PROSIDING HEFA (Health Events for All)

  • – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657

  Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM STIKES Cendekia Utama Kudus.

  PROSIDING HEFA (Health Events for All)

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

  P ISSN 2581 2270 E ISSN 2614 – 6401 Pengarah

  Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus

  Penanggung Jawab

  Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

  Editors

  Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes

  Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes

  Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt

  Sistem Informasi dan Teknologi

  Susilo Restu Wahyuno, S.Kom

  Sekretariat :

  LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus Jl. Lingkar Raya Kudus

  Email : lppm.stikescendekiautama@yahoo.com www.stikescendekiautamakudus.ac.id

DAFTAR ISI

  Coliform di Depot Air Minum (DAM) pada Wilayah Kerja Puskesmas Mejobo

  98

  Determinan Kasus Difteri di Jawa Timur

  90 Meiana Harfika, Kuntoro, Rachmah Indawati Pemodelan Regresi Linier Berganda untuk Estimasi

  83 Ipit Koriah Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Prestasi Siswa Sekolah Dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan sukolilo kabupaten pati

  73 Intan Susilo Utami Studi Deskriptif Perilaku Pemberian ASI pada Ibu Bekerja di Desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

  64 Himayatul Lutfah Gambaran Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kejadian Obesitas pada Remaja

  57 Hidayatun Ni’mah Gambaran Persepsi Pencegahan Seks Pranikah pada

Remaja di MA Abadiyah Kec. Gabus Kab. Pati

  Halaman Judul ........................................................................................................... i Dewan Redaksi .......................................................................................................... ii Kata Pengantar Ketua LPPM .................................................................................... iii Daftar Isi..................................................................................................................... iv

  Penulis Judul Artikel Halaman Ahmad Rifa’i Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan

  40 Galia Wardha Alvita, Solikhul Huda Pengaruh Senam Keseimbangan dengan Resiko Jatuh pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Margomukti Rembang

  34 Ema Erniyang Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi pada Bayi

di Desa Tlogoharum Wilayah Kerja Puskesmas

Wedarijaksa II Pati

  24 Eka Pangestu Wati Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati

  17 Dewi Ayu Jamilah Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Balita Usia 1-5 Tahun di

Posyandu Balita “Balai Desa” Dukuhseti Kec.

Dukuhseti Kab. Pati

  Perbandingan Efektifitas Antibakteri Infusa dan Sirup Daun Rambutan terhadap Bakteri Staphylococcus

aureus dengan Salmonella typhi secara In Vitro

  10 Ariyanti, Eni Masruriati, Desy Tri Jayanti, Siti Kunariyah

  1 Ayu Safitri Juniati Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping yang digunakan pada Santri Remaja di Pondok Pesantren Nurul Alimah Kudus

  Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD dr. Loekmonohadi Kudus

  49 Habbshah Oka Nurlaela, David Laksamana Caesar Hubungan Higiene Sanitasi dengan Jumlah Bakteri Meivina Zufiyanti Studi Deskriptif Tingkat Kecemasan Ibu yang 107 Mempunyai Anak Usia Pra Sekolah (3-6 Tahun) yang Mengalami Hospitalisasi di Rumah Sakit Mifta Ariyani Studi Deskriptif Alat Permainan yang Diberikan 115

  Orangtua pada Anak Usia Prasekolah di Desa Pringtulis Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Novayani Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap 121

  Kusumardiani Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Puji Rofikhah Implementasi Program Inspeksi Keselamatan dan 129 Hidayah Kesehatan Kerja (K3) sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Unit Paper Mill 10 PT. Pura

  Barutama Kudus Putri Rahayu Hubungan Perilaku Vulva Hygiene dengan Kejadian 134 Berliana Keputihan di SMP 2 Mejobo Kudus Rahma Listianawati Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Keselamatan 145

  Pasien (patient safety) dengan Sikap Perawat terhadap Pemberian Obat di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Renny Wulan Perbedaan Perawatan Luka Post Operasi Bersih 154

