5 Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia

  

Laporan Keuangan Relevan dan

Reliable

  • Pasar Modal

    Standar

    Kerangka

  yang efsien

Akuntansi

Konseptual Berkualitas • Keputusan yang tepat

Laporan

  Manajemen Keuangan Informasi yang Corporate yang Relevan berkualitas

  Governance

dan Reliable

Independen

  Dampak informasi Kualitas assimetri Standar Audit

  Audit

  1.Adverse selection Kompeten

  2.Moral hazard Standar Akuntansi

  • Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

  keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)

  • Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada

  pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun

  • Memudahkan auditor dalam mengaudit
  • Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk

  menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

  • Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga

  penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing- masing pengguna.

  • Program studi akuntansi menghasilkan lulusan yang

    akan menyusun; mengaudit atau menggunakan laporan keuangan.
  • Salah satu kompetensi lulusan dapat menyusun laporan keuangan sesuai standar menjadi

Sejarah Akuntansi di Sejarah Akuntansi di Indonesia Indonesia

  • • Tahun 1747 ketika ditemukan praktik

    pembukuan yang dijalankan oleh Amphioen Societeit yang berpusat di Jakarta. Di era penjajahan Belanda menerapkan pembukuan dengan sistem pembukuan berpasangan, dan menganut sistem kontinental.
  • • Tahun 1957, konfrontasi Irian Barat berakibat

    seluruh pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda ditarik kembali dan dapat melanjutkan studinya kembali diberbagai negara, termasuk diantaranya Amerika Serikat, sehingga mulai digunakan sistem anglo saxon.

  • IAI berdiri 23 desember 1957, didirikan oleh 11 Akuntan Indonesia pertama.
  • • 3 tonggak perkembangan akuntansi di Indonesia

    :

Pertama, (1973 – 1984)

  1973 IAI melakukan kodifkasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, dalam satu buku yang berjudul Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

  Kedua, 1984, Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International Accounting Standards Committee). Ketiga, 1994 IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan mengkodifikasikannya dalam buku Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994. Sejak tahun 1994, IAI juga memutuskan untuk melakukan

  harmonisasi dengan standar akuntansi internasional 1994-1998 Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan ( Komite SAK), (1998) diubah lagi menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).

  

   Disusun oleh Dewan Standar Akuntansi

  

   Disusun oleh FASB (Financial Accounting Standard Board)

   Sebelumnya APB (Accounting Principles Board)  APBOs

  

Sebelumnya lagi Committe on Accounting Procedures  ARBs

  

   Disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board

   Sebelumnya International Accounting Standard Committee dengan produk International Accounting Standard

  Standar Akuntansi

PSAK  Indonesia

SFAS dan SFAC dari US-GAAP USA

IFRS dan IAS  Internasional

  Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

   

PernyataanStandar Akuntansi

PernyataanStandar Akuntansi Keuangan Keuangan

   Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifkan - SAK-ETAP Publik signifkan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah – SAK

   Standar Akuntansi Syari’ah – SAK

   Syariah

Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan

   

Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP - SAP

   IFRS hanya diadopsi PSAK  SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 Juli 2009  Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010

PSAK SYARIAH

   Basis transaksi

   Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah

  

Pengembangan dengan model PSAK umum

namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI

   PSAK 100 – PSAK 106

   Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna

  Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

  

Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005

   PP 71 tahun 2010

Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP

  

Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD:

   instansi pemerintah pusat

   Instansi pemerintah daerah

   BLU (digabung), BUMN (sbg investasi)  PSAK

   Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45.

   Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik

   ETAP adalah entitas yang:

  1. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan

  2. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general

purpose fnancial statement) bagi pengguna eksternal.

   Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.

   Lebih sederhana antara lain:

  

1. Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan

2.

  Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.

  3. Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan

4. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan .

   Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP

PSAK – IFRS BASED

   Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.

   Dapat diterapkan oleh entitas lainya.  Basis transaksi, bukan basis industri. 

  Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan 

  Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012

IFRS - PSAK

   Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru)

   Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan.

   Substansi / konseptual

   Redaksional

   Tanggal efektif

   Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.

  

Setelah konvergensi IFRS  PSAK akan berkembang

dinamis mengikuti IFRS

Mengapa IFRS ?

   Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard.

   Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum.

   Hasil dari pertemuan pemimpin negara G 20 forum di Washington DC, 15 November 2008 :

  

“Strengthening Transparency and Accountability”

   Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan

kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision

and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards .”

Manfaat IFRS

  Menghilangkan hambatan arus Memberikan Meningkatkan daya modal internasional informasi yang banding laporan dengan mengurangi berkualitas di pasar keuangan. perbedaan dalam modal internasional ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan Meningkatkan bagi perusahaan kualitas pelaporan multinasional dan keuangan menuju biaya untuk analisis “best practise”. keuangan bagi para analis. Karakteristik IFRS 

IFRS menggunakan “Principles Base “ :

   Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

   Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

   Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

   Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri

(perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

   Mengharuskan pengungkapan ( disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

Karakteristik IFRS ??

