Evaluasi Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan - Universitas Negeri Padang Repository
Bidang Ilmu: Evaluasi Pembelajaran
LAP
' t N t L I I IAN
EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN DAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Oleh:
Dr. Bafirman HB,M.Kes.AIFO
NIDN.: 0004 115905
Dibiayai oleh:
Dana DlPA PKUPT Universitas Negeri Padang
Sesuai dengan surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Sistem Penjaminan Mutu
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2013
Nomor: 2809lUN35lPS-DIPA/PUPKT/2013 Tanggal 22 Agustus 2013
BIWERSITAS NEGERI PADANG
201 3
kc;
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
1. Judul Penelitian
: Evaluasi Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Keolahragaan
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
: Dr.Bafirman HB,M.Kes.AIFO
b. NIDN
: 00041 155905
c. Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
d. Program Studi
: Ilmu Keolahragaan
e. No.Hp.
: 08126616368
f. Sure(e-mail)
: bafirman@gmail.com
g. Unit Kerja
: Progran Studi Ilmu Keolahragaan, Jurusan Kesehatan
dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Padang
3. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri padang
4. Lama Penelitian
: 1 tahun
5. Biaya Penelitian
: Rp. 17.500.000.
Padang, Maret 20 14
Ketua,
NIP.195911041985101001
PENGANTAR
Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilrnu serta terapannya. Dalam ha1 ini,
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan
penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik dengan biaya sendiri.
Sehubungan dengan itu, Universitas Negeri Padang melalui Lembaga Penelitian
telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Evaluasi
Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa Fakultas Rmu Keolahragaan, berdasarkan nomor
kontrak: 2809lUN3 SIPS-DIPAlPUPKTl20 13 tanggal 22 Agustus 20 13.
Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai
perrnasalahan pengembangan institusi, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, maka Lembaga Penelitian
Universi&- Negeri Padang telah dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai
bagian upaya penttlg dan kompleks dalam peningkatan m u t ~pendidikan pada umumnya. Di
samping it., hasil penelitian iili juga dziarapkai sebagai bahan masukan bagi lcmbaga terkait
dalam rangka penyusunan kebijakan pengembangan di masa yang akan datang.
.
.
Hasil penelitian ini ielah ditelaah oleh tim pereviu usul dan laporan penelitian
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang, yang dilakukan secara "blid reviewing".
Kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan yang melibatkan
dosenltenaga peneliti fakultas peneliti. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pada umurnnya. dan peningkatan mutu staf akademik Universitas
Negeri Padang.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait
yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sarnpel penelitian, dan tim pereviu
Lembaga Penelitian dan dosen senior pada jurusan dan fakultas yang menjadi pembahas
utama dalam seminar penelitian. Perlu kami sampaikan terima kasih pada peneliti begitu
besarnya kemauan dan keinginan untuk meneliti, walaupun tidak ada bantuan dana dari pihak
manapun untuk melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi
dan kerjasarna yang tejalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan
sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik
lagi di masa yang akan datang.
Terima kasih.
ABSTRAK
Penelitian evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa pada masing-masing
jurusarJ,nrcgram studi dalam lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang
(FIK-UNP) ini, bertujuan untuk mendeskripsikan
proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan oleh staf pengajar terhadap
mahasiswa pada masing-masing program studi dalam lingkungan FIK-UNP.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan
kegiatan pemhe!ajaran dosen dan mahasiswa sebagai langkah awal pengendalian
mutu pembelajaran secara berkelanjutar..
Desain oenelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif
kuantitatif. Popcrasi penelitian mahasiswa FIK- UNP Padang, berjumlah
5081
orang, yang tersebar pada tiga program s d i . Penarikan sampel menggunakan teknik
multistage random sampling,dengzn langk&-langkah (1) Menentukan program studi
pada masing-masing fakultas beserta jumlah mahasiswa dan staf pengajar (2)
Memilih secara random 5 ?rang dosen masing-masing progam studi, dan (3)
Memilih secara random 20 orang mahasiswa ldosen pada masing-masing program
studi yang dibelajarkan oleh masing-masing dosen tersebut. Instrumen penelitian
menggunakan model Skala Likert, denga:: !ima alternatif pilihan. Teknik dan analisis
data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil analisis dapat dikemilkakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dosen
dan mahasiswa pada (1) Program studi Iimu Keolahragaan dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaran 78 % (Baik), pelaksanaan proses pembelajaran 77.08 %
(Baik), penilaian hasil belajar 76,48 % (Baik), (2) Program studi Pendidikan
jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran
79,46 (Baik), pelaksanaan proses pembelajaran 78.02% (Baik),, penilaian hasil
belajar 80.34% (Baik), (3) Program studi Kepelatihan Olahraga dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaran 73,18%.
pelaksanaan proses pembelajaran 70.14%
(baik)., penilaian hasil belajar 71,02 % (Baik), (4) Evaluasi proses pembelajaran
dosen dan mahasiswa pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dilaksanakan dengan nilai
rata-rata 3,8, persentase 75,98 % (Baik). Disarankan kepada dosen untuk selalu
meningkatkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Pada bagian pelaksanaan proses pembelajaran ada tiga butir
jawaban yang belum begitu baik, dan bagian penilaian hasil belajar ada satu jawaban
yang belum baik.
Kata Kunci: evaluasi pembelajaran
DAFTAR IS1
...
ABSTRAK ...........................................................................................................
111
PENGANTAR .......................................................................................................
iv
DAFTAR IS1 .......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL .................................................................................................
vi
DAFTAR GRAFIWBACAN ................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
Vlll
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1
....................................................................
B . Identifikasi Masalah ...........................................................................
C . Pembatasan Masalah .............................................................................
D . Perumusan Penelitian ...........................................................................
E . Tujuan Penelitian ..................................................................................
BAB I1. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
A . Beberapa Konsep Dasar Tentang Belajar .............................................
B . Fungsi Belajar dan Pembelajaran .........................................................
C . Ciri Pembelajaran yang Baik ................................................................
D . Komponen komponen dalam Proses Pembelajaran Dosen dan
Mahasiswa ............................................................................................
E . Asesmen Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa ...................................
BAB I11. METODE PENELITIAN.......................................................................
A . Jenis Penelitian .......................
.
...........................................................
B . lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................
C . Populasi dan Sampel.............................................................................
C . Instrumen Penelitian .............................................................................
D . Tenknik Analisis Data ..........................................................................
1
.4. Latar Belakang Masalah
...
3
5
5
6
7
7
10
13
BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................
A . Analisis Pengolahan Data .....................................................................
B . Pembahasati Hasil Penelitian ................................................................
I . Merencanakan Pelaksanaan Pembelajaran .......................................
2. Pelaksanaan Proses Penelitian ..........................................................
3. Peiaksanaan Penilaian Hasil Belajar .................................................
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
A . Kesimpulan .........................................................................................
B . Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
LAMPRAN ..........................................................................................................
DAFTAR TABEL
1.
Jumlah dosen dan mahasiswa S 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan
Tahun 2013.. .......................................................................... 26
2. Populasi dan Sampel Penelitian menurut jurusan pada Fakultas
Ilmu Keolahragazn
3.
.................................................................. 27
Analisis deskriptif Evaluasi pembelajaran dosen mahasiswa
Fakultas Ilmu Keolahragaan ........................................................ 30
4.
Analisis deskriptif Evaluasi pembelajaran dosen mahasiswa Fakulta
ilmu Keolahragaan.. ................................................................... 3 1
5.
Distribusi Tanggapan Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa
Prodi Penjaskesrek Jurusan Pendidikan Olaharaga.. ............................ 32
6. Distribusi Tanggapan Evaluasi pembelajaran dosen mzhasiswa dan Prodi
Kepelatihan Olahraga Jurusan Kepelatihan.. ...................................... 32
7. Persentase Tanggapan Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa
Prodi Ilmu Keolahragaan, Penjaskesrek, dan Pend. Kepelatihaii Olahraga.. .. 33
8.
Rata-rata dan Persentase Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa
per Prodi
9.
................................................................................. 34
Rekapitulasi Rata-rata dan Persentase Evaluasi pembelajaran dosen
dan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.. ..................................... 35
10. Rata-Rata Nilai Butir Pernyataan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
yang rjijawab di Bawah Tiga ......................................................... 40
I I. Rata-Rata Nilai Butir Pernyataan Penilaian hasil Pembelajaran yang
..
D~jawabdi Bawah Tiga ................................................................ 57
DAFTAR GRAFIKJBAGAN
I . Komponen-komponen belajar-peabelajaran sebagai suatu system ................ 5
2 . Persentase Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa dalam merencanakan,
melaksanakan dart menilai pembelajaran Prodi IKOR. Pend . Penjaskesrek
.
dan
Pend.Kepelatihan Olahraga .............................................................................................. 34
3 . Persentase Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan.
Penjaskesrek dan. Pend . Kepelatihan Olahraga....................................... 35
vii
DAFTAR LAMPIRAN
!. Instrumen Penelitian ................................................................... 67
2. Data Penelitian Evaluasi Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa.. ................ 72
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu sstem. Keberfungsian semua sub sistem
peinbelajaran akan menentukan keberhasi!an pembeiajaran, baik ditinjau dari segi
jumlah yang dihasilkan maupun dari segi kualitas lulusan. Di sar,:ping itu perlu pula
diingat bahwa kondisi aiam yang kurang menguntungkan, seperti musirn dan curah
hujan yang tidak teratur, gunung berapi yang meletus, gempa, banjir dan !,ngsor
maupun hutan yang telah terkuras, ikut menggangu kelancaran dan kontinyuitas
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang bernuansa i!mu dan seni
dalam proses pembelajaran, sehingga tercipta dan terakomodir suatu upaya sistematis
dan terorganisir dalarn membelajarkan mahasiswa yang aktif, kreatif, interaktif,
inovatif dan menyenangkan serta bermakna bagi pertumbuhan dan perkembangan
mahasiswa dan masa depannya. Proses pembelajaran merupakan suatu orchestra
pembelajaran, suatu perpaduan seni pembelajaran dan ilmu pembelajaran.
Kekurang tepatan dalam melaksanakan
proses pembelajaran akan membawa
dampak terganggunya pencapaian tujuan yang sesungguhnya. Apabiia dosen
rnelaksanakan tugasnya asal jadi saja, atau memanfaatkan pendekatan trsdisional
yang tidak mampu membelajarkan mahasiswa, kelas akan menjadi kersang dan
proses pembelajaran
tidak akan terlaksana sebagaimana mestinya, tidak sesuai
dengan rencana program pembelajaran yang telah dirumuskan dengan baik dan benar.
Asesmen
dan evaluasi proses pembelajaran perlu dilakukan untuk
mendapatkan informasi dalam rangka rnemperbai'ni kualitas pembelajaran dan
belajar, dengan memperhatikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
disusun sebelumnya. Dengan kzta lain, apa yang seharusnya dilakukan dalam proses
pembelajaran sebenamya secara garis besar telah dituangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Apa yamig diamat;
tiail
dievn:l.-*;
\i;.rrllrj,h;~i-
ailalah apa yatlg dilak~kann:~a
dalam kegiatan pembelajaran dalam kaitannya dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Ini bukan pula berarti improvisasi dalam pelaksanaan kegiatan tidak
ada. Apa yang tertera dalam rancana pelaksanaan pembelajaran, hanya pokok pikiran
atau skenerio pmbelajaran, sedangkan penjabaran secara mendetail hanya ada dalam
implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesungguhnya.
Universitas Negeri Padang sebagai salah satu perguruan tinggi di Padang, tidak
terkecuali dalam ha1 ini. Gernpa tanggal 39 September 2009, membawa dampak
negatif pada proses pembelajaran. Banyaknya gedung-gedung yang akibat gempa
mengakibatkan berku~ngnya gedung yang dapat dimanfaatkan untuk proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa. Untuk menampung kegiatan pembelajaran dosen
dan mahasiswa pada dua fakultas dibangunkan gedung darurat dengan fasilitas yang
sesuai dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Gedung laboratorium dan fasilitas yang
menyertainya, juga ada yang rusak clan kurang layak untuk dipakai. Di samping itu,
gedung-gedung baru yang telah dirancang sebelumnya terus diselesaikan sehingga
dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran pada tahun 201 3.
Mahasiswa Universitas Negeri Padang tahun 20 13, berjumlah 35.204 orang,
dengan jumlah staf peilgajar sebanyak 946 orang. Rasio dciscn dan mahasiswa UNP
adalah 1 : 37; Sedangkan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan, jumlah mahasiswa 5081
orang dan jumlah dosen sebanyak 87 orang. Rasio dosen dengan mahasiswa pada
Fakultas Ilmu Keolahragaan 1: 58. Ini berarti lebih tinggi lagi dari rasio dosen
mahasiswa UNP dan nasional. Penetapan daya tampung mahasiwa tingkat nasio~al
sesuai kutipan berikut:
1. Rasio Dosen tetap terhadap mahasiswa I : 25
2. Ruang Kuliah : 2 m2 I rnahasiswa
3. Ruang Laboratorium : 2 m21 mahasiswa
4. Ruang Kerja dosen : 4 m2 I mahasiswa
5. Ruang Komputer : 1 m2 1mahasiswa
6. Akses Internet : 1 kbpslmahasiswa
(Surat-Dirjen-Dikti-Nomor-2920-Tahun-2007- Daya-Tampung
Tanggal 28 September 2007
Mahasiswa
Dengan menggunakan standart tersebut diatas maka jumlah mahasiswa yang
dapat ditampung diperguruan tinggi dapat ditentukan. Dilain pihak perguruan tinggi
dituntut untuk memperbaiki mutu secara berkelanjutan (continuously improvement
quality) dan meningkatkan daya saing lulusan dalam percaturan global.
