Makalah identitas nasional Disusun Oleh

MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“PANCASILA SEBAGAI NAFAS IDENTITAS BANGSA
DI ERA GLOBAL”

Dosen Mata Kuliah: Drs. Moh. Adib, MA.

Disusun Oleh :
Ivan Efrizal

041411535034

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BANYUWANGI
2015

a

SURAT PERNYATAAN ANTI PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Ivan Efrizal

NIM

: 041411535034

Fakultas/Prodi

: Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi(PDD Banyuwangi)

dengan ini menyatakan bahwa makalah saya yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI
NAFAS IDENTITAS BANGSA DI ERA GLOBAL” bersifat original dan bebas plagiat.
Bilamana dikemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar maka kami bersedia menerima
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banyuwangi, 30 Mei 2015

Yang membuat pernyataan,

(Ivan Efrizal)
NIM. 041411535034

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, Tuhan seru
sekalian Alam, Maha Kasih dan Sayang, arif dan bijaksana yang
senantiasa menyelimuti hikmah-Nya untuk seluruh umat manusia untuk
beraktifitas sebagai khalifah fill ardi. Tak lupa pula salawat dan salam
kami haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad Rasullah SAW
yang membawa umat manusia ke cahaya terang benderang hingga saat
ini.
Terima kasih saya sampaikan kepada dosen yang telah memberikan
tugas karena ini semua merupakan bekal bagi saya dikemudian hari.
Akhirnya, segala makna dan hakikah kesempurnaan hanya milik yang

satu, untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini kedepan.
Wassalamualaikum wr.wb

Banyuwangi, 30 Mei 2015

Penulis

ii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN ANTI PLAGIAT....................................................

i

KATA PENGANTAR................................................................................


ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

ABSTRAK...............................................................................................

1

BAB

I PENDAHULUAN.........................................................................

2

1.1 Latar Belakang...........................................................................

2


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................

3

1.3 Tujuan......................................................................................

3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................

4

2.1 Pentingnya Identitas Nasional Bagi Bangsa Indonesia.......................

4

2.2 Lunturnya Identitas Nasional Indonesia............................................

6


2.3 Penguatan Identitas Nasional Indonesia..........................................

8

BAB III PENUTUP...................................................................................

10

3.1 Kesimpulan.................................................................................

10

3.2 Saran..........................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

11


LAMPIRAN 1.............................................................................................

12

LAMPIRAN 2.............................................................................................

13

LAMPIRAN 3.............................................................................................

14

LAMPIRAN 4.............................................................................................

15

iii

ABSTRAK


Globalisasi merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru baik
berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara
mendunia. Ini berarti budaya-budaya dunia bisa masuk dan keluar dalam
budaya nasional, maupun budaya nasional yang masuk ke dalam budaya
global. Dalam menghadapi era globalisasi ini diperlukan sebuah Identitas
sebuah negara yang membuat negara tersebut mempunyai ciri khas dari
negara lain. Identitas Nasional dalam sebuah negara sangat penting
karena Identitas Nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat khas
dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita cita dantujuan hidup
bersama. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu
mempertahankan identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka
bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang ambing oleh
tantangan zaman. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang ramah dan sopan santun dan gotong royong. Ini
merupakan salah satu Identitas Nasional bangsa Indonesia yang dikenal
oleh dunia. Apabila identitas ini hilang akibat adanya budaya-budaya dari
luar atau bercampur dengan budaya dari luar negeri serta menjadi
masyarakat Individualis, maka masyarakat Indonesia sudah kehilangan
sesuatu ciri khas dari bangsa Indonesia itu sendiri yang sudah ada sejak

jaman dahulu. Untuk itu diperlukan penguatan identitas nasional rakyat
indonesia dengan cara menanamkan semangat Nasionalisme yang tinggi
pada setiap rakyat Indonesia sejak dini dan menanamkan serta
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, flterisasi terhadap budaya
lain juga diperlukan untuk meminimalisir timbulnya budaya-budaya baru
di Indonesia yang merugikan seperti Individualisme, Sekularisme, dan
Hedonisme
Kata Kunci: Globalisasi, Identitas Nasional, Pancasila, Budaya, Individualisme, Filterisasi

