LAPORAN OBSERVASI K3 and KESLING
LAPORAN OBSERVASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SERTA KESEHATAN LINGKUNGAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun oleh :
1. Ditha Andriyani Putri
(6411416072)
2. Seti Tyas Kusumawardani
(6411416096)
3. Eprileo Nugraha
(6411416110)
Rombel 1
Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
LAPORAN OBSERVASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PADA PEGAWAI FOTOKOPI “ANUGRAH” SEKARAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun oleh :
1. Ditha Andriyani Putri
(6411416072)
2. Seti Tyas Kusumawardani
(6411416096)
3. Eprileo Nugraha
(6411416110)
Rombel 1
Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam mata pencaharian untuk
memenuhi kehidupan sehari-harinya. Pekerjaan yang beragam tersebut
berada pada sektor-sektor yang berbeda pula. Sektor-sektor yang ada di
Indonesia seperti formal, informal maupun non formal.
Pekerjaan pada sektor formal lebih tertuju pada pengabdian kepada
Negara. Sedangkan pekerjaan informal dan nonformal sangat beragam.
Pekerjaan informal sendiri cenderung memanfaatkan teknologi-teknologi
modern. Teknologi tersebut merupakan era perkembangan globalisasi yang
mengalih fungsikan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
Penggunaan mesin-mesin ini digunakan untuk mempermudah kerja
manusia. Baik dari segi pertanian maupun dari segi yang lain. Di lingkungan
mahasiswa banyak sekali berdiri tempat-tempat yang menggunakan mesin.
Seperti tempat fotokopi. Tempat fotokopi merupakan hal yang sangat akrab
dengan mahasiswa. Hal ini dikarenakan sebagian tugas dari mahasiswa
masih bergantung pada print. Sehingga untuk menghemat penggunaan tinta
print, maka mesin-mesin fotokopi digunakan untuk print laser.
Namun, banyak yang tidak tahu bahwa penggunaan alat-alat atau
mesin-mesin fotokopi akan mempengaruhi manusia. Pengaruh yang akan
timbul bagi manusia yaitu pada kesehatan penjaga fotokopi. Kesehatan ini
menjadi akibat yang biasa didapat setelah bekerja di tempat fotokopi. Hal
ini dikarenakan sebagian besar dari mesin-mesin fotokopi tersebut
menimbulkan banyak efek pada bagian-bagian tubuh manusia.
Dari uraian di atas yang melatarbelakangi kami untuk melakukan
observasi pada tempat fotokopi. Di samping itu, jarak tempat kos yang
dekat dengan tempat fotokopi menjadi suatu ketertarikan tersendiri untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan kerja pada pegawai di tempat fotokopi. Sebab sesuatu yang
berpengaruh terhadap kita adalahlingkungan sekitar kita. Sehingga kami
lebih memilih tempat fotokopi “Anugrah” yang letaknya berdampingan
dengan lingkungan kami.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan
melakukan observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai
berikut :
1.
Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat fotokopi.
2.
Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari faktor-faktor tersebut
terhadap pegawai fotokopi.
3.
Mengetahui hal-hal yang dapat mengurangi dampak dari akibat kerja.
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Berdasarkan observasi yang kita temukan dan literature yang telah
kita baca menyebutkan bahwa mesin fotokopi memiliki dampak bagi
kehidupan manusia. Dampak positif bagi kehidupan manusia yaitu
teknologi ini mampu mempermudah pekerjaan manusia dalam masalah
percetakan. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari berbagai macam
komponen mesin fotokopi juga banyak sekali.
Akibat yang ditimbulkan dari efek mesin fotokopi ini di antaranya
akibat dari komponen-komponen yang mempengaruhi sektor ini seperti,
1. Gas Ozon
Ozon adalah suatu bentuk dari oksigen (O2) yang tidak stabil,
dimana bisa terbentuk selama proses foto copi. Ozone dihasilkan dari
pengoperasian alat listrik dengan tegangan (voltase) tinggi, seperti
mesin foto copi, peralatan x-ray dan las listrik yang menggunakan arc.
Ozon adalah suatu gas yang reaktif dan tidak stabil dengan paruh tinggal
(half-life) 6 menit di dalam suatu lingkungan kantor. Ozon adalah gas
yang sangat beracun yang keluar dari mesin foto copy dan dapat
menimbulkan banyak masalah kesehatan, mempunyai bau manis,
dimana dalam keadaan normal dapat dideteksi dalam konsentrasi 0,010,02 ppm. Nilai paparan yang diijinkan saat ini menurut Standard yang
diacu di Australia adalah 0,1 ppm (di TI: 0,05 ppm) untuk rata-rata
paparan sehari (time-weighted average).
Ketika foto copi berlangsung, ozon diproduksi terutama pada
waktu memasukkan dan mengeluarkan tabung dan kertas - ozon adalah
hasil pemecahan (breakdown) dari material tabung selama pemindahan
gambar (image) dan juga diproduksi oleh emisi ultra violet dari lampu
mesin foto copi.
Efek Kesehatan
Seperti biasanya ozon dengan cepat berubah kembali menjadi
oksigen, konsentrasi ozon yang normal disekitar mesin foto copi harus
tidak menimbulkan gejala pada karyawan. Rentang dekomposisi
tergantung dari waktu, temperatur (gas pecah lebih cepat pada
temperatur
tinggi)
dan
kontak
dengan
berbagai
permukaan.
Bagaimanapun, konsentrasi ozon dapat terbentuk jika ruangan tersebut
mempunyai ventilasi yang tidak baik. Jika konsentrasi ozon meningkat
menjadi 0,25 ppm atau lebih, gas yang berbau ini dapat menyebabkan
iritasi pada mata, saluran pernapasan bagian atas dan paru-paru,
tenggorokan dan hidung. Gejala lain adalah sakit kepala, napas pendek,
pusing, lelah, dan kehilangan sensitivitas penciuman sementara. Pada
konsentrasi 10 ppm dapat segera membahayakan kehidupan dan
kesehatan.
