Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofiller Setelah Aplikasi Hidrogen Peroksida 35% Dengan Waktu Yang Berbeda Chapter III VI

20

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium.

3.2

Desain Penelitian

Pre and Post Test Group Design

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
1. Pembuatan Sampel
Pembuatan sampel penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Material dan

Teknologi FKG USU.
2. Pengukuran Kekasaran Permukaan
Pengukuran kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dilakukan di
Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan.

3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan Maret 2017.

3.4 Sampel dan Besar Sampel
3.4.1 Sampel
Resin komposit nanofiller berbentuk tablet berdiameter 5 mm dengan ketebalan
2 mm dengan penyinaran blue visible light selama 20 detik pada jarak penyinaran± 0
mm.29,30

Universitas Sumatera Utara

21

2 mm
5 mm


Gambar 3. Bentuk dan ukuran sampel

Dengan kriteria sebagai berikut:
Kriteria inklusi:
1.

Sampel resin komposit nanofiller memiliki permukaan yang halus.

2.

Permukaan sampel berbentuk bulat sempurna.

Kriteria eksklusi:
1.

Sampel memiliki poreus dan cacat.

2.


Sampel kotor dan terkontaminasi bahan lain maupun debris.

3.4.2 Besar Sampel
Pada penelitian ini besar sampel dihitung berdasarkan rumus Federer31:

(t-1)(r-1)≥ 15
Keterangan:

t : jumlah perlakuan
r : jumlah sampel

Universitas Sumatera Utara

22

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok sampel yaitu kelompok
waktubleachinghidrogen peroksida 35% selama 30 dan 45 menit, maka t = 2 dan
jumlah sampel (r) tiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut:
(2-1) (r-1) ≥ 15
1 (r-1) ≥ 15

r-1 ≥ 15
r ≥ 16

Sampel minimum dalam penelitian ini adalah 16 sampel. Jumlah sampel yang
digunakan adalah 20 sampel untuk masing-masing kelompok.

3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Waktu bleaching (30 dan 45 menit).

3.5.2 Variabel Tergantung
Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller.

3.5.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran sampel resin komposit nanofiller (diameter 5 mm dan ketebalan 2
mm).
2. Jenis sinar halogen.
3. Waktu penyinaran (20 detik) dengan jarak penyinaran ± 0 mm.
4. Arah sinar tegak lurus.
5. Intensitas sinar 600 mW/cm2.


Universitas Sumatera Utara

23

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Suhu ruangan.
2. Kelembaban.
3. Jumlah bahan pemutih yang dioleskan pada permukaan sampel.

3.6 Definisi Operasional Variabel
1. Resin komposit nanofiller adalah resin komposit dengan partikel bahan
pengisinya mengkombinasikan silika nanofiller dengan ukuran partikel utama 20-75
nm dan zirconia/silica nanocluster dengan diameter 0,6-1,4 μm.32
2. Kekasaran permukaan adalah ukuran dari tekstur permukaan yang tidak
teratur dari resin komposit nanofiller, diukur dengam alat profilometer dengan satuan
mikrometer (μm).
3. Bleaching adalah suatu tindakan secara kimiawi pada gigi yang mengalami
perubahan warna lebih gelap dengan menggunakan bahan oksidator dan reduktor
untuk mengubah warna gigi menjadi lebih putih.6

4. Hidrogen peroksida 35% adalah bahanbleaching yang biasa digunakan
dengan teknikin office bleaching dengan konsentrasi sebesar 35%.6,28
5. Waktubleaching yaitu lamanya berkontak bahan bleaching gel hidrogen
peroksida 35% terhadap permukaan resin komposit nanofiller, selama 30 menit (2x15
menit/ aplikasi) dan 45 menit (3x15 menit/aplikasi).
3.7 Alat dan Bahan
3.7.1 Alat
1. Master model yang terbuat dari logam dengan mould berbentuk
lingkaran berdiameter 5 mm dengan ketebalan 2 mm.9,29

