E-COURSE SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI

  

E-COURSE

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET

DALAM 29 HARI

  

“Panduan Praktis Langkah Demi Langkah

Membangun Bisnis Internet yang Sukses dalam 29 Hari

Apapun Produk atau Jasa yang Anda Jual!”

  

Oleh: SUKARTO dan HIANOTO SANTOSO

  Untuk Mendapatkan E-Course Sukses Berbisnis di Internet dalam 29 Hari ini

  

secara GRATIS , daftarkan diri Anda di

  Jika Anda terdaftar, kami akan memberitahu Anda via email jika ada update materi E-Course, bonus ebook atau video tambahan.

E-Course ini boleh Anda berikan secara cuma-cuma kepada teman/orang lain dengan format dan isi utuh seperti aslinya, tanpa perubahan apapun

  

Dilarang keras untuk menjual E-Course ini atau mengutip sebagian atau seluruh materi E-Course

untuk dijadikan artikel, ebook atau materi Anda tanpa ijin tertulis dari kami

atau tidak mencantumkan sumbernya yaitu BelajarBisnisInternet.com

E-Course SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI

  

Hak Cipta © 2008 oleh BelajarBisnisInternet.com

Dilindungi oleh Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Tentang BelajarBisnisInternet.com

  Kami membuat dengan misi memberikan pendidikan tentang cara memulai bisnis internet ke masyarakat luas agar masyarakat Indonesia melek terhadap peluang bisnis di internet. Kami yakin

asal diberi pengetahuan dan bimbingan, banyak orang Indonesia akan mampu mendapat penghasilan dollar dari

bisnis internet (pemasukan devisa nih ceritanya, masak kita yang kirim dollar terus ke luar negeri).

  

Di BelajarBisnisInternet.com Anda bisa mengikuti E-Course tentang “Sukses Berbisnis Internet Dalam 29 Hari”

yang mengajarkan hal-hal essential dan mendasar tentang memulai bisnis internet yang sukses. Kami melihat begitu banyak ebooks dan course yang dijual berisi informasi yang sudah basi / out-of-date, tidak praktis dan

tidak dijelaskan dengan sistematis sehingga membingungkan. Kami tahu Anda akan belajar lebih maksimal jika

materi dijelaskan secara sistematis dan dibimbing langkah demi langkah. Itulah yang kami lakukan di E-Course

29 Hari kami yang kami jual Rp 1.500.000,- per orang. Anda akan belajar teori sekaligus langsung praktek.

  

UPDATE: Untuk sementara waktu, Anda bisa mendapatkan E-Course 29 Hari kami secara gratis . Buruan daftar

di sebelum kami berubah pikiran atau jatah yang kami sediakan habis.

  

E-Course ini cocok bagi Anda yang sudah punya produk sendiri yang ingin dipasarkan ataupun bagi Anda yang

belum mempunyai produk dan ingin melakukan Affiliate Marketing atau menjual produk/jasa orang lain. Untuk

detil materi yang akan Anda pelajari, bisa lihat di homepage dari

  Sekilas tentang Sukarto Sekilas tentang Hianoto Lulus dari jurusan Teknik Informatika di STTS pada tahun 1995, Sukarto merupakan pengguna internet sejak tahun 1995. Belajar HTML pada tahun 1998 untuk membuat website untuk kebutuhan pribadi dan kebutuhan para klien. Dan resmi sejak tahun 2000 mendirikan sebuah perusahaan pengembang website yang membangun website, portal, aplikasi intranet serta memberikan konsultasi bagi para klien.

  Walaupun sempat beberapa tahun ‘pindah jalur’ menekuni bidang lain seperti Real Estate dan Investasi Keuangan, kecintaannya dengan teknologi dan internet membuatnya kembali menekuni bidang Internet Marketing dan Bisnis Internet sekitar Oktober 2007 hingga sekarang.

  Lebih lengkap tentang profile Sukarto bisa dibaca di website pribadinya di

  Sejak lulus SMA, berbekal kecintaannya pada bidang Teknologi Informasi, Hianoto telah mulai bekerja sebagai Junior Programmer. Karirnya terus meningkat, apalagi setelah lulus kuliah, menjadi Senior Programmer Analyst dan Programming Trainer hingga berbagai posisi managerial mulai dari Sales Manager hingga Operational Manager sebuah perusahaan komputer, dan akhirnya sebagai IT Manager sebuah perusahaan manufacturing terkemuka di Indonesia.