B. Identifikasi Masalah
Peningkatan kualitas lulusan dalam percaturan lokal, nasional dan global
tidaklah dapat dipisahkan dari kondisi riil pelaksanaan proses pembelajaran dosen
dan mahasiswa di daiam ruang perkuliahan, di bengkel, di ruang praktikum maupun
di luar lembaga, seperti Kuliah Kerja Lapangan
atau program khusus lainnya.
Komitmen doserl dalam membe!z-iarkan mahasiswa merupakan sisi lain yang diduga
mempengaruhi kualitas lulusan Unversitas Negeri Padang, di samping jumlah dosen
yang bervariasi pada rnaaing-masing program studi.
Jumlah ruang dan kondisi fisik ruang perkuliahar,, jumlah mahasiswa per
ruang kuliah yang dihadapi dosen setiap kali proses pembelajaran, kondisi ruang
laboratorium
dan befigkel,
ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Keberadaan mahasiswa ikut menentukan dirinya dalam belajar dan keterlibatannya
dalam proses pembcla-iai'aa. Tidak dzp;l;
?ti12
di ahaikan pcran .vcupe. sequence
dm
relevansi kurikulum dalam meningkatkan kualitas lulusan secara berkelanjutan.
Apakah kurikulum yang digunakan sesuai dan relevan dengan perkembangan
IPTEKS. Sekali berapa tahunkah kurikulum masing-masing program studi ditinjau
dan direvisi?
Semua komponen sistem tersebut bersinergi di dalan proses pembelajaran dosen
dan mahasiswa
dibawah koordinasi dosen yang membelajarkan dan mahasiswa
yang belajar serta pengawasan ketua program studi. Betapa lengkap dan bagusnya
fasilitas dan lengkapnya sarana beiajar, andaikata mahasiswanya kurang mau belajar
dan dosennya kurang mampu mengkonstruksi. mendorong dan memfasilitasi
mahasiswa agar belajar, maka sarzna tersebut kurang bermakna dalam membangun
dan mendorong situasi pembelajaran dosen dan mahasiswa : aktif, kreatif, ineraktif ,
inovati f dan menyenangkan. Lebih jauh perhatikan diagram berikut :
II
Dosen
I
I
I
/
/
Fasilitas Media
Pembelajaran
Mahasiswa
I
Kualitas
Kurikulum
Lulusan
Proses Belajar @
i
Praqarana dan
Sarana
Pembelajaran
j
Gambar 1: Komponen-komponen belajar-pembelajaran sebagai suatu system
C. Pembatasan Masalah
Penelitian komponen pembelajaran sebagai suatu sistem akan sangat bermanfaat
dalam upaya menemukan informasi tentang komponen sistem pembelajaran yang
belum berfbngsi secara maksimai dan optimal. Kegiatan tersebut membutuhkan
waktu yang relatif lama. Di samping itu berbagai komponen sistem pembelajaran
telah banyak pula diteliti oleh dosen Universitas Negeri Padang. Oleh karena itu
sesuai dengan keterbatasan yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada Evaluasi
pembelajaran dosen dan mahasiswa pada masing-masing fakultas dalam lingkungan
Universitas Negeri Padang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan
masalah telah diutarakan di atas, maka masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah proses pembelajaran dosen dan
mahasiswa pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang semester
Juli-Desember 2013 ? Gambarart tcrscbut akan diteliti dari penilaian rrlahasistva
terhadap dosen yang membelajarkan. Aspek-aspek yang dinilai nencakup
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan
pengawasan pembelajaran.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang evaluasi pciiib~kjzr~iidoscn dan mahasiswa pada masingmasing jurusanlprogram studi dalam lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
ini bertujuan untuk mendeskripsikan
proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan oleh staf pengajar terhadap
mahasiswa pada msing-masing program studi dalam lingkungan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dosen dan mahasiswa
sebagai langkah awal pengendalian mutu pembelajaran secara berkelanjutan pada
Universitas Negeri Padang
BAB I1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beberapa Konsep Dasar Tentang Belajar
Konsep pembelajaran dosen dan mahasiswa
manapun yang dianut dosen
akan mewarnai pola pembelajaran yang diaplikasinya dalam proses pembelzjaran.
Para ahli yang tergolong ke dalam "Mental Discipline", terutama dari aliran faculp
hahwp . ' " ' T , ~ ~ m i nic.
g
p ~ ~ ~ c k o l o berpendzpat
g7
0 m o t t ~ rqf
s t r c n p h ~ v l i n nr
~
disciplining, the faculties of the mind which combined to produce intelligent behavior
(Bigge, 1982: 24). Kelompok ini menekankan bahwa belajar itu merupakan suatu
keadaan memperkuat atau menjadikan lebih kuat atau menjadikan lebih disiplidpatuh
daya-daya jiwa, sehingga menghasilkan tingkah laku yang inteligen (bertindak cepat
dan tepat).
Kelompok Classical Humanisme mengatakan tentang belajar sebagai berikut:
"Learning was regarded as a proccess ofJirm self discipline, consisting of harmonies
development of all of a person's inherent powars so that no one faculty was
overdeveloped the expense of others (Bigge, 1 982: 28). Kelompok irii menekankan
bahwa belajar itu merupakan suatu keadaan memperkuat atau menjadikan lebih kuat
atau menjadikan lebih disiplidpatuh daya-daya jiwa, sehingga menghasilkan tingkah
laku yang inteligen (bertindak cepat dan tepat).
Walaupun kelompok Classical Humanisme masih merupakan bagian dari
famili mental discipline, namun karena pandangan mereka tentang mahasisa
(mahasiswa) "netral aktif", maka
mereka
iebih menekankan pada proses
memperkuat/memperteguh maupun membentuk self discipline, yang merupakan
perkembangan yang harmonis dalam kekuatan ymg dda pada diri seseorang sehingga
tidak ada perkembangan salah satu kekuatan lebih dari yang lain.
Disamping itu, kelompok S - R famili mengatakan bahwa belajar merupakan
suatu proses sistematis dalam pembentukan hubungan mekanis antara stimulus dan
respon dalam diri individu. Hubungan itu dapat diciptakan melalui stimulus alamiah.
yang sangat menentukan dalam proses belajar adalah tenaga yang datang dari luar
dan mahasiswa dianggap sebagai neutral pasif. Pendapat ini kemudian diperkuat oleh
kelompok Operant Conditioning yang menyatakan :"Learning is a more or less
permanent change of behavior that occurs as a result conditioning (Bigge, 1982: 89).
Kelompok ini menekankan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingka!! !aku
yang bersifat permanent.
Perubahan itu terjadi sebagai hasil conditioning (suatu kondisi yang
memungkinkan atau bentuk belajar yang memungkinkan individu memberikan
respon terhadap suatu perangsang yang sebelumnya tidak menimbulkan respon iru).
Beberapa pendapat lain yang datang dari kelompok Cognitive theoiy atau Eclected
theory adalah sebagai berikut :
I ) Learning is the process by which an activity originates or is changed through
reacting to an encountered situation provided that the charactaristics of the
change in activity can not be explained on the basis of native response
tendencies, maturation, or gemporary states of the organimie (e.q. .faripe
drug atc).
2) Menurut Gagne
Learning is a change in human disposition oi c~pclhility,which persists over a
period of time, and which is not simply aseribable to process of growth.
3) Bigge mengatakan :
Learning is contrast with maturation, is a change in living individual which is
not heralded by genetic inheritance. In may be a change in insight, behavior,
perception, or motivation, or a combination of these.
Learning is relatively permanent change in a behavior tendency that accure
as a result of reinforcedpractice.
5) Morgan mengatakan hakekat belajar itu :
(a! learning as a process,
(3) the acquisation of knowledge and skills
(c) a change in behavior, and
(d) selfactivity
6) W. K. Estes mengata pula :
Lecrning always rafers to some systematic change in behavior or behm~ioral
disposition that occure as a consequences of experience in some speszj?ed
situation (Bigge, 1982: 2).
Dari berbagai pendapat yang telah diutarakan, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan :
1) Suatu proses sistematis yang berlangsung dalam periode tertentu.
2) Menimbulkan perubahan dalam disposisi manusia yang menampakkan diri
pada tingkah laku atau perubahan pada tingkah laku.
10
3) Perubahan itu dapat berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai,
dan sikap.
4) Perubahan itu bersifat relatif permanent.
5) Bukan karena pertumbuhan atau maturation ataupun oleh karena obat,
ke!elahan.
6) Hasil dari latihan dan pengalaman.
C i i l a ~kcgiatan pembelaja~all,
r r r a : l a ~ ; ~merupdkan
~a
fohtr-
a!ad
~iahjek
helajar (student centered learning). Dia akan menentukan seberapa jauh keterlibatan
dirinya dalam kegiatan pembelajaran; ia akan berbuat secara aktif, kreatif, dan
responsif ataukah akan menyerah dan menerima "nasib" atau takdir tanpa berusaha?
Keterpaduan dan dukungan secara optimal dari dalam diri mahasiswa dengan aspek
psikologis dan fisiknya, ditopang oleh sentuhan-sentuhan paedagogis dan teknologis
dari staf pengajarldosen
serta diikuti dengan fasilitas dan equipment penunjang
kegiatan pembelajaran akan mendorong terciptanya pembelajaran dan kegiatan
belajar yang efekif dan bermakna.
B. Fungsi Belajar dan Pembelajaran
Tuntutan zarnan tents berubah dengan cepat. Ilmu dan teknologi terus maju,
tetapi individu tetap h m s berjuang dan berani serta berusaha untuk mengatasinya.
Pembelajaran
dengan cara sederhana haws ditingkatkan. Dosen secara moral
bertanggerng jawab untuk membantu orang tua dalam pembelajaran mahasiswanya
sesuai dengan kebutuhan perkembangan ilmu dan terknologi serta lingkungannya.
Dosen merupakan tenaga penggerak, pengorganisir atau pengatur atau
memfasitasi mahasiswa
d a l a ~lngkungan pembelajaran. Pera~ltili;iu akan tercipta
kalau staf pengajaddosen mampu menyusun rancangan pembelajaran yang tepat,
mengelola dan mengorganisasikan kelas, memahami mahasiswa, memilih strategi
yang efektif dan efesien, melakukan intersksi pembelajaran serta nienilai hasil
belajar. Y ang tidak b l a h pentingnya adalah tingkat pemahaman atau kemampilan
11os.c.r~tentang matsri jang d i h t l a , a l ~ - a n r ~La&~ a , dilihat daai segi ke:uas~;u~
tnaupclr-I
kedalamrlya. Dosen betul-betul profesional dibidangnya, berpengetahuan luas,
memahami lingkungan yang terus berubah serta responsif terhadap keadaan itu. Oleh
karena it dosen hendaklah mempunyai bermacam-macam keterampilan antara lain :
a. Menyusun perencanakan pembelajaran dengan perencanaan dan tujuan yang
jelas, terarah dan terinci.
b. Dosen mampu melaksanakan pembelajaran :
1) Memasuki kelas memasuki dengan tertib dan santun
2) Memusatkan perhatian siswa
3) Mampu memotivasi mahasiswa dalam belajar
4) Memahami dan terampil cara bertanya yang tepat
5) Mengunakan strategi pembelajaran PAIKEM dengan baik
6) Menyampaikan materi secara terstruktur
7) Menerapkan model pembelajaran bervariasi dengan memperhatikan
mahasiswa, materi dan fasilitas dan lingkungan belajar
8) Menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
9) Trampil dalam melakukan komunikasi antar dan inter pribadi
10) Trampil dalam mengeloh kzlas
I 1) Menyaiikan pelajaran dengan tepat
12) Trampil membaca situasi dan keadaan mahasiswa
13) Trampil dan mampu mengembangkan cara berpikir mahasiswa
14) Dosen mampu mengendalikan diri dan berpenampilan menarik
c. MeiliIai Itas;; belajar
1) Dosen tranparan dalarn menilai
2) Adil dan objektif dalam menilai
3) Terbuka dalam menilai
4) Tranparan terhadap terhasii penilaian
5) Menilai hasil belajar secara komprehensif/menyeluruh
Sehingga h n g s i dosen
adalah mengembangkan
melalui proses pembelajaran dosen dan mahasiswa
keseluruhan aspek kedirian mahasiswa
yang belajar.
