VISI DAN MISI PRESIDEN

ISSN 2442-7659

  2) Pengembangan sumber daya meliputi penyediaan dana secara bertahap, terutama untuk kelengkapan sarana dan prasarana puskesmas, pelatihan tenaga kesehatan (training of trainer), biaya operasional;

  3) Koordinasi bimbingan yang dapat dilakukan pada kegiatan rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas), bina wilayah (binwil) terpadu, dan lain-lain; 4) Monitoring dan evaluasi.

  Pada tingkat provinsi peran yang dilakukan, yaitu :

  Kesehatan Keluarga

  1) Tahap persiapan dan melakukan pelatihan dan menyediakan sumber daya lain; 2) Tahap pelaksanaan dalam hal pengolahan data, koordinasi bimbingan teknis (bimtek) serta membina dan melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam proses kegiatan;

  Nasional

  3) Tahap evaluasi yaitu melakukan pemantauan dan pengendalian pada setiap tahapan pelaksanaaan di kabupaten/kota, mengembangkan sistem pelaporan, memberikan umpan balik hasil pelaporan pada kabupaten/kota serta melakukan pemetaan wilayah tingkat provinsi berdasarkan hasil evaluasi.

  Adapun di tingkat kabupaten/kota perannya sangat strategis untuk memastikan pelaksanaan oleh Puskesmas berjalan efektif dan efisien, yaitu : 1) Tahap persiapan berperan dalam hal menyediakan sumber daya manusia di Puskesmas yang dibutuhkan, melakukan pelatihan/pembekalan, menyediakan sarana prasarana dan alat pendukung di Puskesmas, serta menyediakan biaya operasional untuk Puskesmas.

  eluarga

  2) Tahap pelaksanaan berperan dalam pengolahan data keluarga sehat di tingkat kabupaten/kota, koordinasi dan bimtek, membina Puskesmas dalam proses manajemen Puskesmas. 3) Tahap evaluasi berperan dalam melakukan pemantauan dan pengendalian pada setiap tahapan

  ehat menuju

  pelaksanaan di Puskesmas, mengembangkan sistem pelaporan, memberikan umpan balik pelaporan pada Puskesmas, pemetaan wilayah berdasarkan hasil evaluasi.

  Indonesia Tim Redaksi :

  Sehat

  Penanggung Jawab : Didik Budijanto Penulis : Toriq Said Redaktur : Rudy Kurniawan Kontributor : Evida Veronika M Penyunting : Nuning Kurniasih Desain Grafis/Layouter : Dian Mulya

  Kementerian Kesehatan RI

ISSN 2442-7659

  Pusat Data dan Informasi Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9

  02 GERMAS dapat dilakukan dengan cara: melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi GERMAS dapat dilakukan dengan cara: melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi Kesehatan Keluarga Nasional

  sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban seperti tampak pada gambar di bawah ini. membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban seperti tampak pada gambar di bawah ini. Menentukan skala prioritas dalam mengimplementasikan Program Indonesia Sehat menjadi sebuah keniscayaan maka kita dihadapkan pada masih terbatasnya sumber daya dalam pembangunan

  GAMBAR 2.

  kesehatan. Dengan demikian, pelaksanaan program saat ini difokuskan untuk mengatasi masalah

KEGIATAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

  kesehatan utama yang belum berhasil kita atasi tersebut. Agar dapat berjalan efektif dan efisien, tiga pilar dalam Program Indonesia Sehat, yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dilaksanakan secara terintegrasi. Salah satu upaya untuk

  Melakukan

  mengintegrasikan ke 3 pilar tersebut dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

  Mengkonsumsi Aktivitas

  dan Pendekatan Keluarga untuk mencapai Keluarga Sehat, yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar

  Sayur dan Buah Fisik di bawah ini. GAMBAR 1. TIGA PILAR PROGRAM INDONESIA SEHAT Memeriksa

VISI DAN MISI PRESIDEN

  Tidak Kesehatan Merokok “...Meningkatkan kualitas hidup

  Secara Rutin manusia Indonesia ...” - Nawacita -

PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA

  Tidak Tidak Menggunakan Mengkonsumsi Mengkonsumsi Paradigma Sehat Penguatan Yankes Jaminan Kesehatan Nasional Alkohol Alkohol Jamban Sehat PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA DTPK NUSANTARA SEHAT

  Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

SEHAT GERMAS

  GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan

  Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

  seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran kementerian dan lembaga di sektor dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk kepribadian. berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.

