Pengaruh Regional Security Complexes Di

Eskalasi Konflik Suriah Tahun 2010-2012

Wira Anoraga S.IP

Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Brawijaya Malang anoraga90@gmail.com

ABSTRACT

Tulisan ini mengkaji mengenai pengaruh kompleksitas keamanan di kawasan Timur Tengah terhadap peningkatan eskalasi konflik di Suriah pada tahun 2010 sampai 2012. Kompleksitas keamanan yang terjadi di Timur Tengah disebabkan oleh adanya perimbangan kekuatan antar negara atau adanya multipolaritas dikawasan, pola hubungan amity dan enmity antar negara di dalam kawasan dan adanya pengaruh dari aktor di luar kawasan yakni Amerika Serikat dan Rusia. Kompleksitas keamanan tersebut telah berimplikasi pada perubahan struktur keamanan inti dalam negeri Suriah. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan eskalasi konflik yang berujung pada perang saudara. Konflik Suriah tidak lagi menjadi domain keamanan domestik melainkan menjadi perhatian keamanan kawasan dan Internasional. Konflik Suriah telah bertransformasi menjadi konflik kawasan dan bukan konflik domestik. Peningkatan konflik dari tahap inisiasi menjadi tahap eskalasi dapat ditandai dari sikap negara negara dalam kawasan dan internasional dalam mendukung masing masing pihak yang berkonflik untuk menanggung biaya relatif eskalasi/escalation cost mereka. Berimbangnya kemampuan antar pihak yang berkonflik dalam menanggung biaya relatif eskalasi/escalation cost menyebabkan konflik Suriah memiliki potensi meningkat menuju tahap High escalation.

Kata Kunci : Regional Security Complexes, Eskalasi, Interaksi antar negara

PENDAHULUAN

luar kawasan telah membuat isu keamanan di Timur Tengah semakin kompleks.

Stabilitas kawasan Timur Tengah Isu demokratisasi kawasan ini

dalam satu dekade terakhir telah memasuki dimulai saat terjadinya penggulingan rezim

pergeseran isu keamanan, yang awalnya Ben Ali di Tunisia, merembet penggulingan

berfokus pada konflik Arab-Israel telah rezim Presiden Husni Mubbarok di Mesir,

semakin berkembang dengan masuknya isu

1 kemudian disusul jatuhnya rezim Presiden demokratisasi atau arab spring di sejumlah

Khadafi di Libya ditangan pihak oposisi. negara

di Timur

Tengah. Proses

Kejadian tersebut telah mendorong negara demokratisasi

telah

meningkatkan

lain seperti Suriah untuk melakukan hal resistensi kelompok oposisi terhadap

yang serupa. Dalam kasus Suriah, kelompok pemerintah otoriter disejumlah negara,

2 oposisi pemerintah saat ini telah yaitu Mesir, Libya dan Suriah . Masuknya

mendapatkan momentum yang tepat untuk isu demokratisasi di sejumlah negara di

menggulingkan Rezim Basyar al-Assad yang Timur Tengah ini pun telah menyebabkan

telah berkuasa selama kurang lebih 11 terjadinya perubahan polaritas kekuatan

tahun menggantikan rezim otoriter diantara negara-negara di kawasan. Pola

pendahulunya Hafez Al-Asad yang telah interaksi yang terjadi pada kekuatan besar

berkuasa selama 32 tahun. Pertempuran kawasan seperti Iran, Turki, Arab Saudi,

antara kubu oposisi dan kubu pemerintah Israel dan Mesir telah mempengaruhi

Suriah telah menjadikan isu domestik ini dinamika keamanan kawasan. Disamping

menjadi perhatian kawasan dan dunia perubahan polaritas kekuatan di kawasan,

internasional. Dalam konteks internal, adanya campur tangan aktor eksternal di

konfigurasi politik kawasan telah berubah saat sejumlah rezim otoriter kuat negara 1

Sam Sanders, Wilson Andrews, Frank Yonkof. “Middle East dan North Africa in Turmoil”. (The

kawasan Timur Tengah berhasil digulingkan

Washington Post. 2011), Ed.13 Juli. Diakses melalui

31 oleh rakyatnya sendiri. Hal ini secara

www.washingtonpost.com

pada

Oktober 2013,

langsung telah mengurangi kekuatan

CBC News Report. “Where the Arab Spring protests still rage: Latest developments from the

pemerintah

Suriah

dalam mencari

Middle East and North Africa ”. (CBC, 2013), Ed.13 Feb. Diakses melalui www.cbc.ca pada 31

3 Pihak oposisi pemerintah Suriah dikenal dengan Oktober 2013

sebutan Free Syrian Army (FSA) sebutan Free Syrian Army (FSA)

Uni Eropa memposisikan diri sebagai berkuasa Suriah untuk menyerahkan

pendukung kekuatan oposisi. Amerika pemerintahan kepada rakyat secara

serikat dilaporkan telah memberikan demokratis.

bantuan senjata dan pelatihan militer pada kawasan pun tercermin dari beragamnya

Kompleksitas

keamanan

pihak oposisi. Di pihak yang lain, kebijakan politik luar negeri masing-masing

pemerintah telah memastikan dukungan negara kawasan dalam menanggapi isu ini.

dari negara besar yaitu Iran, Rusia dan Cina. Puncaknya, Liga Arab sebagai organisasi

Suplai utama persenjataan militer canggih tertinggi kawasan yang menaungi negara-

kepada pihak pemerintah berasal dari Rusia negara di kawasan pun memutuskan untuk

dan Cina. Iran dipercaya menjadi pemasok tidak berpihak pada pemerintah Suriah 4 .

utama roket dan tank anti rudal kepada Posisi pemerintah Suriah di kawasan telah

pihak pemerintah. Semakin kuatnya pihak mengalami penurunan kepercayaan.

oposisi telah menyebabkan perimbangan Dalam konteks eksternal kawasan,

kekuatan dengan militer pemerintah yang adanya campur tangan negara adidaya

pada akhirnya memicu skala eskalasi konflik seperti Amerika Serikat, Prancis, Rusia,

dan perang sipil semakin meninggi. Krisis China dan Uni Eropa telah memberikan

Suriah telah berdampak pada potensi dampak yang cukup signifikan dalam

meletusnya perang dunia ke-tiga. mempengaruhi dinamika konflik di kawasan

Dalam penelitian ini penulis khususnya pada isu Suriah. Kepentingan

pembahasan dengan geostrategis Amerika Serikat, China dan

memfokuskan

memperhatikan konfigurasi keamanan Rusia serta organisasi kawasan Uni Eropa,

regional di Timur Tengah. Pertama, membuat suara internasional terpecah dan

memperhatikan polaritas kekuatan yang menyebabkan potensi terjadinya eskalasi

Tengah. Kedua, konflik di Suriah. Amerika Serikat beserta

terjadi di

Timur

memperhatikan bagaimana pola anarchic

structure kawasan terjadi, hal ini dapat

Mac Farquhar, Neil. “Arab League Votes to Suspend Syria Over Crackdown”. (New York

dilihat dari adanya pengaruh aktor

Times, 2011), Ed.12 Nov. Diakses melalui www.nytimes.com pada 31 Oktober 2013.

