DIKTIS | Website Resmi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam - Ditjen Pendis Kemenag RI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR : Dj.I/529/2010
TENTANG
PEDOMAN PERPANJANGAN IJIN
PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,
Menimbang

: a. bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan Program
Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam, perlu penilaian terhadap
proposal usul Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi
Perguruan Tinggi Agama Islam;
b. bahwa untuk melaksanakan Keputusan Kementerian Agama Republik
Indonesia Nomor 387 Tahun 2004, perlu dijabarkan lebih lanjut melalui
Pedoman Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi pada
Perguruan Tinggi Agama Islam;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, dan huruf b di atas, perlu
ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian
Agama RI, tentang Pedoman Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan

Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara RI
Tahun 2010 Nomor 23 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Rahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
5. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 394 Tahun 2003
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama;
6. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 156 Tahun 2004
tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program
Diploma, Sarjana dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

7. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 353 Tahun 2004
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama
Islam;
8. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 387 Tahun 2004
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan
Tinggi Agama Islam

9. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;
10. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di
Lingkungan Perguruan Tinggi Agama.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
TENTANG PEDOMAN PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM.

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Definisi
Yang dimaksud dengan perpanjangan ijin program studi adalah pemberian ijin penyelenggaraan
terhadap suatu program studi berdasarkan jejak rekam atau progress report dari ketertiban
penyelenggaraan program studi dalam jangka waktu tertentu baik dalam bentuk deskripsi
kuantitatif maupun kualitatif.
Pasal 2
Uraian
1. Progress report adalah laporan perkembangan kondisi objektif penyelenggaraan program studi
sesuai masa berlakunya, meliputi: aspek akademik, sumber daya manusia (SDM), manajemen
atau tata kelola, dan sarana prasarana.
2. Ketertiban penyelenggaraan adalah ketaatan, kepatuhan dan konsistensi terhadap peraturan dan
ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan program studi pada Perguruan Tinggi Agama
Islam.
3. Jangka waktu tertentu adalah masa penilaian yang dilakukan terhadap program studi sejak ijin
penyelenggaraan dan/atau ijin perpanjangan diterbitkan sampai masa berlaku program studi
dimaksud berakhir.
4. Deskripsi kuantitatif adalah gambaran dokumentasi administratif dari proses penyelenggaraan
akademik, sumber daya manusia (SDM), manajemen atau tata kelola, dan sarana prasarana.

5. Deskripsi kualitatif adalah narasi terukur tentang proses penyelenggaraan akademik, sumber
daya manusia (SDM), manajemen atau tata kelola dan sarana prasarana.

BAB II
TUJUAN
Pasal 3
Tujuan Pedoman perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi ini adalah untuk:
(1) Menetapkan aspek-aspek dan kriteria yang dapat digunakan dalam proses perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi pada PTAIN/PTAIS di lingkungan Kementerian Agama.
(2) Merumuskan prosedur dan tahapan-tahapan tentang mekanisme pengajuan perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi bagi PTAIN/PTAIS di lingkungan Kementerian Agama.

(3) Menjadi acuan dasar bagi PTAIN/PTAIS di lingkungan Kementerian Agama dalam pengajuan
perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

BAB III
SYARAT PENGAJUAN
Pasal 4
Syarat-Syarat Umum

Syarat-syarat umum pengajuan perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi meliputi:
(1) Lembaga pengusul tidak sedang melakukan pelanggaran hukum dan peraturan perundangan di
bidang pendidikan.
(2) Lembaga pengusul tidak menyelenggarakan kelas jauh.
(3) Program studi yang akan diajukan telah terakreditasi dan/atau sedang proses akreditasi di BAN
PT.
Pasal 5
Syarat Administrasi
Syarat-syarat administrasi pengajuan perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi meliputi:
(1) Surat permohonan perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi.
(2) SK ijin penyelenggaraan program studi dan SK perpanjangan ijin penyelenggaraan program
studi yang akan/telah berakhir.
(3) Akta notaris/akta pendirian/badan hukum.
(4) Melampirkan SK atau Sertifikat Akreditasi dari BAN PT atau tanda terima dari BAN PT bagi
yang sedang dalam proses akreditasi.
(5) Rekomendasi kopertais (untuk PTAIS).

BAB IV
PROSEDUR PENGAJUAN
Pasal 6

Prosedur Umum
Prosedur umum pengajuan perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi meliputi:
(1) Pengusul mengirimkan/menyerahkan berkas proposal melalui Direktorat Pendidikan
Tinggi Islam dengan alamat: Gd. Kementerian Agama RI Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4
Jakarta, Lt. 8.
(2) Pengusul akan menerima bukti penerimaan berkas dari Tata Usaha Direktorat.
(3) Tim Desk Evaluation memeriksa kelengkapan berkas.
(4) Berkas yang memenuhi syarat akan dilanjutkan untuk dinilai oleh tim. Sedangkan berkas
yang kurang/tidak memenuhi persyaratan akan dikembalikan ke pengusul untuk disempurnakan dan diajukan kembali.
(5) Direktorat akan melakukan konfirmasi dan/atau visitasi jika diperlukan.
(6) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memberikan Surat Keputusan (SK) perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi kepada lembaga pengusul.

