Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Sem
MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO
KEUANGAN”
DISUSUN OLEH :
DEWI SETIYORINI
13.312.128
DOSEN PEMBIMBING :
WASTI RESTIANDANI SE., MM
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2017/2018
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (perusahaan) didirikan di
Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar
Mahajudi, S.H., Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan
No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No.
567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX: HMSP) adalah perusahaan rokok
terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan
yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005 kepemilikan
mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar di
dunia dari AS, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang
lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan perdagangan serta investasi
saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913
di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah
tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatscapij
Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat yang
berlokasi di jl. Rungkut Industri Raya di Surabaya, Pandaan, Malang, dan
Kerawang. Perusahaan juga mempunyai kantor korporasi di Jakarta. Pada akhir
tahun 2007, jumlah karyawan PT HM Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan
mencapai sekitar 30 ribu orang. Perseroan mengoperasikan lima pabrik rokok di
Indonesia, yakni satu pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan, tiga
pabrik sigaret kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu di Malang. Pada
tahun 2007, PT HM Sampoerna Tbk. juga menjalin kerja sama dengan 37 Mitra
Produksi Sigaret (MPS) yang memproduksi sigaret kretek tangan di berbagai
wilayah di pulau Jawa. Ke-37 MPS tersebut mempekerjakan hampir 65 ribu
karyawan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor
penjualan anak perusahaannya--PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
(“PT Panamas”)--dan melalui agen-agen rokok yang tersebar di Indonesia. Sejak
bulan Februari 2005, PT Panamas ditunjuk sebagai distributor oleh PT Philip
Morris Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan rokok putih merek
Marlboro dan merek-merek lainnya. Selain PT Panamas, Perseroan juga memiliki
sejumlah anak perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung usaha produksi
dan pemasaran rokok Perseroan, antara lain PT Handal Logistik Nusantara, yang
bergerak dalam jasa ekspedisi dan pergudangan, dan PT Sampoerna Printpack,
yang bergerak dalam bidang percetakan dan industri produk kemasan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
dan anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup”, karena memiliki kurang
lebih 28.300 orang karyawan tetap. Pada tahun 1990 perusahaan melakukan
penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal
sebesar Rp.1000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan
harga penawaran sebesar Rp.12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu,
perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal
saham.
1.2.Latar Belakang Analisis
Pada dasarnya yang melatar belakangi pembuatan analisis laporan
keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ingin mengetahui kualitas
kinerja perusahaan tersebut. Sehingga kita dapat dengan jelas mengetahui arus
kas, persediaan, ataupun laba/rugi yang terjadi di PT Hanjaya Mandala
Sampoerna pada tahun yang bersangkutan. Selain itu dengan adanya analisis
laporan keuangan tersebut kita dapat menilai profitabilitas (kemampuan
menghasilkan
keuntungan),
solvabilitas
(kemampuan
memenuhi
seluruh
kewajibanya), likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban lancarnya), ataupun
stabilitas (kemampuan mempertahankan usahanya) pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna.
Dengan adanya analisis laporan keuangan yang jelas dan nyata pada PT
Hanjaya Mandala Sampoerna, maka kita dapat menilai apakah keputusan maupun
kebijakan-kebijakan yang dibuat berdampak positif atau negatif pada perusahaan
tersebut. Kita juga dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami
perkembangan dari tahun ke tahun, atau justru banyak mengalami kemunduran.
BAB II : DISKUSI ANALISIS RASIO
Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan. Salah
satu tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok
pada trend, jumlah dan hubungan dan alasan perubahan – perubahan tersebut.
Beberapa tehnik analisis dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk
menekankan pentingnya suatu data yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi
perubahan. Beberapa tehnik analisis yang dapat digunakan antara lain : analisis
komparatif, analisis common – size, analisis rasio dan masih banyak yang lainya.
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
Langkah awal yang harus dilakukan jika menggunakan analisis perbandingan
yaitu dengan cara menyajikan laporan keuangan secara komparatif seperti menyajikan
laporan keuangan dua atau tiga tahun. Diharapkan dengan menyajikan laporan
keuangan secara komparatif dapat diperoleh informasi mengenai pergerakan dan
kecenderungan serta memberikan petunjuk untuk memprediksi masa depan. Berikut
merupakan analisis perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak
perusahaan :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)
Neraca
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
-Pihak ketiga-bersih
-Pihak hubungan istimewa
Piutang lainya
-Pihak ketiga
-Pihak hubungan istimewa
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka pembelian
tembakau
Beban dibayar dimuka dan
aset lainya
Jumlah aset lancar
31-Des
Perubahan
Rupiah
%
2008
2009
499.362
527.681
28.319
5.67
116.591
16.347
447.362
48.658
330.771
32.311
283.70
197.66
405.328
167.096
7.657.848
470.490
25.325
198.758
9.539.067
472.741
(380.003)
31.662
1.881.219
2.251
(93.75)
18.95
24.56
0.48
1.547.275
1.295.793
(251.482)
(16.25)
156.950
133.259
(23.691)
(15.09)
11.037.287
12.688.643
1.651.356
14.96
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Penyertaan saham
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun
2009 ( 2008 : Rp.1.725.765 )
Tanah untuk pengembangan
Godwill-bersih
Aset lainya - bersih
74.435
22.373
63.226
20.587
(11.209)
(1.786)
(15.05)
(7.98)
4.329.506
175.689
313.014
181.515
4.310.194
175.772
275.167
182.858
(19.312)
83
(37.847)
1.343
(0.44)
0.04
(12.09)
0.73
Jumlah aset tidak lancar
5.096.532
5.027.804
(68.728)
(1.34)
JUMLAH ASET
16.133.819
17.716.447
1.582.628
9.80
Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
untuk aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut
dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan
terbesar pada piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak
lancar terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya
penurunan pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan
sebesar 15,05 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
Perubahan
Rupiah
%
2008
2009
986.773
653.154
94.002
(333.619)
94.002
(33.81)
100
149.366
325.294
220.388
267.752
71.022
(57.542)
47.55
(17.69)
171.045
99.316
954.540
2.501.174
76.890
187.755
864.402
2.827.137
(94.155)
88.439
(90.138)
325.963
(55.05)
89.05
(9.44)
13.03
906.111
482.130
839.252
657.450
(66.859)
175.320
(7.38)
36.36
999.625
66.833
58.838
(999.625)
(7.995)
(100)
(11.96)
Jumlah kewajiban jangka
pendek
7.642.207
6.747.030
(895.177)
(11.71)
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
Pinjaman jangka panjang
27.506
19.161
(8.345)
(30.34)
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan usaha
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan lainya
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutang pajak
Hutang cukai
Beban yang masih harus dibayar
dan
kewajiban estimasian
Hutan dividen
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun
- Hutan obligasi
- Hutang sewa pembiayaan
- Hutang sewa pembiayaan
Pendapatan tangguhan
Kewajiban imbalan pasca - kerja
112.699
57.211
243.941
76.340
44.593
363.398
(36.359)
(12.618)
119.457
(32.26)
(22.05)
48.97
Jumlah Kewajiban jangka
panjang
441.377
503.492
62.115
14.07
2.339
4.309
1.970
84.22
438.300
438.300
-
42.077
42.077
-
658.094
614.275
(29.721)
(29.721)
(-)
-
HAK MINORITAS
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 6.300.000.000
nilai nominal Rp. 100
( Rupiah penuh ) per saham
Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh - 4.383.000.000
saham biasa
Tanbahan modal disetor
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan
ekuitas
anak perusahaan
Saldo laba
(43.819)
(6.66)
- dicadangkan
- belum dicadangkan
90.000
90.000
6.849.146
9.306.658
2.457.512
35.88
Jumlah ekuitas
8.047.896
10.461.616
2.413.720
29.99
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
16.133.819
17.716.447
1.582.628
9.81
Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
untuk kewajiban jangka pendek mengalami penurunan sebesar 11,71 %, penurunan
terbesar kewajiban jangka pendek pada hutang lainya pihak ketiga sebesar 55,05 %.
