STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

ISWAN GEMAYANA

Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Publik, PPSUB

Sukanto dan Ismani HP

Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Publik, FIAUB

ABSTRAK

Penelitian berawal dari latar belakang masalah tentang upaya oleh pemerintah kabupaten Sukamara dalam memberdayakan usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara kabupaten Sukamara mengingat sampai saat ini, masih belum mampu menjadikan usaha kecil pembuat kerupuk ikan sebagai produk unggulan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendiskripsikan dan menganalisis: (1) Potensi usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara, (2) Strategi pemberdayaan usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara dan (3) Faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kwalitatif dengan lokasi penelitian pada pengusaha kecil pembuatan kerupuk di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah. Analisis yang dilakukan dengan mengikuti model Miles Huberman yaitu analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara dalam memberdayakan pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan telah dilakukan, namun belum bisa dilakukan secara maksimal mengingat Pemerintah Kabupaten Sukamara sebagai pemerintahan baru hasil pemekaran mengalami beberapa kendala diantaranya keterbatasan personil, alokasi anggaran masih terserap untuk pembuatan infrastruktur gedung-gedung perkantoran pemerintah dan penataan organisasi kedalam.

Beberapa rekomendasi dalam rangka melakukan strategi pemberdayaan pengusaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara kabupaten Sukamara: (1) Mengisi kekosongan jabatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukamara dengan pejabat-pejabat yang berkompeten dibidangnya, (2) Memberikan pinjaman berupa dana pinjaman bergulir tanpa bunga, pemberian pelatihan manajemen perusahaan dan strategi pemasaran kepada para pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan di Kabupaten Sukamara, (3) Mendorong terbentuknya kemitraan bapak angkat antara tiga perusahaan besar yang ada dengan para pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan dan memfasilitasi bagi keberadaan LSM dan Perguruan Tinggi yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah untuk menjadikan para pengusaha pembuat kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara sebagai wadah binaannya.

Kata kunci: pemberdayaan ekonomi masyarakat, kerupuk ikan

ABSTRACT

This research begin with problems background about efforts by the Sukamara Regency Government in empowering fish chips making small businesses in Sukamara sub district, Sukamara regency recall to so far unable to make the small businesses as a superior product. This research was aimed at describing and analyzing: (1) small businesses potential at the Sukamara sub district of Sukamara regency (2) empowerment strategies for the small businesses at the Sukamara sub district, Sukamara regency (3) inhibiting and supporting factors in empowering the small businesses at the Sukamara sub district, Sukamara regency.

It is qualitative research with location at fish chips small entrepreneur at the Sukamara sub district, Sukamara Regency, Central Kalimantan province. The used analysis is Miles Huberman, it is interactive analysis. The Sukamara regency government is one of new government result from dividing of West Kotawaringin Regency that is divided into three governments, Sukamara Regency, Lamandau Regency and Kotawaringin Regency. Fish chips making has potential for development because the raw material potential, the availability of labors and open market opportunities.

The results showed that efforts done by the Sukamara Regency in empowering the small businesses, but can not be done as maximally because it is new government as division result, it has obstacles such as limited personnel, budget allocation that is absorbed into infrastructure making for governmental office building and internal improvement.

It can be recommended that some steps in empowering the small businesses at the Sukamara sub district, Sukamara regency are: (1) filling the vacant position in Industrial and Trade Agency of the Sukamara Regency with competent official, (2) giving non- interests loan in the form of grant, giving management and marketing strategy training to the small businesses at the Sukamara regency (3) encouraging the partnership among three existing company with the small businesses and facilitating the existence of the NGO and Institute for Higher Education at the Central Kalimantan to make the small business as their learners.

Keywords: empowerment, community economics, small business

PENDAHULUAN

Dalam pembangunan nasional, usaha kecil sebagai bagian integral dunia usaha

Usaha kecil dan menengah di Indo- merupakan kegiatan ekonomi rakyat nesia telah menjadi tulang punggung

mempunyai kedudukan, potensi, dan peran kekuatan ekonomi nasional. Mereka berada

yang strategis untuk mewujudkan struktur diseluruh pelosok bergerak dalam berbagai

perekonomian nasional yang makin bidang kehidupan ekonomi bersama pelaku

seimbang berdasarkan demokrasi eko- ekonomi

lainnya. Negara

Republik

nomi.

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Administrasi publik mempunyai pe- Undang-Undang

ranan yang sangat penting dalam Pembangunan Nasional yang bertujuan

melaksanakan

kelangsungan hidup dari peradapan mewujudkan masyarakat adil dan makmur

manusia, karena administrasi publik yang merata materiil dan spirituil bagi

mempunyai fungsi kemampuan untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk mencapai

mengkoordinasikan berbagai macam tujuan tersebut pemerintah, dunia usaha

energi sosial yang sering kali bertentangan dan masyarakat telah dan akan terus

satu sama lain dalam suatu organisme yang melaksanakan pembangunan nasional.

bulat padu, sehingga energi-energi tersebut bulat padu, sehingga energi-energi tersebut

serta pendayagunaan sumber daya alam, Administrasi publik berkaitan erat

keuangan dan manusia untuk kepentingan dengan lembaga eksekutif, legislatif dan

semua pihak, yakni pemerintah, swasta dan yudikatif. Sasaran kebijakan administrasi

rakyat dalam cara yang sesuai dengan publik juga meliputi semua bidang dan

keadilan, kejujuran, semua kativitas yang menjadi sasaran

prinsip-prinsip

persamaan, efisiensi, transparansi, dan kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan-

akuntabilitas.