  04 GAMBAR 3. PERAN KEMENTERIAN DAN LEMBAGA DALAM GAMBAR 4. PERAN KEMENTERIAN DAN LEMBAGA DALAM MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA

KEAMANAN PANGAN PADA GERAKAN HIDUP SEHAT DALAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

  

PROGRAM INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT, YAITU : PROGRAM INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT, YAITU :

PROGRAM PROGRAM PANGAN, YAITU : KOTAKU Kota Tanpa Kumuh BSPS Bantuan

  NUSP Stimulan Neighborhood Perumahan Upgrading & Shelter Swadaya Project Phase-2 P3-TGAI Program

  SANIMAS Percepatan Sanitasi Peningkatan Berbasis KEMENTERIAN Tata Guna PEKERJAAN UMUM DAN Masyarakat Air Irigasi PERUMAHAN RAKYAT

KAMPANYE LABORATORIUM BIMTEK TEST KIT PASAR REKOMPAK

  TPS-3R Rehabilitasi dan Tempat Rekonstruksi Pengolahan

  Aman Keamanan Pangan bagi Untuk Keliling di Sekolah Untuk Masyarakat Komunitas Desa Pemeriksaan Pangan dari Bahan Berbahaya Menguji Pangan Sampah 3R dan Permukiman Berbasis Komunitas

  Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018 PAMSISMAS

  Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang telah ditetapkan

  Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

  dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016. Peraturan ini menjadi dasar pelaksanaan

  Berbasis Masyarakat pendekatan baru untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat.

  Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

  Pendekatan keluarga merupakan salah satu upaya penerapan paradigma sehat, yaitu mengutamakan

  Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, di antaranya Program

  kegiatan-kegiatan promotif dan preventif, termasuk kegiatan-kegiatan proaktif untuk menjangkau

  Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

  sasaran/masyarakat. Pendekatan keluarga adalah cara Puskesmas yang tidak menyelenggarakan

  yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang

  pelayanan kesehatan dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga-

  merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan

  keluarga di wilayah kerjanya secara rutin/terjadwal dan untuk tindak lanjut pelayanan kesehatan dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan. gedung dan pelayangan UKBM. Diharapkan tiap individu yang sehat semakin sehat dan tidak menjadi sakit, yang sakit mendapat pelayanan yang optimal dan dapat kembali sehat.

  06 Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama

  Melalui pelaksanaan PIS-PK kita dapat mewujudkan Keluarga Sehat yang untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah tergambar dalam Indeks Keluarga Sehat (IKS). IKS dapat diperoleh untuk setiap tingkatan wilayah, sebagai berikut: yang dapat menggambarkan status kesehatan mulai dari Rukun Tetangga (RT) sampai tingkat 1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB). nasional. Segala permasalahan kesehatan akan kita ketahui sejak dini dari keluarga, kita dapat segera 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. melakukan intervensi sehingga masalah ini tidak meluas menjadi masalah kabupaten/kota, provinsi 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap. bahkan sampai tingkat nasional .

  4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

  5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.

  Dengan demikian, untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan yang sesungguhnya, maka 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar. pelaksanaan kunjungan keluarga harus segera mencapai total coverage. Dan untuk mencapai itu 7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur. semua diperlukan dukungan komitmen dan kerjasama kita semua.

  8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.

  9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.