  Sempat memiliki keraguan "apakah benar bisa mendapat uang dari Internet"; namun pada bulan Desember 2007 lalu, Hianoto telah melakukan perenungan, mendapatkan jawabannya, dan akhirnya memutuskan untuk memperdalam dunia Internet Marketing lebih serius lagi sejak saat itu.

  Baca profile lengkap Hianoto di situs pribadinya di

  

Penghasilan dari Contextual Advertising

(bagian ke-2)

Oleh : HIANOTO SANTOSO

  Pada materi sebelumnya, Anda telah mempelajari tentang apa itu Contextual Advertising, model bisnis Google AdSense, berbagai macam dan format AdSense, serta cara menambahkan AdSense ke dalam website WordPress Anda.

  Nah, pada materi ini, kita akan belajar bersama lebih lanjut tentang Google AdSense. Pertama, kita akan belajar bagaimana meningkatkan penghasilan AdSense kita. Menurut beberapa pakar AdSense, dikemukakan bahwa peningkatan penghasilan AdSense bisa dicapai dengan peningkatan traffic/pengunjung situs dan CTR yang lebih baik.

  Higher AdSense Income = More Traffic x Better CTR Untuk traffic, karena merupakan topik yang sangat penting dan tidak hanya bermanfaat untuk AdSense saja, melainkan sangat bermanfaat untuk website kita secara umum, maka perihal traffic akan dibahas cukup detil di materi-materi selanjutnya di BelajarBisnisInternet.com. Sedangkan peningkatan CTR (Click-Through Rate) dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penentuan format dan peletakan iklan, warna, isi iklan, monitoring, dll.

Optimasi AdSense – Penempatan dan Format Iklan

  Seperti yang dijelaskan oleh Google AdSense ), penentuan lokasi sebenarnya tergantung pada isi halaman website tersebut. Diutarakan bahwa kita harus mengidentifikasi pola pembacaan para pengunjung. Kira-kira apa yang menarik perhatian mereka saat mengunjungi halaman website kita? Letakkan iklan Anda di lokasi yang menarik perhatian pengunjung dengan isi halaman yang menarik. Tidak ada gunanya meletakkan iklan di halaman web yang sepi pengunjung. Google telah mengidentifikasi beberapa lokasi yang cenderung memberikan hasil yang lebih baik dibanding lokasi lain. Google Heat Map ini memberikan gambaran tentang lokasi yang ideal untuk penempatan iklan. Warna oranye gelap menunjukkan kinerja yang paling baik dan warna kuning muda adalah kinerja yang lebih buruk.

  Iklan yang diletakkan di dekat navigasi ataupun isi/content yang bermutu, biasanya akan memiliki kinerja yang baik karena para pengunjung biasanya berfokus pada lokasi-lokasi tersebut. Walaupun heat map ini dibuat oleh Google sekalipun dan berguna sebagai panduan umum, namun tetaplah berpikir dari sudut pandang para pengunjung. Jadilah mereka. Maka Anda akan menemukan beberapa posisi iklan yang memberikan kinerja yang baik walaupun tidak sesuai dengan Google heat map sekalipun.

  Untuk melihat bagaimana aplikasi pemilihan format dan lokasi iklan, tidak ada yang lebih baik ketimbang melihat penerapan yang telah dilakukan para ahli. Yuk, kita melakukan sedikit bedah website secara sederhana. Kita lihat website Chris Pirillo – Ini adalah tampilan website Chris tanpa menggulung layar.

  Perhatikan betapa Chris memanfaatkan apa yang disebut Above the Fold dengan sangat baik. Above the Fold adalah bagian halaman website yang bisa dilihat pengunjung website tanpa menggulungkan layar ke bawah. Saat pengunjung membuka suatu halaman website, tanpa disadari, mereka akan berusaha menyerap sebanyak mungkin informasi sebelum mereka menggulungkan layar ke bawah.

  Di sana, Chris menampilkan hanya 1 iklan saja. Otomatis iklan tersebut bakal mencuri perhatian pengunjung website-nya. Selanjutnya, lihatlah iklan AdSense berikutnya.

