Pembangunan Aplikasi Perangkat Bergerak Program KB Berbasis Android Dengan Menerapkan User Centered Design

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 6915-6921 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Aplikasi Perangkat Bergerak Program KB Berbasis

Android Dengan Menerapkan User Centered Design

1 2 3 Lia Rosalina , Adam Hendra Brata , Lutfi Fanani

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: liaroosalina@gmail.com, adam@ub.ac.id, lutfifanani@ub.ac.id

  

Abstrak

  Program Keluarga Berencana merupakan program pemerintah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi yang berkualitas bagi masyarakat. Dengan program KB maka dapat menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi serta menekan tingkat kehamilan pada wanita guna membangun keluarga kecil berkualitas. Dari banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan program KB, faktor sumber daya manusia merupakan faktor utama, karena banyak wanita usia subur yang belum mengetahui bahwa program KB harus dilaksanakan tepat waktu. Faktor lupa dan ketidakmauan untuk bertanya kepada bidan membuat celah bagi peneliti untuk mengembangkan sebuah aplikasi program KB berbasis android. Data dari statista.com menjelaskan bahwa terdapat 75% pengguna smartphone dengan sistem operasi Android hingga akhir tahun 2017. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah aplikasi program KB dengan menerapkan metode User Centered Design yang dilakukan dengan melihat dari pengalaman pengguna sehingga dapat membuat aplikasi yang memiliki nilai

  

usability . Berdasarkan dari hasil pengujian usability dengan menggunakan metode task scenario dan

  menggunakan metode use quisionnaire. Didapatkan hasil sebesar 100% untuk metode task scenario dan hasil sebesar 96,20% untuk metode use quisionnaire. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keberhasilan aplikasi KBku memasuki kategori sangat baik.

  Kata kunci: Aplikasi KBku, UCD, Usability, Android

Abstract

  

Birth control program is a government program to fulfill the quality of reproductive health needs for

society. By planning birth control, it can reduces the amount of death of mothers and children as well

as minimize the amount of pregnancy to make high quality of small family. From many factor which

affect the failure of birth control, the main factor is human resources itself, because many women who

are in fertile age did not know that birth control should be done on time. Forget and unwillingnes to ask

the nurse about birth control become the background for researcher to develop application of birth

control program using android. Data from statista.com shows that there are 75% smartphone users

with android OS until the end of 2017. From this background, researcher develops birth control

application using User Centered Design method by analyzing from users experiences. So this

application has usability value. From the result of usabilty testing using Task Scenario method and Use

questionnaire, it shows that 100% for Task Scenario model and 96,20% for Use Questionnaire. From

those tests, it shows that the success level of the application is in very good category.

  Keywords: KBku App, UCD, Usability, Android

  MOW, dan MOP. Metode yang kedua adalah 1. metode Kontrasepsi Non-MKJP, pada metode

   PENDAHULUAN Non-MKJP terdiri dari pil, suntik, dan kondom .

  Kontrasepsi adalah sebuah alat yang Dalam pemilihan program KB juga ada beberapa digunakan untuk menekan tingkat kehamilan faktor external yang harus di perhatikan, yaitu pada wanita berusia subur. Kontrasepsi memiliki konsekuensi dari kegagalan atau kehamilan yang beberapa metode, metode yang pertama adalah tidak diinginkan, besarnya keluarga yang

  Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), diinginkan seperti keinginan memiliki beberapa pada metode MKJP terdiri dari IUD, implant,

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

6915 orang anak, serta faktor-faktor norma budaya, lingkungan, agama, pasangan, serta orang tua (Affandi, et al., 2012). Menurut wawancara yang peneliti lakukan kepada Bidan Subaedah A.Md.Keb, faktor yang mempengaruhi tingkat kegagalan program KB adalah sumber daya manusia yang kurang, faktor ekonomi, faktor agama, faktor ketidakcocokan alat kontrasepsi yang berhubungan dengan hormon, dan yang terakhir adalah ketika mengikuti program keluarga berencana tetapi tidak sesuai dengan tanggal kembali. Dan untuk saat ini, penyimpanan tanggal untuk melakukan KB selanjutnya dan juga penyimpanan data terakhir seperti tekanan darah dan berat badan pada saat melakukan KB sebelumnya, hanya disimpan didalam selembar kertas kecil, tidak jarang kertas tersebut hilang dan rusak. Tidak sedikit pengguna KB yang harus kembali lagi ke rumah sakit atau bidan tempat langganannya hanya untuk meminta kartu KB.