eksternal kawasan yang berasal dari

Amerika Serikat, China, Rusia dan kawasan Dalam hal ini penulis memilih Uni Eropa yang mempunyai kepentingan

peringkat analisis induksionis karena geostrategis di kawasan Timur Tengah.

peringkat analisis ini digunakan apabila Ketiga melihat bagaimanan pola hubungan

dalam suatu penelitian didapatkan level antara negara negara dikawasan. Ketiga hal

unit eksplanasi lebih tinggi daripada unit tersebut yang akan penulis bahas untuk

analisis. Unit eksplanasi dalam penelitian ini dapat melihat bagaimana kompleksitas

adalah kompleksitas keamanan kawasan keamanan kawasan dapat berpengaruh

Timur Tengah. Dalam hal ini stabilitas pada dinamika konflik Suriah.

keamanan domestik negara negara

Kerangka Teori

tetangga Suriah sangat berpengaruh pada Sebelum penulis membahas teori

terjadinya peningkatan tahapan konflik yang akan digunakan dalam penelitian ini,

yang terjadi di Suriah. Perubahan status quo penulis akan memberikan gambaran

atau pergantian rezim di Mesir dan Libya, mengenai peringkat analisis yang akan

posisi Turki sebagai sekutu Amerika Serikat digunakan. Dalam penelitian ini, penulis

yang berbatasan langsung dengan Suriah, akan menggunakan peringkat analisis

keamanan Israel juga induksionis. 5 Tingkat analisis induksionis

kepentingan

pengaruh faktor eksternal kawasan yaitu yaitu tingkat analisa yang berada pada

kepentingan Amerika Serikat, Rusia, Cina tataran regional atau global yang

dan Uni Eropa. Sementara unit analisa melibatkan lebih dari satu negara. Dalam

dalam penelitian ini adalah terjadinya menggunakan

eskalasi konflik Suriah dalam rentang waktu induksionis, maka tulisan ini akan

peringkat

analisis

tahun 2010-2012.

memusatkan perhatian pada tingkat sistem

Regional Security Complexes Theory

global ataupun regional dan menekankan Dalam membahas tema ini penulis pentingnya peranan sistem tersebut dalam

menggunakan teori Regional Security menentukan perilaku Negara. 6 Complexes, penulis memilih pendekatan ini

karena variabel yang terdapat dalam teori

5 Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional :

ini cukup komprehensif dalam menjelaskan

Disiplin dan Metodologi (Jakarta: P.T Pustaka LP3ES Indonesia, 1990) p.35-51

pengaruh

konfigurasi kompleksitas

6 Ibid. p.42 6 Ibid. p.42

menekankan bahwa keamanan kawasan Complexes pada dasarnya memuat sebuah

membentuk subsistem dimana sebagian model analisa kompleksitas keamanan

besar interaksi keamanan berputar pada kawasan yang memungkinkan seseorang

analisa internal kawasan, kekhawatiran untuk menganalisis (menemukan satu

suatu negara terhadap stabilitas negara pokok penjelasan dalam mengantisipasi dan

tetangga dan konfigurasi negara sekutu memberikan penjelasan) perkembangan

dengan aktor kawasan lainnya, dan juga isu keamanan dalam sebuah kawasan. Dalam

yang terbesar adalah persoalan batas antar sebuah struktur sistem internasional yang

kawasan yang dianggap sebagai zona anarki dengan takaran kompleksitas yang

interaksi terlemah atau mereka tersandera sesuai secara geografis, RSCs dapat menjadi

oleh sebuah sekat (Turki, Myanmar, sebuah substruktur yang komprehensif,

menghadapi dua sesuatu yang memiliki variabel penjelasan

Afganistan)

yang

permasalahan, menanggung beban dalam yang penting tentang bagaimana dinamika

posisi dilemma antara dua pengaruh polaritas kekuatan global benar-benar

kawasan di satu sisi tidak cukup kuat untuk berlangsung

menyatukan dua daerah menjadi satu. internasional.

RSCs pada dasarnya ditujukan untuk Analisa RSCs sangat bergantung

memecahkan persoalan yang muncul dari pada pola amity dan enmity diantara unit

ide bagaimana menintegrasikan agenda dalam sistem, yang membuat sistem

keamanan yang luas dengan fokus kawasan kawasan bergantung pada tindakan dan 7 sebagai level analisis. Salah satu tujuan dari

interpretasi antar unitnya, bukan hanya konsep Regional Security Complexes adalah pemikiran hubungan secara mekanis atas

untuk menopang level kawasan sebagai distribusi

sebuah analisa praktis. Secara umum hubungan yang dibangun berdasarkan pada

terdapat dua level ekstrem yang rasa percaya, persahabatan, dan kerjasama.

mendominasi analisa keamanan yaitu level Sedangkan enmity adalah hubungan yang

7 Barry Buzan and Ole Waever, Regions and Powers

dibangun berdasar rasa curiga dan

: The Structure Of International Security (New York: Cambridge University Press, 2003), p.42.

negara bangsa dan level global. Keamanan

1. Isu keamanan domestik negara dalam kawasan mengacu pada satu level

kawasan (domestically in the states of keamanan dimana kondisi satu negara atau

the region)

sekumpulan negara beserta unit-unit

2. Hubungan negara dengan negara dalam lainnya dalam kondisi saling terhubung erat

kawasan (state-to-state relations) dan persoalan keamanan mereka tidak bisa

3. Interaksi kawasan dengan kawasan dipisahkan antara satu dengan lainnya.

tetangga (the regions interaction with Kedudukan level kawasan adalah saat

neighbouring regions) dimana keamanan nasional dan keamanan

4. Peran kekuatan global dalam kawasan global saling mempengaruhi (interplay) dan

saling pengaruh dimana sebagian besar tindakan aksi-reaksi

(hubungan

antara struktur terjadi. Kompleksitas keamanan (security

mempengaruhi

keamanan global dan kawasan) complexes) secara sederhana dapat

Teori ini menawarkan kemungkinan diartikan sebagai sebuah kawasan yang

menghubungkan secara sistematis kondisi dilihat melalui lensa keamanan. Definisi dari

domestik, hubungan antara unit dalam kompleksitas keamanan adalah adanya

kawasan, hubungan antara kawasan dan hubungan yang sangat erat atas satu

dinamika hubungan aksi-reaksi antara persoalan keamanan sekelompok negara

kawasan dengan kekuatan global. Teori ini dimana keamanan nasional mereka tidak

juga memberikan logika struktural bahwa dapat dipisahkan antara satu dengan yang

pola konflik kawasan dapat mengundang lain 8 .

intervensi oleh kekuatan pada level global. Menurut Barry Buzan teori ini

Dengan kata lain, kekuatan global akan membagi pada empat tingkat analisis dan

ditarik masuk kedalam dinamika konflik memberikan penjelasan tentang bagaimana

kawasan disepanjang garis persaingan yang menghubungkan antar tingkat analisinya.

ada didalam kawasan. Pola persaingan Empat level tersebut adalah:

dalam kawasan bisa diperkuat oleh kekuatan global meskipun pola kekuatan global hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap konfigurasi keamanan kawasan.

