Analisis tata letak fasilitas produksi d

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI
DENGAN ALGORITMA CRAFT UNTUK MENURUNKAN
ONGKOS MATERIAL HANDLING PADA BAGIAN
SUZUKI ORIGINAL COMPONENT DI PT. MEKAR ARMADA JAYA
MAGELANG
Moehamad Aman, Eko Muh Widodo, Farida Laila Fadhilah
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
Email : maman6366@gmail.com
ABSTRAK
Kelancaran aliran produksi salah satunya sangat ditentukan oleh adanya tata cara
pengaturan fasilitas–fasilitas produksi, dengan tujuan untuk mengatur area lantai kerja
dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi sehingga
dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Pada PT. Mekar Armada
Jaya Magelang dalam proses produksi di bagian Suzuki Original Component (SOC)
untuk aliran bahan terlihat masih terdapat kegiatan yang bolak-balik. Hal ini
mengakibatkan proses produksi terganggu atau terhenti. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka dilakukan penelitian untuk meningkatkan kelancaran proses produksi
dengan menelaah tata letak fasilitas dengan metode CRAFT (Computerized Relative
Allocation of Facilities Technigues), metode ini dapat menukarkan lokasi kegiatan pada
tata letak awal untuk menemukan pemecahan yang lebih baik berdasarkan aliran bahan.

Keunggulan CRAFT adalah mampu menetapkan lokasi khusus dan waktu proses
komputer pendek. Hasil analisis menunjukkan besarnya total frekuensi aliran material
untuk jarak Rectilinear dan Euclidean sebesar 537,05, besarnya total jarak untuk jarak
Rectilinear sebesar 3.799,59 meter dan untuk Euclidean sebesar 7.803,18 meter. Besar
total OMH untuk jarak Rectilinear sebesar Rp. 339.322.477,00 dan untuk jarak
Euclidean sebesar Rp. 43.119.748,00. Hasil pengolahan algoritma CRAFT yang paling
optimal adalah berdasarkan pengukuran jarak Euclidean dengan pertukaran 2
departemen diikuti 3 departemen. Penurunan total jarak sebesar 1.458,85 meter atau
turun sebesar 22,989 %, sedangkan penurunan total OMH sebesar Rp. 41.862.590,76
atau turun sebesar 33,29 %.
Kata Kunci : fasilitas produksi, algoritma CRAFT, ongkos material handling.

Pendahuluan
Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas merupakan cara pengaturan fasilitasfasilitas
pabrik
untuk
menunjang
kelancaran
proses
produksi

(Wignjosoebroto, S., 1996). Tata letak pabrik ini meliputi perencanaan dan pengaturan
letak mesin, peralatan, aliran bahan dan orang-orang yang bekerja pada masing-masing
stasiun kerja. Jika disusun secara baik, maka operasi kerja menjadi lebih efektif dan
efisien.
PT. Mekar Armada Jaya Magelang merupakan industri karoseri yang terbesar di
Indonesia. Pada bagian Suzuki Original Component ( SOC ) tata letak fasilitas yang ada
terdiri dari 7 departemen dan 3 gudang, yaitu Departemen Cutting and Drawing, Hand
Made, Trimming, Sub Assembling, Metal Finish Component, Metal Finish Assy, dan
Departemen Packing. Untuk gudang yang ada adalah Gudang Plat Dasar, Gudang Plat
Pendukung, dan Gudang Komponen Pendukung. Untuk aliran proses produksinya
meliputi Cutting Blank Size yang diteruskan proses Drawing, kemudian proses Trimming,