Menghirup ozon dalam jangka waktu yang lama dalam
konsentrasi beberapa ppm diketahui merusak paru-paru. Beberapa
otoritas menyarankan bahwa konsentrasi 0,1 ppm kemungkinan dapat
menyebabkan kelahiran prematur dan umur pendek.
2. Toner
Toner dalam bentuk bubuk yang digunakan dalam foto copy
kering dan dibuat dari berbagai formula carbon black. Umumnya terdiri
dari sekitar 10% carbon black, yang disemprotkan dalam suatu
polysterene acrylic atau resin polyster yang sensitive panas. Bubuk toner
yang halus dapat keluar dari mesin foto copy, khususnya jika sistem
toner gagal dan otomatis alat mati. Bubuk toner juga dapat keluar selama
pemeliharaan atau ketika mengisi ulang tabung.
Efek kesehatan
Debu toner bisa mengiritasi saluran pernapasan, menimbulkan
batuk dan bersin. Beberapa toner terdiri dari campuran bahan kimia
seperti nitropyrenes dan trinitroflurene . Campuran ini mempunyai sifat
karsinegenik, oleh karena itu hindari kontak dengan kulit dan
pernapasan. Ini dapat dihindarkan dengan memastikan toner tetap dalam
cartride selama proses foto copy berlangsung. Bila ada risiko kontak
dengan kulit dan pernapasan, pekerja yang menangani cartrige harus
menggunakan
sarung
tangan
dan
masker
sekali
pakai.
Resin plastik type polymer yang ditemukan dalam banyak toner mesin
foto copy dan diketahui menyebabkan adanyan reaksi alergi pada kontak
kulit yang berulang-ulang. Gejala-gejala tersebut termasuk ruam kulit
dan perasaan terbakar di mata.
3. Noise/bising
Mesin foto copy dengan kecepatan tinggi dan mempunyai fungsi
ganda, mempunyai potensi untuk menjadi lebih bising. Mesin foto copi
yang lebih tua bisa menimbulkan tingkat kebisingan diatas 75 dB(A)
dan mesin foto copi dengan kemampuan besar menghasilkan kebisingan
80 dB(A). Tingkat kebisingan yang lebih tepat untuk area kantor
seharusnya kurang dari 60 dB(A).
Efek Kesehatan
Kebisingan dari pengoperasian mesin foto copy (khususnya yang
terus menerus) dapat menyebabkan stress diantara pekerja dan
gangguan konsentrasi. Dalam industri press dan percetakan, kebisingan
adalah bahaya utama untuk pekerja dan dapat menyebabkan tuli
sementara dan tinnitus atau telinga yang mendenging.
4. Ultra violet
Lampu-lampu jenis fluorescent, metal halide atau quartz pada
umumnya digunakan dalam mesin foto copy. Lampu itu sendiri bukan
merupakan bahaya, akan tetapi lampu dapat menyebabkan tekanan pada
mata ketika berlangsung berulang-ulang – maka dalam melakukan foto
copy sebaiknya selalu dilakukan dengan menurunkan petutup mesin.
Efek Kesehatan
Cahaya lampu yang digunakan secara terus menerus pada mesin
foto copy dapat menyebabkan iritasi mata dan sakit kepala setelah
terpapar, jika dilihat secara langsung. Ini dapat mengiritasi dan
menimbulkan ketegangan pada pekerja.
Untuk mengurangi dampak-dampak penyakit akibat kerja diperlukan
suatu tindakan pencegahan. Karena apabila tidak dilakukan tindakan
pencegahan maka akan menimbulkan efek yang sangat parah bagi manusia,
baik pegawai maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Berikut terdapat
beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk bekerja dengan mesin foto
copy yang aman
1.
Ozon
Pilih mesin foto copy yang beremisi ozon rendah atau yang
dilengkapi dengan filter carbon aktif yang dipasang pada exhaust
mesin tersebut. Carbon aktif akan memberikan 100 %
perlindungan dari paparan ozon.
yang baik bisa mengurangi konsentrasi ozon yang diproduksi.
Memelihara mesin foto copy dan filter secara rutin. Pemeliharaan
Bau yang tidak enak dari mesin foto copy dapat menyebabkan
hidung dan tenggorokan irritasi. Kualitas udara dalam ruangan
sebaiknya dimonitor secara rutin.
2.
Pemeliharaan
Penggunaan mesin foto copy harus selalu sesuai dengan petunjuk
yang dikeluarkan pabrik. Hanya menggunakan toner, kertas dan
acetates yang ditentukan.
dari pabrik dengan ruangan dan pergerakan udara yang cocok.
Mesin foto copy hanya dipasang sesuai dengan instruksi/petunjuk
Petunjuk pabrik untuk pembersihan, penggantian filter maupun
sikat (brush) harus diikuti dengan baik.
Buku catatan pemeliharaan mesin harus disimpan untuk setiap
mesin dan harus ada pada petugas untuk keperluan inspeksi.
3.
Ventilasi
Suatu area yang berventilasi baik dapat memfasilitasi pembuangan
debu, gas, dan uap dengan aman.
Tempatkan mesin foto copy dalam suatu ruangan yang berventilasi
baik dengan sistem masukan udara segar atau suatu sitem exhaust
udara yang dilengkapi dengan filter.
yang baik (mekanikal ventilasi yang sesuai Standard).
Sediakan ruang di sekitar mesin foto copy untuk gerakan udara
Pergerakan udara di dalam area foto copy harus dimonitor secara
rutin.
4.
Noise
Tempatkan mesin foto copy dalam suatu área dimana efek bising
akan minimal. Hal ini mungkin perlu ditingkatkan dengan memilih
mesin foto copy yang dilengkapi dengan meterial penyerap suara.