Aspek-aspek kedirian tersebut, adalah sebagai berikut:
a. Hand
=
b. Head
=
tanganlkaki terampil
kepala (pengetahuan,
penalaran
daya berpikir serta
keterampilan berpi kir)
c. Health
= kesehatan
d. Heart
= hati
(perkembangan pisikljasmani)
(pembentukan kata hati, kepribadian maupun sikap)
Dalam penciptaan lingkungan belajar yang menarik dan menantanng, dosenlstaf
pegajar
hendaklah memperhatikan kesdazn mahasiswa, baik dilihat dari asp&
psikclogik maupun keadaan pisiknya. Mahasiswa bukan lagi hams duduk, diam, dan
mendengarkan segala sesuatu yang akan dicurahkan dosen, melainkan individu yang
aktif, kreatif dan interaktif. serta berperan dalzm setiap kegiatan pembelajaran.
C. Ciri Pembelajaran yang Baik
1. F'embekijaracl yang baik I-,erdarkiil~
pei.siapan yang baih
Persiapan adalah faktor utama dalam pembelajaran. Seorang mahasiswa
sebelum pembelajaran terlebih dahulu mempersiapkan diri bagaimana ia hams
bersikap dan bertindak waktu pembelajaran. Ia hams melatih dan bertindak waktu
pembelajaran. Ia hams meiatih diri ciengan sebaik-baiknya. Mahasiswa
hams
menguasai situasi dan kondisi akan kelasnya; ia hams menyediakan media
pembelajaran Ialat peraga (visual aid) secukupnya dan mengkesampingkan bendabenda yang akan mengganggu keiancaran pembelajaran. Disamping persiapan seperti
di atas yang tidak kalah pentingnya ialah persiapan batin dan kemauan keras dosen
mahasiswa dalam membelajarkan.
2. Pembelajaran yang baik bersifat dinamis dan progressif.
Pembelajaran
yang baik bersifat menumbuh
sebaliknya. Mahasiswa
semangat mahasiswa, bukan
dilahirkan suka bergerak, ingin maju dan ingin tahu serta
kreatif. Oleh karena itu adalah tidaklah wajar apabila dosen puas dengan hasil yang
bersifat statis yang dicapai mahasiswanya. Pembelajaran yang baik harus bersifat
dinamis disesuaikan dengsn perkernbangan dan kemajuan ilmu dan teknologi, secara
implisit dosen harus mengakui bahwa buku pelajaran sudah usang, kurikulum yang
kaku adalcih tnenghambat kemajuan
3. Pembelajaran yang baik tidak kaku.
Mahasiswa yang menganggap dirinya majikan bukanlah mahasiswa yang baik,
sebab : Pembelajaran yang baik zdalah apabilz antara dosen dan mahasiswa terjalin
suatu ikatan sa!ing menghargai dan simpatik. Dalam suasana demikian akan lebih
scnaiig belajar, :iza.ianyzl,
do-
:-rrlrll&:
riXml
pembelajaran dengan baik pula. Mahasiswa
persoalannya kepada dosen
n~emungkulkan ber;angsungnqa
akan lebih dapat mengajukan segala
sebaliknya mahasiswa
akan dapat pula lebih
memahami kondisi dosen yang membelajarkan.
4. Pembelajaran yang bsik bersi fat kerjasamz.
Hidup bersama rukun dan damai diantara anggota masyarakat adalah ciri
bangsa Indonesia. Hal semacam itu seyogianya terdapat pula dalam kelas.
Persaingan di antara mahasiswa dalam kelas
bukanlah sesuatu buruk, apabila
ditujukan untuk kebaikan dan kemajuan mahasiswa belajar, sebaliknya merusak dan
mengganggu teman lain dalam belajar memang tidak disarankan. Persaingan antara
satu kelompok dengan kelompok lain akan memungkinkan hasil yang lebih baik
kalau didasarkan persaingan
positif, bukan saling mencela dan menghancurkan.
mahasiswa akan lebih aktif, kreatif dan berinisiatif.
5. Pembelajaran yang baik memperhatikan perbedaan individu.
Tidak ada dua orang pang sama atau betul-betul berbeda dari keluarga yang
sama. Mahasiswa
dilahirkan dzrigaii kondisi yang berbeda serta bakat yang
berlainan. Walaupun dibesarkan dalam lingkungan yang sama, narnun hasilnya akan
tetap berbeda.
Oleh karena itu avabila mahasiswa menerima pembelajaran dengan pola yang
sama sepenjang waktu dalam kegiatan pembelajaran, mereka akan tersiksa batinnya.
Mereka tersiksa karena tidak sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhannya.
Pembelajaran
yang bzik ialah apabiia perbedaan individu mahasiswa
diperhatikan dengan rneisLerihaii
j-iX1.
.:;:,-.l+il
n ~ ; szsuai
tersebut
dengat kondisi dan sitdasi
masing-masing individu. Hal ini dapat dicapai antara lain dengan pembelajaran
kelompok kecil maupun pembelajaran proyek, pengerjaan dengan tugas tambahan,
pembelajaran menurut pengelompokkan kesanggupan mahasiswa dan lain-lain.
6. Pembelajaran yang baik bersifat membimbing dan memfasilitasi perbuatan
belajar.
Dosen yang baik bukanlah seorang otoriter yang memerintah dengan tangan
besi, atau penggaris
di tangannya, melainkan sebagai seorang pamong yang
membimbing atau memfasilitasi pelaksanaan tugas setiap anggotanya. Pembelajaran
yang baik akan berlangsung apabila dosen mencoba mendorong agar mahasiswa
belajar dengan baik. Keadaan itu akarr Iebih berarti seandainya dosen mempermudah
(fasilitation)
usaha belajar mahasiswa. hi berarti jug% dosen mencoba
menterjemahkan bahan yang diberikan dengan bahasa dan kemampuan mahasiswa
yang dihadapinya. Bahan itu menjadi lebih komunikatif dan informatif kepada
mahasiswa yang belajar.
Dosen sewajarnyalah untuk selalu berada "dekat" mahasiswanya. Mahasiswa
mencoba menampilkan dirinya dengan bantuan dosen. Gtikzn sebaliknya, dosen
serba inenentukan segala sesuatu yang akan dikerjakan mahasiswanya. Keterlibatan
mahasiswa
dalam menemukan atau mencari sesuatu akan mendorong mahasiswa
untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar. Ket~huilahkeadaa~?rnahasiswa dan paharni
keadasn lingk~ngan.Kemudian libatlah tujuanlbahan serta pertautkanlah dengan
keadaan mahasiswa CaG li~gkurigzi~,.
2;;;; ;li:c;,tukan strategi at% metode dan media
yang digunakan. Setiap langkah yang dilakukan upayakanlah membimbing
mahasiswa sehingga ia belajar.
7. Pembelajaran yang baik memperhatikan kematangan mahasiswa.
Dosen
hams menyadari bahwa :idak acia dua orang mahasiswa
yang
mempunyai kematangan yang bersamaan dalam waktu yang sama. Justru karena itu
pada saat tertentu ada mahasiswa
yang sangat peka terhadap suatu pelajaran
sedangkan mahasiswa lain tidak tertarik pada bahan tersebut. Kematangan ditandai
oleh respon yang sangat kuat terhadap sesuatu bahan pelajaran.
Menyadari keadaan yang demikian maka dosen tidaklah baik menyamakan
mahasiswa dalam ruangan kuliah. Ada mahasiswa yang cepat persepsinya, tetapi
ada pula yang lambat. Ada mahasiswa yang tinggi IQ-nya. tetapi ada pula sedikit di
atas normal. Kendatipun dosen terpaksa menggunakan pendekatan klassikal, namun
perlu juga diperhatikan kematangan tiap mahasiswa
sehingga pendekatan yang
dipakai sesuai dengan keadaan mahasiswa masing-masing.
8. Pembelajaran yang baik apabila berarti bagi mahasiswa
Sesuatu yang berarti iaudah diingat, dilaksanakan nlaapicii dikembangkan,
sebaliknya sesuatu yang tidak berarti mudah dilupakan. Demikian ungkapan lama
yang masih laku sekarang ini. Mahasiswa
akan mudah memahami materi
perkuliahan atau bahan yang disajikan apabila bahan itu berarti bag dirinya. Hal itu
ada kaitannya dengan mengerti. atau dengap motivasi maupun perhatian.
Sesenatu ymg bcrarti akin
3
ire~~>cli;u:i iri
-
send ir
1
#,arenandirii>e kebuiuilai?
dan makna bagi diri sendiri. Rasa senang, rasa aman maupun rasa memiliki akan
muncul kalau mahasiswa melihat sesuatu yang berarti bagi dirinya. Oleh karena itu
dosen hams mencoba memberiartilmakna dari bahan yang disajikannya ditinjau dari
kepentingan mahasiswa.
Memberi arti
bukaniah sesuatu yang mudah. Dosen
hendaklah mengenal semua latar belakang mahasiswa, terutama sekali latar belakang
psikologiknya dan status sosial ekonominya. Dengan memahami keadaan yang
demikian dossn akan dapat mengaitkan pembelajaran (proses pembelajaran) dengan
kepentingan mahasiswa yang dihadapinya.
9. Pembelajaran yang baik menanamkan pengertian
Ebbinghaus
dalam teori kognitif ( h t t ~ : / / ~ . ~ l i d e ~ h a r e . n e t ~ s a l a m o o n / t e o r i -
pernbelaiaran-komitif) menyatakan sesuatu yang diingat mudah dilupakan. Kadar
lupa itu ditentukan oleh sifat ilmu dan cara pengolahannya. Ilmu yang dlatihkan
melalui repitisi (pengulangan) yang tidak berarti, akan lebih =pat dilupakan dari
sesuatu berarti bagi mahasiswa
atau sesuatu yang sudah dipahaminya (insight).
Untuk dapat mencapai tingkat pemahaman tertentu maka dosen hendaklah mencoba
menampilkan konsep secara utuh dan bukan kata-kata yang tidak meileiiiu.
Dosen tidak pcrlu diburu waktu melangkah kepada bahan berikutnya, kalau
bahan yang terdahulu belum dipahami mahasiswa. Ini bukan pula berarti faktor waktu
dihilangkan sama sekali atau sekuen yang ada dalam kurikulum tidak diperhatikan.
"Buatlah fondasi yang kuat, kalau mau rnembangun rumah yang kuat dan mantap".
Penanaman pengeitian tentang
riiiik~i
Yniig diajarkan Gapat difakukan dengan
menggunakan bermacam-macam strategi pembelajaran maupun model pembelajaran,
seperti pendekatan inquiry maupun discovery, dengan memperhatikan selalu tingkat
kematangan dan pertumbuhan mahasiswa
10. Pembelajaran yang bersifat menantang (challanging)
dan menyena~gkan
(enjoy), serta membentuk sikap dan kepribadian.
11. Pembelajaran yang baik bersifat aktif, kreatif, interaktif, inovatif dan
menyenangkar..
12. Pembelajaran yang baik menggunakan pendekatan "multi sensory".
Tiap-tiap mahasiswa
dalam memahami materi perkuliahan, mempunyai
perbedaan sesuai dengan preposisi yang ada pada mereka. Ada mahasiswa
yang
mudah memahami sesuatu melalui mata, ada pula yang melalui telinga: tetapi banyak
pula melalui motoris. Pemahaman tentang sesuatu sajian akan lebih baik apabila
mahasiswa
dapat memanfaatkan semua indera yang mereka milliki baik secara
langsung maupun tidak langsung. Disamping itu dosen harus pula mengetahui
keterbatasan pendengaran, penglihatan maupun motorik mahasiswa sehingga dosen
mernpcrtimbangkan dalam membimbitlg gerbuatan belajar.
13. Pembelajaran yang baik, apabila memperhatikan rasa aman (Security) serta
menanarnkan rasa mencintai dan memiliki (Sense of Belonging).
Rasa aman pada mahasiswa akan menumbuhkan kemauan, ketegangan dar!
harga diri dalam proses pembelajarsn. Mahasiswa
akan terdorong untuk belajar
dalarri situssi aman, sllasiina mcfi~~iiiifigkii~
k i n rasa metni:iki. Sehub~ngar,dengar,
itu pembelajaran
menjadi baik dan efektif apabila dosen
dapat membagi-bagi
tekanan yang ada pada mahasiswa dan menguranginya dengan melakukan pemecahan
masalah. Di samping itu dosen hams berusaha menghilangkan keraguan mahasiswa
tentang peranan mahasiswa dalam kehidupan riil di dalam masyarakat.
Hal itu dapat dilakukan dosen dengan mengelola kelas secara baik, sehingga
mahasiswa merasa seperti di rumah mereka sendiri. Dosen membantu mahasiswa
dalam menciptakan suasana emosional yang positif dengan mengontrol sikap yang
tidaWkurang baik. Suasana keakraban, hubungan yang harmonis, serta sikap positif
dan humor yang ditampilkan mahasiswa dapat membantu menciptakan rasa aman
pada mahasiswa.
