I Putu Nana Sugianta Mandra1 , Angelina Prima Kurniati, ST., MT2 , Toto Suharto, Ir. , MT3

  

PENILAIAN TERHADAP IMPLEMENTASI IT GOVERNANCE PADA PROSES

PEMUNGUTAN E-PSC DI PT.APLIKASI DATA LINTAS PENUMPANG DENGAN

MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 5 PADA DOMAIN MEA

  

IT GOVERNANCE IMPLEMENTATION ASSESMENT ON E-PSC COLLECTING

PROCESS IN PT. APLIKASI DATA LINTAS PENUMPANG USING COBIT

FRAMEWORK VERSION 5 ON MEA DOMAIN

  1

  2

  3 I Putu Nana Sugianta Mandra , Angelina Prima Kurniati, ST., MT , Toto Suharto, Ir. , MT 1,2,3

  School of Computing Telkom Engineering School Telkom University Jalan Telekomunikasi No.1, Dayeuh Kolot Bandung 40257 Indonesia

  1

   2

   3

nanasugianta@gmail.com , angelina@telkomuniversity.ac.id , tsuharto@gmail.com

  Abstrak PT.ACCON (Aplikasi Data Lintas Penumpang) adalah perusahaan jasa yang bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura 1 untuk proses pemungutan E-PSC (Electronic Passenger Service Charge) dengan visi dan misi menjadi perusahan jasa sistem pelayanan dan pengamanan pendapatan yang tersebar di seluruh Indonesia dan misi perusahaan adalah membentuk System Management Revenue Safeguarding dan peningkatan pelayanan untuk usaha pelanggan khususnya pihak PT.Angkasa Pura 1. PT.ACCON perusahaan yang mengatur manajemen pemungutan E-PSC dan menjalankan sistem aplikasi E-PSC di lingkungan bandara berikut dengan pengembangannya memerlukan perhatian lebih pada implementasi IT Governance saat ini dengan mengoptimalkan alokasi IT Resource berserta penyelarasan proses bisnis dikarenakan pemasukan perusahaan bergantung pada management fee dari hasil pemungutan E-PSC. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap implementasi IT Governance, berupa penilaian capability level, rekomendasi perbaikan dan evaluasi IT

  

Governance . Pada penelitian tugas akhir ini framework yang digunakan adalah COBIT 5, karena berfokus pada

  tata kelola maupun manajemen dan memiliki kontrol untuk setiap proses TI. Berdasarkan hasil mapping strategi bisnis yang didapatkan dari rencana strategi PT.ACCON dipetakan ke dalam Enterprise & IT Related Goal COBIT

  

5 , didapatkan 3 proses untuk dinilai yaitu MEA01,MEA02, dan MEA03. Hasil penilaian menunjukkan proses

MEA01, MEA02, dan MEA03 berada pada level 1 yaitu performed di mana proses TI sudah diimplementasikan

  dan mencapai tujuannya. Opportunity for Improvement (OFI) berdasarkan skala prioritas diharapkan dapat mencapai target optimalnya pada level 3 capability level yaitu Established.

  Kata Kunci : Teknologi Informasi, COBIT 5, MEA, PT.ACCON

Abstract

PT.ACCON (Aplikasi Data Lintas Penumpang) is a service company in cooperation with PT. Angkasa Pura 1 to

process the collection of E-PSC (Electronic Passenger Service Charge) with company vision and mission to be of

service and security system services revenue scattered throughout Indonesia and the mission of the company is to

establish a Revenue Management System Safeguarding and improving services to business customers, especially

the PT .Angkasa Pura 1. PT.ACCON company governing voting E-PSC management and run the application

system E-PSC at the airport following the development environment requires more attention to the implementation

of IT governance today by optimizing the IT resource allocation along the alignment of business processes due to

the company's revenue depends on the management fee of E-PSC voting results, therefore, necessary to evaluate

the implementation of IT Governance. Then the required level of capability assessment, recommendations for

improvement and evaluation of IT Governance. In this research framework used is COBIT 5, because it focuses

on the governance and management and has controls for each IT process. Based on the mapping results obtained

from the business strategy plan PT.ACCON strategy mapped into Enterprise & IT Related Goal COBIT 5, obtained

3 process to assess that MEA01, MEA02, and MEA03. Assessment results show MEA01 process, MEA02, and

MEA03 at the level of 1 is performed where IT has implemented processes and achieve their goals. Opportunity

for Improvement (OFI) based on the priority scale is expected to achieve optimal targets at level 3 capability level

that is Established.

