PENDAHULUAN Latar Belakang - Pengawasan Izin Operasional Keberadaan Indomaret di Kecamatan Rumbai Pesisir Oleh Dinas Perindustrian dan Perdaganan Kota Pekanbaru
INDOMARET DI KECAMATAN RUMBAI PESISIR OLEH DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PEKANBARU
Oleh
Ratna Oktavianda dan Hendry Andry
Mahasiswi dan Dosen Program Studi Administrasi Publik
Abstract
This study aims untyk know supervision of Industry and Trade of Pekanbaru inoverseeing Operations Permit Indomaret presence in Sub Rumbai Coastal city of
Pekanbaru. Monitoring indicators used include preliminary supervision, ongoing
monitoring, feedback control is done by the Department of Industry and Trade of the
city of Pekanbaru. This type of research that is located in the office of the Department
of Industry and Trade of Pekanbaru is the descriptive method with qualitative data
analysis, in line with the objectives of the research, the study population was Head of
Industry and Trade, Head of Trade, Commerce and Metrology Business Section,
Section of Supervision and Guidance , Indomaret Manager, Small and Medium
Enterprise Communities that exist around Indomaret. To support the validity and
research, then in charge of the population in the Office of Industry and Trade as many
as 6 people, as many as 4 people Indomaret Manager and Small Business Community
that is around Indomaret as many as 40 people. The sampling technique for the head of
the Department and the staff of Department of Industry and Trade of Pekanbaru using
sampling techniques or other terms is saturated census and for existing communities
around Indomaret using purposive sampling technique. Types and data collection
techniques consist of primary data collected by using questionnaire data and interviews
and secondary data collected by observation and documentation which is the source of
data and information and a description of the parties related to this research. Based on
this analysis technique can be concluded that the presence of Operations Permit
Monitoring Indomaret in District Rumbai Coastal works quite accomplished.
Recommendations are necessary in the future to consider is the Department of Industry
and Trade of Pekanbaru can perform intensive supervision on Operational Permit
Indomaret existence. Key words: Monitoring, Operations Permit, Presence IndomaretPENDAHULUAN memiliki potensi yang besar untuk
berubah menjadi kota yang modren
Latar Belakang
dengan harapan akan menjadi kota yang teratur dan tertib. Sebuah kota Kota pekanbaru adalah kota yang merupakan sarana kompleksitas yang menjadi pusat ekonomi, politik serta tinggi untuk memenuhi kebutuhannya sosial masyarakat pada provinsi riau. sebagai kota maju yang modern. Untuk
Perkembangan yang cepat memacu perkembangan sebuah kota menjadikannya sebagai sentral yang menjalankan aktifitas serta Bagian Ketujuh yaitu Perizinan pada kebutuhannya dalam pembentukan kota Pasal 24 : yang lebih baik , maka dibutuhkan
1. Pelaku Usaha yang melakukan tempat untuk melakukan kerjasama yaitu kegiatan usaha Perdagangan wajib organisasi. memiliki perizinan di bidang
Pengawasan dapat didefinisikan Perdagangan yang diberikan oleh sebagai proses untuk menjamin bahwa Menteri. tujuan organisasi dan manajemen
2. Menteri dapat melimpahkan atau tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara mendelegasikan pemberian perizinan membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang kepada Pemerintah Daerah atau direncanakan. (Handoko ,2012;359). instansi teknis tertentu.
3. Menteri dapat memberikan Dengan cepatnya perkembangan di pengecualian terhadap kewajiban kota pekanbaru, banyaknya toko modren memiliki perizinan di bidang yang beroperasional di setiap kecamatan
Perdagangan sebagaimana dimaksud di pekanbaru, pengawasan izin pada ayat (1). operasional sangat penting di laksanakan
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai oleh dinas yang mempunyai perizinan di bidang Perdagangan kewenangan, yaitu Dinas Perindustrian sebagaimana pada ayat (1) dan dan Perdagangan Kota Pekanbaru. pengecualiannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Peraturan Menteri. Kota Pekanbaru mempunyai tugas pokok
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota melaksanakan sebagian urusan Pekanbaru No 7 Tahun 2000 tentang Izin
Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru di tempat usaha Pada Bab II ketentuan Izin Bidang Perindustrian dan Perdagangan.
Tempat Usaha pada pasal 2 bahwa setiap pengusaha yanf mendirikan dan Izin Operasional Usaha perdagangan atau memperluas tempat- tempat di atur dalam Undang-undang No 7 usahanya diwajibkan memiliki izin Tahun 2014 tentang Perdagangan pada tempat usaha.