Simposium Nasional RAPI 2004

setelah itu proses Hand Made. Proses berikutnya adalah proses Metal Finish
Component, Sub Assembling, dilanjutkan proses Metal Finish Assy, dan proses terakhir
adalah Packing.
Dalam proses produksi tersebut, aliran bahan (material handling) terlihat bolakbalik. Hal ini mengakibatkan proses produksi terganggu atau akan berhenti, karena
material handling akan sejalan dengan pelaksanaan proses produksi. Selama proses
produksi berlangsung, material handling akan selalu muncul. Perlu diingat bahwa

material handling adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan, pemindahan,
pembungkusan (pengepakan), penyimpanan, sekaligus pengendalian atau pengawasan
dari bahan atau material dengan segala bentuknya, atau proses pemindahan bahan dari
satu lokasi ke lokasi lain ( Wignjosoebroto, S., 1996 ).
Kondisi tersebut menyebabkan proses produksi berlangsung lama dan dengan tata
letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat dalam
perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil bagi perusahaan.
Perencanaan layout yang cermat tanpa diimbangi perencanaan material handling
yang baik, akan sia-sia untuk diterapkan. Sebab akan terjadi kesulitan pemindahan bahan,
arus bahan baku sampai produk akhir terganggu, akibat lebih jauh tingkat produktivitas
perusahaan menurun. Oleh karena itu perlu sekali dilakukan perencanaan tata letak
fasilitas dan perencanaan material handling. Hal ini dapat dilakukan dengan metode
penyusunan layout yang tepat yang akan menghasilkan perencanaan layout fasilitas baru
yang terbaik.
Salah satu metode yang digunakan untuk perbaikan tata letak fasilitas yang
menggunakan sarana komputer adalah algoritma CRAFT. Algoritma CRAFT memiliki
berbagai kelebihan antara lain kemampuan untuk menetapkan lokasi khusus, waktu
proses komputer pendek, memiliki berbagai arti matematis, dapat digunakan untuk tata
letak kantor serta biaya dan penghematan tercetak. Untuk data-data yang diperlukan
sebagai input adalah urutan proses produksi, tipe tata letak, luas area lantai kerja, pola

aliran bahan, sistem pemindahan bahan, dan data – data lain yang terkait. (Apple, J. M.,
1990).
Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan suatu penelitian guna
mengevaluasi dan menentukan kembali tata letak fasilitas produksi dan pemindahan
bahan yang diterapkan pada bagian Suzuki Original Component ( SOC ) PT. Mekar
Armada Jaya Magelang agar Ongkos Material Handling (OMH) dapat mengalami
penurunan.

Perumusan Masalah
1.

Bagaimana pola aliran bahan tata letak awal dan tata letak usulan pada bagian
Suzuki Original Component ( SOC ) ?
2.
Bagaimana sistem pemindahan bahan pada bagian Suzuki Original Component
( SOC ) ?
3.
Berapa total jarak tempuh dan total Ongkos Material Handling (OMH) tata letak
awal dibandingkan tata letak usulan ?
4.

Bagaimana membuat suatu usulan tata letak fasilitas yang dapat menurunkan
OMH dengan menggunakan algoritma CRAFT ?

Tujuan Penelitian
1.

Mengetahui pola aliran bahan tata letak awal dan tata letak usulan pada bagian
Suzuki Original Component ( SOC ).
2.
Mengetahui sistem pemindahan bahan pada bagian Suzuki Original Component
( SOC ).
3.
Menentukan besar total jarak tempuh dan total Ongkos Material Handling
(OMH) tata letak awal dibandingkan tata letak usulan

Simposium Nasional RAPI 2004

4.

Membuat suatu usulan tata letak fasilitas yang dapat menurunkan OMH dengan

menggunakan algoritma CRAFT .

Manfaat Penelitian
1.