5.
Cahaya dan panas yang intensif
Pastikan tutup dokumen tertutup selama memfoto copy, hal ini
mencegah terjadinya kebocoran sinar dan menghindarkan
kelelahan mata.
dokumen yang otomatis selama memfoto copy.
Bila mungkin, cegah paparan cahaya dengan menggunakan tempat
Jika tidak memungkinkan, menutup dokumen pada pekerjaanpekerjaan yang tidak biasa, operator sebaiknya menghindarkan
mata mereka dari sumber cahaya.
Tempatkan tanda bahaya pada bagian mesin yang panas sebagai
tanda bagi karyawan yang membuka peralatan karena untuk alasan
membersihkan kertas yang macet.
Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan, jepitan yang bukan
logam dapat digunakan untuk mengeluarkan kertas yang macet
setelah memastikan bahwa mesin dalam keadaan mati.
Bila perlu, sewaktu akan mengeluarkan kertas yang macet pada
bagian mesin yang panas, maka matikan mesin tersebut untuk
beberapa saat supaya mesin dingin.
6.
Bahan Kimia
Material safety Data Sheets (MSDS) bahan kimia yang digunakan
harus ada pada petugas dan bisa diperoleh dari suplier atau
kontraktor pelayanan. MSDS berisikan informasi bagaimana
menangani, menyimpan, dan toksisitas bahan kimia yang
digunakan dan menyediakan informasi kesehatan dan keselamatan
kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menilai
bahayanya.
toner yang bocor di suatu ruangan mesin foto copy.
Gunakan sistem toner yang diwadahi dan otomatis mati jika ada
Sarung tangan karet sekali pakai harus tersedia dan digunakan
ketika menangani kertas yang bertinta atau proses kimianya basah,
membersihkan dan membuang cairan atau tinta, hindarkan kontak
dengan kulit.
Tumpahan cairan atau toner yang habis dipakai harus ditempatkan
dalam kantong plastik yang dishield dan diberi label “Chemical
waste”
Jika pengangkutan (transfer) toner manual diperlukan, maka sistem
pengangkutan yang optimal harus dikembangkan dan digunakan
untuk memperkecil kemungkinan tumpahan
7.
Manual Handling
Tetapkan area kerja sekitar mesin foto copy yang bebas, pisahkan
jalan/gang atau pintu keluar darurat.
Permukaan tempat kerja foto copy harus sesuai dengan tinggi
operator dan meja kerja harus tersedia.
Fasilitas penyimpanan kertas dan toner yang sesuai harus
disediakan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan otot dan rangka
(musculoskeletal), menyimpan boks kertas foto copy pada setinggi
lutut agar mudah mengangkat dan membawanya.
Petugas harus dirotasi untuk menghindarkan terjadinya keadaan
tubuh yang statis dan pegerakan yang berulang-ulang.
B. Dokumentasi
Gambar 1 mesin-mesin fotokopi
Mesin-mesin fotokopi ini apabila digunakan menimbulkan suara
yang menyebabkan kebisingan. Selain itu, mesin-mesin ini juga
mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata apabila terlalu lama terpapar.
Gambar 2 Pembukaan mesin fotokopi oleh pegawai fotokopi
Kegiatan pembukaan mesin fotokopi seperti ini, akan memperbesar
factor yang dipengaruhi oleh toner dan zat kimia lainnya.
Gambar 3 proses pemotongan kertas yang telah dicetak
Kegiatan ini masih dilakukan dengan cara manual jika kertas yang
dipotong hanya sedikit.
Gambar 4 pencetakan dengan menggunakan print oleh pengunjung
fotokopi
Proses yang dilakukan oleh pengunjung tersebut adalah pencetakan
menggunakan printer. Namun jarak yang terlalu dekat dengan printer juga
kurang terhadap kesehatannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan obsevasi yang telah kami lakukan, faktor-faktor yang
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat mempengaruhi
kecelakaan akibat kerja pada tempat fotokopi di antaranya gas ozon, toner,
ultra violet, dan noise/bising.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari factor-faktor tersebut sangat
beragam. Namun dampak yang lebih menonjol yaitu kekurangan
kemampuan mendengar dan kerusakan pada mata. Maka untuk mengurangi
dampak-dampak tersebut dapat dilakukan tindakan pencegahan. Dengan
cara seperti itu dapat menangurangi resiko kecelakaan kerja.
REFERENSI
WEBSITE :
http://indocanon.blogspot.co.id/2015/08/hal-hal-yang-berbahaya-pada-mesinfotocopy.html (diunduh pada 10/11/2016)
http://ilmufisi.blogspot.co.id/2013/04/mesen-foto-copi.html (diunduh pada 10/11/2016)
LAPORAN OBSERVASI KESEHATAN LINGKUNGAN PADA
SUNGAI DI BELAKANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun oleh :
1. Ditha Andriyani Putri
(6411416072)
2. Seti Tyas Kusumawardani
(6411416096)
3. Eprileo Nugraha
(6411416110)
Rombel 1
Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat dimana kita tinggal yang
meliputi keadaan hubungan sosial dan dinamika ekosistem yang berada di
sekitar kita dan berkaitan dengan hal lainnya, baik yang tampak dan tidak.
Menurut kamus Bahasa Indonesia, lingkungan adalah daerah yang termasuk
di dalamnya. Namun kita sering kali mengaitkan lingkungan dengan
lingkungan hidup yang berarti kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainya termasuk pula dengan kesehatannya.
Kesehatan lingkungan merupakan factor penting dalam kehidupan
social kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
deetrminan dalam kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat
sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan
efisiensi kerja dan belajar.
Sekarang ini manusia hidup di zaman yang serba instan dan serba
modern, oleh karena itu manusia jarang untuk memahami lingkungan
sekitarnya sehingga mempengaruhi derajat kesehatannya.
