PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

  PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS A R T I K E L I L M I A H Oleh : LOLA ANGGARDA MAYRILL NIM : 2012310553 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

  

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

  Nama : Lola Anggarda Mayrill Tempat, Tanggal lahir : Surabaya, 02 Mei 1994 N.I.M : 2012310553 Jurusan : Akuntansi Program pendidikan : Strata 1 Konsentrasi : Akuntansi Keuangan Judul : Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas Dan Debt To

  

Equity Ratio Terhadap Profitabilitas

Disetujui dan diterima baik oleh :

  Dosen Pembimbing, Tanggal :

  Dr. Nanang Shondhadji S.E.,Ak.,M.Si

  Ketua Program Studi S1 Akuntansi Tanggal :

  

Dr. Luciana Spica Almilia, SE., M.Si., QIA

  

Effect of Working Capital, Cash Flow and Debt To Equity Ratio To Profitability

Lola Anggarda Mayrill

  STIE Perbanas Surabaya E-mail

  

ABSTRACT

This research is aimed for knowing existency of the working capital,cash flow and

debt to equity about the profitability of insurance company registered in Indonesia Stock

  Exchange in the 2012-2014 research period.

  The sample amount of this research are 10.The sampling technique of this

research is census method where all of the member of population is made as the sample.The

independent variable of this research namely the flow of working capital,cash flow,and debt

to equity ratio.The dependent variable od this research is profitability (ROA).The data

collecting method in this research is the use of documentation method taken from Indonesia

Capital Market Directory in 2012-2014 done by taking financial report data from the

registered insurance company in ICMD in 2012-2014.The Data Analyzing Technique used in

this research is included to quantitative technique processed by a statistic software called

SPSS 13.

  The result of this research are the following (1) The flow of working capital has

significant positive effect to the profitability of insurance company.The cash flow has

negative effect to the profitability of the insurance company.Debt to equity ratio has

significant positive effect to the profitability of the insurance company.

  Keywords : The flow of capital working,cash flow,debt to equity ratio, profitability (ROA)

  

PENDAHULUAN penciptaan kesetabilan perekonomian

  Indonesia melalui aspek pengelolaan Laba Semenjak bulan Januari 2013 risiko. Industri perasuransian menjadikan seluruh industri keuangan di Indonesia, salah satu bentuk lembaga keuangan bukan termasuk dengan industri asuransi berada bank yang menjanjikan perlindungan dibawah lembaga Otoritas Jasa Keuangan kepada pihak tertanggung (pihak yang (OJK). Lembaga ini bertugas untuk mengasuransikan sesuatu) karena apabila melakukan pengawasan terhadap terjadi sesuatu dengan yang diasuransikan transparansi keuangan dan kegiatan tersebut mendatang, pihak tertanggung operasional seluruh lembaga keuangan, akan memperoleh uang untuk mengganti mempertahankan dan memelihara (mengurangi) kerugian yang terjadi. kestabilan perekonomian, serta melindungi Peningkatan jumlah perusahaan kepentingan nasabah dan masyarakat. asuransi di Indonesia menunjukan

  Industri perasuransian merupakan fenomena bahwa pertumbuhan ini menjadi bagian dari sektor jasa keuangan Indonesia indikator agar dapat lebih memberikan yang memiliki peran strategis dalam kontribusi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Kugles dan Ofoghi (2006) dalam Hendrisman Rahim (2013) menyatakan bahwa dalam jangka panjang fungsi permintaan asuransi akan dipengaruhi oleh

  Gross Domestic Produk (GDP) suatu

  Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik dengan judul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja , Perputaran Kas, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012- 2014”.