kebijkan sektor publik seperti salah Sehubungan dengan hal tersebut, satunya usaha kecil. Kebijakan desen-

usaha kecil perlu lebih diberdayakan dalam tralisasi sebagaimana dituangkan dalam

memanfaatkan peluang usaha dan menja- UU No. 22 tahun 1999 Tentang Peme-

wab tantangan perkembangan ekonomi di rintah Daerah telah mulai dilaksanakan

masa yang akan datang. Menurut Undang- sejak tanggal 1 Januari 2000, diharapkan

Undang Republik Indonesia Nomor 9 akan lebih memberikan peluang pada

Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil, Bab I, perubahan

Pasal 1, Ayat 1, Pemberdayaan adalah daerah yang demokratis untuk mende-

kehidupan

peme-rintahan

upaya yang dilakukan oleh pemerintah, katkan pemerintah dengan rakyat-nya,

dunia usaha, dan masyarakat dalam bentuk yang pada gilirannya akan me-ningkatkan

penumbuhan iklim usaha, pembinaan, dan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

pengembangan sehingga usaha kecil Hakekat demokratis adalah keterlibatan

mampu menumbuhkan dan memperkuat rakyat baik dalam penye-lenggaraan

dirinya menjadi usaha yang tangguh dan pemerintahan,

pelayanan publik. Disamping itu juga Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan kesempatan bagi daerah untuk

sampai sekarang tidak pelak lagi terkait mengembangkan dan mengelola segenap

langsung dengan se jumlah “salah atur” potensi daerah untuk kemajuan pemba-

sehingga menggerogoti sistem per- ngunan bagi daerahnya dengan mem-

ekonomian Indonesia. Kesalahan utama berikan tekanan pada prinsip-prinsip

bersumber pada keengganan menata demokrasi, peran serta masyarakat, peme-

dengan jelas faktor-faktor produksi yang rataan dan keadilan, serta memperhatikan

menentukan hajat hidup orang banyak potensi dan keragaman daerah. Dengan

seperti tanah, mineral dan hasil laut. Dalam otonomi daerah tersebut memungkinkan

kata lain penerjemahan Pasal 33 UUD daerah dalam hal ini pemerintah daerah

1945 tidak pernah dirumuskan dengan untuk mengambil langkah-langkah strategi

rinci, lengkap dan tuntas, bahkan yang

pelaksanaannya lebih banyak ditentukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai

lebih tepat

dalam

rangka

oleh tafsiran pihak yang sedang berkuasa dengan potensi di daerah.

akibatnya terjadi salah kaprah yang Dalam teori dan praktek pemerintahan

semakin lama semakin parah. modern diajarkan tentang penyelenggaraan

Dalam upaya agar lebih tahan banting,

tatanan ekonomi Indonesia mesti diberi mensyaratkan pada upaya untuk bersama-

suatu pemerintahan (state) yang

landasan yang kukuh, diantaranya dengan sama melibatkan partisipasi segenap

menciptakan ekonomi pasar yang sehat dan komponen masyarakat (civil society) dan

penghapusan monopoli. Maka untuk itu swasta (private sector) guna menciptakan

diupayakan usaha membangun masyarakat pemerintahan yang demokratis dalam

yang mengandung “relevansi emansi- rangka menuju pada pemerintahan yang

patori s” yaitu dengan mengupayakan baik (good governance). Konsep good

pemberdayaan masyarakat, yang bukan governance menunjuk

memerangi kemiskinan dan pengelolaan

kesenjangan, tetapi juga memungkinkan keterlibatan stakeholders yang luas dalam

pemerintahan

melalui melalui

besar dan menengah terhadap pasar luar Pemihakan kepada golongan ekonomi

negeri. Dengan kata lain, usaha yang lemah ini adalah dengan upaya pening-

berkesinambungan harus ditunjang dengan katan pada kemampuan lembaga usaha

pasar lokal yang kuat. Berkembangnya kecil untuk memperbesar akses mereka

usaha kecil yang banyak tersebar di pada modal, pasar, sumber daya, infra-

daerah-daerah akan mampu menaikkan struktur dan produksi, karena kesemua itu

daya beli masyarakat yang merupakan penting bagi pengembangan kelemba-gaan

pendukung potensial pasar dalam negeri. yang memungkinkan golongan ekonomi

Kabupaten Sukamara merupakan lemah dapat berswadaya. Dengan demikian

salah satu pemerintahan baru yang konteks pemberdayaan usaha kecil adalah

dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten peningkatan kemampuan kelembagaan

Barat menjadi tiga usaha kecil agar dapat tangguh dan

Kotawaringin

Kabupaten yaitu Kotawaringin Barat, mandiri.

Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Pemberdayaan atau empowerment

Lamandau. Sedangkan Kabupaten Suka- merupakan salah satu strategi atau para-

mara mempunyai 3 (tiga) kecamatan yaitu digma pembangunan yang diimple-

Kecamatan Sukamara, Kecamatan Balai mentasikan dan dikembangkan dalam

Riam dan Kecamatan Jelai. Pembentukan kegiatan pembangunan, terutama di

Kabupaten Sukamara berdasarkan Undang- negara-negara berkembang. Paradigma ini

undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang muncul sebagai jawaban atau reaksi dari

Kabupaten Katingan, kegagalan pembangunan yang cenderung

Pembentukan

Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, sentralistis, (Korten, 1988) Model tersebut

Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung memberi kesempatan kepada rakyat untuk

Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten ikut terlibat dalam proses pembangunan,

Murung Raya Dan Kabupaten Barito terutama dalam proses pengambilan

Timur Propinsi Kalimantan Tengah. keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan

Ditinjau dari sosial kemasyarakatan, evaluasi program pembangunan.

Kecamatan Sukamara Pemberdayaan usaha kecil harus lebih

masyarakat

Kabupaten Sukamara adalah masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kemam-

yang heterogen. Berbagai lapisan dan puan pengusaha kecil menjadi tangguh dan

status masyarakat ada di kecamatan mandiri yang pada akhirnya menjadi

ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena pengusaha menengah. Diakui bahwa

adanya faktor yang mendukungnya, pemberdayaan usaha kecil menghadapi

diantaranya karena usaha perkebunan dan beberapa kendala seperti tingkat ke-

usaha kayu. Yang paling menarik di mampuan, keterampilan, keahlian, mana-

Kecamatan ini adalah adanya sentra usaha jemen sumber daya manusia, kewira-

kecil pembuatan kerupuk ikan. Pekerjaan usahaan, pemasaran dan keuangan. Lemah-

ini ditekuni sebagai pekerjaan pokok atau nya kemampuan manajerial dan sumber

dan menjadi sumber daya manusia ini mengakibatkan pengu-

sampingan

pendapatan utama atau pendapatan saha kecil tidak mampu menjalankan

sampingan untuk memenuhi kebutuhan usahanya dengan baik.

hidup. Produksi juga dikenal sebagai Usaha kecil adalah bentuk pereko-

“Kerupuk Ikan Sukamara”. nomian rakyat yang apabila diberdayakan

Usaha kecil pembuatan kerupuk ikan akan mampu memecahkan masalah-ma-

ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat salah dasar pembangunan Indonesia seperti

Kabupaten Sukamara dan pengangguran, juga mampu membantu

sekitar

sekitarnya, namun sudah terkenal di tercapainya

Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan nasional. Selain itu, peran usaha kecil

pertumbuhan

ekonomi

Selatan, bahkan sampai di Kota Semarang dalam menciptakan usaha yang tidak

Propinsi Jawa Tengah. Pembeli produk Propinsi Jawa Tengah. Pembeli produk

Badai krisis ekonomi Indonesia sejak tahun 1997 menyebabkan turunnya per- mintaan di beberapa bidang usaha. Se- bagai sentra produksi pembuatan kerupuk ikan dengan berbagai macam bentuk produksinya,

masyarakat

Kecamatan

Sukamara juga tidak lepas dari terpaan krisis ekonomi yang mengakibatkan biaya produksi meningkat, meningkatnya harga bahan baku, namun harga jual produk tidak meningkat.