Gambar 4. Master model

Universitas Sumatera Utara

24

2. Instrumen Plastis

Gambar 5. Instrumen plastis


3. Curing unit (Dentamerica, Litex 680A, USA)

Gambar 6. Curing unit

4. Wadah Plastik

Gambar 7. Wadah plastik

Universitas Sumatera Utara

25

5. Chellopane strip

Gambar 8. Chellopane strip

6. Object glass

Gambar 9. Object glass


7. Profilometer (MarSurf M 300 No. 6910401, Germany)

Gambar 10. Profilometer

Universitas Sumatera Utara

26

8. Glass slab

Gambar 11. Glass slab

9. Sikat gigi berbulu halus
10. Kertas pasir

Gambar 12. Kertas pasir

11. Brush> 5 mm

Gambar 13. Brush


Universitas Sumatera Utara

27

12. Beban

Gambar 14. Beban
13. Sarung tangan
14. Precision reference specimen
15. Silicone oil

Gambar 15. Silicone oil

16. Kain kasa

Gambar 16. Kain kasa

Universitas Sumatera Utara


28

17. Plastic wrap

Gambar 17. Plastic wrap
18. Gunting
19. Cotton bud

Gambar 18. Cotton bud

3.7.2 Bahan
1. Bahan bleaching (Whiteness HP 35%) komposisi pada tabel 1
2. Resin komposit nanofiller (Filtek™ Z350), komposisi pada tabel 1
3. Air aquadest

Universitas Sumatera Utara

29

Tabel 1. Bahan penelitian

No.

Bahan

Merk

Kandungan

1.

Bleaching

2.

Resin komposit Filtek™ Z350 XT, 3M ESPE

Resin bis-GMA,

nanofiller

UDMA,

gel Whiteness
HP
35%-FGM 35%
HP,
Produtos
Odontológicos,
hidrogen
thickener,
dye,
Joinville, SC, Brazil (35%
hydrogen peroxide agent-35% glycol, load dan
peroksida 35%
HP)
distilled water

Made in USA

TEGDMA,
PEGDMA,
bis-EMA
3.

1.

Air aquadest

Bahan bleaching hidrogen peroksida 35% (Whiteness HP 35%, FGM Produtos

Odontológicos)

Gambar 19. Hidrogen peroksida 35%

Universitas Sumatera Utara

30

2.

Resin komposit nanofiller (Filtek™ Z350 XT, 3M ESPE)

Gambar 20. Resin komposit nanofiller

3.

Air aquadest

3.8

Prosedur Kerja

3.8.1 Pembuatan Sampel
1.

Sampel yang akan dibuat berjumlah 40 sampel, yang akan dibagi dalam 2

kelompok berdasarkan waktuyang dibiarkan setelah aplikasi 30 menit (2x15
menit/aplikasi) dan 45 menit (3x15 menit/aplikasi).
2.

Master model dengan mould berbentuk lingkaran berdiameter 5 mm dan

ketebalan 2 mm disiapkan.
3.

Glass slab digunakan sebagai alas untuk bekerja dengan cellophane strip

diletakkan dibagian bawah master model. Silicone oil dioleskan pada mould sebagai
separating medium antara resin komposit dan master model. Resin komposit
nanofiller dimasukkan dengan instrumen platis ke dalam mould pada master model.
Kemudian letakkan cellophane strip dan object glass dengan ketebalan 1 mm diatas
mould yang telah diisi resin komposit lalu ditekan menggunakan beban selama 30
detik. Setelah 30 detik, beban dan object glassdiangkat.

Universitas Sumatera Utara

31

Gambar 21. Resin komposit nanofiller diambil menggunakan instrumen
plastis

Gambar 22. Peletakan cellophane strip dan object diatas mould yang
telah diisi resin komposit nanofiller

Gambar 23. Mould yang telah diisi resin komposit nanofiller ditekan
menggunakan beban selama 30 detik

Universitas Sumatera Utara

32

4.