D. Komponen-komponen dalam prosesPembelajaran dosen'dan mahasiswa
Pembelajaran tidaklah dapat dipisahkan dari pada pengertian
interaksi
pembelajaran dosen dan mahasiswa. Dunia pembelajaran bukaniall sesuatt y m g
kaku terhadap perkembangan
Pembelajaran
ilmu dan teknologi serta perubahm zaman.
di perguruan tinggi merupakan suatu interaksi timba: Sa:iik aztara
dosen dan mahasiswa. Proses pembelajaran dosen dan mahasiswa bersifat mendidik
dan berorientasi pada tujuan atau kegiatan s c f t diorganisir secara terencana, terai-di
dan terkendali. dan bermakna.
Proses Pembelajaran dosen dan mahasiswa yang bersifat edukatif, hanya
akan terjadi kalau semua komponen-komponen dalam proses pembelajaran doser? dan
mahasiswa dapat berfungsi dengan baik pula. Perbuatan belajar mahasiswa adalah
mel-q~aicsnha>;! dan ilkibiii clw; !r~~tr;z&iii
:,;;;7:ie:aj;;ran
dosen yang rnernbirn>,;~~~
perbuatan belajar. Keterlibatan mahasiswa adalah manifestasi dari kemampuan dosen
menggerakkan kelas yang dibimbingnya serta pengelolaan kelas yang ada.
1.
Tujuan Kegiatan penbelajaran dosen dan mahasiswa
Kegiatan pembelajaran dosen dan mahasiswa adalah tindakan yang bemjuarr
dan difokuskan pada mahasiswa sebagai subjek dalam perbuatan belajar. Oleh karena
itu perumusan tujuan pembelajaran yang tepat akan membantu dalam interaksi
pembelajaran dosen dan mahasiswz, serta merupakan salah satu ukuran dalam
menilai hasil bel~jar.
2. Materi/Bahan perkuliahan
.
Tujuan adalah yang ingin dicapai, sedangkan bahan pembelajaran adalah isi
dari interaksi belajar-pembelajmn. Sehubungan dengan itu, ketepatan dan kesesuaian
bahan yang diberikan kepada mahasiswa adalah salah satu komponen yang
menentukan keberhasilan dosen dalam mengelola perbuatan belajar-pembelajara
bersama siswa.
3. Dosen
Peranai; clan fungsi dosen dalarn interaksi be!zjar dan pembelajaran bukanlah
mendominasi situasi belajar, tetapi membimbing. mengorganisir/mengatur maupun
mengarahkan tindakan pembelajaran sehingga menyebabkan mahasiswa belajar.
Peranan dan fungsi doser, tersebut bukanlah berupa subjek yang menentukan, tetapi
lebih banyak berfungsi sebagai :
G<
I
rlrg
rrgurS(i .Wng r u:v&
"
"
Ing madyo manpn karso
"
Tut wuri handayani "
"
Kegiatan pembelajaran akan berfungsi dengan baik apabila dosen berperan
serta memotivasi dan memfasilitasi perbuatan belajar sehingga mahasiswa akir",
kreatif, interaktif dan berinisiatif.
4. Mahasiswa
Komponen
mahasiswa dalam proses
belajar
adalah sangat urgen.
Keberadaannya akan menentukan proses interaksi itu sendiri. Mahasiswa adalah
subjek dan dia pulalzh yang dipandu dan dikembangkan sehingga bertumbuh secara
wajar. Semua perbuatan belajar yang dilakukan dimaksudkan untuk :
a. pemahaman/penguasaan pengetahuan dan konsep-konsep serta prinsipprinsip
b. pembentukm keterampilan dan
c. pembentukan karakter,nilai, sikap, dan perilakdperbuatan.
5. Sarana dan fasilitas belajar.
Dalam ha1 ir,i sarana mencakup gedung dan rualg kitliah, sedangkan fasilitas
berkaitan dengan perlengkapan dalam ruangan tersebut seperti meja, kursi, dan
meubelair lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dosen dan mahasiswa.
Komponen sarana dan fasilitas akan menentukan kelangsungan, kelanggengart
dan ketcpatan prcses pemhclajaiail di,s;ii
:an
nahasiswa. Juintah mane prig
terbatas, dengan ukuran yang jauh dari mencukupi akan menghambat proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa. Ruang kelas yang terbatas, karena ketiadaan
ruang dan jumlah mahasiswa yang banyak akan mengganggu kegiatan pembelajaran.
Kenyamanan belajar menjadi terganggu, jumlah jam belajar akan berkurang.
Ventilasi ruangan yang tidak baik, menyebabkan putaran angin dalam ruang tidak
teratur. Kualitas gedung yang kurang baik, bocor, dinding yang tidak baik, juga akan
berpengaruh pada proses pembelajaran, betapapun pandainya dosen dalam
membelajarkan, namun mahasiswa kurang nyaman dalam belajar. Jumlah dan
keadaan meubelair belajar yang kurang baik. kursi yang tidak mencukupi dan tidak
menyenangkan akan mendorong mahasiswa dalam belajar. Sebaliknya meubilair
belajar cukup dan nyaman, akan mendorong dan membantu mahasiswa untuk
bersemangat dalam belajar.
6 . Sumber belajar dan media pembelajarm .
Sumber belajar adalah sz!ah satu komponen yang akan menentukan efektifitas
dan efisiensi interaksi pembelajaran dosen dan rnahasiswa. Sumber belajar bukanlah
semata-mata media pembelajaran dan bukan puia semata-mata alat pembelajaran,
melainkan semua sumber (tzrmasuk nara sumber dan doscn), alat dan media
pembelajaran yang menjadi sumber terciptanya proses pembelajaran dosen dan
mahasiswa bagi mahasiswa.
Pemilihan sumber belajar yang tepat akan menimbulkan efektifitas proses
pembelajaran, karena pembelajaran dosen dan mahasiswa
Droses koniunikasi dua arah dafi
pada hakikinya adalah
siii'lGa~n;lro#ip nicmb.iS.ihkan
dan m~nianrui'ha~i
alat, media, dan sumber belajar secara efektif dan efisien. Pemilihan alat yang tepat
dan serasi dengan tujuan adalah pokok pangkal yang perlu mendapat perhatian
dengan serius oleh dosen yang membelajarkan, karena akan dapat membantu dalam
berbagai hal, antara lain:
a. Meningkatkan hasil belajar menjadi lebih berarti, mantap dan bersifat
relatif permanent.
b. Membantu mahasisw yang kurang daya abstraksinys! dalam belajar.
c. Waktu yang dipakai dalam proses belajar dan ppembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien.
d. Kegiatan belajar Pembelajaranmenjadi lebih hidup, menarik
dan
menyenangkan.
Fungsi tersebut bani akan b e m i kalau dosen dapat memilih
pembelajaran dengan menggunakan pertimbangan yang tepat.
media
6.
Strategi dan metode pembelajaran
Strategi dalam ha1 ini ada:ah merupakan pendekatan yang dipkai dalam
interaksi belajar dan pembelajaran, sedangkan metode adalah salah satu cara yang
digunakan dalam pendekatan tersebut untuk mencapai tujuan.
Pemilihan strategi
yang tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan akan memancing interaksi
pembelajaran dosen dan mahasiswa yang menarik dan sebaliknya strategi yang
kurang mampu mengaktifkan mal;zsis;l;a
c k a ~~l~elernd~kan
~
perbuatan beiajtii.
7. Lingkungan belajar.
Keadaan di sekitar kelas dan bagaimana keadaan lingkungan pada saat
penampilan kegiatan pembelajaran turut serta berpengaruh bagi keberhasilan dan
kesuksesan dalam belajar. Lingkungan kelas yang ribut, situasi yang tak tenang,
keadaan udara yang panas merupakan salah satu komponen pembelajaran yang perlu
diminimalkkan dan di atasi sehingga menjadi mendukung perbuatan belajar menjadi
lebih baik dan bermakna bagi mahasiswa.
Kegagalan memahami situasi lingkungaq, menyebabkan kesalahan dalam
memil ih strategi dan metode pembelajaran serta akan mengganggu efekti fitas dan
efesiensi kegiatan pembelajaran dosen dan mahasiswa .
E. Asesmen Pembelajaran Dosen dan Mabasiswa
Meningkatkan mutu lulusan secara berkelanjutan, merupakan harapan warga
masyarakat yang cinta pembelajaran yang berkualitas. Namun tidak dapat pula
dipungkiri, sejumlah
faktor internal dan elsternal
dalam lingkungan sekolah,
masyarakat dan orang tua banyak puia yang menelantarkan harapan tersebut.
Mutu
pembelajaran adalah produk, namun produk itu sendiri adalah proses pembelajaran
yang berkesinambungan dan bermakiia, dcngan memfungsionalkan semub karliponen
pembelajaran sesuai dengan fungsinya masing-masing serta didukung oleh sarana dan
fasilitas belajar yang cukup dan asesmen yang dilakukan secara berkesinambungan.
Dewasa ini, penilaian proses pembelajaran di lembaga Pendidikan tinggi
masih terbatas dilakukan. Apakah dosen sudah membelajarkan menuru: yang
scsungyhnya sesuai dengan ttjaiiii pcii;belajmni
mahasiswa, dosen,
kompetensi. kalakteristik
fasilitas belajar dan media belajar serta lingkungan belajar
ataukah dianggap sudah benar; tanpa membandingkan dengan sesungguhnya tingkat
pencapaian mahasiswa dengan patokan kompetensi dan atau kemampuan mahasiswa
yang sesungguhnya. Content validity maupun curriculair validity atau construct
validity
sebagai pijakan dasar
dalam menyusun kisi-kisi dan butir instrumen
asesmen kurang mendapat perhatian.
Rancangan pembelajaran yang manapun dipilih oleh dosen, secara prinsip akan
mengikuti pola-pola tertentu. Apakah mengikuti model Joyce & Well, atau Brown
dengan BIAS nya (Brown's Interaction Analysis S'lstern) ataukah Flander dengan
FIACnya (Flander's Interaction Analysis Categories) ataukah akan disusun
rancangan tersendiri.
Pada setiap model ada benang merah yang perlu mendapat
perhatian oleh dosen dalam pelaksanaan kegiatan sesui tujuan pembejaran.
Dalam
Evaluasi
Pembelajaran
dosen
dan
penilaian/asesmen perencanaan pembelajaran,
pembelajaran serta asesmedpen ilaian hasi l belajar.
mahasiswa
dirahkan
pada
asesmedpenilaiar? pelaksanaan
BAB I11
MET0I)E PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa yang dilakukan pada
masing-masing fakultas dalam lingkungan Universitas Negeri Padang, menggunakan
tipe penelitian deskriptif kuantitatif Peneliti ingin menilai bagaimanakak gambaran
proses belajar dan pembelajarn yang dilakukan dosen
dari
sisi pandangan
mahasiswa yang dibelajarkan. Apakah sudah sangat baik, baik, cukup ataukzh masih
kurang sama sekali.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian
pada
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Padang, perkuliahan semester Juli-Desember 2013.
C. Populasi d a n Sarnpel
Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
UNP Padang, yang berjumlah
5056 orang tersebar pada tiga program studi, sesuai
dengan berikut:
Tabel 1. Jumlah dosen dan mahasiswa S 1 Fakultas Ilmu Keolahrzgaan Tahun 201 3
No.
1.
2.
3.
Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreas i
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Ilmu Keolahragaan
Jumlah
Jumiah
Dosen Mahasisw~
2515
43
27
17
87
1624
9171
5056
/
1
Rasio
158
1:50
!:33
158
Sampel penelitian
ditentukan dengan menggunakan teknik multistage
random sampling, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencatat program studi yang terdapat pada masing-masing fakultas beserta
jumlah mahasiswa dan staf pengajar pada tiap program studi.
2. Memilih secara random 5 orang dosen masing-masing progam studi
3. Memilih secara random 25 orang mahasiswa /dosen
~ a d amasing-masing
program studi yang dibelajarkan oleh masing-masing dosen tersebut.
Dengan mengi kuti-langkah tersebut di atas, besarnya sampel penel itian pada
Fakuitas Iimu keolahragaan adalah sebagai berikut:.
Tabe!
No.
I.
2.
3.
I
2: Populasi dan Sampel Penelitian menurut jurusan pada Fakultas Ilmu
Keolahragaan
"
Prodi
Jumlah
Sampel .
Dosen
Mahasiswa perdosen
125
5
25
Pendidikan
Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi
5
25
125
,
Pendidikan Kepelatihan
,
I
Olahraga
5
25
125
Ilmu Keolahragaan
75
!
375
!
I Jumlah
15
1
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah model Skaia Likert. dengan lima
alternatif pilihan. Aspek-aspek yang dievaluasi mencakup tiga aspek yaitu: ( I )
perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) penilaian hasil
belajar. Sedangkan data tentang pengawasan pembelajaran dikumpulkan berdasarkan
bukti fisik tiap kali perkuliahan yang telah ditandatangani o:eh ketua program studi.
