Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kapur Dolomit, Pupuk dan Bakteri Pereduksi Sulfat pada Tanah Sulfat Masam di Rumah Kaca Chapter III V
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Biologi
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian
tempat ± 32 meter di atas permukaan laut, dimulai pada bulan September 2016
sampai dengan Mei 2017.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit kelapa sawit DxP
PPKS berumur 3 bulan sebagai objek yang akan diamati, tanah sulfat masam
sebagai media tanam, (CaMg(CO 3 ) 2 ) sebagai pengendap Al, polibag ukuran
setara 10 kg tanah sebagai wadah tanah, pestisida sebagai pengendali organisme
pengganggu tanaman, pupuk NPKMgSBMnZn sebagai penambah unsur hara,
isolat bakteri pereduksi sulfat unggul LK-4 (isolat yang diisolasi dari sludge
limbah kertas Toba Pulp Lestari dengan kode 4) sebagai agen pereduksi sulfat,
kompos
jerami
sebagai
media
carrier
bakteri,
EM-4
sebagai
bahan
pendekomposisi bahan kompos, bahan kimiauntuk pembuatan media (posgate-B)
serta bahan lain yang digunakan pada percobaan ini
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk
mengambil bahan contoh tanah, mesin pencacah kompos (Chopper) untuk
menghaluskan bahan yang akan dikomposkan, meteran untuk mengukur luas areal
yg dipakai dan tinggi tanaman, timbangan untuk menimbang bahan kimia, bahan
contoh tanah dan tanaman, ayakan tanah 10 mesh untuk menyaring contoh tanah
yang akan dianalisis, GPS (Global Positioning System) untuk menandai titik
koordinat lokasi pengambilan bahan contoh tanah, LAF (Laminar Air Flow)
Universitas Sumatera Utara
sebagai tempat isolasi bakteri, autoklaf untuk mensterilkan bahan dan alat, tabung
reaksi (testtube) sebagai wadah media biakan bakteri, gelas beaker untuk
mengukur volume bahan kimia dan air, erlenmeyer sebagai wadah perbanyakan
isolat, jarum suntik digunakan untuk memasukkan isolat murni bakteri ke dalam
kompos, serta alat lain yang digunakan untuk percobaan ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan tiga faktor yang terdiri atas:
Faktor I : Kapur Dolomit
L0 : Tanpa Kapur (0ton/ha)
L1 : Setara 1 x Al dd (15,80ton/ha)
L2 : Setara 2 x Al dd (31,60ton/ha)
Faktor II : Dosis Pupuk
F0 : 0g/bibit
F1 : 2,5g/bibit
F2 : 5g/bibit
Faktor III : Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS)
B0 : Tanpa diberi Bakteri Pereduksi Sulfat
B1 : Diberi Bakteri Pereduksi Sulfat
Sehingga diperoleh 18 kombinasi perlakuan yaitu:
L0F0B0
L1F0B0
L2F0B0
L0F0B1
L1F0B1
L2F0B1
L0F1B0
L1F1B0
L2F1B0
L0F1B1
L1F1B1
L2F1B1
Universitas Sumatera Utara
L0F2B0
L1F2B0
L2F2B0
L0F2B1
L1F2B1
L2F2B1
Jumlah ulangan
: 3 ulangan
Jumlah unit percobaan
: 54 unit
Jumlah sampel seluruhnya
: 54 tanaman
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam berdasarkan
model linier berikut:
Yijkl = µ + ρi + αj + βk + γl + (αβ)jk + (αγ)jl + (βγ)kl + (αβγ)jkl + εijk
i = 1, 2, 3
j= 1,2, 3
k = 1, 2, 3
l = 1, 2
Keterangan :
Yijk
= Nilai pengamatan pengaruh blok ke-i, kapur ke-j, pupuk
ke-k dan bakteri ke-l
µ
= Nilai rataan umum
ρi
= Pengaruh blok ke-i
αj
= Pengaruh kapur ke-j
βk
= Pengaruh pupuk ke-k
γl
= Pengaruh bakteri ke-l
(αβ)jk
= Pengaruh interaksi kapur ke-j dan pupuk ke-k
(αγ)jl
= Pengaruh interaksi kapur ke-j dan bakteri ke-l
(βγ)kl
= Pengaruh interaksi pupuk ke-k dan bakteri ke-l
(αβγ)jkl
= Pengaruh interaksi kapur ke-j, pupuk ke-k dan bakteri ke-l
εijkl
= Pengaruh galat percobaan pada blok ke-i terhadap kapur
ke-j, pupuk ke-k dan bakteri ke-l
Universitas Sumatera Utara
Jika dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata
maka akan dilanjutkan dengan uji beda rataan berdasarkan uji Duncan Multiple
Range Test pada taraf α 5%.