Pada awalnya

terjadi

penurunan produksi karena permintaan turun, tetapi beberapa lama terjadi peningkatan permintaan, yang secara tidak langsung menuntut adanya peningkatan produksi kerupuk ikan tersebut.

Perkembangan kondisi dinamika pengusaha kecil kerupuk ikan ini disebabkan oleh antara lain dinamika dan mobilitas sosial masyarakat yang berupaya saling memberdayakan diri dalam sektor usaha kerupuk ikan. Melihat prospek yang cukup bagus di sektor usaha kerupuk ikan, anggota masyarakat yang semula sebagai pekerja pada salah satu usaha kerupuk ikan memberanikan diri untuk mendirikan sendiri usaha kerupuk ikan dengan modal pengalaman dan keterampilan

dimilikinya. Kondisi intern masyarakat yang memang memiliki potensi untuk berkembang dengan adanya usaha yang dimiliki dan menguatkan hasrat untuk lebih berdaya mendorong masyarakat yang menggeluti usaha kecil kerupuk ikan untuk meningkatkan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas.

Pemberdayaan usaha kecil pembuatan kerupuk

ikan ini

di

dalam

perkembangannya juga turut didorong oleh pemerintah dan pihak swasta serta dan kondisi lingkungan. Pemerintah kabupaten maupun propinsi serta pusat berupaya dalam memberikan perhatian dalam pemberdayaan usaha kecil. Pemerintah

pusat melalui instansi-instansinya yang ada di propinsi maupun kabupaten seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sering melakukan pengawasan dan pembinaan, baik dari segi kelengkapan perijinan usaha maupun segi bantuan permodalan, produksi dan teknologi serta pemasaran. Program pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara adalah memberi kebebasan kepada masyarakat Kecamatan Sukamara dalam berusaha dan mengembangkan usahanya dengan memberikan kemudahan- kemudahan dalam pengurusan ijin usaha dan penyediaan fasilitas tempat usaha sebagai sentra usaha kerupuk ikan. Pemerintah memberikan peluang yang luas untuk berkembangnya usaha kecil kerupuk ikan. Kondisi ini didukung adanya kebijakan

pembangunan

masyarakat, misalnya gerakan cinta produk Indonesia, pengembangan produk unggulan daerah, dan berbagai kegiatan promosi. Dalam hal pemasaran,

Pemerintah

Kabupaten Sukamara selalu menyediakan stand-stand khusus untuk hasil usaha kerupuk ikan dalam setiap pameran pembangunan di daerah maupun di luar daerah.

Hal lain yang berperan dalam pemberdayaan usaha kecil kerupuk ikan adalah pihak swasta. Para pihak swasta baik secara langsung maupun tidak langsung telah ikut berperan dalam proses pemberdayaan usaha kecil kerupuk ikan dengan bentuk kemitraan usaha dalam aspek permodalan dan pemasaran. Dilihat dari komponen yang terlibat dalam pengembangan usaha kecil kerupuk ikan, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal tentunya bisa diasumsikan bahwa pengusaha kecil kerupuk ikan ada yang sudah mapan dan maju serta berkembang. Memang ada yang sudah maju dan berkembang, namun ada juga yang masih belum maju dan berkembang atau istilah lainnya masih jalan di tempat (stagnant), yang sudah maju dan berkembang saja masih memerlukan pemberdayaan untuk bisa tetap tangguh dan mandiri serta bisa menanjak menjadi pengusaha menengah. Sedangkan

yang stagnant masih yang stagnant masih

perekonomian dan terus menjalankan usahanya.

meningkatkan

keberdayaan dirinya. Berdasarkan

Penelitian ini difokuskan pada proses belakang masalah tersebut di atas, maka

deskripsi dari berbagai faktor yang permasalahan yang menjadi kajian di

dengan pemberdayaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai :

berhubungan

ekonomi masyarakat sehingga dapat (1) Bagaimana Potensi Usaha kecil

mengembangkan usaha serta terjaminnya pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan

keberlanjutan usaha, dalam rangka Sukamara Kabupaten Sukamara ?; (2)

meningkatkan perekonomian dalam jangka Bagaimanakah Strategi pemberdayaan

panjang.

usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Dari uraian di atas dan berdasarkan Kecamatan

masalah penelitian serta tujuan penelitian, Sukamara ?; (3) Faktor-faktor apakah yang

Sukamara

Kabupaten

maka yang menjadi fokus dalam penelitian merupakan penghambat dan pendukung

adalah :

dalam pemberdayaan

a. Potensi Usaha Kecil pembuatan pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan

usaha

kecil

kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Sukamara Kabupaten Sukamara ?

Kabupaten Sukamara : aspek pro- Berdasarkan

duktivitas, dan aspek permodalan, belakang dan perumusan masalah tersebut

b. Stretegi pemberdayaan usaha kecil di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

pembuat kerupuk ikan dalam aspek: mendeskripsikan dan menganalisis: (1)

Prasarana Umum, Potensi usaha kecil pembuatan kerupuk

Pembangunan

Peningkatan Kemampuan Manajerial, ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten

Pemeliharaan Pelestarian Lingkungan. Sukamara; (2) Strategi pemberdayaan

c. Faktor-faktor pendukung dan peng- usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di

hambat dalam pemberdayaan usaha Kecamatan Sukamara Kabupaten Suka-

kecil pembuatan kerupuk ikan di mara; (3) Faktor-faktor penghambat dan

Sukamara, Kabupaten pendukung dalam pemberdayaan usaha

Kecamatan

Suka-mara: faktor penghambat dan kecil pembuatan kerupuk

faktor pendukung. Kecamatan Sukamara Kabupaten Suka-

ikan di

Adapun sumber data dari penelitian mara.

ini adalah Informan, Tempat dan peris- tiwa, Dokumen.

