Analisis situasi renval sertifikat id

I.

Pengolahan Analisis Data dan inventarisasi Masalah Kesehatan
Lingkungan
Berdasarkan hasil rekapitulasi survey rumah sehat yang dilakukan di Dusun
Klodran Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, dapat diketahui bahwa dari
308 rumah yang di survey terdapat 69rumah sehat dengan persentase
22.4% dan 239 rumah tidak sehat dengan persentase 77.6%.Hal tersebut
dikarenakan masih ada beberapa variabel rumah sehat yang masih belum
memenuhi syarat. Adapun 6 variabel terbesar yang masih belum sesuai
dengan kriteria rumah sehat yaitu lantai (termasuk ventilasi, pencahayaan,
sarana pembuangan sampah, perilaku membuang sampah dan adanya
jentik).Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Lantai
Dari hasil survey 308 rumah di Dusun Klodran Kecamatan
Semen Kabupaten Kediri mengenai rumah sehat, diperoleh hasil
bahwa lantai tidak memenuhi syarat sebesar 49,67 %. Hal ini tidak
sesuai dengan persyaratan kriteria rumah sehat menurut persyaratan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999
yaitu lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan. Sedangkan pada
rumah warga, lantai masih terbuat dari tanah dan tidak dilapisi dengan

bahan yang kedap air/ plesteran. Sehingga lantai dari tanah berpotensi
menjadi media penularan penyakit, misalnya cacingan. Selain itu,
lantai dari tanah bila sedang musim hujan akan meningkatkan
kelembaban/ becek serta menimbulkan rasa tidak nyaman.
b. Pencahayaan
Dari hasil survey 308 rumah di Dusun Klodran Kecamatan
Semen Kabupaten Kediri mengenai rumah sehat, diperoleh hasil
bahwa rumah dengan pencahayaan yang tidak memenuhi syarat
sebesar 30.2 %. Pencahayaan di rumah warga tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999,
yaitu pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung
dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux
dan tidak menyilaukan. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam

ruangan rumah, terutama cahaya mata hari di samping kurang
nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup
dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak
cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau, dan akhirnya dapat
merusakkan mata. Cahaya alamiah sangat penting, karena dapat
membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil

TBC (Mycobacterium Tuberculosa). Menurut Depkes RI (2002), kuman
tuberkulosa hanya dapat mati oleh sinar matahari langsung. Menurut
Atmosukarto dan Soeswati (2000), kuman tuberkulosis dapat bertahan
hidup pada tempat yang sejuk, lembab dan gelap tanpa sinar matahari
sampai bertahun-tahun lamanya, dan mati bila terkena sinar matahari,
sabun, lisol, karbol dan panas api.
c. Bebas jentik
Dari hasil survey 308 rumah di Dusun Klodran Kecamatan
Semen Kabupaten Kediri mengenai rumah sehat, diperoleh hasil
bahwa adanya jentik di rumah yang tidak memenuhi syarat sebesar
44.16 %. Adanya jentik di rumah warga tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999,
yaitu tidak terdapat jentik di dalam rumah misalnya di bak kamar
mandi, bak penampungan air dan container lain. Sedangkan pada
rumah warga ditemukan adanya jentik di bak kamar mandi dan tempat
penampungan air. Dengan adanya jentik ini dapat menjadikan
penularan penyakit serta menjadi perkembangbiakan vektor karena
jentik akan berubah menjadi dewasa dan apabila vektor tersebut
membawa virus dengue dan ditularkan ke orang yang sehat maka
akan menjadi penyakit demam berdarah dengue (DBD).

