TUGAS PENGANTAR EKONOMI MAKRO KASUS BANK

TUGAS PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KASUS BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN

VERA SAPITRI

(14310010)

PROGRAM STUDI S1- AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA

KASUS BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
1. Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan
dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana
ataupun dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Dasar hukum pendirian lembaga keuangan bukan bank yaitu Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 792 / MK / IV / 12 / 70 tanggal 7 Desember 1970

kemudian diubah dan ditambah dengan keputusan Menteri Keuangan. Tujuan
Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1. Untuk mendorong perkembangan pasar modal,
2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.
Lembaga pembiayaan lebih menekankan pada fungsi pembiayaan yakni badan
usaha yang melakukan kegiatan pembiayan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
2. Contoh Lembaga Keuangan Non Bank
A. Perusahaan Asuransi
Asuransi merupakan hubungan hukum antara dua pihak yang saling
terkait dalam suatu perjanjian yang mengakibatkan hak dan kewajiban antara
“tertanggung”

(insured/assured),

yaitu

pihak

yang


mempercayakan

(mengasuransikan) miliknya terhadap suatu risiko yang mungkin terjadi, dan
“penanggung”

(insurer/under

writer’s),

yaitu

pihak

yang

menerima

pertanggungan. Pihak ini lazim disebut “perusahaan asuransi”.
A. Polis Asuransi

Dalam setiap transaksi asuransi harus diterbitkan suatu akte bermaterai
tempel sebagaimana diatur dalam aturan bea materai akte ini yang dinamakan

Polis. Atau surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua
belah pihak. Polis ini memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian risiko
4. Jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi, bea materai dan lain-lain
7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan
8. Khusus untuk polis yang dipertanggungkan kendaraan bermotor ditambah
dengan nomor polis, nomor rangka (chasis) dan nomor mesin kendaraan.
B. Premi (Premium)
Premi asuransi adalah uang pertanggungan yang dibayar tertanggung
kepada penanggung. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya premi
adalah :
1) Untuk asuransi kebakaran, premi tertanggung dari :
a. Konstruksi bangunan

b. Lokasi (letak) bangunan
c. Terhadap apa saja barang itu dipertanggungkan
2) Untuk asuransi pengangkutan laut, premi tertanggung dari :
a. Jenis kapal yang dipertanggungkan (konstruksi kayu, besi)
b. Barang yang dimuat (mudah rusak dan terbakar)
c. Syarat-syarat pertanggungan (misal seluruhnya rusak, sebagian,
rusak khusus).
d. Untuk asuransi kendaraan bermotor, premi bergantung dari jumlah
yang dipertanggugkan.
B. Perusahaan dana pensiun (Taspen)

Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ) : badan hukum yang mengelola
dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat
sebagai modal bagi dunia usaha.
Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
Manfaat bagi perusahaan :
1. Loyalitas
2. Kewajiban moral

3. Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan :
1. Rasa aman
2. Kompensasi yang lebih baik
C. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam : menghimpun dana dari masyarakat dan
meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat.
Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok : dibayar sekali pada awal menjadi anggota
2. Simpanan Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu tertentu
sesuai keputusan rapat anggota.
3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan
Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992
4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan


2. Angoota terhindar dari rentenir
3. Akhir tahun memperoleh SHU
D. Pasar Modal
Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana-dana
jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar yang konkrit. Instrumen
yang digunakan dalam pasar modal umumnya antara lain; saham, obligasi,
debenture, warrant, right. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat
dalam pengertian fisik yang terorganisasi diman efek-efek diperdagangkan yang
disebut Bursa Efek. Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang
terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik
secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi Bursa Efek ini
antara lain adalah pertama, menjaga kontinuitas pasar. Kedua, menciptakan harga
efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Menurut David L
Scott, pasar modal adalah pasar untuk dana jangka panjang di mana saham biasa,
saham preveren dan obligasi diperdagangkan.
Saham : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan
Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan.
Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan.
Keuntungan pasar modal :
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.