Diketahuinya pola aliran bahan tata letak awal yang merupakan petunjuk utama
dalam perencanaan tata letak usulan dan tata letak usulan dalam pola aliran bahan
disesuaikan dengan pola aliran bahan dan luas dari masing-masing departemen yang
ada yang memberikan pola aliran bahan paling tepat untuk bagian Suzuki Original
Component ( SOC ), dimana fasilitas-fasilitas produksi diletakkan didalamnya.
2.
Diketahuinya sistem pemindahan bahan yang digunakan, berguna dalam
merencanakan usulan perbaikan tata letak dalam hal penyesuaian hasil tata letak
usulan dengan sistem pemindahan bahan agar didapatkan proses optimal.
3.
Total jarak tempuh dan Ongkos Material Handling (OMH) tata letak awal akan
dibandingkan dengan tata letak usulan. Disini dapat diketahui apakah terjadi
penurunan untuk total jarak tempuh dan Ongkos Material Handling (OMH) sehingga
dapat diketahui apakah tata letak usulan memberikan alternatif pemecahan masalah
yang ada.

4.
Rencana usulan tata letak fasilitas dengan terjadinya penurunan Ongkos Material
Handling (OMH) menggunakan algoritma CRAFT memberikan manfaat bagi
perusahaan untuk meninjau kembali tata letak fasilitas yang diterapkan. Apakah
sudah efisien dan efektif serta memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan proses
produksi pada bagian Suzuki Original Component ( SOC ).

Asumsi-asumsi
1.

Tinggi lantai pada bagian Suzuki Original Component
( SOC ) adalah sama.

2.
3.
4.

5.
6.


Luas area lantai pada bagian Suzuki Original
Component ( SOC ) adalah tetap, tidak dapat diperluas.
Tata letak mesin dan peralatan dapat diubah, sesuai
dengan kebutuhan tata letak usulan.
Gaji tenaga kerja yang melakukan pemindahan bahan
adalah Rp. 300.000,00 per bulan. Untuk 1 bulan ada 24 hari kerja, sehingga biaya
tenaga kerja per hari adalah Rp. 12.500,00, sedangkan jumlah hari dalam 1 tahun =
288 hari.
Seluruh lantai departemen berbentuk persegi dan
departemen dummy
dianggap sebagai departemen tidak tetap dengan frekuensi
pemindahan bahan = 0, dan Ongkos Material Handling (OMH) = 0.
Perubahan tata letak fasilitas tidak mengganggu proses
produksi.

Penentuan Besarnya Frekuensi Aliran Bahan
Untuk menentukan besarnya frekuensi aliran bahan, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah besarnya jumlah produksi per periode, urutan proses produksi,
jumlah alat pemindahan bahan, dan kapasitas alat pemindahan bahan


Tabel 1. Frekuensi Aliran Bahan
Dari Ke

Jumlah
Unit/hari

Berat/Unit
(Kg)

Kapasitas
Angkut
(unit)

1

2

3

4


Jumlah
Alat
Angkut
(orang)
5

Frekuensi
6

Simposium Nasional RAPI 2004

1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D

3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16

59,2
59,2
28,8
28,8
53
53
53
53
53
53
107
107
107
107
107
107

8
8
8
8
8
8
13
14
8
8
14
8
8
10
10
8

1
1
1
8
4
8
27
17
14
15
27
8
14
17
15
2
Jumlah
Rata-rata

118,4
118,4
57,6
7,2
26,5
13,25
2,4
3,6
7,7
7
4,5
26,8
15,3
10
11,4
107
537,05
33,57

Sumber : SOC PT. Mekar Armada Jaya Magelang
Besarnya frekuensi aliran bahan ini merupakan masukan CRAFT yang diisikan
dalam interdepartemental flows. Selain itu digunakan untuk menentukan jarak total
pemindahan bahan antar gudang atau departemen.
Besarnya frekuensi aliran bahan sama nilainya untuk kedua macam pengukuran
jarak yang digunakan (rectilinear dan euclidean). Di sini dibuat dalam bentuk peta Dari–
Ke frekuensi aliran material rectilinear dan euclidean dimana untuk departemen dummy
tidak ada frekuensi aliran material sehingga nilainya diisi dengan nol (0).