Tabel 1 : Jumlah Indomaret di Kota Pekanbaru Tahun 2013-2014
No Kecamatan Jenis usaha Jumlah Penanggung jawab Nama perusahaan
1 Marpoyan damai Mini market
12 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
2 Payung sekaki Mini market
8 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
3 Tampan Mini market
19 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
4 Sukajadi Mini market
7 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
5 Tenayan raya Mini market
8 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
6 Bukit raya Mini market
9 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
7 Rumbai pesisir Mini market
2 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
8 Senapelan Mini market
2 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
1
12 Pekanbaru kota Mini market
Tujuan Penelitian
Di kecamatan Rumbai Pesisir hanya ada dua indomaret yang sudah terdaftar di Dinas perindustrian dan perdagangan, yang berarti sudah mendapat izin dari Badan Pelayanan Terpadu (BPT), sedangkan sudah ada 4 indomaret yang sudah beroperasional di kecamatan rumbai tersebut, yaitunya tiga indomaret di jalan sekolah, satu indomaret di dekat Sembilang. Berarti ada dua indomaret yang belum memiliki izin operasional, tetapi sudah mulai breroperasional. Kemungkinan dua indomaret yang belum ada izin belum mengajukan permohonan izin ke dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru, atau permohonan izin masih dalam proses pengawasan oleh dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru, dan pihak indomaret mungkin belum melengkapi persyaratan izin beroperasional.
Pemko sebenarnya sangat dilema dalam menertibkan ini. Pasalnya dilain sisi keberadaan gerai ini membuka peluang berinvestasi dan memperkecil angka pengangguran. Namun disisi lain juga dituntut untuk memperhatikan aspirasi masyarakat sebab itu diharapkan kepada pengelola indomaret untuk tidak lari dari ketentuan yang sudah ada. “tutup ahmad (8 november, 2013)
“Ahmad menambahkan pihak nya menerima kepastian data dari BPT dan juga dari laporan masyarakat. Kedepan gerai yang tidak memiliki izin akan dipanggil untuk dibina supaya mematuhi kesepakatan yang sudah ditetapkan bersama walikota.
“Penutupan seperti ini akan terus dilakukan kesemua gerai indomaret yang tidak memiliki izin. Sedangkan bagi gerai yang sudah kita tutup akan tetap diawasi. Kalau ternyata dibelakang kita ada yang tetap beroperasi lagi setelah kita tutup, kita pastikan kembali akan mendatangi gerai yang dimaksud sampai mereka betul-betul mengantongi izin usaha dari pemerintah kota pekanbaru.” Jelas ahmad usai menutup 2 gerai indomaret berada dijalan sekolah rumbai pesisir.
Dalam penutupan tersebut, terlihat kavi penyidik pns satpol pp kota pekanbaru, ahmad junaidi menggembok dan menyegel langsung gerai yang terbukti tidak memiliki izin namnun sudah beroperasi.
Fenomena indomaret di rumbai pesisir setelah dikeluarkannya keputusan walikota tentang diizinkan pihak indomaret berinvestasi di kota pekanbaru. Pekanbaru (riau news). Pemko pekanbaru melalui tim yustisi kembali menutup 2 gerai indomaret di jalan sekolah kecamatan rumbai pesisir.
72 Sumber : Dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru 2014
1 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama JUMLAH
1 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
2
11 Sail Mini market
1 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
10 Rumbai Mini market
2 Yohanes surjadi PT. Indomarco prismatama
9 Lima puluh Mini market
6
5
4
3
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis sejauh mana Dinas Perindustrian dan perdagangan melakukan pengawasan dalam menertibkan operasional Indomaret di Kecamatan Rumbai Pesisir kota Pekanbaru.
Kegunaan Penelitian
4. Merumuskan berbagai kebijakn umum yang mendorong personil pada setiap unit adm negara agar melaksanakan kegiatan2 tujuan tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Konsep Manajemen
Menurut Brantas (2009;77) organisasi adalah proses kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Organisasi adalah sebuah kesatuan sosial yang di koordinasi secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang berfungsi atas dasar yang relatif berkesinambungan untuk mencapai suatu atau sejumlah tujuan bersama. (Hanim, 2005;117).
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta cara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seseorang/sekelompok orang yang disebut bawahan. (Siagian.2008.6).
Konsep Organisasi
6. Menciptakan atau membina situasi dan kondisi yang kondusif untuk memotifasi timbulmya sosial partisipation, sosial suport dan social control terhadap setiap penyelenggara administrasi negara.
5. Merumuskan bebagai administrasi serta teknis sebagai standar dalam pengawasan terhadap aktivitas- aktivitas yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan.
3. Mendistribusikan /membagikan pekerjaan tujuan2 tersebut sedemikian rupa menjadi tugas unit- unit Administrasi Negara sesuai bidangnya.
1. Penelitian ini diharapkan dapat memacu perkembangan ilmu administrasi, minimal dapat memperkaya inventaris hasil-hasil penelitian dibidang administrasi, khususnya dibidang administrasi negara.
2. Menyusun Perencanaan yang matang/ konfrensi atas pencapain sub-sub tujuan tersebut.
1. Mendeskripsikan tujuan umum negara menjadi sub-sub penyelenggaraan Administrasi Negara.
Fungsi-fungsi Umum Administrasi:
Menurut Sondang P. Siagian (2003;2) administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan administrasi negara adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara.
STUDI KEPUSTAKAAN Konsep Administrasi
3. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru.
2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan data sekunder bagi kalangan akademis yang ingin meneliti hal yang sama.
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula di lihat sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh indra manusia. (siswanto,2011:7).