  Profitabilitas

  masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga sering kali menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent.

  theory mengasumsikan bahwa masing-

  investor, sedangakan yang dimaksud agent adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan fungsi antara kepemilikan di investor dengan pengendalian dipihak manajemen. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut Agency

  principal . Pada teori ini yang dimaksud principal adalah pemegang saham atau

  Teori keagenan menyangkut hubungan kontraktual antara agent dan

  RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS Teori Keagenan ( Agency Theory)

  perusahaan. tingginya debt to equity ratio memiliki masalah riil dalam jangka panjang.

  negara. Sementara itu, kontribusi sektor asuransi terhadap Gross Domestic Produk

  ratio menjadi indikasi akan tingkat risiko

  Menurut Sukarno, dan Syaichu (2006) debt to equity ratio ialah perbandingan antara penggunaan seluruh modal pinjaman atau hutang dengan modal sendiri perusahaan. Tingkat debt to equity

  Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas dimulai pada saat dimana kas itu diinvestasikan dalam modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling tinggi. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Menurut Bambang Riyanto (2001 : 95) perputaran kas dapat dihitung dengan membandingkan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata.

  Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara aset dan laba. Robert Ang (1997) dalam Abigael K dan Ika S (2008:78), menyatakan bahwa semakin besar ROA, maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengelolaan asetnya semakin besar, dengan pengelolaan aset yang semakin efisien maka tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan akan meningkat yang nantinya akan meningkatkan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008), Zuliarni (2012), yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

  odal kerja adalah dana yang diperlukan perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan yang harus tersedia dari keseluruhan aktiva lancar. Modal kerja berperan dalam menopang operasi atau kegiatan perusahaan, karena tanpa modal kerja maka kegiatan operasional suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar. Pada dasarnya modal kerja adalah sebagian dari dana perusahaan yang berfungsi sebagai jembatan antara saat pengeluaran uang dengan saat penerimaannya.

  Sawir, (2005) m

  Menurut

  (GDP) di Indonesia mengalami

  Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono (2001) mendefinisikan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal perusahaan.

  Perputaran Modal Kerja

  Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasionalnya sehari-hari. Modal kerja tersebut diharapkan dapat kembali dalam jangka pendek, biasanya kurang dari satu tahun sehingga dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Dengan demikian modal kerja tersebut terus menerus akan berputar selama perusahaan itu berjalan. Pengelolaan modal kerja meliputi usaha mendapatkan dan menyediakan dana yang dibutuhkan serta usaha untuk menggunakan dana tersebut seara efektif dan efisien dengan tetap mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan perusahaan dalam membiayai operasi selanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik terhadap pengelolaan modal kerja.

  Perputaran Kas

  Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya yang berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besar kas akan menyebabkan banyaknya uang menganggur sehingga akan memperkecil keuntungannya. Tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan likuiditasnya, maka perusahaan tersebut akan dalam keadaan likuid jika sewaktu-waktu ada tagihan (Riyanto, 2001).

  Debt To Equity Ratio

  rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang dan menjelaskan proporsi besarnya sumber pendanaan jangka pendek dan jangka panjang terhadap penilaian asset perusahaan. Peningkatan utang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bagi perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar seluruh kewajibannya, karena semakin besar penggunaan utang maka akan semakin besar kewajibannya. Hal ini akan berdampak pada pembayaran kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada profitabilitas

  Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA)

  Modal kerja berperan dalam menopang operasi atau kegiatan perusahaan, karena tanpa modal kerja maka kegiatan operasional suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar. Perusahaan sebaiknya menggunakan modal kerja dengan baik untuk mendapatkan profitabilitas yang tinggi, perusahaan sebaiknya menginvestasikan modal kerja sehingga modal kerja tersebut dapat berputar. Dengan menimbulkan pembengkakan modal kerja akan mengakibatkan kesulitan bagi perusahaan untuk meningkatkan profitabiltas.

  Perusahaan yang mempunyai modal kerja lebih besar dari kebutuhan akan mengakibatkan tidak efisien penggunaannya dan jika lebih kecil dapat mengganggu operasional perusahaan

  (Alexandri, 2008). Tingkat profitabilitas yang rendah bila dihubungkan dengan modal kerja dapat menunjukkan kemungkinan rendahnya volume penjualan dibanding dengan ongkos atau biaya yang digunakan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Perputaran modal kerja berpengaruh profitabilitas (ROA).

  Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas (ROA)

  Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas dimulai pada saat dimana kas itu diinvestasikan dalam modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling tinggi. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata- rata.

  Perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Bhayani (2004) yang menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap profitabillitas. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Perputaran kas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

  (ROA).

  Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas (ROA) Debt to equity ratio ialah

  perbandingan antara penggunaan seluruh modal pinjaman atau hutang dengan modal sendiri perusahaan. Tingkat debt to equity

  ratio menjadi indikasi akan tingkat risiko

  perusahaan. tingginya debt to equity ratio dapat mencerminkan perusahaan akan panjang (Sukarno, dan Syaichu,2006). Semakin kecil rasio ini mencerminkan hutang yang rendah, dan bunga yang dibayarkan akan rendah.

  Rendahnya beban bunga akan mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan perusahaan meningkat. Namun dalam kondisi tertentu debt to equity ratio berpengaruh negative terhadap profitabilitas perusahaan, karena sebagian besar investasi menggunakan laba ditahan (Eriotis et al,2002). Penggunaan hutang memiliki dampak negative pada profitabilitas dan direkomendasikan untuk menggunakan dan ekuitas perusahaan dalam investasi, agar efisiensi tercipta (Obert dan Olawale,2010). Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  • – 2014. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara metode sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel dan juga yang memiliki laporan keuangan lengkap selama periode 2012-2014.

  ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelolah assetnya. Return On

  (cash turnover). Perputaran kas merupakan

  Perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas

  Perputaran Kas

  menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Untuk menentukan besarnya angka perputaran modal kerja digunakan rumus sebagai berikut (Riyanto, 2001).

  capital turnover) adalah rasio yang

  Perputaran modal kerja (working

  Perputaran Modal Kerja

  berikut (Munawir, 2004):

  Asset atau ROA dapat dirumuskan sebagai

  Return On Asset (ROA) merupakan suatu

  

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN Klasifikasi Sampel

  Dengan demikian

  .

  salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk menunjukkan diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan

  Definisi Operasional Variabel Profitabilitas ( Return On Assset) Return On Assset (ROA) adalah

  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, Penelitian ini menggunakan variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel terikat merupakan variabel yang dijelaskan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan Return On Assset (ROA), sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas di dalam penelitian ini adalah variabel Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Debt to Equity Ratio .

  Variabel Penelitian

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan asuransi di BEI periode 2012-2014. Penelitian ini menyangkut perusahan publik, maka data yang digunakan adalah laporan keuangan yang dipublikasikan. Data tersebut diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesia Capital Market Directory (ICMD), dan internet si

  Data Penelitian

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek data yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia, jumlah yang terdapat di BEI pada tahun 2012

  merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Untuk menghitung perputaran kas dapat digunakan rumus sebagai berikut (Riyanto, 2001)

  Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio merupakan

  Perputaran Modal Kerja Tabel 4.2

  Sumber : diolah dengan excel

  THN MAX MIN MEAN Stad. Dev 2012 2,2 0,267 1,052888889 0,774605132 2013 2,2186 0,0014 0,739644444 0,67117151 2014 2,0936 0,2387 0,850055556 0,610190874

  DESKRIPTIF VARIABEL PERPUTARAN KAS

  3. Perputaran Kas Tabel 4.3

  Sumber : diolah dengan excel Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui selama periode 2012-2014 rata-rata perputaran modal kerja pada perusahaan asuransi sampel penelitian adalah 0,3140 atau 31,4%. Perputaran modal kerja tertinggi sebesar 0,7503 atau 75,03% dimiliki oleh Asuransi Harta Aman Tbk (AHAP) tahun 2013, sedangkan perputaran modal kerja terendah sebesar 0,1009 atau 10,09% dimiliki oleh Lippo General Insurance Tbk (LPGI) tahun 2013.

