SURVEY KECUKUPAN GIZI ATLET ATLETIK NOMOR LEMPAR PELATDA PON SUMUT KE XVIII TAHUN 2012.

(1)

SURVEY KECUKUPAN GIZI ATLET ATLETIK NOMOR LEMPAR PELATDA PON SUMUT KE XVIII

TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh : SAJALI NIM. 608310197

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadhirat Allah SWT atas segala berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “ Survey Kecukupan Gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Tahun 2012” yang diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Jasmani Sekolah (PJS) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini “bagai setetes air yang tak punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Selanjutnya penulis sadar selaku manusia biasa tidak luput dari kesalahan. “ Tidak ada gading yang tak retak, kalau tidak retak bukanlah gading, tidak ada manusia yang tidak punya salah kalau tidak punya salah bukanlah manusia”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak terhingga kepada Yth:

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Unimed

2. Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan,bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku PD I,bapak Drs Mesnan, M.Kes.AIFO selaku PD II, bapak Dr.Budi Valianto, M.Pd selaku PD III. 3. Bapak Dr.Tarsyad Nugraha,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

4. Bapak Drs.Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.


(5)

5. Bapak Drs. Sugiono, M.Pd, selaku pembibing dalam penyelesaian skripsi.

6. Seluruh atlet atletik PPLM dan atlet Pelada PON SUMUT Tahun 2012 yang telah banyak membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teristimewa buat keluarga tercinta ayahanda Wagiran, Ibunda tercinta Supiana, Kakanda Wagini, Abangda Kresman, Arif, dan Adinda Arman, Narima, Minarsi serta Lusiana.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Akhirnya, segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh yang maha kuasa. Penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang sempurna selain Al-qur’an, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan umumnya dan prestasi olahraga khususnya. Amin…Ya…Rabbal…’Alamin

Medan, Agustus 2012 Penulis

Sajali


(6)

ABSTRAK

SAJALI . Survey Kecukupan Gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Tahun 2012.

Pembimbing : Drs. Sugiono, M.Pd

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED. 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi yang dikonsumsi atlet atletik lempar pelatda PON SUMUT ke-XVIII tahun 2012.

Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan persentase. Jumlah orang coba 3 orang yang diperoleh dengan tehnik sampel total. Penelitian dilaksanakan selama 1 minggu dengan 2 kali pertemuan.

Instrumen yang dipakai untuk mengetahui kecukupan kalori atlet pelatda PON Sumut adalah timbangan berat badan, alat tulis, dan format cekhlis. Hasil survey dari 3 orang sempel memiliki kebutuhan kalori perhari dengan rentang 6000 s/d 8000 kalori perhari, dengan rata-rata = 7434,1 kalori perhari dan nilai asupan kalori dengan rentang 6000 s/d 8000 kalori perhari dan rata-rata kalori = 7244,4 kalori. Hasil perbandingan nilai asupan kalori dengan standart penafsiran nilai kalori untuk nomor lempar cabang olahraga atletik terdapat 2 orang yang asupan kalorinya mencukupi dengan rata-rata = 74350,5 kalori dan 1 orang yang kalorinya tidak mencukupi dengan asupan kalori = 6.862,3 kalori. Maka dipersentasekan berdasarkan jumlah atlet yang asupannya mencukupi P=F/N x 100% , 2/3 x 100% = 66,6% dan persentase dari jumlah atlet yang nilai asupannya tidak mencukupi yaitu 1/3 x 100% = 33,3%. Dengan membandingkan kedua hasil persentase disimpulkan bahwa asupan kalori Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT ke- XVIII Di Medan Tahun 2012 mencukupi dengan standart penafsiran nilai kalori atlet nomor lempar cabang atletik. Pada nomor lontar matril dan lempar cakram asupan kalorinya mencukupi, pada nomor tolak peluru tidak mencukupi.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

A. Kajian Teoritis ... 7

B. Kerangka Berfikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

C. Metode Penelitian ... 32


(8)