8 Ibid. p.45.

Bangunan Inti dari teori RSC terdiri Anarchic Structure bisa berarti pula dari empat variabel penting, varibel

hadirnya sebuah intrusive system. Intrusive tersebut adalah:

system dalam hal ini adalah adanya

1. Boundary

penetrasi dari aktor eksternal yang masuk Variabel pertama yakni Boundary,

ke dalam satu boundary RSC. Interaksi variabel ini

power dari aktor eksternal tersebut turut bagaimana perbedaan kompleksitas yang

menjelaskan

mengenai

mempengaruhi kompleksitas kawasan. dihadapi masing masing negara yang

Negara negara yang memiliki power yang berada

akan memperluas merupakan variabel penting dalam RSC

kepentingannya hingga ke seluruh dunia menjelaskan

dan memaksimalkan kapabilitasnya yang membedakan kawasan tersebut dengan

telah menghilangkan batas geografi kawasan lain. Boundary merupakan sebuah

sehingga mampu mempengaruhi masalah batas yang mengacu pada batas fisik yakni

masalah internasional. Dan biasanya negara batas geografi. Dalam pengertian lain yakni

negara dengan power besar akan adanya garis pemisah yang memisahkan

melakukan penetrasi atau akan memasuki antara satu RSC dengan RSC lainnya dalam

wilayah kawasan tertentu untuk melakukan satu batas boundary tertentu, batas ini bisa

intervensi. Sedangkan negara negara yang berarti kawasan atau negara. Dalam

memiliki power lemah akan menjaga konteks peneltian ini tentunya boundary

kepentingan dan aktifitas keamanannya yang dimaksud adalah kawasan Timut

tidak dengan negara negara diluar Tengah, dan kedua menganalisa boundary

dengan negara negara Suriah.

kawasannya

tetapi

tetangganya. Dengan kata lain, untuk

2. Anarchic Structure

kepentingan nasionalnya, Variabel kedua dalam teori regional

melindungi

negara dengan power lemah akan security complexes ini memiliki arti

bekerjasama dengan negara kawasan agar kompleksitas kawasan dibentuk oleh dua

kepentingan nasionalnya tidak bisa di atau lebih unit atau aktor dimana dalam hal

intervensi oleh negara yang memiliki power ini unit atau aktor itu adalah negara.

besar.

Pilihan rasional lain adalah negara dan kekuatan ekonomi. Ketiga hal tersebut dikawasan memilih untuk beraliansi dengan

merupakan bentuk power yang akan negara yang melakukan penetrasi ke

dibahas dalam penelitian ini. kawasan tersebut. Dan dalam masalah

Power yang dimiliki oleh suatu seperti ini logika balance of power berfugsi

negara dalam kawasan akan memunculkan karena saat negara dalam kawasan tersebut

berbagai kemungkinan, yang pertama merasa terancam oleh negara tetangganya,

negara lain akan melihat hal tersebut maka negara tersebut akan meminta

sebagai ancaman dan memutuskan untuk bantuan kepada negara diluar kawasan

meningkatkan powernya, yang kedua yang memiliki power besar untuk

adalah, negara yang tidak mampu untuk mengimbangi lawannya tersebut.

mengimbangi power tersebut memilih

3. Polarity

untuk bekerjasama atau beraliansi dengan Variabel ketiga dalam teori RSC

negara yang memiliki power yang lebih adalah polarity. Polarity merujuk pada

besar. Hal ini yang kemudian membentuk adanya kutub kekuatan di dalam sebuah

polaritas dalam satu kawasan. Dikatakan sistem internasional atau kawasan dimana

unipolar jika ada satu negara dalam satu kekuatan tersebut memiliki magnet bagi

kawasan memiliki kapabilitas yang paling negara disekitarnya untuk membentuk

tinggi diantara negara tetangganya. Dan aliansi. Dalam kondisi keamanan regional,

dikatakan sebagai multipolar saat ada dua polaritas terbagi menjadi unipolar, bipolar,

atau lebih negara memiliki kapabilitas yang dan multipolar. Dalam RSCT, skema

hampir sama. Polaritas yang terdapat polaritas bisa berubah sesuai dengan

didalam suatu kawasan bisa dipengaruhi kondisi power masing-masing negara dalam

oleh penetrasi power dari negara yang kawasan. Power negara yang dimaksud

berada diluar kawasan.

dalam polarity ini pada dasarnya merujuk

4. Social Construction

pada kapabilitas militer suatu negara, akan Social Construction meliputi pola tetapi dalam tulisan ini dapat pula

hubunga amity dan enmity diantara negara ditambahkan power dalam hal yang lain

negara yang berada dalam kawasan. Amity seperti kekuatan religiusitas suatu negara

adalah hubungan yang dibangun berdasar

2. Internal transformation, maksudnya kerjasama. Hubungan yang baik ini bisa

pada rasa percaya, persahabatan, dan

adalah perubahan dalam struktur inti terjalin saat negara-negara dalam kawasan

kawasan yang terjadi dalam konteks menghadapi isu yang sama dan sepakat

batas yang ada. Hal ini dapat berarti untuk melakukan kerjasama. Hubungan

perubahan atas struktur anarkis karena yang dibangun berdasar pada rasa percaya,

adanya integrasi regional; polaritas persahabatan

dis-integrasi, penyatuan, membawa negara negara yang terdapat

perbedaan angka dalam kawasan tersebut dalam keadaan

penjajahan,

pertumbuhan dll; pola dominan amity aman. Sedangkan enmity adalah hubungan

dan enmity karena pergeseran idiologi, yang dibangun berdasar pada permusuhan

kelesuan pasca perang, perubahan dan rasa curiga satu sama lain. Enmity

pemimpin, dll.

dalam suatu kawasan bisa dilihat melalui

3. External transformation, yang dimaksud sejarah konflik dan benturan kepentingan

adalah perubahan batas terluar kawasan, yang mendominasi pola hubungan yang

baik itu meluas atau menyusut yang pada terjalin. Perubahan kuantitas dan kualitas

menyebabkan perubahan angkatan

akhirnya

dalam anggota RSC, atau perubahan merupakan salah satu respon atas

struktur yang paling dasar. hubungan yang tidak baik atau hubungan

Kerangka Konseptual

yang berdasar rasa curiga.