A. Hasil

Pembahasan

dan

Penemuan

Masalah

Bersama

Tokoh

Masyarakat/Masyarakat
Bagian ini merupakan tahap lanjutan dari bagian sebelumnya, yaitu
ditemukannya masalah kesehatan lingkungan berdasarkan hasil survey rumah
sehat. Penemuan masalah bersama tokoh masyarakat dan perangkat desa,

bertujuan untuk menyesuaikan hasil pengamatan dengan masalah yang

dirasakan masyarakat berdasarkan pengalaman yang telah dirasakan
sebelumnya. Metode yang digunakan

untuk penemuan masalah bersama

tokoh masyarakat yaitu menggunakan metode PAR (Participatory Action
Research).
PAR merupakan kebutuhan kita untuk mendapatkan perubahan yang
diinginkan, yang merupakan penelitian yang melibatkan secara aktif semua
pihak yang relevan (stakholders)dalam mengkaji tindakan yang sedang
berlangsung (dimana pengalaman mereka sendiri sebagai persoalan) dalam
rangka melakukan perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik. PAR
merupakan pendekatan dalam penelitian yang mendorong peneliti dan orangorang yang mengambil manfaat dari penelitian (keluarga, profesional,
pengambil kebijakan) untuk bersama-sama secara penuh dalam semua
tahapan penelitian. PAR membantu untuk menjamin bahwa hasil-hasil
penelitian itu berguna atau bermanfaat dan benar-benar membuat perubahan
dalam kehidupan masyarakat. Prinsip kerja PAR yaitu:
1.
Sebuah pendekatan untuk meningkatkan dan memperbaiki kehidupan
masyarakat dengan cara merubah dan melakukan refleksi dari program

2.

dan dampaknya.
Secara keseluruhan merupakan partisipasi yang murni (autentik) yang
membentuk suatu siklus berkesinambungan seperti, analisis sosial,
rencana aksi, aksi, evaluasi, refleksi pengalaman, analisis sosial dan

3.

seterusnya.
Kerja sama

4.

stakeholders.
Melakukan Upaya Penyadaran terhadap masyarakattentang situasi dan

untuk

melakukan


perubahan

melibatkan

semua

kondisi yang mereka alami, melalui pelibatan masyarakat dalam proses
5.

riset.
Suatu proses untuk membangun pemahaman situasi dan kondisi

6.

masyarakat secara kritis.
Menempatkan pengalaman,

gagasan


,

pandangan

masyarakat untuk diuji dan dibuktikan dengan fakta.

dan

asumsi

7.

Mensyaratkan dibuat rekam proses secara cermat dan dilakukan

8.
9.

analisis secara cermat.
Mensyaratkan adanya analisis relasi sosialsecara kritis.
Memulai dari hal yang kecil untuk kolaborasi pada hal yang besar

Metode PAR dipilih karena beberapa pertimbangan, diantaranya adalah

efisiensi waktu dan validitas informasi. Penemuan masalah bersama tokoh
masyarakat dilakukan pada hari rabu tanggal 28 Mei 2014 di rumah bapak
bambang (RW 01) dusun Klodran pada pukul 19.00 WIB sampai dengan 21.00
WIB. Berikut hasil yang didapatkan dari pelaksanaan penemuan masalah
bersama tokoh masyarakat :
a. Masih ditemukannya kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat
(khususnya komponen rumah yaitu pencahayaan serta lantai).
b. Masih buruknya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Dengan beberapa inventarisasi masalah diatas, didapatkan beberapa
alternatif pemecahan masalah yang akan dibahas pada bagian berikutnya.
Sebelumnya, dalam melakukan pemecahan masalah kesehatan lingkungan,
terdapat tahap – tahap yang harus dilalui secara berurutan, agar ditemukan
jalan keluar yang paling tepat.
Tahap – tahap pemecahan masalah kesehatan lingkungan, diantaranya
adalah :
1. Tahap Penemuan Masalah
2. Tahap Analisis Masalah
3. Tahap Pemecahan Masalah