Bahkan untuk memperoleh sesuatu dengan mudah manusia memilih
untuk memanfaatkan alam dengan sembarangan. Seperti yang terjadi di
lingkungan-lingkungan yang system pembuangannya berada di sungai. Hal
inilah yang melatar belakangi mengapa kami mengambil sungai di belakang
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Karena di lingkungan sekitar sungai tersebut
terdapat banyak sampah yang berserakan.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan
melakukan observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai
berikut :
1.
Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
di sungai belakang Lapangan Dumadi.
2.
Mengetahui dampak yang akan ditimbulkan akibat kondisi tersebut.
3.
Mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah
tersebut.
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Seperti apa yang telah ketahui lingkungan sangat erat hubungannya
dengan keadaan kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang dapat
dijadikan indikasi keadaan suatu lingkungan. Adapun beberapa faktor
keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan
masyarakat yang berada dalam lingkungan tersebut,
Tata Ruang
Keadaan Lingkungan Sekitar
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, kami menemukan hal
yang janggal. Yaitu sungai yang seharusnya digunakan sebagai tempat
aliran air telah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan akhir. Hal ini
tentu saja akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat sekitar.
Berikut ini adalah komponen yang telah kami peroleh.
1.
TATA RUANG
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola pemanfaatan
ruang, baik direncanakan maupun tidak. Struktur ruang adalah susunan
pusat-pusat permukiman system jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.
Pada tata ruang di sini kami menemukan banyaknya pepohonan
terutama pohon bamboo yang berada di bantaran sungai. Namun
menjadi hal yang menggelitik ternyata di sungai ini terdapat banyak
sampah yang berserakan dis setiap sela-sela kumpulan bamboo.
Sehingga menyebabkan lingkungan tampak kumuh.
2.
Keadaan Lingkungan Sekitar
Dapat ditinjau dari segi kebersihannya, kebersihan lingkungan
tempat tinggal seseorang akan memberikan dampak dan juga efek yang
sangat signifikan pada kondisi atau tingkat derajad kesehatan
seseorang. Apabila kondisi lingkungan bersih hal tersebut juga akan
meningkatkan tingkat produktivitas kerja seseorang begitu juga
sebaliknya apabila lingkungan tidak sehat hal tersebut juga akan
menurunkan tingkat produktivitas kerja seseorang.
Dari hasil observasi kami, lingkungan di belakang Lapangan
Dirham ditemukan banyak gundukan sampah yang berceceran di
bantaran sungai. Sehingga menyebabkan lingkungan tersebut tampak
sangat kumuh dan mengganggu pemandangan. Sampah-sampah
tersebut akan menjadi potensi masalah ketika musim hujan. Karena
lingkungan yang banyak sampah tersebut akan menjadi sarang penyakit
yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar. Selain itu,
ketika sampah terbawa air dari atas dan menuju ke sungai akan
menyebabkan
terganggunya
aliran
sungai.
Sehingga
dapat
menyebabkan banjir.
Dari pengamatan kami sampah-sampah tersebut merupakan hasil
dari kegiatan di lingkungan sekitar. Petugas kebersihan di kampus FIK
dan FT banyak yang menjadikan bantaran sungai tersebut menjadi
penuh dengan sampah. Akibat yang saat ini didapat yaitu bau yang tidak
sedap yang ditimbulkan dari bekas makanan yang telah membusuk. Hal
ini akan mempengaruhi kualitas udara yang dihirup oleh masyarakat
sekitar. Hal ini apabila dibiarkan dan tanpa tindakan akan menimbulkan
banyak masalah yang dapat mempengaruhi masyarakat sekitar terutama
mahasiswa yang berada di asrama dan di Lapangan Dirham.
Untuk mengurangi dampak yang berlanjutan, pada saat ini yang
dapat dilakukan adalah melakukan pembersihan daerah bantaran
sungai. Pembersihan tersebut dapat dilakukan dengan cara kerja bakti
seluruh warga lingkungan sekitar sungai. Lalu untuk tindakan preventif,
dapat dilakukan pemahaman pentingnya kesehatan lingkungan bagi
manusia.
B. Dokumentasi
Gambar 1 bantaran sungai yang dipenuhi daun dan kotak nasi
Pada sisi sebelah barat, ditemukan banyak sampah dedaunan yang
bukan hasil dari dun-daun di sekitar. Selain itu banyak ditemukan kotak nasi
yang merupakan bekas dari snack atau makan siang dari kegiatan manusia.
Gambar 2 bagian barat bantaran yang lebih dalam
Pada bagian ini ditemukan sampah-sampah yang sudah agak lama
dibuang. Sehingga menimbulkan bau busuk yang menyengat. Sampahsampah di sini seperti telah terbawa air atau tertumpuk sampah yang baru
sehingga longsor ke bawah.
Gambar 3 pada bagian tengah terdapat sampah plastik
Pada bagian tengah terdpat banyak sampah plastik bekas jajanan.
Padahal kita tahu bahwa sampah plastic sangat sulit diuraikan dan akan
menjadi masalah ketika musim hujan dating.
Gambar 4 bagian dalam sisi tengah
Pada bagian dalam terdapat sampah yang merupakan longsoran
sampah dari atas yang terbawa oleh air. Dan terdapat sebagian sampah yang
telah masuk ke sungai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembuangan sampah akhir disembarang tempat seperti disungai
dapat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar. Factor-faktor yang
mempengaruhi pembuangan sampah sembarangan tersebut dipengaruhi
oleh kurangnya atau tidak adanya tempat pembuangan akhir yang
disediakan oleh pihak universitas.
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang
tidak bertanggungjawaab tersebut dapat dilakukan kegiatan gotong royong
untuk membersihkan sungai agar steril dari sampah.