  2014 0,7053 0,1041 0,2938889 0,19913028

  0,198630088 2013 0,7503 0,1009 0,2996222 0,208837944

  THN MAX MIN MEAN Stad. Dev 2012 0,7207 0,1419 0,3486222

  kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Untuk menghitung Debt to equity ratio dapat digunakan rumus sebagai berikut (Husnan dan Pudjiastuti, 2004):

  DESKRIPTIF VARIABEL PERPUTARAN MODAL KERJA

  2,24% dimiliki oleh Asuransi Bintang Tbk (ASBI) tahun 2014.

  Asset (ROA) terendah sebesar 0,0224 atau

  sampel penelitian adalah 0,065348 atau 6,55%. Return On Asset (ROA) tertinggi sebesar 0,124 atau 12,4% dimiliki oleh Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) tahun 2012, sedangkan Return On

  On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi

  Sumber : diolah dengan excel Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui selama periode 2012-2014 rata-rata Return

  THN MAX MIN MEAN Stad. Dev 2012 0,124 0,0287 0,0721889 0,03648998 2013 0,1033 0,0289 0,0640889 0,026858679 2014 0,0927 0,0224 0,0597667 0,024696963

  Tabel 4.1 DESKRIPTIF VARIABEL

  bebas:

  Equity Ratio (DER) sebagai variabel

  Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakter sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui gambaran mengenai karakteristik sampel yang digunakan ini dapat dilihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum variabel dependen dan variabel independen dalam penelitian ini. Berikut ini akan disajikan analisis deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu Return On Asset (ROA) sebagai variabel terikat, perputaran modal kerja, perputaran kas dan Debt To

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

TAHUN 2012-2014 0,314044 0,202199438

1. Return On Asset (ROA)

RETURN ON ASSET (ROA)

TAHUN 2012-2014 0,065348 0,02934854

TAHUN 2012-2014 0,880862963 0,685322505

  Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui selama periode 2012-2014 rata-rata perputaran kas pada perusahaan asuransi sampel penelitian adalah 0,8808 atau 88,08%. Perputaran kas tertinggi sebesar 2,2186 atau 221,86% dimiliki oleh Asuransi Harta Aman Tbk (AHAP) tahun 2013, sedangkan perputaran kas terendah sebesar 0,0014 atau 14% dimiliki oleh (MREI) tahun 2013.

  Tabel 4.4 DESKRIPTIF VARIABEL DEBT

TO EQUITY RATIO (DER)

  THN MAX MIN MEAN Stad. Dev 2012 5,6719 0,4159 2,026922222 1,910779602 2013 5,3731 0,2674 1,941366667 1,860302366 2014 5,0187 0,3324 1,951555556 1,861209364

  4.4 diketahui selama periode 2012-2014 rata-rata perputaran kas pada perusahaan asuransi sampel penelitian adalah 1,9732 atau 197,32%. Debt to equity ratio (DER) tertinggi sebesar 5,6719 atau 567,19% dimiliki oleh Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) tahun 2012, sedangkan debt to

  equity ratio (DER) terendah sebesar

  Finansial (d/h Panin Life) Tbk (PNLF) tahun 2013

4. Debt to Equity Ratio

  HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Regresi Berganda

  Berdasarkan analisis data Regresi Berganda maka hasilnya ditunjukkan pada

tabel 4.11 :

TAHUN 2012-2014 1,973281481 1,877430444

  Error Beta t hitung Sig. Constant 0,063 0,009 6,929 0,000 Perputaran Modal Kerja 0,090 0,031 0,617 2,885 0,008 Perputaran Kas -0,017 0,010 -0,391 -1,691 0,103

  

Debt To Equity Ratio -0,006 0,003 -0,389 -2,192 0,038

Sumber : diolah dengan SPSS

  Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut:

  Pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (ROA)

  Uji t pengaruh perputaran modal kerja terhadap Return On Asset (ROA) menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,05, maka disimpulkan perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi sampel penelitian selama periode 2012-2014. Hal ini berarti peningkatan perputaran modal kerja, akan meningkatkan secara signifikan

  Return On Asset (ROA) pada perusahaan

  asuransi sampel penelitian selama periode 2012-2014. Berdasarkan hasil ini H1 yang menduga perputaran modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), dapat diterima.

  Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang di lakukan

  Tabel 4.11 UJI t

  Sumber : diolah dengan excel Berdasarkan Tabel 4.4 dan gambar

  Variabel Bebas B Std. oleh Siti Nurlaila (2015) yang menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dan positif dengan perputaran modal kerja dan debt to equity ratio pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Serta konsisten juga dengan Susanto,I.,Nangoy,S.C.,& Mangantar, M.(2015) yang menunjukkan bahwa perputaran modal kerja

  (return on asset) .

  Pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas (ROA)

  Uji t pengaruh perputaran kas terhadap Return On Asset menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,103 > 0,05, maka disimpulkan perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

  On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi

  sampel penelitian selama periode 2012- 2014. Hal ini berarti perubahan perputaran kas, tidak mempengaruhi secara signifikan perubahan Return On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi sampel penelitian selama periode 2012-2014. Berdasarkan hasil ini H2 yang menduga perputaran kas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), tidak dapat diterima (ditolak).

  Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Siti Nurlaila (2015) dimana Debt to Equity Ratio (DER) dalam penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  asuransi sampel penelitian selama periode 2012-2014. Berdasarkan hasil ini H3 yang berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), dapat diterima.

  Return On Asset (ROA) pada perusahaan

  signifikan Return On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi sampel penelitian selama periode 2012-2014. Sebaliknya penurunan Debt To Equity Ratio (DER), akan meningkatkan secara signifikan

  Ratio (DER), akan menurunkan secara

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

  Equity Ratio

  menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,038 < 0,05, maka disimpulkan Debt To

  Ratio terhadap Return On Asset

  Uji t pengaruh Debt To Equity

  Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap profitabilitas (ROA)

  Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Siti Nurlaila (2015) yang menunjukkan bahwa perputaran modal kas tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA (return on asset) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  Dari hasil penelitian dan pembahasan, mengenai pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas dan

  debt to equity ratio terhadap profitabilitas

  pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012- 2014. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Teknik pengambilan dampel yang digunakan yaitu dengan cara metode sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuanitatif dan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

  Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.

  Hasil pengujian hipotesis pertama yang menguji perputaran modal kerja terhadap Return On Asset menghasilkan nilai signifikan 0,008< 0,05. Dengan demikian, angka tersebut menunjukkan perputaran modal kerja

  (DER) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan asuransi sampel penelitian selama periode 2012-2014. Hal ini berarti peningkatan Debt To Equity mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014.

  2. Hasil pengujian hipotesis kedua yang menguji pengaruh perputaran kas terhadap Return

  On Asset menghasilkan nilai

  Dengan demikian, angka tersebut menunjukkan perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012- 2014.

  3. Hasil pengujian hipotesis ketiga yang menguji Debt to equity ratio terhadap Return On Asset menghasilkan niali signifikan sebesar 0,038 < 0,05. Dengan demikian, angka tersebut menunjukkan bahwa debt to

  equity ratio mempunyai pengaruh

  terhadap profitabilitas perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012- 2014.

  4. Berdasarkan uji koefisien determinasi ( R ) dapat diketahui bahwa nilai dari R Square sebesar 0,567. Hal ini berarti 56,7% besaran ROA dijelaskan oleh ketiga variabel independen (perputaran modal kerja, perputaran kas, dan debt to equity ratio), sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Penelitian ini memiliki keterbatasan- keterbatasan yang diharpkan dapat memberikan arahan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan topik serupa. Keterbatasan yang dimaksud meliputi : 1.