4. Tahap Pengambilan Keputusan
Namun pada bagian hasil pembahasan dan penentuan prioritas
masalah bersama tokoh masyarakat ini, akan dibahas secara rinci dua tahap
awal dalam pemecahan masalah kesehatan lingkungan yaitu tahap penemuan
masalah dan tahap analisis masalah. Adapun tahapannya adalah sebagai
berikut :
a. Tahap Penemuan Masalah
1. Penemuan Masalah/Penemuan Penyimpangan
Kegiatan tahap awal setelah dilakukan survey terhadap Rumah
Sehat di Dusun Klodran meliputi RW 01(RT 01 dan RT 02) dan RW 02
(RT 01 dan RT 02), maka dapat disimpulkan masalah – masalah yang
perlu mendapatkan perhatian yang lebih adalah sebagai berikut :

a) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang pencahayaannya tidak
memenuhi syarat sebesar 30.2%
b) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang lantai tidak memenuhi
syarat sebesar 49.67%.
c) Banyak rumah warga di Dusun Klodran tidak bebas jentik sebesar
44.16%.
d) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga di Dusun Klodran mengenai

CTPS dan jamban sehat.
2. Prioritas Masalah
Dari beberapa masalah yang telah ditemukan, kemudian
dilakukan penentuan prioritas masalah sebagai dasar pemecahan
masalah kesehatan lingkungan yang ada. Adapun penentuan prioritas
tersebut adalah:

Tabel III.9
Prioritas Masalah di Dusun Klodran
RW 01 dan RW 02
Tahun 2014
Pentin
g

Mendesak

Program
Mudah
ditangani
Skor Peringkat


No.

Masalah

1.

Pencahayaan
tidak
memenuhi
syarat

2

2

3

-

7

IV

2.

Lantai yang
tidak
memenuhi
syarat

3

2

3

-

9

III

3

2

3

10

II

3

2

3

2
3

11

I

3.
4.

Adanya jentik
Jamban
Sehat

3. Rumusan Masalah

Setelah melakukan penentuan prioritas dari masalah-masalah
yang ditemukan di Dusun Klodran Kecamatan Semen Kabupaten Kediri,
maka dapat dirumusakan masalah sebagai berikut :
1) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang pencahayaannya tidak
memenuhi syarat sebesar 30.2%
2) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang lantai tidak memenuhi
syarat sebesar 49.67%.
3) Banyak rumah warga di Dusun Klodran tidak bebas jentik sebesar
44.16%.
4) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga di Dusun Klodran mengenai
CTPS dan jamban sehat.

b. Tahap Analisis Masalah
1. Sebab – sebab yang Mungkin
a) Beberapa warga memiliki tingkat pendapatan rendah untuk membuat
jamban sehat
b) Kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya memiliki jamban
sehat.
c) Kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya pencahayaan
dalam rumah
d) Kurangnya pengetahuan warga tentang lantai yang memenuhi syarat
e) Kurangnya pengetahuan warga tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
2. Sebab – sebab sesungguhnya
a) Beberapa warga memiliki tingkat pendapatan rendah untuk membuat
jamban sehat.
b) Kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya memiliki jamban
sehat.
c) Kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya pencahayaan
dalam rumah
d) Kurangnya pengetahuan warga tentang lantai yang memenuhi syarat
e) Kurangnya pengetahuan warga tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).

B. Penyusunan Rencana Alternatif Pemecahan Masalah dan Intervensi di
Bidang Kesehatan Lingkungan
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahap sebelumnya.
Penyusunan rencana alternatif pemecahan masalah dan intervensi di bidang
kesehatan lingkungan diwujudkan melalui suatu kegiatan perkumpulan
bersama stakeholders. Kegiatan ini disebut dengan “minilokakarya” yang
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Mei tahun 2014 pukul 19.00 WIB
sampai dengan 21.00 WIB di Rumah Bapak Bambang RT 01 RW
01DusunKlodran Desa Sidomulyo. Dengan dihadiri oleh 7 orang warga RW 01
dan RW 02 serta 7 mahasiswa dan tokoh masyarakat meliputi Kepala Dusun,
Kepala RW dan Kepala RT untuk membahas rencana alternatif pemecahan
masalah dan intervensinya.
Pada bagian penyusunan rencana alternatif pemecahan masalah, akan
dibahas tentang tahap pemecahan masalah yang ketiga yaitu tahap
pemecahan masalah, diantaranya yaitu :
1. Rumusan tujuan
Rumusan tujuan disusun untuk menetapkan tujuan intervensi yang
akan dilakukan. Berikut rumusan tujuan dari rumusan masalah yang telah
disebutkan sebelumnya :
1) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang pencahayaannya tidak
memenuhi syarat sebesar 30.2%
2) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang lantai tidak memenuhi
syarat sebesar 49.67%.
3) Banyak rumah warga di Dusun Klodran tidak bebas jentik sebesar
44.16%.
4) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga di Dusun Klodran mengenai
CTPS dan jamban sehat.
2. Alternatif pemecahan
Berikut akan disajikan tabel hasil penyusunan rencana alternatif
pemecahan masalah bersama masyarakat :