METODE PENELITIAN Lokasi dan Situs Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Berdasarkan masalah yang ingin

Sukamara Kabupaten Sukamara, Propinsi diteliti, penelitian ini termasuk jenis pene-

Kalimantan Tengah. Dipilihnya Keca- litian deskriptif dengan analisis kualitatif,

matan Sukamara sebagai lokasi penelitian karena peneliti akan mengumpulkan dan

dilakukan secara sengaja (purposive) menganalisa bukti empirik (data) secara

karena keunikan yang dimilikinya, yaitu : sistematis agar dapat memahami fenomena

“Usaha Kecil Pembuatan Kerupuk Ikan” sosial yang tengah diteliti dengan maksud

ini cukup terkenal tidak hanya di untuk menentukan, menjelaskan, dan

Kabupaten Sukamara dan sekitarnya, memperoleh gambaran yang mendalam

namun sudah terkenal di Propinsi mengenai makna dan proses dari berbagai

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, faktor

bahkan sampai di Kota Semarang Propinsi Pemberdayaan Usaha Kecil dalam rangka

yang berhubungan

dengan

Jawa Tengah.

mengembangkan usahanya, khususnya bagi masyarakat yang berusaha di bidang pembuatan makanan ringan yakni usaha kecil pembuatan kerupuk ikan agar dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN

mengembangkan usahanya dimaksud tidak saja memproduksi kerupuk ikan, namun

Potensi Usaha Kecil Pembuatan

dikembangkan

dengan memproduksi

Kerupuk Ikan di Kecamatan Sukamara

udang. Dimana usaha Usaha kecil pembuatan kerupuk di

kerupuk

pengembangan produksi kerupuk ikan dan Kecamatan Sukamara dimulai sekitar

kerupuk udang diawali pada tahun 1991. tahun 1987-an oleh beberapa keluarga saja,

kelompok pembuat salah satunya Bapak Said dan Ibu Siti

Keberadaan

kerupuk ikan “Sukma Jaya” telah Tawadudiah

mendorong beberapa anggota masyarakat merupakan usaha sampingan, dimana pada

lain untuk ikut memproduksi kerupuk ikan, waktu itu masih memproduksi kerupuk

bahkan beberapa pengusaha yang dulunya dalam jumlah relatif kecil. Untuk

membuat kerupuk ikan hanya sebagai melaksanakan proses produksinya, usaha

usaha sampingan telah mengkhususkan kerupuk ikan ini masih mempergunakan

untuk berusaha dan bergerak di bidang peralatan tradional.

usaha pembuat kerupuk ikan. perjalanan waktu, dengan pangsa pasar

Seiring

dengan

Sampai dengan tahun 2004 KPKI yang relatif masih terbuka dan semakin

telah mempunyai jumlah anggota sebanyak meningkatnya

55 orang yang tersebar dalam 2 Kelurahan beberapa masyarakat sekitarnya ikut

permintaan

kerupuk,

yaitu Kelurahan Mendawai dan Kelurahan membuat kerupuk ikan.

Padang. Dari jumlah 55 pengusaha Berdasarkan

pembuat kerupuk ikan tersebut telah prospek usaha kerupuk ini semakin

kenyataan

bahwa

menyerap tenaga kerja sebanyak 275 diminati oleh konsumen tidak saja oleh

orang dengan rata-rata per usaha masyarakat Kecamatan Sukamara namun

melibatkan 5 orang. Beberapa pengusaha sudah dikenal dan diminati juga oleh

pembuat kerupuk ikan telah menunjukkan masyarakat sekitar Kecamatan Sukamara

kemajuannya baik dalam keragaman bahkan sudah mulai dikenal juga oleh

produk yang dihasilkan maupun jumlah sebagian masyarakat Kotawaringin Barat,

produksinya. Mereka itu antara lain Bapak maka sekitar tahun 1990 Bapak Said, Ibu

Said dan Ibu Siti Tawadudiah yang telah Siti Tawadudiah beserta beberapa orang

mempunyai tenaga kerja sebanyak masing- pengusaha kerupuk ikan mendirikan

masing 15 orang dan 11 orang. Dengan Kelompok Pembuat Kerupuk Ikan (KPKI)

keragaman produk masing-masing 6 jenis “Sukma Jaya” dengan jumlah anggota

dan 4 jenis.

sebanyak 15 orang beserta pengurusnya. Bahan dasar pembuatan kerupuk ikan terdiri dari tepung dan ikan. Tepung bisa

didapat dipasaran, namun bahan ikan KPKI yang dibentuk oleh beberapa

a. Aspek Produktivitas

diperoleh dari pencari ikan yang ada di pengusaha kerupuk ikan bertujuan untuk

sungai yang berada di Kecamatan menampung para pengusaha kerupuk

Sukamara Kelurahan Mendawai dan dalam mengatasi berbagai macam masalah

Kelurahan Padang yang bernama sungai dan merupakan wadah organisasi bagi

Jelai. Sebagian masyarakat Kelurahan segenap pengusaha kerupuk di wilayah

Mendawai dan Kelurahan Padang bekerja Kecamatan Sukamara yang semakin

sebagai nelayan. Hasil tangkapan ikan banyak. Para anggota KPKI yang berada di

tersebut ada yang dijual langsung ke Kecamatan Sukamara ini senantiasa

pengusaha pembuat kerupuk ikan yang berusaha meningkatkan mutu dan jumlah

langsung datang ke lokasi nelayan dan produksinya serta terus berusaha untuk

terkadang dibeli oleh tengkulak atau dijual memperbaiki kualitas produksinya dengan

ke masyarkat umum sebagai lauk. mencoba berbagai komposisi bahan baku

Beberapa pengusaha pembuat ke- untuk mendapatkan komposisi bumbu

rupuk ikan terkadang menghadapi ke- kerupuk ikan yang enak rasanya serta rupuk ikan terkadang menghadapi ke- kerupuk ikan yang enak rasanya serta

kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara, musim hujan sampai terjadi banjir. Juga