Eskalasi Konflik

Dari pola teorinya ada tiga Dalam melihat krisis Suriah penulis kemungkinan analisa yang bisa dijelaskan

memilih menggunakan konsep eskalasi oleh Regional Security Complexes Theory: 9 konflik untuk membantu menopang teori

1. Maintenance of the status quo, yang yang digunakan dalam melihat batasan dimaksud disini adalah keberlangsungan

konflik yang akan dianalisa. Eskalasi konflik

eksistensi tatanan struktur inti di dalam

9 Carlson, Lisa J. “A theory of Escalation and

kawasan, struktur tersebut dapat berupa

International Conflict” . (Sage Publication: The Journal of Escalation and International Conflict.

rezim pemerintahan, idiologi, pengaruh

1995) vol.39, no.3 pp.511-534 diakses melalui

www.jstor.org dalam kawasan dll.

merujuk pada salah satu dari lima tahapan mengalami puncaknya. Adanya unfinished terjadinya konflik. Tahapan konflik tersebut

resolution yang mengakibatkan konflik adalah initiation, escalation, entrapment,

menjadi tidak memiliki batasan waktu dan de-escalasion dan termination. Pada level

batasan tempat. Pada level ketiga konflik pertama, konflik mengalami tingkat inisiasi.

mengalami fase de-escalation dimana Pada level ini konflik bermula pada satu

konflik mulai mereda. Dan pada fase gagasan/ide dari ketidakpuasan atas status

terakhir terjadilah fase termination yaitu quo, sumber daya/resource atau ketakutan

fase dimana konflik benar-benar telah akan suatu hal. Pada level ini konflik dapat

terselesaikan,

diatasi dengan mudah. Gambar 2.1 Pada level berikutnya konflik

Tahapan konflik. mengalami peningkatan yang disebut dengan eskalasi. Pada tahap ini konflik mulai menyebar, akibat adanya unfinished resolution, pada tahap ini terdapat hubungan berlapis antar unit (Multilayered Relation). Pola konflik dalam hubungan ini bisanya dicirikan adanya lapisan dalam konflik, konflik seringkali tidak bisa berdiri sendiri, lapisan utama adalah hubungan antara pihak yang bertikai dan lapisan lain

Salah satu dampak potensial dari adalah pola hubungan antara pihak

eskalasi konflik adalah meyakinkan pihak eksternal yang memiliki kepentingan yang

musuh untuk mundur dengan usaha untuk berbeda atau keterlibatan pihak eksternal

melakukan eksploitasi ketakutan dan dalam sebuah konflik. Lapisan utama dan

kekhawatirannya atas dampak di masa lapisan lain ini bisa ditemukan dan biasanya

depan yang akan menuntunnya pada terlihat.

terkonseptualisasi Pada level ketiga, konflik mengalami

kekalahan.

Eskalasi

sebagai sebuah bentuk permainan atas fase entrapment. Fase dimana konflik

keberanian pengambilan resiko yang kompetitif. Secara umum eskalasi terbagi keberanian pengambilan resiko yang kompetitif. Secara umum eskalasi terbagi

dapat berusaha untuk mengirimkan sebuah yang menggunakan serangkaian tindakan

sinyal kepada lawan berkaitan dengan eskalasi kecil melakukan minimalisasi biaya

kesediaannnya untuk menanggung biaya relatif mereka. Begitupun di pihak lain, ini

eskalasi (the escalation costs). mengakibatkan resiko atas terjadinya

Eskalasi terkonseptualisasi sebagai counter escalation dengan kegagalan

alat negara yang digunakan selama proses toleransi pihak musuh untuk melakukan

negosisasi. Proses negosiasi diinisiasi oleh eskalasi. Disisi lain, beberapa berpendapat

satu atau dua aktor. Biaya maksimal bahwa

eskalasi seorang player mau untuk memikul kesempatan yang lebih baik untuk melebihi

eskalasi

tinggi menawarkan

untuk mencapai tuntutannya di sebut ambang biaya lawan.

tolerance. Carlson Kapabilitas militer jelas menjadi

sebagai

cost

berpendapat bahwa sebuah harga yang sangat penting karena berfungsi sebagai

seorang aktor mau untuk menanggung instrumen utama atas pembebanan biaya

bergantung pada bagaimana sebuah aktor pada pihak lawan selama krisis. Ada bukti 10 menilai pentingnya isu yang dibahas .

empiris yang menunjukkan bahwa aktor Sebaliknya seorang player akan menoleransi yang menempatkan nilai yang lebih besar

sedikit biaya untuk mencapai demand nya atau menghargai lebih tinggi atas suatu isu

ketika isu yang di perjuangkan relatif kurang dalam suatu sengketa maka aktor tersebut

penting. Kemudian seorang pemain akan lebih mampu untuk mengeskalasi konflik

melanjutkan untuk melakukan negosiasi pada level tertinggi untuk mencapai sebuah

hanya jika dia yakin bahwa biaya toleransi demand. Dalam kondisi tertentu, aktor

lawan lebih kecil dari pada biaya toleransi yang lebih kuat dapat mispersepsi dalam

yang dimilkinya.

posisi tawarnya dan aktor yang belum Dalam logika konflik ada yang mendapatkan penyelesaian dapat mencapai

interlinkage atau tuntutannya dengan melakukan bluffing

disebut

dengan

keterhubungan antar konflik. Setidaknya (gertakan) bahwa pihaknya mau untuk

ada tiga macam pola interlingkage dalam menanggung resiko eskalasi. Dengan

10 Ibid.

sebuah konflik. Interlingkage yang pertama pandangan (convergence) dan perbedaan dicirikan bahwa konflik sering tak memiliki

pandangan (divergence). batasan waktu dan tempat yang pasti,

Pola interlinkage yang ketiga adalah kadangkala konflik itu sendiri dapat

timbulnya potensi konflik kambuhan, meyebar,

biasanya konflik sekarang merupakan keterhubungan antar aktor, multi tempat

unfinished

resolution,

pengulangan dari konflik sebelumnya yang dan multi waktu, adanya Multilayered

belum sepenuhnya terselesaikan, dan Relation yang ditandai dengan: konflik

adanya implikasi bahwa konflik yang terjadi seringkali tidak berdiri sendiri, bisa

adalah dampak dari konflik yang terjadi di ditemukan lapisan konflik, lapisan utama:

negara tetangga (menular). hubungan antara pihak yang bertikai,

HASIL DAN PEMBAHASAN

lapisan lain : hubungan antar pihak Dalam memahami kompleksitas eksternal yang memiliki kepentingan yang

kawasan yang terjadi di Timur Tengah berbeda atau keterlibatan pihak eksternal

pembahasan dalam bab ini akan terbagi dalam sebuah konflik.