  Apriliyasari, Noor Menggunakan Balutan Kasa dengan Balutan Faidah, Emma Setiyo Transparan terhadap Waktu Penyembuhan Luka di Wulan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Resti Prastika Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian 161

  Imunisasi Campak pada Bayi di Posyandu Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Roi kholik Andika Pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien BPJS 169 Yuswantoro Kesehatan Rawat Jalan di Puskesmas Grobogan Rostiami Studi Deskriptif Respon Time Perawat pada Pasien di 177

  IGD RSUD dr. Loekmonohadi Kudus Siti Syarifah Aplikasi Primary Survey oleh Perawat terhadap 185 Ketepatan Penentuan Triase Pasien Gawat Darurat di

  IGD RSUD dr. Loekmonohadi Kudus Sony Factarun Hubungan Motivasi dan Perilaku Menggosok Gigi 191 dengan Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah di MI NU Islahussalafiyah Kudus

  Lampiran .................................................................................................................... 201 Pedoman Penulisan Artikel HEFA............................................................................. 202

  

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI

SISWA SEKOLAH DASAR DI SD N WOTAN 04

KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI

Ipit Koriah

STIKES Cendekia Utama Kudus

koriahsuzhuipit@gmail.com

  

ABSTRACT

Learning achievement is inseparable from learning activities, because learning is a

process, while achievement is the result of the learning process. Nutrition is an important

factor to realize Indonesia's human intelligence. Various studies reveal that flaws. The

results of a study conducted by researchers at SDN Wotan 04 Sukolilo Sub-district Pati

Regency on March 9, 2017 from 40 found that students who scored well (> 75) were 32

students (80%) and students who scored less (<75) As many as 8 students (20%). Type of

Descriptive Analytic research with design in the form of Cross sectional approach. The

population used in this study is all students in SDN Wotan 04 Sukolilo District Pati

District amounted to 67 students. Elementary school students at SD N Wotan 04 Sukolilo

Pati sub-district mostly have good nutrition status as much as 19 respondents (47,5%)

and good learning achievement as much as 21 respondent (52,5%). There is a significant

correlation between nutritional status and level of achievement of elementary school

students at SDN Wotan 04 Sukolilo Sub-district Pati Regency, with p value 0,000 <0,05.

There is a significant relationship between nutritional status and the level of achievement

of elementary school students in SDN Wotan 04 Sukolilo District Pati Regency

Keywords : Nutrition Status and Learning Achievement

  

INTISARI

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena

kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses

belajar. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan kecerdasan manusia

Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan. Hasil studi yang

dilakukan oleh peneliti di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada

tanggal 9 Maret 2017 dari 40 didapatkan hasil bahwa siswa yang mendapat nilai baik

(>75) sebanyak 32 siswa (80%) dan siswa yang mendapat nilai kurang (<75) sebanyak 8

siswa (20%). Jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan rancangan berupa pendekatan

Cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di

SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati berjumlah 67siswa. Siswa sekolah

dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai status gizi

baik sebanyak 19 responden (47,5%) dan prestasi belajar baik sebanyak 21 responden

(52,5%). Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa

sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dengan p value

0,000 < 0,05. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi

siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Kata kunci : Status Gizi, Prestasi Belajar dan Anak Sekolah

LATAR BELAKANG

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin (2008) yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari dalam diri setiap individu tersebut sedangakn faktor eksternal seperti keluarga dan lingkungan.