Resin komposit nanofiller kemudian disinari menggunakan light curing

unit selama 20 detik. Alat sinar diletakkan tegak lurus diatas mould yang berisi resin
komposit nanofiller dengan jarak penyinaran ±0 mm.

Gambar 24. Sampel disinari light curing unit

5.

Sampel yang telah disinari kemudian dilepas dari cetakan.

6.

Bahan yang berlebih pada bagian sisi lingkaran sampel dapat dibuang

dengan menggunakan kertas pasir.

3.8.2 Pengukuran Kekasaran Permukaan Sebelum Perlakuan
1.

Sebelum perlakuan disetiap sampel pada masing-masing kelompok

(n=40) dilakukan pengukuran kekasaran permukaan awal.
2.

Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali pada tiap titik permukaan

sampel yang ditandai dengan spidol.
3.

Alat dikalibrasi dengan precision reference specimen kemudian sampel

diletakkan diatas sejajar alat profilometer lalu alat profilometer tersebut dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

33

I
III

II

Tanda pada sampel
Sampel

Area yang akan diukur
Gambar 25. Skema daerah yang akan diukur

4.

Kelompok pengukuran pertama dimulai dari arah salah satu tepi

permukaan sampel sebagai sudut 0°, kemudian alat dijalankan dan membuat suatu
garis lurus melewati titik tengah sampel.
5.

Dilakukan tiga kali pengukuran pada permukaan yang sama, kemudian

hasil pengukuran dicatat. Kemudian sampel diputar 60° dan dilakukan pengukuran
kedua. Lalu, dilanjutkan dengan pengukuran ketiga pada sudut 120 ° dari garis
permukaan pertama. Rata-rata hasil ketiga pengukuran dihitung dengan satuan μm.

Gambar 26. Pengukuran kekasaran permukaan menggunakan profilometer

Universitas Sumatera Utara

34

3.8.3 Perlakuan Pada Tiap Kelompok
1.

Gel bleaching hidrogen peroksida 35% dioleskan dengan brush pada tiap

spesimen kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2.

Kelompok 1 merupakan kelompok dengan waktu bleaching 30 menit

(2x15 menit/ aplikasi) dan kelompok 2 merupakan kelompok dengan waktu
bleaching 45 menit (3x15 menit/ aplikasi) dengan masing-masing kelompok
berjumlah 20.
3.

Setiap prosedur bleachingdilakukan, spesimen dibungkus dengan plastic

wrap agar bahan bleachingdipastikan dapat mengenai seluruh permukaan.
4.

Setiap 15 menit, spesimen dibersihkan permukaannya dengan kain kasa

dan kemudian dilakukan lagi aplikasi bleaching berikutnya sesuai dengan waktu
bleaching pada masing-masing kelompok. Kemudian spesimen dibungkus dengan
plastic wrap.
5.

Pada akhir dari prosedur bleaching, plastic wrap dilepas dari spesimen

kemudian spesimen dicuci di bawah air aquadest yang mengalir sambil disikat
dengan sikat gigi berbulu halus selama 1 menit.
6.

Kemudian lakukan pengukuran kekasaran permukaan spesimen.

3.9

Cara Pengumpulan Data

Data didapatkan dari hasil pengukuran kekasaran permukaan menggunakan alat
profilometer yang dilakukan pada resin komposit nanofiller yang diaplikasikan gel
bleaching hidrogen peroksida 35% setelahwaktu bleaching 30 menit (2x15 menit/
aplikasi) dan 45 menit (3x15 menit/ aplikasi).

3.10 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer. Data yang
telah ada disajikan dalam bentuk tabel kemudian dilakukan analisis statistik untuk
melihat perbedaan kekasaraan permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan
setelah aplikasi bleaching hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching30 menit
dan 45 menit.