  Keywords: Information Technology, COBIT 5, MEA, PT.ACCON

1. Pendahuluan

  Tata Kelola TI ( IT Governance ) menurut

  MEA(Monitor, Evaluate, and Assess) , yang dipilih

  sesuai dengan kondisi sistem informasi di PT.ACCON yang berfokus pada area manajemen penilaian kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dilakukan penilaian tingkat kapabilitas proses pemungutan E-PSC berdasarkan

  domain pada COBIT 5 pada domain MEA(Monitor, Evaluate dan Asses) . Domain MEA memiliki 3

  proses yaitu MEA01, MEA02, dan MEA03.

  2. Landasan Teori

  2.1. IT Governance

  IT Governance Institute ( 2008 ) merupakan bagian dari tata kelola perusahaan dan terdiri dari kepemimpinan , struktur organisasi dan proses yang memastikan bahwa organisasi IT mendukung dan memperluas stategi dan objektif organisasi. Tujuan dari penerapan IT Governance untuk memastikan performansi terhadap IT sudah memenuhi beberapa hal yaitu [1] :

  5 merupakan framework yang efektif dalam

  1. Adanya kesesuaian IT dengan tujuan organisasi.

  2. Pemanfaatan IT memungkinkan organisasi untuk menggunakan peluang bisnis baru yang muncul serta memberikan manfaat yang maksimal.

  3. Adanya pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya IT.

  4. Adanya pengelolaan terhadap resiko IT yang mungkin muncul.

  2.2. COBIT 5

  COBIT 5 merupakan kerangka bisnis edisi terbaru dari kerangka ISACA yang mampu diterima secara global. Fokus digunakan untuk tata kelola dan manajemen perusahaan IT dengan memberikan pandangan end-to-end dalam sebuah bisnis,

  membantu proses penilaian tata kelola TI pada PT.ACCON. Pada COBIT 5 terdapat domain

  Teknologi Informasi (TI) saat ini sudah berkembang dengan cepat dan tidak terpisahkan dari sebuah organisasi, bahkan meningkatkan kinerja organisasi dalam menghadapi dunia persaingan yang semakin meningkat. IT Governance merupakan bagian dari enterprise governance, terdiri dari perangkat kepemimpinan dan struktur organisasi serta proses yang memastikan bahwa teknologi informasi sejalan dengan strategi dan sasaran organisasi[9]. Jika IT Governance dalam suatu perusahaan tidak dikelola dengan optimal maka tidak akan bisa membantu strategi bisnis perusahaan dalam proses bisnisnya. Begitu juga jika tata kelola perusahaan tidak dirancang dengan baik tentunya perusahaan tidak bisa memilih teknologi dan sistem informasi yang optimal untuk mendukung pencapaian tujuan misalnya untuk meningkatkan mutu kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak, mengelola manajemen kinerja sumber daya manusia dan mencegah resiko yang tidak diharapkan terhadap sistem yang digunakan.

  Saat ini teknologi informasi menjadi faktor penting untuk membantu perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya salah satunya di PT. Angkasa Pura I yang telah menerapkan tenologi dan sistem informasi untuk membantu kinerja perusahan salah satunya dalam mengelola tarif yang dibebankan kepada penumpang pesawat. Sistem informasi yang dimaksud adalah sistem informasi berbasis E-PSC (Electronic Passenger Service

  PT.ACCON adalah sebuah perusahaan yang mengelola sistem operasional dan tenaga kerja untuk pelayanan pembayaran Airport Tax di Bandara Ngurah Rai Bali dan perusahaan jasa pertama di Indonesia yang menciptakan dan menerapkan E-

  Charge ). Pada proses operasional setiap boarding pass dari airline selanjutnya akan diproses di counter PSC untuk memastikan kebenaran data PSC dan

  mengubah statusnya menjadi valid. Pada saat proses

  E-PSC belangsung sistem tidak boleh terhenti atau

  mati, sehingga diperlukan backup data. Tujuannya adalah memberikan layanan yang baik dan cepat kepada para penumpang dan mencatat data penumpang secara elektronik untuk mendapatkan data lebih akurat untuk PT.Angkasa Pura I.

