MAKALAH GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIU
MAKALAH
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi
Oleh
Agustina Saputri
Maria Anggelia Ito Meo
Santa Elisabeth Samosir
Stevanus Prihasto Septiawan
Sulfius Hariyanto
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah
ini
tetapaktual
terutama
di
negara-negara
berkembang
seperti
halnya
Indonesia.Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan
konsumsi pangan , sehingga kita sering menemukanketidak mampuan masyarakat
dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan
kualitasSumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi yang
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas
kerja. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) khususnya Gondok
telah lamadikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh
pewayangan yangditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok. Tidak
hanya dalam pewayangan dalamkehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan
mudah dapat di jumpai penderita Gondok.
GAKY merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius
karena dapatmenyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara
lain ; Gondok, Kretenisme,Reterdasi Mental dll. Dari pemaparan diatas dapat
diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas, sejak masih dalam
kandungan,
setelah
lahir
sampai
dewasa. Yang
sangat
mengkhawatirkan
akibatnya pada susunan syaraf pusat, karena akan bepengaruh pada kecerdasan
dan perkembangan sosialmasyarakat dikemudian hari
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas tentang
masalah kekurangankonsumsi pangan yang merupakan salah satu permasalahan
gizi yang sangat serius, maka yangmenjadi rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu membahas tentang Gangguan AkibatKekurangan Yodium (GAKY).
C.
1.
2.
3.
4.
5.
TUJUAN
Mengetahui berbagai definisi yang berhubungan dengan GAKY
Mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY
Mengetahui jumlah kebutuhan iodium yang dianjurkan setiap hari
Mengetahui macam-macam gangguan akibat GAKY
Mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap GAKY
D. MANFAAT
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian garam
beryodium
2. Menambah
pengetahuan
tentang
berbagai
penyakit
gangguan
akibat
kekurangan yodium
3. Menambah pengetahuan berbagai penyebab gangguan akibat kekurangan
yodium
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah Gizi dan Terapi Diet
5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan
melakukan penyusunanmakalah dengan topic yang sama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang mempunyai nilai
sangat penting untuk dikonsumsi oleh tubuh. Yodium adalah sejenis mineral yang
terdapat di alam, baik di tanah maupun di air.Yodium merupakan zat gizi mikro yang
diperlukan
untuk
pertumbuhan
dan
perkembanganmakhluk
hidup.
Yodium
diperlukan tubuh dalam pembentukan hormon tiroksin untukmengatur pertumbuhan
dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Garam Beryodium adalah
suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO 3(Kalium Iodat)sebanyak 30-8- ppm.
GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan
Yodium,akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit, salah satu yang
sering kita kenaldan ditemui dimasyarakat adalah Gondok.
B. Tinjauan Ontologi Iodium
Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah
anionmonovalen. Keadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid.
Hormon-hormonini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur
kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi disemua kehidupan. Jumlah
iodium yang terdapat dalam makanansebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian
kecil secara kovalen mengikat asam amino. Iodiumdiserap sangat cepat oleh usus
dan oleh kelenjar tiroid di gunakan untuk memproduksi hormonthyroid. Saluran
ekskresi utama iodium adalah melalui saluran kencing (urin) dan cara inimerupakan
indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium. Tingkat
ekskresi(status iodium) yang rendah (25-20 mg I/g creatin) menunjukan risiko
kekurangan iodium dan bahkan tingkatan yang lebih rendah menunjukan risiko yang
lebih berbahaya (Brody, 1999). Dalam saluran pencernaan, iodium dalam bahan
makanan dikonversikan menjadi Iodidayang mudah diserap dan ikut bergabung
dengan pool-iodida intra/ekstraseluler. Iodium tersebutkemudian memasuki kelenjar
tiroid untuk disimpan. Setelah mengalami peroksidasi akanmelekat dengan residu
tirosin dari tiroglobulin. Struktur cincin hidrofenil dari residutirosin adalah iodinate
ortho pada grup hidroksil dan berbentuk hormon dari kelenjar tiroid yang dapat
dibebaskan (T3dan T4) (Linder, 1992). Iodium adalah suatu bagian integral
darihormon tridothyronine tiroid (T3) dan thyroxin (T4). Hormon tiroid kebanyakan
menggunakan, jika tidak semua, efeknya melalui pengendalian sintesis protein.
Efek-efek tersebut adalah efek kalorigenik, kardiovaskular, metabolisme
dan
efek inhibitor pada pengeluaran
thyrotropin
oleh
pituitary.
Kebanyakan
Thyroxine(T4) danTriidothyronine (T3) diangkut dalam bentuk terikat- plasma
dengan protein pembawa. Thyroxine-terikat protein merupakan pembawa hormon
tiroidutama yang beberapa di antaranya juga terikat dengan thyroxin-terikat
prealbumin (Sauberlich,1999).Tingkat bebasnya hormon-hormon tersebut dalam
plasma dimonitor olehHipotalamus yang kemudian mengontrol tingkat pemecahan
proteolitis T3 danT4 dari tiroglobulin dan membebaskannya ke dalam plasma darah,
melalui tiroid stimulating hormon(TSH). Kadar T4 plasma jauh lebih besar dari pada
T3, tetapi T3 lebih potensial dan“ turn overnya” lebih cepat. Beberapa T3 plasma
dibuat dari T4 dengan jalan deiodinasi dalam jaringan non-tiroid. Sebagian besar
dari
kedua
bentuk
terikat
pada protein
plasma
,terutama
thyroid-binding-
globulin(TBG), tetapi hormon yang bebas aktivitasnya pada sel-seltarget. Dalam selsel target dalam hati, banyak dari hormon tersebutdi degradasi dan iodidat
dikonversikan untuk digunakan kembali kalau memang dibutuhkan(Linder, 1992).
Menurut Ganong (1989) apabila mengkonsumsi iodium 500 mg/hari, hanya
sebagianiodium (120 mg) yang masuk ke dalam kelenjar tiroid, dan dari kelenjar
tiroid disekresikansekitar 80 mg yang terdapat dalam T3 dan T4, yang merupakan
hormon tiroid. Selanjutya T3 danT4 mengalami metabolisme dalam hepar dan
dalam jaringan lainnya. Sehingga dari hepar dikeluarkan sekitar 60 mg ke dalam
cairan empedu, kemudian dikeluarkan ke dalam lumen ususdan sebagian
mengalami sirkulasi yang lepas dari reabsorbsi akan diekskresikan bersama
fesesdan urin.
C.Ekologi Kekurangan Yodium
Sebagian besar yodium berada di samudera / lautan, karena yodium
(melalui pencairansalju dan hujan) pada permukaan tanah, kemudian dibawa oleh
angin, aliran sungai, dan banjir ke laut. Kondisi ini, terutama di daerah yang
bergunung-gunung di seluruh dunia, walau dapat juga terjadi di lembah sungai.
Yodium yang berada di tanah dan lautan dalam bentuk yodida. Ion yodida
dioksidasi olehsinar matahari menjadi elemen yodium yang sangat mudah
menguap, sehingga setiap tahun kira-kira 400.000 ton yodium hilang dari
permukaan laut. Kadar yodium dalam air laut kira-kira 50mikrogram/liter, di udara
kira-kira 0,7 mikrogram/meter kubik. Yodium yang berada dalam atmosfer akan
kembali ke tanah melalui hujan, dengan kadar dalam rentang 1,8 - 8,5
mikrogram/liter. Siklus yodium tersebut terus berlangsung selama ini. Kembalinya
yodium ke tanah sangat lambat dan dalam jumlah sedikit dibandingkan
saatlepasnya. Proses ini akan berulang terus menerus sehingga tanah yang
kekurangan yodiumtersebut akan terus berkurang kadar yodiumnya. Di sini tidak
ada koreksi alamiah, dan defisiensi yodium akan menetap. Akibatnya, populasi
manusia dan hewan di daerah tersebut yang sepenuhnya tergantung pada makanan
yangtumbuh di daerah tersebut akan menjadi kekurangan yodium
D.Tinjauan Aksiology Iodium
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah sekumpulan gejala atau
kelainanyang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium secara terusmenerus dalamwaktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup(manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996). Makin
banyak tingkat kekurangan iodium yangdialami makin banyak komplikasi atau
kelainan yang ditimbilkannya, meliputi pembesarankelenjar tiroid dan berbagai
stadium sampai timbul bisu-tuli dan gangguan mental akibatkretinisme (Chan et al
1988).