REFERENSI
WEBSITE :
http://alpipunya.wordpress.com/2010/06/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhikesehatan-di-lingkungan/ (diunduh pada 10/11/2016)
SERTA KESEHATAN LINGKUNGAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun oleh :
1. Ditha Andriyani Putri
(6411416072)
2. Seti Tyas Kusumawardani
(6411416096)
3. Eprileo Nugraha
(6411416110)
Rombel 1
Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
LAPORAN OBSERVASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PADA PEGAWAI FOTOKOPI “ANUGRAH” SEKARAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun oleh :
1. Ditha Andriyani Putri
(6411416072)
2. Seti Tyas Kusumawardani
(6411416096)
3. Eprileo Nugraha
(6411416110)
Rombel 1
Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam mata pencaharian untuk
memenuhi kehidupan sehari-harinya. Pekerjaan yang beragam tersebut
berada pada sektor-sektor yang berbeda pula. Sektor-sektor yang ada di
Indonesia seperti formal, informal maupun non formal.
Pekerjaan pada sektor formal lebih tertuju pada pengabdian kepada
Negara. Sedangkan pekerjaan informal dan nonformal sangat beragam.
Pekerjaan informal sendiri cenderung memanfaatkan teknologi-teknologi
modern. Teknologi tersebut merupakan era perkembangan globalisasi yang
mengalih fungsikan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
Penggunaan mesin-mesin ini digunakan untuk mempermudah kerja
manusia. Baik dari segi pertanian maupun dari segi yang lain. Di lingkungan
mahasiswa banyak sekali berdiri tempat-tempat yang menggunakan mesin.
Seperti tempat fotokopi. Tempat fotokopi merupakan hal yang sangat akrab
dengan mahasiswa. Hal ini dikarenakan sebagian tugas dari mahasiswa
masih bergantung pada print. Sehingga untuk menghemat penggunaan tinta
print, maka mesin-mesin fotokopi digunakan untuk print laser.
Namun, banyak yang tidak tahu bahwa penggunaan alat-alat atau
mesin-mesin fotokopi akan mempengaruhi manusia. Pengaruh yang akan
timbul bagi manusia yaitu pada kesehatan penjaga fotokopi. Kesehatan ini
menjadi akibat yang biasa didapat setelah bekerja di tempat fotokopi. Hal
ini dikarenakan sebagian besar dari mesin-mesin fotokopi tersebut
menimbulkan banyak efek pada bagian-bagian tubuh manusia.
Dari uraian di atas yang melatarbelakangi kami untuk melakukan
observasi pada tempat fotokopi. Di samping itu, jarak tempat kos yang
dekat dengan tempat fotokopi menjadi suatu ketertarikan tersendiri untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan kerja pada pegawai di tempat fotokopi. Sebab sesuatu yang
berpengaruh terhadap kita adalahlingkungan sekitar kita. Sehingga kami
lebih memilih tempat fotokopi “Anugrah” yang letaknya berdampingan
dengan lingkungan kami.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan
melakukan observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai
berikut :
1.
Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat fotokopi.
2.
Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari faktor-faktor tersebut
terhadap pegawai fotokopi.
3.
Mengetahui hal-hal yang dapat mengurangi dampak dari akibat kerja.
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Berdasarkan observasi yang kita temukan dan literature yang telah
kita baca menyebutkan bahwa mesin fotokopi memiliki dampak bagi
kehidupan manusia. Dampak positif bagi kehidupan manusia yaitu
teknologi ini mampu mempermudah pekerjaan manusia dalam masalah
percetakan. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari berbagai macam
komponen mesin fotokopi juga banyak sekali.
Akibat yang ditimbulkan dari efek mesin fotokopi ini di antaranya
akibat dari komponen-komponen yang mempengaruhi sektor ini seperti,
1. Gas Ozon
Ozon adalah suatu bentuk dari oksigen (O2) yang tidak stabil,
dimana bisa terbentuk selama proses foto copi. Ozone dihasilkan dari
pengoperasian alat listrik dengan tegangan (voltase) tinggi, seperti
mesin foto copi, peralatan x-ray dan las listrik yang menggunakan arc.
Ozon adalah suatu gas yang reaktif dan tidak stabil dengan paruh tinggal
(half-life) 6 menit di dalam suatu lingkungan kantor. Ozon adalah gas
yang sangat beracun yang keluar dari mesin foto copy dan dapat
menimbulkan banyak masalah kesehatan, mempunyai bau manis,
dimana dalam keadaan normal dapat dideteksi dalam konsentrasi 0,010,02 ppm. Nilai paparan yang diijinkan saat ini menurut Standard yang
diacu di Australia adalah 0,1 ppm (di TI: 0,05 ppm) untuk rata-rata
paparan sehari (time-weighted average).
Ketika foto copi berlangsung, ozon diproduksi terutama pada
waktu memasukkan dan mengeluarkan tabung dan kertas - ozon adalah
hasil pemecahan (breakdown) dari material tabung selama pemindahan
gambar (image) dan juga diproduksi oleh emisi ultra violet dari lampu
mesin foto copi.
Efek Kesehatan
Seperti biasanya ozon dengan cepat berubah kembali menjadi
oksigen, konsentrasi ozon yang normal disekitar mesin foto copi harus
tidak menimbulkan gejala pada karyawan. Rentang dekomposisi
tergantung dari waktu, temperatur (gas pecah lebih cepat pada
temperatur
tinggi)
dan
kontak
dengan
berbagai
permukaan.
Bagaimanapun, konsentrasi ozon dapat terbentuk jika ruangan tersebut
mempunyai ventilasi yang tidak baik. Jika konsentrasi ozon meningkat
menjadi 0,25 ppm atau lebih, gas yang berbau ini dapat menyebabkan
iritasi pada mata, saluran pernapasan bagian atas dan paru-paru,
tenggorokan dan hidung. Gejala lain adalah sakit kepala, napas pendek,
pusing, lelah, dan kehilangan sensitivitas penciuman sementara. Pada
konsentrasi 10 ppm dapat segera membahayakan kehidupan dan
kesehatan.
