MAKALAH TUMBUH KEMBANG GANGGUAN BICARA D

MAKALAH TUMBUH KEMBANG
“GANGGUAN BICARA DAN BAHASA PADA ANAK”

Disusun oleh:
Ryan Tantowi (201310490311071)
Fisioterapi B

Prodi S1 Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Tahun Ajaran 2014/2015
1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah hirabbil alamin. Segala puji bagi Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Besar, Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayat-Nya
kepada orang-orang yang dikehendakinya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W, kepada keluarga dan sahabatnya.
Penyusun bersyukur mendapatkan perlindungan dari Allah berupa kesempatan dan

kemampuan untuk menyusun dan menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Tumbuh
kembang yang berjudul “Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak”
Dalam proses penyusunan, tidak jarang penyusun menemui hambatan, namun berkat
adanya motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, maka penyusun dapat
menyelesaikan tugas ini walau dalam bentuk yang belum sempurna. Untuk itu penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas ini.
Tak lupa penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga di dalam
penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi. Harapan penyusun semoga laporan ini
berguna bagi penyusun dan pembaca lainnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 7 November 2014

Penyusun

2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................................

2
Daftar Isi.................................................................................................................................................
3
Bab I Pendahuluan
A. Latar
Belakang 4
........................................................................................................................
1
B. Latar
Belakang... 4
........................................................................................................................
1
C. Tujuan
........................................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Pengertian
........................................................................................................................
B. Tahapan
Perkembangan
Bahasa

Pada
Anak
........................................................................................................................
C. Bentuk
Gangguan
Bicara
dan
Bahasa
Pada
Anak
........................................................................................................................
3
D. Etiologi
Gangguan
Bicara
dan
Bahasa
Pada
Anak
........................................................................................................................

5
E. Penatalaksanaan
Gangguan
Bicara
dan
Bahasa
........................................................................................................................
Bab III Penutup

4
5
6
7

7

9

A. Kesimpulan
11

........................................................................................................................
B. Saran
11
........................................................................................................................
Dafar Pustaka..........................................................................................................................................
11

3

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya. Agar
komunikasi berjalan dengan lancar, diperlukan kemampuan berbahasa dengan memadai, baik secara
ekspresif (bersifat menyatakan) maupun secara reseptif (menerima/memahami pesan yang disampaikan).
Kemampuan berkomunikasi seseorang berbeda satu sama lain, bahkan diantaranya ada anak yang
sulit berkomunikasi dikarenakan adanya gangguan dalam kemampuan berbicara dan berbahasanya.
Gangguan dalam berkomunikasi tidak saja dialami anak tunarungu, namun juga
terdapat pada anak berkebutuhan lainnya. Anak yang mengalami gangguan komunikasi atau secara lebih
spesifik lagi gangguan dalam bahasa ekspresif dan reseptif, perlu diintervensi sedini mungkin,karena

kemampuan berbahasa sangat diperlukan dalam mengembangkan potensipotensi yang masih dimiliki
anak terutama dalam mengembangkan kemampuan akademiknya.
Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa keterlambatan bicara sering dikaitkan dengan
gangguan perkembangan, gangguan perilaku, gangguan motorik oral dan gangguan fungsi motorik
lainnya. Bila berbagai gangguan yang tyerjadi hampir bersamaan tersebut tidak disikapi dengan
baik,maka akan mengganggu tumbuh dan berkembangnya anak di masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gangguan bicara dan bahasa?
2. Bagaimana tahapan perkembangan bahasa pada anak?
3. Apa saja bentuk gangguan bicara dan bahasa pada anak?
4. Apa etiologi gangguan bicara dan bahasa pada anak?
5. Bagaimana penatalaksanaan gangguan bicara dan bahasa?