1

BAB I
PENDAHULIAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri banyak negara-negara di dunia mengalami
Akulturasi budaya. Tidak hanya budaya, bahkan Teknologi, pendidikan, dan gaya hidup pun
cepat berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Inilah yang disebut dengan Globalisasi.
Globalisasi ialah proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya
hidup maupun teknologi secara mendunia. Dengan kata lain, Globalisasi menyebabkan
mudahnya sebuah informasi baik itu budaya, pendidikan, teknologi, gaya hidup, maupun

pendidikan mudah masuk dan berkembang pada suatu negara. Di dunia ini, tidak ada satu
negarapun yang dapat mencegah terjadinya Globalisasi. Jika suatu negara menutup dirinya
dengan negara luar, maka negara tersebut akan dikucilkan oleh negara-negara lainnya.
Globalisasi tidak hanya terjadi pada zaman modern seperti saat ini. Menurut (Wallerstein,
2000 : 2) dalam bukunya yang berjudul Globalization or the Age of Transition: A Long-Term
View of the Trajectory of the World-System ternyata, Globalisasi sudah ada sejak zaman
dahulu kala. Tepatnya 500 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1400-1500. Salah satu
contohnya ialah melalui penjajahan. Di saat Indonesia di jajah oleh bangsa Belanda, rakyat
Indonesia mau tidak mau harus mengikuti kebudayaan Belanda namun kebudayaan tersebut
bercampur juga dengan Budaya Indonesia. Jepang juga menanamkan budaya mereka kepada
rakyat Indonesia disaat rakyat Indonesia di jajah oleh Jepang.
Globalisasi dapat membuat suatu negara berkembang. Karena dengan Globalisasi,
kekurangan ataupun kelebihan pada suatu negara dapat tertularkan ke negara lain. Jepang
adalah salah satu negara yang dapat memanfaatkan kekuatan Globalisasi untuk membuat
negaranya menjadi sebuah negara yang maju. Dahulu Jepang merupakan negara yang tidak
mau menerima perubahan. Mereka tidak ingin budaya mereka tercampur dengan budaya
asing. Akibatnya Jepang mengalami kemunduran besar-besaran pada zaman itu. Jepang
merasa tertinggal jauh dengan negara lain baik dari segi pendidikan maupun teknologi. Oleh
karena itu, Jepang melakukan revolusi di negaranya dan mereka mulai membuka diri dengan
negara lainnya. Mereka mulai menerima budaya-budaya luar masuk ke negaranya. Dan

akhirnya Jepang sekarang menjadi salah satu negara maju yang ada di dunia. Tidak
selamanya Globalisasi membawa dampak positif pada suatu negara. Globalisasi juga dapat
membawa dampak negatif. Pada zaman dahulu, anak berusia 5 tahun senang sekali bermainmain dengan temannya. Namun pada saat ini, anak berusia lima tahun sudah disibukkan
dengan gadget pemberian dari orang tuanya. Globalisasi juga dapat merubah kebiasaan
masyarakat. Saat ini, Masyarakat Indonesia lebih bersifat Konsumerisme dengan produkproduk luar negeri. Mereka beranggapan bahwa produk-produk luar negeri tersebut lebih baik
daripada produk lokal dan mereka merasa dengan menggunakan produk tersebut, mereka
2

