Pembimbing Yunia Renny A, S.ST NIK. 201188092
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS VI TENTANG
MENARCHE DI SD N 3 PLOSOREJO
PURWODADI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh
IMA KHABIB DIYASTUTI
NIM B12 131
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS VI TENTANG
MENARCHE DI SD N 3 PLOSOREJO
PURWODADI
Diajukan Oleh :
Ima Khabib Diyastuti
NIM B12 131
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal Juli 2015
Pembimbing
Yunia Renny A, S.ST
NIK. 201188092HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS VI TENTANG MENARCHE DI SD N 3 PLOSOREJO PURWODADI
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
Ima Khabib Diyastuti NIM B12 131
Telah diperiksa di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal Juli 2015 PENGUJI I PENGUJI II
Arista Apriani, S.ST., M.Kes Yunia Renny A, S.ST NIK. 201188069 NIK. 201188092
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST NIK. 200985034
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melipahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS VI TENTANG MENARCHE DI SD N 3 PLOSOREJO PURWODADI TAHUN 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Yunia Renny A, S.ST selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
4. Bapak Tabut, S.Pd selaku Kepala Sekolah di SD N 3 Plosorejo Purwodadi yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam penelitian ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 2015 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015 Ima Khabib Diyastuti
B. 12 131
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS VI TENTANG
MENARCHE DI SD N 3 PLOSOREJO PLOSOREJO
PURWODADI
(xii + 42 halaman + 20 lampiran + 5 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan masakanak – kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial. Menstruasi pertama atau menarche adalah hal yang wajar yang pasti dialami oleh wanita normal dan tidak perlu digelisahkan. Ketika muncul menarche, seorang individu akan merasakan adanya keluhan – keluhan fisiologis maupun kondisi psikologis yang tidak stabil. Hal ini karena ketidaktahuan remaja tentang perubahan – perubahan fisiologis yang terjadi pada awal kehidupan seorang remaja wanita, maka mestruasi dianggap sebagai sesuatu hal tidak baik. Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2014 di SD N 3 Plosorejo Purwodadi kepada 30 siswi kelas VI didapatkan belum mengalami menarche.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan siswi kelas VI tentang menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi dalam tingkat baik, cukup, dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian dilakukan
pada tanggal 2 Mei 2015 dengan jumlah responden 30 siswi, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Menggunakan analisa data univariat.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 30 siswi kelas VI tentang menarche
di SD N 3 Plosorejo Purwodadi diperoleh hasil yang pengetahuan baik sejumlah 5 responden (16,7%), cukup sejumlah 18 responden (60,0%), dan kurang sejumlah 7 responden (23,3%).
Simpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi kelas VI
tentang menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi mempunyai pengetahuan yang cukup tentang menarche yaitu sebanyak 18 responden (60,0%)
Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Menarche Kepustakaan : 20 literatur (2007 – 2014)
MOTTO
· Kemalasan adalah suatu bagian dari zona nyaman yang selalu menjagamu dari kemajuan dan kesuksesan. · Sukses yang sempurna itu dimana kita bisa diterima baik dan mudah beradaptasi kepada lingkungan dimanapun kita berdiri saat itu. · Kebahagiaan yang sempurna adalah dimana kita selalu mendapat kasih sayang, cinta dan do’a oleh semua orang, terlebih pada orang yang kita kasihi. · Aturan dan etika membangun kepribadian yang baik dan berkualitas.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan:
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan keajaiban setiap kesulitan yang saya hadapi.
2. Bapak dan ibuku tercinta yang telah memberikan dukungan, perhatian baik moril maupun materiil.
3. Kakakku (Ali dan Nurul), Adikku (Lufita) dan kakak” Q ipar (kurniawan dan kholisatun) yang telah memberiku semangat dan do’anya J
4. Keluarga besar “green kost” khususnya mb desy dan mita, terima kasih canda tawa kalian.
5. Teman – teman Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta, terima kasih canda tawa, suka duka, kekonyolan, kesombongan, keegoisan dan perbedaan yang menyatukan kita menjadi saudara dari kita berjumpa hingga lepas.
CURICULUM VITAE
Nama : Ima Khabib Diyastuti Tempat / Tanggal Lahir : Grobogan, 13 Desember 1993 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Ds Plosorejo Rt 05/01 Kec. Tawangharjo
Kab.Grobogan Riwayat Pendidikan :
1. SD N 1 Plosorejo Lulus Tahun 2006
2. SMP Al Muayyad Surakarta Lulus Tahun 2009
3. SMA Al Muayyad Surakarta Lulus Tahun 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................6 2. Remaja ..............................................................................
