Sistem Kontrol Alat Ukur Fluida Menggunakan Water Flow Sensor Yf-S201

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Water Flow Sensor Yf-S201
Sensor aliran air ini terbuat dari palstik dimana didalamnya terdapat rotor
dan sensor hall effect.Saat mengalir melewati rotor, rotor akan berputar.
Kecepatan putaran ini akan sesuai dengan besarnya aliran air. Sensor berbasis hall
effectini dapat digunakan untuk mendeteksi aliran air hingga 30 liter/menit (1.800
L/hour), dapat digunakan dalam pengendalian aliran air pada sistem distribusi air,
sistem pendinginan berbasis air, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan
pengecekan terhadap debit air.
Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena hall
effect..hall effect ini didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel
bermuatanyang bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada divais hall
effectyang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus
listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan
menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz
yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi
divais tersebut disebut potensial Hall. Potensial Hall ini sebanding dengan medan
magnet dan arus listrik yang melalui divais.
Ketika mengukur aliran bahan yangmempunyai tekanan, aliran volumetrik
tidak terlalu berarti, kecuali kepadatan adalah konstan. Ketika kecepatan

(volumetric aliran) dari cairan mampat diukur,factor gelembung udara akan
menyebabkan kesalahan, karena itu, udara dan gasharus dipindahkan sebelum
mencapai fluida meter, Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida
bergerak.Yangdimaksud fluida bergerak adalah jika fluida tersebut bergerak lurus
terhadapsekitar.Aliran fluida dikatakan aliran garis lurus apabila aliran fluida
yangmengalir mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung
pangkalnya.Aliran garis lurus juga disebut aliran berlapis atau aliran laminar
(laminar flow).

4
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 water flow sensor Yf-S201
Fitur:


Debit air yang dapat diukur: 1 - 30 Ltr / menit




Maksimum tekanan air: 2 MPa



Tekanan hidrostatik / Hydrostatic Pressure: ≤ 1,75 MPa



Catu daya antara 4,5 Volt hingga 18 Volt DC



Arus: 15 mA (pada Vcc = 5V)



Kapasitas beban: kurang dari 10 mA (pada Vcc = 5V)




Maksimum suhu air (water temperature usage): 80°C



Rentang Kelembaban saat beroperasi: 35% - 90% RH (no frost)



Duty Cycle: 50%±10%



Periode signal (output rise / fall time): 0.04µs / 0.18µs



Diameter penampang sambungan: 0,5 inch (1,25 cm)




Amplitudo: Low ≤ 0,5V, High ≥ 4,6 Volt



Kekuatan elektrik (electric strength): 1250 V / menit



Hambatan insulasi: ≥ 100 MΩ



Material: PVC



Tipe sensor hall effect




Akurasi ±10%



Berat sensor 43g

5
Universitas Sumatera Utara

2.2 Mikrokontroller8 ATMega16
Microcontrollermerupakan suatu sistem komputer yang seluruh atau
sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC,sehingga sering juga
disebut dengan single chip microcomputer.Microcontroller biasa dikelompokkan
dalam satu keluarga, masing-masing microcontroller mempunyai spesifikasi
tersendiri namun masih kompatibel daam pemrogramannya.
ATMega16 merupakan mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel
keluarga AVR. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter
dengan metode compare, interrupt eksternal dan internal, serial UART,
progammable


Watchdog

Timer,

ADC

dan

PWM

internal.AVR

dapat

dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga Attiny, keluarga AT902xx,
keluarga Atmega, dan keluarga AT86RFxx.Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya.Silahkan buka
www.atmel.com untuk informasi lebih lanjut tentang berbagai variasi AVR.Untuk
mikrokontroler AVR yang berukuran lebih kecil, silahkan mencoba Atmega8,
Attiny2313


dengan

ukuran

Flash

Memory

2KB

dengan

dua

input

analog. Mikrokontroler pada dasarnya diprogram dengan bahasa assembler.tetapi
saat ini mikrokontroler dapat diprogram dengan menggunakan bahasa tingkat
tinggi sepert BASIC, PASCAL atau C.


Gambar 2.2 ATMega 16

6
Universitas Sumatera Utara

Didalam mikrokontroler Atmega16 terdiri dari:


Saluran I/O ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.



ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.



Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.




CPU yang terdiri dari 32 register.



131 intruksi andal yang umumnya hanya membutuhkan 1 siklus clock.



Watchdog Timer dengan oscilator internal.



Dua buah Timer/Counter 8 bit.



Satu buah Timer /Counter 16 bit.




