ANALISIS PENJATUHAN PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN TENTANG PRAKTIK PERCALOAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL OLEH Cahaya Rama Putra, Mahasiswa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Email: cahaya.ramagmail.com, Eddy Rifa’I, Ahmad Irzal

  

ANALISIS PENJATUHAN PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA

PENIPUAN TENTANG PRAKTIK PERCALOAN CALON PEGAWAI

NEGERI SIPIL

OLEH

Cahaya Rama Putra, Mahasiswa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum

Universitas Lampung. Email

  Eddy Rifa’I, Ahmad

Irzal Fardiansyah, Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas

Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro Nomor 1 Bandar Lampung 35145.

  

ABSTRAK

  Tindak pidana penipuan dengan modus praktik percaloan yang dilakukan oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) memang banyak terjadi menjelang adanya pembukaan pendaftaran penerimaan calon pegawai negeri sipil, mereka menjanjikan diterimanya sebagai pegawai negeri dengan meminta imbalan yang jumlahnya tidak sedikit. PNS yang melakukan tindak pidana penipuan akan tetap dijatuhi pidana sesuai hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penjatuhan pidana terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan tindak pidana penipuan dengan modus percaloan merupakan rangkaian proses hukum terhadap pelaku yang telah cukup bukti melakukan tindak pidana. Dakwaan yang diberikan terhadap pelaku disesuaikan dengan jenis tindak pidana yang dilakukannya, dalam hal ini adalah ancaman Pasal 378 KUHP yang menyatakan diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Persidangan terhadap PNS yang melakukan tindak pidana penipuan dilakukan oleh Hakim Pengadilan, untuk menegakan pengadilan berdasarkan bukti-bukti yang sah dan meyakinkan. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan hakim dalam rangka Penjatuhan pidana terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan tindak pidana penipuan dengan modus praktik percaloan adalah: (a) Dalam hal memberatkan yaitu perbuatan terdakwa telah merugikan orang lain (korban), terdakwa adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan meresahkan masyarakat. (b) Dalam hal meringankan yaitu terdakwa belum pernah dihukum dan terdakwa merupakan ibu dari dua orang anak yang masih kecil dan masih butuh dampingan untuk tumbuh kembangnya.

  Kata kunci: Penjatuhan Pidana, Hakim, Penipuan, PNS

  

ANALYSIS OF SENTENCES FOR CRIMINAL FRAUD BROKERING

PRACTICES OF CIVIL SERVICE CANDIDATES

ABSTRACT

  Criminal fraud mode brokering practices committed by unscrupulous civil servants is a lot going on ahead of the opening to recruit civil servants, they servants who commit criminal acts of fraud will remain punished according to the laws and regulations in force. Criminal punishment for Civil Servants who commit criminal fraud with brokering mode is a series of legal proceedings against the perpetrators who have sufficient evidence of a criminal act. The charges given to the perpetrators of the offenses adapted that does, in this case is the threat of Article 378 of the Criminal Code which states threatened because of fraud by a maximum imprisonment of four years. Proceedings against civil servants who commit criminal acts of fraud committed by the Court of Justice, to enforce the court based on the evidence that the legitimate and convincing. Factors to be considered in order to judge the criminal imposition of the civil servant who committed the crime of fraud with brokering practice mode are: (a) In the case of aggravating that defendant has harmed another person (the victim), the defendant is a Civil Servant (PNS ), and disturbing the public. (b) In the event that relieve the defendant and the defendant has not been convicted of a mother of two small children and still need assistance for growth.

  Keywords: Imposition of Criminal, Judge, Fraud, Civil Servants

  Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (rechtstats), bukan negara yang berdasar kekuasaan belaka (machtstats), oleh karena itu tata kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus disusun dalam bingkai hukum. Konsepsi Negara Hukum atau rechtstats tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

  Indonesia mempunyai sistem pemerintahan, yang mana sistem itu dijalankan oleh para pegawai-pegawai atau yang disebut dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam suatu tata pemerintahan yang baik peran suatu Pegawai Negeri memang sangat vital untuk mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat yang adil, makmur yang merata dan berkeseimbangan materiil dan spiritual.

  Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat, harus menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada masyarakat, dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai diarahkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggungjawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat.

  Setiap tahun di Indonesia selalu membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil untuk setiap instasi-instasi pemerintahan yang diperlukan adanya penambahan pegawai. Ini tentunya merupakan kesempatan bagi masyarakat yang memang bercita-cita untuk mengabdi kepada Negara sebagai Pegawai Negeri Sipil.

I. PENDAHULUAN

  Kesempatan ini pula dijadikan oleh para oknum atau orang-orang mengambil keuntungan atas orang- orang yang ingin mengambil jalan pintas menjadi pegawai negeri sipil. Para pelaku ini menawarkan kepada calon korban kalau mereka bisa memastikan para calon korban diterima sebagai pegawai negeri sipil atau disebut juga dengan calo pns, tentunya tindakan ini mencidrai dari apa yang diharapkan dari seorang PNS yaitu bersih dan bermoral. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: A.

  Bagaimanakah Penjatuhan pidana terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan tindak pidana penipuan dengan modus praktik percaloan calon Pegawai Negeri Sipil.

  B.

  Apakah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan hakim dalam rangka Penjatuhan pidana terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan tindak pidana penipuan dengan modus praktik percaloan.

  II. PEMBAHASAN A. Penjatuhan Pidana Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Melakukan Praktik Percaloan Calon Pegawai Negeri Sipil

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang, penjatuhan pidana terhadap pegawai negeri sipil yang melakukan praktik percaloan diawali dengan proses penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan setelah menerima laporan dari korban tentang adanya tindak pidana penipuan oleh Pegawai Negeri Sipil. Setelah mendapat laporan itu maka dilaksanakanlah tindakan awal yaitu penyelidikan karena laporan tersebut harus didukung oleh bukti-bukti yang kuat untuk menentukan apakah termasuk sebagai tindak pidana atau bukan.

  dengan dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung, setelah bukti- bukti dikumpulkan maka penyidik menilai dengan cermat apakah sudah cukup bukti untuk dilimpahkan kepada penuntut umum atau ternyata bukan merupakan tindak pidana. Jika bukan merupakan tindak pidana maka penyidikan dihentikan demi hukum dan kalau merupakan tindak pidana maka hasil penyidikan diserahkan kepada penuntut umum untuk ditindak lanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, yaitu dibuat surat dakwaan dan dilaksanakan persidangan terhadap terdakwa.

  pidana kepada terdakwa, seorang hakim tidak boleh menjatuhkan pidana tersebut kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah, sehingga hakim memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan terdakwalah yang bersalah melakukanya”. Alat bukti sah yang dimaksud adalah: Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa. 1 Wawancara dengan Mardison, Hakim PN Tanjung Karang tanggal 29 Oktober 2014. 2 Wawancara dengan Nikmah Rosidah, Dosen Fakultas Hukum Universitas

  B. Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Hakim Dalam Rangka Penjatuhan Pidana Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Melakukan Tindak Pidana Penipuan Dengan Modus Praktik Percaloan.

  Putusan hakim atau lazim yang disebut dengan istilah putusan Pengadilan merupakan sesuatu yang yang berperkara guna menyelesaikan sengketa diantara mereka dengan sebaik-baiknya sebab dengan putusan hakim tersebut pihak yang bersengketa mengharapkan adanya kepastian hukum dan keadilan dalam perkara yang mereka hadapi.