  Prestasi tak lepas dari kecerdasan yang dimiliki seseorang. Kecerdasan seseorang erat kaitannya dengan status gizi seseorang. Gizi kurang dapat mengganggu motivasi anak, kemampuannya untuk berkonsentrasi, dan kesanggupannya untuk belajar. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi prestasi belajar anak. Status gizi akan mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang dan kemampuan seseorang dalam menangkap pelajaran di sekolah, sehingga seseorang yang memiliki status gizi baik akan memiliki daya tangkap yang lebih baik dan dapat memperoleh prestasi yang baik pula di sekolahnya. Sebaliknya jika seseorang memiliki status gizi yang kurang atau lebih akan berdampak pada sehingga prestasi belajar kurang baik. Mencetak generasi yang sehat dan cerdas harus dimulai sejak anak dalam janin sampai remaja, berbagai intervensi harus diberikan kepada anak-anak khususnya dalam hal gizi, kesehatan dan pendidikan (Khomsan, 2013).

  Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan kecerdasan manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak (Depkes RI, 2014).

  Penyebab terjadinya kurang gizi karena kebiasaan makan yang buruk. Sedangkan kelebihan berat badan terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit olah raga (Arisman, 2014).

  Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta (14,9%) dan tertinggi di Papua (34,5 %). Prevalensi kurus (IMT/U) anak umur 5- 12 tahun menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah 11.2 persen, terdiri dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus. Prevalensi sangat kurus paling rendah di Bali (2,3%) dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur (7,8%). Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (30,1%).

  Hasil studi yang dilakukan oleh peneliti di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada tanggal 9 Maret 2017 dari 40 didapatkan hasil bahwa siswa yang mendapat nilai baik (>75) sebanyak 32 siswa (80%) dan siswa yang mendapat nilai kurang (<75) sebanyak 8 siswa (20%). Pada 5 siswa kelas 6 yang menjadi peringkat teratas diketahui 3 siswa memiliki status gizi baik, 1 siswa memiliki gizi lebih dan 1 siswa diantaranya memiliki gizi kurang, kemudian pada 5 siswa yang menjadi peringkat terbawah diketahui 2 siswa memiliki status gizi baik, 2 siswa memiliki gizi lebih dan 1 siswa memiliki status gizi kurang.

  Dampak kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan berat badan kurang, mudah terserang penyakit, badan letih, malas, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikomotorik dan mental. Khususnya pada otak, anak berusia dibawah 2 tahun yang kekurangan gizi dapat menyebabkan kekurangan sel otak sebesar 15%-20%. Sementara itu, kelebihan gizi juga tidak baik. Kelebihan gizi dapat berupa kelebihan energi yang menyebabkan obesitas, sedangkan kelebihan vitamin atau mineral tertentu juga dapat menyebabkan keracunan dan bahkan menghambat pertumbuhan. Tubuh membutuhkan gizi dalam jumlah dan ragam yang sesuai untuk dapat tumbuh optimal. Ukuran umum kebutuhan gizi dikenal dengan istilah angka kecukupan gizi (AKG) yang berbeda- beda pada setiap orang karena perbedaan umur dan berat badan. Pemenuhan gizi yang tepat adalah gizi seimbang, yaitu terpenuhinya bermacam-macam zat gizi

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap tingkat prestasi belajar siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif dengan jenis penelitian

  

Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi berjumlah 67

  siswa dan sampel menggunakan teknik sampling secara random sampling (sampel acak) yaitu 40 siswa. Penelitian BB dan TB dilakukan pada tanggal 31 Mei 2017 dan penelitian pengambilan nilai rapot 9-11 Juni 2017. Tempat penelitian di adalah di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Instrument yang digunakan penelitian ini adalah observasi berat badan dan tinggi badan.

  Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa Univariat dan Bivariat. Dalam penelitian ini analisa Univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel penelitian yaitu status gizi dengan tingkat prestasi.

  Sedangkan untuk analisa Bivariat menggunakan uji ststistik chi square.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

  Analisa Univariat

  

Tabel 1

Distribusi frekuensi status gizi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan

Sukolilo Kabupaten Pati

Status gizi Frekuensi Persentase (%)

  Gizi lebih

  

10

  25.0 Gizi baik

  

19

  47.5 Gizi kurang

  

11

  27.5 Total 40 100.0 Berdasarkan tabel 4.1. di atas maka dapat diketahui bahwa siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai status gizi baik sebanyak 19 responden (47,5%), sebagian mempunyai status gizi lebih sebanyak 10 responden (25,0%), dan sebagian lagi mempunyai status gizi kurang sebanyak 11 responden (27,5%).