Untuk kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 14,07 %, kenaikan
terbesar kewajiban jangka panjang pada kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar 48,97
% dan merupakan satu-satunya kenaikan pada kewajiban jangka panjang. Hak
minoritas pada neraca komparatif di atas naik sebesar 84,22 %. Untuk ekuitas
mengalami kenaikan sebesar 29,99 %, kenaikan terbesar ekuitas pada saldo lababelum dicadangkan sebesar 35,88 %. Banyak akun pada ekuitas yang untuk tahun
yang dibandingkan yaitu 2008 ke 2009 tidak mengalami perubahan atau tahun
selanjutnya sama pada tahun sebelumnya seperti saldo laba dicadangkan, ataupun
modal ditempatkan dan disetorkan penuh serta saham biasa.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
31-Des
Neraca
2008
2009
34.680.445 38.972.186
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
Laba operasi
(Beban)/ penghasilan lainya
Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga
Beban pembiayaan
Amortisasi goodwill
Beban penurunan nilai aset
Beban kurtailmen dari
program pensiun
Lain - lain bersih
Beban lainya - bersih
Bagian laba/(rugi) bersih
perusahaan asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
- Kini
- Tangguhan
Beban pajak penghasilan bersih
Laba konsilidasi sebelum
hak minoritas
Perubahan
Rupiah
%
4.291.741
12.37
24.695.196
9.985.249
27.737.465
11.234.721
3.042.269
1.249.472
12.32
12.51
2.955.457
804.559
3.760.016
6.225.233
3.148.441
788.513
3.936.954
7.297.767
192.984
(16.046)
176.938
1.072.534
6.53
(1.99)
4.70
(17.23)
18.844
37.423
(166.846)
(37.847)
(69.403)
54.731
50.327
(166.606)
(37.847)
(4.487)
35.887
12.904
240
64.916
190.44
34.48
(0.14)
100
(93.53)
(145.391)
(64.533)
19.335
(145.391)
83.868
100
(129.96)
(427.753)
(84.547)
343.206
(80.23)
(191)
246
437
(228.79)
5.797.289
7.213.466
1.416.177
24.43
1.925.005
(24.836)
2.121.292
2.864
196.287
27.700
10.20
(111.53)
1.900.169
2.124.156
223.987
11.79
3.897.120
5.089.310
1.192.190
30.59
Hak minoritas
Laba bersih
Laba per saham dasar
(rupiah penuh) dihitung
berdasarkan jumlah ratarata
tertimbang saham yang
beredar
sebesar 4.383.000.000
saham
1.840
3.895.280
1.971
5.087.339
899
1.161
131
1.192.059
7.12
30.60
262
29.14
Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif di atas PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. mengalami laba, dengan laba bersih sebesar 30,60 %, laba tersebut
dipengaruhi banyak akun diantaranya adanya kenaikan pada penjualan bersih sebesar
12,37 %, beban pokok penjualan juga naik sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham
dasar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. naik sebesar 29,14 %.
2.2.Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size)
Laporan keuangan dalam presentase per-komponen menyatakan masing –
masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca
yang disusun dalam presentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai
berikut :
Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi
relatif aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang
perusahaan terhadap modal sendiri.
Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan
distribusi setiap satu rupiah penjualan kepada masing masing elemen biaya dan laba.
Berikut penyajian laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak
perusahaan dalam common-size :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
Common Size %
2008
2009
2008
2009
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
499.362
527.681
3.09
2.98
Piutang usaha
-Pihak ketiga-bersih
-Pihak hubungan istimewa
116.591
16.347
447.362
48.658
0.72
0.10
2.52
0.27
405.328
167.096
7.657.848
470.490
1.547.275
25.325
198.758
9.539.067
472.741
1.295.793
2.51
1.03
47.46
2.92
9.59
0.14
1.12
53.84
2.67
7.31
156.950
133.259
0.97
0.75
Jumlah aset lancar
11.037.287
12.688.643
68.41
71.62
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Penyertaan saham
74.435
22.373
63.226
20.587
0.46
0.14
0.36
0.17
4.329.506
175.689
313.014
181.515
4.310.194
175.772
275.167
182.858
26.83
1.09
1.94
1.12
24.33
0.99
1.55
1.03
Piutang lainya
-Pihak ketiga
-Pihak hubungan istimewa
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka pembelian tembakau
Beban dibayar dimuka dan
aset lainya
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun
2009
( 2008 : Rp.1.725.765 )
Tanah untuk pengembangan
Godwill-bersih
Aset lainya - bersih
Jumlah aset tidak lancar
5.096.532
5.027.804
31.59
28.38
JUMLAH ASET
16.133.819
17.716.447
100
100
Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancarnya tahun 2009 lebih besar dari
tahun 2008. Jumlah aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %, sedangkan tahun 2008
hanya 68,41 %. Untuk aktiva tidak lancarnya tahun 2008 lebih besar dari tahun 2009.
Jumlah aktiva tidak lancar tahun 2008 sebesar 31,59 %, sedangkan tahun 2009 hanya
28,38 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 posisi aktiva lancarnya lebih
besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancarnya sebesar 68,41 %. Akun
terbesar jumlah persentasenya pada aktiva lancar yaitu pada persediaan bersih sebesar
47,46 %. Persentase aktiva tidak lancar sebesar 31,59 %. Jumlah terbesar pada aktiva
tidak lancar yaitu pada aset tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 26,83 %.
