (CLENBUTEROL)

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains (S.Si)

Oleh
NATALIA BR BARUS
NIM : 608214033

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dimaksud untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan program Sarjana Keilmuan di Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril
maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah tepat waktunya
hingga dalam penulisan skripsi. Secara khusus penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay. M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan dan beserta staf-stafnya.
3. Bapak Drs. Benny Subadiman. M.Kes, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Keolahragaan FIK UNIMED dan Ibu Dra. Rosmaini Hasibuan. M.Pd,
selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan FIK UNIMED, yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.
4. Bapak Fajar Apollo Sinaga S.Si, M.Si Apt selaku Pembimbing Skripsi
yang telah membimbing penulis dari awal penulisan sampai skripsi ini
terselesaikan dengan baik.
5. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak/Ibu penguji yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.


6. Seluruh Bapak/Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Ilmu Keolahragaan
yang telah banyak membantu penulis.
7. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Tarsim Barus dan Ibunda
Normina Br Sembiring atas segala perhatian, kasih sayang dan doanya
kepada saya sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Terkhusus penulis ucapkan terima kasih kepada Barnes Barus (Adik) yang
senantiasa memberikan dukungan kepada saya. Terima kasih juga buat
Daniel C Simbolon yang selalu mendukung dan memberikan motivasi
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. Semua sahabat-sahabat IKOR 2008, Shinta, Vicha, Heni, Mira, Hitler,
Yopi, Julio, Oliver, Rajoki, Ismail, Leo, Rispati, Irwan dan sahabatsahabat lainnya yang tidak disebutkan satu persatu namanya, terima kasih
untuk selalu dan senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.
Semoga kebaikan Bapak/ Ibu/ Saudara/i menjadi amal baik dan mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan selesainya skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pada umumnya bagi semua pembaca.


Medan, September 2012
Penulis

Natalia Br Barus
NIM: 608214033

ABSTRAK

NATALIA BR BARUS. TINGKAT PENGETAHUAN ATLET FUTSAL PELATDA
PON SUMUT 2012 TERHADAP DOPING (CLENBUTEROL). (Pembimbing : Fajar
Apollo Sinaga)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pengetahuan atlet futsal pelatda PON SUMUT 2012 terhadap doping (clenbuterol). Ada
beberapa alasan seorang atlet menggunakan doping untuk meraih suatu prestasi. Salah satu
alasannya adalah karena ia tidak mencapai hasil latihan yang maksimal. Belakangan ini
dijumpai beberapa kasus atlet dunia yang terjerat kasus doping. Kasus yang paling baru
adalah atlet yang terjerat kasus clenbuterol. Tetapi kebanyakan dari atlet yang terjerat
kasus clenbuterol tidak mengetahui bahwa mereka terkena zat tersebut karena zat

clenbuterol terkandung di dalam makanan yang mereka konsumsi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei data,
dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang yakni seluruh atlet futsal Pelatda PON SUMUT
2012 dengan teknik penarikan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini berupa angket mengenai doping dan clenbuterol. Penelitian ini dilaksanakan di
Lapangan Futsal Pancing Jalan Willian Iskandar Medan pada tanggal 24 Agustus 2012
sampai 28 Agustus 2012.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan atlet futsal Pelatda PON SUMUT 2012 terhadap
doping (clenbuterol) adalah sebagai berikut : tingkat pengetahuan mengenai doping dalam
kategori “Baik” dengan persentase 75,00%, tingkat pengetahuan mengenai efek-efek
doping dalam kategori “Baik Sekali” dengan persentase 84,67%, sikap terhadap doping
dalam kategori “Baik” dengan persentase 77,82%, dan tingkat pengetahuan mengenai
clenbuterol dalam kategori “ Baik” dengan persentase 73,97%. Hasil penelitian secara
keseluruhan mengenai tingkat pengetahuan atlet futsal Pelatda PON SUMUT 2012
terhadap doping (clenbuterol) dalam kategori “Baik”, dengan persentase 77,11%.