Manajemen juga diartikan oleh stoner dalam (handoko, 2012;8), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha pra anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengawasan umpan balik mengukur hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
Cukup terlaksana Kurang terlaksana
1.melakukan pengawasan kelapangan 2.memeriksa persayaratan Terlaksana
1. pengawasan pendahuluan 2. pengawasan yang dilakukan 1.memberikan persyaratan kepada pihak indomaret 2.pemeriksaan persyaratan permohonan izin operasional
Konsep Variabel Indikator Item yang dinilai Skla
pengukuran Menurut Handoko T.Hani (2012;359), Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin Pengawasan izin operasional keberadaan indomaret dikecamatan Rumbai Pesisir oleh dinas perindustrian danTabel 2 : Operasional Pengawasan Izin Operasional Keberadaan Indomaret di Kecamatan Rumbai Pesisir Oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Pekanbaru
Operasional Variabel
control )
Konsep Pengawasan
3. Pengawasan umpan balik (feedback
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control) Pengawasan concurrent dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung, dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control) Pengawasan pendahuluan dirancang untuk mengantisipasi masalah- masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
Ada tiga tipe pengawasan (Handoko, 2012;360) yaitu :
Pengawasan adalah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Pengawasan berorientasi pada objek yang di tuju dan merupakan alat untuk menyuruh orang- orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai. (Terry,2013;166).
Pengawasan adalah proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan organisasional yang di harapkan. (Marnis, 2010;344).
Terlaksana Cukup terlaksana bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara- cara membuat kegiatan- kegiatan sesuai yang direncanakan. perdagangan kota pekanbaru bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
3. pengawasan umpan balik sudah sesuai dengan kenyataan dilapangan 1.pengawasan langsung oleh satpol pp dan disperindag ke indomaret yang sudah beroperasional 2.menutup sementara indomaret yang belum mempunyai izin
Kurang terlaksana Terlaksana Cukup terlaksana Kurang terlaksana
Teknik Pengukuran
Adapun pengukuran untuk indikator variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: Terlaksana : Jika rata-rata penilaian responden terhadap indikator berada pada 67%- 100%. Cukup terlaksana : Jika rata-rata penilaian responden terhadap indikator berada pada 34%-66%. Kurang terlaksana: Jika rata-rata penilaian responden terhadap indikator berada pada 0%-33%.
METODE PENELITIAN Tipe Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan keaadaan yang sesungguhnya atau yang sebenarnya tentang bagaimana fungsi pengawasan dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru menjamurnya indomaret di kecamatan rumbai kota pekanbaru.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru.
Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang dijadikan responden pada penelitian ini yaitu Kepala dinas perindustrian dan perdagangan, Kepala bidang perdagangan, 2 orang Seksi usaha perdagangan dan metrologi, 2 orang Seksi pengawasan dan pembinaan, 4 orang Manager Indomaret, dan 40 orang masyarakat.
Jenis dan Sumber Data
1. Sumber primer Sumber primer adalah suatu objek atau dokumen original –material mentah dari pelaku yang disebut “ first-hand information”. Data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi. Individu, kelompok fokus, satu kelompok responden secara khusus sering dijadikan peneliti sebagai sumber data primer.
2. Sumber Sekunder Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.
Data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data tidak terstruktur, dan dapat dilakukan
1. Angket (kuesioner) merupakan teknik melalui tatap muka ( face to face) pengumpulan data yang dilakukan maupun dengan menggunakan dengan cara memberi seperangkat telepon. pertanyaaan atau pernyataan tertulis
PEMBAHASAN
kepada responden untuk dijawabnya, dengan pertimbangan bahwa
Analisis Pengawasan Izin Operasional
responden adalah subyek yang
Keberadaan Indomaret Dikecamatan
dianggap tahu tentang objek
Rumbai Pesisir Oleh Dinas
penelitian peneliti. Seperti tanggapan
Perindustrian Dan Perdagangan Kota
responden terhadap pengawasan dinas
Pekanbaru
perindustrian dan perdagangan terhadap izin operasional indomaret
1. Pengawasan Pendahuluan di kecamatan rumbai kota pekanbaru. (Feedforward Control)
2. Observasi adalah teknik pengumpulan Pengawasan pendahuluan dirancang data melalui pengamatan gejala atau untuk mengantisipasi masalah-masalah kondisi, baik yang bersifat fisik atau penyimpangan dari standar atau maupun non fisik dengan tujuan dan memungkinkan koreksi menggunakan indera atau nalar dibuat sebelum suatu tahap kegiatan penulis. Yaitu seperti melihat tertentu diselesaikan. langsung kelapangan pengawasan izin operasional indomaret di kecamatan
Adapun yang menjadi item penilaian rumbai oleh dinas perindustrian dan terhadap manajer indomaret adalah perdagangan kota pekanbaru.