dapat terlihat lebih menarik daripada orang di sekitarnya. Ini tidak lain merupakan akibat dari
adanya Globalisasi.
Untuk menghadapi serangan Globlisasi, sebuah negara memerlukan sebuah pembeda.
Sebuah kekuatan yang dapat menghalangi masuknya pengaruh negatif dari adanya
Globalisasi. Inilah yang dinamakan Identitas Nasional. Jepang dapat membuat negaranya
maju karena Jepang memiliki sebuah Identitas Naasionalnya sendiri. Mereka menyebutnya
dengan Bushido. Rakyat Jepang tidak sepenuhnya terhanyut dengan pengaruh budaya-budaya
lain yang masuk ke negaranya. Mereka menangkap budaya mana yang perlu mereka tangkap
dan budaya mana yang perlu mereka hindari demi kemakmuran negaranya tersebut.
Sebaliknya, negara Indonesia merupakan negara yang mudah hanyut dengan arus Globalisasi.
Saat ini rakyat Indonesia mudah terbawa dengan pengaruh-pengaruh budaya dari luar negri
baik itu positif maupun negatif. rakyat Indonesia saat ini cenderung tersenal sebagai
masyarakat konsumerisme. Ini akan berakibat buruk bagi bangsa Indonesia karena tidak ada
unsur pembeda antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Untuk itulah sebuah identitas
nasional sangat diperlukan guna mencegah pengaruh buruk dari adanya Globalisasi. Salah
satu caranya ialah dengan cara menanamkan semangat Nasionalisme yang tinggi pada setiap
rakyat Indonesia sejak dini. Selain itu, filterisasi terhadap budaya lain juga diperlukan untuk
meminimalisir timbulnya budaya-budaya baru di Indonesia yang merugikan seperti
Individualisme, Sekularisme, dan Hedonisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti pentingnya Identitas Nasional bagi Bangsa Indonesia?
2. Apakah yang membuat Identitas Nasional bangsa Indonesia mulai luntur?
3. Apakah yang harus dilakukan untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa
Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pentingnya Identitas Nasional bagi Bangsa Indonesia
2. Mengetahui penyebab lunturnya Identitas Nasional bangsa Indonesia
3. Mengetahui tindakan yang dapat diambil untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa
Indonesia

3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENTINGNYA IDENTITAS NASIONAL BAGI BANGSA INDONESIA
Kata identitas berasal dari kata identitu yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri, atau
jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Identitas merupakan suatu ciri atau keadaan seseorang mengenai dirinya. Menurut Stella Ting
Toomey, Identitas adalah refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender,
budaya, etnis dan proses sosialisasi. Sedangkan menurut Alo Liliweri (2007: 67) dalam
bukunya yang berjudul Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya menguraikan bahwa
secara etimologi kata Identitas berasal dari kata identity yang berarti: 1) kondisi atau
kenyataan tentang sesuatu yang sama, mirip satu sama lain; 2) kondisi atau fakta tentang
sesuatu yang sama diantara dua orang atau dua benda; 3) kondisi atau fakta yang
menggambarkan sesuatu yang sama diantara dua orang (individualitas) atau dua kelompok
atau benda; 4) menunjukkan tentang suatu kebiasaan untuk memahami identitas dengan kata
“identik”. Dengan kata lain, identitas tidak lain adalah sebuah tanda pengenal untuk sesuatu.
Identitas sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok yakni, identitas seksual, identitas
gender, identitas pribadi, identitas agama dan identitas nasional. Dari berbagai jenis identitas
tersebut terdapat satu identitas yang menjadi ciri sebuah negara yakni disebut sebagai
identitas nasional.
Identitas nasional adalah sebuah ciri yang dimiliki oleh sebuah negara untuk
membedakan negara tersebut dengan negara lain. Atau dengan kata lain, identitas nasional
dapat diartikan sebagai jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup
dalam mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama . Sedangkan Identitas Nasional Indonesia
adalah ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakan Indonesia dengan negara
lain. Salah satu contohnya adalah gotong royong serta budaya daerah yang beraneka ragam
Setiap negara memiliki identitasnya masing-masing. Identitas sebuah negara
merupakan jati diri bangsa. Tanpa identitas, sebuah negara bagaikan sebuah negara yang
kosong, tanpa cita-cita, serta tanpa tujuan yang jelas. Tanpa identitas, negara tersebut akan
menjadi negara yang akan tergerus oleh zaman. Apalagi saat ini negara-negara di dunia
sedang menghadapi era globalisasi. Era dimana budaya serta pengaruh-pengaruh dari suatu
negara di dunia saling bertukar. Tanpa identitas, negara tersebut hanya akan menjadi follower
dan hanya akan mengikuti identitas negara lain
Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan
identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsatersebut akan mudah goyah dan
terombang ambing oleh tantangan zaman. Selain itu, bangsa yang tidak mampu
4