Tabel I.I
Inventarisasi Rencana Alternatif Pemecahan Masalah
Di RW 01 dan RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Tahun 2014
No.
1.
1.

Permasalahan
Pencahayaan

2.
3.

Keadaan lantai yang
tidak
memenuhi
syarat

3.
4.

Tidak bebas jentik

4.

Kurangnya perilaku
PHBS tentang CTPS
dan Jamban Sehat

Inventarisasi Pemecahan
Rencana alternatif pemecahan masalah :
a. Penyuluhan/sosialisasi tentang rumah
sehat khususnya pencahayaan
b. Pembuatan percontohan gentingisasi di
salah satu rumah warga.
c. Pemasangan lampu di salah satu
warga.
Rencana alternatif pemecahan masalah :
a. Penyuluhan
tentang
lantai
yang
memenuhi syarat.
b. Perbaikan lantai.
Rencana alternatif pemecahan masalah:
a. Penyuluhan tentang PSN dan gerakan
3M Plus.
b. Abatisasi.
c. Ikanisasi.
Rencana alternatif pemecahan masalah :
a. Penyuluhan tentang PHBS pada Ibu-ibu
PKK.
b. Penyuluhan tentang PHBS pada warga.
c. Penyuluhan tentang PHBS di Sekolah.
d. Pemberian sabun cuci tangan di SD.
e. Perbaikan jamban pada warga.

5. Analisis alternatif pemecahan
Setelah melakukan inventarisasi pemecahan masalah, tahap
berikutnya yaitu menganalisis alternatif pemecahan masalah melalui
beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut :
a) Warga di Dusun Klodran Desa Sidomulyopencahayaannya tidak
memenuhi syarat sebesar 30.2%.

Tabel I.2
Analisis Alternatif Permasalahan Pencahayaan
Di Dusun Klodran Desa Sidomulyo Kec. Semen
Kab. Kediri
Tahun 2014

No.

Kriteria

Alternatif I
Penyuluhan/
sosialisasi
tentang
rumah sehat
khususnya
pencahayaa
n

Alternatif II
Pembuatan
percontohan
gentingisasi di salah
satu rumah warga

Alternatif
III
Pemasanga
n lampu di
salah satu
warga.

1.

Biaya

100

90

80

2.

Manfaat

80

100

90

3.

Waktu

80

90

100

4.

Lingkungan

90

100

90

5.

Efektifitas

80

100

90

JUMLAH

430

480

450

3

1

2

PRORITAS

b) Banyak rumah warga di Dusun Klodran yang lantai tidak memenuhi
syarat sebesar 49.67%.

Tabel I.3
Analisis Alternatif Permasalahan Kepemilikan

Lantai Sehat Di Dusun Klodran Desa Sidomulyo Kec. Semen Kab.
Kediri Tahun 2014

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Alternatif I
Penyuluhan Lantai
100
90
80
80
70
420
2

Kriteria
Biaya
Manfaat
Waktu
Lingkungan
Efektifitas
JUMLAH
PRORITAS

Alternatif II
Perbaiki Lantai
80
100
100
90
100
470
1

c) Banyak rumah warga di Dusun Klodran tidak bebas jentik sebesar
44.16%.
Tabel I.4
Analisis Alternatif Permasalahan Rumah
Tidak Bebas Jentik Di Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kec. Semen Kab. Kediri Tahun 2014
Alternatif I
Penyuluhan
No.