Universitas Sumatera Utara

35

Uji t-paired untuk menganalisis perbedaan kekasaran pada tiap-tiap kelompok
sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30
menit dan 45 menit. Uji t-unpaired untuk melihat perbedaan antara kelompok
perlakuan aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30 menit dan 45
menit.

Universitas Sumatera Utara

36

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1

Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan adalah 20 buah untuk
masing-masing kelompok perlakuan resin komposit nanofiller dengan waktu
bleaching 30 menit pada hasil pengukuran terjadi peningkatan kekasaran permukaan
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 30
menit dengan dua kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15
menit/aplikasi.
Kelompok I (waktu bleaching 30 menit dengan dua kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15 menit/aplikasi)
Nomor Sampel

Sebelum (μm)

Setelah (μm)

Perubahan (μm)

Persentase (%)

1

0,324

0,336

0,012

0,037

2

0,383

0,401

0,018

0,047

3

0,379

0,390

0,011

0,029

4

0,326

0,334

0,008

0,024

5

0,278

0,294

0,016

0,058

6

0,340

0,357

0,017

0,050

7

0,297

0,313

0,016

0,054

8

0,312

0,327

0,015

0,048

9

0,301

0,322

0,021

0,070

10

0,281

0,295

0,014

0,050

11

0,297

0,314

0,017

0,057

12

0,320

0,342

0,022

0,069

13

0,286

0,302

0,016

0,056

14

0,336

0,355

0,019

0,057

15

0,401

0,418

0,017

0,042

16

0,269

0,287

0,018

0,068

17

0,295

0,311

0,016

0,054

18

0,328

0,346

0,018

0,055

19

0,304

0,317

0,013

0,043

20

0,338

0,357

0,019

0,056

Rata-rata (Mean)

0,31975

0,33590

0,016150

0,051

SD

0,035918

0,035928

0,0033445

0,0120508

Berdasarkan tabel 2, kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum
aplikasi hidrogen peroksida 35% memiliki rata-rata (mean) yaitu 0,31975 μm dengan

Universitas Sumatera Utara

37

standar deviasi 0,035918 μm. Pada tabel 2 dapat dilihat kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching
30 menit didapatkan rata-rata (mean) yaitu 0,33590 μm dengan standar deviasi
0,035928 μm. Pada tabel 2juga dapat dilihat perubahan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan
waktu bleaching 30 menit terdapat rata-rata (mean) 0,016150 μm dengan standar
deviasi 0,0033445 μm. Hal ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan kekasaran
permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan
waktu bleaching 30 menit.
Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 45
menit pada hasil pengukuran terjadi peningkatan permukaan setelah aplikasi dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 45
menit dengan tiga kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15
menit/aplikasi.
Nomor Sampel

Kelompok II (waktu bleaching 45 menit dengan tiga kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15 menit/aplikasi)
Sebelum (μm)

Setelah (μm)

Perubahan (μm)

Persentase (%)

1

0,365

0,411

0,046

0,13

2

0,323

0,362

0,039

0,12

3

0,264

0,293

0,029

0,11

4

0,279

0,316

0,037

0,13

5

0,244

0,286

0,042

0,17

6

0,402

0,436

0,034

0,08

7

0,271

0,307

0,036

0,13

8

0,228

0,280

0,052

0,23

9

0,247

0,296

0,049

0,20

10

0,354

0,392

0,038

0,11

11

0,324

0,372

0,048

0,15

12

0,349

0,377

0,028

0,08

13

0,343

0,384

0,041

0,12

14

0,263

0,298

0,035

0,13

15

0,398

0,445

0,047

0,12

16

0,219

0,250

0,031

0,14

17

0,276

0,313

0,037

0,13

18

0,326

0,365

0,039

0,12

19

0,227

0,269

0,042

0,14

20

0,321

0,365

0,044

0,18

Rata-rata (Mean)