3. Wawancara (interview) digunakan
1. Kemudahan persyaratan apabila peneliti ingin mengetahui hal-
2. Sosialisasi tentang persyaratan hal dari responden yang lebih
3. Kelengkapan Peryaratan mendalam dan jumlah respondennya
4. Kesulitan pengurusan izin sedikit/kecil. Wawancara dapat
5. Sistem pengawasan dan pemeriksaan dilakukan secara terstruktur maupun persyaratan
Tabel 3 : Distribusi Tanggapan Responden Manajer Indomaret tentang pengawasan pendahuluan Izin Operasional keberadaan Indomaret
Kategori penilaian
NO Item penilaian Terlaksana Cukup Kurang Jumlah
terlaksana terlaksana1 Kemudahan persyaratan
4 - 4 - (100 %)
- 2 Sosialisasi tentang persyaratan
4 4 - (100 %) 3 kelengkapan Persyaratan
3
1 4 - (75%) (25 %)
4 Kesulitan pengurusan izin
1
1
2
4 (25%) (25 %) (50%)
5 Sistem pengawasan dan 3 -
1
4 pemeriksaan persyaratan (75%) (25 %) Jumlah
7
11
2
20 Rata-rata 1,4 2,2 0,4
4 Persentase 35% 55% 10% 100%
Sumber : data olahan lapangan, 2014
- 40
40
7,5%, kategori cukup terlaksana sebesar 75% dan pada kategori kurang terlaksana sebesar 17,5%. Pada item penilaian Melaksanakan pemeriksaan persyaratan kategori terlaksana sebesar 5 %, kategori cukup terlaksana 62,5% dan kategori kurang terlaksana sebesar 32,5 %. Dan pada item penilaian Kebijakan terhadap persyaratan kategori terlaksana sebesar 17,5%, dan kategori cukup terlaksana sebesar 75% dan kategori kurang terlaksanan sebesar 7,5 %.
Pada item penilaian Sosialisasi tentang persyaratan kategori terlaksana 17,5%, kategori cukup terlaksana 65% dan kategori kurang terlaksanan 17,5%. Sementara itu, item penilaian tentang kelengkapan persyaratan masyarakat yang menjawab terlaksana sebesar 80%, kategori cukup terlaksana sebesar 7,5% dan pada kategori kurang terlaksana sebesar 12,5%. Sedangkan pada kategori item penilaian Peryaratan sesuai dengan ketentuan kategori terlaksana sebesar
Sumber : data olahan lapangan, 2014 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada item penilaian memberikan persyaratan kategori terlaksana jawaban masyarakat sebesar 97,5%, kategori Cukup terlaksana sebesar 2,5% dan kategori kurang terlaksana tidak ada masyarakat yang menjawab.
40 Persentase 37,5% 47,91% 14,58% 100%
40 Jumlah 90 115 35 240 Rata-rata 15 19,16 5,83
3 (7,5%)
7 (17,5%) 30 (75%)
6 Kebijakan terhadap persyaratan
40
25 (62,5%) 13 (32,5%)
5 Melaksanakan pemeriksaan persyaratan 2 (5%)
40
30 (75%) 7 (17,5%)
4 Peryaratan sesuai dengan ketentuan 3 (7,5 %)
5 (12,5 %)
Dengan total persentase keseluruhan terlaksana yaitu 35% dan cukup terlaksana 55%, dan kurang terlaksana 10%, dan total keseluruhan 100%.
32 (80%) 3 (7,5 %)
7 (17,5%) 40 3 kelengkapan Peryaratan
7 (17,5 %) 26 (65 %)
2 Sosialisasi tentang persyaratan
39 (97,5%) 1 (2,5 %)
1 Memberikan persyaratan
NO Item penilaian Kategori penilaian Jumlah Terlaksana Cukup terlaksana Kurang terlaksana
6. Kebijakan terhadap persyaratan Tabel 4 : Tanggapan responden masyarakat tentang pengawasan pendahuluan.
5. Melaksanakan pemeriksaan persyaratan
4. Peryaratan sesuai dengan ketentuan
3. Kelengkapan berkas dari pihak indomaret
2. Sosialisasi tentang persyaratan
1. Memberikan persyaratan kepada pihak indomaret
Adapun yang menjadi item penilaian adalah :
Dapat di lihat dari tabel 4 jawaban responden yang memberikan item penilaian terlaksana berada pada persentase 37,5 % yang menunjukan terwujudnya pengawasan pendahuluan yang telah di lakukan oleh disperindag kota pekanbaru dalam melakukan monitoring tentang persyratan yang harus di penuhi oleh indomaret yang berada di kecamatan rumbai pesisir ini, selain tugas monitoring pendahuluan yang lakukan disperindag kota pekanbaru juga melaksanakan pemeriksaan persyaratan dan menentukan kebijakan yang berupa aturan dalam melakukan tindak pengawasan ini, dapat dilihat pada tabel di atas jawaban responden yang memberikan jawaban cukup terlaksana berada pada persentase 47,91% hal ini menunjukan bahwa sebagian masyarakat yang ada di kecamatan ini menilai bahwa pengawasan pendahuluan yang di lakukan oleh disprindag kota pekanbaru harus lebih meningkatkan teknik pengawasan yang efektif agar terciptanya hasil dari tujuan yang ingin di capai.
Dapat di lihat dari tabel responden yang memberikan jawaban kurang terlaksana berada pada persentase 14, 58 % hal ini menunjukan bahwa jawaban responden tidak memberikan dukungan kepada dispringdag dalam melakukan pengawasan pendahuluan karena mereka menilai bahwa pengawasan yang dilakukan oleh disprindag kota pekanbaru belum terlaksana dengan baik yang di tinjau dari segi memberikan persyaratan, sosialisasi tentang persyaratan, kelengkapan persyaratan, persyaratan sesuai dengan ketentuan, melaksanakan pemerikasaan persyrataan, kebijakan terhadap persyaratan terhadap yang di berikan.