C. Tujuan
a) Tujuan Umum
Makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca lainnya sebagai bahan

bacaan dan referensi keilmuan kedepannya.
b) Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian gangguan bicara dan bahasa
2. Mengetahui tahapan perkembangan bahasa pada anak
3. Mengetahui bentuk gangguan bicara dan bahasa pada anak
4. Mengetahui etiologi gangguan bicara dan bahasa pada anak
5. Mengetahui penatalaksanaan gangguan bicara dan bahasa

4

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian
Bahasa merupakan suatu sistem simbol-simbol bahasa/kata-kata yang diorganisasikan dan

dipergunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Seseorang yang mengalami gangguan bahasa
menunjukkan adanya gangguan dalam memahami serta menggunakan lambang/symbol bahasa, baik
secara lisan maupun tulisan sehingga menghambat kemampuannya untuk berkomunikasi dengan
lingkungannya.
Terdapat perbedaan mendasar antara bicara dan bahasa. Bicara adalah pengucapan yang

menunjukkan ketrampilan seseorang mengucapkan suara dalam suatu kata. Bahasa berarti menyatakan
dan menerima informasi dalam suatu cara tertentu. Bahasa merupakan salah satu cara berkomunikasi.
Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa yang didengar. Bahasa
ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual (menulis, memberi tanda)
atau auditorik.
Menurut Berry and Eisenson, gangguan pada berbicara ialah:
1. Tidak mudah didengar,
2. Tidak langsung terdengar dengan jelas,
3. Secara vocal terdengar tidak enak,
4. Terdapat kesalahan pada bunyi-bunyi tertentu,
5. bicara itu sendiri sulit diucapkannya, kekurangan nada dan ritme yang normal,
6. Terdapat kekurangan dari sisi linguistik,
7. Tidak sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan perkembangan fisik pembicara,
8. Terlihat tidak menyenangkan bila ia berbicara.
Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, suara, kelancaran bicara (gagap),
afasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, biasanya akibat cedera otak) serta keterlambatan dalam
bicara atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk
faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan bicara dan bahasa juga berhubungan erat
dengan area lain yang mendukung proses tersebut seperti fungsi otot mulut dan fungsi pendengaran.
Keterlambatan dan gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana seperti bunyi suara yang “tidak

normal” (sengau, serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk mengerti atau menggunakan bahasa, atau
ketidakmampuan mekanisme motorik oral dalam fungsinya untuk bicara dan makan.

5

B.

Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Anak
Tahap Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Anak :

Umur
Lahir
2 – 4 bulan

Kemampuan Reseptif
Melirik ke sumber suara
Memperlihatkan
ketertarik-an

Kemampuan Ekspresif

Menangis
Tertawa dan mengoceh tanpa arti

6 bulan

terhadap suara-suara
Memberi respon jika nama-nya

Mengeluarkan suara yang merupakan kombinasi

9 bulan

dipanggil
Mengerti dengan kata-kata yang

huruf hidup (vowel) dan huruf mati (konsonan)
Mengucapkan “mama”, “dada”

12 bulan


rutin (dada)
Memahami dan menuruti

Bergumam, Mengucapkan satu kata

15 bulan
18 – 24 bulan
24 – 36 bulan

perintah sederhana
Menunjuk anggota tubuh
Mengerti kalimat
Menjawab pertanyan

Mempelajari katakata dengan perlahan
Menggunakan/merangkai dua kata
Frase 50% dapat dimengerti Membentuk 3 (atau

36 – 48 bulan

Mengikuti 2 langkah perintah
Mengerti banyak apa yang

lebih) kalimat, Menanyakan “apa”
Menanyakan “mengapa”, Kalimat 75% dapat

diucapkan

dimengerti,

Mengerti banyak apa yang

menggunakan lebih dari 4 kata dalam satu kalimat
Menyusun kalimat dengan baik, Bercerita, 100%

dikatakan, sepadan dengan fungsi

kalimat dapat dimengerti

48 – 60 bulan

bahasa

sudah

mulai

kognitif
Perkembangan kosa kata
Usia
12 Bulan
14 Bulan
16 Bulan
18 Bulan

Kemampuan yang dicapai
Dua Kata selain “mama” dan “dada”
Tiga kata di tambah “mama” dan “dada”
Lima kata tidak termasuk “mama” dan “dada”
Sepuluh Kata Vocabulary (Kosa Kata)

24 Bulan

Sedikitnya 300 kata dalam Kosa Kata Berbicara

30 Bulan
36 Bulan
42 Bulan
48 Bulan
54 Bulan
60 Bulan

Kosa Kata berjumlah 450 kata
Kosa Kata mendekati 1000 kata
Kosa Kata berjumlah 1200 kata
Kosa Kata berjumlah 1500 kata
Kosa Kata berjumlah 1900 kata
Kosa Kata berjumlah 2200 kata