  Pada saat ini smartphone bukan hal asing lagi bagi masyarakat luas. Perkembangan

  smartphone sendiri terus bertambah setiap

  tahunnya. Berdasarkan data pada web Statista menjelaskan bahwa pekembangan smarphone setiap tahunnya terus meningkat, khususnya bagi smartphone dengan operating system Android. Pada bulan Oktober 2017 pengguna smartphone dengan operating system Android mencapai jumlah 75% (Statista, 2017).

  Dari permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya dan melihat pertambahan pengguna dari smartphone yang terus bertambah, maka diperlukan untuk membuat sebuah aplikasi perangkat bergerak yang digunakan untuk mencatat tanggal-tanggal penting yang digunakan untuk melakukan program KB dan juga memberikan rekomendasi KB yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pengguna KB. Pada aplikasi perangkat bergerak ini, berisi tentang informasi-informasi program KB, menyimpan jadwal dan tanggal penting yang digunakan untuk melakukan proses KB, rekomendasi KB apa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna KB dari segi ekonomi, serta letak rumah sakit terdekat. Untuk mempermudah pengguna KB dalam menggunakan aplikasi KB nantinya, maka peneliti menggunakan metode pendekatan User

  Centered Design (UCD) dalam melakukan

  proses pembuatan aplikasi. UCD merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan desain dengan menggunakan pengalaman pengguna untuk membuat suatu produk dan membuat suatu teknologi informasi (LeRouge & Wickramasighe, 2013).

  Untuk melakukan proses rekomendasi KB, dari berbagai macam metode yang digunakan untuk mengambil keputusan peneliti menggunakan K-Nearest Neighbor (KNN) untuk menyelesaikan masalah rekomendasi KB, karna KNN lebih efektif dan menghasilkan data yang lebih akurat pada jumlah data training yang besar, karena itu algoritme KNN sangat cocok untuk diterapkan pada penilitian ini. Parameter yang digunakan untuk melakukan rekomendasi adalah umur istri, pendidikan istri, pendidikan suami, jumlah anak, agama istri, istri sedang bekerja, pekerjaan suami, standar hidup, dan pandangan masyarakat. Selanjutnya dari sembilan kategori diatas diidentifikasikan menjadi tiga kelas yaitu tidak menggunakan, jangka panjang dan jangka pendek (Nugroho, et al., 2015).

  Setelah aplikasi dibuat, aplikasi diuji menggunakan pengujian usability dan

  compatibility. Pengujian usability menurut International Organization or Standariditazion

  (1998) digunakan untuk melihat apakah aplikasi yang dibuat sudah memiliki efektifitas, efesien, dan memperoleh kepuasan dalam konteks penggunaannya. Pengujian compatibility digunakan sebagai pengujian yang dilakukan dengan cara menjalankan aplikasi di berbagai perangkat android. (Pusuluri, 2006) .

  2. METODOLOGI

  Pada bagian metodologi penelitian menjelaskan metode yang digunakan untuk membangun aplikasi KBku, metode yang digunakan adalah penerapan dari UCD. Diantaranya adalah studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan sistem, perancangan antarmuka, evaluasi pengguna, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pengambilan kesimpulan serta saran.

  Untuk mendapatkan dasar teori digunakan dengan studi literature yang hasilnya menjadi sumber acuan bagi peneliti untuk melakukan suatu penelitian dalam pengembangan aplikasi. Teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah kajian pustaka, program keluarga berencana, Android, User Centered Design, K-

  Nearest Neighbor, Firebase,Google Maps Service, protoyping, pengujian validasi,

  pengujian usability, pengujian compatibility. Gambar 1. Metodologi Penelitian

  Gambar 1 merupakan gambar metodologi penelitian yang digunakan Untuk analisis kebutuhan pada penelitian ini merujuk kepada metode perencanaan UCD (User Centered

  Setelah mendapatkan hasil dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan dengan proses UCD pada tahapan understand and specify the

  diagram .

  2. Perancangan Arsitektur Pada tahap ini dilakukan perancangan bagaimana kerangka serta alur sistem akan dikembangkan. Perancangan arsitektur ini terdiri dari class diagram dan sequence

  dispesifikasikan dalam Tabel untuk menyimpan data yang digunakan untuk menyimpan informasi pada aplikasi program KB.

  database sistem. Setelah itu

  menyimpan seluruh data informasi yang dibutuhkan oleh sistem. Perancangan data ini membutuhkan pembuatan kelas diagram sebagai acuan untuk membuat struktur

  database yang digunakan untuk

  1. Perancangan Data Pada tahap ini dilakukan perancangan

  tahapan perancangan sistem. Perancangan sistem disini menggunakan metode UCD pada tahap produce design solution. Pada tahapan ini hasil dari analisis kebutuhan yang sudah didapatkan, dimasukkan ke dalam perancangan sistem. Pada tahapan perancangan sistem ini dibagi menjadi empat bagian, berikut adalah penjelasan tahapan dari perancangan sistem.