  PT ACCON (Aplikasi Data Lintas Penumpang) merupakan salah satu anak perusahaan yang berada di bawah naungan Khrisna Group yang berbasis di Pulau Bali yang mempunyai jaringan

  client yang luas secara lokal maupun international, dengan pengalaman bisnis lebih dari dua dekade.

  PSC di Indonesia. PT.ACCON bekerjasama dengan

  COBIT 5 menyediakan kerangka kerja yang dapat

  PT. Angkasa Pura I (Persero) dan dipercaya sebagai perusahaan yang mengatur manajemen pemungutan

  E-PSC dan menjalankan sistem aplikasi E-PSC di

  lingkungan bandara berikut dengan pengembangannya. PT. Aplikasi Data Lintas Penumpang mendapatkan keuntungan berdasarkan management fee dari hasil pemungutan E-PSC.

  Untuk itu, PT.ACCON perlu melakukan pengelolaan mutu dan kinerja teknologi informasi yang dimiliki agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Sehingga perlu dilakukan penilaian terhadap tingkat kapabilitas terhadap tata kelola pemungutan E-PSC di PT.ACCON dengan harapan agar dapat mengetahui sejauh mana PT.ACCON mengatur management pemungutan E-PSC sehingga proses bisnis berjalan dengan maksimal.

  Framework COBIT merupakan framework yang

  dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan untuk tata kelola TI dan untuk menilai tingkat kapabilitas penatakelolaan teknologi informasi.

  membantu perusahaan mencapai target dan menilai tata kelola dan manajemen perusahaan di bidang IT. Sesuai dengan tujuan audit sistem informasi untuk mengetahui seberapa optimal implementasi tata kelola TI pada perusahaan, maka framework COBIT

  • Capability level 1 : Performed . Proses yang sehingga mencerminkan peran sentral informasi dan wajib dijalankan dalam suatu organisasi walaupun teknologi dalam menciptakan sebuah nilai tambah masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya bagi satu perusahaan. Dengan COBIT 5 diharapkan dari segi kualitas dan kuantitas suatu perusahaan bisa menciptakan nilai optimal dari sebuah TI yang dijalankan dengan cara menjaga
  • Capability level 2 : Managed. Proses yang keseimbangan antara menyadari manfaat dan telah direncanakan terlebih dahulu, kemudian mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan dimonitor, dan akan dijalankan di setiap sumber daya[3]. Manfaat yang didapat dengan pengembangan kedepannya.

  menggunakan COBIT 5 antara lain :

  • Capability level 3 : Established. Proses • Menjaga informasi berkualitas tinggi untuk yang didefinisikan secara menyeluruh sehingga mendukung pengambilan keputusan bisnis dalam semua yang berada di dalam organisasi mempunyai suatu perusahaan.

  pandangan yang sama untuk menjalankan suatu proses tertentu di dalamnya

  • Mencapai tujuan strategis dan menyadari keuntungan bisnis melalui penggunaan TI yang
  • Capability level 4 : Predictable. Proses efektif dan inovatif.

  yang menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur sebuah organisasi apakah sudah menjalankan proses yang diinginkan dari awal diterima perusahaan dalam setiap tingkatannya. dengan baik dan benar

  • Mencapai keunggulan operasional melalui
  • Capability level 5 : Optimizing. Proses teknologi yang handal dan setiap tingkatannya.

  pengembangan dari level Quantitaively Managed , di dalamnya terdapat aktifitas untuk mereview dan

  • Mampu mengoptimalkan layanan teknologi dan mempelajari seluruh kegiatan yang sudah biaya TI.

  berlangsung di dalam organisasi

2.3. Capability Model

  Dari capability level ini pula nantinya juga dapat Capabilty level merupakan sebuah model diusulkan perbaikan proses bisnis untuk menunjang yang menggambarkan bagaimana suatu proses inti kegiatan proses bisnis ke depannya [3] di dalam organisasi berjalan . Model ini diperlukan

  2.4. Monitor , Evaluate , and Assess

  oleh organisasi membantu mengetahui proses yang sudah berjalan sesuai harapan dan proses yang Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) masih kurang sehingga dibutuhkan pengawasan merupakan domain yang terdapat pada COBIT 5. dan antisipasi secara khusus, sehingga dapat

  Proses yang terdapat di dalam domain MEA membantu organisasi untuk mencapai tujuan berfokus pada proses monitor, evaluasi, dan menilai bisnisnya. setiap kinerja yang berkaitan dengan proses TI yang dijalankan oleh perusahaan yang menerapkan COBIT 5 di dalam perusahaan mereka [3].