Sedangkan untuk tahun 2009, sama halnya dengan tahun 2008. Posisi aktiva
lancar lebih besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancar tahun 2009 sebesar
71,62 %. Persentase terbesar pada persediaan bersih sebesar 53,84 %. Persentase
aktiva tidak lancar sebesar 28,38 %. Jumlah terbesar aktiva tidak lancar pada aset
tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 24,33 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
2008
2009
Common Size %
2008
2009
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
- Pihak ketiga
986.773
6.12
94.002
- Pihak hubungan istimewa
Hutan usaha
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
653.154
3.69
0.53
149.366
325.294
220.388
267.752
0.92
2.02
1.24
1.51
171.045
99.316
954.540
2.501.174
76.890
187.755
864.402
2.827.137
1.06
0.61
5.92
15.50
0.43
1.06
4.88
15.96
906.111
482.130
839.252
657.450
5.62
2.99
4.74
3.71
66.833
58.838
6.19
0.41
0.33
7.642.207
6.747.030
47.37
38.08
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
27.506
19.161
0.17
0.11
Pinjaman jangka panjang
- Hutang sewa pembiayaan
Pendapatan tangguhan
Kewajiban imbalan pasca - kerja
112.699
57.211
243.941
76.340
44.593
363.398
0.70
0.35
1.51
0.43
0.25
2.05
441.377
503.492
2.73
2.84
2.339
4.309
0.01
0.02
Hutan lainya
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutang pajak
Hutang cukai
Beban yang masih harus dibayar
dan
kewajiban estimasian
Hutan dividen
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun
- Hutan obligasi
- Hutang sewa pembiayaan
Jumlah kewajiban jangka
pendek
Jumlah Kewajiban jangka
panjang
HAK MINORITAS
999.625
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 6.300.000.000
nilai nominal Rp. 100
( Rupiah penuh ) per saham
Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh - 4.383.000.000
saham biasa
Tanbahan modal disetor
438.300
42.077
438.300
42.077
2.72
0.26
2.47
0.24
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan
ekuitas
anak perusahaan
658.094
614.275
4.08
3.47
(29.721)
(29.721)
(0.18)
(0.17)
Saldo laba
- dicadangkan
- belum dicadangkan
90.000
6.849.146
90.000
9.306.658
0.56
42.45
0.51
52.53
Jumlah ekuitas
8.047.896
10.461.616
49.88
59.05
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
16.133.819
17.716.447
100
100
Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk kewajiban jangka pendek tahun 2008 lebih
besar dari tahun 2009. Persentase kewajiban jangka pendek tahun 2008 sebesar 47,37
%, sedangkan tahun 2009 hanya 38,08 %. Untuk kewajiban jangka panjang tahun
2009 lebih besar dari tahun 2008. Persentase kewajiban jangka panjang tahun 2009
sebesar 2,84 %, sedangkan tahun 2008 selisih tipis hanya 2,73 %. Untuk jumlah
ekuitasnya, tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008. Persentase ekuitas tahun 2009
sebesar 59,05 %, sedangkan tahun 2008 hanya 49,88 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 persentase kewajiban jangka
pendek lebih besar dari pada kewajiban jangka panjang. Jumlah persentase kewajiban
jangka pendek sebesar 47,37 %, sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,73 %.
Untuk perbandingan antara kewajiban dan ekuitas tahun 2008 masih besar jumlah
kewajibanya. Persentase total kewajiban sebesar 50,10 %, sedangkan persentase
ekuitas selisih sedikit yaitu 49,88 %.
Untuk tahun 2009 persentase kewajiban jangka pendek juga lebih besar dari
jangka panjang. Persentase kewajiban jangka pendek tahun sebesar 38,08 %,
sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,84 %. Tetapi untuk perbandingan
ekuitas dan kewajiban, jumlah ekuitas lebih besar yaitu 59,05 %, sedangkan total
kewajiban hanya 40,92 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Neraca
31-Des
Common Size %
2008
2009
100
100
Penjualan bersih
2008
34.680.445
2009
38.972.186
Beban pokok penjualan
Laba kotor
24.695.196
9.985.249
27.737.465
11.234.721
71.21
28.79
71.17
28.83
Beban usaha
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
Laba operasi
2.955.457
804.559
3.760.016
6.225.233
3.148.441
788.513
3.936.954
7.297.767
8.52
2.32
10.84
17.95
8.08
2.02
10.10
18.72
(Beban)/ penghasilan lainya
Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga
Beban pembiayaan
Amortisasi goodwill
Beban penurunan nilai aset
18.844
37.423
(166.846)
(37.847)
(69.403)
54.731
50.327
(166.606)
(37.847)
(4.487)
0.05
0.11
(0.48)
(0.11)
(0.20)
0.14
0.13
(0.43)
(0.10)
(0.01)
Beban kurtailmen dari
program pensiun
Lain - lain bersih
(145.391)
(64.533)
19.335
(0.42)
(0.19)
-
Beban lainya - bersih
(427.753)
(84.547)
(1.23)
(0.27)
(191)
246
(0.00)
0.00
5.797.289
7.213.466
16.72
18.51
1.925.005
(24.836)
2.121.292
2.864
5.55
(0.07)
5.44
0.00
Bagian laba/(rugi) bersih
perusahaan asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
- Kini
- Tangguhan
0.05
Beban pajak penghasilan bersih
Laba konsilidasi sebelum
hak minoritas
Hak minoritas
Laba bersih
1.900.169
2.124.156
3.897.120
1.840
3.895.280
5.089.310
1.971
5.087.339
899
1.161
5.48
5.45
11.24
0.01
11.23
13.06
0.00
13.05
0.00
0.00
Laba per saham dasar
(rupiah penuh) dihitung
berdasarkan jumlah ratarata
tertimbang saham yang
beredar
sebesar 4.383.000.000
saham
Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif dalam presentase per-komponen di
atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk laba bersihnya tahun 2008 lebih
besar dari tahun 2007. Persentase laba bersih tahun 2008 sebesar 13,05 %, sedangkan
tahun 2007 hanya 11,23 %. Sedangkan untuk laba kotor tahun 2007 dan 2008 hanya
selisih tipis, tahun 2007 sebesar 28,79 % dan tahun 2008 lebih unggul sedikit yaitu
sebesar 28,83 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 banyak biaya – biaya atau beban
yang berkurang. Sama halnya dengan tahun 2009, banyak biaya – biaya yang
berkurang. Sedangkan untuk penjualan dan laba mengalami peningkatan.
2.3.Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling banyak
digunakan, karena dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan.
a.Rasio Lancar (Current Ratio) : kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki.
Rumus :
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar tahun 2008 à 11.037.287 = 1,44
7.642.207
( terdapat 1,44 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00
kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Rasio Lancar tahun 2009 à 12.688.643
= 1,88
6.747.030
( terdapat 1,88 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00
kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar
dari tahun 2008. Artinya bahwa perusahaan mampu mengolah aktiva lancar tahun
2009 lebih baik dari pada tahun 2008. Tahun 2009 menandakan bahwa
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya lebih
besar dari pada tahun 2008. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena adanya
kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96 % dari 2008 ke 2009, dan adanya
penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 % dari tahun 2008 ke 2009. Pada
rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancar
memanfaatkan persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan rasio lancar
karena persediaan naik sebesar 24,56 %.
Daftar Rasio Lancar Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk
CR
2,08
2,48
2,22
Perbandingan Rasio Lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan
Anak Perusahaan dengan Rasio Lancar Rata-rata Industri tahun 2008 :
CR PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
CR Rata-rata
1,44
2,66
Komentar à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2008
lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio lancar rata-rata perusahaan sejenis.
Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk kurang bisa
mengoptimalkan dalam pengelolaan aktiva lancar untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di
bidang yang sama.
b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar
membayar kewajiban lancar tanpa memanfaatkan persediaan (minus persediaan).