Kabupaten Sukamara ditentukan dengan oleh kurangnya debit air yang ada di

memperhatikan biaya produksi yang sungai Jelai sehingga hasil tangkapan ikan

meliputi : harga bahan baku, biaya proses relatif sedikit.

produksi dan keuntungan yang didasarkan Bahan baku kerupuk ikan berupa Ikan

pada perhitungan break event point per yang ditangkap di Sungai Jelai, juga

unit barang ditambah dengan prosentase didapatkan olah masyarakat Kecamatan

yang diharapkan. Dalam menjalankan Jelai (Kecamatan yang wilayahnya terletak

usahanya, industri kecil kerupuk ikan di disepanjang pantai laut) yang bekerja

Sukamara, Kabupaten sebagai nelayan di laut Jawa. Selain bahan

Kecamatan

Sukamara tidak dapat menghindari adanya baku ikan diperlukan juga bahan baku

persaingan-persaingan dengan perusahaan tepung yang sangat besar. Tepung bahan

yang sejenis, baik pesaing-pesaing dari dasar pembuatan kerepuk ikan ini bisa

perusahaan kerupuk di wilayah Kalteng didapat dari pasar di Kecamatan Sukamara.

sendiri maupun dari luar daerah Kabupaten Tepung tersebut dipasok oleh pedagang

Sukamara.

dari Pulau Jawa dengan menggunakan Adapun perusahaan kerupuk ikan kapal dagang dengan ukuran yang relatif

yang menjadi pesaing bagi usaha industri kecil. Pada waktu-waktu tertentu misalnya

kecil kerupuk ikan di Kecamatan Suka- pada bulan desember dimana gelombang

mara ini, antara lain : laut cukup besar, kapal-kapal dagang akan

1. Kerupuk Ikan Pipih (Kuala Pembuang- menghentikan

2. Kerupuk Ikan Finna (Sidoarjo). mengakibatkan stok tepung di pasar

menunggu laut teduh, hal ini akan

3. Kerupuk Ikan Sekar Group (Kalsel). kekosongan dan terjadinya ketidakstabilan

4. Kerupuk Ikan Dorang (Kalbar). harga tepung.

5. Kerupuk Ikan Kopti (Kaltim). Pemasaran untuk industri kecil

6. Kerupuk lain yang sejenis dan lain-lain. kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara pada

Persaingan yang terjadi pada produk saat pertama kali berdiri mempunyai

kerupuk ikan pada umumnya pada kualitas, daerah pemasaran terbatas pada lingkup

rasa, bentuk, ukuran dan harga termasuk pasar di Kecamatan Sukamara saja.

didalamnya cara pengemasannya. Pesaing Dengan bertambahnya kapasitas produksi

yang dirasakan cukup berat yang dirasakan yang didukung adanya kegiatan promosi,

industri kecil kerupuk ikan, adalah industri kecil kerupuk ikan di Kecamatan

perusahaan kerupuk ikan “Finna” dan Sukamara ini mampu memperluas daerah

“Sekar Group”, karena mereka sebagai pemasarannya. Hingga saat ini usaha

leader yang mempunyai rasa dan kualitas industri kecil kerupuk ikan selain memiliki

unggul. Oleh karena itu, industri kerupuk daerah pemasaran di wilayah Kabupaten

ikan di Kecamatan Sukamara berusaha Sukamara juga telah mempunyai daerah

untuk memberikan rasa, warna, bentuk, pemasaran lainnya meliputi wilayah kota-

ukuran yang sama dengan perusahaan kota di Kalimantan Tengah, Kalimantan

pesaingnya dan memberikan harga yang Barat, Banjarmasin, dan Semarang.

lebih rendah serta kualitas yang sepadan Prosentase volume penjualan ke daerah

agar dapat bersaing di pasaran. pemasaran yang paling besar adalah Kalimantan Tengah, yaitu sebesar 55%

b. Aspek Permodalan

yang disusul dengan daerah pemasaran Kondisi permodalan para pengusaha Kalbar

(15%), Kalimantan Selatan kerupuk ikan di wilayah Kecamatan (17,5%), Semarang (7,5%) dan daerah

yang tergabung dalam pemasaran lainnya mencapai 5% pada

sukamara

Kelompok Pembuat Kerupuk Ikan (KPKI) tahun 2003.

“Sukma Jaya” yang berjumlah 55 anggota “Sukma Jaya” yang berjumlah 55 anggota

prasarana jalan dan jembatan di Kabupaten ada juga yang bermodalkan sangat kecil.

Sukamara, ada beberapa kondisi jalan dan Kondisi sebagian besar anggota KPKI

jembatan yang menghubungkan jalur lalu “Sukma Jaya” yang mempunyai aset usaha

lintas antar daerah yang mengalami dan omset usaha yang relatif kecil

beberapa kerusakan. Beberapa ruas jalan pengurus KPKI “Sukma Jaya” telah

yang rusak, terjadi di daerah sepanjang 20 berusaha untuk mengajukan pinjaman ke

menghubungkan antara Pemerintah Kabupaten Sukamara pada

Km

yang

Kabupaten Sukamara dengan Kabupaten tahun 2004 untuk minta tambahan

Lamandau. Sedangkan prasarana pasar di pinjaman dana bergulir tanpa bunga yang

Kecamatan Sukamara oleh pemerintah sebelumnya telah digulirkan pada tahun

Kabupaten Sukamara pada tahun 2004 ini 1996

masih dalam proses pembangunan dan Kotawaringin Barat sebelum dimekarkan

oleh Pemerintah

Kabupaten

diharapkan pada pertengahan 2005, pasar sebesar Rp.30.000,000,- (Tiga puluh Juta

yang merupakan pasar induk Kabupaten Rupiah). Namun permohonan tambahan

Sukamara selesai tepat waktu dan dapat pinjaman dana bergulir tersebut belum bisa

membantu untuk memasarkan beberapa terealisir.

produk usaha termasuk industri kecil Beberapa dampak dari pemekaran

pembuatan kerupuk ikan. Guna menjual Kabupaten Kotawaringin Barat terhadap

dan meluaskan pemasaran kerupuk dari daerah yang dimekarkan termasuk di

produksi anggota KPKI pihak pemerintah dalamnya Kabupaten Sukamara ber-

Kabupaten Sukamara dalam segala event implikasi pada penataan organisasi ke

seperti Hari Jadi Kabupaten, Hari Ulang dalam yang tentunya menyerap banyak

Tahun Republik Indonesia dan hari-hari waktu, tenaga dan dana APBD Kabupaten

besar tertentu lainnya mengadakan stand Sukamara. Sedangkan dari pinjaman pihak

pameran produk daerah. perusahaan yang berada di Kecamatan Sukamara diberikan oleh perusahaan

b. Peningkatan Kemampuan

perkebunan kelapa sawit “Sungai Rangit”