2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak
tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak
tertentu.
3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

Manfaat bagi Investor :
1. Memperoleh deviden bagi pemegang saham
2. Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
3. Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
4. Mempunyai hak suara dalam RUPS
5. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
1. Mendapatkan dana yang lebih besar
2. Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
3. Memperkecil ketergantungan terhadap bank
4. Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan

5. Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
1. Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
2. Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
3. Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
E. Modal Ventura
Perusahaan Modal Ventura : Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal kedalam perusahaan.
Keunggulan Modal Ventura :
1.

Sumber dana bagi perusahaan baru.

2.

Adanya penyertaan manajemen.

3.

Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.


4.

Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal
dalam bentuk lain.

5.

MV menaikkan pamor PPU.

6.

PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura

7.

Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas
kesempatan kerja

Kelemahan modal ventura :

1.

Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang

2.

Terlalu

selektifnya

perusahaan

modal

ventura

dalam

mencari


perusahaan pasangan usaha
3.

Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh
perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.

Manfaat modal ventura :
1. Keberhasilan Usaha Meningkat
2. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
3. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
4. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
5. Likuiditas Meningkat
F. Anjak Piutang
Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
1. Peningkatan penjualan
2. Kelancaran modal kerja
3. Memudahkan penagihan hutang
4. Efisiensi usaha
Manfaat bagi customer :
1. Kesempatan untuk membeli secara kredit
2. Pelayanan penjualan yang lebh baik

G. Sewa guna usaha atau leasing
Sewa guna usaha berasal dari kata lease yang memiliki arti sewa
menyewa, prisnip sewa guna usaha adalah pembiayaan perusahaan yang tidak
hanya untuk kegiatan usaha, penyediaan barang modal, keterbatasan jangka waktu
(pendek 2 tahun, menengah 3 tahun, panjang 7 tahun), pembayaran secara berkala
sebagaimana kesepakatan dalam kontrak, hak opsi membeli barang modal dan
nilai sisa atau jumlah uang yang harus dibayar kembali kepada lessor saat
berakhirnya leasing. Ada beberapa jenis Leasing yang ada di Indonesia.Secara
umum Leasing dibagi menjadi dua:
A. Operating lease dengan prinsip jangka waktu yang lebih singkat, harga
sewa lebih kecil, lessee tidak mendapat hak opsi, dikhususkan kepada
barang yang mudah terjual setelah pemakaian, harga sewa dibayar
dengan jumlah tetap setiap bulan, lessor menanggung biaya pemeliharaan
kerusakan, pajak dan asuransi, kontrak leasing dapat dibatalkan secara
sepihak oleh lessee dengan mengembalikan barang.
B. Financial lease dengan prinsip jangka waktu relatif lebih panjang, harga
sewa berikut hak opsi menutupi harga barang berikut keuntungan bagi
lessor, lessee mendapatkan hak opsi setelah berakhirnya masa leasing,
harga sewa dapat dibayar tetap perbulan atau berubah-ubah sesuai suku
bunga pinjaman, lessee menanggung biaya pemeliharaan kerusakan,
pajak dan asuransi, kontrak leasing tidak dapat dibatalkan secara sepihak.
H. Pegadaian
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak
yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergaak.
Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai
utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk

melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya
pada saat jatuh tempo.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia
yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas
dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat
atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga
keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari
masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat
lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang dengan
melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya.
3. Contoh Kasus Lembaga Keuangan Non Bank
A. Pengertian Pegadaian
Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang mempunyai aktifitas pembiayaan kebutuhan masyarakat, baik
bersifat produktif maupun konsumtif, dengan menggunakan hukum gadai. Pada
dasarnya transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh pegadaiam sama dengan
prinsip peinjaman melalui lembaga perbankan, namun yang membedakannya
adalah dasar hukum yang digunakan yaitu hukum gadai.
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah
suatu hak yang diperoleh pihak yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan oleh pihak yang berutang kepada
pihak yang berpiutang. Pihak yang berutang memberikan kekuasaan kepada pihak
yang mempunyai piutang untuk memiliki barang yang bergerak tersebut apabila
pihak yang berutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat berakhirnya
waktu pinjaman.
Di Indonesia, lembaga pembiayaan dengan menggunakan dasar hukum
gadai bersifat monopoli, yaitu dikenal dengan Perusahaan Umum Pegadaian.