  context of use dan specify the user and organizational requirements , maka masuk ke

  tahapan analisis kebutuhan terdapat dua kali iterasi. Iterasi yang pertama adalah penggabungan fitur riwayat KB dan kalender KB, sehingga fitur riwayat KB dihapus dari sistem. Dan penambahan fitur rekomendasi KB. Pada iterasi ke dua terdapat penambahan tombol mencari rumah sakit pada halaman isi pemberitahuan KB.

  Design) yaitu pada tahapan specify the contect of use dan specify the user and organizational requirements. Pada proses specify the contect of use peneliti melakukan proses pengumpulan data

  usecase diagram , use case scenario. Pada

  Setelah kedua proses UCD tersebut mendapatkan hasil maka dilakukan proses pengumpulan data, data yang sudah didapat kemudian dianalisis, kemudian hasil dari analisis kebutuhan akan dijabarkan dengan menggambarkan gambaran umum sistem, dan dijadikan kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional berisi tentang fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna dan disediakan oleh sistem. Sedangkan kebutuhan non fungsional digunakan untuk melihat kualitas dari sistem yang telah dibuat. Kebutuhan non fungsional yang harus dipenuhi adalah usability, dan compability. Setalah kebutuhan fungsional telah ditentukan maka digambarkan dengan

  sendiri terdapat pada analisis kebutuhan fungsional, kemudian hasilnya digambarkan dalam bentuk usecase diagram dan usecase scenario.

  specify the user and organizational requirements

  yang dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan fungsional yang sesuai dengan apa yang pengguna butuhkan. Untuk mengetahui kebutuhan calon pengguna aplikasi KBKU peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada bidan dan pengguna KB. Untuk total calon pengguna aplikasi yang diwawancara adalah berjumlah delapan orang, yang terdiri dari tiga bidan dan lima pengguna KB. Tahapan

  organizational requirements merupakan proses

  kebutuhan, gambaran umum sistem, dan lingkungan sistem. Untuk specify the user and

  contect of use terdapat pada proses analisa

  dengan memahami karakteristik, harapan, pekerjaan, serta lingkungan tempat pengguna yang akan menggunakan sistem dan menentukan kebutuhan sistem minimal dan optimal, pengguna aplikasi KBku sendiri merupakan wanita usia subur yang sedang atau akan menggunakan program KB. Tahapan specify the

  3. Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka dibuat sesuai dilakukan untuk menguji apakah sistem yang dengan hasil analisis kebutuhan serta solusi telah dikembangkan mudah untuk dipelajari dan dari masalah. Pada perancangan antarmuka mudah untuk digunakan. Dan pengujian penulis menggunakan simulasi prototype compatibility digunakan untuk menguji apakah untuk memperjelas spesifikasi kebutuhan aplikasi yang sudah dikembangkan dapat yang diinginkan oleh pengguna. Jenis berjalan dengan baik di smartphone yang

  prototype yang penulis gunakan adalah berbeda. Hasil dari pengujian yang dilakukan paper prototyping . digunakan untuk membuat sebagian isi dari

  kesimpulan dan saran.

4. Perancangan Algoritme

  Pada tahap ini dilakukan perancangan 3.

PEMBAHASAN DAN HASIL

  algoritme dari sistem yang akan Berdasarkan metode UCD maka masuk dikembangkan. Perancangan algoritme kedalam tahapan specify the contect of use, dan didasarkan pada kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan. Algoritme ini specify user and organizational requirement untuk mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan direpresentasikan dalam bentuk yang kemudian di dengan cara wawancara. Tabel 1 merupakan hasi

  pseudocode dari identifikasi aktor pada aplikasi KBku.

  implementasikan ke dalam program.

  Tabel 1. Identifikasi Aktor

  Setelah tahapan perancangan selesai maka selanjutnya masuk kedalam tahapan UCD yaitu

  Aktor Deskripsi evaluate design against user requirements.