0,30115

0,34085

0,0397

0,136

SD

0,056725

0,057122

0,006666

0,0363318

Universitas Sumatera Utara

38

Berdasarkan tabel3, kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum
aplikasi hidrogen peroksida 35% memiliki rata-rata (mean) yaitu 0,30115 μm dengan
standar deviasi 0,056725 μm. Pada tabel 3 dapat dilihat kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching
45 menit didapatkan rata-rata (mean) yaitu 0,34085 μm dengan standar deviasi
0,057122 μm. Pada tabel 3 juga dapat dilihat perubahan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan
waktu bleaching 45 menit terdapat rata-rata (mean) 0,0397 μm dengan standar
deviasi 0,006666 μm. Hal ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan kekasaran
permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan
waktu bleaching 45 menit.
Untuk mempermudah dalam melihat perbandingan nilai rata-rata hasil
pengukuran kekasaran permukaan pada kedua perlakuan maka dapat digambarkan
dalam grafik batang (Gambar 27). Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller
pada kelompok sebelum perlakuan digambarkan dengan batang bewarna biru
sedangkan pada kelompok setelah perlakuan digambarkan dengan batang bewarna
kuning. Pada kelompok I dengan waktu bleaching 30 menit, nilai rata-rata hasil
pengukuran kekasaran permukaan sebelum aplikasi lebih kecil dibandingkan
pengukuran setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%. Begitu pula pada kelompok II
dengan waktu bleaching 45 menit, nilai rata-rata hasil pengukuran kekasaran
permukaan sebelum aplikasi lebih kecil dibandingkan pengukuran setelah aplikasi
hidrogen peroksida 35%.

Universitas Sumatera Utara

Kekasaran Permukaan
(μm)

39

0,350
0,340
0,330
0,320
0,310
0,300
0,290
0,280

0.340

0,335
0,319
0,301

Sebelum
Setelah

30 menit

45 menit

Waktu Bleaching
Gambar 27. Grafik pengukuran kekasaran permukaan resin komposit nanofiller
sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%.
Untuk mempermudah dalam melihat perbandingan nilai rata-rata persentase
perubahan kekasaran permukaan pada kedua kelompok perlakuan dapat digambarkan
dalam grafik batang bewarna ungu (Gambar 28). Nilai rata-rata persentase perubahan
kekasaran permukaan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada kelompok I
(waktu bleaching 30 menit) lebih kecil daripada kelompok II (waktu bleaching 45

Persentase Perubahan
Kekasaran Permukaan
(%)

menit).
0,16
0,14
0,12
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0

0,14

0,05

Kelompok I

Kelompok II

Kelompok Perlakuan

Gambar 28. Grafik pengukuran persentase perubahan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller kelompok I (waktu bleaching 30 menit) dan kelompok II (waktu
bleaching 45 menit) setelahaplikasi hidrogen peroksida 35%.

Universitas Sumatera Utara

40

4.2 Analisa Hasil Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas untuk melihat persebaran data yang
dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil uji normalitas data kekasaran permukaan resin komposit nanofiller
sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30
menit dan 45 menit.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
kelompok
pre

post

Statistic

df

Sig.

Shapiro-Wilk
Statistic

df

Sig.