23 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ...............
23 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...............................................
21 C. Kerangka Konsep Penelitian ...................................................
17 B. Kerangka Teori ........................................................................
13 3. Menarche ...........................................................................
6 1. Pengetahuan ......................................................................
vi
4 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori .........................................................................
4 E. Keaslian Penelitian ...................................................................
3 D. Manfaat Penelitian ...................................................................
3 C. Tujuan Penelitian ......................................................................
1 B. Perumusan Masalah .................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
24
25 E. Definisi Operasional ................................................................
26 F. Instrumen Penelitian ................................................................
29 G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
30 H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ...........................
34 I. Etika Penelitian ........................................................................
35 J. Jadwal Penelitian .....................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
36 A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian .................................
36 B. Hasil Penelitian ..........................................................................
38 C. Pembahasan ...............................................................................
40 D. Keterbatasan ..............................................................................
BAB V PENUTUP
42 A. Kesimpulan ................................................................................
43 B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel2.1 KarakteristikPerubahanFisikRemaja ..............................................14 Tabel 3. 1 Definisi Operasional ...................................................................
25 Tabel 3. 2 Kisi – kisi Kuesioner ..................................................................
27 Tabel 4. 1 Hasil Pengolahan Data .................................................................
37 Tabel 4. 2 Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI Tentang Menarche .............................................
38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................22 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................
23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Tempat Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Tempat Penelitian Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent) Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Siswi
Kelas VI Tentang Menarche Di SD N 3 Plosorejo Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Tabulasi Kuesioner Penelitian Lampiran 16. Hasil Uji Statistik Perhitungan Penelitian Lampiran 17. Perhitungan Manual Penelitian Lampiran 18. Tabel R Product Moment Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian (foto) Lampiran 20. Lembar Konsul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survey Demografi Kesehatan Indonesia (2012), menunjukkan jumlah remaja putri 30 % dari jumlah penduduk atau sekitar 1,2 juta jiwa. Jumlah remaja usia 10 sampai dengan 19 tahun di Indonesia adalah
21.279.147 jiwa sedangkan di Jawa Tengah ada 2.761.577 jiwa (Sensus Penduduk, 2010). Masa remaja adalah proses melewati masa pubertas yang merupakan tahap seorang individu beranjak dewasa. Hal tersebut yang ditandai dengan perubahan ciri - ciri fisik dan sifat yang memungkinkannya untuk mampu bereproduksi. Pada remaja putri pubertas terlihat saat dimulainya perkembangan payudara pada usia 8 sampai 10 tahun dan mencapai puncaknya saat terjadi menstruasi. Usia rata – rata untuk menstruasi pertama (menarche) adalah kurang lebih 12 tahun (Heffner dan Schust, 2008).
Pengetahuan tentang menstruasi sangat dibutuhkan oleh remaja putri karena masalah fisik seperti infeksi saluran kemih (ISK). Hal tersebut dapat timbul karena kurangnya hygienetas secara personal, walaupun menstruasi pertama (menarche) adalah hal yang wajar dan pasti dialami oleh setiap perempuan normal, tetapi tidak setiap mereka memperhatikan personal hygiene (Proverawati dan Misaroh, 2009).
2 Keluhan – keluhan fisiologis yang timbul pada menarche seperti sakit kepala, sakit pinggang, mual, muntah maupun kondisi psikologis yang tidak stabil seperti bingung, sedih, stres, cemas, mudah tersinggung, marah, emosional. Hal ini dapat terjadi karena ketidaktahuan remaja tentang perubahan – perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya. Pemberian informasi yang benar tentang perubahan masa – masa remaja oleh orang tua maupun guru disekolah sangat diperlukan, agar dapat mengurangi ketidaktahuan bagi remaja (Mansur dan Budiarti, 2014).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2014 di SD N 3 Plosorejo Purwodadi didapatkan jumlah seluruh siswa kelas VI sebanyak 48 anak, terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 18 anak dan siswi perempuan sebanyak 30 anak. Penulis melakukan wawancara kepada 10 siswi kelas VI dengan pertanyaan seperti pengertian menarche itu apa, ganti pembalut berapa kali sehari dan saat haid melakukan keramas tidak. Dari hasil wawancara tersebut terdapat 3 siswi (30%) tahu tentang menarche dan 7 siswi lainnya (70%) tidak tahu tentang menarche. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI tentang Menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi Tahun 2014”. Karena dari hasil wawancara didapatkan masih banyak siswi yang belum tahu tentang menarche.