Instrumen sebelum digunakan telah divalidasi oleh tiga orang pakar evaluasi
pendidikan d m
telah dinyatakan valid untuk digunakan dalam penelitian evaluasi
pembelzjaran dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
E. Teknik dan Analisi Data
Data da11informasi yang ciiperoien arau telah dikumpulkan dan dike'lornpokan
sesuai dengan
LAP
' t N t L I I IAN
EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN DAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Oleh:
Dr. Bafirman HB,M.Kes.AIFO
NIDN.: 0004 115905
Dibiayai oleh:
Dana DlPA PKUPT Universitas Negeri Padang
Sesuai dengan surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Sistem Penjaminan Mutu
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2013
Nomor: 2809lUN35lPS-DIPA/PUPKT/2013 Tanggal 22 Agustus 2013
BIWERSITAS NEGERI PADANG
201 3
kc;
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
1. Judul Penelitian
: Evaluasi Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Keolahragaan
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
: Dr.Bafirman HB,M.Kes.AIFO
b. NIDN
: 00041 155905
c. Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
d. Program Studi
: Ilmu Keolahragaan
e. No.Hp.
: 08126616368
f. Sure(e-mail)
: bafirman@gmail.com
g. Unit Kerja
: Progran Studi Ilmu Keolahragaan, Jurusan Kesehatan
dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Padang
3. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri padang
4. Lama Penelitian
: 1 tahun
5. Biaya Penelitian
: Rp. 17.500.000.
Padang, Maret 20 14
Ketua,
NIP.195911041985101001
PENGANTAR
Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilrnu serta terapannya. Dalam ha1 ini,
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan
penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik dengan biaya sendiri.
Sehubungan dengan itu, Universitas Negeri Padang melalui Lembaga Penelitian
telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Evaluasi
Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa Fakultas Rmu Keolahragaan, berdasarkan nomor
kontrak: 2809lUN3 SIPS-DIPAlPUPKTl20 13 tanggal 22 Agustus 20 13.
Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai
perrnasalahan pengembangan institusi, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, maka Lembaga Penelitian
Universi&- Negeri Padang telah dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai
bagian upaya penttlg dan kompleks dalam peningkatan m u t ~pendidikan pada umumnya. Di
samping it., hasil penelitian iili juga dziarapkai sebagai bahan masukan bagi lcmbaga terkait
dalam rangka penyusunan kebijakan pengembangan di masa yang akan datang.
.
.
Hasil penelitian ini ielah ditelaah oleh tim pereviu usul dan laporan penelitian
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang, yang dilakukan secara "blid reviewing".
Kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan yang melibatkan
dosenltenaga peneliti fakultas peneliti. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pada umurnnya. dan peningkatan mutu staf akademik Universitas
Negeri Padang.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait
yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sarnpel penelitian, dan tim pereviu
Lembaga Penelitian dan dosen senior pada jurusan dan fakultas yang menjadi pembahas
utama dalam seminar penelitian. Perlu kami sampaikan terima kasih pada peneliti begitu
besarnya kemauan dan keinginan untuk meneliti, walaupun tidak ada bantuan dana dari pihak
manapun untuk melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi
dan kerjasarna yang tejalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan
sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik
lagi di masa yang akan datang.
Terima kasih.
ABSTRAK
Penelitian evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa pada masing-masing
jurusarJ,nrcgram studi dalam lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang
(FIK-UNP) ini, bertujuan untuk mendeskripsikan
proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan oleh staf pengajar terhadap
mahasiswa pada masing-masing program studi dalam lingkungan FIK-UNP.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan
kegiatan pemhe!ajaran dosen dan mahasiswa sebagai langkah awal pengendalian
mutu pembelajaran secara berkelanjutar..
Desain oenelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif
kuantitatif. Popcrasi penelitian mahasiswa FIK- UNP Padang, berjumlah
5081
orang, yang tersebar pada tiga program s d i . Penarikan sampel menggunakan teknik
multistage random sampling,dengzn langk&-langkah (1) Menentukan program studi
pada masing-masing fakultas beserta jumlah mahasiswa dan staf pengajar (2)
Memilih secara random 5 ?rang dosen masing-masing progam studi, dan (3)
Memilih secara random 20 orang mahasiswa ldosen pada masing-masing program
studi yang dibelajarkan oleh masing-masing dosen tersebut. Instrumen penelitian
menggunakan model Skala Likert, denga:: !ima alternatif pilihan. Teknik dan analisis
data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil analisis dapat dikemilkakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dosen
dan mahasiswa pada (1) Program studi Iimu Keolahragaan dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaran 78 % (Baik), pelaksanaan proses pembelajaran 77.08 %
(Baik), penilaian hasil belajar 76,48 % (Baik), (2) Program studi Pendidikan
jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran
79,46 (Baik), pelaksanaan proses pembelajaran 78.02% (Baik),, penilaian hasil
belajar 80.34% (Baik), (3) Program studi Kepelatihan Olahraga dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaran 73,18%.
pelaksanaan proses pembelajaran 70.14%
(baik)., penilaian hasil belajar 71,02 % (Baik), (4) Evaluasi proses pembelajaran
dosen dan mahasiswa pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dilaksanakan dengan nilai
rata-rata 3,8, persentase 75,98 % (Baik). Disarankan kepada dosen untuk selalu
meningkatkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Pada bagian pelaksanaan proses pembelajaran ada tiga butir
jawaban yang belum begitu baik, dan bagian penilaian hasil belajar ada satu jawaban
yang belum baik.
Kata Kunci: evaluasi pembelajaran
DAFTAR IS1
...
ABSTRAK ...........................................................................................................
111
PENGANTAR .......................................................................................................
iv
DAFTAR IS1 .......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL .................................................................................................
vi
DAFTAR GRAFIWBACAN ................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
Vlll
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1
....................................................................
B . Identifikasi Masalah ...........................................................................
C . Pembatasan Masalah .............................................................................
D . Perumusan Penelitian ...........................................................................
E . Tujuan Penelitian ..................................................................................
BAB I1. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
A . Beberapa Konsep Dasar Tentang Belajar .............................................
B . Fungsi Belajar dan Pembelajaran .........................................................
C . Ciri Pembelajaran yang Baik ................................................................
D . Komponen komponen dalam Proses Pembelajaran Dosen dan
Mahasiswa ............................................................................................
E . Asesmen Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa ...................................
BAB I11. METODE PENELITIAN.......................................................................
A . Jenis Penelitian .......................
.
...........................................................
B . lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................
C . Populasi dan Sampel.............................................................................
C . Instrumen Penelitian .............................................................................
D . Tenknik Analisis Data ..........................................................................
1
.4. Latar Belakang Masalah
...
3
5
5
6
7
7
10
13
BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................
A . Analisis Pengolahan Data .....................................................................
B . Pembahasati Hasil Penelitian ................................................................
I . Merencanakan Pelaksanaan Pembelajaran .......................................
2. Pelaksanaan Proses Penelitian ..........................................................
3. Peiaksanaan Penilaian Hasil Belajar .................................................
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
A . Kesimpulan .........................................................................................
B . Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
LAMPRAN ..........................................................................................................
DAFTAR TABEL
1.
Jumlah dosen dan mahasiswa S 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan
Tahun 2013.. .......................................................................... 26
2. Populasi dan Sampel Penelitian menurut jurusan pada Fakultas
Ilmu Keolahragazn
3.
.................................................................. 27
Analisis deskriptif Evaluasi pembelajaran dosen mahasiswa
Fakultas Ilmu Keolahragaan ........................................................ 30
4.
Analisis deskriptif Evaluasi pembelajaran dosen mahasiswa Fakulta
ilmu Keolahragaan.. ................................................................... 3 1
5.
Distribusi Tanggapan Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa
Prodi Penjaskesrek Jurusan Pendidikan Olaharaga.. ............................ 32
6. Distribusi Tanggapan Evaluasi pembelajaran dosen mzhasiswa dan Prodi
Kepelatihan Olahraga Jurusan Kepelatihan.. ...................................... 32
7. Persentase Tanggapan Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa
Prodi Ilmu Keolahragaan, Penjaskesrek, dan Pend. Kepelatihaii Olahraga.. .. 33
8.
Rata-rata dan Persentase Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa
per Prodi
9.
................................................................................. 34
Rekapitulasi Rata-rata dan Persentase Evaluasi pembelajaran dosen
dan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.. ..................................... 35
10. Rata-Rata Nilai Butir Pernyataan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
yang rjijawab di Bawah Tiga ......................................................... 40
I I. Rata-Rata Nilai Butir Pernyataan Penilaian hasil Pembelajaran yang
..
D~jawabdi Bawah Tiga ................................................................ 57
DAFTAR GRAFIKJBAGAN
I . Komponen-komponen belajar-peabelajaran sebagai suatu system ................ 5
2 . Persentase Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa dalam merencanakan,
melaksanakan dart menilai pembelajaran Prodi IKOR. Pend . Penjaskesrek
.
dan
Pend.Kepelatihan Olahraga .............................................................................................. 34
3 . Persentase Evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan.
Penjaskesrek dan. Pend . Kepelatihan Olahraga....................................... 35
vii
DAFTAR LAMPIRAN
!. Instrumen Penelitian ................................................................... 67
2. Data Penelitian Evaluasi Pembelajaran Dosen dan Mahasiswa.. ................ 72
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu sstem. Keberfungsian semua sub sistem
peinbelajaran akan menentukan keberhasi!an pembeiajaran, baik ditinjau dari segi
jumlah yang dihasilkan maupun dari segi kualitas lulusan. Di sar,:ping itu perlu pula
diingat bahwa kondisi aiam yang kurang menguntungkan, seperti musirn dan curah
hujan yang tidak teratur, gunung berapi yang meletus, gempa, banjir dan !,ngsor
maupun hutan yang telah terkuras, ikut menggangu kelancaran dan kontinyuitas
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang bernuansa i!mu dan seni
dalam proses pembelajaran, sehingga tercipta dan terakomodir suatu upaya sistematis
dan terorganisir dalarn membelajarkan mahasiswa yang aktif, kreatif, interaktif,
inovatif dan menyenangkan serta bermakna bagi pertumbuhan dan perkembangan
mahasiswa dan masa depannya. Proses pembelajaran merupakan suatu orchestra
pembelajaran, suatu perpaduan seni pembelajaran dan ilmu pembelajaran.
Kekurang tepatan dalam melaksanakan
proses pembelajaran akan membawa
dampak terganggunya pencapaian tujuan yang sesungguhnya. Apabiia dosen
rnelaksanakan tugasnya asal jadi saja, atau memanfaatkan pendekatan trsdisional
yang tidak mampu membelajarkan mahasiswa, kelas akan menjadi kersang dan
proses pembelajaran
tidak akan terlaksana sebagaimana mestinya, tidak sesuai
dengan rencana program pembelajaran yang telah dirumuskan dengan baik dan benar.
Asesmen
dan evaluasi proses pembelajaran perlu dilakukan untuk
mendapatkan informasi dalam rangka rnemperbai'ni kualitas pembelajaran dan
belajar, dengan memperhatikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
disusun sebelumnya. Dengan kzta lain, apa yang seharusnya dilakukan dalam proses
pembelajaran sebenamya secara garis besar telah dituangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Apa yamig diamat;
tiail
dievn:l.-*;
\i;.rrllrj,h;~i-
ailalah apa yatlg dilak~kann:~a
dalam kegiatan pembelajaran dalam kaitannya dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Ini bukan pula berarti improvisasi dalam pelaksanaan kegiatan tidak
ada. Apa yang tertera dalam rancana pelaksanaan pembelajaran, hanya pokok pikiran
atau skenerio pmbelajaran, sedangkan penjabaran secara mendetail hanya ada dalam
implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesungguhnya.
Universitas Negeri Padang sebagai salah satu perguruan tinggi di Padang, tidak
terkecuali dalam ha1 ini. Gernpa tanggal 39 September 2009, membawa dampak
negatif pada proses pembelajaran. Banyaknya gedung-gedung yang akibat gempa
mengakibatkan berku~ngnya gedung yang dapat dimanfaatkan untuk proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa. Untuk menampung kegiatan pembelajaran dosen
dan mahasiswa pada dua fakultas dibangunkan gedung darurat dengan fasilitas yang
sesuai dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Gedung laboratorium dan fasilitas yang
menyertainya, juga ada yang rusak clan kurang layak untuk dipakai. Di samping itu,
gedung-gedung baru yang telah dirancang sebelumnya terus diselesaikan sehingga
dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran pada tahun 201 3.
Mahasiswa Universitas Negeri Padang tahun 20 13, berjumlah 35.204 orang,
dengan jumlah staf peilgajar sebanyak 946 orang. Rasio dciscn dan mahasiswa UNP
adalah 1 : 37; Sedangkan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan, jumlah mahasiswa 5081
orang dan jumlah dosen sebanyak 87 orang. Rasio dosen dengan mahasiswa pada
Fakultas Ilmu Keolahragaan 1: 58. Ini berarti lebih tinggi lagi dari rasio dosen
mahasiswa UNP dan nasional. Penetapan daya tampung mahasiwa tingkat nasio~al
sesuai kutipan berikut:
1. Rasio Dosen tetap terhadap mahasiswa I : 25
2. Ruang Kuliah : 2 m2 I rnahasiswa
3. Ruang Laboratorium : 2 m21 mahasiswa
4. Ruang Kerja dosen : 4 m2 I mahasiswa
5. Ruang Komputer : 1 m2 1mahasiswa
6. Akses Internet : 1 kbpslmahasiswa
(Surat-Dirjen-Dikti-Nomor-2920-Tahun-2007- Daya-Tampung
Tanggal 28 September 2007
Mahasiswa
Dengan menggunakan standart tersebut diatas maka jumlah mahasiswa yang
dapat ditampung diperguruan tinggi dapat ditentukan. Dilain pihak perguruan tinggi
dituntut untuk memperbaiki mutu secara berkelanjutan (continuously improvement
quality) dan meningkatkan daya saing lulusan dalam percaturan global.