Kata Kunci

: Doping (clenbuterol)


Daftar Pustaka

: 17 (2001-2012)

DAFTAR ISI
ABSTRAK

.............................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..............................................................................

ii

DAFTAR ISI .............................................................................................

v

DAFTAR TABEL .....................................................................................


vi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Balakang Masalah .............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................


4

C. Pembatasan masalah...................................................................

5

D. Rumusan Masalah ......................................................................

5

E. Tujuan Penelitian .......................................................................

5

F. Manfaat Penelitian .....................................................................

5

BAB II LANDASAN TEORITIS .........................................................


7

A.

Kerangka Teoritis.......................................................................

7

1. Pengertian Doping ....................................................................

7

2. Zat – Zat yang Termasuk Doping .............................................

11

2.1 Stimulan.............................................................................

12


2.2 Narkotik – analgesik ..........................................................

13

2.3 Androgenik ........................................................................

13

2.4 Anabolik Non Steroid.........................................................

14

2.5 Penghalang Beta ................................................................

15

2.6 Diuretika ............................................................................

15


2.7 Peptida hormone ................................................................

15

3. Clenbuterol...............................................................................

16

4. Farmakokinetik Clenbuterol .....................................................

18

B. Kerangka Berfikir.........................................................................

21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................

22


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

22

B. Populasi dan Sampel ..................................................................

22

C. Metode Penelitian ......................................................................

23

D. Instrumen Penelitian...................................................................

23

E. Teknik Pengumpul Data .............................................................

24

F. Teknik Analisis Data ..................................................................

26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................

28

A. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................

28

B. Hasil Penelitian .........................................................................

28

C. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................

32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

34

A. Kesimpulan...............................................................................

34

B. Saran ........................................................................................

34

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

36

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Penggunaan doping pada PON XIV
dan SEA GAMES XIX............................................................... .. 8
Tabel 2. Kisi-Kisi Data Kuesioner............................................................

26

Tabel 3. Data Persentase Tingkat Ilmu Pengetahuan Mengenai
Doping (Clenbuterol) .................................................................

29

Tabel 4. Daftar Nama-Nama Atlet Futsal Pelatda PON SUMUT 2012 .....

30

Tabel 5. Data Angket Atlet Futsal Pelatda PON SUMUT 2012 ................

31

Tabel 6. Validitas Tiap Butir Angket........................................................

46

Tabel 7. Nilai Varians Tiap Butir Angket ..............................................................

48

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Badan Futsal Daerah sumatera Utara .............................

53

Gambar 2. Atlet Futsal Pelatda PON SUMUT 2012 melakukan pemanasan 53
Gambar 3. Peneliti Menjelaskan Cara Pengisian Angket Kepada Sampel .

54

Gambar 4. Peneliti Membagikan Angket Kepada Sampel ........................

54

Gambar 5. Sampel Mengisi Angket..........................................................

55

Gambar 6. Foto Peneliti Bersama Pelatih Dan Atlet Futsal Pelatda
PON SUMUT 2012 ...............................................................

56

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Penelitian .................................................................

38

Lampiran 2. Perhitungan Validitas Angket ...............................................

45

Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Angket ...........................................

48

Lampiran 4. Tabel Perhitungan Validitas Angket Penelitian.....................

51

Lampiran 5. Tabel Perhitungan Reliabilitas Angket Penelitian .................

52

Lampiran 6. Data Angket Tingkat Pengetahuan Atlet Futsal Pelatda
PON SUMUT 2012 Terhadap Doping (Clenbuterol) ...........

53

Lampiran 7. Data Hasil Tingkat Pengetahuan Atlet Futsal Pelatda
PON SUMUT 2012 Terhadap Doping (Clenbuterol) ...........