dalam Empat sub-bab pembahasan. Pola Interlinkage yang kedua adalah

Pertama, penulis membahas mengenai adanya interlocking actors vertical alliance

Boundary di Timur Tengah dengan membagi yaitu kecenderunga konflik domestik dalam

pembahasan menjadi tiga sub-kompleks mencari dukungan internasional. Hal ini bisa

pembahasan. Kedua, penulis membahas penulis lihat dalam krisis Suriah. Adanya

anarchic structure kecenderungan baik dipihak pemerintah

mengenai

pola

dikawasan yaitu membahas mengenai maupun pihak oposisi dalam mencari

penetrasi pihak eksternal kedalam kawasan, dukungan dari internasional. External

dalam hal ini penulis memilih Amerika context, yang dimaksud adalah adanya

Serikat, Rusia, United Kingdom, Perancis campur tangan intervesi pihak eksternal

dan Cina sebagai aktor eksternal yang diluar lingkup konflik terjadi. Interlocking

pengaruhnya sangat kuat terhadap issues: convergence dan divergence,

kawasan. Ketiga, polaritas aktor dalam maksudnya adalah adanya kesamaan

kawasan. Dalam hal ini penulis membagi pembahasan ke dalam enam negara di kawasan. Dalam hal ini penulis membagi pembahasan ke dalam enam negara di

negara Timur Tengah. Demokrasi saat ini Turki. Keenam negara tersebut penulis pilih

dikonstruksikan sebagai sebuah objek berdasarkan signifikansi pengaruh pada sisi

keamanan yang harus dicapai di dunia Arab. kapabilitas militer, ekonomi dan diplomasi

dinamakan sekuritisasi terhadap konfigurasi keamanan kawasan.

Proses

ini

demokrasi. Sekuritisasi demokrasi yang Pembahasan mengenai polaritas juga

terjadi di Timur Tengah bermula adanya penulis bagi kedalam dua pembagian yakni

dari gelombang protes di Tunisia tahun pra dan paska Arab Spring.

2010 yang menuntut agar presiden Ben Ali Keempat,

mundur. Usaha ini kemudian berubah construction dikawasan yang meliputi amity

dan berhasil dan enmity. Dalam sub pembahasan ini

menjadi

revolusi

menggulingkan rezim Ben Ali. Kejadian penulis membahas bagaimana sejarah

besejarah ini kemudian diberi nama oleh hubungan amity atau hubungan yang

cendekia dan media barat dengan nama didasarkan atas dasar pertemanan antar

Arab Spring. Istilah ini merupakan salah Negara dikawasan. Kemudian penulis

sekuritisasi terhadap membahas pola hubungan anmity atau

satu

bentuk

demokrasi. Tercermin bahwa Arab baru hubungan yang didasarkan atas rasa curiga

yang mengalami musim semi adalah Arab dan permusuhan antara negara di kawasan.

yang telah melakukan proses demokratisasi. Dalam sub pembahasan ini, penulis akan

Sementara Arab kuno adalah Arab yang menjelaskan hubungan antara Iran, Suriah,

tidak melakukan proses demokratisasi. Turki, Israel, Arab Saudi dan Liga Arab.

Paska kejadian ini, hampir diseluruh negara Pembahasan akan berfokus pada pola

Arab marak terjadi aksi protes rakyat sipil hubungan amity dan enmity yang terjalin

tuntutan kepada antara aktor kawasan tersebut.

dengan

berbagai

pemerintah. Adanya sekuritisasi demokrasi Isu demokratisasi yang terjadi di

inilah yang menambah kompleksitas Timur Tengah merupakan isu baru yang

kemanan kawasan Timur Tengah. Dalam menambah kompleksitas keamanan yang

mengenai kompleksitas terjadi di kawasan. Demokrasi menjadi

menjelaskan menjelaskan

Timur Tengah penulis bagi kedalam tiga

BOUNDARY

masa pembahasan. Pertama, pada masa Boudary merupakan garis batas

perang dunia ke dua yang didasari atas pemisah yang membedakan antara satu

motif minyak. Kedua, pada masa perang regional security complexes dengan regional

dingin,, yaitu penetrasi Amerika dengan security complexes yang lain. Barry Buzan

motif membendung pengaruh Uni Soviet di dan Waever dalam bukunya “Regions and

kawasan. Pada masa perang dunia ke dua, Power”

penetrasi Amerika di kawasan secara resmi complexes Timur Tengah menjadi tiga

dimulai pada tahun 1928 yang ditandai wilayah. 11 Yang pertama yakni sub

dengan disepakatinya Red Line Agreement. kompleks Teluk, kedua sub-kompleks

Sebuah kerjasama ekonomi pemerintah AS Levant dan ketiga sub-kompleks Magrib.

dengan beberapa negara produsen minyak Pembagian ketiga wilayah tersebut dapat

Timur Tengah terkait eksplorasi minyak dilihat pada gambar dibawah ini.

bumi. Perjanjian ini telah berhasil membuat Kawasan Timur Tengah sendiri

Amerika menggantikan dominasi barat yaitu meliputi Iran, Irak, Arab Saudi, Kuwait,

Inggris dan Prancis yang lebih dahulu Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman,

melakukan penetrasi dikawasan ini. Dalam Yaman, Mesir, Israel, Palestina, Lebanon,

melakukan penetrasi timur tengah terkait Yordania, Suriah, Libya, Tunisia, Algeria,

minyak, Amerika mendapat beberapa Maroko dan Sahara Barat. Sementara Turki

ancaman, yang paling besar berasal dari Uni dan Afganishtan merupakan negara

Soviet yang mencoba melakukan penetrasi Insulator yang dapat dikategorikan masuk

terhadap Iran dalam melakukan eksplorasi ke dalam kawasan Timur Tengah. Adapun

minyak. Ancaman kedua adalah isu pembagian negara dalam Sub-Kompleks

Nasionalisme Arab. Motif minyak menjadi kawasan dijelaskan sebagai berikut.

dasar utama selama perang dunia kedua

4.2 ANARCHIC STRUCTURE

dikarenakan cadangan minyak Amerika

Amerika Serikat

Serikat

menipis selama berlangsungnya perang dunia ke dua.