Kodyat (1996) mengatakan bahwa pada umumnya masalah ini lebih banyak
terjadi didaerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat
tergantung dari produksimakanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh
pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah.Masalah Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah yang seriusmengingat dampaknya
secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitasmanusia. Kelompok
masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi iodiumadalah
wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah (Jalal, 1998).
E. Etiologi dan Patogenesis
Faktor - Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY antara lain :
1. Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess
Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal
ini disebabkankarena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis
terhadap kekurangan unsur iodiumdalam makanan
dan minuman yang
dikonsumsinya (Djokomoeldjanto, 1994).Hal ini dibuktikan oleh Marine dan
Kimbell (1921) dengan pemberian iodium pada anak usia sekolah di Akron (Ohio)
dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid. Temuan lainoleh Dunn
dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian (Cina)
dimana pemberian iodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan
prevalensi gondok secaradrastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).
Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara
terus menerus,seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang
mengkonsumsi ganggang lautdalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi
dalam dosis tinggi akan terjadi hambatanhormogenesis, khususnya iodinisasi
tirosin dan proses coupling (Djokomoeldjanto, 1994).
2. Faktor Geografis dan Non Geografis
Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya
dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering
dijumpai di daerah pegununganseperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan
di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di
Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang biasanya mendapat
suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil pangan, seperti daerah
pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar iodium
dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah
tersebutakan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium
(Soegianto, 1996 dalam Koeswo,1997).
3. Faktor Bahan Pangan Goiterogenik
Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok,
namun tidak dapatdipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya
adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974).
Williams (1974) dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam
bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zatiodium dalam
tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi
danmetabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.
Goiterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium
oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi
rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari
bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin
terhambat (Linder, 1992). Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam
jenis pangan seperti kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung,
rebung, daun ketela, kecipir, dan terung) ;kelompok Mimosin (pete cina dan
lamtoro) ; kelompok Isothiosianat (daun pepaya) dankelompok Asam (jeruk nipis,
belimbing wuluh dan cuka).
4. Faktor Zat Gizi Lain
Defisiensi
protein
dapat
berpengaruh
terhadap
berbagai
tahap
pembentukan hormon darikelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon.
Baik T3 maupun T4 terikat oleh proteindalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 %
T3 dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi proteinakan menyebabkan
tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik padaTSH
maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.
F. Gejala
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
Reterdasi mental
Gangguan pendengaran
Gangguan bicara
Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
Kretinisme biasanya pada anak-anak
G. Klasifikasi
1.Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan
dengan palpasi tidak teraba.
2.Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah
maksimal, dan palpasiteraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
3.Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan
tengadah maksimaldan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.
4.Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari Grade IB.
5.Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih
H. Macam-macam Gangguan Akibat GAKY
1.Pada Fetus
-Abortus
-Steel Birth
-Kelainan Kematian Perinatal
-Kretin Neuroligi
-Kretin Myxedematosa
-Defek Psikomotor
2. Pada Neonatal
-Hipotiroid
-Gondok Neonatal
3. Pada Anak dan Remaja
- Juvenile Hipothyroidesm
-Gondok Gangguan Fungsi Mental
- Gangguan Perkembangan Fisik
-Kretin Myxedematosa dan Neurologi
4.Pada Dewasa
-Gondok dan segala Komplikasinya
-Hipotiroid
-Gangguan Fungsi Mental
I.Dosis Pemberian Kapsul Yodium
1.Anak SD (daerah endemik berat) : 1 kapsul/tahun
2.Daerah endemik sedang dan berat :
-Wanita Usia Subur Wus : 2 Kapsul/tahun @ 200 mg
-Ibu hamil : 1 Kapsul /tahun
-Ibu Menuyusui : 1 Kapsul selama menyusui
Mengingat dalam garam beryodium terdapat unsure natriun, maka konsumsi garam
beryodiumharus dibatasi. Kelebihan mengkonsumsi natrium dapat memicu timbulnya
Stroke yaitu pecahnya pembuluh darah pada otak yang dapat menyebabkan kematian.
J. Kebutuhan Yodium
Menurut Hetzel (1989) dalam keadaan normal intake harian untuk orang dewasa
berkisar 100- 150 mg perhari. Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam
mg I/gkreatinin. Pada tingkat ekskresi lebih kecil daro 50 mg/g kreatinin sudah menjadi
indikator kekurangan intake. Konsumsi iodium sangat bervariasi antar berbagai wilayah
di dunia,diperkirakan sekitar 500 mg per hari di USA (sekitar 5 kali RDA). Adapun
kecukupan iodiumyang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain :
1.Bayi (12 bulan pertama) 50 mikrogram/hari
2. Anak (usia 2-6 tahun) 90 mikrogram/hari
3. Anak usia sekolah (usia 7-12 tahun) 120 mikrogram/hari
4. Dewasa (diatas usia 12 tahun) 150 mikrogram/hari
5.Ibu hamil 175 mikrogram/hari
6.Ibu menyusui 200 mikrogram/hari
Khusus
bagi
kelompok
ibu
hamil
tambahan
tersebut
sebagian
dapat
dipergunakan untuk keperluan aktivitas kelenjar tiroid dan sebagiannya lagi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin khususnya perkembangan otak. Bagi ibu hamil
yang mengkonsumsi iodium tidak mencukupi kebutuhan maka bayi atau janin yang
dikandung akan mengalami gangguan perkembangan otak (berat otak berkurang),
gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir,kematian perinatal (abortus) meningkat,
kemudian setelah bayi dilahirkan mempunyai berat lahir rendah (BBLR) dan terdapat
gangguan pertumbuhan tengkorak serta perkembangan skelet,sedangkan bagi tubuh
ibu hamil akan mengalami gangguan aktivitas kelenjar tiroid. Padakondisi ini tubuh akan
mengalami penyesuaian yang pada akhirnya akan mengalami pembesarankelenjar
tiroid yang dikenal dengan sebutan gondok (Djokomoeldjanto, 1993 dan WHO, 1994).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Dampak GAKY
1. Terhadap Pertumbuhan
-Pertumbuhan yang tidak normal.
-Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme
-Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan
-Tingkat kecerdasan yang rendah
-Mulut menganga dan lidah tampak dari luar
2. Kelangsungan Hidup
-Neonatus dan Ibu hamil
Ketika kita bicara mengenai neonatus dan ibu hamil maka terbayang
proses pertumbuhanfetus intrauterin, yang umumnya mengikuti satu pola.
Perkembangan otak dan intelegensi tepat mutlak perlu untuk manifestasi yang
„sempurna‟ di kemudian hari. Perkembangan fetus ibu hipotiroidisme primer
yang hamil berbeda dengan perkembangan fetus ibu hipotiroidisme yang
disebabkan karena defisiensi yodium. Patofisiologi yang jelas dan tegas belum
terbukti hingga sekarang. Sumbangan pengetahuan di atas tidak hanya penting
untuk memahami dan mendalami peristiwa yang terjadidi daerah dengan
defisiensi
berat
saja
(dengan
adanya
sindrom
GAKI,
lebih-lebih
mekanismeterjadinya kretin endemik baik miksudematosa maupun kretin tipe
nervosa) tetapi juga pentinguntuk upaya pencegahan.
-Pada Janin
Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium.
Keadaan ini akanmenyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan
cacat bawaan, yang semuanyadapat dikurangi dengan pemberian yodium.
Akibat lain yang lebih berat pada janin yangkekurangan yodium adalah kretin
endemic. Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe
nervosa, ditandaidengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik
pada
kedua
tungkai.
Sebaliknya
yangagak
jarang
terjadi
adalah
tipe
hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroiddan kerdil.
Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal
kehamilansangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu
kekurangan yodium sejak awalkehamilannya maka transfer T4 ke janin akan
berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.
Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu
pada trimester pertama kehamilan, bilamana ibu kekurangan yodium maka akan
berakibat pada rendahnyakadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam
trimester kedua dan ketiga kehamilan, janinsudah dapat membuat hormon tiroid
sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa inimaka juga akan
berakibat
pada
kurangnya
pembentukan
hormon
tiroid,
sehingga
berakibathipotiroidisme pada janin.
-
Pada Saat Bayi Baru Lahir
Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi
baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir.
Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus
berkembang
dengan
cepat
sampai
usia
dua
tahun.Hormon
tiroid
pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon
inisangat penting untuk perkembangan otak normal.
Di negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat,
penemuan kasus ini dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh
darah balik talipusat segera setelah bayilahir untuk pemeriksaan kadar hormon
T4 dan TSH. Disebut hipotiroidisme neonatal, bila didapatkan kadar T4 kurang
dari 3 mg/dl dan TSH lebih dari 50 mU/mL.
Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari
50% penduduk mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg pergram
kreatinin, kejadian hipotiroidismeneonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran.
Yang sangat mencolok, pada daerah yang kekurangan yodium ringan, kejadian
gondok sangat rendah dan tidak ada kretin, angka kejadianhipotiroidisme
neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran.
Dari pengamatan ini disimpulkan, bila kekurangan yodium tidak dikoreksi
makahipotiroidisme akan menetap sejak bayi sampai masa anak. Ini berakibat
pada retardasi perkembangan fisik dan mental, serta risiko kelainan mental
sangat tinggi. Pada populasi didaerah kekurangan yodium berat ditandai dengan
adanya penderita kretin yang sangat mencolok.
-
Pada Masa Anak
Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium
menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok
umur yang sama yang berasaldari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini
dapat disimpulkan kekurangan yodiummengakibatkan keterampilan kognitif
rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerahkekurangan yodium
memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainanotak
yang berdimensi luas.
Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi
yodium akanmemperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar
T3 otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3
serum, sebaliknya terjadi pada hati,ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah,
yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekuranganyodium, didapatkan kadar T4
serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukankoreksi terhadap
kekurangan yodiumnya.
Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan
bodoh danlesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa.
Keadaan lesu ini dapatkembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain
halnya bila keadaan yang terjadi diotak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang
otaknya masih dalam masa perkembangan, walaupundiberikan koreksi yodium
otak tetap tidak dapat kembali normal.
-
Pada Dewasa
Pada orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya,
yang seringterjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena
adanya benjolan/modul padakelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping
efek tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh
kekurangan yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila
terkena radiasi.
2. Perkembangan Intelegensia
Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point
dibawah normal. Terjadinya defisit IQ Point pada gilirannya akan berdampak
pada program wajib belajar 9 tahun,karena banyak anak usia sekolah yang tidak
dapat mengikuti pelajaran dan mengalami drop out.
Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point
dibawah normal.Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid
yang beriodium.quot;; Iodiumdalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir
secara sempurna iodida yang dikonsumsidiserap dari sistem gastrointestinal.
Yodium sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasananak. Dampak yang
ditimbulkan dari kekurangan konsumsi yodium yang berada dalamtubuh,akan
sangat buruk akibatnya bagi kecerdasan anak, karena bisa menurunkan 11-13
nilai IQanak.
Di antara penyakit akibat kekurangan iodium adalah gondok dan
kretinisme. Ada dua tipe terjadinya kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti
kekerdilan yang digolongkan denganmental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula
kretinisme hipotiroid Lokasi dan struktur tiroid(gondok) di mana kelenjar tiroid
yang terletak di bawah larynx sebelah kanan dan kiri depantrakea mengekskresi
tiroksin, triiodotironin dan beberapa hormon beriodium lain yangdihubungkan
dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang lambat.
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium
memang harus selalu dipenuhi.Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus
„mengancam‟. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai
peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental danfisik, maupun
kelainan pada system saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang
disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang “I” ini , kini disebut dengan
GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ). Selain akan mempengaruhi tingkat
kecerdasan anak,yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan
pembesaran kelenjar gondok.Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa
muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yangdialami janin akan mengakibatkan
keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah
dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangansistem sarafnya
sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.
3. Pertumbuhan Sosial
Dampak social yang ditimbulkan oleh GAKY berupa terjadinya gangguan
perkembanganmental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam
ini sulit dididik dan dimotivasi.
4. Perkembangan Eokonomi
GAKY akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan
merasa dingin dan lesusehingga akan berakibatnya rendahnya produktivitas kerja,
yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.
B. Permasalahan
1.Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan garam beryodium
2.Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan manfaat garam beryodium
3.Garam Non Yodium masih banyak beredar ditengah masyarakat.
4. Adanya perbedaan harga yang relatif besar antara garam yang beryodium
dengan garam nonyodium.
5.Pengawasan mutu garam yodium belum dilaksanakan secara menyeluruh dan
terus menerusserta belum adanya sangsi tegas bagi produksi garam non yodium.
6.Pendistribusian garam beryidium masih belum merata terutama untuk daerahdaerah terpencil.
C. Pemecahan Masalah
1.Peningkatan penyuluhan secara berkala tentang manfaat garam beryodium di
masyarakat.
2. Adanya pengawasan mutu terhadap produksi garam beryodium oleh instansi
terkait.
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral tentang perlunya penggunaan garam
beryodium dalam rumah tangga.
4.Pemberitahuan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan tentang cara
pengolahan makanan yang mengandung yodium.
5. Pendistribusian garam-garam beryodium ke daerah terpencil secara merata oleh
instansi terkait dalam hal ini dinas perindustrian.
6. Melakukan pelacakan kasus dan survey desa bermasalah secara cepat jika
ditemukan kasus Gondok.
D. Penanggulangan
1. Memberikan kapsul Yodium bagi ibu hamil terutama daerah endemik gondok.
2.Penyuluhan tentang Yodium secara kontinue.
3.Kerjasama Lintas sektoral tentang pembagian garam yodium secara gratis di
daerah endemik gondok.
4.Peningkatan konsumsi bahan pangan yang mengandung yodium seperti sayuran
dan ikan laut.
5.Cek up secara teratur bagi penderita gondok jika mempunyai permasalahan
dengan pembesarankelenjar tiroid.
6. Pemberian suntikan larutan minyak beryodium kepada penderita kekurangan
yodium.
Cara menyimpan garam yodium yang benar :
-Disimpan dalam wadah yang kering dan tertutup rapat.
-Letakkan di tempat yang sejuk, sebaiknya jauhkan dari panas api dan hindari sinar
matahari langsung.
-Gunakan sendok yang kering untuk mengambil garam.
-Tutup kembali wadah dengan baik setiap kali pengambilan garam.
Cara untuk mengetahui apakah garam yang dibeli beryodium :
- Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan garam beryodium.
-Pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji Iodina.
-Pengujian mutu garam beryodium secara sederhana menggunakan cairan iodina test
dantradisional menggunakan ; singkong segar, garam yang akan diuji, asam cuka 25%.
-Agar penggunaan garam bisa terserap oleh tubuh dengan baik, yang harus dilakukan
yaknimengetahui bagaimana cara mengunakan garam beryodium dengan benar :
a. Konsumsi garam yodium dengan cukup.
Kekurangan garam beryodium tidak hanya menyebabkan penyakit gondok, tetapi
juga mempengaruhi kecerdasan otak anak, untuk itu konsumsi garam yodium
dengan cukup. Tubuh manusia membutuhkan zat KIO3 (Kalium Iodat)
denganukuran 30-80ppm. Akibat kekurangan zat itu bisa mengakibatkan GAKY
(Gangguan AkibatKekurangan Yodium). GAKY merupakan masalah gizi yang
serius karena dapat mengakibatkan penyakit gondok dan kreatin (ganguan pada
pertumbuhan anak), serta kekurangan unsur yodiumdalam makanan sehari-hari
dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.
b. Konsumsi yodium tidak berlebih
Konsumsi
Hiperteroid
yakni
yodium
yang
kondisi
berlebih
suatu
bisa
kelenjar
mengakibatkanhiperteroid.
tiroid
yang
terlalu
aktif
menghasilkanhormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah dalam jumlah
yang berlebihan. “Garam beryodium terdapat unsur natrium, maka konsumsi
garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu
timbulnya mudah lelah, karena hormontiroidnya berlebih. Gejala lain yang kerap
terjadi, keringat berlebihan, pergerakan usus besar meningkat, gemetaran,
kehilangan berat badan serta aliran darah menstruasi tidak teratur.