Manajerial

yang memberikan pinjaman kepada Bapak Kwalitas dan produk kerupuk ikan Said sebesar Rp.50.000.000,- (Lima Puluh

sangat terkait dengan proses pemilihan Juta Rupiah) namun bersifat pribadi yang

bahan baku, dengan bahan baku yang baik digunakan untuk mengembangkan usaha

dengan harga pembelian yang murah dan pembuatan

tersedianya selalu stok dipasaran untuk penjualannya yang mencapai 7 – 8

pembuatan kerupuk ikan. Berkaitan dengan juta/bulan dengan bunga lunak sebesar

peningkatan kemampuan pengusaha pem- 10%/pa.

buatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara. Pemerintah Kabupaten Suka-

Strategi Pemberdayaan Usaha

mara melalui Dinas Perindustrian dan

Kecil

Perdagangan Kabupaten Sukamara telah mengadakan kegiatan penyuluhan lapang-

a. Pembangunan Prasarana

an ke para pembuat kerupuk ikan melalui

wadah organisasi KPKI “Sukma Jaya” Pembangunan prasarana jalan dan

Umum

guna meningkatkan kwalitas pemilihan jembatan bagi kemajuan dan mobilitas

bahan baku

perekonomian di suatu daerah sangatlah Berkaitan dengan naik turunnya harga penting terutama akses jalan yang menuju

bahan baku baik bahan baku tepung daerah kota, pasar, dan desa yang potensial

tapioka ataupun bahan baku ikan ber- bagi proses produksi baik dalam bidang

dasarkan penjelasan dari Bapak Soewanto produksi pertanian, produksi perkebunan,

telah disarankan untuk mengusahakannya maupun bagi daerah industri kecil rumah

sendiri melalui wadah Kelompok Pembuat

Kerupuk Ikan “Sukma Jaya” yang membeli Bertitik tolak dari arah kebijakan dari agen dalam jumlah yang cukup bagi

Pemerintah Kabupaten Sukamara tersebut, proses produksi seluruh anggota KPKI

maka dalam rangka pemberdayaan masya- “Sukma Jaya” dalam waktu 30 hari. Dan

rakat khususnya para pengusaha kerupuk bahan baku ikan memang terjadi beberapa

ikan di Kecamatan Sukamara telah dapat kendala karena selama ini stok bahan baku

dirasakan hasilnya oleh masyarakat di ikan masih sangat tergantung dari hasil

Kelurahan Mendawai dan Kelurahan tangkapan ikan dari alam yaitu sungai di

Padang. Dimana pengembangan usaha Kecamatan Sukamara. Namun guna

kerupuk di dua kelurahan di Kecamatan merealisasikan pembelian tepung yang

Sukamara telah menyerap tenaga kerja. dilakukan oleh KPKI “Maju Jaya” ada

Selain itu pemerintah Kabupaten kendala soal dana yang sangat terbatas.

Sukamara juga memberikan penyuluhan- Sisi lain penyediaan bahan baku

penyuluhan akan pentingnya memproduksi pembuatan kerupuk ikan dari bahan baku

kerupuk ikan yang beraneka ragam dan ikan selama ini masih disediakan dan

mengikutsertakan pada even-even tertentu, dikelola secara tradisional dimana masya-

pameran expo baik tingkat kabupaten rakat desa tetangga mendapatkannya

maupun antar propinsi seperti yang baru langsung dari alam sebagai mata

saja dilakukan pada tanggal 2 Agustus pencaharian sampingan.

2004 mengikuti pameran produk-produk Kesemua pengusaha pembuat ikan di

usaha kecil yang dilaksanakan di Kecamatan Sukamarta pada dasarnya telah

Banjarmasin Kalimantan Selatan. Dengan mendapatkan penyuluhan tentang pening-

pameran produk-produk katan produksi dari Dinas Perindustrian

mengikuti

kerupuk ikan diharapkan akan menjadi dan Perdagangan Kabupaten Sukamara

semangat dan inspirasi guna membuat Proses pengemasan yang selama ini

produksi kerupuk dengan aneka rasa, dilakukan dengan memakai teknologi

bentuk dan kemasan yang lebih inovatif. hanya oleh pengusaha yang mempunyai

Program Bapak Angkat di lokasi omset penjualan diatas Rp. 5.000.000,-

usaha kecil membuatan kerupuk ikan di yaitu pengusaha Bapak Said dan Ibu Siti

Kecamatan Sukamara belum dapat berjalan Tawadudiah. Mereka sudah memberikan

sebagaimana mestinya, namun dari peng- sablon merk pada kemasan plastiknya dan

amatan peneliti di lapangan sebenarnya ada mengepres plastik dengan alat pres plastik

satu perusahaan perkebunan kelapa sawit sehingga terlihat lebih rapi. Disamping itu

Sungai Rangit yang memberikan pinjaman juga produk kerupuk ikan di Bapak Said

kepada pengusaha kerupuk ikan yang dan Ibu Siti Tawadudiah telah dimintakan

bernama Bapak Said, namun pinjaman ijin dari Departemen Kesehatan Kabupaten

yang diberikan itu sifatnya pribadi bukan Sukamara.

untuk organisasi KPKI. Sedang pengusaha yang lain seperti Ibu Indarwati dan Bapak Hadi telah juga

c. Pemeliharaan Pelestarian

mempunyai ijin dari

Departemen

Lingkungan

Kesehatan Kabupaten Sukamara namun Pelestarian lingkungan alam sangat pengemasan produk masih dilakukan

bagi kelangsungan sederhana sama seperti pengusaha kerupuk

penting

artinya

keseimbangan lingkunan hidup. Perusakan ikan

alam oleh sekelompok orang tentu akan memberikan nama produk yang dihasilkan

yang lainnya

yaitu

dengan

mempengaruhi ekosistem yang ada. dengan memberikan label foto copy

Sungai Jelai yang terdapat di Kecamatan selembar kertas kecil yang dimasukkan

Sukamara merupakan sumber penghasilan pada kemasan, selanjutnya kemasan yang

bagi masyarakat sekitar dan juga bagi ada disulut dengan api kecil supaya bisa

kelangsungan pembuatan kerupuk ikan di menyatu.