Kelompok I

.136

20

.200*

.929

20

.149

Kelompok
II

.152

20

.200*

.943

20

.274

Kelompok I

.129

20

.200*

.933

20

.176

Kelompok
II

.168

20

.140

.947

20

.320

.182

20

.081

.961

20

.558

.092

20

.200*

.980

20

.935

selisih Kelompok I
Kelompok
II

Pada tabel 4 dapat dilihat Asymp. Sig. (2-tailed). Berturut-turut data sebelum
aplikasi hidrogen peroksida 35% pada waktu bleaching 30 menit dan 45 menit adalah
0,149 dan 0,274, data setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada waktu bleaching
30 menit dan 45 menit adalah 0,176 dan 0,320. Empat data tersebut lebih besar dari
0,05 (P>0,05). Maka, dapat dikatakan bahwa data tersebut terdistribusi normal.
Karena data terdistribusi normal, maka uji t-paired dapat dilakukan.
Pada penelitian ini nilai dan hasil uji statistik perbedaan kekasaran permukaan
sampel sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dianalisis secara
statistik dengan t-paired pada derajat kemaknaan (p < 0,05) untuk melihat ada
tidaknya perbedaan hasil yang signifikan dapat dilihat pada tabel 5.

Universitas Sumatera Utara

41

Tabel 5. Hasil analisis uji t-paired kekasaran permukaan resin komposit nanofiller
sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%.

Kelompok
Kelompok I
(waktu

N

Rerata Kekasaran (Mean ± SD)

p,value

Sebelum

Setelah

20

0,31975 ± 0,035918

0,33590 ± 0,035928

0,0001

20

0,30115 ± 0,056725

0,34085 ± 0,057122

0,0001

bleaching

hidrogen peroksida
35% yaitu 30 menit)
Kelompok II
(waktu

bleaching

hidrogen peroksida
35% yaitu 45 menit)

Pada kelompok I, hasil analisa uji t-paired didapatkan nilai rata-rata dan standar
deviasi kekasaran permukaan sebelum aplikasi hidrogen peroksida 35% adalah
0,31975 ± 0,035918 μm dan setelah aplikasi adalah 0,33590 ± 0,035928 μm dan
nilai p = 0,0001 (p < 0,05), artinya ada perbedaan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% secara
signifikan.
Pada kelompok II, hasil analisa uji t-paired didapatkan nilai rata-rata dan
standar deviasi kekasaran permukaan sebelum aplikasi dengan hidrogen peroksida
35% adalah 0,30115 ± 0,056725 μm dan setelah aplikasi adalah 0,34085 ± 0,057122
μm dan nilai p = 0,0001 (p < 0,05) artinya ada perbedaan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% secara
signifikan.
Sedangkan nilai rata-rata dan hasil uji statistik untuk mengetahui perbandingan
perubahan kekasaran permukaan antara kelompok I dan kelompok II dianalisis secara
statistik menggunakan uji t-unpaired dengan derajat kemaknaan (p < 0,05). Dari hasil
analisis statistik menunjukkan perbedaan peningkatan kekasaran permukaan yang

Universitas Sumatera Utara

42

signifikan antara kelompok I dan II dengan nilai signifikan 0,0001 (p < 0,05). Dengan
p < 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak yang berarti terdapat perbedaan kekasaran
permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% selama
30 menit dan 45 menit seperti terlihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil analisis statistik uji t-unpaired kekasaran permukaan resin komposit
nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances

t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the

Sig.
(2F

Sig.