3 B. Perumusan Masalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI tentang Menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi Tahun 2014?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Siswi kelas VI tentang menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VI tentang
menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi tahun 2014 pada tingkat pengetahuan baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VI tentang
menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi tahun 2014 pada tingkat pengetahuan cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VI tentang
menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi tahun 2014 pada tingkat pengetahuan kurang.
4 D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat menambah wacana kepustakaan mengenai menarche dan memberi sumbang pikiran bagi penelitian serupa dikemudian hari dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
2. Bagi Penulis Dapat mengaplikasikan ilmu dibangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya tingkat pengetahuan tentang
menarche.
3. Bagi Institusi Dapat dijadikan bahan bacaan dan wawasan bagi mahasiwa serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang, khususnya tentang menarche.
E. Keaslian Penelitian
1. Micky Ardilla Sari (2011), Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswi Usia 10-12 Tahun Tentang Menarche di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinyoharjo Eromoko Wonogiri”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel ini diambil dengan menggunakan total sampling.
Sampling jenuh (total jenuh) sejumlah 30 responden siswi SD Negeri 1 Sinyoharjo Eromoko Wonogiri. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, teknik analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil
5 10-12 tahun di SD Negeri 1 Sinyoharjo Eromoko tentang menarche diperoleh hasil 7 siswi (23,33%) dalam kategori baik, 20 siswi (66,67%) dalam kategori cukup, 3 siswi (10%) dalam kategori kurang.
2. Puspitasari Ati (2009), Fakultas Kedokteran Prodi D IV Kebidanan
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche Pada Siswi Sekolah Dasar Negeri III Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner pada sejumlah 30 siswi Sekolah Dasar kelas V dan VI, dengan menggunakan teknik pengambilan sampelnya yaitu sampling jenuh. Hasil penelitian 30 responden diperoleh hasil 9 siswi (30,0%) dalam kategori baik, 18 siswi (60,0%) dalam kategori cukup, 3 siswi (10,0%) dalam kategori kurang.
Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya yaitu terletak pada tempat, subyek dan waktu penelitian, persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumnya terletak pada variabel yaitu meneliti tentang menarche.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba terhadap suatu objek tertentu (WHO, dikutip Nursalam, 2013). Pengetahuan manusia merupakan hasil dari berbagai pemeriksaan, penyelidikan dan mengetahui (mengenal) benda (Jalal, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan Terdapat 6 tingkat domain kognitif pengetahuan, yaitu : 1) Tahu (know)
Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (comprehenzion) Memahami (comprehension) yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan terhadap obyek yang dipelajari.
3) Aplikasi (applicatoin) Aplikasi (application) merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi kondisi riil atau pengalaman yang sebenarnya. 4) Analisis (analysis)
Analisis (analysis) kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu subyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis) Sintesis (synthesis) merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi (evaluation) merupakan kemampuan untuk menilai suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah ada atau kriteria yang ditentukan sendiri. (Wawan dan Dewi, 2010).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup, dengan pendidikan tinggi seseorang akan mendapat informasi dan pengetahuan yang semakin banyak. Perlu diketahui pula bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti berpengetahuan rendah pula.
Peningkatan pengetahuan tidak hanya diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek. Inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. 2) Media Massa / informasi
Informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana radio, surat kabar majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat menggerakkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh
5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar serta ilmiah dan etika yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia Mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi kesuksesannya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan perkembangan selama hidup:
a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
b) Tidak dapat mengerjakan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat dipikirkan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia (Health, 2009).
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Untuk mengetahui kebenaran rasa ingin taunya, manusia menggunakan 2 cara, yaitu:
1) Cara tradisional
Cara kuno tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian.
Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain a) Cara coba salah (trial and eror) Cara yang paling tradisional, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan adalah melalui cara coba salah atau dengan kata lain “Trial and Eror”. Cara ini merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya pemecahannya dilakukan dengan cara coba- coba, bila satu cara tidak berhasil dicoba cara yang lain.
b) Cara kekuasaan (otoritas) Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dalam tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan diperoleh pada otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru paling baik, maksud pepatah ini bahwa pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulangi kembali pengalaman dihadapi pada masa lalu.
2) Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. Selanjutnya diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif, induktif, verifikatif, maka lahirlah suatu cara peneliti yang dikenal dengan metode penelitian ilmiah (Wawan dan Dewi, 2010).