Penentuan Jarak Total Pemindahan Bahan Antar Departemen
dan Gudang
Untuk menentukan jarak total pemindahan bahan antar departemen dan gudang,
diperlukan pengukuran jarak terlebih dahulu. Di sini dilakukan pengukuran jarak
rectilinear dan euclidean, di mana tidak diperhatikan adanya aisle (jalan lintasan),
sehingga pengukuran dilakukan secara langsung dari masing-masing titik tengah dari
gudang dan departemen.
1. Jarak Antar Gudang dan Departemen
a. Jarak Rectilinear
Jarak rectilinear = [ X – a ] + [ Y – b ]
Perhitungan jarak dari gudang 1 departemen A sebagai berikut.
Jarak rectilinear = [ 53 – 24 ] + [ 18,5 – 12 ] = 35,5 meter
Dengan cara yang sama dapat dihitung masing-masing jarak antar
departemen dan gudang. Perhitungan jarak rectilinear dapat dilihat pada
lampiran. Untuk hasil perhitungannya sebagai berikut.
Tabel 2. Jarak Rectilinear Antar Departemen dan Gudang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Dari – Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F

Jarak ( m )
35,5
28,5
89,5
16,5
7,5
17,5
26,5
9
13,5
21

Simposium Nasional RAPI 2004

11
12
13
14
15
16

A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

19
9,5
3,5
9,5
12
2,5

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
untuk semua perhitungan digunakan skala (1 : 200 ).
b. Jarak Euclidean
Jarak euclidean = {( X – a )2 + ( Yang – b )2 }½
Perhitungan jarak dari gudang 1 ke departemen A sebagai berikut.
Jarak eucledean = { ( 53 – 24 )2 + ( 18,5 – 12)2 }½ = 29,72 meter
Dengan cara yang sama dapat dihitung masing-masing jarak antar
departemen dan gudang. Perhitungan jarak euclidean dapat dilihat pada
lampiran. Untuk hasil perhitungannya adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Jarak Euclidean Antar Gudang dan Departemen
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Dari - Ke
2
1–A
1–2
2–A
2–B
3–A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

Jarak ( m )
3
29,72
42,24
42,24
18,61
18,79
27,51
36,62
31,06
36,96
38,35
19
9,5
11,24
11,10
9,82
4,27

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah

2. Jarak Total Pemindahan Bahan Antar Departemen dan Gudang
a. Jarak Total Pemindahan Bahan Rectilinear
Untuk perhitungan jarak total pemindahan bahan rectilinear diperoleh
dengan rumus jarak rectilinear X frekuensi
Tabel 4. Jarak Total Pemindahan Bahan (rectilinear)
Dari - Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D

Jarak ( m )
35,5
28,5
89,5
16,5
7,5
17,5
26,5
9

Frekuensi
118,4
118,4
57,6
7,2
26,5
13,25
2,4
3,6

Total Jarak (m)
651,2
845,31
644,4
118,8
198,75
231,88
6
5,4

Simposium Nasional RAPI 2004

3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

13,5
21
19
9,5
3,5
9,5
12
2,5

7,7
7
4,5
26,8
15,3
10
11,4
107
Jumlah
Rata-rata

103,95
147
85,5
254,6
7,5
9,5
136,8
267,5
3799,59
237,47

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
b. Jarak Total Pemindahan Bahan Euclidean
Jarak total pemindahan bahan euclidean dihitung dengan rumus jarak
euclidean X frekuensi.
Tabel 5. Jarak Total Pemindahan Bahan (euclidean)
Dari- Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

Jarak ( m )
29,72
42,24
42,24
18,61
18,79
27,51
36,62
31,06
36,96
38,35
19
9,5
11,24
11,10
9,82
4,27

Frekuensi
118,4
118,4
57,6
7,2
26,5
13,25
2,4
3,6
7,7
7
4,5
26,8
15,3
10
11,4
107
Jumlah
Rata-rata

Total jarak ( m )
3518,85
1039,10
304,13
133,99
497,94
364,51
87,89
111,82
284,59
268,45
85,5
254,6
171,97
111
111,95
456,89
7803,18
478,69875