  Pengguna Pengguna KB merupakan Tahapan ini digunakan untuk melakukan

  KB pengguna yang masih belum pengukuran apakah rancangan yang peneliti buat mendaftarkan akun kedalam sudah dibangun dengan sesuai kebutuhan yang aplikasi. didapatkan dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Ketika sudah sesuai maka masuk

  Akseptor Merupakan pengguna aplikasi ketahap implementasi, namun jika belum sesuai yang telah daftar kedalam dengan kebutuhan yang didapatkan, maka sistem. Akseptor dapat melihat kembali ke tahapan specify the contect of use, informasi terkait KB, serta dan seterusnya sehingga pengguna sudah puas dapat melihat letak rumah sakit terhadap aplikasi yang dibuat. Proses evaluasi terdekat. Akseptor akan pengguna ini dilakukan dengan wawancara mendapatkan pemberitahuan langsung kepada pengguna KB. KB terkait tanggal kontrol balik untuk melakukan

  Setelah didapatkan hasil akhir dari evaluasi, program KB selanjutnya. maka hasil akhir tersebut diimpelementasikan

  Akseptor juga dapat kedalam Bahasa pemrograman java berbasis menyimpan seluruh riwayat

  Android. untuk membuat aplikasi KBku KB yang telah akseptor digunakan firebase serta sqlite database untuk gunakan sebelumnya. menyimpan data. Implementasi sistem diawali dengan mengetahui spesifikasi dari perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, spesifikasi

  Setelah melakukan identifikasi aktor, perangkat bergerak. Kemudian melakukan kemudian tahap selanjutnya yaitu melakukan implementasi basis data, implementasi class, spesifikasi kebutuhan fungsional yang implementasi kode program, dan yang terakhir digambarkan pada use case diagram pada adalah impementasi antarmuka. Gambar 3. Setelah proses implementasi dilakukan maka kemudian masuk kedalam tahapan pengujian sistem. Pengujian dalam penelitian ini terbagi menjadi dua pengujian, yaitu pengujian fungsional dan pengujian non fungsional. Pada pengujian fungsional terdiri dari pengujian unit dan pengujian validasi. Sedangkan pengujian non fungsional terdiri dari pengujian usability dan pengujian compatibility.Pengujian usability a.

  Menginisialisasi class ModelKalender untuk menyimpan data masukkan b. Menyimpan data masukkan kedalam database

  PemberitahuanKB c. Menampilkan pesan “Pemberitahuan telah ditambahkan” d.

  Pindah halaman dari halaman tambahKalender ke RiwayatKalender e. Memanggil method buatNotifikasi

  5. Jika ada data yang tidak terisi maka: a.

  Menampilkan pesan “Masukkan data terlebih dahulu” Keluaran : Menyimpan data untuk melakukan waktu KB berikutnya Gambar 3. Algoritme Menyimpan Kalender KB

  Gambar 2. Use Case Diagram Iterasi 2

  Pada bagian implementasi menjelaskan Gambar 2 merupakan penggambaran dari beberapa pembahasan seperti spesifikasi sistem, hasil evaluasi pada iterasi ke dua. Hasil evaluasi batasan implemetnasi, implementasi basis data, iterasi ke dua merupakan evaluasi terakhir yang implementasi kelas, implementasi kode program dilakukan pada aplikasi KBku. Pada Gambar 3 dan implementasi antarmuka. tersebut menjelaskan bahwa aplikasi KBku memiliki 13 kebutuhan fungsional, diantaranya

  Pada gambar 4 terdapat sebagian dari hasil 2 kebutuhan fungsional untuk pengguna KB, dan implementasi antarmuka dari halaman riwayat 11 kebutuhan fungsional untuk akseptor. KB dan halaman untuk membuat pemberitahuan KB.

  Tahap perancangan terdapat beberapa jenis perancangan antara lain perancangan arsitektur sistem, perancangan perancangan basis data, perancangan class diagram , perancangan

  diagram sequence , perancangan algoritme dan

  perancangan antarmuka. Pada bagian perancangan salah satunya juga terdapat perancangan algoritme. Gambar 3 menunjukkan perancangan algoritme fungsi menyimpan kalender KB.

  Algoritme Simpan Kalender KB Deklarasi : Integer → tanggal, sistol,

  • diastol, bb, metode

  Deskripsi : Masukan : tanggal, sistol,

  • Gambar 4. Implementasi Antarmuka Kalender KB diastole, bb, metode Proses :
  • 1.

  Inisialisasi method simpan 2. Inisialisasi variable tanggal, 4.

HASIL PENGUJIAN

  sistol, diastol, bb, dan

  Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

  metode 3.

  fungsional dan pengujian non-fungsional.

  Jika sudah mengisi masukkan tanggal, sistol, diastol, bb,

  Pengujian fungsional merupakan pengujian yang

  dan metode maka:

  digunakan untuk menguji kebutuhan fungsional pada sistem dan menguji apakah method yang dibuat sudah berfungsi dengan semestinya. Pada pengujian aplikasi KBku, kebutuhan fungsional didapatkan hasil valid 100%, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.