  

Tabel 2

Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04

Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati

Prestasi belajar Frekuensi Persentase (%)

  Baik

  

21

  52.5 Buruk

  

19

  47.5 Total 40 100.0

  Berdasarkan tabel 4.1. di atas maka dapat diketahui bahwa siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 21 responden (52,5%) dan sebgaian kecil mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 19 responden (47,5%).

  Hasil Analisa Bivariat

Tabel 3

Tabel silang antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN

  

Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati

Prestasi belajar Jumlah 2 Status gizi Baik Buruk X p_value

N % N % N %

  Gizi lebih 1 2,5

9 22,5

10 25,0 20.466 0,000 Gizi baik 17 42,5

2 5,0

19 47,5 Gizi kurang

  3 7,5

8 20,0

11 27,5 Jumlah 21 52,5

19 47,5

40 100

  Berdasarkan tabel silang di atas maka dapat diketahui bahwa di SDN Wotan

  04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati yang mempunyai status gizi lebih sebagian besar mempunyai prestasi belajar kurang sebanyak 9 responden (22,5%), yang mempunyai gizi lebih prestasi baik 1 responden (2,5%), kemudian yang mempunyai status gizi baik sebagian besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 17 responden (42,5%), yang mempunyai gizi baik prestasi belajar kurang 2 responden (5,0%) dan yang mempunyai status gizi kurang sebagian besar mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 8 responden (20%), yang mempunyai gizi kurang prestasi baik 3 responden (7,5%).

  Pembahasan

  Hasil penelitian tentang hubungan status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dari 40 responden didapatkan hasil bahwa status gizi lebih sebagian besar mempunyai prestasi belajar kurang sebanyak 9 responden (22,5%), yang mempunyai gizi lebih prestasi baik 1 responden (2,5%), kemudian yang mempunyai status gizi baik sebagian besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 17 responden (42,5%), yang mempunyai gizi baik prestasi belajar kurang 2 responden (5,0%) dan yang mempunyai status gizi kurang sebagian besar mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 8 responden (20%), yang mempunyai gizi kurang prestasi baik 3 responden (7,5%).

  Responden yang mempunyai status gizi lebih mempunyai prestasi belajar buruk, hal tersebut karena siswa mempunyai berat badan di atas rata-rata sehingga menyebabkan mereka malas bergerak, tidak bisa belajar secara maksimal, dan sulit menangkap pelajaran. Status gizi lebih akan menyebabkan obesitas pada anak dan akan berisiko menderita penyakit degeneratif. Status gizi gemuk dan obesitas pada penelitian ini disebabkan karena ketidakseimbangan zat gizi dan aktivitas anak. Anak yang mengkonsumsi jajan baik di sekolah maupun luar sekolah sedangkan aktivitas yang dilakukan sedikit cenderung menyebabkan yang lebih akan berdampak pada kecerdasan sehingga kurang optimal dalam menangkap pelajaran di sekolah sehingga prestasi belajar kurang baik. Gizi lebih terjadi karena sering makan dan sedikit bergerak. Mencetak generasi yang sehat dan cerdas harus dimulai sejak anak dalam janin sampai remaja, berbagai intervensi harus diberikan kepada anak-anak khususnya dalam hal gizi, kesehatan dan pendidikan.

  Responden yang mempunyai gizi baik tetapi mempunyai prestasi belajar yang buruk, hal tersebut dimungkinkan karena sebagai akibat dari pergaulan siswa dimasyarakat. Lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi siswa, karena siswa cenderung memilih untuk bermain dengan teman sebayanya sehingga menyebabkan malas untuk belajar. Hal ini sesuai yang diungkapkan Muhibbin (2008) bahwa salah satu yang mempengaruhi prestasi adalah masyarakat, dimana anak lebih banyak bermain dan bergaul dengan teman sebayanya sehingga waktu untuk belajar lebih sedikit.