Tagangan operasi 2.7 V - 5.5 V pada Atmega16.



Internal SRAM sebesar 1KB.



Memory Flash sebesar 16KB dengan kemampuan Read While Write.



Unit interupsi internal dan eksternal.



Port antarmuka SPI.




EEPROM sebesar 512 byte dapat diprogram saat operasi.



Antar muka komparator analog.



4 channel PWM.



32x8 general purpose register.



Hampir mencapai 16 MIPS pada Kristal 16 MHz.



Port USART programmable untuk komunikasi serial.

2.2.1 Konfigurasi Pin ATmega16
Atmega 16 memepunyai kaki standart 40 pin PID yang mempunyai fungsi
sendiri-sendiri.
1. VCC merupakan pin masukan positif catudaya. Setiap peralatan
elektronika digital tentunya butuh sumber catu daya yang umumnya
sebesar 5 V, itulah sebabnya di PCB kit rangkaian mikrokontroler selalu
dipasang IC regulator 7805.
2. GND sebagai PIN ground.
3. Port A (PA0 ... PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram
sebagai pin masukan ADC.

7
Universitas Sumatera Utara

4. Port B (PB0 ... PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu Timer/Counter, Komparator Analog, dan SPI.
5. Port C (PC0 ... PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator.
6. Port D (PD0 ... PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler ke
kondisi semula.
8. XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu
mikrokontroler

membutuhkan

sumber

detak

(clock)

agar

mengeksekusi intruksi yang ada di memori. Semakin tinggi

dapat
nilai

kristalnya, maka semakin cepat pula mikrokontroler tersebut dalam
mengeksekusi program.
9. AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.
2.2.2 Port Sebagai Input/Output Digital
ATMega16 mempunyai empat buah port yang bernama PortA, PortB,
PortC, dan PortD. Keempat port tersebut merupakan jalur bidirectional dengan
pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn,
PORTxn, dan PINxn. Huruf ‘x’mewakili nama huruf dari port sedangkan huruf
‘n’ mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address DDRx, bit PORTxn
terdapat pada I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx.
Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin.
Bila DDxn diset 1 maka Px berfungsi sebagai pin output. Bila DDxn diset 0 maka
Px berfungsi sebagai pin input. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi
sebagai pin input, maka resistor pull-up akan diaktifkan. Untuk mematikan
resistor pull-up, PORTxn harus diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output.
Pin port adalah tri-state setelah kondisi reset.
Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka
pin port akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi

8
Universitas Sumatera Utara

sebagai pin output maka pin port akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port
dari kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi output high (DDxn=1,
PORTxn=1) maka harus ada kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up
enabled (DDxn=0, PORTxn=1) atau kondisi output low (DDxn=1, PORTxn=0).
Biasanya, kondisi pull-up enabled dapat diterima sepenuhnya, selama lingkungan
impedansi tinggi tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah strong high
driver dengan sebuah pull-up. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 2.3 Port Input/Output Digital
2.2.3 Peta Memori
AVR ATMega16 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori
program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah
register

umum,

64

buah

register

I/O,

dan

1kb

SRAM

internal.

Register keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah, yaitu
$00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus untuk menangani I/O dan kontrol
terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20
hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk

9
Universitas Sumatera Utara

mengatur

fungsi

terhadap

berbagai

peripheral

mikrokontroler,

seperti kontrol register, timer/counter, fungsi – fungsi I/O, dan sebagainya.
Alamat memori berikutnya yang digunakan untuk SRAM 1kb, yaitu pada lokasi
$60 sampai dengan $45F.Konfigurasi memori data ditunjukan pada gambar
berikut.

Gamabar 2.4 Peta Memori
Mikrokontroler disini digunakan sebagai komunikasi antara komputer
dengan Plant, dimana digunakan komunikasi serial RS232 sebagai komunikasi
antara Mikrokontroler dengan Komputer.
2.2.4 Pulse Width Modulation (PWM)
PWM atau modulasi lebar pulsa adalah salah satu keunggulan dari
Timer/Counter yang terdapat pada ATMega16.Ketiga jenis Timer/Counter pada
ATMega32 dapat menghasilkan pulsa PWM.Pulsa PWM adalah sederetan pulsa
yang lebar pulsanya dapat diatur.Pulsa PWM berfungsi mengatur kecepatan motor
DC, mengatur gelap terang LED dan lain sebagainya.
Untuk memahami penggunaan PWM, disini digunakan Timer/Counter 1
sebagai PWM. PWM adalah Timer Mode Output Compare yang canggih.Mode
PWM timer juga dapat mencacah turun yang berlawanan dengan mode Timer
lainya

yang

hanya

mencacah

naik.