Rumus : Aktiva Lancar – Persediaan
Kewajiban Lancar
Rasio Cepat tahun 2008 à 11.037.287 – 7.657.848
= 0,44
7.642.207
( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Rasio Cepat tahun 2009 à 12.688.643 – 9.539.067
= 0,47
6.747.207
( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio cepat PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar
dari tahun 2008. Artinya perusahaan mampu mempergunakan aktiva lancar untuk
membayar kewajiban lancar tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008,
walaupun kenaikan rasio tersebut tidak memanfaatkan persediaan yang juga
mengalami kenaikan. Pada rasio cepat hanya menggunakan aktiva lancar, artinya
perusahaan mampu memanfaatkan aktiva lancar dengan baik, karena selain
kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada rasio cepat, juga diikuti
kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70 % dan pihak
hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan istimewa
sebesar 18,95 %, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan pada pajak
dibayar dimuka sebesar 0,48 %. Selain itu juga didukung dengan banyaknya
penurunan pada kewajiban lancar, dengan penurunan terbesar pada hutang lainyapihak ketiga sebesar 55,05 %.
c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) : digunakan untuk mengukur utang
jangka panjang dalam struktur modal suatu perusahaan (kondisi utang jangka
panjang suatu perusahaan).
Rumus :
TOTAL UTANG
TOTAL AKTIVA
Rasio Total Utang tahun 2008 à
7.642.2017+ 441.377
=0,51
16.133 .819
( perusahaan harus menyediakan 0,51 % dari modal yang dimiliki untuk
melunasi utang terhadap pemberi pinjaman )
Rasio Total Utang tahun 2009 à
6.747 .030+503.492
=0,40
17.716 .447
( perusahaan harus menyediakan 0,40 % dari modal yang dimiliki untuk
melunasi utang terhadap pemberi pinjaman )
Analisis à Rasio total utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009
lebih kecil dari tahun 2008. Disini perusahaan mampu lebih banyak
menggunakan ekuitas untuk melunasi hutang dari pada menggunakan kewajiban
jangka panjang dan jangka pendek. Itu menunjukan bahwa tahun 2009 lebih baik
dari pada tahun 2008 karen adanya kenaikan pada ekuitas sebesar 29.99 % dan
penurunan pada kewajiban jangka pendek sebesar 11,71 %, walaupun adanya
kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar 14,07 %.
Daftar Rasio Total Utang Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
DER
1,11
1,58
PT Gudang Garam Tbk
0,56
Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
dan Anak Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri tahun
2008 :
DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
DER Rata-rata
0,51
1,08
Komentar à Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih
kecil dari rasio total utang rata-rata perusahaan di bidang sejenis. Hal ini
menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam hal
pendanaan perusahaan dari pada perusahaan lain yang bergerak di bidang yang
sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu mengoptimalkan ekuitas
serta memperkecil jumlah kewajiban yang harus dibayarkan dari pada perusahaan
lain yang sejenis.
d.Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) : digunakan untuk
mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan (juga dapat
mengindikasikan likuiditas perusahaan).
Rumus : Harga Pokok Penjualan
Persediaan
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2008 à 24.695.196
=
3,22
7.657.848
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 3,22 kali dalam
setahun )
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2009 à 27.737.465
2,90
9.539.067
=
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 2,90 kali dalam
setahun )
Analisis à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
tahun 2009 lebih kecil dari tahun 2008. Rasio perputaran persediaan pada tahun
2009 cukup baik,tetapi masih lebih baik pada tahun 2008. Dari tahun 2008 ke
2009 untuk persediaan dan beban pokok penjualan sama-sama mengalami
kenaikan yaitu 24,56 % pada kenaikan persediaan dan 12,32 % pada beban pokok
penjualan. Artinya bahwa untuk tahun 2008 perusahaan lebih mampu
mengoptimalkan jumlah perputaran persediaanya dibandingkan tahun 2009.
Daftar Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk
ITO
7,77
1,82
1,85
Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio Perputaran
Persediaan Rata-rata Industri tahun 2008 :
ITO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
ITO Rata-rata
3,22
3,81
Komentar à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio perputaran ppersediaan rata-rata
perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna
masih kalah dalam mengelola persediaan yang ada, perputaran persediaan PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dalam waktu satu tahun masih lebih sedikit
jika dibandingkan rasio perputaran persediaan rata-rata perusahaan sejenis.
e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover) : digunakan untuk mengukur
aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva
tersebut.
Rumus : Penjualan Bersih
Rata-rata Total Aktiva
Rasio Total Aktiva tahun 2008 à 34.680.445
= 2,15
16.133.819
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk
memperoleh penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,15 kali )
Rasio Total Aktiva tahun 2009 à 38.972.186
= 2,19
17.716.447
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk
memperoleh penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,19 kali )
Analisis à Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009
lebih besar dari pada tahun 2008. Artinya pada tahun 2009, perusahaan lebih bisa
mengoptimalkan pemanfaatan total aktiva untuk memperoleh penghasilan/untuk
penjualan lebih baik dari pada tahun 2008. Dapat dilihat dengan adanya
peningkatn pada penjualan bersih sebesar 12,37 %.
Daftar Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk
TATO
2,69
1,33
1,26
Perbandingan Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
dan Anak Perusahaan dengan Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri tahun
2008 :
TATO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
TATO Rata-rata
2,15
1,76
Komentar à Rasio total aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih besar
jika dibandingkan dengan rasio total aktiva rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini
menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam
melakukan pemanfaatan total aktiva. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
mampu lebih banyak melakukan penjualan dalam waktu satu tahun dari pada
perusahaan sejenis.
BAB III : KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
perusahaan tersebut sudah cukup baik, karena dapat dilihat dari tahun yang
dibandingkan yaitu tahun 2008 dan 2009 perusahaan tersebut mengalami laba yang
kenaikannya cukup besar. Penjualan perusahaan tersebut juga meningkat cukup baik.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. juga lebih banyak menggunakan ekuitas untuk
pendanaan perusahaanya dari pada menggunakan hutang.
Namun jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak pada bidang yang
sama, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. masih kalah dalam penggunaan
aktivanya. PT Hanjaya Mandala Sampoerna juga kurang dalam pengoptimalan
perputaran persediaannya. Kelebihan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dari pada
perusahaan lain yang sejenis yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna mampu lebih
baik dalam hal pendanaan perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan lain yang
bergerak di bidang yang sama.
LAMPIRAN
Perhitungan Rasio Rata-rata Industri tahun 2008 :
1.Rasio Lancar ( Curent Ratio) rata-rata
CR rata-rata à CR1 + CR2 + CR3
+ 2,48 + 2,22
= 2,08
= 2,26
3
3
2.Rasio Total Utang ( Debt to Equity Ratio ) rata-rata
DER rata-rata à DER1 + DER2 +DER3
= 1,11 + 1,58 + 0,56
= 1,08
3
3
3.Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover ) rata-rata
ITO rata-rata à ITO1 + ITO2 + ITO3
7,77 + 1,82 + 1,85
= 3,81
3
3
4.Rasio Total Aktiva ( Total Assets Turnover ) rata-rata
TATO rata-rata à TATO1 +
TATO2 + TATO3
= 2,69 + 1,33 + 1,26
3
= 1,76
3
=
“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO
KEUANGAN”
DISUSUN OLEH :
DEWI SETIYORINI
13.312.128
DOSEN PEMBIMBING :
WASTI RESTIANDANI SE., MM
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2017/2018
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (perusahaan) didirikan di
Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar
Mahajudi, S.H., Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan
No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No.
