Analisa Pembobotan Sagital Short Time Inversion Recovery (STIR) Dan Parameter Axial Multi Block Pada Pemeriksaan Lumbal

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan sebuah pencitraan yang
menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi, radiofrekuensi dan
seperangkat computer untuk mengahasilkan gambaran penampang tubuh manusia
yang berbentuk irisan.
Teknik pencitraan MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan
tergantung pada banyaknya protokol yang digunakan. MRI merupakan metode
pilihan untuk diagnosa berbagai jenis penyakit karena kemampuannya yang luar
biasa. Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki oleh MRI jika ditinjau dari segi
pencitraannya adalah kemampuannya membuat potongan coronal, sagital, dan
aksial, serta oblik tanpa mengubah posisi tubuh pasien. Segi hasil pencitraan MRI
lebih dapat membedakan dengan jelas antara jaringan, lemak, dan massa, Dalam
perkembangannya MRI dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dengan
kekuatan medan magnetnya dan ini akan berpengaruh terhadap proses pencitraan
yang akan didapat. MRI jenis permanent magnet termasuk magnet dengan
kekuatan rendah dan pencitraan yang dapat dilakukannya sangat terbatas.
Sedangkan MRI jenis Superkonduktor mampu membuat pencitraan yang lebih
kompleks. Untuk jenis ini kekuatan medan magnetnya berkisar antara 0,3 – 3
Tesla. Alat yang sering digunakan pada bidang medis itu dengan kekuatan 1,5

Tesla.
Dalam bidang imaging MRI untuk memperoleh hasil yang baik haruslah
memperhatikan parameter yang digunakan didalam pembuatan citra MR. Didalam
pencitraan MRI, parameter yang utama harus diperhatikan itu ialah pembobotan
�1 ��� �2 . Peran parameter pada MRI sangatlah besar karena parameter yang
digunakan sangatlah mempengaruhi hasil citra terhadap informasi yang

dihasilkan. Dalam pemeriksaan organ-organ tertentu membutuhkan beberapa
parameter tambahan agar pemeriksaan dapat dioptimalkan sehingga kelainan pada
organ yang dianalisa terlihat dengan jelas sehingga diagnosa penyakit atau
kelainan dapat ditegakkan.

Salah satu pemeriksaan yang rutin dilakukan yaitu pemeriksaan MRI tulang
belakang lumbal, pada pemeriksaan MRI tulang belakang lumbal ini
menggunakan beberapa parameter standar yang sudah tersedia didalam system
alat MRI tersebut, setiap parameter memberikan gambaran dan informasi yang
berbeda-beda sehingga penggunaan parameter harus disesuaikan dan digunakan
sesuai dengan

kebutuhan dalam pemeriksaan tersebut, sehingga dapat


memberikan citra MRI yang informatif.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk
menganalisa penggunaan pembobotan sagital STIR dan Axial Multi Block pada
organ tulang belakang lumbal agar citra yang dihasilkan dapat optimal dalam
memberikan informasi yang dibutuhkan.
1.3 Pembatasan Masalah
Skripsi ini hanya membahas tentang penggunaan pembobotan sagital STIR
dan Axial Multi Block terhadap pembentukan citra dan kontras yang dihasilkan
pada organ tulang belakang lumbal.
1.4 Hipotesis
Penggunaan protokol atau pembobotan sagital STIR dan Axial Multi Block
dapat memberikan informasi citra MRI lumbal yang begitu informatif. Maka
kemungkinan penggunaan parameter ini dapat menilai salah satu bagian dari
lumbal spine secara optimal dari pada parameter yang lainnya.
1.5 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Penggunaan pembobotan sagital STIR dan Axial Multi Block pada system

pencitraan MRI.
2. Dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pada pemeriksaan organ
tulang belakang lumbal.
3. Pada setiap pemilihan parameter atau pembobotan dapat dioptimalkan
serta waktu pemeriksaan dapat dilakukan sesingkat mungkin.

1.6 Manfaat penelitian
Dari penelitian ini diharapkan penliti dapat memberikan bahan pemikiran
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pencitraan MRI Lumbal
serta dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Serta Penelitian diharapkan dapat memantapkan ilmu pencitraan MRI Lumbal
sehingga setiap parameter yang digunakan didalam pemeriksaan MRI Lumbal
dapat dipahami, sehingga dapat menghasilkan citra MRI yang informatif.