  Kurangnya penelitian yang terkait dengan menggunakan variabel-variabel lain selain variabel penelitian untuk memperkuat teori yang telah dikemukakan.

  2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan dari 11 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). saran yang dapat disampaikan untuk peneliti selanjutnya sebagai berikut:

  1. Untuk dapat meningkatkan profitabilitas maka perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dapat menyediakan modal kerja yang ada sesuai dengan kebutuhan yaitu dengan menjaga keseimbangan antara jumlah aktiva lancar dan jumlah hutang lancar agar dapat dipergunakan untuk menunjang operational perusahaan.

  2. Untuk memenuhi kelancaran kegiatan perusahaan, maka perusahaan dapat menjaga ketersedian kas dengan efektif dan efisien dengan kas yang tidak berlebihan atau pun berkekurangan.

  3. Perusahaan asuransi masih dapat meningkatkan hutang sampai dengan titik maksimal yaitu titik indifference untuk menghasilkan profitabilitas.

  4. Pada penelitian yang akan datang hendaknya peneliti mengembangkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi ROA karena berdasarkan hasil analisis dalam penelitian diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,567 menunjukan bahwa masih ada variabel yang mampu menjelaskan variasi perubahan ROA sebesar 43,3%. Untuk itu, perlu adanya penelitian terkait dengan menggunakan variabel- variabel lain selain variabel penelitian agar memperkuat teori yang telah dikemukakan seperti struktur modal, kebijakan deviden, dan pertumbuhan penjualan.

DAFTAR RUJUKAN

  Eriotis, Nikolaos P., Frangouli, Zoe., and Ventoura-Neokosmides, Zoe.

  Vol. 3 No. 4. pp: 305 – 360.

  “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics . October.

  ICMD (Indonesia Capital Market Directory), 2012. Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976.

  Wachowicz, JR. 2009. Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi bahasa Indonesia terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.Jakarta : Salemba Empat.

  Horne,James C Van dan John M.

  Gujarati, Damodaran. 2006. Dasar

  Ghofar, A. (2012). Pengaruh Premi, Klaim, Investasi Dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Aset Pada Perusahaan Asuransi Syariah Di Indonesia (Doctoral Dissertation, Perpustakaan Uin Sunan Kalijaga).

  IMB SPSS 21 (edisi kelima) Semarang: Universitas Diponegoro.

  Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

  Estiasih, Soffia Pudji. 2005. Pengaruh Kebijaksanaan Modal Kerja Terhadap ROA perusahaan Textile Yang Go Public Di BES. Jurnal Keuangan dan Perbankan. (2)

  2002. Profit Margin And Capital Structure: An Empirical Relationship.Journal of Applied Business Research .

  Perpustakaan Universitas Widyatama).

  • –dasar ekonometrika (Edisi ketiga jilid 1). Penerjemah julius a mulyadi. Jakarta : Erlangga.

  Erickcon, S. F. (2010). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Diukur Dengan Rasio Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Survei Pada Kelompok Industri Semen Yang Terdaftar Di BEI) (Doctoral Dissertation,

  Djarwanto, Ps. 2001. Pokok

  “Pengaruh Receivable Turnover, Debt To Equity Ratio,Equity To Total Assets Ratio Pada Return On Investment” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.1 (2013): 215-230.

  Candraeni, I Gusti Agung Ayu Mas.2013.

  2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Sebelas Buku Dua. Penerjemah Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

  Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.

  Bhayani, Sanjay J, 2004. “Working Capital and Profitability Relationship”.Journal of Indian Management, Saurastra University, Rajkot.

  Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan.

  Bestivano, W. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Perataan Laba pada BEI (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di BEI). Jurnal Akuntansi, 1(1). Bei, Y. T. Pengaruh Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan

  Keuangan Bisnis, Teori dan Soal. Bandung: Alfabeta.