  Domain MEA di dalam COBIT 5 memiliki 3 proses di dalamnya yaitu [8]:

  1. MEA01

  • – Monitor, Evaluate, and Asses Performance and Conformance Mengumpulkan, memvalidasi dan mengevaluasi bisnis, TI dan tujuan proses dan metrik. Memantau

  Gambar 1 COBIT 5 Process Capability Model [4]

  bahwa proses berkinerja terhadap kinerja dan kesesuaian tujuan dan metrik setuju-on dan Capability level mempunyai 6 level pada proses memberikan pelaporan yang sistematis dan tepak intinya, dimulai dari level 0 hingga level 5 . Berikut waktu. penjelasan dari masing-masing level :

  2. MEA02

  • – Monitor,Evaluate, and Assets the

   Capability level 0 : Incomplete . Proses System of the Internal Control yang dikategorikan ke dalam level incomplete jika proses dalam organisasi Memantau dan mengevaluasi lingkungan benar-benar tidak dimiliki oleh organisasi pengendalian , termasuk penilaian diri dan ulasan yang bersangkutan jaminan independen. Memungkinkan manajemen diperlukan analisis prioritas yang membantu untuk mengidentifikasi kekurangan control dan memberikan nilai prioritas dari setiap rekomendasi. inefisiensi dan untuk memulai tindakan perbaikan.

  Dari hasil analisis prioritas didapatkan rekomendasi akhir yang akan diserahkan ke perusahaan dan tahap

  3. MEA03

  • – Monitor,Evaluate, and Assess selanjutnya dilakukan penyusunan laporan akhir.

  Compliance with External Requirement

  4. Hasil dan Pembahasan

  Menilai bahwa proses TI dan proses bisnis IT yang

  4.1. Proses Perancangan Penilaian

  didukung telah sesuai dengan undang-undang,

  Capability level

  peraturan dan persyaratan kontrak START

3. Metodologi Penelitian

  PT .A CCO N Rens tr a > 50 % level 1 >= 85 % Ha sil Penilaia n 0% <= level 0 <= 50 % Penilaian PA.1.1 Enterpris e & IT Related Goal Strategi Bisnis Mapping Performed Process Level 1 End Penilaian PA. 2.2 > 85 % Incomplete proces s Level 0 End dan Menilai Kinerja dan Menilai Sistem Kepatuhan terhadap Monitor, Evaluas i, Monitor, Evaluas i, dan Menilai dan Kesesuaian Kontrol Internal Requirtme nt MEA Monitor, Evaluas i, Ekste rnal Ha sil Penilaia n <=85% Penilaian PA. 3.2 PA. 3.1 > 85 % Managed Process Level 2 End O pp o rtun ity of Im pr ovement Peni m ain laian D o Capabilty Level PA. 4.1 Output Ha sil Penilaia n <=85% Penilaian End PA. 4.2 > 85 % Established process Level 3 Penyusunan Rekomendasi Penilaian Analisis Prioritas Analisis GAP Ha sil Penilaia n <= 85% PA. 5.2 PA. 5.1 > 85 % Predictables process Level 4 End Laporan Akhir Output Ha sil Penilaia n 0 <= level 5 <=100 % Optimizing pr ocess Level 5 End Gambar 2 Model Konseptual Gambar 3 Proses Penilaian Capability level

  Proses input pertama dengan dokumen Pada tahap proses perancangan penilaian capability rencana strategi perusahaan (Renstra) PT.ACCON level pada setiap proses yang akan dinilai sebaiknya diharapkan didapatkan informasi strategi bisnis melalui alur proses yang sudah direncanakan

  PT.ACCON. Kedua dokumen tersebut dipetakan sebelumnya. Gambar diatas adalah alur proses (mapping) ke IT BSC untuk mengetahui hubungan penilaian untuk mendapatkan proses tersebut berada antara tujuan TI PT.ACCON, strategi bisnis pada level berapa pada COBIT 5. PT.ACCON, dan proses TI di dalam framework

  COBIT 5 . Karena dalam penelitian ini dilakukan

  4.2. Identifikasi Proses yang akan dinilai

  pengukuran terhadap domain MEA maka proses yang dipilih hanya proses pada domain tersebut.