mempertahankan identitas nasional akan menjadi kacau, dan bimbang. Kondisi suatu bangsa
yang sedemikianrupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih
kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh
karena itu identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat
mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal hal yang menjadi cita cita dan tujuan hidup
bersama.
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari beribu-ribu pulau serta suku
bangsa yang menyebabkan Indonesia memiliki beranekaragam budaya. Suku bangsa serta
budaya tersebut merupakan salah satu dari Identitas Nasional bangsa Indonesia. Indonesia
memiliki
Identitas
Nasionalnya
sendiri,
seperti
yang
tertulis
pada
(http://www.slideshare.net/threefarah/identitas-nasional-dalam-mata-kuliah-ppkn), Indonesia
memiliki beberapa unsur serta sifat Identitas Nasional. unsur-unsur Indentitas Nasional
Indonesia meliputi:
 Sejarah
Kebesaran dua kerajaan nusantara, Majapahit dan Sriwijaya, telah membekas pada
semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan
asing menancapkan kuku imperialismenya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam
mengusir penjajah telah menjadi ciri khas bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi
salah satu unsur pembentuk identitas nasional Indonesia.
 Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg
bangsa.
 Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama – agama yang tumbuh
dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan
Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi
negara dihapuskan. Serta pada saat ini di Indonesia terdapat tambahan satu agama yang
telah diakui yaitu agama baha’i
 Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat – perangkat atau model – model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan, dan benda – benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Lebih dari 483 budaya daerah tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia.
 Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter ditentukan atas unsur – unsur ucapan
manusia dandigunakan sebagai sarana berinteraksi sesama manusia. di Indonesia sendiri,
terdapat beribu-rubu bahasa daerah yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dari
5

ribuan bahasa tersebut, masyarakat Indonesia menggunakan satu bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia.
Sedangkan sifat dari Identitas Nasional Indonesia adalah:
 Bersifat Identitas Fundamental
Yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, ideologi negara, dan dasar negara.
 Bersifat Identitas Instrumental
Berisi UUD 1945 dan tata perundangnya, bahasa Indonesia, lambang negara, bendera
negara, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
 Bersifat Identitas Alamiah
Meliputi kepulauan (archipelago) dan pluralisme (suku, bahasa, budaya, serta agama
dan kepercayaan).
Dari beberapa Unsur serta sifat Identitas Nasional yang tertera diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa Identitas Indonesia terdiri dari beberapa aspek (lihat gambar 1 dan 2) serta
Identitas Nasional merupakan Pandangan Hidup, Kepribadian, dan Kebudayaan Bangsa
Indonesia serta Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, fungsi
penting Identitas Nasional Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah untuk pemersatu,
sebagai ciri khas bangsa indonesia, dan sebagai landasan bagi bangsa indonesia untuk
mewujudkan potensi yang dimiliki Pancasila sebagai identitas nasional yang fundamental
karena pancasila merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi negara.

2.3 LUNTURNYA IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA
Identitas nasional merupakan karakter dari sebuah bangsa. Karakter itulah yang
membuat bangsa tersebut berbeda dengan bangsa yang lainnya. Bangsa Jepang dikenal sebagi
bangsa yang berteknologi tinggi serta memiliki semangat bushidonya yang tinggi. Bangsa
Amerika dikenal sebagai negara bebas dengan tingkat demokrasi yang tinggi. Bagaimana
dengan Indonesia? Indonesia telah dikenal dunia sebagai negara gotong royong serta ramah.
Selain itu, identitas bangsa Indonesia sudah tertuang dalam dasar negara Indonesia dan
pembukaan UUD 1945, sebagai negara yang menggunakan bahasa persatuan yakni bahasa
Indonesia, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, serta negara yang memiliki
banyak budaya daerah. Namun, belakangan ini Identitas bangsa Indonesia perlahan mulai
luntur. Penyebab lunturnya identitas nasional bangsa Indonesia salah satunya adalah dengan
adanya era Globalisasi.
Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau jaman yang ditandai dengan perubahan
tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada intinya
sampai pada satu titik simpul yang bermuara pada sebuah revolusi teknologi komunikasi dan
teknologi informasi. Media digital merupakan salah satu simbol atau bentuk revolusi
teknologi sebagai salah satu faktor dalam fenomena globalisasi. Di era globalisasi tentunya
6