  Alexandri, Moh Benny. 2008. Manajemen

  • – pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Julianda, A. E. S. (2013). The Influence Of Working Capital Management And Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive And Components Industry Listed In Indonesia Stock Exchange 2008-2012). Kusumadilaga, R. (2010). Pengaruh

  Corporate Social Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) (Doctoral Dissertation, Perpustakaan FE UNDIP). Latifah, E., Suryani, A., & Hardjomidjojo,

  Rahma, A., & Prasetiono, P.

  Yogyakarta : BPFE UGM. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga.

  Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.

  2011. Impact of Working Capital Management on Firm’s Profitability. Global Journal of Finance and Management, 3 (1), 151-158.

  Rajesh, M., and Ramana Reddy, N.R.V.

  Rahim, Hendrisman. 2013. Optimisme Pertumbuhan Asuransi Indonesia; Proyeksi Perkembangan Lima Tahun (2014-2018). Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko Volume 1, Nomor 2, Sepember 2013.

  (2011). Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA Dan PMDN Yang Terdaftar Di BEI Periode 2004- 2008) (Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro).

  1709-1716. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt To Equity Ratio, dan Size Terhadap Profitabilitas. Tesis. Magister Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

  H. (2009). Analisis Kelayakan Pembiayaan Pengembangan Usaha Mebel Kayu Pada Bank Syariah (Studi Kasus: PT.” X” Di Bekasi). Jurnal MPI Vol , 4(1). Margaretha, F., & Supartika, N. Factors Affecting Profitability Of

  Journal of Business Management. Vol. 4(9), pp.

  2010. Does Debt Really Matter on The Profitability of Small Firms? A Perspective on Small Manufacturing Firms in Bulawayo, Zimbabwe. African

  Obert, Matarirano and Olawale, Fatoki.

  Nurlaila, S. (2015). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2009- 2013 (Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis).

  Munawir, S.2004. Analisis Informasi Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas, Yogyakarta : Liberty.

  A. (2011). Pengaruh pengelolaan modal kerja, likuditas, solvabilitas, dan aktivitas terhadap rentabilitas pada perusahaan property dan real estate di bursa efek Indonesia.

  Small Medium Enterprises (Smes) Firm Listed In Indonesia Stock Exchange. Masturina,

  Yogyakarta : BPFE. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Timbul, Y. K. (2013). Perputaran Modal

  Keuangan dan Perencanaan Kerja Dalam Mengukur Keuangan Perusahaan. Tingkat Profitabilitas Pada Pt.

  Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Jasa Angkasa Semesta, Tbk. Sibuea, Evi Juliana. 2012. Pengaruh Jakarta. Jurnal Riset Ekonomi,

  Leverage Terhadap Manajemen, Bisnis Dan Profitabilitas Pada Perusahaan Akuntansi , 1(4). Non Keuangan yang Terdaftar Ujiyantho, Muh.Arief dan Pramuka, Di Bursa Efek Indonesia. Bambang Agus. 2007.

  Akuntansi pada Fakultas Governance, Manajemen Laba Ekonomi Universitas Sumatera Dan Kinerja Keuangan (Studi Utara, Medan. Pada Perusahaan Go Publik Singagerda, Faurani I Santi. 2004. Analisis Sektor Manufaktur).

  Pengaruh Modal Kerja Simposium Nasional Terhadap Profitabilitas Dan Akuntansi X. Makassar. Rentabilitas Pada Koperasi “Mandalika” Mataram Nusa Tenggara Barat. Jurnal Manajemen Keuangan. 2 (1) .

  Susanto, I., Nangoy, S. C., & Mangantar, M. (2015). Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi , 2(4).

  Susilowati, Y. (2011). Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan , 3(1).

  Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, cetakan kedelapan, Alfabeta, Bandung. Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011.

  Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas (Studi kasus pada PT. Timah Tbk. dan PT. Antam Tbk.). Jurnal Ilmiah Ranggagading. 11 (1) pp.1-11.

  Sukarno, K.W., dan Syaichu, M. 2006.

  Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal

  Studi Manajemen & Organisasi . Volume 3, Nomor

  2, Halaman 46-58.