B. Identifikasi Masalah
Peningkatan kualitas lulusan dalam percaturan lokal, nasional dan global
tidaklah dapat dipisahkan dari kondisi riil pelaksanaan proses pembelajaran dosen
dan mahasiswa di daiam ruang perkuliahan, di bengkel, di ruang praktikum maupun
di luar lembaga, seperti Kuliah Kerja Lapangan
atau program khusus lainnya.
Komitmen doserl dalam membe!z-iarkan mahasiswa merupakan sisi lain yang diduga
mempengaruhi kualitas lulusan Unversitas Negeri Padang, di samping jumlah dosen
yang bervariasi pada rnaaing-masing program studi.
Jumlah ruang dan kondisi fisik ruang perkuliahar,, jumlah mahasiswa per
ruang kuliah yang dihadapi dosen setiap kali proses pembelajaran, kondisi ruang
laboratorium
dan befigkel,
ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Keberadaan mahasiswa ikut menentukan dirinya dalam belajar dan keterlibatannya
dalam proses pembcla-iai'aa. Tidak dzp;l;
?ti12
di ahaikan pcran .vcupe. sequence
dm
relevansi kurikulum dalam meningkatkan kualitas lulusan secara berkelanjutan.
Apakah kurikulum yang digunakan sesuai dan relevan dengan perkembangan
IPTEKS. Sekali berapa tahunkah kurikulum masing-masing program studi ditinjau
dan direvisi?
Semua komponen sistem tersebut bersinergi di dalan proses pembelajaran dosen
dan mahasiswa
dibawah koordinasi dosen yang membelajarkan dan mahasiswa
yang belajar serta pengawasan ketua program studi. Betapa lengkap dan bagusnya
fasilitas dan lengkapnya sarana beiajar, andaikata mahasiswanya kurang mau belajar
dan dosennya kurang mampu mengkonstruksi. mendorong dan memfasilitasi
mahasiswa agar belajar, maka sarzna tersebut kurang bermakna dalam membangun
dan mendorong situasi pembelajaran dosen dan mahasiswa : aktif, kreatif, ineraktif ,
inovati f dan menyenangkan. Lebih jauh perhatikan diagram berikut :
II
Dosen
I
I
I
/
/
Fasilitas Media
Pembelajaran
Mahasiswa
I
Kualitas
Kurikulum
Lulusan
Proses Belajar @
i
Praqarana dan
Sarana
Pembelajaran
j
Gambar 1: Komponen-komponen belajar-pembelajaran sebagai suatu system
C. Pembatasan Masalah
Penelitian komponen pembelajaran sebagai suatu sistem akan sangat bermanfaat
dalam upaya menemukan informasi tentang komponen sistem pembelajaran yang
belum berfbngsi secara maksimai dan optimal. Kegiatan tersebut membutuhkan
waktu yang relatif lama. Di samping itu berbagai komponen sistem pembelajaran
telah banyak pula diteliti oleh dosen Universitas Negeri Padang. Oleh karena itu
sesuai dengan keterbatasan yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada Evaluasi
pembelajaran dosen dan mahasiswa pada masing-masing fakultas dalam lingkungan
Universitas Negeri Padang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan
masalah telah diutarakan di atas, maka masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah proses pembelajaran dosen dan
mahasiswa pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang semester
Juli-Desember 2013 ? Gambarart tcrscbut akan diteliti dari penilaian rrlahasistva
terhadap dosen yang membelajarkan. Aspek-aspek yang dinilai nencakup
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan
pengawasan pembelajaran.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang evaluasi pciiib~kjzr~iidoscn dan mahasiswa pada masingmasing jurusanlprogram studi dalam lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
ini bertujuan untuk mendeskripsikan
proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan oleh staf pengajar terhadap
mahasiswa pada msing-masing program studi dalam lingkungan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dosen dan mahasiswa
sebagai langkah awal pengendalian mutu pembelajaran secara berkelanjutan pada
Universitas Negeri Padang
BAB I1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beberapa Konsep Dasar Tentang Belajar
Konsep pembelajaran dosen dan mahasiswa
manapun yang dianut dosen
akan mewarnai pola pembelajaran yang diaplikasinya dalam proses pembelzjaran.
Para ahli yang tergolong ke dalam "Mental Discipline", terutama dari aliran faculp
hahwp . ' " ' T , ~ ~ m i nic.
g
p ~ ~ ~ c k o l o berpendzpat
g7
0 m o t t ~ rqf
s t r c n p h ~ v l i n nr
~
disciplining, the faculties of the mind which combined to produce intelligent behavior
(Bigge, 1982: 24). Kelompok ini menekankan bahwa belajar itu merupakan suatu
keadaan memperkuat atau menjadikan lebih kuat atau menjadikan lebih disiplidpatuh
daya-daya jiwa, sehingga menghasilkan tingkah laku yang inteligen (bertindak cepat
dan tepat).
Kelompok Classical Humanisme mengatakan tentang belajar sebagai berikut:
"Learning was regarded as a proccess ofJirm self discipline, consisting of harmonies
development of all of a person's inherent powars so that no one faculty was
overdeveloped the expense of others (Bigge, 1 982: 28). Kelompok irii menekankan
bahwa belajar itu merupakan suatu keadaan memperkuat atau menjadikan lebih kuat
atau menjadikan lebih disiplidpatuh daya-daya jiwa, sehingga menghasilkan tingkah
laku yang inteligen (bertindak cepat dan tepat).
Walaupun kelompok Classical Humanisme masih merupakan bagian dari
famili mental discipline, namun karena pandangan mereka tentang mahasisa
(mahasiswa) "netral aktif", maka
mereka
iebih menekankan pada proses
memperkuat/memperteguh maupun membentuk self discipline, yang merupakan
perkembangan yang harmonis dalam kekuatan ymg dda pada diri seseorang sehingga
tidak ada perkembangan salah satu kekuatan lebih dari yang lain.
Disamping itu, kelompok S - R famili mengatakan bahwa belajar merupakan
suatu proses sistematis dalam pembentukan hubungan mekanis antara stimulus dan
respon dalam diri individu. Hubungan itu dapat diciptakan melalui stimulus alamiah.
yang sangat menentukan dalam proses belajar adalah tenaga yang datang dari luar
dan mahasiswa dianggap sebagai neutral pasif. Pendapat ini kemudian diperkuat oleh
kelompok Operant Conditioning yang menyatakan :"Learning is a more or less
permanent change of behavior that occurs as a result conditioning (Bigge, 1982: 89).
Kelompok ini menekankan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingka!! !aku
yang bersifat permanent.
Perubahan itu terjadi sebagai hasil conditioning (suatu kondisi yang
memungkinkan atau bentuk belajar yang memungkinkan individu memberikan
respon terhadap suatu perangsang yang sebelumnya tidak menimbulkan respon iru).
Beberapa pendapat lain yang datang dari kelompok Cognitive theoiy atau Eclected
theory adalah sebagai berikut :
I ) Learning is the process by which an activity originates or is changed through
reacting to an encountered situation provided that the charactaristics of the
change in activity can not be explained on the basis of native response
tendencies, maturation, or gemporary states of the organimie (e.q. .faripe
drug atc).
2) Menurut Gagne
Learning is a change in human disposition oi c~pclhility,which persists over a
period of time, and which is not simply aseribable to process of growth.
3) Bigge mengatakan :
Learning is contrast with maturation, is a change in living individual which is
not heralded by genetic inheritance. In may be a change in insight, behavior,
perception, or motivation, or a combination of these.
Learning is relatively permanent change in a behavior tendency that accure
as a result of reinforcedpractice.
5) Morgan mengatakan hakekat belajar itu :
(a! learning as a process,
(3) the acquisation of knowledge and skills
(c) a change in behavior, and
(d) selfactivity
6) W. K. Estes mengata pula :
Lecrning always rafers to some systematic change in behavior or behm~ioral
disposition that occure as a consequences of experience in some speszj?ed
situation (Bigge, 1982: 2).
Dari berbagai pendapat yang telah diutarakan, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan :
1) Suatu proses sistematis yang berlangsung dalam periode tertentu.
2) Menimbulkan perubahan dalam disposisi manusia yang menampakkan diri
pada tingkah laku atau perubahan pada tingkah laku.
10
3) Perubahan itu dapat berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai,
dan sikap.
4) Perubahan itu bersifat relatif permanent.
5) Bukan karena pertumbuhan atau maturation ataupun oleh karena obat,
ke!elahan.
6) Hasil dari latihan dan pengalaman.
C i i l a ~kcgiatan pembelaja~all,
r r r a : l a ~ ; ~merupdkan
~a
fohtr-
a!ad
~iahjek
helajar (student centered learning). Dia akan menentukan seberapa jauh keterlibatan
dirinya dalam kegiatan pembelajaran; ia akan berbuat secara aktif, kreatif, dan
responsif ataukah akan menyerah dan menerima "nasib" atau takdir tanpa berusaha?
Keterpaduan dan dukungan secara optimal dari dalam diri mahasiswa dengan aspek
psikologis dan fisiknya, ditopang oleh sentuhan-sentuhan paedagogis dan teknologis
dari staf pengajarldosen
serta diikuti dengan fasilitas dan equipment penunjang
kegiatan pembelajaran akan mendorong terciptanya pembelajaran dan kegiatan
belajar yang efekif dan bermakna.
B. Fungsi Belajar dan Pembelajaran
Tuntutan zarnan tents berubah dengan cepat. Ilmu dan teknologi terus maju,
tetapi individu tetap h m s berjuang dan berani serta berusaha untuk mengatasinya.
Pembelajaran
dengan cara sederhana haws ditingkatkan. Dosen secara moral
bertanggerng jawab untuk membantu orang tua dalam pembelajaran mahasiswanya
sesuai dengan kebutuhan perkembangan ilmu dan terknologi serta lingkungannya.
Dosen merupakan tenaga penggerak, pengorganisir atau pengatur atau
memfasitasi mahasiswa
d a l a ~lngkungan pembelajaran. Pera~ltili;iu akan tercipta
kalau staf pengajaddosen mampu menyusun rancangan pembelajaran yang tepat,
mengelola dan mengorganisasikan kelas, memahami mahasiswa, memilih strategi
yang efektif dan efesien, melakukan intersksi pembelajaran serta nienilai hasil
belajar. Y ang tidak b l a h pentingnya adalah tingkat pemahaman atau kemampilan
11os.c.r~tentang matsri jang d i h t l a , a l ~ - a n r ~La&~ a , dilihat daai segi ke:uas~;u~
tnaupclr-I
kedalamrlya. Dosen betul-betul profesional dibidangnya, berpengetahuan luas,
memahami lingkungan yang terus berubah serta responsif terhadap keadaan itu. Oleh
karena it dosen hendaklah mempunyai bermacam-macam keterampilan antara lain :
a. Menyusun perencanakan pembelajaran dengan perencanaan dan tujuan yang
jelas, terarah dan terinci.
b. Dosen mampu melaksanakan pembelajaran :
1) Memasuki kelas memasuki dengan tertib dan santun
2) Memusatkan perhatian siswa
3) Mampu memotivasi mahasiswa dalam belajar
4) Memahami dan terampil cara bertanya yang tepat
5) Mengunakan strategi pembelajaran PAIKEM dengan baik
6) Menyampaikan materi secara terstruktur
7) Menerapkan model pembelajaran bervariasi dengan memperhatikan
mahasiswa, materi dan fasilitas dan lingkungan belajar
8) Menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
9) Trampil dalam melakukan komunikasi antar dan inter pribadi
10) Trampil dalam mengeloh kzlas
I 1) Menyaiikan pelajaran dengan tepat
12) Trampil membaca situasi dan keadaan mahasiswa
13) Trampil dan mampu mengembangkan cara berpikir mahasiswa
14) Dosen mampu mengendalikan diri dan berpenampilan menarik
c. MeiliIai Itas;; belajar
1) Dosen tranparan dalarn menilai
2) Adil dan objektif dalam menilai
3) Terbuka dalam menilai
4) Tranparan terhadap terhasii penilaian
5) Menilai hasil belajar secara komprehensif/menyeluruh
Sehingga h n g s i dosen
adalah mengembangkan
melalui proses pembelajaran dosen dan mahasiswa
keseluruhan aspek kedirian mahasiswa
yang belajar.