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Penentuan Ongkos Material Handling ( OMH/m/hari dan Total OMH ) Antar
Departemen dan Gudang
Penentuan OMH ini akan dijadikan input CRAFT yang diisikan pada
Unit Flow Contribution.
Pada bagian Suzuki Original Component (SOC), hampir seluruh proses
pemindahan bahan, dilakukan oleh tenaga manusia. Kegiatan material handling yang
dibantu oleh alat angkut (fork lift truck) adalah Dari gudang 1 ke departemen A,
gudang 1 ke gudang 2, dan gudang 2 ke departemen A.
Berikut ini besarnya OMH/m/hari masing-masing pengukuran jarak
1. Jarak rectilinear
Perhitungan rectilinear adalah OMH/m/hari dari gudang 1 ke departemen A
sebagai berikut.
a. Jenis Peralatan
Nama alat
: Fork Lift Truck
Operator
: 1 orang
Harga beli
: ± 15 juta
Umur ekonomis
: 5 tahun

Simposium Nasional RAPI 2004

Biaya perawatan/hari
Biaya peralatan/hari :
 Harga Beli
 Umur Ekonomis

 Rp. 15 juta

: Rp. 5.500,00

288



hari 

1



1

X



biaya

perawatan/ hari

=  5 tahun X 288 hari   Rp. 5.500,00


= Rp. 15,917,00 ~ Rp. 15,920,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 300.00,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 12.500,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 15.920,00 + Rp. 12.500,00 = Rp. 28.420,00
d. OMH/m/hari =

Total OMH
28420
=
= Rp. 43,64, 00
Total Jarak
651,2

Perhitungan untuk menentukan besarnya OMH/m/hari dapat dilihat pada
lampiran. Untuk hasil perhitungan OMH/m/hari sebagai berikut.
Tabel 6. Jumlah OMH/m/hari (rectilinear)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Dari - Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

OMH/m/hari
43,64
33,62
44,10
841,75
251,57
431,26
250
39351,85
481
1275,5
3947,37
392,77
23333,33
2236,84
1370,61
93,46

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Besarnya OMH/m/hari (rectilinear) dibuat dalam bentuk peta Dari–Ke
OMH/m/hari rectilinear yang akan diisikan dalam unit flow contribution di
mana departemen dummy besarnya OMH tidak ada, maka diisi dengan nol
(0).
Besarnya nilai OMH ditentukan dengan mengalikan OMH/m/hari dengan
total jarak rectilinear. Hasil perhitungan OMH adalah sebagai berikut.
Tabel 7. OMH Rectilinear Tata Letak Awal
Dari - Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A

OMH/m/hari
43,64
33,62
44,10
841,75
251,57

Total Jarak
651,2
845,31
644,4
118,8
198,75

OMH
28418,36
28419,32
28418,04
99999,9
49999,54

Simposium Nasional RAPI 2004

3–B
3–C
3–D
3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

431,26
250
39351,85
481
1275,5
3947,37
392,77
23333,33
2236,84
1370,61
93,46

231,88
6
5,4
103,95
147
85,5
254,6
7,5
9,5
136,8
267,5
Jumlah
Rata-rata

100000,57
337500
212499,99
49999,95
187498,5
337500,135
99999,24
174999,98
212499,8
187088,27
25000,55
339322477
21207654,81

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Jadi total OMH untuk jarak rectilinear tata letak awal adalah
Rp. 339.322.477,00
2. Jarak Euclidean
Sebagai contoh perhitungan OMH/m/hari euclidean dari gudang 1 ke departemen
A sebagai berikut.
a. Jenis Peralatan
Nama alat
: Fork Lift Truck
Operator
: 1 orang
Harga beli
: ± 15 juta
Umur ekonomis
: 5 tahun
Biaya perawatan/hari
: Rp. 5.500,00
Biaya peralatan/hari :
 Harga Beli
 Umur Ekonomis