Kecamatan Sukamara mengingat bahan baku ikan di dapat dari nelayan yang Kecamatan Sukamara mengingat bahan baku ikan di dapat dari nelayan yang

Faktor Penghambat dan

dengan upaya pelestarian alam, pemerintah

Pendukung

Kabupaten Sukamara melalui Kantor Camat

Sukamara telah

berupaya

a. Faktor Penghambat

melestarikan dan menjaga keberadaan Beberapa faktor penghambat bagi sungai Jelai dari perusakan oleh manusia

kemajuan usaha pembuatan kerupuk ikan yaitu dengan memasang papan-papan

dibagi dalam 2 kelompok yaitu : Faktor larangan

internal dan faktor eksternal. Faktor menggunakan alat strum atau racun ikan

internal berkaitan erat dengan rendahnya Penebangan hutan yang dilakukan

kemampuan manajerial pengusaha industri oleh masyarakat di Kecamata Sukamara

kecil kerupuk ikan, rendahnya tingkat juga mempunyai andil terhadap hasil

pendidikan dan ketrampilan, terbatasnya tangkapan ikan oleh nelayan bila musim

modal kerja dan rendahnya etos kerja dari kemarau tiba. Volume air di sungai Jelai

pengusaha kerupuk. Data tentang tingkat menurun drastis, namun bila musim hujan

pendidikan dan pengusaha yang telah tiba sering terjadi luapan air yang disertai

ketrampilan khusus dengan banjir. Penebangan hutan terjadi

memperoleh

pembuatan kerupuk ikan dengan waktu hampir di seluruh Kecamatan Sukamara

lebih dari 24 jam didominasi pengusaha oleh masyarakat di Kecamatan Sukamara

kerupuk ikan tidak tamat SD sampai tamat sendiri.

SD yaitu sejumlah 34 orang atau 61%, umumnya masyarakat yang miskin yang

Mereka menebang

pohon

selanjutnya tamat SMP sebanyak 15 orang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kasar.

atau 27%, selanjutnya tamat SMA Masalah ilegal logging merupakan

sebanyak 5 orang atau 9% dan pendidikan masalah yang sulit diatasi mengingat

D1 – D4 sebanyak 1 orang atau 2% dari perusakan tersebut tak saja dilakukan oleh

jumlah 55 orang pengusaha kerupuk ikan. masyarakat miskin namun juga oleh

Sedang keterampilan yang dimiliki oleh pengusaha kayu dengan berpuluh-puluh

pengusaha dengan mendapatkan pelatihan anak buahnya, dengan menggunakna

di atas 24 jam dari data belum ada yang gergaji mesin. Penindakan terhadap

memperoleh pelatihan khusus. perusak hutan juga sulit dilakukan

Faktor penghambat lainnya adalah mengingat para pengusaha kayu illegal

faktor eksternal yang disebabkan oleh melakukan upaya suap terhadap petugas

beberapa faktor seperti beberapa pengurus keamanan yang ada

dari kelompok pembuat kerupuk ikan yang Bahan baku ikan kecuali ditangkap

masih mementingkan kepentingan pribadi langsung dari sungai juga bisa diusahakan

daripada kepentingan seluruh anggota dengan budidaya ikan dalam keramba,

kelompok, faktor yang kedua adalah belum seperti yang dilakukan oleh beberapa

terjadi sistem Bapak Angkat terutama petani ikan di sekitar sungai Jelai yang

3 perusahaan besar terdiri dari 2 mendapatkan binaan dari Dinas Perikanan

perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dan dan Kelautan.

satu perusahaan Penggergajian Kayu, yang Budidaya ikan dalam keramba dalam

ketiga adalah pemerintah Kabupaten jumlah yang cukup juga akan bisa

Sukamara merupakan pemerintah baru menjamin stok bahan baku pembuatan

hasil pemekaran dari Kabupatenwaringin kerupuk ikan dan harga bahan baku ikan

Barat sehingga perhatian ke usaha kecil yang sering mengalami kenaikan yang

pembuatan kerupuk belum sepenuhnya tajam

mengingat terbatasnya

hasil

dapat dicurahkan.

tangkapan ikan di sungai Jelai. Demikian penjelasan lanjutan oleh Bapak Kasum

b. Faktor Pendukung

Kinsi. Dengan era otonomi daerah meru- pakan modal yang sangat kuat dan harapan yang lebih besar bagi suatu daerah guna Kinsi. Dengan era otonomi daerah meru- pakan modal yang sangat kuat dan harapan yang lebih besar bagi suatu daerah guna

terkendala oleh kurangnya kemampuan disamping itu juga dapat digali potensi

para pengusaha industri kecil dalam aspek yang terpendam guna dikelola secara

pendanaan guna membantu pengusaha maksimal untuk kepentingan masyarakat

kecil tersebut mengembangkan usahanya daerah itu.

baik untuk proses produksi, yang dimulai Sehubungan dengan pemberdayaan

dengan proses pemilihan bahan baku usaha kecil pembuatan kerupuk ikan

kegiatan pemasaran di Kecamatan Sukamara ada beberapa

sampai dengan

produksi kerupuk ikan juga dipakai untuk faktor pendukung bagi kemajuan usaha

mengembangkan guna menambah kapa- pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan

sitas jumlah produksi kerupuk ikan. Sukamara mempunyai potensi yang besar

Guna mempertajam analisis pem- untuk ditingkatkan, hal ini berkaitan

bahasan berkaitan dengan potensi usaha dengan masih tersedianya jumlah tenaga

kecil kerupuk ikan di Kecamatan kerja yang ada diwilayan Kecamatan

Sukamara, berikut akan kami bahas dari Sukamara, tersedianya dalam jumlah yang

“Perspektif teoritis, Aturan formal” cukup bahan baku ikan dan masih

Dari sudut pandang teori : salah satu tingginya permintaan pasar akan kerupuk

pendapat dinyatakan oleh Kartasasmita ikan.