Menghirup ozon dalam jangka waktu yang lama dalam
konsentrasi beberapa ppm diketahui merusak paru-paru. Beberapa
otoritas menyarankan bahwa konsentrasi 0,1 ppm kemungkinan dapat
menyebabkan kelahiran prematur dan umur pendek.
2. Toner
Toner dalam bentuk bubuk yang digunakan dalam foto copy
kering dan dibuat dari berbagai formula carbon black. Umumnya terdiri
dari sekitar 10% carbon black, yang disemprotkan dalam suatu
polysterene acrylic atau resin polyster yang sensitive panas. Bubuk toner
yang halus dapat keluar dari mesin foto copy, khususnya jika sistem
toner gagal dan otomatis alat mati. Bubuk toner juga dapat keluar selama
pemeliharaan atau ketika mengisi ulang tabung.
Efek kesehatan
Debu toner bisa mengiritasi saluran pernapasan, menimbulkan
batuk dan bersin. Beberapa toner terdiri dari campuran bahan kimia
seperti nitropyrenes dan trinitroflurene . Campuran ini mempunyai sifat
karsinegenik, oleh karena itu hindari kontak dengan kulit dan
pernapasan. Ini dapat dihindarkan dengan memastikan toner tetap dalam
cartride selama proses foto copy berlangsung. Bila ada risiko kontak
dengan kulit dan pernapasan, pekerja yang menangani cartrige harus
menggunakan
sarung
tangan
dan
masker
sekali
pakai.
Resin plastik type polymer yang ditemukan dalam banyak toner mesin
foto copy dan diketahui menyebabkan adanyan reaksi alergi pada kontak
kulit yang berulang-ulang. Gejala-gejala tersebut termasuk ruam kulit
dan perasaan terbakar di mata.
3. Noise/bising
Mesin foto copy dengan kecepatan tinggi dan mempunyai fungsi
ganda, mempunyai potensi untuk menjadi lebih bising. Mesin foto copi
yang lebih tua bisa menimbulkan tingkat kebisingan diatas 75 dB(A)
dan mesin foto copi dengan kemampuan besar menghasilkan kebisingan
80 dB(A). Tingkat kebisingan yang lebih tepat untuk area kantor
seharusnya kurang dari 60 dB(A).
Efek Kesehatan
Kebisingan dari pengoperasian mesin foto copy (khususnya yang
terus menerus) dapat menyebabkan stress diantara pekerja dan
gangguan konsentrasi. Dalam industri press dan percetakan, kebisingan
adalah bahaya utama untuk pekerja dan dapat menyebabkan tuli
sementara dan tinnitus atau telinga yang mendenging.
4. Ultra violet
Lampu-lampu jenis fluorescent, metal halide atau quartz pada
umumnya digunakan dalam mesin foto copy. Lampu itu sendiri bukan
merupakan bahaya, akan tetapi lampu dapat menyebabkan tekanan pada
mata ketika berlangsung berulang-ulang – maka dalam melakukan foto
copy sebaiknya selalu dilakukan dengan menurunkan petutup mesin.
Efek Kesehatan
Cahaya lampu yang digunakan secara terus menerus pada mesin
foto copy dapat menyebabkan iritasi mata dan sakit kepala setelah
terpapar, jika dilihat secara langsung. Ini dapat mengiritasi dan
menimbulkan ketegangan pada pekerja.
Untuk mengurangi dampak-dampak penyakit akibat kerja diperlukan
suatu tindakan pencegahan. Karena apabila tidak dilakukan tindakan
pencegahan maka akan menimbulkan efek yang sangat parah bagi manusia,
baik pegawai maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Berikut terdapat
beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk bekerja dengan mesin foto
copy yang aman
1.
Ozon
Pilih mesin foto copy yang beremisi ozon rendah atau yang
dilengkapi dengan filter carbon aktif yang dipasang pada exhaust
mesin tersebut. Carbon aktif akan memberikan 100 %
perlindungan dari paparan ozon.
yang baik bisa mengurangi konsentrasi ozon yang diproduksi.
Memelihara mesin foto copy dan filter secara rutin. Pemeliharaan
Bau yang tidak enak dari mesin foto copy dapat menyebabkan
hidung dan tenggorokan irritasi. Kualitas udara dalam ruangan
sebaiknya dimonitor secara rutin.
2.
Pemeliharaan
Penggunaan mesin foto copy harus selalu sesuai dengan petunjuk
yang dikeluarkan pabrik. Hanya menggunakan toner, kertas dan
acetates yang ditentukan.
dari pabrik dengan ruangan dan pergerakan udara yang cocok.
Mesin foto copy hanya dipasang sesuai dengan instruksi/petunjuk
Petunjuk pabrik untuk pembersihan, penggantian filter maupun
sikat (brush) harus diikuti dengan baik.
Buku catatan pemeliharaan mesin harus disimpan untuk setiap
mesin dan harus ada pada petugas untuk keperluan inspeksi.
3.
Ventilasi
Suatu area yang berventilasi baik dapat memfasilitasi pembuangan
debu, gas, dan uap dengan aman.
Tempatkan mesin foto copy dalam suatu ruangan yang berventilasi
baik dengan sistem masukan udara segar atau suatu sitem exhaust
udara yang dilengkapi dengan filter.
yang baik (mekanikal ventilasi yang sesuai Standard).
Sediakan ruang di sekitar mesin foto copy untuk gerakan udara
Pergerakan udara di dalam area foto copy harus dimonitor secara
rutin.
4.
Noise
Tempatkan mesin foto copy dalam suatu área dimana efek bising
akan minimal. Hal ini mungkin perlu ditingkatkan dengan memilih
mesin foto copy yang dilengkapi dengan meterial penyerap suara.
5.