 Rp. 15 juta

1

X

288 hari

1







biaya

perawatan/ hari



=  5 tahun X 288 hari   Rp. 5.500,00


= Rp. 15,917,00 ~ Rp. 15,920,00
b. Biaya Tenaga kerja (Operator)
Gaji 1 orang tenaga kerja/bulan = Rp. 300.00,00
1 bulan = 24 hari kerja
Gaji 1 orang tenaga kerja/hari = Rp. 12.500,00
c. Total OMH
Total OMH = biaya peralatan/hari + gaji tenaga kerja/hari
= Rp. 15.920,00 + Rp. 12.500,00 = Rp. 28.420,00
d. OMH/m/hari =

Total OMH
28420
=
= Rp. 8,08, 00.
Total Jarak
3518,85

Perhitungan untuk menentukan besarnya OMH/m/hari dapat dilihat pada
lampiran. Untuk hasil perhitungan OMH/m/hari sebagai berikut.
Tabel 8. Jumlah OMH/m/hari (euclidean)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Dari - Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F

OMH/m/hari
8,08
27,35
93,45
746,32
100,41
274,34
3840,03
1900,38
614,92
698,45

Simposium Nasional RAPI 2004

11
12
13
14
15
16

A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

3947,37
392,77
1017,62
1914,41
1674,85
54,71

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Besarnya OMH/m/hari (euclidean) dibuat dalam bentuk peta Dari–Ke
OMH/m/hari rectilinear yang akan diisikan dalam unit flow contribution
dimana departemen dummy besarnya OMH tidak ada dan diisikan dengan nol
(0).
Besarnya nilai OMH ditentukan dengan mengalikan OMH/m/hari dengan total
jarak euclidean. Hasil perhitungan OMH adalah sebagai berikut.
Tabel 9. OMH Euclidean Tata Letak Awal
Dari - Ke
1 –A
1–2
2 –A
2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

OMH/m/hari
8,08
27,35
93,45
746,32
100,41
274,34
3840,03
1900,38
614,92
698,45
3947,37
392,77
1017,62
1914,41
1674,85
54,71

Total Jarak
8,08
27,35
93,45
746,32
100,41
274,34
3840,03
1900,38
614,92
698,45
3947,37
392,77
1017,62
1914,41
1674,85
54,71
Jumlah
Rata-rata

OMH
65,2864
748,0225
8732,903
556993,5
10082,17
75262,44
14745830
3611444
378126,6
487832,4
15581730
154268,3
1035550
3664966
2805123
2993,184
43119748
2694984,245

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Jadi total OMH
Rp. 43.119.748,00

untuk

jarak

Euclidean

tata

letak

awal

adalah

Menentukan Pola Aliran Bahan Departemen Tata Letak Awal
Pola umum aliran bahan tiap-tiap operasi sesuai dengan pola aliran
berdasarkan proses perakitan berbentuk Combination Assembly Line Pattern. Di
mana untuk bentuk ini memerluan lintasan yang panjang.

Membuat Peta Dari–Ke
Untuk peta dari-ke frekuensi aliran bahan
(yang diisikan pada
interdepartemental flows) sesuai pada gambar 1 dan peta Dari–Ke Ongkos Material
Handling (OMH) yang akan diisikan pada Unit Flow Contribution sesuai pada
gambar 2 dan gambar 3.

Penyesuaian Hasil Pengolahan CRAFT

Simposium Nasional RAPI 2004

Dari pengolahan CRAFT, didapatkan hasil yang paling optimal
berdasarkan pengukuran jarak euclidean pada pertukaran 2 departemen diikuti 3
departemen, didapatkan total kontribusi sebesar Rp. 722.000,00.