  10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

  Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ini dilaksanakan secara bertahap. Diawali pada 11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih. tahun 2016 di 9 provinsi, 64 kabupaten/kota, 470 puskesmas, selanjutnya PIS-PK dilaksanakan di 34 12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat. provinsi, 514 kabupaten/kota dengan tahapan 2.926 puskesmas di tahun 2017. Pada tahun 2018, telah ditetapkan penambahan 3.279 Puskesmas sehingga terdapat total 6.205 Puskesmas sebagai lokus

  Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap tahun ini. Dengan bertambahnya jumlah lokus, maka kita harus semakin cerdas dalam membina serta keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator, mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga memonitor implementasi PIS-PK oleh Puskesmas. Kita harus belajar dari pengalaman tahun 2017, yang bersangkutan. sehingga kendala yang sama tidak akan terulang. Dan untuk target tahun 2019 akan dilaksanakan di

  GAMBAR 5. KELUARGA SEHAT MENUJU INDONESIA SEHAT seluruh puskesmas. KELUARGA SEHAT MENUJU INDONESIA SEHAT GAMBAR 6. SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK TAHUN 2018

  IKS NASIONAL

  INDONESIA SEHAT

  IKS PROVINSI PENCAPAIAN SPM

  IKS KAB/KOTA PENCAPAIAN SPM

  IKS KECAMATAN KAB/KOTA SEHAT

  IKS PUSKESMAS KECAMATAN SEHAT

  IKS DSA/KELURAHAN

  IKS RW DESA SEHAT

  IKS RT KELUARGA SEHAT

  IKS KELUARGA Perhitungan kategori IKS : Keluarga Pra Sehat : IKS 0,500 - 0,800 Keluarga Sehat : IKS > 0,800 Keluarga Tidak Sehat : IKS < 0,500 Total Jumlah Puskesmas Lokus 2018

  Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017 6.205 Puskesmas Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2017 Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

  Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

  08 Jumlah keluarga yang terdata di aplikasi Keluarga Sehat (https://keluargasehat.kemkes.go.id) sebanyak

  Indeks Keluarga Sehat (IKS) suatu wilayah dihitung dari jumlah keluarga dengan 13.214.292 keluarga yang tersebar di 34 provinsi. Provinsi dengan keluarga terdata terbanyak adalah

  Indeks Keluarga Sehat (IKS) > 0,8 dibagi jumlah seluruh keluarga di wilayah tersebut. Dengan Jawa Tengah (2.335.138 keluarga), Jawa Timur (2.321.534 keluarga), dan Jawa Barat (1.685.779 demikian Indeks Keluarga Sehat (IKS) menunjukkan proporsi keluarga sehat (keluarga dengan Indeks keluarga). Provinsi dengan jumlah keluarga terdata terendah adalah Papua Barat (11.762 keluarga), Keluarga Sehat (IKS) > 0,8) di wilayah tersebut.

  Papua (12.078 keluarga), dan Maluku (23.851 keluarga).

  Dalam aplikasi keluarga sehat, Indeks Keluarga Sehat (IKS) wilayah dihitung dari keluarga yang telah Keluarga terdata lengkap adalah jumlah keluarga terdata yang telah diinput lengkap seluruh variabel terdata lengkap, yaitu jumlah keluarga terdata lengkap dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS) > 0,8 dari seluruh anggota keluarga pada aplikasi keluarga sehat, sehingga dapat dihasilkan Indeks Keluarga dibagi jumlah seluruh keluarga terdata lengkap di wilayah tersebut.

  Sehat (IKS). Persentase keluarga yang telah terdata lengkap sebesar 88,50%. Provinsi dengan persentase keluarga terdata lengkap tertinggi adalah Kepulauan Riau (96,52%), Kepulauan Bangka Provinsi dengan persentase Keluarga Sehat di antara keluarga yang terdata lengkap tertinggi adalah

  Belitung (96,41% keluarga) dan Aceh (96,04%). Provinsi dengan persentase keluarga terdata lengkap DKI Jakarta (33,9%), Bali (28,5%), dan DI Yogyakarta (27,5%), sedangkan yang terendah adalah Maluku terendah adalah Nusa Tenggara Timur (58,65%), Papua (59,73%), dan Kalimantan Tengah (67,86%).

  (8,6%). Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.