Cahaya dan panas yang intensif
Pastikan tutup dokumen tertutup selama memfoto copy, hal ini
mencegah terjadinya kebocoran sinar dan menghindarkan
kelelahan mata.
dokumen yang otomatis selama memfoto copy.
Bila mungkin, cegah paparan cahaya dengan menggunakan tempat
Jika tidak memungkinkan, menutup dokumen pada pekerjaanpekerjaan yang tidak biasa, operator sebaiknya menghindarkan
mata mereka dari sumber cahaya.
Tempatkan tanda bahaya pada bagian mesin yang panas sebagai
tanda bagi karyawan yang membuka peralatan karena untuk alasan
membersihkan kertas yang macet.
Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan, jepitan yang bukan
logam dapat digunakan untuk mengeluarkan kertas yang macet
setelah memastikan bahwa mesin dalam keadaan mati.
Bila perlu, sewaktu akan mengeluarkan kertas yang macet pada
bagian mesin yang panas, maka matikan mesin tersebut untuk
beberapa saat supaya mesin dingin.
6.
Bahan Kimia
Material safety Data Sheets (MSDS) bahan kimia yang digunakan
harus ada pada petugas dan bisa diperoleh dari suplier atau
kontraktor pelayanan. MSDS berisikan informasi bagaimana
menangani, menyimpan, dan toksisitas bahan kimia yang
digunakan dan menyediakan informasi kesehatan dan keselamatan
kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menilai
bahayanya.
toner yang bocor di suatu ruangan mesin foto copy.
Gunakan sistem toner yang diwadahi dan otomatis mati jika ada
Sarung tangan karet sekali pakai harus tersedia dan digunakan
ketika menangani kertas yang bertinta atau proses kimianya basah,
membersihkan dan membuang cairan atau tinta, hindarkan kontak
dengan kulit.
Tumpahan cairan atau toner yang habis dipakai harus ditempatkan
dalam kantong plastik yang dishield dan diberi label “Chemical
waste”
Jika pengangkutan (transfer) toner manual diperlukan, maka sistem
pengangkutan yang optimal harus dikembangkan dan digunakan
untuk memperkecil kemungkinan tumpahan
7.
Manual Handling
Tetapkan area kerja sekitar mesin foto copy yang bebas, pisahkan
jalan/gang atau pintu keluar darurat.
Permukaan tempat kerja foto copy harus sesuai dengan tinggi
operator dan meja kerja harus tersedia.
Fasilitas penyimpanan kertas dan toner yang sesuai harus
disediakan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan otot dan rangka
(musculoskeletal), menyimpan boks kertas foto copy pada setinggi
lutut agar mudah mengangkat dan membawanya.
Petugas harus dirotasi untuk menghindarkan terjadinya keadaan
tubuh yang statis dan pegerakan yang berulang-ulang.
B. Dokumentasi
Gambar 1 mesin-mesin fotokopi
Mesin-mesin fotokopi ini apabila digunakan menimbulkan suara
yang menyebabkan kebisingan. Selain itu, mesin-mesin ini juga
mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata apabila terlalu lama terpapar.
Gambar 2 Pembukaan mesin fotokopi oleh pegawai fotokopi
Kegiatan pembukaan mesin fotokopi seperti ini, akan memperbesar
factor yang dipengaruhi oleh toner dan zat kimia lainnya.
Gambar 3 proses pemotongan kertas yang telah dicetak
Kegiatan ini masih dilakukan dengan cara manual jika kertas yang
dipotong hanya sedikit.
Gambar 4 pencetakan dengan menggunakan print oleh pengunjung
fotokopi
Proses yang dilakukan oleh pengunjung tersebut adalah pencetakan
menggunakan printer. Namun jarak yang terlalu dekat dengan printer juga
kurang terhadap kesehatannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan obsevasi yang telah kami lakukan, faktor-faktor yang
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat mempengaruhi
kecelakaan akibat kerja pada tempat fotokopi di antaranya gas ozon, toner,
ultra violet, dan noise/bising.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari factor-faktor tersebut sangat
beragam. Namun dampak yang lebih menonjol yaitu kekurangan
kemampuan mendengar dan kerusakan pada mata. Maka untuk mengurangi
dampak-dampak tersebut dapat dilakukan tindakan pencegahan. Dengan
cara seperti itu dapat menangurangi resiko kecelakaan kerja.
REFERENSI
WEBSITE :
http://indocanon.blogspot.co.id/2015/08/hal-hal-yang-berbahaya-pada-mesinfotocopy.html (diunduh pada 10/11/2016)
http://ilmufisi.blogspot.co.id/2013/04/mesen-foto-copi.html (diunduh pada 10/11/2016)
LAPORAN OBSERVASI KESEHATAN LINGKUNGAN PADA
SUNGAI DI BELAKANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun oleh :
1. Ditha Andriyani Putri
(6411416072)
2. Seti Tyas Kusumawardani
(6411416096)
3. Eprileo Nugraha
(6411416110)
Rombel 1
Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat dimana kita tinggal yang
meliputi keadaan hubungan sosial dan dinamika ekosistem yang berada di
sekitar kita dan berkaitan dengan hal lainnya, baik yang tampak dan tidak.
Menurut kamus Bahasa Indonesia, lingkungan adalah daerah yang termasuk
di dalamnya. Namun kita sering kali mengaitkan lingkungan dengan
lingkungan hidup yang berarti kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainya termasuk pula dengan kesehatannya.
Kesehatan lingkungan merupakan factor penting dalam kehidupan
social kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
deetrminan dalam kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat
sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan
efisiensi kerja dan belajar.
Sekarang ini manusia hidup di zaman yang serba instan dan serba
modern, oleh karena itu manusia jarang untuk memahami lingkungan
sekitarnya sehingga mempengaruhi derajat kesehatannya.