  Responden yang mempunyai gizi kurang prestasi baik, hal tersebut dimungkinkan karena faktor keluarga, disini orang tua mengajarkan kepada anaknya untuk belajar setiap malam sehingga prestasi anak menjadi baik, jadi walaupun status gizi kurang prestasinya bisa menjadi baik. Hal ini sesuai teori Muhibbin (2008) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi salah satunya adalah faktor eksternal. Faktor eksternal dibagi menjadi dua yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor non sosial. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan orang tua dan keluarga. Lingkungan sosial yang paling banyak berperan dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah lingkungan orang tua dan keluarga.

  Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil chi square sebesar 20.466 dengan p value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.

  Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya di Sidoarjo yang dilakukan oleh Krisnawati, dkk (2009) yang berjudul Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Trosobo II Sidoarjo menyatakan bahwa kondisi fisiologis berupa kekurangan gizi mempengaruhi proses belajar yang tidak baik. Gizi kurang menyebabkan mudah terserang penyakit, berarti secara ekonomis merupakan pemborosan, karena sering mengeluarkan biaya untuk berobat. Sehat adalah investasi yang bisa dipergunakan di kemudian hari. Dampak status gizi tidak hanya berpengaruh pada saat masa pertumbuhan dan perkembangan saja, tetapi juga menentukan masa depannya.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Dari hasil penelitian tentang tentang hubungan status gizi dengan tingkat prestasi

  

siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat

  diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai status gizi baik sebanyak 19 responden (47,5%) dan sebagian kecil mempunyai status gizi lebih sebanyak 10 responden (25,0%). besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 21 responden (52,5%) dan sebgaian kecil mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 19 responden (47,5%).

  3. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dengan p value 0,000 < 0,05.

  Saran Bagi Responden

  Siswa yang masih mempunyai status gizi kurang, hendaknya orang tua berusaha meningkatkan status gizinya dengan melaksanakan pola makan sehat dan istirahat secara teratur agar tercipta kondisi badan yang sehat dan dapat fokus dalam mengikuti pelajaran.

  Bagi Sekolah

  Pihak sekolah harus melakukan koordinasi dengan puskesmas dan orang tua untuk meningkatkan status gizi pada siswa dengan gizi kurang.

  Bagi Peneliti

  Sebaiknya peneliti hendaknya dapat menerapkan teori dan pengetahuan yang sudah didapat kedalam metodologi penelitian, sehingga diharapkan dapat memberikan asuhan dan konseling mengenai status gizi yang dapat berhubungan dengan prestasi belajar pada anak usia sekolah.

  Bagi Ilmu Pengetahuan

  Hasil penelitian ini dapat menambah sumber kepustakaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan wawasan serta sebagai bahan referensi dalam mengembangkan penelitian yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

  Abu, Muhammad Ibnu Abdullah. (2008). Prestasi Belajar. Diakses dari http://spesialis-torch.com pada tanggal 27 April 2017, Jam 11.30 WIB.

  Khomsan, Ali. (2013). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT.

  Rajagrafindo. Krisnawati, dkk. 2009. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Kelas

  Anas, Muhammad. 2011. Metodologi Pembelajaran edisi 1. Pasuruan : CV Pustaka Hulwa. Arisman, MB Dr. 2014. Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajaran Ilmu edisi 2.

  Jakarta. EGC Atikah dan Erna. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogjakarta : Nuha Medika. Barbara, Kozier. 2010. Fundamental. Jakarta : EGC. Dahlan, Sopiyudin. 2016. Buku Penelitian. Jakarta : EGC. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil kesehatan Republik Indonesia . Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Kesehatan Keluarga. Jakarta. Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta : CV Trans info Media. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2015. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Pati. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten pati. Pati.