Aspek-aspek kedirian tersebut, adalah sebagai berikut:
a. Hand
=
b. Head
=
tanganlkaki terampil
kepala (pengetahuan,
penalaran
daya berpikir serta
keterampilan berpi kir)
c. Health
= kesehatan
d. Heart
= hati
(perkembangan pisikljasmani)
(pembentukan kata hati, kepribadian maupun sikap)
Dalam penciptaan lingkungan belajar yang menarik dan menantanng, dosenlstaf
pegajar
hendaklah memperhatikan kesdazn mahasiswa, baik dilihat dari asp&
psikclogik maupun keadaan pisiknya. Mahasiswa bukan lagi hams duduk, diam, dan
mendengarkan segala sesuatu yang akan dicurahkan dosen, melainkan individu yang
aktif, kreatif dan interaktif. serta berperan dalzm setiap kegiatan pembelajaran.
C. Ciri Pembelajaran yang Baik
1. F'embekijaracl yang baik I-,erdarkiil~
pei.siapan yang baih
Persiapan adalah faktor utama dalam pembelajaran. Seorang mahasiswa
sebelum pembelajaran terlebih dahulu mempersiapkan diri bagaimana ia hams
bersikap dan bertindak waktu pembelajaran. Ia hams melatih dan bertindak waktu
pembelajaran. Ia hams meiatih diri ciengan sebaik-baiknya. Mahasiswa
hams
menguasai situasi dan kondisi akan kelasnya; ia hams menyediakan media
pembelajaran Ialat peraga (visual aid) secukupnya dan mengkesampingkan bendabenda yang akan mengganggu keiancaran pembelajaran. Disamping persiapan seperti
di atas yang tidak kalah pentingnya ialah persiapan batin dan kemauan keras dosen
mahasiswa dalam membelajarkan.
2. Pembelajaran yang baik bersifat dinamis dan progressif.
Pembelajaran
yang baik bersifat menumbuh
sebaliknya. Mahasiswa
semangat mahasiswa, bukan
dilahirkan suka bergerak, ingin maju dan ingin tahu serta
kreatif. Oleh karena itu adalah tidaklah wajar apabila dosen puas dengan hasil yang
bersifat statis yang dicapai mahasiswanya. Pembelajaran yang baik harus bersifat
dinamis disesuaikan dengsn perkernbangan dan kemajuan ilmu dan teknologi, secara
implisit dosen harus mengakui bahwa buku pelajaran sudah usang, kurikulum yang
kaku adalcih tnenghambat kemajuan
3. Pembelajaran yang baik tidak kaku.
Mahasiswa yang menganggap dirinya majikan bukanlah mahasiswa yang baik,
sebab : Pembelajaran yang baik zdalah apabilz antara dosen dan mahasiswa terjalin
suatu ikatan sa!ing menghargai dan simpatik. Dalam suasana demikian akan lebih
scnaiig belajar, :iza.ianyzl,
do-
:-rrlrll&:
riXml
pembelajaran dengan baik pula. Mahasiswa
persoalannya kepada dosen
n~emungkulkan ber;angsungnqa
akan lebih dapat mengajukan segala
sebaliknya mahasiswa
akan dapat pula lebih
memahami kondisi dosen yang membelajarkan.
4. Pembelajaran yang bsik bersi fat kerjasamz.
Hidup bersama rukun dan damai diantara anggota masyarakat adalah ciri
bangsa Indonesia. Hal semacam itu seyogianya terdapat pula dalam kelas.
Persaingan di antara mahasiswa dalam kelas
bukanlah sesuatu buruk, apabila
ditujukan untuk kebaikan dan kemajuan mahasiswa belajar, sebaliknya merusak dan
mengganggu teman lain dalam belajar memang tidak disarankan. Persaingan antara
satu kelompok dengan kelompok lain akan memungkinkan hasil yang lebih baik
kalau didasarkan persaingan
positif, bukan saling mencela dan menghancurkan.
mahasiswa akan lebih aktif, kreatif dan berinisiatif.
5. Pembelajaran yang baik memperhatikan perbedaan individu.
Tidak ada dua orang pang sama atau betul-betul berbeda dari keluarga yang
sama. Mahasiswa
dilahirkan dzrigaii kondisi yang berbeda serta bakat yang
berlainan. Walaupun dibesarkan dalam lingkungan yang sama, narnun hasilnya akan
tetap berbeda.
Oleh karena itu avabila mahasiswa menerima pembelajaran dengan pola yang
sama sepenjang waktu dalam kegiatan pembelajaran, mereka akan tersiksa batinnya.
Mereka tersiksa karena tidak sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhannya.
Pembelajaran
yang bzik ialah apabiia perbedaan individu mahasiswa
diperhatikan dengan rneisLerihaii
j-iX1.
.:;:,-.l+il
n ~ ; szsuai
tersebut
dengat kondisi dan sitdasi
masing-masing individu. Hal ini dapat dicapai antara lain dengan pembelajaran
kelompok kecil maupun pembelajaran proyek, pengerjaan dengan tugas tambahan,
pembelajaran menurut pengelompokkan kesanggupan mahasiswa dan lain-lain.
6. Pembelajaran yang baik bersifat membimbing dan memfasilitasi perbuatan
belajar.
Dosen yang baik bukanlah seorang otoriter yang memerintah dengan tangan
besi, atau penggaris
di tangannya, melainkan sebagai seorang pamong yang
membimbing atau memfasilitasi pelaksanaan tugas setiap anggotanya. Pembelajaran
yang baik akan berlangsung apabila dosen mencoba mendorong agar mahasiswa
belajar dengan baik. Keadaan itu akarr Iebih berarti seandainya dosen mempermudah
(fasilitation)
usaha belajar mahasiswa. hi berarti jug% dosen mencoba
menterjemahkan bahan yang diberikan dengan bahasa dan kemampuan mahasiswa
yang dihadapinya. Bahan itu menjadi lebih komunikatif dan informatif kepada
mahasiswa yang belajar.
Dosen sewajarnyalah untuk selalu berada "dekat" mahasiswanya. Mahasiswa
mencoba menampilkan dirinya dengan bantuan dosen. Gtikzn sebaliknya, dosen
serba inenentukan segala sesuatu yang akan dikerjakan mahasiswanya. Keterlibatan
mahasiswa
dalam menemukan atau mencari sesuatu akan mendorong mahasiswa
untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar. Ket~huilahkeadaa~?rnahasiswa dan paharni
keadasn lingk~ngan.Kemudian libatlah tujuanlbahan serta pertautkanlah dengan
keadaan mahasiswa CaG li~gkurigzi~,.
2;;;; ;li:c;,tukan strategi at% metode dan media
yang digunakan. Setiap langkah yang dilakukan upayakanlah membimbing
mahasiswa sehingga ia belajar.
7. Pembelajaran yang baik memperhatikan kematangan mahasiswa.
Dosen
hams menyadari bahwa :idak acia dua orang mahasiswa
yang
mempunyai kematangan yang bersamaan dalam waktu yang sama. Justru karena itu
pada saat tertentu ada mahasiswa
yang sangat peka terhadap suatu pelajaran
sedangkan mahasiswa lain tidak tertarik pada bahan tersebut. Kematangan ditandai
oleh respon yang sangat kuat terhadap sesuatu bahan pelajaran.
Menyadari keadaan yang demikian maka dosen tidaklah baik menyamakan
mahasiswa dalam ruangan kuliah. Ada mahasiswa yang cepat persepsinya, tetapi
ada pula yang lambat. Ada mahasiswa yang tinggi IQ-nya. tetapi ada pula sedikit di
atas normal. Kendatipun dosen terpaksa menggunakan pendekatan klassikal, namun
perlu juga diperhatikan kematangan tiap mahasiswa
sehingga pendekatan yang
dipakai sesuai dengan keadaan mahasiswa masing-masing.
8. Pembelajaran yang baik apabila berarti bagi mahasiswa
Sesuatu yang berarti iaudah diingat, dilaksanakan nlaapicii dikembangkan,
sebaliknya sesuatu yang tidak berarti mudah dilupakan. Demikian ungkapan lama
yang masih laku sekarang ini. Mahasiswa
akan mudah memahami materi
perkuliahan atau bahan yang disajikan apabila bahan itu berarti bag dirinya. Hal itu
ada kaitannya dengan mengerti. atau dengap motivasi maupun perhatian.
Sesenatu ymg bcrarti akin
3
ire~~>cli;u:i iri
-
send ir
1
#,arenandirii>e kebuiuilai?
dan makna bagi diri sendiri. Rasa senang, rasa aman maupun rasa memiliki akan
muncul kalau mahasiswa melihat sesuatu yang berarti bagi dirinya. Oleh karena itu
dosen hams mencoba memberiartilmakna dari bahan yang disajikannya ditinjau dari
kepentingan mahasiswa.
Memberi arti
bukaniah sesuatu yang mudah. Dosen
hendaklah mengenal semua latar belakang mahasiswa, terutama sekali latar belakang
psikologiknya dan status sosial ekonominya. Dengan memahami keadaan yang
demikian dossn akan dapat mengaitkan pembelajaran (proses pembelajaran) dengan
kepentingan mahasiswa yang dihadapinya.
9. Pembelajaran yang baik menanamkan pengertian
Ebbinghaus
dalam teori kognitif ( h t t ~ : / / ~ . ~ l i d e ~ h a r e . n e t ~ s a l a m o o n / t e o r i -
pernbelaiaran-komitif) menyatakan sesuatu yang diingat mudah dilupakan. Kadar
lupa itu ditentukan oleh sifat ilmu dan cara pengolahannya. Ilmu yang dlatihkan
melalui repitisi (pengulangan) yang tidak berarti, akan lebih =pat dilupakan dari
sesuatu berarti bagi mahasiswa
atau sesuatu yang sudah dipahaminya (insight).
Untuk dapat mencapai tingkat pemahaman tertentu maka dosen hendaklah mencoba
menampilkan konsep secara utuh dan bukan kata-kata yang tidak meileiiiu.
Dosen tidak pcrlu diburu waktu melangkah kepada bahan berikutnya, kalau
bahan yang terdahulu belum dipahami mahasiswa. Ini bukan pula berarti faktor waktu
dihilangkan sama sekali atau sekuen yang ada dalam kurikulum tidak diperhatikan.
"Buatlah fondasi yang kuat, kalau mau rnembangun rumah yang kuat dan mantap".
Penanaman pengeitian tentang
riiiik~i
Yniig diajarkan Gapat difakukan dengan
menggunakan bermacam-macam strategi pembelajaran maupun model pembelajaran,
seperti pendekatan inquiry maupun discovery, dengan memperhatikan selalu tingkat
kematangan dan pertumbuhan mahasiswa
10. Pembelajaran yang bersifat menantang (challanging)
dan menyena~gkan
(enjoy), serta membentuk sikap dan kepribadian.
11. Pembelajaran yang baik bersifat aktif, kreatif, interaktif, inovatif dan
menyenangkar..
12. Pembelajaran yang baik menggunakan pendekatan "multi sensory".
Tiap-tiap mahasiswa
dalam memahami materi perkuliahan, mempunyai
perbedaan sesuai dengan preposisi yang ada pada mereka. Ada mahasiswa
yang
mudah memahami sesuatu melalui mata, ada pula yang melalui telinga: tetapi banyak
pula melalui motoris. Pemahaman tentang sesuatu sajian akan lebih baik apabila
mahasiswa
dapat memanfaatkan semua indera yang mereka milliki baik secara
langsung maupun tidak langsung. Disamping itu dosen harus pula mengetahui
keterbatasan pendengaran, penglihatan maupun motorik mahasiswa sehingga dosen
mernpcrtimbangkan dalam membimbitlg gerbuatan belajar.
13. Pembelajaran yang baik, apabila memperhatikan rasa aman (Security) serta
menanarnkan rasa mencintai dan memiliki (Sense of Belonging).
Rasa aman pada mahasiswa akan menumbuhkan kemauan, ketegangan dar!
harga diri dalam proses pembelajarsn. Mahasiswa
akan terdorong untuk belajar
dalarri situssi aman, sllasiina mcfi~~iiiifigkii~
k i n rasa metni:iki. Sehub~ngar,dengar,
itu pembelajaran
menjadi baik dan efektif apabila dosen
dapat membagi-bagi
tekanan yang ada pada mahasiswa dan menguranginya dengan melakukan pemecahan
masalah. Di samping itu dosen hams berusaha menghilangkan keraguan mahasiswa
tentang peranan mahasiswa dalam kehidupan riil di dalam masyarakat.
Hal itu dapat dilakukan dosen dengan mengelola kelas secara baik, sehingga
mahasiswa merasa seperti di rumah mereka sendiri. Dosen membantu mahasiswa
dalam menciptakan suasana emosional yang positif dengan mengontrol sikap yang
tidaWkurang baik. Suasana keakraban, hubungan yang harmonis, serta sikap positif
dan humor yang ditampilkan mahasiswa dapat membantu menciptakan rasa aman
pada mahasiswa.