dengan media digital pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara hampir tidak
ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Pergaulan antar bangsa yang
semakin kental ini menyebabkan banyak hal negatif penyebab lunturnya Identitas Nasional
bangsa Indonesia. Hal negatif yang menyebabkan lunturnya Identitas Nasional Indonesia
menurut (http://muradmaulana.net/2012/11/23/globalisasi-dan-media-digital-antara-dampakpositif-dan-negatif/) antara lain adalah:
1. Terjadi proses akulturasi, saling meniru serta saling mempengaruhi antar budaya
masing-masing. Akulturasi dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri
bangsa Indonesia Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor, yaitu
semakin menonjolnya sikap individualistis dan sikap materialistis.
2. Nilai barat yang negatif dan tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi mentahmentah oleh para pemuda.
3. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilainilai asing yang negatif semakin besar.
4. Melemahkan dan menurunkan sensifitas.sehingga membuat tingkat simpati dan
empati seseorang terhadap dunia nyata turun. Dengan jejaring sosial, seseorang
cenderung melupakan dunia nyata dan mengabaikan sesuatu yang terjadi disekitarnya
dan lebih memilih untuk memperhatikan sesuatu yang terjadi didunia maya.
Selain dari proses Globalisasi yang telah disebutkan diatas, menurut
(http://blog.umy.ac.id/hilmagumanti/download/identitas-nasional-dan-pengaruh-globalisasi/)
lunturnya Identitas Nasional Bangsa Indonesia dapat disebabkan juga karena:
 Menyepelekan Arti Identitas Negara Sendiri
Memudarnya identitas nasional dalam masyarakat juga disebabkan oleh sikap dan
kepedulian terhadap identitas yang sangat minim. Tidak menjunjung tinggi hukum dan
perundangan merupakan salah satunya. Padahal hukum yang berlaku merupakan salah
satu identitas dari sebuah negara. Di Indonesia misalnya terdapat Pancasila sebagai
ideologi negara dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi. Tetapi banyak rakyat yang
menyepelekan hukum tersebut. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka
pelanggaran hukum di negara kita.
 Masalah Nasional dan Penyimpangan Hukum
Kasus-kasus penggusuran yang tidak memihak rakyat dan termasuk kasus- kasus
pelumpuhan dan pemiskinan terhadap suatu kelompok, merupakan hal-hal yang
bertentangan dengan mutualisme dan keadilan sosial, dan harus segera dihentikan. Hal
ini bertentangan dengan amanah Pembukaan UUD 1945 « melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia´. Di dalam pemerintahan sendiri banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan hukum yang telah merusak moral bangsa. Kasus-kasus
yang berhubungan dengan korupsi, lalainya pemerintah dalam menjalankan tugasnya
telah mencoreng etika dalam berpolitik di negara ini, seperti kasus BankCentury, kasus
korupsiGayus, dan titip absen anggota DPR. Akibatnya timbul ketidakpercayaan rakyat
terhadap pemerintah, yang berlanjut kepadaketidakdukungan masyarakat terhadap
kinerja pemerintah. Dengan demikian tentunya rasa nasionalisme akan berkurang dan
negara akan mengalami kemerosotan.
7