Selanjutnya melalui hasil observasi peneliti terhadap pengawasan pendahuluan dinas perindustrian dan perdagangan terhadap keberadaan indomaret, indomaret sudah mengajukan permohonan izin rekomendasi kedapa disperindag, tetapi juga masih ada indomaret yang belum mengurus izin rekomendasi, dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru sudah melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas yang diserahkan oleh pihak indomaret, dan masih ada ditemukan persyaratan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila ada persyaratan yang tidak mengikuti ketentuan dinas perindustrian dan perdagangan tidak bisa memberikan izin operasional, tetapi berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bapak kepala bidang perdagangan banyak juga indomaret yang sudah memiliki izin tanpa ada rekomendasi dari dinas perindustrian dan perdaganga, mungkin BPT yang mengeluarkan izin masih mengikuti peraturan yang lama, dan tidak mengikuti peraturan yang baru, sehingga banyak indomaret yang sudah memiliki izin tetapi tidak terdaftar di dinas perindustrian dan perdagangan.
2. Pengawasan Yang Sedang Berlangsung (Concurrent Control)
Adapun item penilaian pengawasan yang sedang berlangsung terhadap manajer indomaret adalah :
1. Pegawai dinas observasi lapangan
2. Izin rekomendasi Rt/Rw
3. Izin rekomendasi dari camat
4. Persetujuan masyarakat
5. Letak indomaret di lingkungan masyarakat
- 4 (100 %)
- 4
- 4
4 Izin Rekomendasi Camat
1 Melakukan observasi lapangan 25 (62,5%)
12 (30 %) 3 (7,5%)
40
2 Kesesuaian persyaratan dengan kenyataan dilapangan 2 (5 %)
20 (50%) 18 (45%)
40
3 Izin Rekomendasi Rt/Rw
16 (40%) 23 (57,5 %)
1 (2,5 %)
40
30 (75 %) 9 (22,5%)
NO Item penilaian Kategori penilaian Terlaksana jumlah Cukup terlaksana
1 (2,5%)
40
5 Izin dari lingkungan setempat berupa tanda tangan 6 (15%)
4 (10%) 30 (75%)
40
6 Letak indomaret di lingkungan masyarakat 21 (52,5%)
4 (10%) 15 (37,5%)
40 Jumlah 100
72 68 240 Rata-rata 16,66 12 11,33
40 Persentase 41,66% 30% 28,33% 100%
Kurang terlaksana
Tabel 6 : Tanggapan responden masyarakat disekitar indomaret tentang pengawasan yang sedang berlangsung di kecamatan rumbai pesisir kota pekanbaru
Tabel 5 : Tanggapan responden manajer indomaret tentang pengawasan yang sedang berlangsung di kecamatan rumbai pesisir kota pekanbaru
4
NO Item penilaian Kategori penilaian Jumlah Terlaksana Cukup terlaksana
Kurang terlaksana
1 Pegawai dinas observasi lapangan
2 Izin rekomendasi Rt/Rw
4 (100 %)
4
3 Izin rekomendasi dari camat 3 (75%)
1 (25 %)
4 Persetujuan masyarakat
4 (100 %)
5 Letak indomaret di lingkungan masyarakat 3 (75%)
6. Letak indomaret di lingkungan masyarakat.
1 (25%) Jumlah
14 6 -
20 Rata-rata 2,8 1,2 -
4 Persentase 70 % 30 % 100%
Sumber : data olahan lapangan, 2014 Persentase keseluruhan pada indikator pengawasan sedang berlangsung terlaksana dengan persentase 70%, cukup terlaksana 30% dan total keseluruhan 100%
Adapun yang menjadi item penilaian pengawasan concurent adalah:
1. Melakukan observasi lapangan
2. Kesesuaian persyaratan dengan kenyataan
3. Izin Rekomendasi Rt/Rw
4. Izin Rekomendasi Camat
5. Izin dari lingkungan setempat berupa tanda tangan
Sumber : data olahan lapangan, 2014
Dapat dilihat dari tabel responden yang memberikan jawaban terlaksana berada pada persentase 41,66% dalam memberikan jawaban responden melakukan penilaian terhadap beberapa pertanyaan yang di ajukan melalui angket koesioner, juga melakukan analisis, dan juga perbandingan yang rill dalam memberikan jawaban sehingga data di peroleh langsung dari masyarakat. Responden juga memberi beberapa alasan terkait pengawasan langsung yang di lakukan oleh disperindag kota pekanbaru tentang tanda tangan yang di berikan oleh beberapa masyarakat sebagai salah satu syarat yang di tentukan oleh disperindag kota pekanbaru dalam izin rekomendasi dari masyarakat terhadap pihak indmaret yang berada di kecamatan rumbai pesisir ini. Dapat di lihat dari tabel di atas responden yang memberikan jawaba cukup terlaksana berada pada persentase 30% , dengan alasan bahwa pengawasan izin operasional indomaret di kecamatan rumbai pesisir yang di lakukan oleh disperindag kota pekanbaru sudah berjalan tetapi belum mencapai hasil yang maksimal, hak ini di buktikan melalui beberapa alasan dan fenomena yang ada bahwa di kecamatan ini masih ada terdpat indomaret yang belum memiliki izin legalitasnya. Dapat di lihat dari tabel responden yang memberikan jawaban terkait item penilaian yang ketiga yaitu kurang terlakana berada pada persentase 28,33%, adapun jawaban yang mendasari responden ini adalah karena letak stragis indomaret ini tidak cocok bagi keadaan masyarakat sekitar, di karenakan dengan adanya indomaret di kecamatan rumbai pesisir ini terjadi persaingan ekonomis antara masyarakat usaha kecil menengah dengan indomaret.