Untuk menghindari pengaruh efek samping dari konsumsi garam
beryodium yang berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak
lebih dari 6 gram garam atau 2 ½gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh
setiap hari.
c. Pastikan garam mengandung yodium
Cara untuk menilai mutu garam beryodium tidak sulit, yaitu dengan test kit
yodina yang telah tersedia di Puskesmas dan apotik. Ambil garam, kemudian
tetesi dengan cairan yodina.Warna yang timbul dibandingkan dengan petunjuk
warna yang ada pada kit. Garam yang bermutu baik akan menunjukkan warna
biru keunguan. Semakin berwarna tua, semakin baik mutu garam.
Tetapi untuk lebih simpel, gunakan tepung kanji yang dicampur dengan
garam lalu teteskan dengan jeruk nipis, jika warnanya berubah menjadi
keunguan , itu artinya mengandung yodium.
Selain itu, pengujian dapat
dilakukan dengan mengunakan singkong parut caranyasebagai berikut :
singkong (ubi kayu) segar dikupas, diparut dan diperas tanpa diberi air. Tuang
1sendok teh perasan singkong parut ke dalam gelas bersih. Tambahkan 4-6
sendok teh munjunggaram yang akan diperiksa. Tambahkan 2 sendok teh cuka
makan berkadar 25%. Aduk sampairata, dan tunggu beberapa menit. Apabila
timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebutmengandung yodium.
Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu garam. Sebab, garam yangtak
beryodium tidak akan mengalami perubahan warna setelah diperiksa dengan
cairan yodinamaupun cairan singkong parut.
d. Menyimpan garam di tempat aman
Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak
tembus pandang.Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar
dengan matahari. Kandunganyodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan
matahari. Juga perhatikan tempat garamsebaiknya tutup dengan rapat, jika
membiarkan tutup terbuka, maka yodium bisa menguap.
e. Cara memasak garam yodium dengan benar
Perlu anda ketahui bahwa langkah-langkah itu tidak berarti sama sekali
jika caramemasaknya salah. Karena kandungan yodiumnya akan berubah dan
tidak bereaksi sebelumdiserap oleh tubuh. Cara yang biasa dilakukan oleh para
ibu ketika memasak makanan garam yang dibubuhkan ke dalam makanan saat
panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu masakankurang sedap. Namun cara
yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut salah, karena zatyodium garam
akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.
f.
Terapi
a.Farmakologi
- Parasetamol
Sebagai analgetik antipiretik Indikasi : Menurunkan rasa sakit kepala,sakit
gigi dan menurunkan panas.Efek Samping : Reaksi hipersensitif, bila
diberikan dalam dosis tinggi dapat merusak hati.Kemasan : Botol 60 ml.
- AmoksisilinIndikasi : Infeksi Saluran Nafas, Saluran Kemih, dan Kelamin.
Infeksi
lain
seperti
Salmonella
sp,Shigella,
kulit,
luka
selulitis,
furunkulosis.Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisilin, gangguan ginjal,
leukimia limfatik, superinfeksi.Efek Samping : Reaksi hipersensitif, gangguan
gastrointestinal.Interaksi Obat : Probenesid meningkatkan waktu paruh
amoksisilin dalam plasma, Alupurinolmeningkatkan insiden kemerahan pada
kulit,
menurunkan
efektifitas
kontrasepsi
oral.Kemasan
:
Anak
20
mg/kgBB/hari tiap 8.
- Recovit
Kandungan : Vitamin. A 5000 iu, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 15 mg, Vitamin
B6 5 mg, VitaminB12 5 mg, Vitamin C 200 mg, Vitamin E 15 iu, Vitamin D 400
iu, nicotinamide 50 mg, kalium iodide,calsium pantothenate, ferrofumarete, zink
sulfat.Indikasi : Terapi defisiensi multivitamin dan mineral.Suplemen vitamin
untuk wanita hamil.Dosis : 1x/hari 1 kapsul
-
Sirup vitamin Zn
Kandungan : Vitamin. A 1250 iu,Vitamin D 200 iu, Vitamin C 20 iu, Vitamin B1
1 mg, Vitamin B2 1mg, Vitamin B6 o,6 gr, Vitamin B12 2 µg, Vitamin dPanthenol 3 mg, Elemental iron + 1,5 mg,Calsium + 20 mg, Phosporus + 15
mg, Manganese + 0,25 mg, Zinc + 0,25 mg, Magnesium + 1,5 mg,Potasium +
1,25 mg, Lysine 12, 5 mg, Hydrochloride Inositol 2,5 mg, Choline + 2,5
mg,Indikasi : Sebagai suplement diet untuk profilaksis dan pengobatan,
defisisensi Fe dan vitamin sertamineral.Kontarindikasi : Pada penderita
haemochromatosis, Haemosiderosis, dan anemia hemolitik.Dosis : 5 ml/hari.
b. Non Farmakologi
Bahan Makanan yang cukup banyak mengandung Yodium adalah
Bahan makanan yang berasal darilaut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830
mg/kg.Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50
mg/kg, dan telur hanya 93 mg/kg.Selain ikan laut, cumi-cumi juga
mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yangpaling tinggi
kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang
berwarnacoklat. Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari,
minimal sekitar 100 mg.Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah
sebanyak 100 g/hari, artinya sudahmencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat
diolah menjadi hidangan yang lezat, dengan 2-5gr/hari/orang, kebutuhan
yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi.
Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang
dimaksud disini adalah garam beryodium dengan kadar yodium antara 30-80
ppm (part per million).
g. Pangan Sumber Iodium
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya
berbeda-bedatergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium
pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan
hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan
ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah.
Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi. Makanan laut dan
ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik. Penggunaan garam
beriodium diAmerika Serikat diberikan sebagai sumber iodium penting. Di USA
konsumsi garam beriodium per hari per orang mendekati 10 – 12 gram dimana
garam tersebut mengandung 76 mg iodium per gram. Soehardjo (1990) mengatakan
bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodiumdapat menekan atau
bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok.
Berikut Gibson (1990)menyebutkan rata-rata kandungan iodium dalam bahan
makanan antara lain : Ikan Tawar 30mg; Ikan Laut 832 mg; Kerang 798 mg; Daging
50 mg; Susu 47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47mg; Buah-buahan 18 mg; Kacangkacangan 30 mg dan Sayuran 29 mg.
h. Konsumsi Pangan Sumber Iodium
Dengan mengkonsumsi panganyang beraneka ragam sehingga dapat
memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh kerjatubuh.Di negara-negara
berkembang konsumsi iodium paling banyak diperoleh dari makananyang berasal
dari laut mengingat air laut mengandung iodium cukup tinggi. Rumput laut dapat
digunakan sebagai bahan subtitusi dalam pengembangan produk sumber iodium
antara lain barupa 1) kelompok produk makanan selingan / makanan jajanan ;
2)kelompok produk lauk-pauk ; 3) kelompok produk sayur-sayuran. Tingkat
konsumsi pangan hasil laut terus meningkat dari tahun 1968, 1978, 1988 dan1993
berturut-turut 9.9 ; 11.6 ; 15.4 ; dan 17 kg sedangkan target nasional yang harus
dicapai
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh walaupundalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila diabaikan dapat
menimbulkan efek ataudampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan
semua orang.
2. GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme dan keterlambatan
pertumbuhan dan kecerdasan.
3. Dampak GAKY terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat :
-Pengaruh GAKY terhadap Kelangsungan Hidup.
-Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Intelegensia.
-Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Sosial.
-Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Ekonomi
4. Penanggulangan yang paling baik untuk gangguan akibat kekurangan yodium
adalah dengan pencegahan, salah satunya dengan penyebaran informasi
tentang pentingnya mengkonsumsigaram beryodium, pemberian kapsul pertahun
pada masyarakat yang terkena penyakit Gondok.
5. Kebutuhan Yodium orang dewasa diperkirakan 150 mikrogram/hari, bagi wanita
hamil sekitar 75 mikrogram/ hari dan kebutuhan Yodium bagi ibu menyusui
mencapai 200 mikrogram/hari.
B. SARAN
1. Diharapkan adanya peran serta aktif masyarakat dalam menggunakan garam
yodium.
2. Diharapkan adanya penyebaran informasi tentang pentingnya garam beryodium
oleh tenagakesehatan kapada masyarakat.