2.4 PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA
Saat ini Identitas Nasional bangsa Indonesia berada dalam ambang yang
menghawatirkan. jika terus dibiarkan, maka bangsa Indonesia hanya akan menjadi bangsa
yang terombang-ambing dalam perkembangan zaman. Melupakan karakternya serta
melupakan jatidirinya. Maka dari itu, diperlukan adanya penguatan pada Identitas Nasional
bangsa Indonesia. Penguatan Identias Nasional itu sendiri ada berbagai upaya. Menurut
Habib (2011:01) dalam bukunya yang berjudul Manusia dan Budaya, cara efektif yang bisa
digunakan untuk membangun dan mengembalikan jati diri bangsa Indonesia serta menekan
pengaruh buruk pihak lain baik yang berasal dari luar maupun dari dalam yang mengikis jati
diri bangsa Indonesia yaitu yang pertama dimulai dari diri kita sendiri. Adapun cara lain
untuk menguatkan Identitas nasional menurut (https://nenkk..com/2014/04/21/pentingnyamenjaga-identitas-nasional-dalam-era-digital/) antara lain ialah melalui:
A. Ketahanan di bidang Idologi
Dapat dilakukan dengan cara menciptakan kembali generasi yang mengetahui,
memahami dan mengamalkan fakafah Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang diperkenalkan sejak dini.
B. Ketahanan di bidang Politik
Dilakukan dengan menciptakan kehidupan politik yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat.
C. Ketahanan di bidang Sosial dan Budaya
Dilakukan dengan memfilterisasi budaya dari luar yang masuk ke Indonesia, serta
menghindari paham yang dapat membuat jatuh bangsa Indonesia seperti Individualisme,
Sekularisme, serta Hedonisme.
Dari berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa
Indonesia, cara yang paling ampuh ialah dengan mengamalkan nilai nilai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pancasila merupakan dasar filsafat bangsa dan
Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Isi dari pancasila itu sendiri ialah:
1.
2.
3.
4.

Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dijabarkan menjadi empat butir.
Didalamnya terdapat kewajiban kita untuk percaya dan takwa kepada Tuhan YME, juga
menghormati pemeluk agama lain, memberikan kebebasan menjalankan ibadahan dan tidak
memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain. Coba saja kita melecehkan
agama lain kepada seseorang tentu yang marah bukan hanya orang itu tetapi juga seluruh
8

umat yang menganut agama tersebut. Dalam pelaksanaan ibadah beragama kita dilarang
untuk mencampuradukkan ajaran agama. Ajaran agama juga perlu ditegakkan untuk
membentengi kita dari hal-hal negatif atas ideologi yang tidak sesuai dengan asa keTuhanan.
Pada sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diharapkan kita para generasi penerus
mampu menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tidak merendahkan orang lain mau
menghargai dan saling mencintai. Sila kedua ini jika tidak diamalkan dengan benar dapat
memicu bentrok antar etnis, karena sebagaimana kita ketahui Negara kita memiliki
keragaman suku, perbedaan warna kulit dan budaya. SARA menjadi hal yang berpotensi
menimbulkan perpecahan bangsa kita. Tak cuma untuk menjaga hubungan antar suku di
Negara kita, tapi juga untuk bangsa-bangsa di dunia yang lebih beragam.
Sila ke tiga Persatuan Indonesia menekankan pada nasionalisme. Kita harus cinta
tanah air dan siap membela tanah air sampai titik darah penghabisan. Cinta tanah air dapat
diwujudkan dengan mencintai produk-produk dalam negeri agar ketergantungan kita
terhadapa produk impor dapat dikurangi. Bangga menngunakan hasil karya anak negeri,
Menjunjung tinggi adat dan budaya timur dan menghalau adat budaya barat yang tidak sesuai
dengan adat dan budaya kita agar kelestariannya tetap terjaga dan tidak tergerus oleh arus
zaman.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, sila ini menekankan pada sisi kerakyatan, asas demokrasi dari
dan oleh untuk rakyat. Selain itu sila ini juga menjunjung tinggi musyawarah mufakat,
walaupun dalam lingkup kenegaraan musyawarah ini sangat sulit dipraktekkan.
Sila terakhir sila kelima Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam sila ini
selain menjunjung keadilan juga menekankan untuk tidak bergaya hidup mewah dan bersifat
boros, termasuk juga suka bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain.
dengan berpegang teguh pada sila-sila Pancasila diatas kita dapat terhindar dari efek
buruk globalisasi. Citra Bangsa Indonesia bisa tetap terjaga karena masyarakatnya berpegang
pada ideologi bangsa. Selain itu, rakyat Indonesia juga sudah menjaga dan mempertahankan
identitas serta jati diri bangsa Indonesia. Yang baik kita pakai dan yang buruk atau tidak
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, kita tinggalkan. Kemudian pengaruh kebudayaan
lokal juga dapat kita saring melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah umum. Dengan
ini, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi perkembangan
zaman di era globalisasi karena Indentitas Nasional sudah tertanam di setiap lapiisan
masyarakat Indonesia. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat
terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar.