semakin

11 Barry Buzan and Ole Waever, Op.Cit., p.189.

Penetrasi Amerika berikutnya terjadi Tengah mengalami perubahan yang pada masa perang dingin. Hal ini ditandai

signifikan. Perbandingan kebijakan Rusia dengan usaha Amerika membendung

dengan era Uni Soviet dapat dilihat dari pengaruh Uni Soviet di Iran. Usaha Uni

perubahan dalam pengambilan sikap Rusia Soviet dalam menebar pengaruh dikawasan

yang tidak lagi didorong oleh kepentingan melalui Iran dianggap Amerika sebagai 13 idiologi. Para pemimpin Rusia saat ini

sebuah ancaman terhadap kepentingan sangatlah pragmatis. Uni soviet gagal geostrategisnya..

melakukan intervensi di Timteng pada era menutup peluang Uni Soviet untuk

Amerika

berusaha

perang dunia ke dua dan perang dingin memperluas idiologinya ke Timur Tengah.

dikarenakan kebijakan luar negeri mereka Dan pada tahun 1947 dengan lobi presiden

berfokus pada persebaran idiologi. Rusia Truman, Amerika berhasil meyakinkan Iran

lagi mengalami untuk mengusir Uni Soviet dari Iran. Pasca

moderen

tidak

permasalahan dalam hal idiologi. kejadian tersebut Amerika telah sukses

Dalam melakukan penetrasi ke memperkuat

Timur Tengah Rusia memiliki empat pilar menggantikan peran Inggris yang lebih 14 kebijakan. Pertama, Rusia melihat semua

dahulu mendominasi kawasan Timur bagian konflik Timur Tengah adalah saling Tengah 12 .

oleh karena itu Masuknya Amerika ke Timur Tengah pasca

terhubung

dan

penyelesaian secara perang dingin dapat dilihat dari hubungan

mengharapkan

diplomatik atas setiap konflik yang terjadi, Amerika dengan beberapa negara terkait

baik itu Israel-Lebanon-Suriah atau Israel- beberapa isu keamanan penting di

Palestina. Kedua, kebijakan Rusia adalah kawasan.

menjalin hubungan baik dengan aktor

Penetrasi Rusia ke Timur Tengah

utama kawasan non-state, baik itu Hamas Kebijakan luar negeri Rusia moderen

maupun Hizbullah. Ketiga, adalah adalah

dan Rusia era Uni Soviet ke kawasan Timur

13 Dannreuther, Roland. “Russia, The Middle East

and Political Islam: Internal and External

12 Richman, Sheldon L. "Ancient History: U.S. Challenges ”, (London, 2009) p.4. Diakses pada Conduct in the Middle East Since World War II

14 november 2013

and the Folly of Intervention” 14 (Washington DC: Stepanova, Ekaterina. “Russia’s Middle East Cato Institute Policy Analysis, 1991). Diakses

Policy: Old Divisions or New ?” (Moscow: 2006). melalui www.cato.org pada 10 november 2013 .

p.2. Diakses pada 14 november 2013 p.2. Diakses pada 14 november 2013

kepada negara-negara Dalam bidang perdagangan senjata

kemerdekaan

jajahan mereka. Permasalahan kemudian militer, pembelian senjata negara-negara

muncul pada saat sengketa batas wilayah Timur Tengah kepada Rusia berkisar 20

menjadi menonjol pasca Inggris dan persen dari seluruh pasar penjualan Rusia di

Perancis memberikan kemerdekaan kepada dunia. 15 beberapa negara di Timur Tengah. Konflik

batas wilayah yang paling rumit adalah

Kolonialisasi Inggris dan Prancis ke Timur

batas wilayah antara Israel dan Palestina.

Tengah

Sengketa ini telah menjadi kunci Paska

permasalahan konflik di Timur Tengah yang ottoman pada awal abad 20, Eropa

runtuhnya

kekaisaran

kemudian melahirkan serangkaian perang mencoba membagi kekaisaran ottoman

Arab dan Israel. Sengketa batas selanjutnya yang tersisa menjadi beberapa wilayah

adalah batas wilayah antara Israel dan dengan memperkenalkan sistem Mandat

Suriah yang memperebutkan dataran tinggi dan Protektorat. Hasilnya sejak tahun 1916

Golan.

runtuhnya Kekaisaran memerintah wilayah Timur Tengah dengan

Inggris dan Perancis diperbolehkan

Paska

Ottoman, Inggris telah menguasai Mesir, menguasai banyak negara jajahan dengan

Sudan, Palestina, Yordania dan Irak. sistem mandat. Sistem mandat merupakan

Sementara Prancis telah menguasai sistem yang ditujukan untuk menggantikan

Maroko, Algeria, Tunisia dan Suriah. Dari sistem penjajahan fomal. 16 Sistem mandat

ke dua negara mensyaratkan negara penjajah untuk

wilayah

jajahan

memperlihatkan superioritas dominasi memberikan kemerdekaan pada saat

Inggris dan Perancis pasca jatuhnya negara yang dijajah sudah siap untuk

kekaisaran ottoman sampai perang dunia ke merdeka.. Paska Perang Dunia kedua,

dua, sebelum akhirnya dominasi kedua

negara perlahan digantikan oleh AS pasca

Ibid.,p.5 16 Eddine, Mehideb Salah, “British Presence in The

perang dunia ke dua.

Middle East: Emancipation or Colonization, case Study Iraq 1918-1958” . (Konstantine: Tesis,

2010) p.abstraksi

4.1.4 Soft Power China ke Timur Tengah

hampir semua dilandasi tujuan ekonomi. Penetrasi Cina ke Timur Tengah

Perdagangan Cina ke Timur Tengah pada

didominasi kerjasama perdagangan Cina kepentingan energi di kawasan. 17 Ditandai

dengan negara GCC utamanya Arab Saudi paska tahun 1992 sampai 1993 perlahan

dan UEA. UEA menjadi mitra dagang Cina Cina menjadi importer minyak tetap di

yang paling penting di Timur Tengah. Cina Timur Tengah. Hampir setengah impor

dilaporkan menjadi negara yang melakukan minyak Cina berasal dari Timur Tengah. 18 investasi terbesar dalam pembangunan

Ketergantungan Cina dengan pasokan infrastruktur pasar di UEA. Dilaporkan lebih minyak di Timur Tengah menjadikan 19 dari 1000 perusahaan Cina berada di UEA.

stabilitas kawasan ini menjadi penting bagi WTO mencatat eksport Cina ke Timur Cina. Impor minyak Cina terbesar berasal

Tengah (tidak termasuk Afrika Utara) dari Arab Saudi dan Iran. Hal itu sekaligus

mencapai $100 milyar pada tahun 2010 dari memperjelas alasan Cina menjadikan Arab

$51 milyar pada tahun 2005. Diluar negara Saudi dan Iran menjadi partner strategis

GCC, perdagangan Cina dan Mesir telah Cina dikawasan. menggantikan posisi AS sebagai mitra