(Wahidi. 2009. Perkembangan Bicara pada Anak. http://whandi.net/)

C. Bentuk Gangguan Bicara dan Bahasa Anak dan Faktor yang Mempengaruhinya
1. Kesalahan dalam bahasa
o

Kesalahan dalam mengartikan suatu kata
6

jelas,

o

Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat

o

Kesalahan bentuk kata

2. Kegagalan bicara



o

Gagap

o

Kekurangan dalam artikulasi

o

Kerusakan alat artikulasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi anak berbicara
Awal masa kanak-kanak terkena sebagai masa tukang ngobrol, karena sering kali anak
dapat berbicara dengan mudah tidak terputus-putus bicaranya. Adapun faktor-faktor yang
terpenting didalam anak banyak bicara yaitu :
o

Inteligensi
Yaitu semakin cerdas (pintar) anak, semakin cepat anak menguasai keterampilan berbicara.

o

Jenis disiplin
Yaitu anak-anak yang cenderung dibesarkan dengan cara disiplin lebih banyak bicaranya
ketimbang pada suatu kekerasan.

o

Posisi urutan
Yaitu anak sulung cenderung/didorong ortu untuk banyak berbicara daripada adiknya.

o

Besarnya keluarga

o

Status sosial ekonomi

o

Status ras

o

Berbahasa dua

o

Penggolongan peran seks

D. Etiologi Gangguan Bicara dan Bahasa
Penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pendengaran
Anak yang mengalami gangguan pendengaran kurang mendengar pembicaraan disekitarnya.
Gangguan pendengaran selalu harus difikirkan bila ada keterlambatan bicara.
2. Kelainan organ bicara
Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah),
kelainan bibir sumbing (palatoschizis/cleft palate), deviasi septum nasi, adenoid atau kelainan
laring.
3. Retardasi Mental
Redartasi mental adalah kurangnya kepandaian seorang anak dibandingkan anak lain
seusianya.
4. Genetik Heriditer
Gangguan karena kelainan genetik yang menurun dari orang tua. Biasanya juga terjadi pada
salah satu atau ke dua orang tua saat kecil. Biasanya keterlambatan.
5. Kelainan Kromosom
Gangguan karena kelainan genetik yang menurun dari orang tua. Biasanya juga terjadi pada
salah satu atau ke dua orang tua saat kecil. Biasanya keterlambatan.
6. Kelainan Sentral (Otak)

7

Gangguan berbahasa sentral adalah ketidak sanggupan untuk menggabungkan kemampuan
pemecahan masalah dengan kemampuan berbahasa yang selalu lebih rendah. Ia sering
menggunakan mimik untuk menyatakan kehendaknya seperti pada pantomim. Pada usia sekolah,
terlihat dalam bentuk kesulitan belajar.
7. Autisme
Gangguan bicara dan bahasa yang berat dapat disebabkan karena autism. Autisme adalah
gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.
8. Mutism Selektif
Mutisme selektif biasanya terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang tidak mau bicara pada
keadaan tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada orang tertentu. Atau kadang-kadang ia hanya
mau bicara pada orang tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan ini lebih banyak
dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi.
9. Gangguan emosi dan perilaku lainnya
Gangguan bicara biasanya menyerta pada gangguan disfungsi otak minimal, gejala yang
terjadi sangat minimal sehingga tidak mudah untuk dikenali. Biasanya diserta kesulitan belajar,
hiperaktif, tidak terampil dan gejala tersamar lainnya
10. Alergi makanan
Alergi makanan ternyata juga bisa mengganggu fungsi otak, sehingga mengakibatkan
gangguan perkembangan salah satunya adalah keterlambatan bicara pada anak. Bila alergi
makanan sebagai penyebab biasanya keterlambatan bicara terjadi usia di bawah 2 tahun, di atas
usia 2 tahun anak tampak sangat pesat perkembangan bicaranya.
11. Deprivasi lingkungan
Dalam keadaan ini anak tidak mendapat rangsang yang cukup dari lingkungannya.
Berbagai macam keadaan lingkungan yang mengakibatkan keterlambatan bicara adalah :
a) Lingkungan yang sepi
Bicara adalah bagian tingkah laku, jadi ketrampilannya melalui meniru. Bila stimulasi
bicara sejak awal kurang, tidak ada yang ditiru maka akan menghambat kemampuan bicara
dan bahasa pada anak.
b) Status ekonomi sosial
Menurut penelitian Mc Carthy, orang tua guru, dokter atau ahli hukum mempunyai anak
dengan perkembangan bahasa yang lebih baik dibandingkan anak dengan orang tua pekerja
semi terampil dan tidak terampil.
c) Tehnik pengajaran yang salah
Cara dan komunikasi yang salah pada anak sering menyebabkan keterlambatan
perkembangan bicara dan bahasa pada anak, karena perkembangan mereka terjadi karena
proses meniru dan pembelajaran dari lingkungan.
d) Sikap orang tua atau orang lain di lingkungan rumah yang tidak menyenangkan
Bicara bisa mengekspresikan kemarahan, ketegangan, kekacauan dan ketidak senangan
seseorang, sehingga anak akan menghindari untuk berbicara lebih banyak untuk menjauhi
kondisi yang tidak menyenangkan tersebut.
e) Harapan orang tua yang berlebihan terhadap anak
Sikap orang tua yang mempunyai harapan dan keinginan yang berlebihan terhadap
anaknya, dengan memberikan latihan dan pendidikan yang berlebihan dengan harapan