  Nah Chris juga menunjukkan kepiawaiannya dalam memilih lokasi iklan. Dia meletakkan iklan berikutnya tepat di samping bagian halaman website dengan isi/content utama. Tentu saja para pengunjung website akan memusatkan perhatian mereka pada bagian website yang itu, sehingga iklan yang terletak sangat dekat di sebelahnya akan turut diperhatikan dan peluang iklan itu diklik menjadi lebih besar. Sedikit di bawahnya lagi, kita lihat ada iklan AdSense di samping kanan.

  Iklan ini cukup tersamar dengan baik karena diletakkan persis di atas dan di bawah menu links menarik yang memang sudah berpotensi besar untuk diklik para pengunjung. Perhatikan Chris menghilangkan tampilan bingkai (border) dan memastikan warna link URL iklannya serupa dengan warna link URL artikel di atasnya.

  Dan terakhir, di bagian bawah, Chris menampilkan sebuah iklan AdSense

  Simak betapa iklan itu mendapatkan porsi perhatian yang baik dengan adanya whitespace yang memberikan jarak yang cukup sehingga iklan tersebut tampak menonjol.

Optimasi AdSense – Warna

  Pemilihan warna iklan memegang peranan penting. Sedapat mungkin pilihlah warna AdSense yang bisa membaur dengan website Anda, sehingga user tidak merasakan iklan tersebut hanyalah tempelan berbagai brosur di website itu.

  Lihatlah contoh di atas.. Tampak betapa matching-nya iklan AdSense dengan menu navigasi, sehingga tentu saja pengunjung situs tidak merasa terganggu dengan hal ini.

  Bayangkan jika warna iklan AdSense yang dipilih adalah yang mencolok mata, jangankan mengharapkan pengunjung untuk mengklik iklan, bahkan untuk mengunjungi website Anda pun mungkin pengunjung tersebut enggan.

Optimasi AdSense – Section Targetting

  Terkadang saya pernah bingung, mengapa untuk suatu halaman tertentu yang sedang membahas topik

  A, namun iklan AdSense yang muncul adalah topik B ya? Ternyata hal ini bisa diatasi dengan menggunakan fitur Section Targetting.

  Dengan Section Targetting, kita dapat memberikan bobot lebih besar untuk isi teks dari potongan tertentu di website Anda. Alhasil, iklan AdSense yang akan ditampilkan memiliki peluang yang lebih banyak untuk tetap relevan dengan apa yang Anda inginkan.

  <!-- google_ad_section_start -->

  Caranya sangatlah mudah. Anda hanya perlu menggunakan tag

  <!-- google_ad_section_end -->

  dan sebelum dan sesudah teks yang ingin Anda beri bobot lebih besar. Misalnya:

  <!-- google_ad_section_start --> Ini adalah paragraph yang akan diberi bobot lebih sehingga Google AdSense akan berusaha mencari iklan AdSense yang relevan dengan paragraph ini. Yang ini adalah paragraph yang kedua. Juga akan diberi bobot lebih untuk iklan AdSense yang relevan. <!-- google_ad_section_end --> <!-- google_ad_section_start(weight=ignore) -->

  Selain itu, kita juga bisa memberikan tag yang menandai bahwa paragraph tersebut diabaikan oleh Google AdSense dalam pencarian iklan yang relevan. Ini adalah contoh penggunaannya:

  <!-- google_ad_section_start(weight=ignore) -->

Ini adalah paragraph yang akan diabaikan oleh Google AdSense dalam pencarian iklan

yang relevan. <!-- google_ad_section_end -->

  Perhatikan bahwa Anda harus menuliskan isi paragraf yang cukup bagi Google AdSense untuk menemukan iklan yang relevan. Apabila tidak cukup dan Google AdSense tidak bisa menemukan iklan yang relevan, maka jangan kaget bila iklan AdSense di website Anda akan muncul sebagai Public Service Ads (atau iklan layanan masyarakat) yang tidak menghasilkan uang bagi Anda walau diklik seribu kali oleh pengunjung.

Optimasi AdSense – Channel Monitoring Melakukan perubahan tindakan pemasaran atau apapun juga haruslah dapat dinilai keefektifitasannya

  Hal ini diperlukan agar kita bisa menilai kelebihan dan kekurangan atas perubahan tersebut. Misalnya di suatu waktu kita memberikan promosi diskon 50% selama 1 minggu yang berakibat pembeli melimpah ruah dan omset meningkat tajam.