567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX: HMSP) adalah perusahaan rokok
terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan
yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005 kepemilikan
mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar di
dunia dari AS, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang
lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan perdagangan serta investasi
saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913
di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah
tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatscapij
Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat yang
berlokasi di jl. Rungkut Industri Raya di Surabaya, Pandaan, Malang, dan
Kerawang. Perusahaan juga mempunyai kantor korporasi di Jakarta. Pada akhir
tahun 2007, jumlah karyawan PT HM Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan
mencapai sekitar 30 ribu orang. Perseroan mengoperasikan lima pabrik rokok di
Indonesia, yakni satu pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan, tiga
pabrik sigaret kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu di Malang. Pada
tahun 2007, PT HM Sampoerna Tbk. juga menjalin kerja sama dengan 37 Mitra
Produksi Sigaret (MPS) yang memproduksi sigaret kretek tangan di berbagai
wilayah di pulau Jawa. Ke-37 MPS tersebut mempekerjakan hampir 65 ribu
karyawan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor
penjualan anak perusahaannya--PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
(“PT Panamas”)--dan melalui agen-agen rokok yang tersebar di Indonesia. Sejak
bulan Februari 2005, PT Panamas ditunjuk sebagai distributor oleh PT Philip
Morris Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan rokok putih merek
Marlboro dan merek-merek lainnya. Selain PT Panamas, Perseroan juga memiliki
sejumlah anak perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung usaha produksi
dan pemasaran rokok Perseroan, antara lain PT Handal Logistik Nusantara, yang
bergerak dalam jasa ekspedisi dan pergudangan, dan PT Sampoerna Printpack,
yang bergerak dalam bidang percetakan dan industri produk kemasan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
dan anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup”, karena memiliki kurang
lebih 28.300 orang karyawan tetap. Pada tahun 1990 perusahaan melakukan
penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal
sebesar Rp.1000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan
harga penawaran sebesar Rp.12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu,
perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal
saham.
1.2.Latar Belakang Analisis
Pada dasarnya yang melatar belakangi pembuatan analisis laporan
keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ingin mengetahui kualitas
kinerja perusahaan tersebut. Sehingga kita dapat dengan jelas mengetahui arus
kas, persediaan, ataupun laba/rugi yang terjadi di PT Hanjaya Mandala
Sampoerna pada tahun yang bersangkutan. Selain itu dengan adanya analisis
laporan keuangan tersebut kita dapat menilai profitabilitas (kemampuan
menghasilkan
keuntungan),
solvabilitas
(kemampuan
memenuhi
seluruh
kewajibanya), likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban lancarnya), ataupun
stabilitas (kemampuan mempertahankan usahanya) pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna.
Dengan adanya analisis laporan keuangan yang jelas dan nyata pada PT
Hanjaya Mandala Sampoerna, maka kita dapat menilai apakah keputusan maupun
kebijakan-kebijakan yang dibuat berdampak positif atau negatif pada perusahaan
tersebut. Kita juga dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami
perkembangan dari tahun ke tahun, atau justru banyak mengalami kemunduran.
BAB II : DISKUSI ANALISIS RASIO
Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan. Salah
satu tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok
pada trend, jumlah dan hubungan dan alasan perubahan – perubahan tersebut.
Beberapa tehnik analisis dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk
menekankan pentingnya suatu data yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi
perubahan. Beberapa tehnik analisis yang dapat digunakan antara lain : analisis
komparatif, analisis common – size, analisis rasio dan masih banyak yang lainya.
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
Langkah awal yang harus dilakukan jika menggunakan analisis perbandingan
yaitu dengan cara menyajikan laporan keuangan secara komparatif seperti menyajikan
laporan keuangan dua atau tiga tahun. Diharapkan dengan menyajikan laporan
keuangan secara komparatif dapat diperoleh informasi mengenai pergerakan dan
kecenderungan serta memberikan petunjuk untuk memprediksi masa depan. Berikut
merupakan analisis perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak
perusahaan :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)
Neraca
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
-Pihak ketiga-bersih
-Pihak hubungan istimewa
Piutang lainya
-Pihak ketiga
-Pihak hubungan istimewa
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka pembelian
tembakau
Beban dibayar dimuka dan
aset lainya
Jumlah aset lancar
31-Des
Perubahan
Rupiah
%
2008
2009
499.362
527.681
28.319
5.67
116.591
16.347
447.362
48.658
330.771
32.311
283.70
197.66
405.328
167.096
7.657.848
470.490
25.325
198.758
9.539.067
472.741
(380.003)
31.662
1.881.219
2.251
(93.75)
18.95
24.56
0.48
1.547.275
1.295.793
(251.482)
(16.25)
156.950
133.259
(23.691)
(15.09)
11.037.287
12.688.643
1.651.356
14.96
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Penyertaan saham
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun
2009 ( 2008 : Rp.1.725.765 )
Tanah untuk pengembangan
Godwill-bersih
Aset lainya - bersih
74.435
22.373
63.226
20.587
(11.209)
(1.786)
(15.05)
(7.98)
4.329.506
175.689
313.014
181.515
4.310.194
175.772
275.167
182.858
(19.312)
83
(37.847)
1.343
(0.44)
0.04
(12.09)
0.73
Jumlah aset tidak lancar
5.096.532
5.027.804
(68.728)
(1.34)
JUMLAH ASET
16.133.819
17.716.447
1.582.628
9.80
Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
untuk aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut
dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan
terbesar pada piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak
lancar terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya
penurunan pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan
sebesar 15,05 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
Perubahan
Rupiah
%
2008
2009
986.773
653.154
94.002
(333.619)
94.002
(33.81)
100
149.366
325.294
220.388
267.752
71.022
(57.542)
47.55
(17.69)
171.045
99.316
954.540
2.501.174
76.890
187.755
864.402
2.827.137
(94.155)
88.439
(90.138)
325.963
(55.05)
89.05
(9.44)
13.03
906.111
482.130
839.252
657.450
(66.859)
175.320
(7.38)
36.36
999.625
66.833
58.838
(999.625)
(7.995)
(100)
(11.96)
Jumlah kewajiban jangka
pendek
7.642.207
6.747.030
(895.177)
(11.71)
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
Pinjaman jangka panjang
27.506
19.161
(8.345)
(30.34)
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan usaha
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan lainya
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutang pajak
Hutang cukai
Beban yang masih harus dibayar
dan
kewajiban estimasian
Hutan dividen
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun
- Hutan obligasi
- Hutang sewa pembiayaan
- Hutang sewa pembiayaan
Pendapatan tangguhan
Kewajiban imbalan pasca - kerja
112.699
57.211
243.941
76.340
44.593
363.398
(36.359)
(12.618)
119.457
(32.26)
(22.05)
48.97
Jumlah Kewajiban jangka
panjang
441.377
503.492
62.115
14.07
2.339
4.309
1.970
84.22
438.300
438.300
-
42.077
42.077
-
658.094
614.275
(29.721)
(29.721)
(-)
-
HAK MINORITAS
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 6.300.000.000
nilai nominal Rp. 100
( Rupiah penuh ) per saham
Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh - 4.383.000.000
saham biasa
Tanbahan modal disetor
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan
ekuitas
anak perusahaan
Saldo laba
(43.819)
(6.66)
- dicadangkan
- belum dicadangkan
90.000
90.000
6.849.146
9.306.658
2.457.512
35.88
Jumlah ekuitas
8.047.896
10.461.616
2.413.720
29.99
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
16.133.819
17.716.447
1.582.628
9.81
Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
untuk kewajiban jangka pendek mengalami penurunan sebesar 11,71 %, penurunan
terbesar kewajiban jangka pendek pada hutang lainya pihak ketiga sebesar 55,05 %.