2. Remaja
a. Pengertian
Remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak - kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai terjadinya kematangan, biasanya mulai dari
14 tahun pada pria dan 12 tahun pada wanita (Proverawati dan Misarah, 2009). Remaja merupakan masa transisi atau peralihan masa kanak- kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial (Marmi, 2014).
b. Karakteristik Perubahan Fisik Remaja
Tabel 2.1 Karakteristik Perubahan Fisik RemajaKarakteristik Remaja Wanita Usia Pertumbuhan payudara 8-13 Pertumbuhan rambut kemaluan (pubic hair) 8-14 pertumbuhan badan / tubuh 9,5-14,5
Menarche 10-16,5
Bulu ketiak 1-2 tahun setelah tumbuhnya pubic hair Sumber : Mansur dan Budiarti (2014) Ciri-ciri perubahan fisik remaja terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1) Ciri-ciri kelamin primer
a) Mulai berfungsinya organ reproduksi Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi untuk merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini mempengaruhi perkembangan organ reproduksi perempuan. Selain itu, juga mempengaruhi ovulasi, yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.
b) Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi.
Produksi sperma yang meningkat pada anak laki- laki terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat sedangkan organ reproduksi pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi dan indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovum).
2) Ciri-ciri kelamin sekunder
Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan disekitar alat kelamin, serta membesarnya panggul sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut diketiak dan disekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang (Proverawati dan Misaroh, 2009).
c. Perubahan Psikologi pada Remaja
Perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja adalah: 1) Perubahan emosi sensitif atau peka, misalnya mudah marah, menangis, cemas, frustasi, dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. 2) Perkembangan integelensia. 3) Cenderung mengembangkan cara pikir yang abstrak, suka memberi kritik. perilaku ingin mencoba-coba (Kumalasari dan Andhyantoro 2012).
d. Faktor mempengaruhi perilaku Remaja
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja menurut Hunlock adalah: 1) Faktor dari dalam
Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan- perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor dari dalam yang bersifat herediter yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postur tubuh, bakat minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya. 2) Faktor dari luar
Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor - faktor yang berada dari luar individu yang mencakup berupa kondisi sekolah atau pendidikan formal yang cukup berperan terhadap perkembangan remaja dalam mencapai kedewasaannya. 3) Faktor dari masyarakat
Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor - faktor yang berada dari masyarakat individu yang berupa adat kebiasaan, pergaulan dan perkembangan disegala bidan khususnya teknologi
3. Menarche
a. Pengertian
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa
terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Hal tersebut merupakan suatu tanda awal adanya perubahan seperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta lemak pada daerah pinggul (Proverawati dan Misaroh, 2009). Remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun dan mengalami
menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Menarche adalah perdarahan
dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali (Marmi, 2014).
b. Fisiologi menarche Fisiologi menarche diantaranya, meliputi:
1) Peningkatan pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisis.
2) Pengenalan dan respons ovarium terhadap gonadrotopin sehingga memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan progesteron).
3) Terbentuknya peraturan umpan balik positif pada kelenjar
hipotalamus dan hipofisis oleh estrogen (Heffner dan Schust, 2008).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche
Beberapa faktor yang mempengaruhi menarche antara lain: 1) Aspek Psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut: a) Diskresikannya hormon estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh hormon ptuitari.
b) Hormon estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian
endometrium
d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua.
2) Menarche dan kesuburan
Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1-2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang datangnya kembali untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita.
3) Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah
perkembangan payudara. Namun akhir-akhir ini menarche terjadi pada usia yang lebih muda dan tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya. 4) Menarche dan lingkungan sosial
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga besar yang baik dan dapat mencegah terjadinya
menarche dini sedangkan anak yang tinggal ditengah-tengah
keluarga yang tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya menarche dini.
5) Umur menarche dan status sosial ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial
ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Orang yang non-vegetarian menarchenya lebih awal dari pada yang vegetarian.
d. Tanda yang menyertai menarche
Beberapa tanda yang menyertai menarche antara lain:
1) Rasa tidak nyaman
3) Pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk beberapa jam 4) Kram perut dan sakit perut 5) Perasaan suntuk,marah dan sedih (Erna, 2008).
e. Reaksi Remaja Wanita terhadap Menarche
Reaksi remaja wanita terhadap datangnya haid pertama (menarche) terbagi menjadi 2, yaitu: 1) Reaksi negatif, yaitu seorang remaja wanita ketika dirinya memandang kurang baik terhadap munculnya menstruasi pertama yang mengalami keluhan-keluhan fisiologis maupun kondisi psikologis yang tak stabil.