t

df

Mean

Std. Error

tailed) Difference Difference

Difference
Lower

Upper

Selisih Equal
variances

9.001 .005 -14.122

38

.000

-.023550

.001668 -.026926 -.020174

-14.122 27.997

.000

-.023550

.001668 -.026966 -.020134

assumed
Equal
variances
not
assumed

Universitas Sumatera Utara

43

BAB 5
PEMBAHASAN

Pada penelitian yang dilakukan didapatkan rata-rata kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%. Pada
kelompok I (waktu bleaching 30 menit) rata-rata kekasaran permukaan sebelum
aplikasi adalah 0,31975 μm dan setelah aplikasi adalah 0,33590 μm. Pada kelompok
II (waktu bleaching 45 menit) rata-rata kekasaran permukaan sebelum aplikasi adalah
0,30115 μm dan setelah aplikasi adalah 0,34085 μm. Hasil analisis statistik uji tpaired diperoleh nilai p = 0,0001 (p < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan
signifikan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah
aplikasi hidrogen peroksida 35%.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Moraes RR dkk (2006) menyatakan
bahwa bleaching menggunakan 35% hidrogen atau karbamid peroksida menyebabkan
peningkatan kekasaran yang signifikan pada resin mikrohibrid.22 Analisis Bowles
WH dkk (1996) menunjukkan bahwa terdapat perubahan permukaan yang signifikan
dari resin komposit mikrofiller dan hibrid setelah penerapan bahan pemutih gigi
hidrogen peroksida 30-35%.8 Rosentritt dkk (2005) dan Hafez dkk (2010)melaporkan
bahwa in office bleaching memengaruhi kekasaran permukaan dari resin komposit
mikrofiller dan hibrid.12
Pada penelitian ini juga dilakukan analisis statistik uji t-unpaired untuk
melihat perbedaan perubahaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller antar
kelompok perlakuan. Waktu bleaching30 menit untuk kelompok I dan waktu
bleaching 45 menit untuk kelompok II. Hasil analisis didapatkan bahwa kelompok II
mengalami peningkatan nilai kekasaran permukaan yang lebih besar dibandingkan
dengan kelompok I. Hal ini disebabkan semakin lama bahan aktif dalam gel
bleaching berkontak dengan permukaan resin komposit, semakin besar peningkatan
kekasaran permukaan yang terjadi.2 Menurut Polydorou dkk (2006) efek dari

Universitas Sumatera Utara

44

bleaching pada tekstur permukaan bergantung kepada material dan lama aplikasi
bahan itu sendiri.9
Hidrogen peroksida merupakan asam lemah dan memiliki kapasitas untuk
oksidasi dan reduksi untuk menghasilkan radikal bebas. Menurut Graziela dkk
(2010), nilai rata-rata pH Hidrogen Peroksida dengan merk Whiteness HP 35%
adalah 3,33.34 Karena memiliki pH asam, hidrogen peroksida dapat mempengaruhi
kekasaran permukaan dan menjadi oksidator kuat yang dapat terurai menjadi radikal
bebas.22Radikal bebas yang ditimbulkan oleh peroksida dapat mempengaruhi ikatan
filler dengan matriks dari resin komposit

dan menyebabkan filler-matrix

debonding.Perubahan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi
bahan bleaching hidrogen peroksida dapat terjadi karena lepasnya ikatan antara
matriks dan filler akibat radikal bebas peroksida yang mengakibatkan terjadinya
poreus pada permukaan resin komposit nanofiller tersebut. Radikal bebas dapat
memutuskan ikatan karbon siklik yang terdapat pada bisphenol A- glycidyl
methacrylate (Bis-GMA) dan dapat memutus rantai siloxane yang menyebabkan
terlepasnya filler (partikel pengisi) dari matriks resin.33Hal ini dapat menyebabkan
microscopic cracks yang akan menimbulkan ketidakteraturan permukaan sehingga
mengakibatkan peningkatan kekasaran permukaan. 12, 35, 36, 37

Universitas Sumatera Utara

45

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Adanya perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller yang
signifikan sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada kelompok I
(waktu bleaching 30 menit) dan kelompok II (waktu bleaching 45 menit), dimana
terdapat peningkatan kekasaran permukaan.
2. Terdapat perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller yang
signifikan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching selama
30 menit dan 45 menit, dimana perubahan kekasaran permukaan kelompok Ilebih
kecil dibandingkan kelompok II.

6.2 Saran
Saran Penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebagai data awal
untuk penelitian lebih lanjut.
2. Diharapkan penelitian lanjutan yang lebih mendalam terhadap kelompok
sampel yang lebih besar agar didapat tingkat validitas yang tinggi, sehingga
perubahan kekasaran permukaan resin komposit yang telah diaplikasi bahan pemutih
terlihat jelas.
3. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode atau alat
yang lebih tepat sehingga data lebih akurat.

Universitas Sumatera Utara