Analisis Penurunan Total Jarak dan Total OMH
1. Penentuan Titik Tengah (Koordinat) masing-masing departemen dan gudang tata
letak usulan.
Penentuan ini dilakukan untuk menghitung jarak antar departemen atau gudang
tata letak usulan. Berikut ini tabel koordinat masing-masing departemen dan
gudang tata letak usulan

Tabel 10. Koordinat Masing-masing Gudang dan Departemen
No

Nama Departemen

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1 (gudang Plat Dasar )
2 (Gudang Plat Pendukung)
3 (Gudang Komponen pendukung)
A (Cutting and Drawing)
B (Hand made)
C (Trimming)
D (Sub Assembling)
E (Metal Finish Component)
F (Metal Finish Assy)
G Packing)

Koordinat
X
Y
36,5
23,5
23,5
15
15
12
24
10,5
7
14,5
5
9
14,5
18,5
5
17
14
22,5
20,5
23,5

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Data titik tengah (koordinat) diperoleh dari gambar tata letak usulan dengan skala
(1 : 200)
2. Penurunan Total Jarak dan Total OMH Tata Letak Usulan
Setelah titik tengah (koordinat) dari masing-masing departemen dan gudang
diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan total jarak dan OMH
dari masing-masing departemen dan gudang tata letak baru. Penentuan ini
digunakan untuk mengetahui besarnya penurunan total jarak dan total OMH pada
tata letak usulan. Karena tata letak usulan dihasilkan oleh pengukuran jarak
euclidean, maka perhitungan jarak, total jarak, dan OMH tata letak baru hanya
untuk pengukuran euclidean saja. Perhitungan jarak adalah sebagai berikut.
Jarak rectilinear = [ X – a ] + [ Y – b ]
Dari 1 – A jaraknya ={[36,5 – 24]2 + [ 23,5 – 10,5]2 }½ = 18,03 meter
Perhitungan total jarak adalah sebagai berikut.
Total jarak = jarak X frekuensi
Dari 1 – A total jarak = 18,03 X 118,4 = 2.134,75 meter
Perhitungan OMH adalah sebagai berikut :
OMH = OMH/m/hari X total jarak
Dari 1 – A OMH = 8,08 X 2134,75 = Rp. 1.724.878,00.
Perhitungan jarak tata letak usulan selengkapnya ada pada lampiran.
Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil penentuan jarak, total jarak, dan total
OMH euclidean tata letak usulan.
Tabel 11. Penentuan Jarak, Total Jarak dan OMH Euclidean

Tata Letak Usulan
DariKe

Jarak
(m)

Frekuensi
(#)

Total
Jarak (m)

1 –A
1–2
2 –A

18,03
15,53
9,62

118,4
118,4
57,6

2134,75
1838,75
554,112

OMH/m/
hari
( ##)
8,08
27,35
93,45

Total OMH
17248,78
50289,81
51781,8

Simposium Nasional RAPI 2004

2–B
3 –A
3–B
3–C
3–D
3–E
3–F
A- C
C–B
B–E
E–D
D–F
F-G

16,5
9,1
8,38
10,4
6,52
11,18
10,55
19
5,85
3,2
9,62
4
6,57

7,2
26,5
13,25
2,4
3,6
7,7
7
4,5
26,8
15,3
10
11,4
107
Jumlah

118,8
241,15
111,035
24,96
23,472
86,086
73,85
85,5
156,78
50,56
96,2
45,6
702,99
6344,595

746,32
100,41
274,34
3840,03
1900,38
614,92
698,45
3947,37
392,77
1017,62
1914,41
1674,85
54,71
17305,46

88662,82
24213,87
30461,34
95847,1
44605,72
52936
51580,53
337500,14
61578,49
51450,86
184166,24
76373,16
38460,58
1257157,24