  Tanpa dianalisa dengan cara test dan ukur, bisa jadi promosi diskon 50% tadi adalah sia-sia belaka. Ya, kenapa tidak? Saat promosi diskon diberikan, sebenarnya itu adalah saat bulan suci Ramadhan di mana umat Muslim berpuasa; dan produk kita adalah produk makanan siap saji yang sudah populer di daerah tersebut dan sudah memiliki jumlah pelanggan setia yang banyak. Karena khawatir omset penjualan menurun, sang manajer pemasaran memberikan promosi diskon 50%.

  Padahal sebenarnya, tanpa diberikan promosi diskon 50% pun sebenarnya omset penjualan di sana sudah cukup baik; bahkan bisa jadi omset penjualan tersebut sudah jauh melebihi omset penjualan rata- rata setiap harinya. Dengan adanya promosi diskon 50%, maka alih-alih omset meningkat, bisa jadi omsetnya tetap sama dengan omset penjualan pada hari biasa; padahal kalau kita hitung, mestinya omset penjualan tanpa promosi diskon bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Hal yang sama berlaku dengan AdSense. Setiap optimasi/perubahan yang kita lakukan haruslah bisa ditest dan ukur; sehingga kita tahu manfaat dari optimasi/perubahan yang dilakukan.

  Untuk melakukannya, Anda membutuhkan fitur Channel Monitoring. Untuk menggunakan Channel Monitoring, adalah sangat sederhana. Anda hanya perlu membuat berbagai channel untuk hal-hal yang ingin Anda ukur.

  Misalnya, kita membuat channel untuk berbagai iklan AdSense yang ada di website kita.

  • Channel untuk website tersebut (BBI)
  • Channel untuk leaderboard website itu (BBI-leaderboard-top)
  • Channel untuk button 125x125 (BBI-button125x125-right)
  • Channel untuk link unit (BBI-linkunit-left)
Anda cukup mengklik AdSense Setup – Channels dan menambahkan channel-channel tersebut di AdSense.

  Nah, misalkan Anda akan melakukan optimasi untuk format iklan yang baru (dari button 125x125 menjadi skycraper), pemilihan kombinasi warna iklan yang baru (dari putih/biru menjadi kuning/hijau), atau lokasi yang baru (dari kanan ke kiri), maka Anda tinggal membuat channel baru atas optimasi tersebut.

  Dengan demikian, perubahan tersebut akan termonitor dengan channel baru tersebut. Alhasil kita bisa mengetahui apakah perubahan ini membawa dampak yang lebih baik atau tidak. Selain itu, Anda juga bisa memantau kira-kira topik mana yang lebih digemari oleh pengunjung website Anda, apakah topik tentang memasak (cooking), jalan-jalan (travelling), atau game console (PSP, Wii, dll). Ya, Anda tinggal membuat channel untuk masing-masing topik tersebut. Bila ternyata topik memasak (cooking) ini mendapatkan hasil yang lebih banyak dibanding topik yang lain, tentu saja kita bisa lebih memfokuskan diri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas artikel terkait dengan topik ini.

  Mudah khan?

Lebih Lanjut dengan WordPress dan AdSense

  Di materi sebelumnya, Anda sudah mempelajari cara mudah untuk menambahkan AdSense ke website WordPress milik Anda, yaitu dengan memanfaatkan text widget dan meng-copy-paste kode pemrograman yang di-generate oleh AdSense ke text widget tersebut.

  Masak sih mau cari alternatif lain? Khan sudah cukup mudah tuh? Ada beberapa plugin WordPress yang sangat membantu dalam menangani AdSense.

  Dalam kesempatan ini, kita akan mempelajari salah satu plugin yaitu AdSense Manager. Download plugin ini di Seperti biasa, upload plugin ini dan aktifkan melalui menu Plugins di Dashboard.

  Berbeda dari plugin WordPress pada umumnya, AdSense Manager ini tidak memerlukan setting walaupun Anda bisa menjumpai menu Setting – AdSense Manager di Dashboard WordPress Anda. Sungguh plugin yang aneh ☺. Di versi 3.x ini, AdSense Manager secara otomatis mendeteksi setting Contextual Advertising Network pada saat kita meng-copy-paste kode pemrograman yang secara otomatis di-generate oleh sistem Advertising Network, seperti Google AdSense. Inilah sebabnya kenapa AdSense Manager ini tidak memerlukan setting.

  Kliklah link Create New Ad dan paste kode pemrograman web dari Google AdSense; lalu klik tombol Import to New Ad Unit.

  Setelah itu, AdSense Manager akan menampilkan detil setting untuk iklan tersebut. Klik saja tombol Save Changes.