Pada

mode

PWM

tersebut,

10
Universitas Sumatera Utara

Timer mencacahnaik hingga mencapai nilai TOP, yaitu 0xFF untuk PWM 8 bit.
Timer/Counter 1 memiliki PWM 9 bit dan PWM 10 bit, selain PWM 8 bit.
Pemilihan Timer Mode PWM diseting melalui bit WGM01 dan bit WGM00 pada
register TCCR0. Tabel Konfigurasi Bit WGM01 dan WGM00 dapat dilihat pada
tabel berikut.

Sebagai penggunaan mode PWM Timer / Counter 0, keluaran sinyal PWM
terletak pada pin OC0 sehingga pada contoh ini LED diletakkan pada pin OC0.
Ketika nilai TCNT0 sama dengan nilai pada OCR0, maka output pada OC0 akan
berlogika nol atau berlogika satu, tergantung pada pemilihan mode PWM. Anda
dapat memilih mode normal atau mode inverted PWM. Pemilihan mode PWM
diseting melalui bit COM01 dan bit COM00 pada register TCCR0 yang
konfigurasinya seperti tabel berikut.

Tabel Konfigurasi Bit COM01 dan COM00 Compare Output Mode Phase Correct
PWM
Dari tabel diatas dapat diketahui saat COM00 clear dan COM01 set, pin
OC0 clear saat timer mencacah diatas Compare Match dan pin OC0 set saat timer
mencacah dibawah Compare Match atau non-inverting PWM. Kebalikannya, saat
11
Universitas Sumatera Utara

COM00 set dan COM01 juga set, maka pin OC0 set saat timer mencacah diatas
Compare Match dan pin OC0 clear saat mencacah dibawah Compare Match atau
disebut juga inverting PWM.

2.3 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).

Relay

menggunakan

Prinsip

Elektromagnetik

untuk

menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring

12
Universitas Sumatera Utara

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
Elektronika diantaranya adalah :


Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)



Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)



Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.



Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat
(Short).

2.4 Key Pad 3x4
Keypad merupakan komponen elektronik yang digunakan sebagai
masukan, disususun dari beberapa tombol/switch dengan teknik matrix.keypad
merupakan tombol-tombol yang dirangkai menjadi sebuah paket dengan teknik
menghubungkan satu tombol dengan tombol yang la15in dengan teknik matrix.
Teknik matrix adalah bisa dikatakan array, memiiki kolom dan baris lebih dari
satu.
Penyusun tombol pada keypad dapat dibuat dari bermacam-macam
bahan/komponen, seperti switch metal, switch karbon, dan resistif/kapasitif (touch
panel). Penggunaan bahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan akan sensifitas,
aksi penekanan, dan kebutuhan akan suatu tombol khusus.

Gambar 2.5 Key Pad 3x4

13
Universitas Sumatera Utara

2.5 LCD 16X2
LCD 16×2 adalah salah satu penampil yang sangat populer digunakan
sebagai interface antara mikrokontroler dengan user nya. Dengan penampil LCD
16×2 ini user dapat melihat/memantau keadaan sensor ataupun keadaan jalanya
program. Penampil LCD 16×2 ini bisa di hubungkan dengan mikrokontroler apa
saja. Salah satunya dari keluarga AVR ATMega baik ATMega32,ATMega16
ataupun ATMega8535 dan ATMega 8.

Gambar 2.6 LCD 16x2
Berikut ini adalah skematik diagram / rangkaian LCD 16×2 :

dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunya 16 pin. sedangkan
pengkabelanya adalah sebagai berikut :
1. Kaki 1 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)
2. Kaki 2 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)
14
Universitas Sumatera Utara

3. Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras
kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk
mengatur kecerahanya.Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian
tersebut. Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3
ini di turunkan atau dinaikan.
4. Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
5. Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
6. Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
7. Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontroler
sebagai jalur datanya.
2.6 IC Regulator 7805
Regulator ini menghasilkan tegangan output stabil 5 Volt dengan syarat
tegangan input yang diberikan minimal 7-8 Volt (lebih besar dari tegangan output)
sedangkan batas maksimal tegangan input yang diperbolehkan dapat dilihat pada
datasheet IC 78XX karena jika tidak maka tegangan output yang dihasilkan tidak
akan stabil atau kurang dari 5 Volt.

15
Universitas Sumatera Utara