2) Reaksi positif, yaitu individu yang mampu memahami, menghargai, dan menerima adanya menstruasi pertama sebagai tanda kedewasaan seorang wanita. Ditandai dengan konsep diri (self concept) yang positif, yakni memiliki kemampuan untuk melihat gambaran diri mengenai kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga mereka mampu mengevaluasi diri (self awareness) (Mansur dan Budiarti, 2014).
B. Kerangka Teori Pengetahuan Remaja
1. Pengertian
2. Karakteristik perubahan fisik
1. Pengertian
3. Perubahan psikologis
2. Tingkat
4. Faktor perkembangan
3. Faktor
4. Cara Memeroleh
Menarche
1. Pengertian
2. Fisiologis
3. Faktor
4. Tanda yang Menyertai
5. Reaksi Remaja
Gambar 2.1 Kerangka TeoriSumber : Modifikasi Health (2009), Proverawati dan Misaroh (2009)
C. Kerangka Konsep Penelitian
Baik Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI Di SD N Cukup
3 Plosorejo Purwodadi
Kurang Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Informasi/media masa
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengetahuan 6. usia
: Diteliti : Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka konsep PenelitianSumber : Riwidikdo (2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Deskriptif Kantitatif. Deskriptif Kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang (Hidayat, 2014). Penelitian ini meneliti tingkat pengatahuan siswi kelas VI tentang menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Mubarok, 2007). Lokasi penelitian ini dilakukan di SD N 3 Plosorejo Purwodadi.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut dilakukan
(Mubarok, 2007). Waktu penelitian ini dimulai dari bulan September 2014 sampai bulan Mei 2015.
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Santjaka, 2011). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi kelas VI di SD N 3 Plosorejo Purwodadi sebanyak 30 siswi.
2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Santjaka, 2011).
Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Hidayat, 2010). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2014). Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi anggota sampel (Hidayat, 2014).
(Riwidikdo, 2013)
1. Pengertian menarche
c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean -1 SD
b. Cukup : Bila nilai mean -1 SD ≤ x ≤ mean
1 SD
a. Baik : Bila nilai responden (X) > mean +
5. Reaksi remaja Kuesioner Ordinal
menarche
4. Tanda yang menyertai
menarche
3. Faktor yang mempengaruhi
2. Fisiologi menarche
observasi kuesioner yang meliputi :
D. Variabel Penelitian
menarche pada lembar
Kemampuan atau pengetahuan responden untuk menjawab pertanyaan yang di berikan yang berkaitan dengan
SD N 3 plosorejo purwodadi
menarche di
VI tentang
1. Tingkat pengetahuan siswi kelas
Skala Ukur Hasil Ukur
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Operasional Alat UkurDefinisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014)
E. Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Mubarok, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan siswi kelas VI tentang menarche di SD N 3 Plosorejo Purwodadi.
- 1 SD
F. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat – alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Hidayat, 2007). Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban (Hidayat, 2007).
Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup maksudnya dimana sudah terdapat pilihan jawabannya dan skala yang digunakan adalah skala Guttman, skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Hidayat, 2014). Ada dua pernyataan dalam penskoran, yaitu pernyataan
favorable (positif) dan pernyataan unfovarable (negatif), kriteria penilaian
pada pernyataan favorable adalah skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan penilaian pada pernyataan unfovarable adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah (Hidayat, 2014).
Untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen, maka diperlukan kisi – kisi dari instrumen dalam penelitian ini :
Tabel 3.2 Kisi – kisi Kuesioner Variabel10, 12 14,16,18,19,21
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Test hanya dapat melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada “sesuatu” yang diukurnya. Jadi, untuk dikatakan valid, test harus mengukur sesuatu dan melakukannya dengan cermat.Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2013).
35 Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Riwidikdo, 2013). Uji coba instrument penelitian ini akan dilakukan di SD N 1 Jono Purwodadi.
13
22
4 Jumlah Item
17
4
4
6
13,15,20,29,32 17, 35
8, 33* 9, 11
31, 34* 4, 3
,22,24,25,26, 27*,28,30
1,2,5,6 7, 17
Variabel Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
menarche
5. Reaksi remaja terhadap
menarche
4. Tanda yang menyertai
menarche
3. Faktor yang mempengaruhi
menarche
2. Fisiologi
menarche
1. Pengertian
di SD N 3 plosorejo purwodadi
manarche
Item Tingkat pengetahu an siswi kelas VI tentang
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product
moment, dengan rumus sebagai berikut :
ேǤσ Ǥିσ Ǥσ
ݎ ൌ మ మ
ඥሼσ ଶିሺσ ሻ ሽሼσ ଶିሺσ ሻ ሽ