3. Peran aktif mahasiswa dalam pelaksanaan program yodiumnisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/128764584/Gangguan-Akibat-Kekurangan-Yodium (diakses 12 Mei 2013
pk. 13.26)
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi
Oleh
Agustina Saputri
Maria Anggelia Ito Meo
Santa Elisabeth Samosir
Stevanus Prihasto Septiawan
Sulfius Hariyanto
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah
ini
tetapaktual
terutama
di
negara-negara
berkembang
seperti
halnya
Indonesia.Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan
konsumsi pangan , sehingga kita sering menemukanketidak mampuan masyarakat
dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan
kualitasSumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi yang
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas
kerja. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) khususnya Gondok
telah lamadikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh
pewayangan yangditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok. Tidak
hanya dalam pewayangan dalamkehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan
mudah dapat di jumpai penderita Gondok.
GAKY merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius
karena dapatmenyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara
lain ; Gondok, Kretenisme,Reterdasi Mental dll. Dari pemaparan diatas dapat
diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas, sejak masih dalam
kandungan,
setelah
lahir
sampai
dewasa. Yang
sangat
mengkhawatirkan
akibatnya pada susunan syaraf pusat, karena akan bepengaruh pada kecerdasan
dan perkembangan sosialmasyarakat dikemudian hari
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas tentang
masalah kekurangankonsumsi pangan yang merupakan salah satu permasalahan
gizi yang sangat serius, maka yangmenjadi rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu membahas tentang Gangguan AkibatKekurangan Yodium (GAKY).
C.
1.
2.
3.
4.
5.
TUJUAN
Mengetahui berbagai definisi yang berhubungan dengan GAKY
Mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY
Mengetahui jumlah kebutuhan iodium yang dianjurkan setiap hari
Mengetahui macam-macam gangguan akibat GAKY
Mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap GAKY
D. MANFAAT
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian garam
beryodium
2. Menambah
pengetahuan
tentang
berbagai
penyakit
gangguan
akibat
kekurangan yodium
3. Menambah pengetahuan berbagai penyebab gangguan akibat kekurangan
yodium
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah Gizi dan Terapi Diet
5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan
melakukan penyusunanmakalah dengan topic yang sama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang mempunyai nilai
sangat penting untuk dikonsumsi oleh tubuh. Yodium adalah sejenis mineral yang
terdapat di alam, baik di tanah maupun di air.Yodium merupakan zat gizi mikro yang
diperlukan
untuk
pertumbuhan
dan
perkembanganmakhluk
hidup.
Yodium
diperlukan tubuh dalam pembentukan hormon tiroksin untukmengatur pertumbuhan
dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Garam Beryodium adalah
suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO 3(Kalium Iodat)sebanyak 30-8- ppm.
GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan
Yodium,akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit, salah satu yang
sering kita kenaldan ditemui dimasyarakat adalah Gondok.
B. Tinjauan Ontologi Iodium
Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah
anionmonovalen. Keadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid.
Hormon-hormonini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur
kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi disemua kehidupan. Jumlah
iodium yang terdapat dalam makanansebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian
kecil secara kovalen mengikat asam amino. Iodiumdiserap sangat cepat oleh usus
dan oleh kelenjar tiroid di gunakan untuk memproduksi hormonthyroid. Saluran
ekskresi utama iodium adalah melalui saluran kencing (urin) dan cara inimerupakan
indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium. Tingkat
ekskresi(status iodium) yang rendah (25-20 mg I/g creatin) menunjukan risiko
kekurangan iodium dan bahkan tingkatan yang lebih rendah menunjukan risiko yang
lebih berbahaya (Brody, 1999). Dalam saluran pencernaan, iodium dalam bahan
makanan dikonversikan menjadi Iodidayang mudah diserap dan ikut bergabung
dengan pool-iodida intra/ekstraseluler. Iodium tersebutkemudian memasuki kelenjar
tiroid untuk disimpan. Setelah mengalami peroksidasi akanmelekat dengan residu
tirosin dari tiroglobulin. Struktur cincin hidrofenil dari residutirosin adalah iodinate
ortho pada grup hidroksil dan berbentuk hormon dari kelenjar tiroid yang dapat
dibebaskan (T3dan T4) (Linder, 1992). Iodium adalah suatu bagian integral
darihormon tridothyronine tiroid (T3) dan thyroxin (T4). Hormon tiroid kebanyakan
menggunakan, jika tidak semua, efeknya melalui pengendalian sintesis protein.
Efek-efek tersebut adalah efek kalorigenik, kardiovaskular, metabolisme
dan
efek inhibitor pada pengeluaran
thyrotropin
oleh
pituitary.
Kebanyakan
Thyroxine(T4) danTriidothyronine (T3) diangkut dalam bentuk terikat- plasma
dengan protein pembawa. Thyroxine-terikat protein merupakan pembawa hormon
tiroidutama yang beberapa di antaranya juga terikat dengan thyroxin-terikat
prealbumin (Sauberlich,1999).Tingkat bebasnya hormon-hormon tersebut dalam
plasma dimonitor olehHipotalamus yang kemudian mengontrol tingkat pemecahan
proteolitis T3 danT4 dari tiroglobulin dan membebaskannya ke dalam plasma darah,
melalui tiroid stimulating hormon(TSH). Kadar T4 plasma jauh lebih besar dari pada
T3, tetapi T3 lebih potensial dan“ turn overnya” lebih cepat. Beberapa T3 plasma
dibuat dari T4 dengan jalan deiodinasi dalam jaringan non-tiroid. Sebagian besar
dari
kedua
bentuk
terikat
pada protein
plasma
,terutama
thyroid-binding-
globulin(TBG), tetapi hormon yang bebas aktivitasnya pada sel-seltarget. Dalam selsel target dalam hati, banyak dari hormon tersebutdi degradasi dan iodidat
dikonversikan untuk digunakan kembali kalau memang dibutuhkan(Linder, 1992).
Menurut Ganong (1989) apabila mengkonsumsi iodium 500 mg/hari, hanya
sebagianiodium (120 mg) yang masuk ke dalam kelenjar tiroid, dan dari kelenjar
tiroid disekresikansekitar 80 mg yang terdapat dalam T3 dan T4, yang merupakan
hormon tiroid. Selanjutya T3 danT4 mengalami metabolisme dalam hepar dan
dalam jaringan lainnya. Sehingga dari hepar dikeluarkan sekitar 60 mg ke dalam
cairan empedu, kemudian dikeluarkan ke dalam lumen ususdan sebagian
mengalami sirkulasi yang lepas dari reabsorbsi akan diekskresikan bersama
fesesdan urin.
C.Ekologi Kekurangan Yodium
Sebagian besar yodium berada di samudera / lautan, karena yodium
(melalui pencairansalju dan hujan) pada permukaan tanah, kemudian dibawa oleh
angin, aliran sungai, dan banjir ke laut. Kondisi ini, terutama di daerah yang
bergunung-gunung di seluruh dunia, walau dapat juga terjadi di lembah sungai.
Yodium yang berada di tanah dan lautan dalam bentuk yodida. Ion yodida
dioksidasi olehsinar matahari menjadi elemen yodium yang sangat mudah
menguap, sehingga setiap tahun kira-kira 400.000 ton yodium hilang dari
permukaan laut. Kadar yodium dalam air laut kira-kira 50mikrogram/liter, di udara
kira-kira 0,7 mikrogram/meter kubik. Yodium yang berada dalam atmosfer akan
kembali ke tanah melalui hujan, dengan kadar dalam rentang 1,8 - 8,5
mikrogram/liter. Siklus yodium tersebut terus berlangsung selama ini. Kembalinya
yodium ke tanah sangat lambat dan dalam jumlah sedikit dibandingkan
saatlepasnya. Proses ini akan berulang terus menerus sehingga tanah yang
kekurangan yodiumtersebut akan terus berkurang kadar yodiumnya. Di sini tidak
ada koreksi alamiah, dan defisiensi yodium akan menetap. Akibatnya, populasi
manusia dan hewan di daerah tersebut yang sepenuhnya tergantung pada makanan
yangtumbuh di daerah tersebut akan menjadi kekurangan yodium
D.Tinjauan Aksiology Iodium
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah sekumpulan gejala atau
kelainanyang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium secara terusmenerus dalamwaktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup(manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996). Makin
banyak tingkat kekurangan iodium yangdialami makin banyak komplikasi atau
kelainan yang ditimbilkannya, meliputi pembesarankelenjar tiroid dan berbagai
stadium sampai timbul bisu-tuli dan gangguan mental akibatkretinisme (Chan et al
1988).