Selanjutnya berdasarkan hasil observasi peneliti tentang izin operasional keberadaan indomaret dikecamatan rumbai pesisir kota pekanbaru, hanya ada 10 orang masyarakat yang memberikan izin didirikan indomaret di lingkungan mereka, berarti hanya ada satu indomaret yang di berikan izin oleh masyarakat setempat, dan tiga indomaret yang sudah beroperasional tidak diberikan izin oleh masyarakat setempat. Sehingga tidak sesuai persyaratan yang diserahkan pihak indomaret kepada dinas perindustrian dan perdagangan dengan kenyataan dilapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bidang perdagangan dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru pihak indomaret harus menaati peraturan yang berlaku, apabila tidak menaati makan indomaret yang sudah beroperasional tetapi belum memiliki izin akan ditutup sementara sampai pihak indomaret mengurus dan memiliki izin operasional.
Tetapi kenyataannya saat ini di kecamatan rumbai pesisir masih ada dua indomaret yang belum memiliki izin tetapi sudah beroperasional, dinas perindustrian dan perdagangan belum bisa bertindak sebelum ada pemberitahuan dari BPTPM kota pekanbaru, barulah akan ada tindakan penutupan sementara. Jadi dinas perindustrian dan perdagangan tidak bisa melakukan penutupan tanpa pemberitahuan dari BPTPM kota pekanbaru.
3. Pengawasan Umpan Balik (Feed Back)
Adapun yang menjadi item penilaian pada indikator pengawasan feed back yaitu :
1. Nilai positif bagi usaha kecil menengah
2. Indomaret yang masih belum mempunyai izin
3. Finansial yang di dapat oleh dinas,
5. Pengaruh terhadap perekonomian dan masyarakat sekitar UKM
4. Mempermudah akses pembelanjaan 6. Pengawasan disperindag. Tabel 7 : Tanggapan responden manajer indomaret tentang pengawasan umpan balik
(feed back) di kecamatan rumbai pesisir kota pekanbaru
Kategori penilaian
NO Item penilaian Terlaksana Cukup Kurang Jumlah
terlaksana terlaksana
3
1
- 1 Nilai positif bagi usaha kecil
4 menengah (75%) (25%)
2 Indomaret yang masih belum 4 - -
4 mempunyai izin (100%)
2
2
- 3 Finansial yang di dapat oleh
4 dinas, dan masyarakat sekitar (50%) (50%)
4 Mempermudah akses
3
1
- pembelanjaan (75%) (25%)
4
5 Pengaruh terhadap
1
3 4 - perekonomian UKM (255%) (75%)
6 Pengawasan disperindag
1
1
2
4 (25%) (25%) (50%) Jumlah
10
12
2
24 Rata-rata 1,66 2 0,33
4 Persentase 41,66% 50% 8,33% 100%
Sumber : data olahan lapangan, 2014 Dari tabel 7, dapat dilihat bahwa pada persentase 75%, pada item penilaian item penilaian nilai positif bagi usaha pengawasan dinas perindustrian dan kecil menengah cukup terlaksana dengan perdagangan terlaksana dengan kategori kategori penilaian 3 dan persentase 75%, penilaian 1 dan persentase 25% cukup cukup terlaksana dengan kategori 1 dan terlaksana 1 dan persentase 25%, dan persentase 25%, pada item penilaian kurang terlaksana dengan kategori 2 dan masih ada indomaret yang belum persentase 50%. memiliki izin cukup terlaksana dengan
Dan persentase keseluruhan pada kategori penilaian 4 dan persentase indikator pengawasan feed back yaitu
100%, item penilaian finansial yang di terlaksana dengan persentase 41,66%, dapat oleh dinas dan masyarakat cukup terlaksana dengan persentase disekitar indomaret yaitu terlaksana
50%, dan kurang terlaksana 8,33%, dan dengan kategori 2 dan persentase 50%, total persentase keseluruhan adalah dan cukup terlaksana dengan kategori 2 100%. persentase 50%, pada item penilaian mempermudah akses pembelanjaan
Adapun item penilaian dari terlaksana dengan kategori 3 dan pengawasan feed back adalah : persentase 75%, cukup terlaksana dengan kategori 1 dan persentase 25%,
1. Pengaruh keberadaan indomaret item penilaian pengaruh didirikan masyarakat indomaret terhadap perekonomian usaha
2. Dampak keberadaan indomaret bagi kecil menengah terlaksana dengan usaha kecil menengah kategori 1 dan persentase 25%, cukup
3. Eksekusi terhadap indomaret yang terlaksana dengan kategori 3 dan tidak memenuhi ketentuan
- 40
40
5 Legitimasi hukum
33 (82,5%) 4 (10%)
3 (7,5%)
40
6 Akses pembelanjaan masyarakat sekitar 5 (12,5%)
34 (85%) 1 (2,5%)
7 Perekonomian usaha kecil menengah 34 (85%)
8 (20%)
4 (10%) 2 (5%)
40
8 Kesetujuan masyarakat di sekitar indomaret 2 (5%)
8 (20%) 30 (75%)
40 Jumlah 134 133 53 320 Rata-rata 16,75 16,62 6,62
40 Persentase 41,87% 41,56% 16,56% 100%
Sumber : data olahan lapangan, 2014 Berdasarkan tabel 8, dapat di deskripsikan bahwa terdapat 8 item penilaian yaitu: Pengaruh keberadaan indomaret kategori terlaksana dengan jumlah persentase 35% , kategori cukup terlaksana dengan jumlah persentase 26% sedangkan kategori kurang terlaksana 0%.
