Penguatan Kelembagaan Pemerintah Kampung Dalam Rangka Menunjang Pelaksanaan Otonomi Kampung (Studi Pada Kampung Tualang Baro, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang)

PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH KAMPUNG
DALAM RANGKA MENUNJANG PELAKSANAAN
OTONOMI KAMPUNG (Studi Pada Kampung
Tualang Baro, Kecamatan Manyak Payed,
Kabupaten Aceh Tamiang)
ABSTRAK
Otonomi khusus di Aceh yang berdasarkan Undang-undang Nomor 11
Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh merupakan suatu konsep yang
menekankan pada aspek kemandirian daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri sesuai dengan aspirasi dan sumber daya yang ada.
Beberapa konsekuensi yang harus dipersiapkan antara lain : Kemampuan sumber
daya manusia, kemampuan sumber keuangan, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, serta organisasi dan manajemen. Salah satu bentuk lembaga
pemerintah yang mendapat perhatian khusus yakni pemerintahan terendah yang di
Aceh Tamiang yang dikenal dengan sebutan Kampung. Pemberlakuan Qanun
Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 19 Tahun 2009 Tentang pemerintahan
Kampung menuntut pemerintahan Kampung dalam hal ini Aparaturnya untuk bisa
lebih mampu dalam mengelola rumah tangganya sendiri. Pendekatan penelitian
yang dilakukan ialah dengan metode deskriptif yaitu melalui penggambaran
kondisi kelembagaan pemerintah yang ada dikampung Tualang Baro melalui
wawancara langsung dengan informan dan dengan melihat kondisi nyata

dilapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Struktur Organisasi Penguatan
kelembagaan Pemerintah Kampung Tualang Baro telah terbentuk dan berjalan
sesuai dengan Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 19 Tahun 2009 tentang
Pemerintahan Kampung; masih diperlukannya perbaikan dari segi kualitas sumber
daya manusia, dimana masih dibutuhkan lebih banyak pelatihan yang harus
diterima aparat Kampung; Pembiayaan Kampung Tualang Baro sendiri didapat
murni dari sumber dana yang diberikan pemerintah dikarenakan tidak adanya
pendapatan asli kampung. Dampak positif penerapan Qanun Kabupaten Aceh
Tamiang Nomor 19 tahun 2009 Tentang Pemerintahan Kampung, terhadap
kelembagaan pemerintah Kampung Tualang Baro, memperlihatkan bahwa dengan
berjalannya Qanun tersebut garis koordinasi dan garis komando antar unsur
pemerintah Kampung menjadi lebih jelas. Kemudian juga memberikan kejelasan
terhadap tugas, wewenang, dan juga hak dan kewajiban aparatur Kampung;
Perangkat Kampung terlihat lebih cekatan dalam mengenali dan menyelesaikan
permasalahan; Pemerintah Kampung telah mampu melahirkan beberapa Qanun
sebagai hasil dari agenda dan program Kampung yang berasal dari aspirasi
masyarakat Sedangkan dampak negatif yakni kurangnya pemahaman dan
tanggung jawab sebagian unsur aparatur Kampung terhadap tugas dan fungsinya
yang mengakibatkan struktur kelembagaan Kampung terkesan menjadi gemuk
yang berakibat pada kurang efektifnya kelembagaan pemerintah Kampang dalam

mencapai tujuan akhir yaitu mensejahterakan masyarakat.
Kata Kunci : Penguatan Kelembagaan, Pemerintah Kampung, Qanun.

Universitas Sumatera Utara

INSTITUTIONAL STRENGTHENING GOVERNMENT OF VILLAGE
IN ORDER TO SUPPORT THE IMPLEMENTATION OF
AUTONOMY VILLAGE (Studies in Kampung Tualang
Baro District Manyak Payed, Aceh Tamiang)
ABSTRACT

Special autonomy in Aceh under Law Number 11 Year 2006 concerning
Aceh Government is a concept that emphasizes the aspect of local autonomy to
organize and manage his own household in accordance with the aspirations and
available resources. Some consequences have to be prepared, among others: the
ability of human resources, the ability of financial resources, facilities and
infrastructure required, as well as organization and management. One form of
government institutions that receive special attention are the lowest government
in Aceh Tamiang known as Kampung. Entry Qanun Aceh Tamiang No. 19 of 2009
on government requires Kampung Kampung government in this case the

apparatus to be better able to manage his own household. Research approach is
descriptive method is through the depiction of the condition of government
agencies kampung Tualang Baro through direct interviews with informants and to
see the real conditions in the field. The results showed that the Government
Institutional strengthening Organizational Structure Kampung Tualang Baro
been formed and run in accordance with the Qanun Aceh Tamiang No. 19 of 2009
on Village Government; The need for improvement in terms of quality of human
resources, which still needed more training to be received by the village
authorities; Financing Tualang Baro village itself derived purely from the source
of the funds provided by the government due to the absence of revenue village.
The positive impact of the implementation of Qanun Aceh Tamiang District No.
19 of 2009 Regarding the village administration, village Tualang Baro against
government institutions, shows that over the Qanun coordination lines and lines
of command between elements of village government becomes clearer. Then also
provide clarity on the duties, powers, and also the rights and obligations of
Kampung apparatus; Kampung device looks more nimble in identifying and
resolving problems; Government Kampung has been able to bring some of the
Qanun as a result of the agenda and program Kampung derived from the
aspirations of the people, while the negative impact of the lack of understanding
and responsibility for some elements of the apparatus Kampung against the duties

and functions that lead to the institutional structure of the village seem to be
obese that have an impact on the lack of effective institutional Kampang
government in achieving the ultimate goal of public welfare.
Key Words : Institutional Sthrengthening, Village Government, Qanun
(Local Regulation)

Universitas Sumatera Utara