Keberadaan Cina dikawasan yang dagang terbesar Mesir. Secara umum semakin menguat telah membawa Cina

kerjasama Cina dengan negara di wilayah mendekati konfrontasi dengan AS sebagai

levant dan magrib tidaklah terlalu signifikan maintenance status quo kawasan paska

karena kedua wilayah tersebut dalam mundurnya Inggris dari Timur Tengah.

perspektif Cina adalah negara poor- Masuknya Cina kekawasan hampir tidak 20 energy. Cina melihat perdagangan

didasari kepentingan militer, hal itu merupakan cara paling efektif dalam dilakukan

menyebarkan pengaruh ke Timur Tengah. konfrontasi dengan AS sekaligus dapat

Dalam bidang pendidikan dan mengamankan suplai energi minyak untuk

budaya, Cina melakukan investasi dengan negerinya. Masuknya Cina ke Timur Tengah

19 “Middle East Next Hot Global Market for China

17 Alterman, Jon B, China’s Soft Power in The Manufacturers—Global Sources Survey,” Global Middle East, (Washington: CSIS, 2013) p.63

Sources, June 4, 2007

18 Ibid. 20 Alterman, Jon B, Loc.Cit p.66 18 Ibid. 20 Alterman, Jon B, Loc.Cit p.66

Timur Tengah, meliputi 8 persen dari total telah tersebar di Timur Tengah, sekitar

penjualan senjata pada tahun 1989. Timut 1.500 pelajar Mesir belajar budaya Cina

Tengah menjadi negara tujuan utama setiap tahun dan ada sekitar 1000 pelajar

eksport senjata kelas ringan dari Cina. Mesir yang melakukan pertukaran pelajar

Hubungan perdagangan senjata Cina ke ke Cina setiap tahun. Cina juga telah

Timur tengah meliputi negara Iran, Suriah, bekerjasama dengan mesir mendirikan

Arab Saudi, Yordania, Oman dan Mesir. Iran “Egyptian Chinese University” di Kairo

menjadi negara tujuan penjualan senjata sekaligus sebagai universitas pertama Cina

terbesar Cina di Timur Tengah. Akan tetapi di Timur Tengah. 21 Di Saudi Arabia,

frekuensi penjualan senjata Cina ke Timur perusahaan Cina yang beroperasi di Saudi

Tengah jauh berkurang dalam 30 tahun memberikan beasiswa kepada pelajar Saudi

terakhir. Terlihat Cina lebih memilih yang ingin belajar ke Universitas di Cina.

pendekatan ekonomi dan perdagangan Cina juga telah melakukan pendekatan

non-militer untuk memperluas pengaruh di kepada audiens Timur Tengah dengan

Timur Tengah.

melucurkan versi bahasa Arab dari majalah

Gambar 4.6

bulanan “China Today”. Dua pertiga dari

Eksport senjata Cian ke Timur Tengah tahun 1950-

total distribusi yang mencapai 15.000 kopi 2005 tersebar ke pembaca di Kairo.

Dalam bidang militer, Cina memilih untuk tidak berkonfrontasi dengan usaha AS dalam mengelola urusan keamanan regional. Hal ini dapat dilihat dari pengurangan penjualan senjata Cina ke Iran dan mendukung DK PBB dalam mendorong Iran untuk menutup program pengayaan

uranium. Selama tahun 1980, Cina menjadi tampak pada gambar diatas penjualan senjata Cina ke Timur Tengah terus

21 Alterman, Jon B, Loc. Cit p.74 21 Alterman, Jon B, Loc. Cit p.74

militer yang hampir berimbang. Ancaman menandakan pendekatan yang dilakukan

utama yakni isu nuklir, ancaman keamanan oleh Cina berfokus pada pendekatan Soft

internal dan terorisme ditambah agresifitas Power melalui perdagangan, budaya,

negara-negara Teluk dan konflik Arab-Israel pendidikan dan jalur diplomasi. Negara

telah memaksa setiap negara di kawasan ini Timur Tengah menyadari bahwa mereka

meningkatkan kapabilitas militer mereka memiliki hubungan sejarah yang panjang

untuk mencapai dengan AS, akan tetapi mereka melihat Cina 23 keseimbangan kekuatan. Perang Teluk

masing-masing

sebagai investasi di masa depan. 22 Pertama tahun 1980, Perang Teluk kedua

POLARITAS YANG TERJADI DI TIMUR

tahun 1990, Perang Arab-Israel yang terjadi

TENGAH

sejak tahun 1949 dan invasi militer AS ke Dalam melihat bentuk polaritas di

Afganistan dan Irak merupakan alasan kuat Timur Tengah dapat dibagi kedalam dua

negara-negara untuk masa, yang pertama masa Pra Arab Spring

lainnya

bagi

meningkatkan kekuatan demi menghindari dan kedua Paska Arab Spring. Terdapat

ancaman keamanan nasionalnya. perubahan yang cukup signifikan pada

Dalam mencapai multipolaritas bentuk polaritas di Timur Tengah pra dan

kekuatan, parameter kapabilitas militer paska arab spring.

menjadi sangat penting. Dalam hal ini

A. PRA ARAB SPRING

pembahasan mengenai multipolaritas Pada masa Pra arab spring, polaritas

kawasan akan dilihat berdasarkan jumlah di Timur Tengah berbentuk Multipolar

dan peningkatan kekuatan militer masng- dengan distribusi kekuatan tersebar di

masing aktor dalam kawasan. Arab Saudi beberapa negara - negara kawasan. Negara

merupakan negara dengan anggaran tersebut adalah Turki, Israel, Mesir, Iran,

belanja militer terbesar diantara negara Arab Saudi dan Irak. Enam negara tersebut

Teluk. Uni Emirat Arab menempati posisi memiliki kekuatan terbesar di Timur

Tengah. Sejak era perang dingin, negara 23 Cordesman, Anthony H dan Wilner, Alexander.

“the Gulf Military Balance in 2012”. (CSIS, 2012) diakses melalui csis.org pada15 november

22 Alterman, Jon B, Loc. Cit p.70

ada dikawasan terbagi menja gi menjadi dua kutub Diposisi ketiga ada Iran, hal ini hal ini ditambah

besar. Dua kutub besar t besar terebut dapat dengan pengembangan program n ogram nuklir Iran

dilihat pada gambar dibawah dibawah ini. Terdapat yang membuat kekuatan Iran cuku ran cukup ditakuti

dua kutub kekuatan yang dip yang dipimpin oleh AS oleh negara kawasan dan global. K global. Kemudian

di satu sisi dan dipimpin oleh oleh Rusia dan Iran ada Kuwait dan Irak yang hampir b ampir berimbang

di sisi yang lain. Paska Arab S a Arab Spring AS dan dalam hal anggaran belanja mil anja militer. Dan

sekutunya melakukan pende n pendekatan militer Bahrain merupakan negara egara terlemah

kepada pemerintah yang m yang menolak arab diantara negara Teluk.