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Areal Tanam
Areal pertanaman yang akan digunakan sebagai tempat percobaan
dibersihkan dan luas areal percobaan yang digunakan dengan ukuran 8 m x 3 m.
Pengambilan Sampel Tanah
Tanah yang diambil merupakan tanah sulfat masam yang terdapat di kebun
PT. Mopoli Raya Kebun Paya Rambe II, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh
Tamiang. Tanah yang diambil pada lapisan pirit kedalaman (20-40 cm).
Banyaknya bahan contoh tanah yang diambil berdasarkan luas blok kebun yang
diambil bahan tanahnya yaitu sebanyak 2 lubang per hektar sebagai pewakil
contoh bahan tanah yang akan dijadikan sebagai media tanam.
Gambar 2. Lokasi Pengambilan Sampel Tanah
Pembuatan Kompos
Kompos yang dibuat berasal dari bahan jerami padi sisa panen di lahan
sawah. Bahan jerami dicacah dengan menggunakan mesin pencacah (Chopper)
agar didapat ukuran jerami yang lebih kecil. Bahan jerami yang telah dicacah
Universitas Sumatera Utara
kemudian diberi EM-4 sebagai bahan pendekomposer dan dicampur secara merata
pada bahan jerami, dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup. Bahan kompos
tersebut dibiarkan selama ± 30 hari dengan tetap dilakukan pembalikan kompos
setiap tiga hari sekali dan menjaga suhu serta kelembaban kompos. Panen kompos
dilakukan jika kompos sudah berwarna hitam, tidak berbau, bentuk kompos tidak
menyerupai bahan awal dan memiliki rasio C/N
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Biologi
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian
tempat ± 32 meter di atas permukaan laut, dimulai pada bulan September 2016
sampai dengan Mei 2017.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit kelapa sawit DxP
PPKS berumur 3 bulan sebagai objek yang akan diamati, tanah sulfat masam
sebagai media tanam, (CaMg(CO 3 ) 2 ) sebagai pengendap Al, polibag ukuran
setara 10 kg tanah sebagai wadah tanah, pestisida sebagai pengendali organisme
pengganggu tanaman, pupuk NPKMgSBMnZn sebagai penambah unsur hara,
isolat bakteri pereduksi sulfat unggul LK-4 (isolat yang diisolasi dari sludge
limbah kertas Toba Pulp Lestari dengan kode 4) sebagai agen pereduksi sulfat,
kompos
jerami
sebagai
media
carrier
bakteri,
EM-4
sebagai
bahan
pendekomposisi bahan kompos, bahan kimiauntuk pembuatan media (posgate-B)
serta bahan lain yang digunakan pada percobaan ini
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk
mengambil bahan contoh tanah, mesin pencacah kompos (Chopper) untuk
menghaluskan bahan yang akan dikomposkan, meteran untuk mengukur luas areal
yg dipakai dan tinggi tanaman, timbangan untuk menimbang bahan kimia, bahan
contoh tanah dan tanaman, ayakan tanah 10 mesh untuk menyaring contoh tanah
yang akan dianalisis, GPS (Global Positioning System) untuk menandai titik
koordinat lokasi pengambilan bahan contoh tanah, LAF (Laminar Air Flow)
Universitas Sumatera Utara
sebagai tempat isolasi bakteri, autoklaf untuk mensterilkan bahan dan alat, tabung
reaksi (testtube) sebagai wadah media biakan bakteri, gelas beaker untuk
mengukur volume bahan kimia dan air, erlenmeyer sebagai wadah perbanyakan
isolat, jarum suntik digunakan untuk memasukkan isolat murni bakteri ke dalam