  Nah kita bisa melihat di bagian Show Ads, sudah muncul AdSense dan iklan tersebut (ad-1).

  Bila Anda klik tombol Edit Network, maka Anda bisa memasukkan Account ID (atau di Google AdSense dikenal dengan Publisher ID) dan berbagai default setting untuk iklan tersebut.

  Untuk menampilkan iklan yang baru saja di-import, Anda cukup menempatkan kursor di lokasi tempat iklan akan ditampilkan, lalu klik tombol AdSense dan pilih iklan yang Anda inginkan.

  Maka AdSense Manager akan menyisipkan kode [ad#ad-1] di editor WordPress Anda. Kode ini akan menampilkan iklan ad-1 yang telah kita buat dari hasil import copy-paste kode pemrograman Google AdSense sebelumnya.

  Yuk kita lihat hasilnya… Bagaimana bila kita ingin menampilkannya dalam bentuk widget?

  Bila Anda ke Dashboard – Design – Widgets, Anda bisa melihat bahwa ada beberapa widget baru yang telah dibuat secara otomatis oleh AdSense Manager, yaitu default ad dan masing-masing iklan yang telah didaftarkan di AdSense Manager. Seperti biasa, cukup dengan mengklik link Add dan klik tombol Save Changes, maka iklan tersebut akan ditampilkan di widget sesuai keinginan Anda.

  Mudah sekali, khan? Iya sih, memang mudah.. namun apa lagi dong kelebihannya? Walaupun nama plugin ini adalah AdSense Manager, namun plugin ini mampu menangani Contextual Advertising Network yang lain seperti AdBrite, Yahoo! Publisher Network, dll.

  Dengan demikian, plugin ini membantu Anda dalam menambahkan iklan dari berbagai penyedia layanan Contextual Advertising. Anda hanya perlu belajar 1 macam cara, yaitu penggunaan AdSense Manager yang sejatinya sudah sangat mudah itu.

Google AdSense for Search

  Jika sebelumnya kita hanya belajar tentang Google AdSense for Content, kali ini kita akan mencoba membuat Google AdSense for Search. Masuklah ke Google AdSense Anda dan klik menu AdSense Setup – Get Ads, lalu pilihlah AdSense for Search. Kliklah Single Page untuk lebih praktisnya.

  Pertama kita tentukan type pencarian, apakah kita akan mencari dari website tertentu atau dari Internet secara keseluruhan.

  Selanjutnya kita memilih bahasa utama website kita, page encoding, Google domain negara mana yang akan digunakan, nama channel untuk AdSense for Search ini, serta apakah kita mengaktifkan fitur SafeSearch yang akan menghilangkan hasil pencarian yang mengandung isi yang terkait dengan seksual.

  Kita menentukan bagaimana penampilan Search Box serta panjang text box. Bila text box terlalu panjang, tentu saja tampilannya akan mengganggu tampilan website kita, sehingga kita perlu mengurangi angka tersebut untuk mempersempit text box untuk AdSense for Search.

  Di sini kita menentukan penampilan hasil pencarian, apakah hasil pencarian akan ditampilkan di window yang sama atau window yang baru. Kita juga dapat menentukan warna (seperti AdSense for Content) dan logo untuk menjaga penampilan hasil pencarian agar tetap konsisten dengan tampilan website kita.

  Kemudian kita tinggal mencentang opsi yang menyatakan bahwa kita menyetujui syarat dan kondisi untuk menggunakan AdSense for Search, memberikan nama Search Engine kita, dan klik tombol “Submit and Get Code”. Nah kini kita beralih ke AdSense Manager di website kita, membuat Ads baru dan meng-copy-paste kode pemrograman AdSense for Search tadi.

  Untuk menggunakannya, caranya juga masih sama seperti tadi. Kita tinggal menambahkannya di widget sesuai keinginan kita.