8

anaknya menjadi superior. Anak akan mengalami tekanan yang justru akan menghambat
kemampuan bicarnya.
f) Anak kembar
Pada anak kembar didapatkan perkembangan bahasa yang lebih buruk dan lama
dibandingkan dengan anak tunggal. Mereka satu sama lain saling memberikan lingkungan
bicara yang buruk, karena biasanya mempunyai perilaku yang saling meniru. Hal ini
menyebabkan mereka saling meniru pada keadan kemampuan bicara yang sama –sama belum
bagus.
g) Bilingual ( 2 bahasa)
Pemakaian 2 bahasa kadang juga menjadi penyebab keterlambatan bicara, namun
keadaan ini tidak terlalu mengkawatirkan. Umumnya anak akan memiliki kemampuan
pemakaian 2 bahasa secara mudah dan baik.
h) Keterlambatan fungsional
Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik, dan anak hanya mengalami
gangguan dalam fungsi ekspresif: Ciri khas adalah anak tidak menunjukkan kelainan
neurologis lain.

E. Penatalaksanaan
1. Oral peripheral Mechanism Examiniation (Pemeriksaan Mekanisme Mulut dan
Sekitarnya)
a) Pada bentuk:


Warna yang tidak normal pada lidah, palatal atau pharynx.



Ketinggian atau kelebaran yang tidak normal pada palatal arch (lengkung
palatal).



Kesimetrisan pada wajah atau palatal. Biasanya berhubungan dengan adanya
gangguan neurologi atau kelemahan pada otot.



Deviasi dari lidah dan/ atau uvula ke kanan atau kekiri. Indikasi dari gangguan
neurologi biasanya kearah sisi yang lebih lemah.



Pembesaran dari tonsil.



Gigi yang hilang/ ompong Tergantung pada gigi yang hilang, artikulasi dapat
terganggu.

b) Pada kekuatan:


Kelemahan pada tekanan Indra-oral.



Lingual frenum yang pendek. Dapat mengakibatkan gangguan pada artikulasi.



Kelemahan atau tidak adanya gag reflex. Biasanya menandakan adanya
kelemahan pada otot.



Kelemahan pada bibir, lidah dan atau rahang.

c) Pada pergerakan:


Secara informal, terapis dapat mengobservasi terhadap penggunaan organ bicara
tersebut yang digunakan untuk hal lainnya seperti makan dan minum (pergerakan
untuk mengisap, mengunyah, menelan dan lainnya).



Secara formal dengan pengambilan Diadochokinetik Rate (evaluasi kemampuan
untuk secara cepat melakukan gerakan bicara yang berganti-ganti): Misalnya:
mengulang/papapapa/; /tatatata/; /kakakaka/ dan /patakapatakapataka/ dalam
hitungan 1 (satu) menit.
9

2. Artikulasi atau pengucapan
Terapi yang diberikan:
1. Latihan dengan tahap:


Isolasi (isolation): Latihan pengucapan konsonan itu sendiri tanpa huruf
hidupnya (Konsonan tunggal);



Suku Kata (CV Combination): Latihan pengucapan konsonan dengan kombinasi
Konsonan Vocal: KV;