Untuk kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 14,07 %, kenaikan
terbesar kewajiban jangka panjang pada kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar 48,97
% dan merupakan satu-satunya kenaikan pada kewajiban jangka panjang. Hak
minoritas pada neraca komparatif di atas naik sebesar 84,22 %. Untuk ekuitas
mengalami kenaikan sebesar 29,99 %, kenaikan terbesar ekuitas pada saldo lababelum dicadangkan sebesar 35,88 %. Banyak akun pada ekuitas yang untuk tahun
yang dibandingkan yaitu 2008 ke 2009 tidak mengalami perubahan atau tahun
selanjutnya sama pada tahun sebelumnya seperti saldo laba dicadangkan, ataupun
modal ditempatkan dan disetorkan penuh serta saham biasa.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
31-Des
Neraca
2008
2009
34.680.445 38.972.186
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
Laba operasi
(Beban)/ penghasilan lainya
Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga
Beban pembiayaan
Amortisasi goodwill
Beban penurunan nilai aset
Beban kurtailmen dari
program pensiun
Lain - lain bersih
Beban lainya - bersih
Bagian laba/(rugi) bersih
perusahaan asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
- Kini
- Tangguhan
Beban pajak penghasilan bersih
Laba konsilidasi sebelum
hak minoritas
Perubahan
Rupiah
%
4.291.741
12.37
24.695.196
9.985.249
27.737.465
11.234.721
3.042.269
1.249.472
12.32
12.51
2.955.457
804.559
3.760.016
6.225.233
3.148.441
788.513
3.936.954
7.297.767
192.984
(16.046)
176.938
1.072.534
6.53
(1.99)
4.70
(17.23)
18.844
37.423
(166.846)
(37.847)
(69.403)
54.731
50.327
(166.606)
(37.847)
(4.487)
35.887
12.904
240
64.916
190.44
34.48
(0.14)
100
(93.53)
(145.391)
(64.533)
19.335
(145.391)
83.868
100
(129.96)
(427.753)
(84.547)
343.206
(80.23)
(191)
246
437
(228.79)
5.797.289
7.213.466
1.416.177
24.43
1.925.005
(24.836)
2.121.292
2.864
196.287
27.700
10.20
(111.53)
1.900.169
2.124.156
223.987
11.79
3.897.120
5.089.310
1.192.190
30.59
Hak minoritas
Laba bersih
Laba per saham dasar
(rupiah penuh) dihitung
berdasarkan jumlah ratarata
tertimbang saham yang
beredar
sebesar 4.383.000.000
saham
1.840
3.895.280
1.971
5.087.339
899
1.161
131
1.192.059
7.12
30.60
262
29.14
Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif di atas PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. mengalami laba, dengan laba bersih sebesar 30,60 %, laba tersebut
dipengaruhi banyak akun diantaranya adanya kenaikan pada penjualan bersih sebesar
12,37 %, beban pokok penjualan juga naik sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham
dasar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. naik sebesar 29,14 %.
2.2.Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size)
Laporan keuangan dalam presentase per-komponen menyatakan masing –
masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca
yang disusun dalam presentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai
berikut :
Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi
relatif aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang
perusahaan terhadap modal sendiri.
Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan
distribusi setiap satu rupiah penjualan kepada masing masing elemen biaya dan laba.
Berikut penyajian laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak
perusahaan dalam common-size :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
Common Size %
2008
2009
2008
2009
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
499.362
527.681
3.09
2.98
Piutang usaha
-Pihak ketiga-bersih
-Pihak hubungan istimewa
116.591
16.347
447.362
48.658
0.72
0.10
2.52
0.27
405.328
167.096
7.657.848
470.490
1.547.275
25.325
198.758
9.539.067
472.741
1.295.793
2.51
1.03
47.46
2.92
9.59
0.14
1.12
53.84
2.67
7.31
156.950
133.259
0.97
0.75
Jumlah aset lancar
11.037.287
12.688.643
68.41
71.62
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Penyertaan saham
74.435
22.373
63.226
20.587
0.46
0.14
0.36
0.17
4.329.506
175.689
313.014
181.515
4.310.194
175.772
275.167
182.858
26.83
1.09
1.94
1.12
24.33
0.99
1.55
1.03
Piutang lainya
-Pihak ketiga
-Pihak hubungan istimewa
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka pembelian tembakau
Beban dibayar dimuka dan
aset lainya
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun
2009
( 2008 : Rp.1.725.765 )
Tanah untuk pengembangan
Godwill-bersih
Aset lainya - bersih
Jumlah aset tidak lancar
5.096.532
5.027.804
31.59
28.38
JUMLAH ASET
16.133.819
17.716.447
100
100
Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancarnya tahun 2009 lebih besar dari
tahun 2008. Jumlah aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %, sedangkan tahun 2008
hanya 68,41 %. Untuk aktiva tidak lancarnya tahun 2008 lebih besar dari tahun 2009.
Jumlah aktiva tidak lancar tahun 2008 sebesar 31,59 %, sedangkan tahun 2009 hanya
28,38 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 posisi aktiva lancarnya lebih
besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancarnya sebesar 68,41 %. Akun
terbesar jumlah persentasenya pada aktiva lancar yaitu pada persediaan bersih sebesar
47,46 %. Persentase aktiva tidak lancar sebesar 31,59 %. Jumlah terbesar pada aktiva
tidak lancar yaitu pada aset tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 26,83 %.