  Hasilnya adalah seperti berikut: Bila kita memasukkan sesuatu teks pencarian, maka hasil pencarian adalah seperti ini:

Catatan Tambahan tentang AdSense

  Hati-hati karena Google menetapkan dan menerapkan aturan yang sangat ketat untuk melindungi kepentingan seluruh pihak yang terlibat, termasuk advertisers (pemasang iklan), publisher (penayang iklan), dan Google sendiri selaku perantara dan penyedia sistem. Anda harus senantiasa membaca dan mengerti policy/kebijakan yang ditetapkan oleh Google. Pantaulah juga blog resmi AdSense di . Pastikan bahwa:

  • Anda tidak mengklik iklan yang ditampilkan di website milik Anda sendiri dengan cara apapun
  • Anda dengan sengaja mendorong para pengunjung untuk mengklik iklan yang ditampilkan di website Anda, misalnya dengan kata-kata seperti “klik iklan ini” dan yang sejenisnya
  • Anda merubah/memodifikasi kode pemrograman web yang di-generate oleh Google AdSense secara otomatis untuk masing-masing iklan AdSense Anda
  • Menambahkan gambar yang terletak sangat dekat dan relevan dengan iklan AdSense Anda
  • dll

Contextual Advertising Lain

  Anda telah belajar cukup banyak tentang Google AdSense dalam materi 2 hari ini. Tentu saja pengetahuan ini secara umum juga bisa diaplikasikan ke Contextual Advertising Network lain seperti Yahoo! Publisher Network, dll. Karena keterbatasan ruang dan waktu, saya harapkan Anda bisa bereksplorasi lebih lanjut ke Contextual Advertising Network lain.

  Namun demikian, saya tetap ingatkan bahwa “lain lubuk, lain belalang”.. Jadi Anda harus membaca peraturan masing-masing Contextual Advertising Network dengan teliti, untuk memastikan bahwa Anda tidak melanggar peraturan mereka; karena setiap pelanggaran tentu saja berpotensi menimbulkan masalah bagi account Anda.

Contextual Advertising dan Affiliate Marketing Saat ini Anda telah belajar cukup banyak tentang Affiliate Marketing dan Contextual Advertising

  Lalu… bagaimana memanfaatkan pengetahuan ini? Apakah bisa digabung?? Ya, tentu saja.. Affiliate Marketing dan Contextual Advertising bisa digabung, sehingga Anda akan memperoleh penghasilan yang optimal.

  Perhatikan, seperti yang diajarkan rekan saya Sukarto, Anda harus membuat isi website affiliate dengan cukup banyak artikel yang bermanfaat bagi para pengunjung website Anda. Jangan jualan melulu ☺. Upayakan membuat keseimbangan isi website dengan 70% valuable content (misalnya artikel) dan 30% promosi produk.

  Nah, di 70% valuable content ini, Anda bisa taruh beberapa iklan Contextual Advertising tanpa terlalu mengganggu para pengunjung. Dengan demikian, sekali merengkuh dayung, Anda telah melewati dua tiga pulau sekaligus. Dapat traffic-nya, dapat komisi afiliasinya, dan dapat penghasilan Contextual Advertising-nya juga ☺.

Penutup

  Anda sudah belajar tentang Contextual Advertising dalam dua hari ini. Walaupun sudah cukup banyak materi yang dibahas, namun masih banyak materi penting yang harus terus Anda pelajari dan praktekkan. Materi ini hanyalah seperti baru menyalakan lilin kecil di suatu ruangan sangat besar. Anda mulai bisa melihat besarnya ruangan tersebut, mulai bisa melihat bentuk-bentuk benda yang ada di dalam ruangan sangat besar ini. Setidaknya saya harapkan dengan materi ini, Anda mulai mengerti tentang Contextual Advertising dan cara memanfaatkan Contextual Advertising di website Anda untuk mendapatkan penghasilan.

  Namun satu hal yang paling penting di dalam Contextual Advertising ini, CONTENT!

  Anda harus pastikan bahwa isi website Anda bermanfaat bagi para pengunjung website Anda; sehingga otomatis mereka akan terus memantau website Anda dan terus mengunjungi website Anda. Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan klik di slot iklan Contextual Advertising menjadi lebih besar, dan ujung-ujungnya penghasilan Anda dari bidang ini pun menjadi lebih besar pula.

  Anda bisa berdiskusi dengan sesama peserta E-Course tentang materi hari ke sepuluh E-Course ini di

  

  Jika Anda merasa materi E-Course ini bermanfaat bagi Anda, Anda bisa email ebook/PDF ini ke teman Anda. Mereka akan berterima-kasih sekali pada Anda karena telah membuka wawasan mereka. Jika Anda ingin memberikan testimonial/pendapat/komentar Anda mengenai materi E-Course ini, silakan isi di halaman kami. Anda bisa mencantumkan alamat website Anda di halaman testimonial ini.