  Dari hasil mapping renstra berdasarkan Penilaian domain berdasarkan resource yang ada, enterprise goal, kemudian dilakukan pembobotan maka akan menghasilkan nilai capability level dan untuk mendapatkan proses yang akan dinilai.

  opportunity of improvement(OFI). Untuk

  Penilaian ini dilakukan pada proses yang berada di mengetahui perbedaan yang terjadi pada hasil domain MEA. penilaian capability level dengan capability level

  Table 1 Hasil Mapping Renstra yang ingin dicapai maka dilakukan analisis GAP.

  Setelah mengetahui GAP yang terjadi didapatkan No Proses Nama Proses Disarankan rekomendasi awal perbaikan dan untuk memilih menggambarkan GAP yang terjadi pada proses

  1 MEA01 Monitor,Evaluasi, Ya

  MEA02 – Monitor, Evaluasi , dan Menilai Sistem

  dan Menilai Kinerja

  Kontrol Internal . Terlihat pada penilaian pertama

  dan Kesesuaian proses attribute 1.1 terdapat GAP yang cukup rendah

  2 MEA02 Monitor,Evaluasi, Ya yaitu 16 % dimana selisih untuk menuju level dan Menilai Sistem selanjutnya hanya 2 % yang menunjukkan proses Kontrol Internal

  attribute 1.1 sedikit lagi memenuhi standar base

  3 MEA03 Monitor, Evaluasi, Ya

  practice dan dokumen yang perlu dipenuhi, tetapi

  dan Menilai Dengan karena GAP yang terjadi masih besar sama dengan Requirement 14 % menyebabkan proses MEA02 berada pada level Eksternal 1 yaitu performed

  4.3.3. GAP Proses MEA03 - Monitor, Evaluasi,

4.3 Analisis Penelitian dan Menilai Dengan Requirement Eksternal

4.3.1. Analisis GAP Hasil Penelitian dan Target

  Analisis GAP MEA03 100%

  17 Analisis GAP MEA01 80% 60%

  100%

  25 100 100 100 100

  80% 40%

  83 100 100 100 100 20% 40%

  75 20%

  0% 0 0 0 0 0% 0 0 0 0 PA.1 PA.2 PA.2 PA.3 PA.3 PA PA PA PA PA

  .1 .1 .2 .1 .2 17 100 100 100 100 GAP(%) Hasil Penilaian

  83 Penilaian(%) 75 0 0 0 0 (%)

  Hasil Penilaian(%) GAP(%) Gambar 4 Analisis GAP MEA01 Gambar 6 Analisis GAP MEA03

  menggambarkan GAP yang terjadi pada proses

  MEA01- Monitor, Evaluasi, dan Menilai Kinerja

  menggambarkan GAP yang terjadi pada proses

  dan Kesesuaian . Terlihat pada penilaian pertama MEA03

  • – Monitor, Evaluasi, dan Menilai Dengan

  proses attribute 1.1 terdapat GAP yang cukup besar . Terlihat pada penilaian

  Requirement Eksternal

  yaitu 25 % menyebabkan proses MEA01 hanya pertama proses attribute 1.1 terdapat GAP yang berada pada level 1 yaitu Performed. cukup rendah yaitu 17 % dimana selisih untuk menuju level selanjutnya hanya 3 % yang

  • - 4.3.2. Analisis GAP Proses MEA02

  menunjukkan proses attribute 1.1 sedikit lagi

  Monitor,Evaluasi, dan Menilai Sistem Kontrol

  memenuhi standar base practice dan dokumen yang

  Internal

  perlu dipenuhi, tetapi karena GAP yang terjadi masih besar sama dengan 14 % menyebabkan proses berada pada level 1 yaitu performed

  MEA03 Analisis GAP MEA02 100%

  4.4. Analisis Prioritas

  16 80% 60%

  100 100 100 40%

  Kriteria Prioritas 4.4.1.