spring, hal itu terlihat dalam at dalam kasus Libya

PASKA ARAB SPRING

dan Suriah. Sementara Ru tara Rusia dan Iran Paska Arab Spring tahu tahun 2011

memilih melakukan pendeka pendekatan diplomasi polaritas yang ada di Timur Tengah r Tengah berubah

dan menentang segala bent ala bentuk intervensi menjadi bentuk bipolar. Kekuat Kekuatan besar

militer di kawasan. an. Bip Bipolaritas ini seperti Mesir tidak lagi menja i menjadi polar

berpengaruh pada peta peta perimbangan dikawasan, Mesir merupakan neg kan negara yang

kekuatan yang terjadi di T di di Timur Tengah mengalami arab spring. Mesir Mesir saat ini

paska Arab Spring.

mengalamai masa transisi poli sisi politik yang

Gambar 4.10 ar 4.10

Peta bipolaritas Timur Tengah pa ngah paska Arab Spring

berdampak pada instabilitas k ilitas keamanan

tahun 2011

dalam negerinya. Instabilitas Mesir as Mesir ini dapat berpengaruh

pada

kekuatan ekuatan Mesir

dikawasan. Sementara Irak pas rak paska invasi militer tahun 2003 telah m elah mengalami penurunan kapabilitas militer yan iliter yang cukup signifikan. Irak tidak lagi diperh i diperhitungkan sebagai ancaman dikawasan. Ir asan. Irak baru memasuki masa transisi menuju i menuju sistem

Dari gambar diatas terlihat terlihat AS menjadi demokrasi. Kondisi ini berpengar erpengaruh pada

pemimpin bersama denga dengan UK dan konfigurasi persaingan di kawasa i kawasan Teluk.

Perancis, sementara negara k negara kawasan yang Perancis, sementara negara k negara kawasan yang

pengaruh terhadap perilaku suatu negara terdapat kekuatan besar Rusia bersama

dalam merespon setiap ancaman yang dengan Cina. Sementara negara kawasan

datang dari internal maupun eksternal yang berada dalam kutub yang sama yakni

memahami pola Iran dan Mesir. Dua kutub ini pada

kawasan.

Dengan

hubungan amity dan enmity suatu negara perkembangannya saling memberikan

maka akan mempermudah menjelaskan pengaruh dalam konflik yang terjadi di Libya

perilaku negara dalam interaksinya didalam dan Suriah. Pengaruh bipolaritas ini terlihat

kawasan. Adapun masing masing pola sangat jelas dalam konflik yang terjadi di

tersebut dijelaskan sebagai berikut. Suriah. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari adanya pengaruh kebijakan di tingkat DK

Pola Hubungan Amity

PBB, pola transfer teknologi persenjataan

Iran – Suriah

dikawasan, bantuan finansial dalam Hubungan aliansi Iran dan Suriah tumbuh mendanai aktor sub-state dalam suatu

lebih didasarkan atas adanya “common konflik dll.

enemies”. Apabila dilihat dari sudut

SOCIAL CONSTRUCTION YANG TERJADI DI

pandang idiologi, antara kedua negara

TIMUR TENGAH

belakang, Suriah Dalam

sangat

bertolak

merupakan negara yang sekuler dan Iran construction di Timur Tengah dapat dilihat

adalah negara yang sangat religious. Dari dari dua hal. Yang pertama yaitu pola

komposisi penduduk kedua negara, hubungan amity negara dalam kawasan.

penduduk Iran mayoritas adalah Syi’ah dan Pola hubungan amity yaitu pola hubungan

Suriah mayoritas adalah Sunni. Akan tetapi yang

kedua negara dalam prakteknya telah persahabatan dan kerjasama. Yang kedua

menyatukan pengaruh politik dan sumber yakni pola hubungan enmity dalam

daya militer untuk memperkuat posisi kawasan. Pola hubungan enmity yaitu pola

mereka dikawasan.

hubungan yang didasarkan pada hubungan

Aliansi Gulf Cooperation Council

permusuhan dan rasa curiga. Baik

Gulf Cooperation Council merupakan aliansi dikawasan tersebut telah menjadi ancaman sub-regional yang terdiri dari enam negara

bersama bagi enam negara Teluk lainnya Teluk kecuali Iran dan Irak. Aliansi negara

yang akhirnya memilih beraliansi dengan yang tergabung dalam GCC yaitu Saudi

membentuk GCC dengan tujuan balance of Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman,

power.

Qatar dan Kuwait sementara status Yaman

AS dan GCC

masih dipertimbangkan masuk pada tahun AS dan negara GCC telah menjalin 2016. GCC terbentuk pada tahun 1981

kerjasama yang erat dalam bidang strategis sebagai respon atas ketakutan negara Teluk

militer, politik dan ekonomi. AS dan Saudi terhadap tensi rivalitas antara Irak dan Iran

Arabia telah memiliki hubungan yang di kawasan Teluk. 24 Invasi Irak ke Iran

sangat dekat sejak perang dunia pertama. menyebabkan negara Teluk lainnya

Paska Inggris meninggalkan kawasan Teluk melakukan usaha balance of power

pada tahun 1971, AS menjadi kekuatan dikawasan

utama dikawasan ini. Paska keluarnya menggalang kekuatan. Aliansi enam negara

dengan menjalin

aliansi

Inggris dari kawasan, negara negara Teluk tersebut diawali dari adanya kesamaan

mulai menjalin ikatan aliansi dengan AS. persepsi atas ancaman keamanan kawasan

Aliansi keamanan negara GCC dengan AS yakni ancaman atas usaha hegemoni Iran

didsarkan pada dua hal, yakni melawan dan Irak di kawasan Teluk. Usaha hegemoni

hegemoni Iran dan Irak dikawasan dan ini dapat ditandai dari gencarnya usaha Iran

kedua untuk menjaga stabilitas keamanan, menyebarkan idiologi dan pengaruh ke 26 politik dan ekonomi negara Teluk. Dalam

negara Teluk lainnya paska revolusi Iran rangka melawan potensi ancaman Iran dan tahun 1979. Ditahun berikutnya Iran dan

Irak, AS melakukan upaya penguatan Irak terlibat dalam perang yang berujung

kapabilitas militer negara GCC dengan pada perang Teluk pertama. 25 Rivalitas

melakukan program collective defence and antara Iran dan Irak menjadi pemimpin

security.

Pola Hubungan Enmity

Alasfoor, Reyadh, “The Gulf Cooperation Council: Its

Iran – Israel

(Sweden: Departemen of Political Science Lund Univeristy, 2007) p.29

25 Ibid, Alasfoor, Reyadh, p.29 26 Ibid, Alasfoor, Reyadh, p.155

Hubungan Iran dan Israel dapat adalah sebuah ancaman bagi kedua negara. dijelaskan