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PEMBAHASAN ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Kebutuhan Dan Asupan Kalori Perhari Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda Pon Sumut Ke XVIII ... 38 2. Penafsiran Nilai Kebutuahan Energi Perhari pada Nomor Lempar Atlet

ateltik Kolori ... 39 3. Hasil Perhitungan Nilai Kebutuhan Kalori Dan Asupan Kalori Atlet Aletik

Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII ... 40 4. Kebutuhan Perhari Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke

XVII ... 40 5. Daftar Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di Medan Yang Asupan Kalorinya Mencukup ... 41 6. Daftar Atlet Aletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di

Medan Yang Asupan Kalorinya Tidak Mencukupi ... 41 7. Persentase Proporsi Makan Masing-Mising Atlet ... 42 8. Persentase Proporsi Makanan Total Asupan Kalori ... 43 9. Formulir Tes Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke-XVII

Di Medan Tahun 2012 ... 49 10.Hasil Perhitungan Kecukupn Kalori Perhari Atlet Atletik Nomor Lempar


(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Peneliti Sedang Memberikan Pengarahan Pada Sampel ... 54

2. Peneliti Sedang Membagikan Format Cekhlis ... 54

3. Sampel Sedang Mengisi Format Cekhlis ... 55

4. Peneliti Sedang Mengambil Format Cekhlis Yang telah Diisi ... 55


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Perhitungan Nilai BMR Dan Nilai Asupan Kalori Atlet Atletikl Nomor

lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di Medan Tahun 2012. ... 51 2. Format Observasi Cekhlis ... 57 3. Tabel Komposisi Kandungan Zat Makanan ... 59


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh termasuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat aktivitas kerja atau kegiatan fisik. Kebutuhan akan zat gizi mutlak bagi tubuh agar dapat melakukan fungsinya. Tubuh memerlukan zat-zat gizi yang diperoleh dari makanan sehari-hari. Dari makanan itulah tubuh manusia memperoleh zat yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat gizi untuk mempetahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh untuk menghasilkan tenaga (Energi) (Irianto, 2006 : 2). Oleh karena itu guna memenuhi gizi tubuh diperlukan pengetahuan dasar dalam makanan yang mencakup : pengetahuan tentang gizi, sumber-sumber bahan makanan, pengolahan makanan dan kegunaan makanan dalam tubuh kita (Suryadi, 2007 : 3).

Bagi olahragawan karena aktivitasnya lebih berat dari orang yang bukan olahragawan, maka porsi makanannya harus lebih besar disesuaikan dengan cabang olahraganya (Ringan, Sedang, atau Berat) (Suryadi, 2007 : 4). Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang lama, maka Konsumsi makanan juga sangat berpengaruh terhadap status gizi


(13)

2

seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien.

Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor, antara lain umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta berat atau ringannya aktivitas sehari-hari. Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk : (1) Metabolisme basal, (2) Aktivitas fisik, dan efek makanan atau pengaruh dinamik khusus (Specific Dynamic Action/SDA). Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal. (Almatsier, 2004 : 136).

Dalam pembinaan olahragawan beban kegiatan fisik dan lama untuk tiap cabang olahraga tidak sama. Berdasarkan alasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa makanan (zat gizi) atau kebutuhan energi setiap cabang olahraganya berbeda-beda. Cara penggunaan energi oleh tubuh juga berbeda. Pada cabang olahraga tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing atau loncat tinggi, tubuh menggunakan sejumlah besar energi dalam waktu singkat. Sebaliknya pada jenis olahraga yang tergolong long duration, pemakaian energi untuk jangka waktu lama (Serta, 2009 : 18).