  GAMBAR 6. PERSENTASE KELUARGA SEHAT GAMBAR 7. JUMLAH KELUARGA GAMBAR 8. PERSENTASE KELUARGA DARI JUMLAH KELUARGA TERDATA LENGKAP PER 5 JULI 2018 TERDATA PER 5 JULI 2018 TERDATA LENGKAP PER 5 JULI 2018 Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 5 Juli 2018 pukul 07.50 WIB

  Secara nasional, sejak September 2017, jumlah keluarga yang terdata mengalami kenaikan setiap bulannya, yaitu dari 2.122.157 keluarga pada September 2017 menjadi 13.214.292 keluarga pada Juli 2018, atau dengan kata lain jumlahnya meningkat menjadi enam kali lipatnya. Meski demikian, secara

  Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 5 Juli 2018 pukul 07.50 WIB

  umum, Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Indonesia tidak mengalami kenaikan, yakni berkisar pada angka 15%. Pada bulan Juli 2018 mengalami peningkatan menjadi 16,1%. Selengkapnya dapat dilihat pada Dari 12 indikator keluarga sehat, indikator dengan cakupan tertinggi secara nasional adalah keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih (95,45%) dan terendah adalah penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan (15,16%). Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.

  Dalam melaksanakan kebijakan PIS-PK, puskesmas sebagai ujung tombak melakukan kegiatan- kegiatan yang terstruktur yaitu: 1) Melakukan persiapan, antara lain sosialisasi lintas program dan lintas sektor, pengorganisasian dan integrasi program; 2) Melakukan kunjungan rumah untuk pendataan kesehatan keluarga menggunakan aplikasi keluarga sehat dan pemberian intervensi awal melalui Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga) oleh

  Pembina keluarga;

  10 Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 5 Juli 2018 pukul 07.50 WIB

  3) Membuat dan mengelola pangkalan data puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas; 4) Melakukan input data pada form tercetak atau elektronik; 5) Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas oleh pimpinan Puskesmas; 6) Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh pembina keluarga; 7) Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh tenaga teknis/profesioanal (dalam gedung dan luar gedung) oleh tenaga teknik/profesional Puskesmas; 8) Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.

  Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan terintegrasi dengan manajemen Puskesmas yang meliputi P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja)

  GAMBAR 10. TREN JUMLAH KELUARGA TERDATA DAN INDEKS KELUARGA SEHAT DI INDONESIA PER 5 JULI 2018 GAMBAR 11. CAKUPAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT DI INDONESIA PER 5 JULI 2018 PENGAWASAN, PENGENDALIAN & PENILAIAN KINERJA, PUSKESMAS, PERUBAHAN IKS PADA LEVEL KELUARGA SAMPAI LEVEL PUSKESMAS IMPLEMENTASI INTERVENSI LANJUT PERMASALAHAN YANG SUDAH DISEPAKATI SEBAGAI PRIORITAS MASALAH PENYUSUNAN RUK SECARA EVIDENCE BASED PENDEKATAN KELUARGA DENGAN TETAP MELIHAT HASIL CAKUPAN PROGRAM INPUT HASIL KUNJUNGAN KELUARGA PADA FORM TERCETAK / ELEKTRONIK (APLIKASI) KUNJUNGAN KELUARGA & INTERVENSI AWAL

  PERSIAPAN Sosialisasi, pengorganisasian dan integrasi program Kunjungan Keluarga Promosi kesehatan Intervensi Awal Tabulasi dan analisis Triangulasi dan Analisis Lokakarya mini bulanan dan atau tribulanan P1 : Perencanaan P2 : Penggerakan & Pelaksanaan P3 : Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja POLA KEPEMIMPINAN P1 P2 P3 GAMBAR 12. KEGIATAN PUKESMAS DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN PIS-PK Sumber : Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2018

  Keterlibatan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam pelaksanaan PIS-PK sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan PIS-PK. Pemerintah pusat berperan dalam 4 hal yaitu : 1) Penyiapan kebijakan/pedoman/materi berupa pedoman dan petunjuk teknis, kurikulum dan modul pelatihan, Aplikasi Kesehatan Keluarga baik tercetak dan elektronik, sistem pencatatan dan pelaporan dan lain-lain;