Tugas utama Perum Pegadaian adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat
berdasarkan hukum gadai untuk mencegah berkembangnya kegiatan informal dari
renternir atau yang lainnya yang memberikan pinjaman dengan tingkat bunga
yang sangat tinnggi dan merugikan.
B. Tujuan Usaha Pegadaian
1. Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat
mudah
2. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya,
pegadaian memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang
3. Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
4. Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan
tetap seperti karyawan
5. Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran
uang pinjaman atas dasar hokum gadai
6. Mencegah praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainya
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah
kebawa melalui penyediaan dana atas dasar hokum gadai, dan jasa
dibidang keuangan lainya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
8. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas
dasar hukum gadai kepada masyarakat
9. Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya yang
bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat
10. Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan
bermanfaat, terutama mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila
perlu memperluas daerah operasionalnya.

C.

Manfaat Pegadaian

1.

Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum

pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana
dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit
perbankan. Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum
Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai
berikut:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang
telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman
menempatkan

barang

bergeraknya

ditempat

sendiri,

atau

tidak

mempunyai sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat menitipkan
suatu barang bergerak dapat menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.

2.

Bagi Perusahaan Pegadaian

Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada
nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
b.

peminjam dana;
Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah

memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian
bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan
cara yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang
diperoleh oleh Perum Pegadaian digunakan untuk:
1)

Dana pembangunan semesta (55%);

D.

2)

Cadangan umum (5%);

3)

Cadangan tujuan (5%);

4)

Dana sosial (20%)

Keuntungan Usaha Gadai
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang

sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang
ijon atau tukang rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian
menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam
uang ke perum pegadaian bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan cepat,
tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para
pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan
dari perum pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan
moto “meyelesaikan masalah tanpa masalah”.
Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai
sumber dana, seperti meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya.
Akan tetapi, kendala utamanya adalah prosedurnya yang rumit dan memakan
waktu yang relatif lebih lama. Kemudian disamping itu, persyaratan yang lebih
sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang harus lengkap, membuat masyarakat
mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula dengan jaminan yang
diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat
dijadikan jaminan di bank.
Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup
datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu,
maka uang pinjaman pun dalam waktu singkat dapat terpenuhi. Jaminannya pun
cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan dengan jam tangan saja sudah
cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat
diperoleh di lembaga keuangan lainnya.
Keuntungan

lain

di

pegadaian

adalah

pihak

pegadaian

tidak

mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak

belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang
penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan,
apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat
adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan
pinjaman yang telah diberikan.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga
keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah:
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu juga, hal
ini disebabkan prosedurnyayang tidak berbelit-belit;
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya;
3.

Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa,
jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.
E.

Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya

adalah barang bergerak, antara lain:
a. Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas, perhiasan
perak, platina, baik yang berhiaskan intan, mutiara.
b. Barang-barang elektronik: laptop, TV, kulkas, radio, tape recorder,vcd/dvd, radio
kaset.
c.

Kendaran : sepeda, sepeda motor, mobil.

d.

Barang-barang rumah tangga

e.

Mesin,mesin jahit, mesin motor kapal.

f.

Tekstil

g.

Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga baik
dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.

F. Sumber Pendanaan

Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro,
deposito, dan tabungan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian
memiliki sumber-sumber dana sbb:
1. Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
3. Pinjaman jangka pendek dari perbankan
4. Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
5. Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Aspek

syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya

saja,

pembiayaan kegiatan pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang
benar-benar terbebas dari unsur riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan pegadaian
syariah termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah, murni berasal
dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat
dipertanggung jawaban. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan bank
muamalat sebagai pundernya, ke depan pegadaian jaga akan melakukan kerja
sama dengan lembaga keuangan syariah lain untuk mem-back up modal kerja.