Sedangkan untuk tahun 2009, sama halnya dengan tahun 2008. Posisi aktiva
lancar lebih besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancar tahun 2009 sebesar
71,62 %. Persentase terbesar pada persediaan bersih sebesar 53,84 %. Persentase
aktiva tidak lancar sebesar 28,38 %. Jumlah terbesar aktiva tidak lancar pada aset
tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 24,33 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
2008
2009
Common Size %
2008
2009
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
- Pihak ketiga
986.773
6.12
94.002
- Pihak hubungan istimewa
Hutan usaha
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
653.154
3.69
0.53
149.366
325.294
220.388
267.752
0.92
2.02
1.24
1.51
171.045
99.316
954.540
2.501.174
76.890
187.755
864.402
2.827.137
1.06
0.61
5.92
15.50
0.43
1.06
4.88
15.96
906.111
482.130
839.252
657.450
5.62
2.99
4.74
3.71
66.833
58.838
6.19
0.41
0.33
7.642.207
6.747.030
47.37
38.08
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
27.506
19.161
0.17
0.11
Pinjaman jangka panjang
- Hutang sewa pembiayaan
Pendapatan tangguhan
Kewajiban imbalan pasca - kerja
112.699
57.211
243.941
76.340
44.593
363.398
0.70
0.35
1.51
0.43
0.25
2.05
441.377
503.492
2.73
2.84
2.339
4.309
0.01
0.02
Hutan lainya
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutang pajak
Hutang cukai
Beban yang masih harus dibayar
dan
kewajiban estimasian
Hutan dividen
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun
- Hutan obligasi
- Hutang sewa pembiayaan
Jumlah kewajiban jangka
pendek
Jumlah Kewajiban jangka
panjang
HAK MINORITAS
999.625
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 6.300.000.000
nilai nominal Rp. 100
( Rupiah penuh ) per saham
Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh - 4.383.000.000
saham biasa
Tanbahan modal disetor
438.300
42.077
438.300
42.077
2.72
0.26
2.47
0.24
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan
ekuitas
anak perusahaan
658.094
614.275
4.08
3.47
(29.721)
(29.721)
(0.18)
(0.17)
Saldo laba
- dicadangkan
- belum dicadangkan
90.000
6.849.146
90.000
9.306.658
0.56
42.45
0.51
52.53
Jumlah ekuitas
8.047.896
10.461.616
49.88
59.05
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
16.133.819
17.716.447
100
100
Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk kewajiban jangka pendek tahun 2008 lebih
besar dari tahun 2009. Persentase kewajiban jangka pendek tahun 2008 sebesar 47,37
%, sedangkan tahun 2009 hanya 38,08 %. Untuk kewajiban jangka panjang tahun
2009 lebih besar dari tahun 2008. Persentase kewajiban jangka panjang tahun 2009
sebesar 2,84 %, sedangkan tahun 2008 selisih tipis hanya 2,73 %. Untuk jumlah
ekuitasnya, tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008. Persentase ekuitas tahun 2009
sebesar 59,05 %, sedangkan tahun 2008 hanya 49,88 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 persentase kewajiban jangka
pendek lebih besar dari pada kewajiban jangka panjang. Jumlah persentase kewajiban
jangka pendek sebesar 47,37 %, sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,73 %.
Untuk perbandingan antara kewajiban dan ekuitas tahun 2008 masih besar jumlah
kewajibanya. Persentase total kewajiban sebesar 50,10 %, sedangkan persentase
ekuitas selisih sedikit yaitu 49,88 %.
Untuk tahun 2009 persentase kewajiban jangka pendek juga lebih besar dari
jangka panjang. Persentase kewajiban jangka pendek tahun sebesar 38,08 %,
sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,84 %. Tetapi untuk perbandingan
ekuitas dan kewajiban, jumlah ekuitas lebih besar yaitu 59,05 %, sedangkan total
kewajiban hanya 40,92 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Neraca
31-Des
Common Size %
2008
2009
100
100
Penjualan bersih
2008
34.680.445
2009
38.972.186
Beban pokok penjualan
Laba kotor
24.695.196
9.985.249
27.737.465
11.234.721
71.21
28.79
71.17
28.83
Beban usaha
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
Laba operasi
2.955.457
804.559
3.760.016
6.225.233
3.148.441
788.513
3.936.954
7.297.767
8.52
2.32
10.84
17.95
8.08
2.02
10.10
18.72
(Beban)/ penghasilan lainya
Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga
Beban pembiayaan
Amortisasi goodwill
Beban penurunan nilai aset
18.844
37.423
(166.846)
(37.847)
(69.403)
54.731
50.327
(166.606)
(37.847)
(4.487)
0.05
0.11
(0.48)
(0.11)
(0.20)
0.14
0.13
(0.43)
(0.10)
(0.01)
Beban kurtailmen dari
program pensiun
Lain - lain bersih
(145.391)
(64.533)
19.335
(0.42)
(0.19)
-
Beban lainya - bersih
(427.753)
(84.547)
(1.23)
(0.27)
(191)
246
(0.00)
0.00
5.797.289
7.213.466
16.72
18.51
1.925.005
(24.836)
2.121.292
2.864
5.55
(0.07)
5.44
0.00
Bagian laba/(rugi) bersih
perusahaan asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
- Kini
- Tangguhan
0.05
Beban pajak penghasilan bersih
Laba konsilidasi sebelum
hak minoritas
Hak minoritas
Laba bersih
1.900.169
2.124.156
3.897.120
1.840
3.895.280
5.089.310
1.971
5.087.339
899
1.161
5.48
5.45
11.24
0.01
11.23
13.06
0.00
13.05
0.00
0.00
Laba per saham dasar
(rupiah penuh) dihitung
berdasarkan jumlah ratarata
tertimbang saham yang
beredar
sebesar 4.383.000.000
saham
Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif dalam presentase per-komponen di
atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk laba bersihnya tahun 2008 lebih
besar dari tahun 2007. Persentase laba bersih tahun 2008 sebesar 13,05 %, sedangkan
tahun 2007 hanya 11,23 %. Sedangkan untuk laba kotor tahun 2007 dan 2008 hanya
selisih tipis, tahun 2007 sebesar 28,79 % dan tahun 2008 lebih unggul sedikit yaitu
sebesar 28,83 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 banyak biaya – biaya atau beban
yang berkurang. Sama halnya dengan tahun 2009, banyak biaya – biaya yang
berkurang. Sedangkan untuk penjualan dan laba mengalami peningkatan.
2.3.Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling banyak
digunakan, karena dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan.
a.Rasio Lancar (Current Ratio) : kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki.
Rumus :
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar tahun 2008 à 11.037.287 = 1,44
7.642.207
( terdapat 1,44 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00
kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Rasio Lancar tahun 2009 à 12.688.643
= 1,88
6.747.030
( terdapat 1,88 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00
kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar
dari tahun 2008. Artinya bahwa perusahaan mampu mengolah aktiva lancar tahun
2009 lebih baik dari pada tahun 2008. Tahun 2009 menandakan bahwa
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya lebih
besar dari pada tahun 2008. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena adanya
kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96 % dari 2008 ke 2009, dan adanya
penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 % dari tahun 2008 ke 2009. Pada
rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancar
memanfaatkan persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan rasio lancar
karena persediaan naik sebesar 24,56 %.
Daftar Rasio Lancar Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk
CR
2,08
2,48
2,22
Perbandingan Rasio Lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan
Anak Perusahaan dengan Rasio Lancar Rata-rata Industri tahun 2008 :
CR PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
CR Rata-rata
1,44
2,66
Komentar à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2008
lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio lancar rata-rata perusahaan sejenis.
Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk kurang bisa
mengoptimalkan dalam pengelolaan aktiva lancar untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di
bidang yang sama.
b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar
membayar kewajiban lancar tanpa memanfaatkan persediaan (minus persediaan).