54

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Prestasi yang cemerlang seakan-akan menjadi kewajiban bagi seorang atlet.
Semakin banyak prestasi yang diraih maka semakin banyak pula penghargaanpenghargaan yang di dapat, dan ditambah dengan bonus-bonus yang
menggiurkan. Ketatnya persaingan di dunia olahraga membuat atlet berlombalomba untuk mengukir prestasi, dan tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mengejar
prestasi tersebut dilakukan dengan cara yang tidak sportif, seperti pemakaian
doping pada saat latihan ataupun pada saat menghadapi pertandingan. Efek doping
meskipun atlet sudah tahu akan bahayanya tetapi mereka tetap saja melakukannya
tanpa berpikir panjang. Atlet yang menggunakan doping biasanya karena ia tidak
mencapai hasil latihan yang maksimal. Selain itu juga dapat dikarenakan tergiur
akan hadiah pada turnamen/pertandingan.
Belakangan ini banyak di jumpai kasus-kasus atlet ternama yang terkena
doping clenbuterol sehingga mereka tidak diijinkan mengikuti pertandingan dan
penghargaan yang di dapat sebelumnya di cabut karena mereka positif memakai
doping clenbuterol. Pemakaian doping clenbuterol ini kebanyakan tidak
disengaja, karena bahan ini terkandung di dalam makanan. Bahan ini biasanya
diberi untuk makan ternak, termasuk ternak babi dan sapi agar menghasilkan
daging yang empuk. Atlet yang akan mengikuti sebuah pertandingan justru harus
dicukupi kebutuhan pangannya, tidak terlepas dari makanan-makanan yang
1

berasal dari daging. Para atlet akan mendapatkan larangan bertanding bila
ditemukan positif mengkonsumsi clenbuterol.

Penelitian baru-baru ini menjelaskan, sekitar 22 dari 28 orang yang
berlibur ke China di tes positif clenbuterol karena mengkonsumsi daging
(Suzzana, 2012). Kasus lain adalah mengenai Alberto Contador, atlet juara balap
sepeda Tour de France yang pernah mengalami masalah ini. Ia mengakui bahwa
konsumsi daging merupakan penyebabnya. Cantador meraih dua dua gelar
bergengsi setelah 2 kali ditemukan adanya clenbuterol di sampel darah Cantador,
Grand Tour de France 2012 dan Giro di Italia 2011. Sehingga gelar Yellow Jersey
tour de France 2012 harus diserahkan pada runner-up Andy Schleck (Ady, 2011).
Kasus Contador adalah salah satu di antara sekian banyak atlet kelas dunia yang
positif clenbuterol. Pebalap sepeda China, Li Fuyu, juga terkena kasus serupa
sampai ia dipecat dari tim balap Radio Shack yang menaungi pebalap kondang
Lance Armstrong. Li dinyatakan positif doping pada balapan di Belgia, Maret
tahun lalu. Seperti juga Contador, kandungan clenbuterol dalam tubuhnya amat
kecil 0,000000000001 gram per tetes urinesehingga tak terlihat oleh mata dan tak
bisa dicatat oleh timbangan presisi tertinggi yang biasa dipakai ahli kimia sekali
pun (AP Fit, 2011). Kasus yang sama juga terjadi pada pelari Polandia Canoer
Adam Seroczynski yang didiskualifikasi karena terbukti mengkonsumsi obat ini
setelah ia mencapai garis finish dengan urutan ke-4 di 2K 1000m dalam acara
Olimpiade 2008 di Beijing.

Di Inggris yang tahun depan akan menjadi tuan rumah Olimpiade,
kekhawatiran banyaknya atlet positif clenbuterol karena mengonsumsi daging
yang terkontaminasi juga merebak. Itu terjadi setelah salah seorang atlet potensial
mereka, Callum Priestley (lari gawang), dinyatakan positif clenbuterol saat
mengikuti camp di Stel-leribosch, Afrika Selatan, pada Februari 2010.Dia terkena
skors dua tahun sehingga terancam tidak maksimal pada Olimpiade London
2012.Dia juga diindikasikan positif clenbuterol setelah makan daging yang
terkontaminasi (Ady dan Oby, 2011). Kasus paling massal terjadi di cabang sepak
bola Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Meksiko, Juni 2011, 109 pemain dari
berbagai negara terbukti mengonsumsi clenbuterol. Dugaan kembali mengarah
pada daging yang mereka konsumsi sepanjang berlangsungnya kejuaraan
(Suzzana, 2011). Empat pemain Meksiko memang lolos dari tes doping, namun
darah lima pemain dinyatakan positif mengandung zat terlarang clenbuterol.
Kepala tim medis FIFA Jiri Dvorak mengaku terkejut dengan kenyataan tersebut.
Sementara itu, Presiden Federasi Sepakbola Meksiko (FMF) Justino Compean
mengajukan pembelaan terhadap pemain-pemainnya, yang diduga mengonsumsi
daging yang terkontaminasi (Muhayati Faridatun, 2011).

