TANGGUNG JAWAB HUKUM SUAMI ATAU ISTRI DALAM PERCERAIAN TERHADAP ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR : 209Pdt.G2007PN.Mdn) TESIS
TANGGUNG JAWAB HUKUM SUAMI ATAU ISTRI DALAM PERCERAIAN TERHADAP ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR : 209/Pdt.G/2007/PN.Mdn) TESIS OLEH TESSY 097011100/MKn FAKULTAS HUKUM MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012
TANGGUNG JAWAB HUKUM SUAMI ATAU ISTRI DALAM PERCERAIAN TERHADAP ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR : 209/Pdt.G/2007/PN.Mdn) TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara OLEH TESSY 097011100/MKn FAKULTAS HUKUM MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012
Telah Diuji Pada Tanggal : 18 Januari 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum Anggota : 1. Prof. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, M.S 2. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn.
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH. MS, CN
4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum
ABSTRAK Perceraian bukan hal yang dilarang. Sehingga didalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Perkawinan diatur alasan-alasan seseorang boleh mengajukan cerai. Perceraian ini membawa dampak terhadap anak-anak yang dihasilkan selama pernikahan. Anak biasanya akan menjadi bahan perebutan oleh orang tua. Penentuan kepada siapa perwalian anak ini adalah merupakan kewenangan pihak pengadilan, setelah terlebih dahulu membuat pertimbangan baik itu secara hukum maupun kemanusiaan. Akan tetapi setelah ditetapkannya keputusan oleh hakim, tetap masih ada juga pihak yang tidak melaksanakan keputusan tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah normatif, dengan cara penelaahan berbagai macam peraturan yang berkenaan dengan permasalahan ini disertai dengan beberapa wawancara kepada pihak- pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah hakim. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa dasar pertimbangan hakim dalam menentukan tanggungjawab pengasuhan anak setelah perceraian tidak terlepas dari kepentingan si anak kedepannya. Sehingga jika kedepannya setelah ditetapkan hak perwalian terhadap anak ini tetapi ia tetap terlantar dalam artian tidak terpenuhi haknya sebagai anak, maka pihak yang sebelumnya telah dikalahkan oleh pengadilan dapat memintakan pembatalan kekuasaan wali atau kekuasaan orang tua yang sebelumnya ada. Begitu sebaliknya, jika pihak yang menang mempunyai kewajiban pengasuhan, maka pihak yang kalah biasanya akan mendapatkan kewajiban pula, yaitu berupa memberi nafkah kepada anaknya. Pihak pemegang kekuasaan perwalian atau pemegang kekuasaan orang tua dapat memintakan kepada pengadilan supaya pihak yang telah dikalahkan untuk dapat memberikan pemenuhan biaya hidup si anak sampai ia dewasa atau dianggap mampu. Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak yang menolak melaksanakan kewajibannya adalah dengan cara memohonkan kepada pengadilan agar segera dilakukannya eksekusi terhadap keputusan sebelumnya. Sehingga pengadilan akan memerintahkan pihak yang berwenang untuk itu, agar melakukan tindakan hukum berupa upaya paksa terhadap pihak yang tidak melaksanakan kewajibannya. Kata Kunci : Tanggung Jawab Hukum, Pengasuhan Anak.
ABSTRACT
Divorce is not the case prohibited. Up in Article 39 paragraph (2) arrangedMarriage Laws reasons a person may file a divorce. This brings the impact of
divorce on children produced during the wedding. Children usually will serve as a
struggle by parents. The determination of who this child is a ward of the judicial
authority, after first making good judgments in the law and humanity. However,
after the enactment decision by the judge, still there are certain parties that do not
implement the decision.This research are descriptive. Types of studies used is normative, with a
review of how various regulations that apply to this problem is accompanied by a
number of interviews to the authorized parties, in this case is the judge.