VCV; VK (Posisi: Awal-Pertengahan-Akhir). Aktifitas yang dapat diberikan
antara lain dengan menirukan atau Menggunakan kartu suku kata;



Kata: Latihan pengucapan konsonan untuk tingkat kata (Posisi: AwalPertengahan-Akhir). Aktifitas yang dapat diberikan antara lain dengan
menamakan benda atau gambar sesuai dengan konsonan yang mengalami
kesulitan. Misalnya: /r/ awal:rumah,rambut,robot,roti, dan lainnya;



Kalimat: Latihan menggunakan konsonan yang mengalami kesulitan dalam
kalimat atau bacaan (bila anak sudah dapat membaca). Misalnya: konsonan /r/:
ruri memberi ira sebutir beras.



Tentunya untuk latihan pemakaian secara fungsional atau sehari-hari dalam
berbicara (carry over).

3. Bahasa dan Bicara (Reseptif dan Eksprosif)
Bahasa dibagi menjadi dua bagian yang disebut reseptif/ pemahaman dan ekspretif atau
pengungkapan secara verbal.
Terapi yang dapat diberikan:


Phonology (bahasa bunyi);



Semantics (kata), termasuk pengembangan kosa kata;



Morphology (perubahan pada kata),



Syatax (kalimat), termasuk tatabahasa;



Discourse (Pemakaian bahasa dalam konteks yang lebih luas),



Metalinguistics (Bagaimana cara bekerjanya suatu Bahasa) dan



Pragmatics (Bahasa dalam konteks sosial).

4. Suara
Terapi yang dapat diberikan:


Terapi Suara (VoiceTherapy): Permasalahan pada Nada, volume, kualitas yang dapat
dibantu dengan Facilitation Technique.

5. Pendengaran
Bantun dan Terapi yang dapat diberikan:


Alat bantu ataupun lainnya yang bersifat medis akan di rujuk pada dokter yang terkait



Terapi penggunaan sensori lainnya untuk membantu komunikasi

BAB III

10

PENUTUP
A.

Kesimpulan
Berbicara dikatakan terganggu bila berbicara itu sendiri membawa perhatian yang tidak
menyenangkan pada si pembicara, komunikasi itu sendiri terganggu, atau menyebabkan si
pembicara menjadi kesulitan untuk menempatkan diri.
Kesalahan dalam bahasa terdiri dari kesalahan dalam mengartikan suatu kata, kesalahan
dalam mengorganisir kata dalam kalimat, kesalahan bentuk kata. Kegagalan bicara terdiri dari
gagap, kekurangan dalam artikulasi. Penatalaksanannya terbagi dalam lima kelompok yaitu Oral
peripheral Mechanism Examiniation (Pemeriksaan Mekanisme Mulut dan Sekitarnya), artikulasi
atau pengucapan, bahasa dan bicara (reseptif dan eksprosif), suara, dan pendengaran.

B.

SARAN
Dengan dibuatnya makalah gangguan bicara dan bahasa pada anak ini, diharapkan nantinya
akan memberikan manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan dengan
bagaimana melakukan sebuah proses asuhan terutama pada anak yang mengalami gangguan bicara
dan bahasa.
Namun penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena
itu saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini, dengan demikian penulisan makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis atau
pihak lain yang membutuhkannya.

DAFTAR PUSTAKA
Santrock John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Santrock John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Andik. 2007. Kendala dan Gangguan Keterlambatan Bicara pada Anak dan Balita. http://blogkita.net/.
Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)
Perawat. 2008. Gangguan Bicara dan Bahasa. http://perawat2008a.wordpress.com/. Malang, 6
November 2014. 16.00 (access online)
Diah. 2007. Etiologi dan Patogenesis Gangguan Bicara dan Bahasa
http://diahseptilina.blogspot.com/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

pada

Anak.

Indonesian
Children.
2009.
Definisi
Gangguan
Bicara
dan
Bahasa
http://speechclinic.wordpress.com/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

Pada Anak.

Indonesian Children. 2009. Penatalaksanaan Gangguan Bicara dan Bahasa
http://speechclinic.wordpress.com/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

Pada Anak.

Wahidi. 2009. Perkembangan Bicara pada Anak. http://whandi.net/. Malang, 6 November 2014. 16.00
(access online)

11