D. Komponen-komponen dalam prosesPembelajaran dosen'dan mahasiswa
Pembelajaran tidaklah dapat dipisahkan dari pada pengertian
interaksi
pembelajaran dosen dan mahasiswa. Dunia pembelajaran bukaniall sesuatt y m g
kaku terhadap perkembangan
Pembelajaran
ilmu dan teknologi serta perubahm zaman.
di perguruan tinggi merupakan suatu interaksi timba: Sa:iik aztara
dosen dan mahasiswa. Proses pembelajaran dosen dan mahasiswa bersifat mendidik
dan berorientasi pada tujuan atau kegiatan s c f t diorganisir secara terencana, terai-di
dan terkendali. dan bermakna.
Proses Pembelajaran dosen dan mahasiswa yang bersifat edukatif, hanya
akan terjadi kalau semua komponen-komponen dalam proses pembelajaran doser? dan
mahasiswa dapat berfungsi dengan baik pula. Perbuatan belajar mahasiswa adalah
mel-q~aicsnha>;! dan ilkibiii clw; !r~~tr;z&iii
:,;;;7:ie:aj;;ran
dosen yang rnernbirn>,;~~~
perbuatan belajar. Keterlibatan mahasiswa adalah manifestasi dari kemampuan dosen
menggerakkan kelas yang dibimbingnya serta pengelolaan kelas yang ada.
1.
Tujuan Kegiatan penbelajaran dosen dan mahasiswa
Kegiatan pembelajaran dosen dan mahasiswa adalah tindakan yang bemjuarr
dan difokuskan pada mahasiswa sebagai subjek dalam perbuatan belajar. Oleh karena
itu perumusan tujuan pembelajaran yang tepat akan membantu dalam interaksi
pembelajaran dosen dan mahasiswz, serta merupakan salah satu ukuran dalam
menilai hasil bel~jar.
2. Materi/Bahan perkuliahan
.
Tujuan adalah yang ingin dicapai, sedangkan bahan pembelajaran adalah isi
dari interaksi belajar-pembelajmn. Sehubungan dengan itu, ketepatan dan kesesuaian
bahan yang diberikan kepada mahasiswa adalah salah satu komponen yang
menentukan keberhasilan dosen dalam mengelola perbuatan belajar-pembelajara
bersama siswa.
3. Dosen
Peranai; clan fungsi dosen dalarn interaksi be!zjar dan pembelajaran bukanlah
mendominasi situasi belajar, tetapi membimbing. mengorganisir/mengatur maupun
mengarahkan tindakan pembelajaran sehingga menyebabkan mahasiswa belajar.
Peranan dan fungsi doser, tersebut bukanlah berupa subjek yang menentukan, tetapi
lebih banyak berfungsi sebagai :
G<
I
rlrg
rrgurS(i .Wng r u:v&
"
"
Ing madyo manpn karso
"
Tut wuri handayani "
"
Kegiatan pembelajaran akan berfungsi dengan baik apabila dosen berperan
serta memotivasi dan memfasilitasi perbuatan belajar sehingga mahasiswa akir",
kreatif, interaktif dan berinisiatif.
4. Mahasiswa
Komponen
mahasiswa dalam proses
belajar
adalah sangat urgen.
Keberadaannya akan menentukan proses interaksi itu sendiri. Mahasiswa adalah
subjek dan dia pulalzh yang dipandu dan dikembangkan sehingga bertumbuh secara
wajar. Semua perbuatan belajar yang dilakukan dimaksudkan untuk :
a. pemahaman/penguasaan pengetahuan dan konsep-konsep serta prinsipprinsip
b. pembentukm keterampilan dan
c. pembentukan karakter,nilai, sikap, dan perilakdperbuatan.
5. Sarana dan fasilitas belajar.
Dalam ha1 ir,i sarana mencakup gedung dan rualg kitliah, sedangkan fasilitas
berkaitan dengan perlengkapan dalam ruangan tersebut seperti meja, kursi, dan
meubelair lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dosen dan mahasiswa.
Komponen sarana dan fasilitas akan menentukan kelangsungan, kelanggengart
dan ketcpatan prcses pemhclajaiail di,s;ii
:an
nahasiswa. Juintah mane prig
terbatas, dengan ukuran yang jauh dari mencukupi akan menghambat proses
pembelajaran dosen dan mahasiswa. Ruang kelas yang terbatas, karena ketiadaan
ruang dan jumlah mahasiswa yang banyak akan mengganggu kegiatan pembelajaran.
Kenyamanan belajar menjadi terganggu, jumlah jam belajar akan berkurang.
Ventilasi ruangan yang tidak baik, menyebabkan putaran angin dalam ruang tidak
teratur. Kualitas gedung yang kurang baik, bocor, dinding yang tidak baik, juga akan
berpengaruh pada proses pembelajaran, betapapun pandainya dosen dalam
membelajarkan, namun mahasiswa kurang nyaman dalam belajar. Jumlah dan
keadaan meubelair belajar yang kurang baik. kursi yang tidak mencukupi dan tidak
menyenangkan akan mendorong mahasiswa dalam belajar. Sebaliknya meubilair
belajar cukup dan nyaman, akan mendorong dan membantu mahasiswa untuk
bersemangat dalam belajar.
6 . Sumber belajar dan media pembelajarm .
Sumber belajar adalah sz!ah satu komponen yang akan menentukan efektifitas
dan efisiensi interaksi pembelajaran dosen dan rnahasiswa. Sumber belajar bukanlah
semata-mata media pembelajaran dan bukan puia semata-mata alat pembelajaran,
melainkan semua sumber (tzrmasuk nara sumber dan doscn), alat dan media
pembelajaran yang menjadi sumber terciptanya proses pembelajaran dosen dan
mahasiswa bagi mahasiswa.
Pemilihan sumber belajar yang tepat akan menimbulkan efektifitas proses
pembelajaran, karena pembelajaran dosen dan mahasiswa
Droses koniunikasi dua arah dafi
pada hakikinya adalah
siii'lGa~n;lro#ip nicmb.iS.ihkan
dan m~nianrui'ha~i
alat, media, dan sumber belajar secara efektif dan efisien. Pemilihan alat yang tepat
dan serasi dengan tujuan adalah pokok pangkal yang perlu mendapat perhatian
dengan serius oleh dosen yang membelajarkan, karena akan dapat membantu dalam
berbagai hal, antara lain:
a. Meningkatkan hasil belajar menjadi lebih berarti, mantap dan bersifat
relatif permanent.
b. Membantu mahasisw yang kurang daya abstraksinys! dalam belajar.
c. Waktu yang dipakai dalam proses belajar dan ppembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien.
d. Kegiatan belajar Pembelajaranmenjadi lebih hidup, menarik
dan
menyenangkan.
Fungsi tersebut bani akan b e m i kalau dosen dapat memilih
pembelajaran dengan menggunakan pertimbangan yang tepat.
media
6.
Strategi dan metode pembelajaran
Strategi dalam ha1 ini ada:ah merupakan pendekatan yang dipkai dalam
interaksi belajar dan pembelajaran, sedangkan metode adalah salah satu cara yang
digunakan dalam pendekatan tersebut untuk mencapai tujuan.
Pemilihan strategi
yang tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan akan memancing interaksi
pembelajaran dosen dan mahasiswa yang menarik dan sebaliknya strategi yang
kurang mampu mengaktifkan mal;zsis;l;a
c k a ~~l~elernd~kan
~
perbuatan beiajtii.
7. Lingkungan belajar.
Keadaan di sekitar kelas dan bagaimana keadaan lingkungan pada saat
penampilan kegiatan pembelajaran turut serta berpengaruh bagi keberhasilan dan
kesuksesan dalam belajar. Lingkungan kelas yang ribut, situasi yang tak tenang,
keadaan udara yang panas merupakan salah satu komponen pembelajaran yang perlu
diminimalkkan dan di atasi sehingga menjadi mendukung perbuatan belajar menjadi
lebih baik dan bermakna bagi mahasiswa.
Kegagalan memahami situasi lingkungaq, menyebabkan kesalahan dalam
memil ih strategi dan metode pembelajaran serta akan mengganggu efekti fitas dan
efesiensi kegiatan pembelajaran dosen dan mahasiswa .
E. Asesmen Pembelajaran Dosen dan Mabasiswa
Meningkatkan mutu lulusan secara berkelanjutan, merupakan harapan warga
masyarakat yang cinta pembelajaran yang berkualitas. Namun tidak dapat pula
dipungkiri, sejumlah
faktor internal dan elsternal
dalam lingkungan sekolah,
masyarakat dan orang tua banyak puia yang menelantarkan harapan tersebut.
Mutu
pembelajaran adalah produk, namun produk itu sendiri adalah proses pembelajaran
yang berkesinambungan dan bermakiia, dcngan memfungsionalkan semub karliponen
pembelajaran sesuai dengan fungsinya masing-masing serta didukung oleh sarana dan
fasilitas belajar yang cukup dan asesmen yang dilakukan secara berkesinambungan.
Dewasa ini, penilaian proses pembelajaran di lembaga Pendidikan tinggi
masih terbatas dilakukan. Apakah dosen sudah membelajarkan menuru: yang
scsungyhnya sesuai dengan ttjaiiii pcii;belajmni
mahasiswa, dosen,
kompetensi. kalakteristik
fasilitas belajar dan media belajar serta lingkungan belajar
ataukah dianggap sudah benar; tanpa membandingkan dengan sesungguhnya tingkat
pencapaian mahasiswa dengan patokan kompetensi dan atau kemampuan mahasiswa
yang sesungguhnya. Content validity maupun curriculair validity atau construct
validity
sebagai pijakan dasar
dalam menyusun kisi-kisi dan butir instrumen
asesmen kurang mendapat perhatian.
Rancangan pembelajaran yang manapun dipilih oleh dosen, secara prinsip akan
mengikuti pola-pola tertentu. Apakah mengikuti model Joyce & Well, atau Brown
dengan BIAS nya (Brown's Interaction Analysis S'lstern) ataukah Flander dengan
FIACnya (Flander's Interaction Analysis Categories) ataukah akan disusun
rancangan tersendiri.
Pada setiap model ada benang merah yang perlu mendapat
perhatian oleh dosen dalam pelaksanaan kegiatan sesui tujuan pembejaran.
Dalam
Evaluasi
Pembelajaran
dosen
dan
penilaian/asesmen perencanaan pembelajaran,
pembelajaran serta asesmedpen ilaian hasi l belajar.
mahasiswa
dirahkan
pada
asesmedpenilaiar? pelaksanaan
BAB I11
MET0I)E PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian evaluasi pembelajaran dosen dan mahasiswa yang dilakukan pada
masing-masing fakultas dalam lingkungan Universitas Negeri Padang, menggunakan
tipe penelitian deskriptif kuantitatif Peneliti ingin menilai bagaimanakak gambaran
proses belajar dan pembelajarn yang dilakukan dosen
dari
sisi pandangan
mahasiswa yang dibelajarkan. Apakah sudah sangat baik, baik, cukup ataukzh masih
kurang sama sekali.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian
pada
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Padang, perkuliahan semester Juli-Desember 2013.
C. Populasi d a n Sarnpel
Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
UNP Padang, yang berjumlah
5056 orang tersebar pada tiga program studi, sesuai
dengan berikut:
Tabel 1. Jumlah dosen dan mahasiswa S 1 Fakultas Ilmu Keolahrzgaan Tahun 201 3
No.
1.
2.
3.
Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreas i
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Ilmu Keolahragaan
Jumlah
Jumiah
Dosen Mahasisw~
2515
43
27
17
87
1624
9171
5056
/
1
Rasio
158
1:50
!:33
158
Sampel penelitian
ditentukan dengan menggunakan teknik multistage
random sampling, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencatat program studi yang terdapat pada masing-masing fakultas beserta
jumlah mahasiswa dan staf pengajar pada tiap program studi.
2. Memilih secara random 5 orang dosen masing-masing progam studi
3. Memilih secara random 25 orang mahasiswa /dosen
~ a d amasing-masing
program studi yang dibelajarkan oleh masing-masing dosen tersebut.
Dengan mengi kuti-langkah tersebut di atas, besarnya sampel penel itian pada
Fakuitas Iimu keolahragaan adalah sebagai berikut:.
Tabe!
No.
I.
2.
3.
I
2: Populasi dan Sampel Penelitian menurut jurusan pada Fakultas Ilmu
Keolahragaan
"
Prodi
Jumlah
Sampel .
Dosen
Mahasiswa perdosen
125
5
25
Pendidikan
Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi
5
25
125
,
Pendidikan Kepelatihan
,
I
Olahraga
5
25
125
Ilmu Keolahragaan
75
!
375
!
I Jumlah
15
1
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah model Skaia Likert. dengan lima
alternatif pilihan. Aspek-aspek yang dievaluasi mencakup tiga aspek yaitu: ( I )
perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) penilaian hasil
belajar. Sedangkan data tentang pengawasan pembelajaran dikumpulkan berdasarkan
bukti fisik tiap kali perkuliahan yang telah ditandatangani o:eh ketua program studi.
Instrumen sebelum digunakan telah divalidasi oleh tiga orang pakar evaluasi
pendidikan d m
telah dinyatakan valid untuk digunakan dalam penelitian evaluasi
pembelzjaran dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
E. Teknik dan Analisi Data
Data da11informasi yang ciiperoien arau telah dikumpulkan dan dike'lornpokan
sesuai dengan