  84 100 20% 0% 0 0 0 0

  PA.1 PA.2 PA.2 PA.3 PA.3 Terdapat beberapa faktor yang akan .1 .1 .2 .1 .2 mementukan prioritas yang dalam pengambilan

  rekomendasi yang baik untuk perbaikan proses TI

  GAP(%) 16 100 100 100 100 Hasil 84 0 0 0 0

  kriteria berikut ini .

  Penilaian(%)

  1. Kriteria berdasarkan manfaat

  Hasil Penilaian(%) GAP(%) Table 2 Kriteria Berdasarkan Manfaat Gambar 5 Analisis GAP MEA02

  Kriteria Bobot Deskripsi Manfaat yang akan

  4.4.2. Logika Penentuan Prioritas

  dihasilkan akan memberikan Start hasil dan mempengaruhi

  High

  3 performansi menjadi lebih baik pada proses pemungutan Rekomendasi awal untuk

  E-PSC perusahaan

  Manfaat yang akan dihasilkan akan memberikan Penilaian rekomendasi hasil yang cukup baik dan Menentukan kriteria

  Medium

  2 dan bobot setiap Perkalian bobot memberikan dampak sedang rekomendasi pada performansi proses pemungutan E-PSC Manfaat yang akan ( Kemudahan = Low ) or ( dihasilkan memberikan hasil ya tidak Kemudahan = Medium ) yang kecil dan memberikan

  Low

  1 dampak yang sedikit pada ya (Cost = Low ) or (Cost = Medium) ya (Cost = Low ) or (Cost = Medium) tidak performansi proses tidak pemungutan E-PSC ya tidak tidak (Manfaat = Medium) (Manfaat = Medium) (Manfaat = Medium) (Manfaat = Medium) (Manfaat = High) or tidak ya ya ya tidak (Manfaat = High) or (Manfaat = High) or (Manfaat = High) or

  Table 3 Kriteria Berdasarkan Cost Total Bobot Total Bobot Total Bobot Total Bobot Total Bobot Total Bobot Total Bobot Total Bobot

  Kriteria Bobot Deskripsi 27, 18 , 12 , 8 9 , 6 , 4 9 , 6 , 4 3 , 2 9 , 6 , 4 3 , 2 3 , 2 1 Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

  Low

  3 mengimplementasikan prioritas rekomendasi sebesar kurang Pemilihan Rekomendasi dari Rp100.000.000,00 Rekomendasi berdasarkan Biaya yang dikeluarkan oleh prioritas perusahaan untuk mengimplementasikan

  Medium

  2 rekomendasi sebesar End Rp100.000.000,00 – Rp 1.000.000.000,00

  Gambar 7 Logika Prioritas

  Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk Gambar 7 menunjukkan alur berfikir menentukan

  High

  1 mengimplementasikan rekomendasi. Pertama dengan menyusun rekomendasi sebesar lebih rekomendasi awal, kemudian rekomendasi tersebut dari Rp1.000.000.000,00 dianalisis berdasarkan kriteria dan memberikan bobot pada tiap kriteria. Bobot tiap kriteria dikalikan

  3. Kriteria Berdasarkan Kemudahan maka menghasilkan bobot rekomendasi. Setelah Implementasi rekomendasi mempunyai bobot maka dilanjutkan pada penentuan prioritas rekomendasi dan pada

  Table 4 Kriteria Berdasarkan Kemudahan

  tahap akhir dilakukan pemilihan rekomendasi

  Implementasi

  berdasarkan prioritas yang akan menjadi pertimbangan untuk memilih rekomendasi terbaik Kriteria Bobot Deskripsi untuk PT.ACCON.

  SDM yang dibutuhkan untuk Low

  3 menjalankan berjumlah 0

  • – 3

  5. Kesimpulan dan Saran

  orang

  SDM yang dibutuhkan untuk

  5.1. Kesimpulan Medium

  2 menjalankan berjumlah 4

  • – 10 orang

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan

  SDM yang dibutuhkan untuk terhadap penilaian tingkat kapabilitas pada proses

  menjalankan berjumlah lebih pemungutan E-PSC pada PT.ACCON dengan

  1 High dari 10 orang ( SDM > 10 bantuan framework COBIT 5 domain MEA maka orang ) diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan dengan berbagai tahapan pengumpulan data

  Manajemen Teknologi Informasi di Universitas untuk mendapatkan data valid dan Process

  XYZ." 2008.