Kodyat (1996) mengatakan bahwa pada umumnya masalah ini lebih banyak
terjadi didaerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat
tergantung dari produksimakanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh
pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah.Masalah Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah yang seriusmengingat dampaknya
secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitasmanusia. Kelompok
masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi iodiumadalah
wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah (Jalal, 1998).
E. Etiologi dan Patogenesis
Faktor - Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY antara lain :
1. Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess
Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal
ini disebabkankarena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis
terhadap kekurangan unsur iodiumdalam makanan
dan minuman yang
dikonsumsinya (Djokomoeldjanto, 1994).Hal ini dibuktikan oleh Marine dan
Kimbell (1921) dengan pemberian iodium pada anak usia sekolah di Akron (Ohio)
dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid. Temuan lainoleh Dunn
dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian (Cina)
dimana pemberian iodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan
prevalensi gondok secaradrastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).
Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara
terus menerus,seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang
mengkonsumsi ganggang lautdalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi
dalam dosis tinggi akan terjadi hambatanhormogenesis, khususnya iodinisasi
tirosin dan proses coupling (Djokomoeldjanto, 1994).
2. Faktor Geografis dan Non Geografis
Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya
dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering
dijumpai di daerah pegununganseperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan
di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di
Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang biasanya mendapat
suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil pangan, seperti daerah
pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar iodium
dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah
tersebutakan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium
(Soegianto, 1996 dalam Koeswo,1997).
3. Faktor Bahan Pangan Goiterogenik
Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok,
namun tidak dapatdipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya
adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974).
Williams (1974) dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam
bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zatiodium dalam
tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi
danmetabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.
Goiterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium
oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi
rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari
bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin
terhambat (Linder, 1992). Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam
jenis pangan seperti kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung,
rebung, daun ketela, kecipir, dan terung) ;kelompok Mimosin (pete cina dan
lamtoro) ; kelompok Isothiosianat (daun pepaya) dankelompok Asam (jeruk nipis,
belimbing wuluh dan cuka).
4. Faktor Zat Gizi Lain
Defisiensi
protein
dapat
berpengaruh
terhadap
berbagai
tahap
pembentukan hormon darikelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon.
Baik T3 maupun T4 terikat oleh proteindalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 %
T3 dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi proteinakan menyebabkan
tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik padaTSH
maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.
F. Gejala
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
Reterdasi mental
Gangguan pendengaran
Gangguan bicara
Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
Kretinisme biasanya pada anak-anak
G. Klasifikasi
1.Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan
dengan palpasi tidak teraba.
2.Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah
maksimal, dan palpasiteraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
3.Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan
tengadah maksimaldan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.
4.Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari Grade IB.
5.Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih
H. Macam-macam Gangguan Akibat GAKY
1.Pada Fetus
-Abortus
-Steel Birth
-Kelainan Kematian Perinatal
-Kretin Neuroligi
-Kretin Myxedematosa
-Defek Psikomotor
2. Pada Neonatal
-Hipotiroid
-Gondok Neonatal
3. Pada Anak dan Remaja
- Juvenile Hipothyroidesm
-Gondok Gangguan Fungsi Mental
- Gangguan Perkembangan Fisik
-Kretin Myxedematosa dan Neurologi
4.Pada Dewasa
-Gondok dan segala Komplikasinya
-Hipotiroid
-Gangguan Fungsi Mental
I.Dosis Pemberian Kapsul Yodium
1.Anak SD (daerah endemik berat) : 1 kapsul/tahun
2.Daerah endemik sedang dan berat :
-Wanita Usia Subur Wus : 2 Kapsul/tahun @ 200 mg
-Ibu hamil : 1 Kapsul /tahun
-Ibu Menuyusui : 1 Kapsul selama menyusui
Mengingat dalam garam beryodium terdapat unsure natriun, maka konsumsi garam
beryodiumharus dibatasi. Kelebihan mengkonsumsi natrium dapat memicu timbulnya
Stroke yaitu pecahnya pembuluh darah pada otak yang dapat menyebabkan kematian.
J. Kebutuhan Yodium
Menurut Hetzel (1989) dalam keadaan normal intake harian untuk orang dewasa
berkisar 100- 150 mg perhari. Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam
mg I/gkreatinin. Pada tingkat ekskresi lebih kecil daro 50 mg/g kreatinin sudah menjadi
indikator kekurangan intake. Konsumsi iodium sangat bervariasi antar berbagai wilayah
di dunia,diperkirakan sekitar 500 mg per hari di USA (sekitar 5 kali RDA). Adapun
kecukupan iodiumyang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain :
1.Bayi (12 bulan pertama) 50 mikrogram/hari
2. Anak (usia 2-6 tahun) 90 mikrogram/hari
3. Anak usia sekolah (usia 7-12 tahun) 120 mikrogram/hari
4. Dewasa (diatas usia 12 tahun) 150 mikrogram/hari
5.Ibu hamil 175 mikrogram/hari
6.Ibu menyusui 200 mikrogram/hari
Khusus
bagi
kelompok
ibu
hamil
tambahan
tersebut
sebagian
dapat
dipergunakan untuk keperluan aktivitas kelenjar tiroid dan sebagiannya lagi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin khususnya perkembangan otak. Bagi ibu hamil
yang mengkonsumsi iodium tidak mencukupi kebutuhan maka bayi atau janin yang
dikandung akan mengalami gangguan perkembangan otak (berat otak berkurang),
gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir,kematian perinatal (abortus) meningkat,
kemudian setelah bayi dilahirkan mempunyai berat lahir rendah (BBLR) dan terdapat
gangguan pertumbuhan tengkorak serta perkembangan skelet,sedangkan bagi tubuh
ibu hamil akan mengalami gangguan aktivitas kelenjar tiroid. Padakondisi ini tubuh akan
mengalami penyesuaian yang pada akhirnya akan mengalami pembesarankelenjar
tiroid yang dikenal dengan sebutan gondok (Djokomoeldjanto, 1993 dan WHO, 1994).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Dampak GAKY
1. Terhadap Pertumbuhan
-Pertumbuhan yang tidak normal.
-Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme
-Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan
-Tingkat kecerdasan yang rendah
-Mulut menganga dan lidah tampak dari luar
2. Kelangsungan Hidup
-Neonatus dan Ibu hamil
Ketika kita bicara mengenai neonatus dan ibu hamil maka terbayang
proses pertumbuhanfetus intrauterin, yang umumnya mengikuti satu pola.
Perkembangan otak dan intelegensi tepat mutlak perlu untuk manifestasi yang
„sempurna‟ di kemudian hari. Perkembangan fetus ibu hipotiroidisme primer
yang hamil berbeda dengan perkembangan fetus ibu hipotiroidisme yang
disebabkan karena defisiensi yodium. Patofisiologi yang jelas dan tegas belum
terbukti hingga sekarang. Sumbangan pengetahuan di atas tidak hanya penting
untuk memahami dan mendalami peristiwa yang terjadidi daerah dengan
defisiensi
berat
saja
(dengan
adanya
sindrom
GAKI,
lebih-lebih
mekanismeterjadinya kretin endemik baik miksudematosa maupun kretin tipe
nervosa) tetapi juga pentinguntuk upaya pencegahan.
-Pada Janin
Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium.
Keadaan ini akanmenyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan
cacat bawaan, yang semuanyadapat dikurangi dengan pemberian yodium.
Akibat lain yang lebih berat pada janin yangkekurangan yodium adalah kretin
endemic. Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe
nervosa, ditandaidengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik
pada
kedua
tungkai.
Sebaliknya
yangagak
jarang
terjadi
adalah
tipe
hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroiddan kerdil.
Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal
kehamilansangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu
kekurangan yodium sejak awalkehamilannya maka transfer T4 ke janin akan
berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.
Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu
pada trimester pertama kehamilan, bilamana ibu kekurangan yodium maka akan
berakibat pada rendahnyakadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam
trimester kedua dan ketiga kehamilan, janinsudah dapat membuat hormon tiroid
sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa inimaka juga akan
berakibat
pada
kurangnya
pembentukan
hormon
tiroid,
sehingga
berakibathipotiroidisme pada janin.
-
Pada Saat Bayi Baru Lahir
Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi
baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir.
Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus
berkembang
dengan
cepat
sampai
usia
dua
tahun.Hormon
tiroid
pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon
inisangat penting untuk perkembangan otak normal.
Di negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat,
penemuan kasus ini dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh
darah balik talipusat segera setelah bayilahir untuk pemeriksaan kadar hormon
T4 dan TSH. Disebut hipotiroidisme neonatal, bila didapatkan kadar T4 kurang
dari 3 mg/dl dan TSH lebih dari 50 mU/mL.
Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari
50% penduduk mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg pergram
kreatinin, kejadian hipotiroidismeneonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran.
Yang sangat mencolok, pada daerah yang kekurangan yodium ringan, kejadian
gondok sangat rendah dan tidak ada kretin, angka kejadianhipotiroidisme
neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran.
Dari pengamatan ini disimpulkan, bila kekurangan yodium tidak dikoreksi
makahipotiroidisme akan menetap sejak bayi sampai masa anak. Ini berakibat
pada retardasi perkembangan fisik dan mental, serta risiko kelainan mental
sangat tinggi. Pada populasi didaerah kekurangan yodium berat ditandai dengan
adanya penderita kretin yang sangat mencolok.
-
Pada Masa Anak
Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium
menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok
umur yang sama yang berasaldari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini
dapat disimpulkan kekurangan yodiummengakibatkan keterampilan kognitif
rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerahkekurangan yodium
memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainanotak
yang berdimensi luas.
Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi
yodium akanmemperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar
T3 otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3
serum, sebaliknya terjadi pada hati,ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah,
yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekuranganyodium, didapatkan kadar T4
serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukankoreksi terhadap
kekurangan yodiumnya.
Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan
bodoh danlesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa.
Keadaan lesu ini dapatkembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain
halnya bila keadaan yang terjadi diotak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang
otaknya masih dalam masa perkembangan, walaupundiberikan koreksi yodium
otak tetap tidak dapat kembali normal.
-
Pada Dewasa
Pada orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya,
yang seringterjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena
adanya benjolan/modul padakelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping
efek tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh
kekurangan yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila
terkena radiasi.
2. Perkembangan Intelegensia
Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point
dibawah normal. Terjadinya defisit IQ Point pada gilirannya akan berdampak
pada program wajib belajar 9 tahun,karena banyak anak usia sekolah yang tidak
dapat mengikuti pelajaran dan mengalami drop out.
Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point
dibawah normal.Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid
yang beriodium.quot;; Iodiumdalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir
secara sempurna iodida yang dikonsumsidiserap dari sistem gastrointestinal.
Yodium sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasananak. Dampak yang
ditimbulkan dari kekurangan konsumsi yodium yang berada dalamtubuh,akan
sangat buruk akibatnya bagi kecerdasan anak, karena bisa menurunkan 11-13
nilai IQanak.
Di antara penyakit akibat kekurangan iodium adalah gondok dan
kretinisme. Ada dua tipe terjadinya kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti
kekerdilan yang digolongkan denganmental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula
kretinisme hipotiroid Lokasi dan struktur tiroid(gondok) di mana kelenjar tiroid
yang terletak di bawah larynx sebelah kanan dan kiri depantrakea mengekskresi
tiroksin, triiodotironin dan beberapa hormon beriodium lain yangdihubungkan
dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang lambat.
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium
memang harus selalu dipenuhi.Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus
„mengancam‟. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai
peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental danfisik, maupun
kelainan pada system saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang
disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang “I” ini , kini disebut dengan
GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ). Selain akan mempengaruhi tingkat
kecerdasan anak,yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan
pembesaran kelenjar gondok.Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa
muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yangdialami janin akan mengakibatkan
keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah
dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangansistem sarafnya
sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.
3. Pertumbuhan Sosial
Dampak social yang ditimbulkan oleh GAKY berupa terjadinya gangguan
perkembanganmental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam
ini sulit dididik dan dimotivasi.
4. Perkembangan Eokonomi
GAKY akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan
merasa dingin dan lesusehingga akan berakibatnya rendahnya produktivitas kerja,
yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.
B. Permasalahan
1.Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan garam beryodium
2.Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan manfaat garam beryodium
3.Garam Non Yodium masih banyak beredar ditengah masyarakat.
4. Adanya perbedaan harga yang relatif besar antara garam yang beryodium
dengan garam nonyodium.
5.Pengawasan mutu garam yodium belum dilaksanakan secara menyeluruh dan
terus menerusserta belum adanya sangsi tegas bagi produksi garam non yodium.
6.Pendistribusian garam beryidium masih belum merata terutama untuk daerahdaerah terpencil.
C. Pemecahan Masalah
1.Peningkatan penyuluhan secara berkala tentang manfaat garam beryodium di
masyarakat.
2. Adanya pengawasan mutu terhadap produksi garam beryodium oleh instansi
terkait.
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral tentang perlunya penggunaan garam
beryodium dalam rumah tangga.
4.Pemberitahuan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan tentang cara
pengolahan makanan yang mengandung yodium.
5. Pendistribusian garam-garam beryodium ke daerah terpencil secara merata oleh
instansi terkait dalam hal ini dinas perindustrian.
6. Melakukan pelacakan kasus dan survey desa bermasalah secara cepat jika
ditemukan kasus Gondok.
D. Penanggulangan
1. Memberikan kapsul Yodium bagi ibu hamil terutama daerah endemik gondok.
2.Penyuluhan tentang Yodium secara kontinue.
3.Kerjasama Lintas sektoral tentang pembagian garam yodium secara gratis di
daerah endemik gondok.
4.Peningkatan konsumsi bahan pangan yang mengandung yodium seperti sayuran
dan ikan laut.
5.Cek up secara teratur bagi penderita gondok jika mempunyai permasalahan
dengan pembesarankelenjar tiroid.
6. Pemberian suntikan larutan minyak beryodium kepada penderita kekurangan
yodium.
Cara menyimpan garam yodium yang benar :
-Disimpan dalam wadah yang kering dan tertutup rapat.
-Letakkan di tempat yang sejuk, sebaiknya jauhkan dari panas api dan hindari sinar
matahari langsung.
-Gunakan sendok yang kering untuk mengambil garam.
-Tutup kembali wadah dengan baik setiap kali pengambilan garam.
Cara untuk mengetahui apakah garam yang dibeli beryodium :
- Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan garam beryodium.
-Pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji Iodina.
-Pengujian mutu garam beryodium secara sederhana menggunakan cairan iodina test
dantradisional menggunakan ; singkong segar, garam yang akan diuji, asam cuka 25%.
-Agar penggunaan garam bisa terserap oleh tubuh dengan baik, yang harus dilakukan
yaknimengetahui bagaimana cara mengunakan garam beryodium dengan benar :
a. Konsumsi garam yodium dengan cukup.
Kekurangan garam beryodium tidak hanya menyebabkan penyakit gondok, tetapi
juga mempengaruhi kecerdasan otak anak, untuk itu konsumsi garam yodium
dengan cukup. Tubuh manusia membutuhkan zat KIO3 (Kalium Iodat)
denganukuran 30-80ppm. Akibat kekurangan zat itu bisa mengakibatkan GAKY
(Gangguan AkibatKekurangan Yodium). GAKY merupakan masalah gizi yang
serius karena dapat mengakibatkan penyakit gondok dan kreatin (ganguan pada
pertumbuhan anak), serta kekurangan unsur yodiumdalam makanan sehari-hari
dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.
b. Konsumsi yodium tidak berlebih
Konsumsi
Hiperteroid
yakni
yodium
yang
kondisi
berlebih
suatu
bisa
kelenjar
mengakibatkanhiperteroid.
tiroid
yang
terlalu
aktif
menghasilkanhormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah dalam jumlah
yang berlebihan. “Garam beryodium terdapat unsur natrium, maka konsumsi
garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu
timbulnya mudah lelah, karena hormontiroidnya berlebih. Gejala lain yang kerap
terjadi, keringat berlebihan, pergerakan usus besar meningkat, gemetaran,
kehilangan berat badan serta aliran darah menstruasi tidak teratur.