  Tabel 2. Hasil Pengujian Fungsional

  Tabel 3. Hasil Pengujian USE Quisionaire

  Valid

  12 Mengubah profil Sistem dapat mengubah profil

  Valid

  13 Keluar dari sistem Akseptor dapat keluar dari sistem

  Valid

  Untuk pengujian non-fungsional sendiri merupakan pengujian yang digunakan untuk menguji kebutuhan non-fungsional pada sistem. Proses pengujian pada penelitian KBku ini terdiri dari pengujian unit, pengujian validasi, pengujian usability, dan pengujian compatibility.

  Untuk hasil dari pengujian fungsional dapat dikatakan telah memenuhi kebutuhan fungsional yang ada karena kebutuhan fungsional yang diuji menghasilkan hasil uji yang valid seluruhnya. Untuk pengujian usability menggunakan task

  scenarios didapati 2 kegagalan dari 13 task scenario

  untuk pengguna KB dikarenakan tidak mengaktifkan fitur lokasi pada smartphone nya. Untuk hasil dari pengujian task scenario didapati hasil rata-rata sebesar 98%. Pengujian usability menggunakan kuesioner USE didapati rentang rata-rata keseluruhan hasil sebesar 85%, hasil ini dikatakan sangat baik karena mengacu pada tabel skala Likert dengan hasil nilai range antara 80% hingga 100%. Tabel 3 merupakan rata-rata hasil dari pengujian non fungional dengan menggunakan USE Quisionaire.

  No Patameter Hasil

  Valid

  1 Usefullness 96,78%

  2 Ease of Use 96,78%

  3 Ease of Learning 96,25%

  4 Satisfaction 95% 5.

   KESIMPULAN

  Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya: 1.

  Dapat melakukan analisis kebutuhan, identifikasi aktor, analisis kebutuhan fungsional, kebutuhan non fungsional,

  use case diagram, use case scenario,

  dengan menggunakan metode user

  11 Melihat profil Siste dapat menampilkan halaman profil

  10 Mencari rumah sakit Sistem dapat menampilkan rumah sakit terdekat

  No Nama Kasus Uji Hasil Statu s

  5 Melihat rekomendasi KB

  1 Masuk ke sistem Pengguna KB dapat masuk ke sistem

  Valid

  2 Daftar Akun Sistem dapat membuat akun baru

  Valid

  3 Melihat informasi KB Sistem dapat menampilkan halaman informasi KB

  Valid

  4 Membuat rekomendasi KB

  Sistem dapat menampilkan halaman rekomendasi KB

  Valid

  Sistem dapat menampilkan halaman rekomendasi KB

  Valid

  Valid

  6 Melihat riwayat kalender KB

  Sistem dapat menampilkan riwayat kalender KB

  Valid

  7 Membuat kalender KB Sistem dapat membuat kalender KB

  Valid

  8 Menerima pemberitahua n KB

  Sistem dapat menerima pemberitahua n KB

  Valid

  9 Melihat kalender KB Sistem dapat menampilkan halaman pemberitahua n kalender KB

  centered design dan didapatkan dua iterasi.

2. Dapat melakukan pembangunan aplikasi

  KBku dengan menggunakan metode

  user centered design dengan

  mengimplementasikan hasil dari iterasi terakhir.

  3. Dapat melakukan pengujian dengan menggunakan pengujian fungsional yang didapatkan hasil valid 100%, yang berarti bahwa method yang dimiliki aplikasi KBku berjalan sebagaimana mestinya.

  4. Dapat melakukan pengujian non fungsional yang dilakukan dengan menggunakan pengujian usability dengan menggunakan task scenario dan

  USE Quissionaire dengan hasil sebesar

  100 pada task scenario dan hasil sebesar 96,20% pada USE Quissionaire.

6. DAFTAR PUSTAKA

  LeRouge, C. & Wickramasighe, N., 2013. A Review of User-Centered Design for Diabetes-Related Consumer. Journal of Diabetes Science and Technology, p. 18.

  Nugroho, C. G., Nugroho, D. & Fitrianisih, S.

  H., 2015. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Metode Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Dengan Algoritma K-Nearest Neighbour (Kkn).

  Jurnal Ilmiah Sinus, p. 10.

  Pusuluri, N. R., 2006. Software Testing Concepts

  And Tools. s.l.:Dreamtech Press

  Affandi, B., Adriaansz, G., Gunardi, E. R. & Koesno, H., 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 3 ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

  Statista, 2017. The Statistic Portal. [Online] Available at: https://www.statista.com/ [Accessed 2018].