  Principle Based : Judgment Dinamis Fair Value Lebih banyak Pengungkap an Tahap Adopsi 2007 -2010 Adopsi seluruh

  IFRS ke dalam SAK Tahap Persiapan Akhir (2011) Penyiapan akhir infrastruktur pendukung Tahap Implementasi

  (2012) Penerapan SAK yang sudah mengadopsi IFRS

  Proses konvergensi tersebut bisa digambarkan dalam road map konvergensi pada Gambar di bawah ini :

  • 3 PSAK
  • 16 PSAK
  • 11 PSAK
  • 22 PSAK
  • 3 PSAK
  • 16 PSAK
  • 11 PSAK
  • 22 PSAK
  • 8 PSAK (2015)
  • 8 PSAK (2015)
  • 1 ISAK
  • 6 ISAK
  • 12 ISAK
  • 1 ISAK
  • 1 ISAK
  • 6 ISAK
  • 12 ISAK
  • 1 ISAK
  • 3 ISAK (2014)
  • 3 ISAK (2014)
  • 9 PPSAK
  • 1 PPSAK
  • 3 PPSAK
  • 2 PPSAK
  • 9 PPSAK
  • 1 PPSAK
  • 3 PPSAK
  • 2 PPSAK
  • 1 PISAK
  • 1 PISAK
  • 1 PPSAK (2014)
  • 1 PPSAK (2014)

  a. IAS 41 Agriculture

  b. IFRS Revenue from Contract with Customers c. Leases

  a. IFRS 4 Insruance Contract

  d. IFRS 9 Instrumen Keuangan Diskusi IFRS

  b. IFRS Revenue from Contract with Customers c. Leases

  a. IFRS 4 Insruance Contract

  d. IAS 36 Impairment Diskusi IFRS

  c. IAA 32/39 Financial Instrument

  b. IFRIC 21 Levies

  IAS / IFRS dalam proses adopsi:

  Roadmap IFRS di Indonesia Efektif < 2010 Efektif < 2010

  d. IAS 36 Impairment

  c. IAA 32/39 Financial Instrument

  b. IFRIC 21 Levies

  a. IAS 41 Agriculture

  IAS / IFRS dalam proses adopsi:

  Efektif 2014&2 015 Efektif 2014&2 015

  Efektif 2013 Efektif 2013

  Efektif 2012 Efektif 2012

  Efektif 2011 Efektif 2011

  d. IFRS 9 Instrumen Keuangan

  

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU

EFEKTIF PER 1 JANUARI 2016  

  No Tanggal

  Standar Akuntansi Keuangan .

  Pengesahan

  1

  27 Agustus 2014

  2

  27 Agustus 2014

  3

  27 Agustus 2014

  4

  18 November 2015

  

  5

  18 November 2015

  6

  18 November 2015

  

  7

  27 Agustus 2014

  

  8

  27 Agustus 2014

  

  9

  18 November 2015

  10

  27 Agustus 2014

  11

  18 November

  

  2015

  12

  18 November 2015

  13

  27 Agustus

  

  2014

  14

  18 November 2015

  15

  18 November 2015

  16

  27 Agustus 2014

  21

  27 Agustus 2014

  22

  27 Agustus 2014

  23

  11 Desember 2012

  

  24

  11 September 2012

  

  25

  23 Desember 1997

  

  26

  8 April 2011

  

  27

  27 Agustus 2014

  28

  29 April 2014

  29

  29 April 2014

  

  30

  18 November 2015

  31

  29 April 2014

  

  32

  27 Agustus 2014

  33

  18 November

  

  2015

  34

  27 Agustus 2014

  

  35

  27 Agustus 2014

  

  36

  27 Agustus 2014

  

  37

  27 Agustus 2014

  38

  27 Agustus 2014

  

  39

  27 Agustus 2014

  

  40

  18 November 2015

  

  41

  18 November 2015

  42

  18 November 2015

   

  43

  18 November 2015

  44

  14 September 2016

  

  45

  27 Agustus 2014

  

  46

  27 Agustus 2014

  

  47

  27 Agustus 2014

  

  48

  27 Agustus 2014

  

  49

  27 Agustus 2014

  

  50

  27 Agustus 2014

  

  51 – 

  1 Oktober 2014

  

  52

  27 Agustus 2014

  53

  27 Agustus 2014

  

  54

  27 Agustus 2014

  

  55

  27 Agustus 2014

  

  56

  27 Agustus 2014

  

  57

  18 Mei 2011

  

  58

  27 Agustus 2014

  

  59

  27 Agustus 2014

  60

  27 Agustus 2014

  

  61

  29 November 2011

  62

  27 Agustus 2014

  

  63

  27 Agustus 2014

  

  64

  27 Agustus 2014

  

  65

  27 Agustus 2014

  

  66

  28 Oktober 2015

  

  67

  16 Juni 2009

  

  68

  5 Desember 2009

  

  69

  22 Desember 2009

  

  70

  15 Desember

  

  2009

  

  71

  15 Desember

  

  2009

  

  72

  1 Februari 2011

  

  73

  11 Agustus 2011

  

  74

  8 April 2011

  

  75

  20 Desember 2011

  

  76

  20 Desember 2011

  

  77

  28 Juni 2011

  

  78

  12 Juli 2013