Pasal 7
Prosedur Khusus
Bagi program studi umum/agama di PTAI yang telah divalidasi melalui EPSBED (Evaluasi
Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) atau PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi)
Kementerian Pendidikan Nasional, dapat mengajukan secara langsung perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam dengan ketentuan:
(1) Melampirkan surat pengajuan perpanjangan ijin penyelenggaraan dari PTAI.

(2) Menyertakan bukti validasi EPSBED yang masih berlaku.
(3) Rekomendasi Direktur Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan Nasional.
Pasal 8
Sistematika Proposal
Berkas borang/proposal disusun dengan sistematika sebagai berikut:
(1) Sampul depan
(2) Surat permohonan perpanjangan ijin
(3) Daftar Isi
(4) Uraian, berisi sekurang-kurangnya:
a. Pendahuluan, uraian tentang pentingnya perpanjangan ijin program studi bagi
lembaga (PTAI) sebagai jaminan mutu penyelenggaraan pendidikan.
b. Progress report tentang penyelenggaraan program studi meliputi aspek akademik,
SDM, mahasiswa, manajemen atau tata kelola, dan sarana-prasarana.
c. Analisis terhadap aspek akademik, SDM, mahasiswa, manajemen atau tata kelola, dan
sarana-prasarana.
d. Pendukung lain yang diperlukan
e. Penutup
f. Lampiran.
BAB V

PERTIMBANGAN DAN KRITERIA PENILAIAN
Pasal 9
1. Pertimbangan utama dalam penilaian proposal perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi
adalah adanya peningkatan (progress) baik kualitas maupun kuantitas pada aspek-aspek tertentu
dalam kurun waktu sejak SK penyelenggaraan program studi diterbitkan hingga pengajuan
perpanjangan ijin.
2. Kriteria penilaian mencakup lima aspek, yaitu: akademik, sumber daya manusia (SDM),
mahasiswa, manajemen atau tata kelola, dan sarana-prasarana.
Pasal 10
Akademik
Kriteria penilaian aspek akademik meliputi: kurikulum dan pembelajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
(1) Kurikulum dan pembelajaran
a. Deskripsi tentang penerapan kurikulum dalam berbagai bidang studi
b. Deskripsi mata kuliah inti/ keahlian.
c. Desain pembelajaran mata kuliah berbobot praktek.
d. Rekapitulasi kegiatan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran.
e. Capaian hasil studi mahasiswa.
f. Evaluasi kurikulum yang dilakukan.


(2) Penelitian
a. Skripsi/tesis/disertasi yang dihasilkan dalam kurun waktu tersebut.
b. Hasil dan karya penelitian dosen yang relevan dengan program studi
(3) Pengabdian kepada masyarakat
Uraian mengenai jenis, bentuk atau pola pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh
program studi tersebut.
Pasal 11
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kriteria penilaian aspek sumber daya manusia (SDM) meliputi: dosen dan tenaga kependidikan.
(1) Dosen
a. Jumlah dosen tetap & tidak tetap pada program studi yang diperpanjang (bukan dosen
fakultas/ institut/ sekolah tinggi/ universitas)
b. Bertambahnya dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan dan bidang keahliannya linier
dengan program studi
c. Partisipasi dosen dalam kegiatan akademik
d. Publikasi karya ilmiah (buku, jurnal, media cetak, dll).
e. Inovasi dalam kegiatan proses pembelajaran.
(2) Tenaga kependidikan
a. Peningkatan kuantitas tenaga kependidikan yang meliputi administrasi, pustakawan,
laboran, dan teknisi.

b. Kualifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 12
Mahasiswa
Kriteria penilaian aspek mahasiswa, sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang:
(1) Keadaan mahasiswa : asal sekolah, asal wilayah, dan latar belakang pendidikan mahasiswa,
keadaan orang tua (sosial, ekonomi), dan lain-lain.
(2) Perkembangan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun (statistikal).
(3) Deskripsi kegiatan kemahasiswaan yang sudah dilaksanakan.
(4) Prestasi yang dicapai baik akademik maupun non akademik.
Pasal 13
Manajemen atau Tata Kelola.
Kriteria penilaian aspek manajemen atau tata kelola meliputi: kepemimpinan, kelembagaan, kerja
sama, pembiayaan (laporan keuangan dan cash flow), dan penjaminan mutu.
Pasal 14
Sarana dan Prasarana
Kriteria penilaian aspek sarana dan prasarana adalah adanya peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana yang dimiliki program studi (bukan milik universitas/ institut/ sekolah tinggi),
meliputi :
(1) Sarana akademik umum, seperti : gedung, ruang perkuliahan beserta peralatan
pendukungnya, laboratorium (bahasa, komputer, atau teknologi informasi), ruang seminar,

perpustakaan dan buku-buku sesuai program studi, ruang pimpinan prodi, dan ruang
dosen.
(2) Sarana akademik khusus, yakni sarana yang disediakan berdasarkan program studi,
misalnya micro-teaching, laboratorium ilmu falak, dan mini-bank syari’ah.
(3) Sarana penunjang lainnya.