Saat ini dalam program pelatda PON Ke XVIII, pada cabang atletik Sumut membina 11 orang atlet berprestasi dan berbakat, terdiri dari 9 atlet putra dan 2 atlet putri. Jumlah atlet yang terpilih berdasarkan surat Keputusan PB. PASI Nomor : 22/PB.PASI/St.M/XII/2012. Dari 11 atlet tersebut terdapat 4 atlet lempar, keempat atlet lempar adalah putra. Dari atlet atletik pelatda PON keempat atlet lempar ini sudah cukup banyak meraih prestasi olahraga di event daerah maupun nasional. Dengan demikian diharapkan prestasi gemilang mampu


(14)

3

diberikan oleh atlet lempar ini. Terlebih lagi sumut mengharapkan seluruh atlet dapat menyumbangkan mendali pada PON ke XVIII Riau nantinya.

Program pelatda atletik PON ke XVIII sudah dimulai sejak awal Februari 2012, atlet lempar yang terjaring adalah hasil dari kejuaran Porwil dan Kejurnas yang lolos dalam kualifikasi PON. Keseluruhan dari mereka berjumlah 4 orang. Atlet lempar pelatda PON berlatih di Stadion Unimed setiap harinya hanya pada sore hari dalam lama latihan 3 jam dalam satu hari. Latihan dimulai dari pukul 15.00 wib sampai dengan selesai. Khusus pada hari minggu latihan dimulai pagi hari dimulai pukul 07.00 wib s/d selesai, saat ini program pelatda PON sudah memasuki tahap akhir menjelang pertandingan dengan kata lain sudah tahap pelatda 100%. Pada tahap ini seluruh atlet sudah masuk dalam asrama.

Berdasarkan pengamatan di lapangan pihak asrama menyediakan menu makanan bagi atlet pelatda PON, namun makanan yang disediakan oleh pihak asrama rata-rata adalah sama menunya meskipun cabang olahraga yang diikuti berbeda. Selama makan atlet lempar pelatda PON juga tidak ada pengawasan dari pelatih atau ahli gizi sehingga kemungkinan ketidak sesuaian kebutuhan gizi atlet sangat besar kemungkinan terjadi. Ditinjau dari selera makanan para atlet lempar pelatda PON juga memiliki selerah yang berbeda-beda dengan menu yang disajikan. Bagi atlet yang tidak selera dengan menu yang disajikan tentu akan mengakibatkan kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.

Aktivitas fisik yang dilakukan atlet lempar pelatda PON sehari – harinya termasuk dalam kategori olahraga sedang, namun program latihan yang atlet lakukan termasuk kedalam program latihan berat dan membutuhkan asupan energi yang cukup (seimbang). Seperti yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya


(15)

4

bahwa energi berasal dari makanan dan makanan (kalori) berpengaruh kepada kualitas latihan optimal untuk menunjang pencapaian prestasi olahraga yang maksimal.

Secara fisiologis jelas bahwa untuk aktifitas tubuh, manusia memerlukan sejumlah energi. Energi tersebut diperoleh dari sejumlah makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam beraktifitas. Demikian juga penyedian makanan yang cukup dan memenuhi zat gizi yang seimbang bagi seorang atlet akan sangat menunjang kondisi fisik yang prima, berdasarkan uraian di atas, peneliti memfokuskan penelitan tentan kebutuhan gizi atlet atletik nomor lempar pelada PON ke XVIII tahun 2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapatlah dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang diahadapi. Permasalahan yang diidentifikasi adalah sebagai berikut : Bagaimana kecukupan gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012 apakah sudah memenuhi standart gizi olahragawan. Bagaimana keadaan gizi dan status gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.


(16)

5 C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari masalah lebih meluas dan interprestasi yang berbeda, maka diperlukan pembatasan masalah dan masalah dibatasi menjadi kecukupan gizi pada atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Apakah kecukupan gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012 sudah memenuhi standart gizi olahraga.

E. Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat mendasar sehingga kegiatan penelitian dilakukan akan lebih terarah dan akan memberikan gambaran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah:

1. Mengetahui tingkat kecukupan gizi yang dikonsumsi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.


(17)

6 F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Agar atlet dapat melengkapi kebutuhan gizinya.

2. Sebagai bahan masukan bagi Pengurus Pelatda PON atletik.

3. Agar masyarakat olahraga menyadari bahwa kecukupan gizi yang baik penting untuk mendukung peningkatan prestasi.

4. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi jurusan, fakultas, dan perpustakaan fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Medan.