Menurut UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional,
Bab IKetentuan Umum Pasal I ayat 22, Doping adalah penggunaan zat dan/atau
metode

terlarang

untuk

meningkatkan

prestasi

olahraga.

Menurut

IOC(International Olympic Committee ) pada tahun 1990, doping adalah upaya
meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam
olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Alasannya terutama mengacu

pada ancaman kesehatan atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan
bagi semua atlet dan efek olahraga "bersih" (bebas doping) yang patut dicontoh
dalam kehidupan umum.

Keberadaan doping di kalangan atlet agak sulit dibendung selama si atlet
tidak mengakui keberadaan dan kemampuan fisiknya sendiri. Sudah banyak
peraturan dan batasan-batasan yang sengaja dibuat untuk selalu menjaga
kejujuran, bahkan sudah banyak sanksi tegas, mulai dari yang ringan sampai yang
berat, diberlakukan pada mereka yang terbukti melanggar. Meski sudah resmi
dilarang, banyak atlet yang masih memakai doping sebagai alternatif untuk
memenangkan pertandingan. Selain itu, doping juga berbahaya bagi kesehatan si
atlet sebab dapat menyebabkan timbulnya penyakit, cacat, bahkan kematian. Jadi,
keuntungan yang didapat tidaklah seimbang dengan kerugian yang akan diderita
bertahun-tahun kemudian. Belum lagi jika ketahuan, si atlet dan pembinanya
harus menanggung rasa malu.

Berdasarkan latar belakang diatas, hal tersebut dapat pula terjadi pada atlet
di Indonesia khususnya atlet futsal pelatda PON SUMUT 2012, sehingga perlu
dilakukan penelitian sejauh mana tingkat pengetahuan mereka mengenai doping
khususnya clenbuterol.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dibuat suatu gambaran
tentang permasalahan yang dihadapi. Apakah atlet futsal pelatda PON SUMUT
2012 mengetahui bahaya pemakaian clenbuterol? Sejauh manakah tingkat

pengetahuan atlet futsal pelatda PON SUMUT 2012 mengenai doping
(clenbuterol)?

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah, maka peneliti membatasi ruang lingkup
masalah hanya kepada tingkat pengetahuan atlet futsal pelatda PON SUMUT
2012 terhadap doping (clenbuterol) dan bahaya pemakaian doping (clenbuterol)
bagi atlet itu sendiri.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan
diteliti sebagai berikut : “Sejauh mana tingkat pengetahuan atlet futsal pelatda
PON SUMUT 2012 mengenai doping (clenbuterol).

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah mengetahui sejauh
mana tingkat pengetahuan atlet futsal pelatda PON SUMUT 2012 mengenai
doping (clenbuterol)

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada pelatih futsal pelatda PON SUMUT 2012
tentang bahaya penggunaan doping khususnya clenbuterol.

2. Memberikan informasi kepada atlet futsal pelatda PON SUMUT 2012
tentang bahaya penggunaan doping khususnya clenbuterol.
3. Sebagai bahan pengetahuan bagi penulis untuk lebih mengetahui
mengenai doping clenbuterol.