Kriteria

tentang PSN
dan gerakan

1.
2.
3.

Biaya
Manfaat
Waktu

4.
5.

Lingkungan
Efektifitas
JUMLAH
PRORITAS

Alternatif III
Ikanisasi
Alternatif II
Abatisasi

3M Plus
80
90
100

80
100
100

100
90
80

90
90
450
2

90
100
470
1

80
70
420
3

d) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga di Dusun Klodran mengenai
CTPS dan jamban sehat.
Tabel I.5
Analisis Alternatif Permasalahan PHBS
tentang CTPS dan Jamban SehatRumah

Tidak Bebas Jentik Di Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kec. Semen Kab. Kediri Tahun 2014

N
o.

Kriteria

1.
2.
3.
4.

Biaya
Manfaat
Waktu
Lingkungan

5.

Efektifitas
JUMLAH
PRORITAS

Alternatif Alternati
Alternatif I
II
f III
Penyuluhan
Penyuluha Penyuluh
tentang
n tentang
an
PHBS pada
PHBS
tentang
Ibu-ibu
pada
PHBS di
PKK
warga
Sekolah
80
100
100
90
90
80
100
80
80
90
80
90
90
450
3

70
420
5

80
430
4

Alternatif
IV
Pemberia
n sabun
cuci
tangan di
SD
80
100
100
90

Alternatif V
Perbaikan
jamban pada
warga

100
470
2

100
480
1

90
100
90
100

C. Penetapan Intervensi Pilihan dan Penyusunan POA
Tahap penetapan intervensi pilihan merupakan tahap lanjutan dari tahap
sebelumnya yaitu tahap penyusunan rencana alternatif pemecahan masalah
dan intervensinya. Tahap ini digunakan sebagai tahap untuk menetapkan suatu
intervensi pilihan yang akan direalisasikan. Dalam penentuan pilihan penetapan
intervensi, digunakan sistem skoring pada lima kriteria, yaitu :
1. Resiko yang ditimbulkan
2. Sasaran target
3. Biaya yang dibutuhkan
4. Waktu penyelesaian
5. Mudah dilaksanakan atau tidak
Berdasarkan lima kriteria analisis diatas, telah didapatkan penetapan
intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Disebutkan seperti
ini, karena secara keseluruhan tahap pemecahan masalah sejak tahap
penemuan masalah, prioritas masalah, penyusunan rencana alternatif hingga
penetapan intervensi yang dilakukan, dilakukan oleh masyarakat dan untuk
masyarakat. Dengan begitu, tidak akan terjadi miss komunikasi antara
mahasiswa dengan masyarakat, selain itu tidak akan terjadi kegagalan seperti

pada masa lalu yang sering disebut dengan istilah “Top Down”yang memiliki
ciri – ciri sebagai berikut :
a. Masyarakat sebagai obyek pembangunan
b. Masyarakat yang apatis
c. Masyarakat ‘terpinggirkan, terabaikan’
d. Masyarakat tidak punya perandan tidak berdaya
Untuk kali ini, mahasiswa menggunakan suatu metode pembangunan
yang sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat, atau yang
sering disebut dengan metode “Bottom Up”yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Masyarakat sebagai subyek
b. Masyarakat ‘berpartisipatif’
c. Masyarakat ‘berperan Aktif’
d. Masyarakat ‘berdaya’ dan Masyarakat tidak lagi