kompos, serta alat lain yang digunakan untuk percobaan ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan tiga faktor yang terdiri atas:
Faktor I : Kapur Dolomit
L0 : Tanpa Kapur (0ton/ha)
L1 : Setara 1 x Al dd (15,80ton/ha)
L2 : Setara 2 x Al dd (31,60ton/ha)
Faktor II : Dosis Pupuk
F0 : 0g/bibit
F1 : 2,5g/bibit
F2 : 5g/bibit
Faktor III : Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS)
B0 : Tanpa diberi Bakteri Pereduksi Sulfat
B1 : Diberi Bakteri Pereduksi Sulfat
Sehingga diperoleh 18 kombinasi perlakuan yaitu:
L0F0B0
L1F0B0
L2F0B0
L0F0B1
L1F0B1
L2F0B1
L0F1B0
L1F1B0
L2F1B0
L0F1B1
L1F1B1
L2F1B1
Universitas Sumatera Utara
L0F2B0
L1F2B0
L2F2B0
L0F2B1
L1F2B1
L2F2B1
Jumlah ulangan
: 3 ulangan
Jumlah unit percobaan
: 54 unit
Jumlah sampel seluruhnya
: 54 tanaman
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam berdasarkan
model linier berikut:
Yijkl = µ + ρi + αj + βk + γl + (αβ)jk + (αγ)jl + (βγ)kl + (αβγ)jkl + εijk
i = 1, 2, 3
j= 1,2, 3
k = 1, 2, 3
l = 1, 2
Keterangan :
Yijk
= Nilai pengamatan pengaruh blok ke-i, kapur ke-j, pupuk
ke-k dan bakteri ke-l
µ
= Nilai rataan umum
ρi
= Pengaruh blok ke-i
αj
= Pengaruh kapur ke-j
βk
= Pengaruh pupuk ke-k
γl
= Pengaruh bakteri ke-l
(αβ)jk
= Pengaruh interaksi kapur ke-j dan pupuk ke-k
(αγ)jl
= Pengaruh interaksi kapur ke-j dan bakteri ke-l
(βγ)kl
= Pengaruh interaksi pupuk ke-k dan bakteri ke-l
(αβγ)jkl
= Pengaruh interaksi kapur ke-j, pupuk ke-k dan bakteri ke-l
εijkl
= Pengaruh galat percobaan pada blok ke-i terhadap kapur
ke-j, pupuk ke-k dan bakteri ke-l
Universitas Sumatera Utara
Jika dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata
maka akan dilanjutkan dengan uji beda rataan berdasarkan uji Duncan Multiple
Range Test pada taraf α 5%.
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Areal Tanam
Areal pertanaman yang akan digunakan sebagai tempat percobaan
dibersihkan dan luas areal percobaan yang digunakan dengan ukuran 8 m x 3 m.
Pengambilan Sampel Tanah
Tanah yang diambil merupakan tanah sulfat masam yang terdapat di kebun
PT. Mopoli Raya Kebun Paya Rambe II, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh
Tamiang. Tanah yang diambil pada lapisan pirit kedalaman (20-40 cm).
Banyaknya bahan contoh tanah yang diambil berdasarkan luas blok kebun yang
diambil bahan tanahnya yaitu sebanyak 2 lubang per hektar sebagai pewakil
contoh bahan tanah yang akan dijadikan sebagai media tanam.
Gambar 2. Lokasi Pengambilan Sampel Tanah
Pembuatan Kompos
Kompos yang dibuat berasal dari bahan jerami padi sisa panen di lahan
sawah. Bahan jerami dicacah dengan menggunakan mesin pencacah (Chopper)
agar didapat ukuran jerami yang lebih kecil. Bahan jerami yang telah dicacah
Universitas Sumatera Utara
kemudian diberi EM-4 sebagai bahan pendekomposer dan dicampur secara merata
pada bahan jerami, dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup. Bahan kompos
tersebut dibiarkan selama ± 30 hari dengan tetap dilakukan pembalikan kompos
setiap tiga hari sekali dan menjaga suhu serta kelembaban kompos. Panen kompos
dilakukan jika kompos sudah berwarna hitam, tidak berbau, bentuk kompos tidak
menyerupai bahan awal dan memiliki rasio C/N