BAB VI
WAKTU USULAN PERPANJANGAN
Pasal 15
1. Usulan perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi dapat dilakukan paling lambat 6
(enam) bulan sebelum masa berlaku program studi berakhir;
2. Pengajuan perpanjangan dapat dilakukan sewaktu-waktu sepanjang tahun.
BAB VII
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 16
1. Apabila program studi telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang, dilarang
melakukan hal-hal sebagai berikut:
(1) Menerima mahasiwa baru dan/atau mahasiswa transfer.
(2) Mengeluarkan ijazah.
(3) Tidak dapat mengajukan dan/atau menerima bantuan dari Direktorat Pendidikan Tinggi
Islam.
2. Apabila dalam waktu dua tahun program studi yang habis masa berlakunya tidak
diperpanjang, ijin penyelenggaraan program studi tersebut akan dicabut.
3. Program studi yang memiliki SK perpanjangan ijin penyelenggaraan masih berlaku, tetapi tidak
memiliki mahasiswa (vacuum) tiga tahun berturut-turut, ijin penyelenggaraannya akan dicabut.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 17
1. Proposal atau borang disusun berdasarkan sistematika atau urutan sebagaimana tercantum pada
prosedur pengajuan seperti diatur pada pasal-pasal sebelumnya.
2. Pengusul harus mengindahkan segala persyaratan dan mekanisme yang tercantum pada pedoman
ini.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut.
4. Sejak ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
Dj.I/89/2008 tanggal 24 Maret 2008
tentang Petunjuk Teknis Perpanjangan Ijin
Penyelenggaraan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam, dinyatakan tidak berlaku.
5. Keputusan ini akan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2011.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Agustus 2010
DIREKTUR JENDERAL,
ttd

Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA

FORMAT-1
Format Sampul Depan

PROPOSAL
PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI

LOGO
LEMBAGA PENGUSUL



TAHUN

Format-2
SURAT PERMOHONAN PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN
Surat permohonan perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi setidaknya memuat hal-hal
sebagai berikut:
1. Kop surat lembaga pengusul.
2. Nomor surat: ditulis sesuai dengan aturan penomoran surat yang berlaku di PTAI masingmasing.
3. Tanggal surat: tanggal, bulan dan tahun pada surat hendaknya ditulis secara lengkap; misalnya
25 April 2010 (bukan 25/04/10).
4. Lampiran: surat tidak memerlukan lampiran
5. Tujuan surat: surat dialamatkan ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
(c.q. Direktur Pendidikan Tinggi Islam) Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta 10710
Telp/Fax. 021-3812344/ 34833981.
6. Isi surat: menyebutkan maksud perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi.
7. Penandatangan surat: surat ditandatangani oleh Rektor/ Ketua/ Direktur lembaga pengusul.

Format-3
SISTEMATIKA PROPOSAL

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

PROGRESS REPORT
A. Aspek Akademik
A.1. Kurikulum dan Pembelajaran
A.2. Penelitian
A.3. Pengabdian kepada masyarakat
B. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
B.1. Dosen
B.2. Tenaga Kependidikan
B.3. Mahasiswa
C. Aspek Manajemen
C.1. Kepemimpinan
C.2. Kelembagaan
C.3. Kerjasama
C.4. Pembiayaan
C.5. Penjaminan Mutu
D. Aspek Sarana dan Prasarana
D.1. Sarana dan Prasarana umum
D.2. Sarana dan Prasarana khusus
D.3. Sarana dan Prasarana penunjang
E. Aspek Mahasiswa

E.1. Keadaan mahasiswa
E.2. Perkembangan jumlah mahasiswa
E.3. Deskripsi kegiatan kemahasiswaan
E.4. Prestasi

BAB III

ANALISIS
A. Aspek Akademik
B. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
C. Aspek Mahasiswa
D. Aspek Manajemen atau Tata Kelola
E. Aspek Sarana Prasarana

BAB IV

PENDUKUNG

BAB V

PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat pernyataan tidak melakukan pelanggaran hukum dan peraturan perundangan
di bidang pendidikan.
Lampiran 2. Surat pernyataan tidak menyelenggarakan kelas jauh.
Lampiran 3. SK ijin penyelenggaraan program studi
Lampiran 4. SK perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi yang akan/telah berakhir.
Lampiran 5. Akta notaris/akta pendirian/badan hukum lembaga pengusul.
Lampiran 6. SK/Sertifikat Akreditasi dari BAN PT
Lampiran 7. Tanda terima dari BAN PT bagi yang sedang dalam proses akreditasi.
Lampiran 8. Rekomendasi Kopertais (untuk PTAIS).