9

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Identitas nasional adalah sebuah ciri yang dimiliki oleh sebuah negara untuk
membadakan negara tersebut dengan negara lain. Atau dengan kata lain, identitas nasional
dapat diartikan sebagai jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup
dalam mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama. Identitas Nasional sangat penting bagi
bangsa Indonesia karena Identitas Nasional merupakan Pandangan Hidup, Kepribadian, dan
Kebudayaan Bangsa Indonesia serta Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Untuk itu, fungsi penting Identitas Nasional Indonesia bagi bangsa Indonesia
sendiri adalah untuk pemersatu, sebagai ciri khas bangsa indonesia, dan sebagai landasan
bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan potensi yang dimiliki Pancasila sebagai identitas
nasional yang fundamental karena pancasila merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan
ideologi negara. Saat ini, Identitas Nasional bangsa Indonesia sedang mengalami
kemerosotan. Hal ini disebabkan karena pengaruh negatif dari adanya Globalisasi. Pengaruh
negatif itu antara lain adalah terjadinya proses akulturasi, saling meniru serta saling
mempengaruhi antar budaya masing-masing, Nilai barat yang negatif dan tidak sesuai dengan
budaya timur di adopsi mentah-mentah oleh para pemuda, Melemahkan dan menurunkan
sensifitas.sehingga membuat tingkat simpati dan empati seseorang terhadap dunia nyata
turun. Selain itu, menyepelekan arti Identitas negara sendiri serta adanya masalah nasional
dan penyimpangan hukum juga menjadi penyebab lunturnya Identitas Indonesia. Untuk itu
diperlukan adanya penguatan Identias Nasional bangsa Indonesia. Penguatan Identitas
tersebut dapat dilakukan dengan penguatan di bidang Ideologi, Politik, dan Sosial Budaya.
Serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar dapat terhindar dari efek buruk globalisasi.
Citra Bangsa Indonesia bisa tetap terjaga karena masyarakatnya berpegang pada ideologi
bangsa Dengan demikian bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dalam
menghadapi perkembangan zaman di era Globalisasi ini.
3.2 SARAN
Seharusnya masyarakat Indonesia harus lebih pandai memfilterisasi pengaruh buruk
dari luar agar Identitas Nasional bangsa Indonesia tidak mudah luntur. Nilai-nilai Pancasila
juga harus tertatam dalam diri setiap rakyat Indonesia. Serta pemerintah harus lebih berperan
menanaman semangat cinta tanah air kepada rakyat Indonesia sejak dini. Hal ini dapat
direalisasikan dengan cara memberikan pengetahuan tentang Indentitas Nasional di dalam
pendidikan di sekolah Umum.

10

DAFTAR PUSTAKA

 Mustopo, Habib. 1983. Manusia dan Budaya. Kumpulan Essay.Ilmu Budaya Dasar.
Surabaya: Usaha Nasional
 Wallerstein, 2000.Globalization or the Age of Transition: A Long-Term View of the
Trajectory of the World-System. Inggris.
 Liliweri, Alo. 2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKIS
 Satuan Kerja Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. 2012. Rencana
pembelajaran dan Metode Pembelajaran serta Model Evaluasi Hasil Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan-Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Kopetensi.
Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti.
 http://www.academia.edu/5983545/
PENTINGNYA_IDENTITAS_SEBUAH_NEGARA_DALAM_MENGHADAPI_TUN
TUTAN_GLOBALISASI
 http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-42607-Makalah-Cara
%20Mengembalikan%20Jati%20Diri%20Bangsa%20Indonesia.html
 http://www.slideshare.net/threefarah/identitas-nasional-dalam-mata-kuliah-ppkn
 https://nenkk..com/2014/04/21/pentingnya-menjaga-identitas-nasional-dalam-era-digital/
 http://muradmaulana.net/2012/11/23/globalisasi-dan-media-digital-antara-dampakpositif-dan-negatif/
 http://blog.umy.ac.id/hilmagumanti/download/identitas-nasional-dan-pengaruhglobalisasi/

11

LAMPIRAN 1: Kata-kata Sulit
Globalisasi: Proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya
hidup maupun teknologi secara mendunia
Sekularisme: Sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri
terpisah dari agama atau kepercayaan
Hedonisme: Pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan
mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin
Individualisme: Satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang
menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan
sendiri
Bushido: Sebuah kode etik keksatriaan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Bushido
berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari
kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati.