Based on research carried out that policy considerations in determining the
responsibility of judges childrearing after divorce has not been spared from the
interests of the child's future. So if the future, once it was set right on the child's
trust, but it is still lying organization in the traditional right as a child are not met,
then the party who were defeated by the court to ask the previous guardian of
power of revocation. So instead, if the winner has a duty of care, then the loser will
usually get the obligation is, that the form of maintenance to her. The holder of a
guardianship authority can ask the court to the party was defeated in order to
provide the fulfillment of a child living expenses until they are adult or considered
capable. Efforts should be made by those who reject perform its obligations is
to immediately ask for the court to do execution on the previous results. Until the
court will order the appropriate authorities for it, so that if an action potential of
the force who does not fulfill its obligations.Keywords: Liability, Child Care.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tesis ini sebagai salah
satu persyaratan untuk memperolah gelar Magister Kenotariatan di Universitas
Sumatera Utara Medan. Didalam memenuhi tugas inilah maka penulis menyusun dan
memilih judul : “Tanggung Jawab Hukum Suami atau Istri Dalam Perceraian
Terhadap Anak (Studi Kasus Putusan No. 209/Pdt.G/2007/PN.Mdn)” masih
banyak kekurangan didalam penulisan Tesis ini, untuk itu dengan hati terbuka,
saya menerima saran dan kritik dari semua pihak, agar dapat menjadi pedoman
dimasa yang akan datang.Didalam penulisan dan penyusunan Tesis ini, saya mendapat bimbingan dan
pengarahan serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tidak ternilai
harganya secara khusus kepada Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum,
selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS,
serta Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn., masing-masing selaku anggota
komisi pembimbing kepada saya dalam penulisan tesis ini dan kepada Bapak
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku dosen penguji saya dalam penulisan ini
Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada :
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, Selaku Ketua
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.3. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A., SH, CN, M.Hum. Selaku Sekretaris
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.4. Bapak-Bapak dan Ibu-ibu Guru Besar dan Staf Pengajar dan juga para
karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.Secara khusus penulis menghaturkan terimakasih yang tak terhingga kepada
Ayahanda tercinta, Taufik Syamsir, yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materiil, sehingga saya dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan
Ibunda tercinta Notaris Zonarita Boes, SH, SPn yang telah bersusah payah
melahirkan dan membesarkan dengan penuh pengorbanan, kesabaran, dan kasih
sayang dan doa restu.Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada suami tercinta Setia, anakku
tercinta, Nabila Azhara, atas seluruh dukungan moril maupun materiil, juga cinta
kasih dan pengertiannya.Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada kawan-kawan seperjuangan
dan sahabat saya, JE. Melky Purba, Donny Kartien, Suhaili, Buchler Tarigan,
Rahmat, Rudi, Wina, Nida, Agustina, Pudio Yunanto, Roy, Laila, Bernadin, Tulus
Tarigan, Tunggul Simorangkir, Warti, Sadikin, Olifia, Putri, Afnida, Syahrani, Inez,
Rahma, Netty, Maghdalena, Marsita, Fery serta seluruh kawan-kawan angkatan
2009 yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terus memberikan
motivasi, semangat dan kerjasama dan diskusi, membantu dan memberikan
pemikiran kritik dan saran yang dari awal masuk di Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.Saya berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa,
agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rejeki yang
melimpah.Akhirnya, semoga tesis ini dapat berguna bagi diri saya sendiri dan juga
semua pihak dan kalangan yang mengembangkan ilmu hukum, khususnya
dalam bidang ilmu Kenotariatan.Medan, Januari 2012
(Tessy Taufik, SH.)
RIWAYAT HIDUP 1.
Indentitas Pribadi Nama : Tessy Taufik.
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang/ 18 April 1982. Jenis Kelamin : Perempuan. Agama : Islam. Alamat : Jl. Villa Gading Mas Blok B no 1.
2. Keluarga Nama Ayah : Taufik Syamsir.
Nama Ibu : Hj. Zonaritha Boes, SH, SPn. Saudara Kandung : Dr. Tenny Taufik.
Teddy Taufik, SH, MKn. Nama Suami : Setia, Amd. Nama Anak : Nabila Azhara.