  Endang, Wahyuningsih. 2014. Hubungan antara Status Gizi dengan Prestasi

  Belajar Anak SD Kelas V di SDN 1 Kadilanggon Wedi Klaten . Jurnal Involusi Kebidanan. Vol. 4 (8), p.47-59.

  Fauzi, FNF .2012. Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Prestasi Siswa di SDN 2 Lampung. Jurnal Kesehatan. Vol 2 (3), p.2337-3776. Hanum. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi. Yogyakata : Nuha Media. Irianto, Koes. 2014. Ilmu Keshatan Anak. Bandung : Alfabeta.

  Kamus Besar Bahasa Indonesia . 2011. Jakarta. EGC.

  Almatsier. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC

1 Sekolah Dasar Negeri Trosobo II Sidoarjo . Jurnal Pendidikan. Vol 3(1), p.111-118.

  Limpeleh, Fitriani Valentine. 2012. Hubungan antara Asupan Energi dengan

  Status Gizi Anak Usia Sekolah di Kompleks Pasar 45 Kota Manado. Jurnal Keperawatan. Vol. 2(1), p.48-53.

  Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak . Micheal Gibney J, dkk. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC Muhibbin, Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. Notoatmojdo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Peneltian Kesehatan. Jakarta : Renika

  Cipta Pasungulaa, Natalia. 2013. Hubungan antara Asupan Energi dengan Status Gizi

  Anak Sekolah Dasar Kelas 4 dan Kelas 5 SD Katolik St, Malalayang Kota Manado. Jurnale-Clinic (eCl). Vol. 3(3), p. 749-753.

  Riset Kesehatan Dasar. 2013. Prevalensi gemuk & sangat gemuk anak umur 5

  • –12 tahun menurut provinsi, Indonesia . Jakarta
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Media. Rosita. 2014. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah

  Dasar Negeri 01 Guguk Malintang Kota Padangpanjang . Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 3(3), p.460-465.

  Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya

  Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogjakarta : Graha Ilmu. Sunarto. 2012. Pengertian Prestasi Belajar. Fasilitator Idola (online). Tersedia

  {27 April 2017}. Supariasa, I Dewa dkk. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Susanti. 2012. Status Gizi dan Perkembangan Motorik Kasar pada Balita Usia 6-

  12 Bulan di Posyandu Dusun Kedungbendo Desa Gemakan Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto . Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol. 5(2),

  Syatyawati, Riska 2013. Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar

  Anak Sekolah Dasar di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kebumen . Jurnal Kesehatan. Vol 2(2), p.151-158.

  Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa . 2011. Belajar dan Pembelajaran

  Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional . Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

  Waode, Siti.2010. Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di SDN Serayu . Jurnal Gizi. Vol 1(2), p.36-40. Widodo, Rahayu. 2010. Pemberian Makanan Suplement dan Obat pada Anak.

  Jakata. EGC.

  PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL PEMAKALAH SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS A. Ketentuan Artikel

  Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama

  Penulis, Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar Belakang, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka.

  Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font, ketikan 1 spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas A4. Naskah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.

B. Format Penulisan

  Judul Naskah

  Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan huruf Book Antique, ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.

  Nama Penulis

  Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan e-mail penulis. Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, center, jarak 1spasi

  Abstrak dan Intisari

  Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250-300 kata dalam satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi. Abstrak terdiri dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan kesimpulan. Disertai kata kunci/keywords.

  Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

   21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Intisari dalam Bahasa Indonesia diketik dengan hurufTimes New Roman, ukuran font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf

  Times New Roman , ukuran font 11, italic, jarak 1spasi.

  Latar Belakang

  Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala masalah, kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas dan jelas.

  Metode Penelitian

  Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik

  sampling , karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen

  yang digunakan, serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan jelas.