Untuk menghindari pengaruh efek samping dari konsumsi garam
beryodium yang berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak
lebih dari 6 gram garam atau 2 ½gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh
setiap hari.
c. Pastikan garam mengandung yodium
Cara untuk menilai mutu garam beryodium tidak sulit, yaitu dengan test kit
yodina yang telah tersedia di Puskesmas dan apotik. Ambil garam, kemudian
tetesi dengan cairan yodina.Warna yang timbul dibandingkan dengan petunjuk
warna yang ada pada kit. Garam yang bermutu baik akan menunjukkan warna
biru keunguan. Semakin berwarna tua, semakin baik mutu garam.
Tetapi untuk lebih simpel, gunakan tepung kanji yang dicampur dengan
garam lalu teteskan dengan jeruk nipis, jika warnanya berubah menjadi
keunguan , itu artinya mengandung yodium.
Selain itu, pengujian dapat
dilakukan dengan mengunakan singkong parut caranyasebagai berikut :
singkong (ubi kayu) segar dikupas, diparut dan diperas tanpa diberi air. Tuang
1sendok teh perasan singkong parut ke dalam gelas bersih. Tambahkan 4-6
sendok teh munjunggaram yang akan diperiksa. Tambahkan 2 sendok teh cuka
makan berkadar 25%. Aduk sampairata, dan tunggu beberapa menit. Apabila
timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebutmengandung yodium.
Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu garam. Sebab, garam yangtak
beryodium tidak akan mengalami perubahan warna setelah diperiksa dengan
cairan yodinamaupun cairan singkong parut.
d. Menyimpan garam di tempat aman
Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak
tembus pandang.Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar
dengan matahari. Kandunganyodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan
matahari. Juga perhatikan tempat garamsebaiknya tutup dengan rapat, jika
membiarkan tutup terbuka, maka yodium bisa menguap.
e. Cara memasak garam yodium dengan benar
Perlu anda ketahui bahwa langkah-langkah itu tidak berarti sama sekali
jika caramemasaknya salah. Karena kandungan yodiumnya akan berubah dan
tidak bereaksi sebelumdiserap oleh tubuh. Cara yang biasa dilakukan oleh para
ibu ketika memasak makanan garam yang dibubuhkan ke dalam makanan saat
panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu masakankurang sedap. Namun cara
yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut salah, karena zatyodium garam
akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.
f.
Terapi
a.Farmakologi
- Parasetamol
Sebagai analgetik antipiretik Indikasi : Menurunkan rasa sakit kepala,sakit
gigi dan menurunkan panas.Efek Samping : Reaksi hipersensitif, bila
diberikan dalam dosis tinggi dapat merusak hati.Kemasan : Botol 60 ml.
- AmoksisilinIndikasi : Infeksi Saluran Nafas, Saluran Kemih, dan Kelamin.
Infeksi
lain
seperti
Salmonella
sp,Shigella,
kulit,
luka
selulitis,
furunkulosis.Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisilin, gangguan ginjal,
leukimia limfatik, superinfeksi.Efek Samping : Reaksi hipersensitif, gangguan
gastrointestinal.Interaksi Obat : Probenesid meningkatkan waktu paruh
amoksisilin dalam plasma, Alupurinolmeningkatkan insiden kemerahan pada
kulit,
menurunkan
efektifitas
kontrasepsi
oral.Kemasan
:
Anak
20
mg/kgBB/hari tiap 8.
- Recovit
Kandungan : Vitamin. A 5000 iu, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 15 mg, Vitamin
B6 5 mg, VitaminB12 5 mg, Vitamin C 200 mg, Vitamin E 15 iu, Vitamin D 400
iu, nicotinamide 50 mg, kalium iodide,calsium pantothenate, ferrofumarete, zink
sulfat.Indikasi : Terapi defisiensi multivitamin dan mineral.Suplemen vitamin
untuk wanita hamil.Dosis : 1x/hari 1 kapsul
-
Sirup vitamin Zn
Kandungan : Vitamin. A 1250 iu,Vitamin D 200 iu, Vitamin C 20 iu, Vitamin B1
1 mg, Vitamin B2 1mg, Vitamin B6 o,6 gr, Vitamin B12 2 µg, Vitamin dPanthenol 3 mg, Elemental iron + 1,5 mg,Calsium + 20 mg, Phosporus + 15
mg, Manganese + 0,25 mg, Zinc + 0,25 mg, Magnesium + 1,5 mg,Potasium +
1,25 mg, Lysine 12, 5 mg, Hydrochloride Inositol 2,5 mg, Choline + 2,5
mg,Indikasi : Sebagai suplement diet untuk profilaksis dan pengobatan,
defisisensi Fe dan vitamin sertamineral.Kontarindikasi : Pada penderita
haemochromatosis, Haemosiderosis, dan anemia hemolitik.Dosis : 5 ml/hari.
b. Non Farmakologi
Bahan Makanan yang cukup banyak mengandung Yodium adalah
Bahan makanan yang berasal darilaut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830
mg/kg.Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50
mg/kg, dan telur hanya 93 mg/kg.Selain ikan laut, cumi-cumi juga
mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yangpaling tinggi
kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang
berwarnacoklat. Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari,
minimal sekitar 100 mg.Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah
sebanyak 100 g/hari, artinya sudahmencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat
diolah menjadi hidangan yang lezat, dengan 2-5gr/hari/orang, kebutuhan
yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi.
Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang
dimaksud disini adalah garam beryodium dengan kadar yodium antara 30-80
ppm (part per million).
g. Pangan Sumber Iodium
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya
berbeda-bedatergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium
pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan
hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan
ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah.
Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi. Makanan laut dan
ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik. Penggunaan garam
beriodium diAmerika Serikat diberikan sebagai sumber iodium penting. Di USA
konsumsi garam beriodium per hari per orang mendekati 10 – 12 gram dimana
garam tersebut mengandung 76 mg iodium per gram. Soehardjo (1990) mengatakan
bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodiumdapat menekan atau
bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok.
Berikut Gibson (1990)menyebutkan rata-rata kandungan iodium dalam bahan
makanan antara lain : Ikan Tawar 30mg; Ikan Laut 832 mg; Kerang 798 mg; Daging
50 mg; Susu 47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47mg; Buah-buahan 18 mg; Kacangkacangan 30 mg dan Sayuran 29 mg.
h. Konsumsi Pangan Sumber Iodium
Dengan mengkonsumsi panganyang beraneka ragam sehingga dapat
memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh kerjatubuh.Di negara-negara
berkembang konsumsi iodium paling banyak diperoleh dari makananyang berasal
dari laut mengingat air laut mengandung iodium cukup tinggi. Rumput laut dapat
digunakan sebagai bahan subtitusi dalam pengembangan produk sumber iodium
antara lain barupa 1) kelompok produk makanan selingan / makanan jajanan ;
2)kelompok produk lauk-pauk ; 3) kelompok produk sayur-sayuran. Tingkat
konsumsi pangan hasil laut terus meningkat dari tahun 1968, 1978, 1988 dan1993
berturut-turut 9.9 ; 11.6 ; 15.4 ; dan 17 kg sedangkan target nasional yang harus
dicapai
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh walaupundalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila diabaikan dapat
menimbulkan efek ataudampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan
semua orang.
2. GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme dan keterlambatan
pertumbuhan dan kecerdasan.
3. Dampak GAKY terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat :
-Pengaruh GAKY terhadap Kelangsungan Hidup.
-Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Intelegensia.
-Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Sosial.
-Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Ekonomi
4. Penanggulangan yang paling baik untuk gangguan akibat kekurangan yodium
adalah dengan pencegahan, salah satunya dengan penyebaran informasi
tentang pentingnya mengkonsumsigaram beryodium, pemberian kapsul pertahun
pada masyarakat yang terkena penyakit Gondok.
5. Kebutuhan Yodium orang dewasa diperkirakan 150 mikrogram/hari, bagi wanita
hamil sekitar 75 mikrogram/ hari dan kebutuhan Yodium bagi ibu menyusui
mencapai 200 mikrogram/hari.
B. SARAN
1. Diharapkan adanya peran serta aktif masyarakat dalam menggunakan garam
yodium.
2. Diharapkan adanya penyebaran informasi tentang pentingnya garam beryodium
oleh tenagakesehatan kapada masyarakat.
3. Peran aktif mahasiswa dalam pelaksanaan program yodiumnisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/128764584/Gangguan-Akibat-Kekurangan-Yodium (diakses 12 Mei 2013
pk. 13.26)