1 Berdasarkan hasil wawancara

  3 Dasar pertimbangan Hakim dalam

  menjatuhkan putusan pidana terhadap pelaku tindak pidana penipuan dengan modus percaloan adalah dengan dasar pertimbangan yuridis dan pertimbangan non yuridis serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Pertimbangan yang bersifat yuridis adalah pertimbangan hakim yang didasarkan pada fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan dan oleh undang - undang telah ditetapkan sebagai hal yang harus dimuat di dalam putusan. Pertimbangan yang bersifat yuridis di antaranya adalah dakwaan jaksa penuntut umum, keterangan saksi, keterangan terdakwa, barang bukti, fakta di persidangan, dan pasal - pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

2 Bahwa dalam hal menjatuhkan

  Mengenai oknum PNS yang melakukan tindak pidana penipuan percaloan, terdapat hal-hal yang 3 Taufik Makarao. Pokok-Pokok Hukum Acara Pidana . Rineka Cipta. Jakarta. memberatkan dan meringankan melakukan tindak pidana penipuan penjatuhan pidana, yaitu dalam hal dengan modus praktik percaloan memberatkan adalah terdakwa adalah adalah sebagai berikut : seorang PNS, Efek dari perbuatan a.

  Dalam hal memberatkan yaitu terdakwa lebih luas, tidak dapat perbuatan terdakwa telah mengembalikan hasil penipuan, dan merugikan orang lain (korban), bukan hanya 1 korban. terdakwa adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan

  Sedangkan dalam hal meringankan meresahkan masyarakat. adalah: belum pernah terlibat tindak b.

  Dalam hal meringankan yaitu pidana, menyesali perbuatanya, terdakwa belum pernah terdakwa adalah tulang punggung

  4

  dihukum dan terdakwa merupakan ibu dari dua orang anak yang masih kecil dan

II. SIMPULAN

  masih butuh dampingan untuk tumbuh kembangnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai DAFTAR PUSTAKA berikut:

  A. Buku-Buku

  1. pidana terhadap Ali, Mahrus. Dasar-Dasar Hukum Penjatuhan Pegawai Negeri Sipil yang Pidana . Sinar Grafika. Jakarta. melakukan tindak pidana penipuan 2012. dengan modus percaloan C.S.T. Kansil dan Christine S.T. merupakan rangkaian proses Kansil. Pokok-Pokok Hukum hukum terhadap pelaku yang telah Pidana. Pradnya cukup bukti melakukan tindak Paramita. Jakarta. 2004. pidana. Dakwaan yang diberikan Chazawi, Adami. Pelajaran Hukum terhadap pelaku disesuaikan dengan Pidana . Rajawali Pers. Jakarta. jenis tindak pidana yang 2011. dilakukanya, dalam hal ini adalah ----------, Pelajaran Hukum Pidana ancaman Pasal 378 KUHP yang

Bagian 2 . Raja Grafindo. Jakarta.

  menyatakan diancam karena 2007. penipuan dengan pidana penjara Hamzah, Andi. Asas-Asas Hukum paling lama empat tahun. Dalam Pidana. Rineka Cipta. Jakarta. 2008. penjatuhan pidana terhadap ----------, Bunga Rampai Hukum terdakwa, seorang Hakim harus Pidana Dan Acara Pidana. Ghalia memperhatikan pengaruh pidana Indonesia. Jakarta. yang dijatuhkan (pengaruh terhadap Hartono. Penyidikan dan Penegakan terdakwa, masyarakat dan terhadap Hukum Pidana . Sinar Grafika. korban serta keluarganya). Jakarta. 2010 2. yang menjadi Ismail, Mohamad.

  Aktualisasi

  Faktor-faktor pertimbangan hakim dalam rangka Pelayanan Prima Dalam Kapasitas Penjatuhan pidana terhadap Pns Sebagai Abdi Negara Dan Pegawai Negeri Sipil yang Abdi Masyarakat . Mandar Maju.

  Bandung. 2003. 4 Kartanegara, Satochid. Kumpulan

  Wawancara dengan Mardison, Hakim PN Catatan Kuliah Hukum Pidana II ,

  PTIK Angkatan V, Tahun 1954- ----------, Profesionalisme Pegawai 1955.