Sumber : Data perusahaan yang telah diolah
Keterangan :
(#) = Besarnya frekuensi aliran material tata letak usulan sama dengan
frekuensi tata letak awal.
(##) = OMH/m/hari tata letak usulan sama dengan OMH/m/hari tata letak
awal
Dari data total jarak euclidean dan data OMH tata letak awal, maka dapat
dihitung besarnya penurunan dan prosentase penurunan dari total jarak dan
total OMH euclidean tata letak usulan, sebagai berikut:
a. Penurunan total jarak
Penurunan total jarak
= total jarak awal – total jarak akhir,
= 7.803,18 – 6.344,595 = 1.458,585 meter
Dihitung dalam prosentase menjadi
Total jarak akhir  Total jarak awal
Penurunan total jarak 
X 100 %
Total jarak akhir
6344,595  7803,18
X100 % 22,989 %
Penurunan total jarak =
6344,595

b. Penurunan total OMH
Untuk mengetahui besarnya penurunan total OMH maka total OMH awal
dikurangi total OMH akhir, dan hasilnya sebagai berikut.
Penurunan total OMH = 43.119.748 – 41.862.590,76 = Rp 1.257.157,24
Dihitung dalam prosentase menjadi
Total OMH akhir  Total OMH awal
Penurunan total OMH 
X 100 %
Total OMH akhir

Penurunan total OMH =

41.862.590 , 76  43.119 .748

X 100 % 3 %

41.862.590 , 76

Penutup
1.

Pola aliran bahan tata letak awal berbentuk Combination Line Pattern.
Untuk tata letak usulan pada Departemen Cutting and Drawing, Departemen
Trimming, Departemen Sub Assembling, Departemen Metal Finish Component
tetap berbentuk Combination Line Pattern. Sedangkan Departemen Hand Made,
Departemen Metal Finish Assy, dan Departemen Packing berbentuk Straight
Line.
2.
Sistem pemindahan bahan yang ada pada bagian Suzuki Original
Component (SOC), adalah semi otomotis pada pemindahan bahan dari Gudang
Plat Dasar ke Gudang Plat Pendukung, dari Gudang Plat Pendukung ke
Departemen Cutting and Drawing, sedangkan untuk pemindahan bahan
departemen lainnya secara manual dengan tenaga manusia.

Simposium Nasional RAPI 2004

3. Pada bagian Suzuki Original Component (SOC) total jarak awal euclidean
sebesar 7.803,18 meter dan total jarak tata letak usulan adalah 6.344,598 meter,
terjadi penurunan 22,989 %. Untuk total OMH tata letak awal sebesar Rp.
43.119.748,00 dan total OMH tata letak usulan adalah sebesar Rp. 41.862.590,76
atau turun sebesar 3 %.

Daftar Pustaka
Apple, J. M., 1990, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Institut Teknologi
Bandung.
Buffa, E. S., 1980, Manajemen Operasi dan Produksi, Edisi 6, Erlangga, Jakarta.
Fadhilah, F. L., 2002, Evaluasi Tata Letak Fasilitas Produksi Mitsubishi Original
Component Dengan Metode Linear Programing, Kerja Praktik Program
Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Magelang, Magelang.
Hamdani, A. M., 2002, Penataan Ulang Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan
Algoritma CRAFT Di Bagian Produksi Mobil Minibus PT. Mekar Armana
Jaya Magelang, Skripsi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang, Magelang.
Mecklenburgh, J. C., 1973, Pant Layout; A Guide To The Layout Of Process Plant
and Sites, Edisi 1, Departement Of Chemical Engineering University of
Nottingham.
Sarin, R. K., 1999, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Edisi 8, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Sarmin, A. D., 1977, Evaluasi Tata Letak Pada Proses Filling Drum Plant Di
Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, Skripsi Program Studi Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang, Magelang.
Tompkin, et al., 1996, Facility Planning, Sons, Inc den John Wiley, Canada.
Wigjosoebroto, S., 1996, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Guna Widya,
Jakarta.
Yih, C. H., 1995, Qualitative Sistem 3.0., Prentice Hall International Editions, New
Jersey, Mexico, Canada.

Simposium Nasional RAPI 2004

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63