  Assessment Model (PAM) , diperoleh nilai

  kapabilitas tiap domain MEA01 , MEA02 dan [3] ISACA.Process Assessment Model (PAM).

  MEA03 berada pada level 1 (performed). Hal ini 2013.

  menunjukkan proses pemungutan E-PSC di PT.ACCON dikelola dan berhasil

  [4] ISACA (2012). COBIT 5 Framework. USA : diimplementasikan hanya sebatas untuk

  ISACA. mencapai tujuan bisnisnya tetapi tidak memperhatikan mekanisme yang berjalan

  [5] Wijaya, Rahmadi. "Analisis Model IT terhadap suatu tata kelola dan pengelolaan yang Menggunakan Balance Scorecard Untuk terperinci. Pengembangan Sistem Teknologi Informasi.

  2. Berdasarkan penilaian kapabilitas yang dilakukan mengenai proses pemungutan E-PSC [6] Asmarani, Dinda Estika. “ Analisis Pengaruh didapatkan kondisi saat ini berada pada level 1

  Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja (performed) sedangkan target yang ingin dicapai

  Perusahaan Dalam Upaya Menciptakan berada pada level 3 ( Established ). Dari Keunggulan Bersaing .” 2006. perbandingan hasil yang dicapai saat ini dengan harapan yang ingin dicapai didapatkan GAP

  [7] Association for the Prevention of Torture sebesar 2 oleh karena itu untuk memperbaiki dan

  (2011). Making Effective Recommendations

  menutupi GAP tersebut , langkah yang dilakukan yaitu dengan memenuhi aktivitas dan bukti yang [8] ISACA (2012). COBIT 5 Enabling Process. telah ditetapkan oleh COBIT 5 khusus nya USA : ISACA.

  domain MEA agar proses saat ini (level 1) dapat naik ke level 2 kemudian naik ke level 3.

  [9] IT Governance Institute 2003. Board Briefing on IT Governance Second Edition.

5.2. Saran

  [10] Nanda Ravenska, Murahartawaty,and Rahmat Berikut merupakan beberapa saran yang Mulyana.

  ”Penilaian Implementasi Teknologi diberikan kepada PT. ACCON dan untuk penelitian Informasi Berbasis COBIT Versi 5 Di selanjutnya : Perusahaan XYZ

  ”

  1. Melakukan dan menetapkan target yang ingin [11] Wim Van Grembergen (2003). Strategis For dicapai terhadap audit yang dilakukan secara berkala agar proses monitoring dapat mengetahui Information Technology Governance kondisi perusahaan saat ini sehingga evaluasi untuk mencapai target capability level dapat [12] ISACA(2011).Understanding The COBIT 5

  Process Assessment Model diterapkan.

  2. Mengidentifikasi terlebih dahulu rekomendasi yang didapatkan untuk mengetahui rekomendasi [13] Ari Purwanto .”Metode Analisis Rekomendasi mana yang akan diimplementasikan terlebih

  Pada Sistem Rekomendasi Contoh Kasus dahulu dengan melakukan pertimbangan manfaat Pemanfaatan Pada Biro Wisata ”.2009. , biaya dan sumber daya manusia yang akan dibutuhkan untuk pencapaian target yang

  [14] Rahmat Mulyana. Form Mapping dan Form optimal.

  Kuesioner (unpublished) .

  3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian dengan menggunakan

  framework lain ( ISO, ITIL,dll).

  Daftar Pustaka

  [1] Linda Pramesti, Murahartawaty, Rahmat Mulyana. “Penilaian Terhadap Implementasi It Governance Pada Layanan Akademik Di Institut Manajemen Telkom Dengan Menggunakan Framework Cobit Versi 5 Pada Domain Align, Plan, And Organise. ” 2009.

  [2] Fitrianah, Devi, and Yudho Sucahyo. "Audit Sistem Infomasi/Teknologi Informasi dengan Kerangka Kerja COBIT Untuk Evaluasi