(18)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tingkat kecukupan gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di Medan Mencukupi (66,6%).

B. Saran

1. Kepada atlet nomor lempar diharapkan memahami akan kebutuhan gizinya dan memahami akan kebutuhan tentang kecukupan gizi seorang atlet lempar.

2. Kepada para pelatih agar selalu memberikan informasi dan pengawasan tentang kecukupan gizi atletnya.

3. Agar pengurus dapat memberikan pengawasan yang mengulas masalah kecukupan gizi atlet.

4. Disarankan bagi atlet yang nilai kalorinya tidak mencukupi agar segera mencukupinya, dan bagi atlet yang nilai kalorinya sudah mencukupi agar tetap mempertahankan nilai kalorinya.

5. Agar lebih baik diharapkan nilai kalori yang dikonsumsi atlet mengandung proporsi menu makanan yang seimbang.


(19)

51

DAFTAR PUSTAKA

Achadi Endang L. (2000). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat (Edisi revisi). Depok PT. Raja Gravindo Persada.

Almatsier Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Bowers,L. Fox, 1992. Sports Physiology. Wm.C. Brown Publishers. United States of America

Djoko, 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yokyakarta, Andi Yokyakarta

Drs. Nadisah dkk (1997). Manusia dan Olahraga .Bandung. Bahan kuliah Olahraga ITB dan FPOK/IKIP.

Guthrie, Mark (1953). Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta. Universitas Wisconsin di La Crosse.

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun

http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/protein/

Rachmat Asmuni, 1979. Gizi Olahraga. Departemen Dikbud. Jakarta Soedarmo dan A. Djaeni, 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta Suyadi, 2006. Gizi Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan

Tim Penyusun (1993). Pedoman Pengaturan Makanan Atlet. Jakarta, DEPKES RI

Tim Penyusu. (2007), Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. Medan, FIK UNIMED

U.Jonath. (1988). Atletik 2- Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta Walujo S (1979). Gizi Olahraga I. Jakarta, DEPDIKBUD RI


(1)

3

diberikan oleh atlet lempar ini. Terlebih lagi sumut mengharapkan seluruh atlet dapat menyumbangkan mendali pada PON ke XVIII Riau nantinya.

Program pelatda atletik PON ke XVIII sudah dimulai sejak awal Februari 2012, atlet lempar yang terjaring adalah hasil dari kejuaran Porwil dan Kejurnas yang lolos dalam kualifikasi PON. Keseluruhan dari mereka berjumlah 4 orang. Atlet lempar pelatda PON berlatih di Stadion Unimed setiap harinya hanya pada sore hari dalam lama latihan 3 jam dalam satu hari. Latihan dimulai dari pukul 15.00 wib sampai dengan selesai. Khusus pada hari minggu latihan dimulai pagi hari dimulai pukul 07.00 wib s/d selesai, saat ini program pelatda PON sudah memasuki tahap akhir menjelang pertandingan dengan kata lain sudah tahap pelatda 100%. Pada tahap ini seluruh atlet sudah masuk dalam asrama.

Berdasarkan pengamatan di lapangan pihak asrama menyediakan menu makanan bagi atlet pelatda PON, namun makanan yang disediakan oleh pihak asrama rata-rata adalah sama menunya meskipun cabang olahraga yang diikuti berbeda. Selama makan atlet lempar pelatda PON juga tidak ada pengawasan dari pelatih atau ahli gizi sehingga kemungkinan ketidak sesuaian kebutuhan gizi atlet sangat besar kemungkinan terjadi. Ditinjau dari selera makanan para atlet lempar pelatda PON juga memiliki selerah yang berbeda-beda dengan menu yang disajikan. Bagi atlet yang tidak selera dengan menu yang disajikan tentu akan mengakibatkan kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.