12

LAMPIRAN 2: Artikel Terkait Identitas Nasional
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/482279/menko-pmk--pertahankan-pancasilasebagai-identitas-nasional

Menko PMK : pertahankan Pancasila
sebagai identitas nasional
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan setiap masyarakat Indonesia harus
mempertahankan Pancasila sebagai identitas nasional.
"Persoalan yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mempertahankan Pancasila sebagai
identitas nasional yang kini dikepung oleh proses globalisasi," kata Puan Maharani di Jakarta,
Kamis.
Dia mengatakan, hal itu tak dapat diabaikan oleh setiap masyarakat.
"Tidak ada satu pun manusia, masyarakat, dan bangsa yang luput dari pengaruh globalisasi,"
katanya.
13

Dia juga mengatakan, inti kehidupan berbangsa adalah budaya.
"Apabila budaya bangsa diusik, maka terusiklah pula identitas bangsa itu. Gelombang
globalisasi dapat melunturkan rasa kebangsaan atau identitas bangsa," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, diperlukan usaha-usaha agar budaya dan identitas bangsa akan tetap
hidup dan berkembang di dalam pengaruh globalisasi.
Puan mengatakan, titik tolak dari kedua hasil usaha ini tidak lain daripada SDM yang
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa itu sendiri.
"Tidak ada orang lain yang akan mempertahankan kebudayaannya sendiri selain pendukung
kebudayaan itu, yaitu manusia dan bangsa yang memilikinya," katanya.
Lampiran 3: Pertanyaan Terkait
1. Apakah penyebab lunturnya Identitas Nasional Bangsa Indonesia?
Jawab:
Penyebab lunturnya Identitas Nasional Indonesia antara lain ialah terjadinya
proses akulturasi, saling meniru serta saling mempengaruhi antar budaya masingmasing negara, nilai barat yang negatif dan tidak sesuai dengan budaya timur di
adopsi mentah-mentah oleh para pemuda, serta arus informasi yang semakin pesat
mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin
besar. Selain itu, menyepelekan arti Identitas negara sendiri serta adanya masalah
nasional dan penyimpangan hukum juga menjadi penyebab lunturnya Identitas
Indonesia.
2. Bagaimana cara membentengi diri dari pengaruh budaya luar negeri yang negatif
supaya Identitas Nasional Indonesia tidak luntur?
Jawab:
Cara membentengi diri dari pengaruh budaya asing yang negatif ialah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila pada diri sendiri, dan
memfilterisasi budaya asing yang masuk ke dalam negeri dengan cara mengambil
budaya yang baik dan membuang budaya yang buruk. Serta memberikan pebelajaran
mengenai Identitas Nasional ke generasi muda melalui pendidikan umum yang ada di
sekolah

14

Identitas Nasional
Indonesia terdiri atas
beberapa apek yakni:

LAMPIRAN 4: Gambar Mengenai Identitas Nasional
Gambar 1: Apek Identitas Nasional Indonesia

1. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa
persatuan
2. Indonesia Raya
sebagai lagu
kebangsaan
3. Merah Putih
merupakan bendera
negara
4. Burung Garuda
merupakan lambang
negara
5. Bhineka Tunggal Ika
merupakan
semboyan negara
6. Pancasila sebagai
dasar negara
7. UUD’45 sebagai
Konstitusi negara
8. Budaya daerah yang
tersebar dari Sabang
sampai Merauke
Semuanya harus
dipertahankan dengan
cara menanamkan
semangat Nasionalisme
yang tinggi serta
mengamalkan nilai-nilai
Pancasila pada setiap diri
masyarakat Indonesia

Gambar 2: Identitas Nasional Indonesia

15

16