40
8 (20%) 24 (60%)
4. Sangsi terhadap indomaret yang tidak memenuhi ketentuan
Kurang terlaksana
5. Legitimasi hukum
6. Akses pembelanjaan masyarakat sekitar
7. Perekonomian usaha kecil menengah
8. Kesetujuan masyarakat di sekitar indomaret.
Tabel 8 : Tanggapan responden masyarakat tentang pengawasan umpan balik (feed back ) di kecamatan rumbai pesisir kota pekanbaru
NO Item penilaian Kategori penilaian Jumlah Terlaksana Cukup terlaksana
1 Pengaruh keberadaan indomaret 14 (35%)
4 Memberikan sanksi
26 (65%)
2 Dampak keberadaan indomaret bagi ukm 37 (37%)
2 (5%) 1 (2,5%)
40
3 Melakukan eksekusi terhadap yang ilegal 1 (2,5%)
31 (77,5%) 8 (20%)
40
Pada item penilaian dampak keberadaan indomaret bagi ukm terdapat 37% masyarakat yang menjawab sangat berdampaknya, 5% kategori cukup berdampak, dan 2,5% kategori tidak berdampak. Pada item penilaian Melakukan eksekusi terhadap yang ilegal Terlaksana dengan kategori 2,5% pihak dinas perindustrian dan perdagangan melakukan eksekusi terhadap indomaret yang sudah beroperasional tetapi belum memiliki izin, karena di kecamatan rumbai pesisir masih ada 2 indomaret yang tidak memiliki izin tetapi sudah beroperasional, cukup terlaksana dengan kategori 77,5%, karena pada saat pertama indomaret berdiri di kecamatan rumbai pesisir yang tidak memiliki izin operasional sudah di tutup gerainya oleh dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru dan yang dulu sudah di tutup sudah buka kembali karna sudah memiliki izin, dan yang baru didirikan yang belum memiliki izin dan belum ada tindakan dri dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru, dan tidak terlaksana dengan kategori 20%, karna diantara 4 indomaret yang ada di kecamatan rumbai pesisir masih ada 2 indomaret yang tidak memiliki izin beroperasional tetapi sudah beroperasional di kecamatan rumbai pesisir. Pada item penilaian Memberikan sanksi terlaksana dengan kategori 20%, cukup terlaksana dengan kategori 60%, dan tidak terlaksana dengan kategori 20%. Pada item penilaian Legitimasi hukum terlaksana dengan kategori penilaian 82,5%, karena ada legitimasi hukum yang mengatur berdirinya tempat usaha, cukup terlaksana dengan kategori 10%, dan tidak terlaksana dengan kategori 7,5%. Pada item penilaian Akses pembelanjaan masyarakat sekitar terlaksana dengan kategori 12,5%, cukup terlaksana pada kategori 85%, karena dengan adanya indomaret mempermudah akses perbelanjaan masyarakat, karena di indomaret pelayanannya maksimal, dan fasilitas memadai, tidak terlaksana dengan kategori 2,5%, pada item penilaian Perekonomian usaha kecil menengah terlaksana dengan kategori 85%, karena keberadaan indomaret sangat berpengaruh kepada perekonomian usaha kecil menengah, yang biasanya berpendapatan tinggi, setelah adanya indomaret beroperasional dikecamatan rumbai pesisir pendapatan usaha kecil menengah rendah, cukup berpengaruh kategori penilaian 10%, dan tidak berpengaruh dengan penilaian 5%. Item penilaian Kesetujuan masyarakat di sekitar indomaret terlaksana kategori penilaian 5%, karena masayarakat yang menandatangani hanya 10 orang di indomaret kayangan 8, dan untuk 3 indomaret lagi masyarakat tidak ada menandatangani izin didirikan indomaret di kecamatan rumbai pesisir, cukup terlaksana dengan kategori penilaian 20%, dan tidak terlaksana 75%.
Jadi, Jumlah persentase keseluruhan dari item penilaian terlaksana 41,87%, dan item penilaian cukup terlaksana 41,56%, dan tidak terlaksana 16,56%, dengan total persentase keseluruhan dari item penilaian terlaksana, cukup terlaksana, dan tidak terlaksana 100%.
