Pengaruh Penggunaan Limbah Serbuk Besi Terhadap Campuran Aspal Jenis AC-WC

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. 2010. Pengaruh Limbah Serbuk Besi Sebagai Pengganti Sejumlah Agregat
Halus Terhadap Campuran Aspal. UNIB. Bengkulu.

Departemen Pekerjaan Umum, 2006, “Seksi 6.3 Spesifikasi Campuran Beraspal
Panas”, Direktorat Jenderal Bina Marga.

Departemen Pekerjaan Umum. 2009. “Modul Pengendalian Mutu Pekerjaan Aspal dan
Agregat”.Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.

Departemen Pekerjaan Umum, 2010, “Seksi 6.3 Spesifikasi Campuran Beraspal
Panas”, Direktorat Jenderal Bina Marga.

Departemen P.U., 1989, SK SNI 1728-1989 (Pedoman Penggunaan Agregat Slag Besi
dan Baja untuk Campuran Beraspal Panas).

Departemen P.U., 1989, SK SNI 03-1973-1989 (Tata Cara Pelaksanaan Lapis Laston
Beton (LASTON) Untuk Jalan Raya), LPMB: Bandung.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,

2002. “Manual Pekerjaan Campuran Beraspal Panas”.

67

Universitas Sumatera Utara

Fatmawati, L. 2013. Karakteristik Marshall Dalam Aspal Campuran Panas

AC-WC

Terhadap Variasi Temperatur Perendaman. Politeknik Negeri Semarang.
Semarang.

Martina, N. 2013. Karakteristik Beton Aspal dengan Substitusi Agregat Limbah Industri
Pengelolahan Biji Besi (STEEL SLAG). Politeknik Negeri Jakarta. Jakarta.

Priambodo, A. 2003. Kajian Laboratorium Penggunaan Pasir Besi Sebagai Agregat
Halus pada Campuran Aspal Panas HRA (Hot Rolled Asphalt) Terhadap Sifat
Marshall dan Durabilitas. UNDIP. Semarang.


Sukirman, S. 1999. “Perkerasan Lentur Jalan Raya”. Bandung: Nova.

Sukirman S. 2003, “Beton Aspal Campuran Panas”.Jakarta: Granit.

Tabash, O. 2013. Study the Effect of Crushed Waste Iron Powder as Coarse Sand and
Filler in the Asphalt Binder Course. University of Malaya. Malaysia.

68

Universitas Sumatera Utara