‘terpinggirkan dan

terabaikan’
Setelah menggali beberapa alternatif pemecahan masalah seperti tabel
yang

dijelaskan

diatas,

akan

dilakukan

penetapan

intervensi

pilihan

berdasarkan beberapa pertimbangan prioritas, diantaranya adalah dari aspek
biaya, sosial budaya, SDA maupun SDM yang ada. Penetapan intervensi
pilihan akan dibahas pada tahap selanjutnya yang dilanjutkan dengan
penyusunan POA (Plan Of Action) dari penetapan intervensi yang telah dipilih
sebelumnya.
Pada bagian ini, tahap pemecahan masalah kesehatan lingkungan yang
akan dibahas tahap pengambilan keputusan, yaitu :
a. Analisis Keputusan
Analisis keputusan dilakukan pada alternatif yang telah dirumuskan
sebelumnya, menggunakan sistem pembobotan dengan menggunakan lima
kriteria. Berikutnya akan disajikan dalam bentuk tabel :
1) Permasalahan Pencahayaan Rumah
Tabel I.6
Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Pencahayaan
RW 01 dan RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri
Tahun 2014
No

Kriteria
Analisis

Alternatif I
Penyuluhan/S

Alternatif II
Pembuatan

Alternatif
III

1

Resiko yang

2

paling kecil
Sasaran yang

3

ingin dicapai
Biaya yang

4

relatif kecil
Waktu

osialisasi
tentang rumah
sehat
khususnya
pencahayaan

percontohan
gentengisasi
di salah satu
rumah warga

Pemasang
an lampu
di salah
satu warga

3

3

4

3

5

3

4

3

4

5

4

5

3

5

3

18

20

19

III

I

II

pencapaian
paling pendek
Memecahkan

5

masalahnya
Jumlah
Urutan
prioritas

2) Permasalahan Lantai yang tidak memenuhi syarat
Tabel I.7
Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Kepemilikan Lantai Sehat
RW 01 dan RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri
Tahun 2014

No

Kriteria Analisis

1

Resiko yang paling kecil

2
3
4

Sasaran yang ingin dicapai
Biaya yang relatif kecil
Waktu pencapaian paling

5

pendek
Memecahkan masalahnya
Jumlah

Alternatif I
Penyuluhan
Lantai
4
3
4

Alternatif II
Perbaiki
Lantai
3
5
3

5

4

3
19

5
20

Urutan prioritas

II

I

3) Permasalahan Rumah Tidak Bebas Jentik
Tabel I.8
Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Rumah Tidak Bebas Jentik
RW 01 dan RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri
Tahun 2014

No

Kriteria Analisis

Alternatif I

Alternatif

Alternatif

Penyuluhan

II

III

tentang PSN

Abatisasi

Ikanisasi

3M Plus
3

3

3

3

5

3

4

3

4

5

4

5

4

5

3

19
II

20
I

18
III

dan Gerakan
1

Resiko yang paling kecil

2

Sasaran yang ingin

3
4

dicapai
Biaya yang relatif kecil
Waktu pencapaian

5

paling pendek
Memecahkan
masalahnya
Jumlah
Urutan prioritas

4) Permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Klodran mengenai
CTPS dan Jamban Sehat

Tabel I.9
Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
RW 01 dan RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri

Tahun 2014

No

1

2

3

4

5

Kriteria
Analisis

Resiko
yang
paling
kecil
Sasaran
yang
ingin
dicapai
Biaya
yang
relatif
kecil
Waktu
pencapai
an paling
pendek
Memecah
kan
masalahn
ya
Jumlah
Urutan
prioritas

Alternatif I
Penyuluha
n tentang
PHBS
pada IbuIbu PKK

Alternatif
II
Penyuluha
n tentang
PHBS
pada
warga

Alternatif
III
Penyuluha
n tentang
PHBS di
Sekolah

Alternatif
IV
Pemberia
n sabun
cuci
tangan di
SD

Alternati
fV
Perbaika
n
jamban
pada
warga

3

2

2

3

3

3

3

3

3

5

4

3

4

4

3

5

5

5

5

4

3

3

3

4

5

18

16

17

19

20

III

V

IV

II

I

Untuk permasalahan buruknya perilaku hidup bersih dan sehat, hanya dapat
ditangani dengan melakukan sosialisasi pada sasaran target, baik pada
tatanan rumah tangga maupun di tatanan sekolah.
b. Pengambilan Keputusan

Berdasarkan

teori

yang

disebutkan

diatas,

mahasiswa

mampu

mengambil kesimpulan mengenai penetapan intervensi yang akan
dilakukan, yang akan disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :
Tabel I.10
Hasil Penetapan Intervensi Pilihan Pemecahan Masalah
Di RW 01 DAN RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Tahun 2014
No.
1.
2.