Rumus : Aktiva Lancar – Persediaan
Kewajiban Lancar
Rasio Cepat tahun 2008 à 11.037.287 – 7.657.848
= 0,44
7.642.207
( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Rasio Cepat tahun 2009 à 12.688.643 – 9.539.067
= 0,47
6.747.207
( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio cepat PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar
dari tahun 2008. Artinya perusahaan mampu mempergunakan aktiva lancar untuk
membayar kewajiban lancar tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008,
walaupun kenaikan rasio tersebut tidak memanfaatkan persediaan yang juga
mengalami kenaikan. Pada rasio cepat hanya menggunakan aktiva lancar, artinya
perusahaan mampu memanfaatkan aktiva lancar dengan baik, karena selain
kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada rasio cepat, juga diikuti
kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70 % dan pihak
hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan istimewa
sebesar 18,95 %, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan pada pajak
dibayar dimuka sebesar 0,48 %. Selain itu juga didukung dengan banyaknya
penurunan pada kewajiban lancar, dengan penurunan terbesar pada hutang lainyapihak ketiga sebesar 55,05 %.
c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) : digunakan untuk mengukur utang
jangka panjang dalam struktur modal suatu perusahaan (kondisi utang jangka
panjang suatu perusahaan).
Rumus :
TOTAL UTANG
TOTAL AKTIVA
Rasio Total Utang tahun 2008 à
7.642.2017+ 441.377
=0,51
16.133 .819
( perusahaan harus menyediakan 0,51 % dari modal yang dimiliki untuk
melunasi utang terhadap pemberi pinjaman )
Rasio Total Utang tahun 2009 à
6.747 .030+503.492
=0,40
17.716 .447
( perusahaan harus menyediakan 0,40 % dari modal yang dimiliki untuk
melunasi utang terhadap pemberi pinjaman )
Analisis à Rasio total utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009
lebih kecil dari tahun 2008. Disini perusahaan mampu lebih banyak
menggunakan ekuitas untuk melunasi hutang dari pada menggunakan kewajiban
jangka panjang dan jangka pendek. Itu menunjukan bahwa tahun 2009 lebih baik
dari pada tahun 2008 karen adanya kenaikan pada ekuitas sebesar 29.99 % dan
penurunan pada kewajiban jangka pendek sebesar 11,71 %, walaupun adanya
kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar 14,07 %.
Daftar Rasio Total Utang Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
DER
1,11
1,58
PT Gudang Garam Tbk
0,56
Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
dan Anak Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri tahun
2008 :
DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
DER Rata-rata
0,51
1,08
Komentar à Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih
kecil dari rasio total utang rata-rata perusahaan di bidang sejenis. Hal ini
menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam hal
pendanaan perusahaan dari pada perusahaan lain yang bergerak di bidang yang
sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu mengoptimalkan ekuitas
serta memperkecil jumlah kewajiban yang harus dibayarkan dari pada perusahaan
lain yang sejenis.
d.Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) : digunakan untuk
mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan (juga dapat
mengindikasikan likuiditas perusahaan).
Rumus : Harga Pokok Penjualan
Persediaan
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2008 à 24.695.196
=
3,22
7.657.848
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 3,22 kali dalam
setahun )
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2009 à 27.737.465
2,90
9.539.067
=
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 2,90 kali dalam
setahun )
Analisis à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
tahun 2009 lebih kecil dari tahun 2008. Rasio perputaran persediaan pada tahun
2009 cukup baik,tetapi masih lebih baik pada tahun 2008. Dari tahun 2008 ke
2009 untuk persediaan dan beban pokok penjualan sama-sama mengalami
kenaikan yaitu 24,56 % pada kenaikan persediaan dan 12,32 % pada beban pokok
penjualan. Artinya bahwa untuk tahun 2008 perusahaan lebih mampu
mengoptimalkan jumlah perputaran persediaanya dibandingkan tahun 2009.
Daftar Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk
ITO
7,77
1,82
1,85
Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio Perputaran
Persediaan Rata-rata Industri tahun 2008 :
ITO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
ITO Rata-rata
3,22
3,81
Komentar à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio perputaran ppersediaan rata-rata
perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna
masih kalah dalam mengelola persediaan yang ada, perputaran persediaan PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dalam waktu satu tahun masih lebih sedikit
jika dibandingkan rasio perputaran persediaan rata-rata perusahaan sejenis.
e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover) : digunakan untuk mengukur
aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva
tersebut.
Rumus : Penjualan Bersih
Rata-rata Total Aktiva
Rasio Total Aktiva tahun 2008 à 34.680.445
= 2,15
16.133.819
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk
memperoleh penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,15 kali )
Rasio Total Aktiva tahun 2009 à 38.972.186
= 2,19
17.716.447
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk
memperoleh penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,19 kali )
Analisis à Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009
lebih besar dari pada tahun 2008. Artinya pada tahun 2009, perusahaan lebih bisa
mengoptimalkan pemanfaatan total aktiva untuk memperoleh penghasilan/untuk
penjualan lebih baik dari pada tahun 2008. Dapat dilihat dengan adanya
peningkatn pada penjualan bersih sebesar 12,37 %.
Daftar Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk
TATO
2,69
1,33
1,26
Perbandingan Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
dan Anak Perusahaan dengan Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri tahun
2008 :
TATO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
TATO Rata-rata
2,15
1,76
Komentar à Rasio total aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih besar
jika dibandingkan dengan rasio total aktiva rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini
menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam
melakukan pemanfaatan total aktiva. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
mampu lebih banyak melakukan penjualan dalam waktu satu tahun dari pada
perusahaan sejenis.
BAB III : KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
perusahaan tersebut sudah cukup baik, karena dapat dilihat dari tahun yang
dibandingkan yaitu tahun 2008 dan 2009 perusahaan tersebut mengalami laba yang
kenaikannya cukup besar. Penjualan perusahaan tersebut juga meningkat cukup baik.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. juga lebih banyak menggunakan ekuitas untuk
pendanaan perusahaanya dari pada menggunakan hutang.
Namun jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak pada bidang yang
sama, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. masih kalah dalam penggunaan
aktivanya. PT Hanjaya Mandala Sampoerna juga kurang dalam pengoptimalan
perputaran persediaannya. Kelebihan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dari pada
perusahaan lain yang sejenis yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna mampu lebih
baik dalam hal pendanaan perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan lain yang
bergerak di bidang yang sama.
LAMPIRAN
Perhitungan Rasio Rata-rata Industri tahun 2008 :
1.Rasio Lancar ( Curent Ratio) rata-rata
CR rata-rata à CR1 + CR2 + CR3
+ 2,48 + 2,22
= 2,08
= 2,26
3
3
2.Rasio Total Utang ( Debt to Equity Ratio ) rata-rata
DER rata-rata à DER1 + DER2 +DER3
= 1,11 + 1,58 + 0,56
= 1,08
3
3
3.Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover ) rata-rata
ITO rata-rata à ITO1 + ITO2 + ITO3
7,77 + 1,82 + 1,85
= 3,81
3
3
4.Rasio Total Aktiva ( Total Assets Turnover ) rata-rata
TATO rata-rata à TATO1 +
TATO2 + TATO3
= 2,69 + 1,33 + 1,26
3
= 1,76
3
=