Aktivitas fisik yang dilakukan atlet lempar pelatda PON sehari – harinya termasuk dalam kategori olahraga sedang, namun program latihan yang atlet lakukan termasuk kedalam program latihan berat dan membutuhkan asupan energi yang cukup (seimbang). Seperti yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya


(2)

4

bahwa energi berasal dari makanan dan makanan (kalori) berpengaruh kepada kualitas latihan optimal untuk menunjang pencapaian prestasi olahraga yang maksimal.

Secara fisiologis jelas bahwa untuk aktifitas tubuh, manusia memerlukan sejumlah energi. Energi tersebut diperoleh dari sejumlah makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam beraktifitas. Demikian juga penyedian makanan yang cukup dan memenuhi zat gizi yang seimbang bagi seorang atlet akan sangat menunjang kondisi fisik yang prima, berdasarkan uraian di atas, peneliti memfokuskan penelitan tentan kebutuhan gizi atlet atletik nomor lempar pelada PON ke XVIII tahun 2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapatlah dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang diahadapi. Permasalahan yang diidentifikasi adalah sebagai berikut : Bagaimana kecukupan gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012 apakah sudah memenuhi standart gizi olahragawan. Bagaimana keadaan gizi dan status gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.


(3)

5 C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari masalah lebih meluas dan interprestasi yang berbeda, maka diperlukan pembatasan masalah dan masalah dibatasi menjadi kecukupan gizi pada atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Apakah kecukupan gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012 sudah memenuhi standart gizi olahraga.

E. Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat mendasar sehingga kegiatan penelitian dilakukan akan lebih terarah dan akan memberikan gambaran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah:

1. Mengetahui tingkat kecukupan gizi yang dikonsumsi atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.


(4)

6 F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Agar atlet dapat melengkapi kebutuhan gizinya.

2. Sebagai bahan masukan bagi Pengurus Pelatda PON atletik.

3. Agar masyarakat olahraga menyadari bahwa kecukupan gizi yang baik penting untuk mendukung peningkatan prestasi.

4. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi jurusan, fakultas, dan perpustakaan fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Medan.


(5)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tingkat kecukupan gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di Medan Mencukupi (66,6%).

B. Saran

1. Kepada atlet nomor lempar diharapkan memahami akan kebutuhan gizinya dan memahami akan kebutuhan tentang kecukupan gizi seorang atlet lempar.

2. Kepada para pelatih agar selalu memberikan informasi dan pengawasan tentang kecukupan gizi atletnya.

3. Agar pengurus dapat memberikan pengawasan yang mengulas masalah kecukupan gizi atlet.

4. Disarankan bagi atlet yang nilai kalorinya tidak mencukupi agar segera mencukupinya, dan bagi atlet yang nilai kalorinya sudah mencukupi agar tetap mempertahankan nilai kalorinya.

5. Agar lebih baik diharapkan nilai kalori yang dikonsumsi atlet mengandung proporsi menu makanan yang seimbang.


(6)

51

DAFTAR PUSTAKA

Achadi Endang L. (2000). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat (Edisi revisi). Depok PT. Raja Gravindo Persada.

Almatsier Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Bowers,L. Fox, 1992. Sports Physiology. Wm.C. Brown Publishers. United States of America

Djoko, 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yokyakarta, Andi Yokyakarta

Drs. Nadisah dkk (1997). Manusia dan Olahraga .Bandung. Bahan kuliah Olahraga ITB dan FPOK/IKIP.

Guthrie, Mark (1953). Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta. Universitas Wisconsin di La Crosse.

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun

http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/protein/

Rachmat Asmuni, 1979. Gizi Olahraga. Departemen Dikbud. Jakarta Soedarmo dan A. Djaeni, 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta Suyadi, 2006. Gizi Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan

Tim Penyusun (1993). Pedoman Pengaturan Makanan Atlet. Jakarta, DEPKES RI

Tim Penyusu. (2007), Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. Medan, FIK UNIMED

U.Jonath. (1988). Atletik 2- Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta Walujo S (1979). Gizi Olahraga I. Jakarta, DEPDIKBUD RI