Melalui hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, didirikan indomaret dikecamatan rumbai persisir sangat berpengaruh terhadap usaha kecil menengah, karena yang biasanya berpendapatan tinggi setelah didirikan indomaret sudah menurun pendapatan masyarakat usaha kecil menengah yang berada disekitar indomaret, tetapi berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada bapak kepala bidang perdagangan bapak irba, di kota pekanbaru masyarakat yang benar-benar menggantungkan hidupnya dengan usaha kecil itu hanya 1%, dan sudah ada perjanjian pihak indomaret tenaga kerja yang akan di jadikan karywan/karywati indomaret yang paling diutamakan adalah anak dari masyarakat usaha kecil menengah yang terganggu oleh keberadaan indomaret. Dan dibolehkan didirikan indomaret di kota pekanbaru untuk persiapan masyarakat ekonomi asia tenggara (MEA), dan diizinkan beroperasional nya indomaret di kota pekanbaru untuk kemajuan daerah, dan memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan sehari- hari. Tabel 9 : Rekapitulasi tanggapan responden manajer atau penanggung jawab izin operasional keberadaan indomaret dikecamatan rumbai pesisir oleh dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru
NO Sub Indikator Kategori Penilaian Jumlah
Terlaksana Cukup Terlaksana Kurang terlaksana31
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden dari manajer indomaret terhadap pengawasan izin operasional keberadaan indomaret di kecamatan rumbai pesisir oleh dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru berada pada kategori “sangat terlaksana”.
“terlaksana” jumlah angka jawaban secara keseluruhan dari 3 indikator yaitu 31 dengan rata-rata 10,33 dan persentase 48,44%, sedangkan responden manajer yang memberikan “cukup terlaksana” jawaban secara keseluruhan dari 3 indikator jumlah angka 29 dengan rata- rata 9,66 dan persentase 45,31%. Dan responden manajer yang memberikan jawaban “kurang terlaksana” jawaban secara keseluruhan dari 3 indikator jumlah angka 4 dengan rata-rata 1,33 dan persentase 6,25%.
Dari tanggapan manajer indomaret terhadap pengawasan izin operasional keberadaan indomaret oleh dinas perindustrian dan perdagangan yaitu
Pada indikator ke 3 yaitu pengawasan umpan balik yang memiliki 6 item penilaian dan tanggapan responden yang menjawab terlaksana dengan angka 10, tanggapan responden yang menjawab cukup terlaksana dengan angka 12, dan tanggapan responden yang menjawab kurang terlaksana dengan angka 2, dari total keseluruhan responden yaitu 4 responden.
Sementara itu, pada indikator ke 2 yaitu pengawasan sedang berlangsung yang memiliki 5 item penilaian dan tanggapan responden yang menjawab terlaksana dengan angka 14, responden yang menjawab cukup terlaksana dengan angka 6 dari total keseluruhan responden yaitu 4 responden.
Sumber : Data olahan lapangan, 2014 Dari tabel 9, diatas dijelaskan bahwa indikator pengawasan pendahuluan yang memiliki 5 item penilaian dan tanggapan responden yang menjawab terlaksana dengan angka 7 responden yang menjawab cukup terlaksana dengan angka 11 dan tanggapan responden yang menjawab kurang terlaksana dengan angka 2 dari total keseluruhan responden yaitu 4 responden.
64 Rata-rata 10,33 9,66 1,33 21,33
Persentase 48,44% 45,31% 6,25% 100%
4
29
24 Jumlah
1 Pengawasan Pendahuluan
2
12
10
3 Pengawasan Umpan Balik
20
2 Pengawasan sedang berlangsung 14 6 -
20
2
11
7
Sementara itu, hasil rekapitulasi jawaban responden secara keseluruhan yaitu pada tabel 10, merupakan tanggapan responden dari unsur masyarakat terhadap pengawasan izin operasional keberadaan indomaret di kecamatan rumbai pesisir oleh dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru terhadap 3 indikator yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasan sedang berlangsung, pengawasan umpan balik dengan responden masyarakat yang dilihat pada tabel berikut ini berjumlah 40 responden dan dapat :
Tabel 10 : Rekapitulasi tanggapan responden Masyarakat terhadap izin operasional keberadaan indomaret dikecamatan rumbai pesisir oleh dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru
NO Sub Indikator Kategori Penilaian Jumlah
Terlaksana Cukup Kurang Terlaksana terlaksana1 Pengawasan 90 115 35 240 Pendahuluan
72 68 240 sedang berlangsung
3 Pengawasan 134 133 53 320 Umpan Balik Jumlah 324 320 156 800 Rata-rata 108 106,66
52 266,66
Persentase 40,5% 40% 19,5% 100%
Sumber : Data olahan, 2014 Dari tabel 10, dijelaskan bahwa indomaret dikecamatan rumbai pesisir indikator pengawasan pendahuluan yang oleh Dinas Perindustrian dan memiliki 6 item penilaian dan tanggapan Perdagangan kota Pekanabaru berada responden masyarakat yang menjawab pada kategori “terlaksana”, tanggapan terlaksana dengan angka 90, cukup responden angka rata-rata tertinggi yaitu terlaksana dengan angka 115 dan kurang 108 dan persentase 40,5 % berada pada terlaksana dengan angka 35 dari kategori Terlaksana. Karena pengawasan keseluruhan responden masyarakat yaitu izin operasional leberadaan Indomaret 40 responden. Di Kecamatan Rumbai Pesisir Oleh