  Hasil dan Pembahasan

  Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai hasil penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan pembahasan. Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang sama atau terpisah. Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan dalam pembahasan. Nama tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta keterangannya ditulis dalam bahasa Indonesia dan diberi nomor sesuai dengan urutan penyebutan teks. Satuan pengukuran yang digunakan dalam naskah hendaknya mengikuti sistem internasional yang berlaku.

  Simpulan dan Saran

  Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan setelah kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

  Ucapan Terima Kasih(apabila ada)

  Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu, misalnya hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI, DINKES, dsb.

  Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

   21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

  Daftar Pustaka

  Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Sumber pustaka disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal 10 pustaka (diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10 tahun sebelumnya). Nama pengarang diawali dengan nama belakang dan diikuti dengan singkatan nama di depa nnya. Tanda “&” dapat digunakan dalam menuliskan nama-nama pengarang, selama penggunaannya bersifat konsisten. Cantumkan semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama dan selanjutnya dkk. Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak 1 spasi.

C. Tata Cara Penulisan Naskah

  Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold UPPERCASE

  Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan.

  Nomor tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks (penulisan nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi judul dan subjudul secara singkat.Judul tabel ditulis diatas tabel.Judul tabel ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (awal kalimat huruf besar) dengan jarak 1 spasi, center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi.Bila terdapat keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan jarak antara tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa garis

  vertical . Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel ditempatkan pada catatan kaki.

  Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

   21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

  Gambar : Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi

  nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik maupun diagram dianggap sebagai gambar. Latar belakang grafik maupun diagram polos. Gambar ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi. Judul gambar ditulis dengan huruf Times New dengan font 11, bold (pada tulisan

  Roman “gambar 1”), awal

  kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi, center Bila terdapat keterangan gambar, dituliskan setelah judul gambar.

  

Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center

D.

   Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah

  Pemakalah

  Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES

  Cendekia Utama Kudus dapat memilih pelaksanaan seminar dalam bentuk: 1.

  Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau 2. Poster (sesuai ketentuan pembuatan/ penatakelolaan poster)

  Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

   21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

  Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

   21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) PENATAKELOLAAN POSTER SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL

  Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di

  Seminar Kesehatan “Health Events for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai

  berikut: a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah 70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal; b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2 meter; c. jumlah kata maksimum 250; d. pedoman tipografi: 1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata); dan

  2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).

  e. sub-judul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal (bold); f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata; g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface; h. tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital (capital letter) semua; i. margin harus disesuaikan dengan besar kolom; j. desain lay-out poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal dan non-formal, yang mencakup:

  1. aspek simetris dan asimetris; 2. prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak; dan

  3. mampu mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster. k. pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek atau aspek-aspek yang mendapat perhatian khusus atau diutamakan; l. isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan

  'navigasi'nya; m. poster harus memuat: 1. bagian atas berisi judul, NIDN (bagi Dosen), nama pelaksana, dan logo

  Perguruan Tinggi; 2. bagian tengah (bagian isi) berisi latar belakang (pengantar atau abstrak),

  Metode, Hasil Utama Penelitian (teks dan gambar atau fotografi atau skema), Simpulan, dan Referensi (tambahan); dan

  3. bagian bawah dapat disisipkan logo sponsor atau lembaga, detail kontak, tanggal dan waktu penelitian. n. gambar produk dapat ditampilkan untuk mendukung visualisasi pelaksanaan kegiatan; o. poster dibuat menggunakan aplikasi pengolah grafik, seperti Corel Draw,

  Adobe Photoshop, Microsoft Powerpoint dan aplikasi sejenis lainnya (grafik, tabel atau hasil dokumentasi fotografi dapat ditampilkan); p. Poster wajib dibawa pada saat kegiatan dan diemail ke: hefa.stikescendekiautama@gmail.com dengan resolusi file poster minimal

  1024 x 1024 pixel, dan maksimum 3543 x 3543 pixel; format JPG/JPEG dengan ukuran maks 5 MB.

  Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

   21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)