3.
4.

Permasalahan
Pencahayaan

Penetapan Intervensi
Intervensi pilihan :

Keadaan

Pemasangan gentengisasi
lantai Intervensi pilihan :

yang

tidak

Plesterisasi

memenuhi syarat
Tidak
bebas Intervensi pilihan :
Abatisasi
jentik
Kurangnya
Intervensi pilihan :
a. Pemberian Sabun Cuci tangan di SD N
perilaku
PHBS
1 Sidomulyo
tentang
CTPS
b. Pemberian jamban
dan
Jamban
Sehat
Setelah menetapkan intervensi pilihan yang telah disepakati

bersama, dilanjutkan dengan pembuatan POA (Plan Of Action)yang
berisi

beberapa

hal

yang

mencakup

pelaksanaan

intervensi,

diantaranya yaitu tanggal pelaksanaan, tempat pelaksanaan, target
atau sasaran, unsur input 6M (Man, Money, Market, Material, Machine
dan Methode) serta indikato keberhasilan.Indikator keberhasilan
digunakan

sebagai

tolak

ukur

keberhasilan

terhadap

suatu

pelaksanaan intervensi. Indikator ini dibuat berdasarkan kondisi yang
ada disekitar pelaksanaan intervensi.
Berikut akan disajikan POA (Plan Of Action)dalam bentuk tabel
pada setiap intervensi, agar mudah dimengerti dan dipahami.

D. Hasil Pelaksanaan Intervensi Baik Fisik Maupun Pemberian Bimbingan
atau Penyuluhan
1. Pembuatan Jamban Sehat
a. Tujuan
1) Mewujudkan Dusun Klodran Desa Sidomulyo Kecamatan Semen
Kabupaten Kediri Bebas Buang Air Besar Sembarangan (ODF).
2) Mengubah perilaku masyarakat Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri menjadi BAB di Jamban Sehat.
b. Pelaksanaan
Tabel I.11
Pelaksanaan Pembuatan Jamban Sehat
Di RW 01 DAN RW 02 Dusun Klodran Desa Sidomulyo
Tahun 2014
No.
1.

Nama
Bpk Syamsi

Lokasi
Hari/tgl
RT
1 Minggu,
RW 01

Waktu
1 19.00 WIB

Juni 2014

Sasaran
Pak Syamsi
Sekeluarga

c. Hasil
Kegiatan pembuatan Jamban Sehat dilakukan setelah kegiatan
mini lokakarya bersama warga dan perangkat dusun . Kegiatan
Pembuatan Jamban Sehat dimulai dengan membuat galian untuk
septictank, dilanjut dengan memasang closet kemudian dibuat sumur
resapan. Pembuatan Jamban Sehat tersebut merupakan salah satu
usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi
Buang Air Besar di Jamban serta sebagai percontohan untuk memicu
kesadaran warga yang masih BAB sembarangan.
2. Penyuluhan Rumah Sehat
a. Tujuan
Menambah pengetahuan

wargaDusun

Klodran

Desa

Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri tentang Rumah
Sehat.
b. Pelaksanaan
1)
Hari / Tgl

: Kamis, 29 Mei 2014

Tempat

:

Rumah

Ibu

KasiDusun

Klodran

Desa

Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri

2)

Waktu

: 15.00 WIB

Sasaran
Hari / Tgl

: Ibu Kasi sekeluarga
: Jumat, 30 Mei 2014

Tempat

:Rumah Ibu Saminah Dusun Klodran Desa
Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri

Waktu

: 09.30 WIB

Sasaran

: Ibu Saminah sekeluarga

c. Hasil
Kegiatan penyuluhan Rumah Sehat dilakukan di RW 01 dan RW
02 bersamaan dengan survey rumah sehat yang mana menjelaskan
materi tentang komponen rumah sehat, serta sarana sanitasi yang
meliputi langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang
keluarga, ventilasi, lubang asap dapur, pencahayaan, sarana air
bersih, jamban, SPAL, dan tempat sampah. Kegiatan penyuluhan ini
dilakukan dengan metode Door To Door.
3. Penyuluhan PHBS (Cuci Tangan Pakai Sabun) Tatanan Sekolah
a. Tujuan
Peserta penyuluhan dapat memahami dan menerapkan cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir.
b. Pelaksanaan
1)
Hari / Tgl
: Minggu, 1 Juni 2014
Tempat
: Balai Desa Dusun

2)

c. Hasil

Klodran

Desa

Waktu
Sasaran
Hari / Tgl
Tempat

SidomulyoKecamatan Semen Kabupaten Kediri
: 10.00 WIB
: Warga Desa Sidomulyo
: Rabu, 4 Juni 2014
: SDN 1 Sidomulyo, Dusun Klodran Desa

Waktu

Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri
: 07.30 WIB

Sasaran

: Murid-murid SDN 1 Sidomulyo Kelas 1

Kegiatan penyuluhan PHBS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di Balai
Desa Sidomulyo dan SDN 1 Sidomulyo dilakukan pada hari Minggu, 1
Juni 2014 dan Rabu, 4 Juni 2014. Hal tersebut dilakukan untuk
mengingatkan kembali kepada masyarakat Desa Sidomulyo dan
murid-murid SDN 1 Sidomulyo bahwa mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir itu sangat penting dalam upaya pencegahan
penularan penyakit, khususnya diare, cacingan, dll. Dengan kegiatan
penyuluhan ini, diharapkan murid-murid dapat menerapkan cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir pada setiap harinya.

4. Gentengisasi
a. Tujuan
Menambah pencahayaan di dalam rumah
b. Pelaksanaan
Hari / Tgl
:Rabu, 04 Juni 2014
Tempat
:Rumah Bu Saminah RT 01 RW 01 Dusun Klodran
Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri
Waktu
: 16.00 WIB
Sasaran
: Ruang Tamu dan Kamar Tidur
c. Hasil
Kegiatan gentengisasi dilakukan dengan memasang genteng
kaca pada ruang tamu dan kamar tidur untuk menambah pencahayaan
di ruang tersebut. Kegiatan ini dilakukan sebagai percontohan bagi
warga yang pencahayaan rumahnya belum memenuhi syarat.
5. Perbaikan Lantai Rumah
a. Tujuan
Memperbaiki lantai rumah agar memenuhi syarat/ layak
b. Pelaksanaan
Hari / Tgl
: Sabtu, 31 Mei 2014
Tempat
: Rumah Bu Saminah RT 01 RW 01 Dusun Klodran
Waktu
Sasaran
c. Hasil

Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri
: 19.00-23.00 WIB
: Lantai ruang tamu dan keluarga

Kegiatan perbaikan lantai di rumah Bu Saminah dilakukan pada hari Sabtu 31
Mei 2014 dengan dibantu oleh warga sekitar. Hal tersebut dilakukan setelah
mencapai kesepakatan pada kegiatan minilokakarya bersama masyarakat.
Perbaikan lantai di ruang tamu dan ruang keluarga dilakukan dengan cara
plesteran. Kegiatan ini dilakukan agar lantai menjadi kedap air dan tidak retak.
Karena kondisi lantai sebelumnya hanya terbuat dari tanah dan bila keadaan
hujan

mengakibatkan

menimbulkan penyakit.

kelembaban

menjadi

meningkat

dan

berpotensi

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63