3. Pendidikan 1.
Sekolah Dasar : SD Harapan Medan Tamat Tahun 1994
2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Swasta Harapan Medan 1 Tamat Tahun 1997
3. Sekolah Menengah Atas : SMU Swasta Harapan Medan Tamat Tahun 2000
4. S-1 Fakultas Hukum : Universitas Islam Sumatera Utara Tamat Tahun 2006 5.
S-2 Magister Kenotariatan : Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Tamat Tahun 2012
DAFTAR ISI ABSTRAK .......................................................................................................... i ABSTRACT ....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ v DAFTAR ISI....................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1 A. Latar Belakang............................................................................. 1 B. Permasalahan ............................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian......................................................................... 12 D. Manfaat Penelitian....................................................................... 12 E. Keaslian Penelitian....................................................................... 13 F. Kerangka Teori dan Konsepsi .................................................... 15 1. Kerangka Teori..................................................................... 15 2. Konsepsi................................................................................. 27 G. Metode Penelitian......................................................................... 30 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Masalah ......................... 30 2. Sifat Penelitian ...................................................................... 30 3. Sumber Data ......................................................................... 31 4. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 32 5. Analisis Data ......................................................................... 32
BAB II DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN TANGGUNG JAWAB PENGASUHAN ANAK SETELAH PERCERAIAN....................................................................................
34 A. Perceraian dan Akibat Hukumnya ............................................ 34 1. Perceraian.............................................................................. 34 2. Akibat Hukum Perceraian................................................... 37 B. Tanggung Jawab Pengasuhan Anak Menurut Hukum............ 48 1. Tanggung Jawab Pengasuhan Anak Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam.........................................................................
50 2. Tanggung Jawab Pengasuhan Anak Berdasarkan Undang- undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 ........................
53 3. Tanggung Jawab Pengasuhan Anak Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata........................................
60 4. Tanggung Jawab Pengasuhan Anak Berdasarkan Hukum Adat........................................................................................
62 C. Hak Pemeliharaan Anak Setelah Perceraian dalam Putusa Pengadilan....64 1. Penentuan Tanggung Jawab Terhadap Pemeliharaan dan Nafkah Anak ...........................................................................................................64 2. Dasar Pertimbangan Hukum Penetapan Hak Pemeliharaan Anak ....72
3. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Putusan Nomor 209/Pdt.G/2007/PN.M...............................................................................79
BAB III AKIBAT HUKUM DARI TIDAK TERLAKSANANYA HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP ANAK SETELAH PERCERAIAN KEDUA ORANG TUANYA ............................................................................................84 A. Beralihnya Kekuasaan Orang Tua Menjadi Kekuasaan Wali akibat Perceraian ........................................................................................................84 1. Pengertian Wali .........................................................................................85 2. Kewenangan dan Kewajiban Wali Terdap Anak Dibawah Umur .......96 B. Akibat Hukum Tidak Terlaksananya Hak dan Kewajiban Terhadap Anak..................................................................................................................98 1. Hak-Hak Anak Terhadap Orang Tua Setelah Perceraian ...................98 2. Perlindungan Anak Secara Hukum dan Akibat Hukum Tidak Terlaksananya Kewajiban Oleh Pengadilan .........................................101 BAB IV UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH SUAMI ATAU ISTRI APABILA SALAH SATU PIHAK TIDAK DAPAT MEMENUHI KEWAJIBANNYA TERHADAP ANAK SESUAI PUTUSAN PENGADILAN ................................................................................................112 A. Putusan Pengadilan .......................................................................................112 1. Putusan Pengadilan Negeri Terhadap Perkara Nomor 209/Pdt.G/2007/PN.Mdn .........................................................................112 B. Upaya Hukum Pihak Yang Memegang Hak Pemeliharaan Anak Terhadap Pihak Yang Tidak Melaksanakan Kewajiban Yang Telah Ditetapkan Oleh Pengadilan ......................................................................................................123 1. Eksekusi Guna Terlaksananya Kewajiban Untuk Memenuhi Keputusan Pengadilan .................................................................................................123 2. Permintaan Eksekusi Keputusan Pengadilan Oleh Pihak Yang Memegang Hak Pemeliharaan Anak, Terhadap Pihak Yang Dikalahkan ................................................................................................127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................136 A. Kesimpulan ....................................................................................................136 B. Saran ...............................................................................................................137 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................139