  Negeri Sipil Di Era Otonomi Lamintang, P.F. Dasar-Dasar Hukum Daerah . Tarsito. Bandung. 2008. Pidana Indonesia. PT. Citra Aditya Situmorang, Victor M. Aspek Hukum

  Bakti. Bandung. 1996. Pengawasan Di Lingkungan M. Sholehuddin. Sistem Sanksi Dalam Aparatur Pemerintah . Rineka . Grafindo Persada. Cipta. Jakarta. 1994.

  Hukum Pidana

  Jakarta. 2003. ----------, Tindak Pidana Pegawai Marpaung, Leden. Proses Penanganan Negeri Sipil . Rineka Cipta. Jakarta.

  Perkara Pidana. Sinar Grafika. 1994.

  Jakarta. 2011 Soekanto, Soerjono. Pengantar Muladi dan Barda Nawawi Arief. Teori Rineka Cipta.

  Penelitian Hukum.

  Alumni Bandung. 1992. Taufik Makarao. Pokok-Pokok Hukum Mulyadi, Lilik. Seraut Wajah Putusan Acara Pidana . Rineka Cipta.

  Hakim Dalam Hukum Acara Jakarta. 2004.

  . Citra Aditya Bhakti. ----------,

  Pidana Pembaharuan Hukum Bandung. 2010. Pidana . Kreasi Wacana.

  Nawawi Arief, Barda. Bunga Rampai Yogyakarta. 2005.

  Kebijakan Hukum Pidana . Kencana. Tiena Masriani, Yulies. Pengantar Jakarta. 2011. Hukum Indonesia. Sinar Grafika.

  Projodikoro, Wiryono. Jakarta. 2004.

  Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia . PT

  Eresco .Jakarta. 2002. Undang-Undang : Rahardjo, Satjipto. Bunga Rampai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

  Permasalahan Dalam Sistem (KUHP) Peradilan Pidana . PPKPH. Jakarta. Rancangan Undang-Undang Kitab

  1998. Undang-Undang Hukum Pidana Sedarmayanti. Manajemen Sumber 2010 (RUU KUHP 2010)

  Daya Manusia Pemerintahan . Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

  Grasindo. Jakarta. 2005. 2010

Dokumen yang terkait

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP PENGULANGAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH ANAK Oleh Hety Ratna Novitasari, Firganefi, Dona Raisa Monica (Email: hetyratnaymail.com) ABSTRAK - ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP PENGULANGAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUN

0 1 12

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ORANG YANG MENGGUNAKAN IDENTITAS PALSU SEBAGAI DOKTER Oleh: INDRA SUKMA Email : Indrasukma.1992gmail.com ABSTRAK - PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ORANG YANG MENGGUNAKAN IDENTITAS PALSU SEBAGAI DOKTER

0 0 12

ANALISIS PRAKTIK DIVERSI PERKARA ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS

0 0 8

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK YANG MEMBANTU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi Putusan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang Nomor: 124Pid.2011PT.TK.) Oleh M. Fikram Mulloh Khan ABSTRAK - ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK YANG MEMBANTU PENCURI

0 0 11

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (STUDI KASUS NO. 281/Pid.B/2013/PN.TK)

1 6 12

KOORDINASI PENYIDIKAN ANTARA PPATK DAN KPK DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

0 0 13

PERLINDUNGAN HUKUM LINGKUNGAN TERHADAP KAWASAN REKLAMASI PANTAI TELUK LAMPUNG DI KECAMATAN BUMI WARAS KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 14

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PELAPORAN PALSU KEHILANGAN SEPEDA MOTOR DI POLRES LAMPUNG SELATAN OLEH Burnawan M. Rusdi, Mahasiswa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Email: burnawan_mrusdiyahoo.com, Nikmah Rosida

0 0 11

PERLINDUNGAN TERHADAP KEBEBASAN BURUH UNTUK IKUT SERTA DALAM ORGANISASI SERIKAT BURUH DI KOTA BANDAR LAMPUNG

2 22 14

UPAYA PENANGGULANGANKEJAHATAN PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi di Wilayah Provinsi Lampung)

0 0 13