Bahkan untuk memperoleh sesuatu dengan mudah manusia memilih
untuk memanfaatkan alam dengan sembarangan. Seperti yang terjadi di
lingkungan-lingkungan yang system pembuangannya berada di sungai. Hal
inilah yang melatar belakangi mengapa kami mengambil sungai di belakang
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Karena di lingkungan sekitar sungai tersebut
terdapat banyak sampah yang berserakan.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan
melakukan observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai
berikut :
1.
Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
di sungai belakang Lapangan Dumadi.
2.
Mengetahui dampak yang akan ditimbulkan akibat kondisi tersebut.
3.
Mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah
tersebut.
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Seperti apa yang telah ketahui lingkungan sangat erat hubungannya
dengan keadaan kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang dapat
dijadikan indikasi keadaan suatu lingkungan. Adapun beberapa faktor
keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan
masyarakat yang berada dalam lingkungan tersebut,
Tata Ruang
Keadaan Lingkungan Sekitar
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, kami menemukan hal
yang janggal. Yaitu sungai yang seharusnya digunakan sebagai tempat
aliran air telah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan akhir. Hal ini
tentu saja akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat sekitar.
Berikut ini adalah komponen yang telah kami peroleh.
1.
TATA RUANG
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola pemanfaatan
ruang, baik direncanakan maupun tidak. Struktur ruang adalah susunan
pusat-pusat permukiman system jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.
Pada tata ruang di sini kami menemukan banyaknya pepohonan
terutama pohon bamboo yang berada di bantaran sungai. Namun
menjadi hal yang menggelitik ternyata di sungai ini terdapat banyak
sampah yang berserakan dis setiap sela-sela kumpulan bamboo.
Sehingga menyebabkan lingkungan tampak kumuh.
2.
Keadaan Lingkungan Sekitar
Dapat ditinjau dari segi kebersihannya, kebersihan lingkungan
tempat tinggal seseorang akan memberikan dampak dan juga efek yang
sangat signifikan pada kondisi atau tingkat derajad kesehatan
seseorang. Apabila kondisi lingkungan bersih hal tersebut juga akan
meningkatkan tingkat produktivitas kerja seseorang begitu juga
sebaliknya apabila lingkungan tidak sehat hal tersebut juga akan
menurunkan tingkat produktivitas kerja seseorang.
Dari hasil observasi kami, lingkungan di belakang Lapangan
Dirham ditemukan banyak gundukan sampah yang berceceran di
bantaran sungai. Sehingga menyebabkan lingkungan tersebut tampak
sangat kumuh dan mengganggu pemandangan. Sampah-sampah
tersebut akan menjadi potensi masalah ketika musim hujan. Karena
lingkungan yang banyak sampah tersebut akan menjadi sarang penyakit
yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar. Selain itu,
ketika sampah terbawa air dari atas dan menuju ke sungai akan
menyebabkan
terganggunya
aliran
sungai.
Sehingga
dapat
menyebabkan banjir.
Dari pengamatan kami sampah-sampah tersebut merupakan hasil
dari kegiatan di lingkungan sekitar. Petugas kebersihan di kampus FIK
dan FT banyak yang menjadikan bantaran sungai tersebut menjadi
penuh dengan sampah. Akibat yang saat ini didapat yaitu bau yang tidak
sedap yang ditimbulkan dari bekas makanan yang telah membusuk. Hal
ini akan mempengaruhi kualitas udara yang dihirup oleh masyarakat
sekitar. Hal ini apabila dibiarkan dan tanpa tindakan akan menimbulkan
banyak masalah yang dapat mempengaruhi masyarakat sekitar terutama
mahasiswa yang berada di asrama dan di Lapangan Dirham.
Untuk mengurangi dampak yang berlanjutan, pada saat ini yang
dapat dilakukan adalah melakukan pembersihan daerah bantaran
sungai. Pembersihan tersebut dapat dilakukan dengan cara kerja bakti
seluruh warga lingkungan sekitar sungai. Lalu untuk tindakan preventif,
dapat dilakukan pemahaman pentingnya kesehatan lingkungan bagi
manusia.
B. Dokumentasi
Gambar 1 bantaran sungai yang dipenuhi daun dan kotak nasi
Pada sisi sebelah barat, ditemukan banyak sampah dedaunan yang
bukan hasil dari dun-daun di sekitar. Selain itu banyak ditemukan kotak nasi
yang merupakan bekas dari snack atau makan siang dari kegiatan manusia.
Gambar 2 bagian barat bantaran yang lebih dalam
Pada bagian ini ditemukan sampah-sampah yang sudah agak lama
dibuang. Sehingga menimbulkan bau busuk yang menyengat. Sampahsampah di sini seperti telah terbawa air atau tertumpuk sampah yang baru
sehingga longsor ke bawah.
Gambar 3 pada bagian tengah terdapat sampah plastik
Pada bagian tengah terdpat banyak sampah plastik bekas jajanan.
Padahal kita tahu bahwa sampah plastic sangat sulit diuraikan dan akan
menjadi masalah ketika musim hujan dating.
Gambar 4 bagian dalam sisi tengah
Pada bagian dalam terdapat sampah yang merupakan longsoran
sampah dari atas yang terbawa oleh air. Dan terdapat sebagian sampah yang
telah masuk ke sungai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembuangan sampah akhir disembarang tempat seperti disungai
dapat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar. Factor-faktor yang
mempengaruhi pembuangan sampah sembarangan tersebut dipengaruhi
oleh kurangnya atau tidak adanya tempat pembuangan akhir yang
disediakan oleh pihak universitas.
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang
tidak bertanggungjawaab tersebut dapat dilakukan kegiatan gotong royong
untuk membersihkan sungai agar steril dari sampah.
REFERENSI
WEBSITE :
http://alpipunya.wordpress.com/2010/06/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhikesehatan-di-lingkungan/ (diunduh pada 10/11/2016)