31

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang Survey
Tingkat Ilmu Pengetahuan Atlet Futsal Pelatda PON SUMUT 2012 Terhadap
Doping (Clenbuterol), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ilmu pengetahuan
atlet Futsal Pelatda PON SUMUT 2012 terhadap doping (clenbuterol) sebesar
77,11% dengan kategori “Baik”. Dari besarnya persentase yang diperoleh,
tentunya untuk menciptakan pertandingan secara fairplay dapat terwujud, karena
atlet yang mengetahui bahaya-bahaya pemakaian doping (clenbuterol) tentu akan
lebih berfikir panjang menggunakan doping untuk meraih kemenangan dalam
sebuah pertandingan atau perlombaan.

B. Saran
Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa saran sebagai berikut :
1.

Diharapkan kepada Atlet Futsal Pelatda PON SUMUT 2012 supaya lebih
memperdalam pengetahuan mengenai bahaya-bahaya doping khususnya
clenbuterol.

2.

Diharapkan kepada pelatih supaya lebih selektif dalam menghadapi tawaran
obat-obatan produsen yang dapat meningkatkan kekuatan maksimum atlet
dengan jalan yang tidak benar seperti penggunaan doping.

3.

Masukan bagi ilmuan olahraga yang ingin mengetahui efek-efek dari
pengunaaan doping khususnya clenbuterol.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian
Praktik. Jakarta, PT. Adi Mahastya.

Suatu

Pendekatan

Aymeric Douillard (2011). Skeletal and Cardiac Muscle Ergogenics and Side
Effects of Clenbuterol Treatment. France, Jurnal Sports Medicine &
Doping Studies
Giriwijoyo, Y.S. Santoso dan Ali, M. Muchtamadji (2005): Ilmu Faal Olahraga.
Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan Dan Untuk
Prestasi. Bandung
Kiranadi Bambang (2004). Injeksi Clenbuterol Menurunkan Lemak Bawah
Kulit Dan Meningkatkan Bobot Karkas Kambing Peranakan Etawah.
Jurnal Veteriner Juni 2004. Universitas Udayana.
Muhayati Faridatun (2001). 9 Pemain Meksiko Tersangkut Doping. OkeZone, 7
Agustus 2012
Nugroho Luhung(2012). WADA: Aturan Clenbuterol Mungkin Berubah. Jakarta,
Jurnal Nasional
Sujatno Muchtan (1996): Pengaruh Penggunaan Doping Terhadap Penampilan
Atlet Pada Pekan Olahraga Nasional XIV/1996 dan South East Asian
Games XIX/1997 di Jakarta. Bandung, Jurnal Kedokteran Maranatha
Sunarno Agung dan Sihombing Syaifullah (2011). Metode Penelitian
Keolahragaan. Surakarta, Yuda Pustaka
Nicole, at all (2008). Ergogenic Substance Use and Detection in Adolescent
Athletes: An Overview. California Journal of Health-System Pharmacy
Ady (2011). http://bataviase.pitoong.com/?p=63806. Bataviase.co.id, 10 Mei 2012
Ady dan Oby (2011).
http://www.kaltimpost.co.id/index.php/main/pr?mib=berita.detail&id=121
169. Kaltim Post.co.id, Selasa 8 Mei 2012
Ap Fit (2011). http://nasional.kompas.com/read/2011/01/25/04472119/.
Kompas.com, 10 Mei 2012
Kompasiana. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/11/20/doping-didunia-olahraga/. 19 Juni 2012

Suzzana (2012).
http://www.pelitaonline.com/read/hiburan/internasional/26/3619/restoranbebas-doping-untuk-para-atlet/. Shanghai, Pelita Online, 10 Mei 2012
Uyung Pramudiarja (2012).
http://health.detik.com/read/2010/10/01/110048/1452889/763/mungkinkah
-tidak-lolos-tes-doping-gara-gara-makan-steak. Detik Health, Selasa 8 Mei
2012
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Analgesik. 19 Juni 2012
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Stimulan . 19 Juni 2012
Web.Pusatstreroid.com.http://pusatsteroid.ecwid.com/product?4621385
2 September 2012