(1996) harus memenuhi persyaratan Faktor lain yang menjadi pendukung

sebagai berikut:

adalah dengan semakin ketatnya kasus

a. Kegiatan yang dilaksanakan harus illegal logging , maka banyak pula

terarah bagi atau menguntungkan masyarakat yang berpotensi mengalihkan

masyarakat yang lemah; usahanya ke sektor lain. Untuk wilayah

b. Pelaksanaan yang dilakukan oleh Kecamatan

masyarakat sendiri, dimulai dari pembuatan kerupuk ikan salah satunya.

pengenalan apa yang dilakukan;

c. Karena masyarakat yang lemah sulit untuk bekerja sendiri-sendiri akibat

Pembahasan Umum

kekurangberdayaannya, maka upaya pemberdayaan masyarakat menyangkut

1. Potensi Usaha Kecil Pembuatan

pula pengembangan kegiatan usaha

Kerupuk Ikan di Kecamatan

bersama (cooperative) dalam kelompok

yang dapat dibentuk atas dasar wilayah Suatu rangkaian kegiatan usaha

Sukamara

tempat tinggal;

tentunya harus memperhitungkan terlebih

d. Menggerakkan partisipasi yang luas dahulu kemampuan / pontensi yang ada,

dari masyarakat untuk turut serta guna dikembangkan dan dimanfaatkan

membantu dalam rangka kesetia- semaksimal mungkin guna bermanfaat

kawanan sosial, di sini termasuk bagi usahanya.

keikutsertaan orang-orang setempat Usaha kecil pembuatan kerupuk ikan

yang telah maju, dan anggota masya- di Kecamatan Sukamara mempunyai

rakat mampu lainnya, organisasi ke- potensi untuk dikembangkan hal ini terkait

termasuk LSM, dengan ketersediaan bahan baku ikan yang

masyarakatan,

perguruan tinggi dan sebagainya. didapat dari sungai Jelai dan Laut Jawa.

Penerapan kebijakan pemberdayaan Beberapa potensi lagi bahwa tersedianya

dengan menciptakan suasana pengem- jumlah tenaga kerja yang cukup guna

bangan kegiatan usaha bersama (co- menggerakkan segenap komponen di

operative) telah terjadi dengan ter- wilayah

bentuknya Kelompok Pembuatan Kerupuk Kelurahan Padang untuk menjadikan suatu

Ikan Sukma Jaya yang dibentuk pada tahun daerah pusat industri kecil pembuatan

1990. Namun upaya penyuluhan dan kerupuk ikan.

pembinaan belum bisa dilakukan hal ini pembinaan belum bisa dilakukan hal ini

2. Pemberdayaan Usaha Kecil

pelatihan teknis produksi pembuatan Beberapa upaya guna member- kerupuk ikan yang efektif dan efisien

dayakan usaha kecil pembuatan kerupuk dengan teknologi yang terjangkau.

ikan telah dilakukan oleh pemerintah Sedang untuk upaya pemerintah

Kabupaten Sukamara diantaranya dengan sebagai

penyuluhan-penyuluhan partisipasi dari pihak swasta, organisasi

fasilitasi guna

melibatkan

dilakukannya

pengusaha pembuatan LSM juga Perguruan Tinggi belum

langsung

ke

melalui Organisasi dilakukan dengan baik.

kerupuk

ikan

Kelompok Pembuat Kerupuk Ikan (KPKI) Kecamatan

Sukma Jaya guna bisa meningkatkan wilayahnya terdapat 3 perusahaan besar

Sukamara

yang di

kualitas dan kwantitas produksi kerupuk yang terdiri dari 2 perusahaan

ikan serta strategi pemasaran diantaranya perkebunan kelapa sawit dan 1

dengan mengikutsertakan dalam berbagai perusahaan penggergajian kayu berpotensi

event Pekan Produksi Usaha Kecil baik untuk ikut berpartisipasi guna kemajuan

Tingkat Kabupaten ataupun Tingkat bagi organisasi KPKI baik itu melalui :

Propinsi.

Dana Kemitraan (Bapak Angkat), Dana Guna membuat penajaman pem- Bergulir ataupun Dana Pinjaman dari

bahasan tentang strategi pemberdayaan BUMD / BUMN dengan bunga rendah.

usaha kecil oleh pemerintah Kabupaten Pinjaman

Sukamara berikut akan dilihat dari pemerintah juga relatif kecil yaitu sebesar

pandang teoritis”, Rp. 30.000.000,- bagi 55 pengusaha kecil

“Perspektif/sudut

“Aturan kebijakan pemerintah Kabupaten”. kerupuk ikan. Sedang ajuan tambahan dana

Dilihat dari sudut pandang teoritis : salah sebesar Rp. 100.000.000,- yang diajukan

satu pendapat disampaikan oleh Karta- ke pemerintah belum dapat cair mengingat

sasmita (1995), mengemukakan Peme- belum dialokasikan dalam APBD 2004.

rintah dalam hal ini sebagai “agen Pelibatan unsur LSM dan Perguruan

perubahan” dapat menerapkan kebijakan Tinggi sebagai komponen yang berpotensi

pemberdayaan masyarakat miskin dengan guna melibatkan pembinaan juga belum

3 (tiga) arah tujuan, yaitu: dilakukan di wilayah Kecamatan Suka-

a. Enabling, maksudnya menciptakan mara. Dari sudut aturan kebijakan peme-

suasana atau iklim yang memung- rintah Kabupaten Sukamara: Pemerintah

kinkan potensi masyarakat untuk Kabupaten Sukamara secara aturan telah

berkembang.

merencanakan penanganan usaha kecil

b. Empowering, bertujuan untuk mem- dengan dikeluarkannya Perda Nomor 7

perkuat potensi atau daya yang dimiliki tahun 2003 tentang Pembentukan Orga-

oleh rakyat dengan menerapkan nisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten

langkah-langkah nyata, menampung Sukamara namun dalam implementasinya

berbagai masukan dan menyediakan Perda belum dapat berfungsi dengan

prasarana dan sarana yang diperlukan. maksimal mengingat jabatan penting bagi

c. Protecting, artinya melindungi dan usaha kecil sampai dengan saat ini masih

kepentingan masyarakat belum terisi diantaranya Kepala Bidang

membela

lemah.

Industri Kecil Perdagangan dan Koperasi Penciptaan enabling, dengan sasaran Seksi Industri Aneka Kecil dan Menengah,

penciptakan suasana atau iklim yang Seksi Sarana dan Prasarana Industri

memungkinkan potensi masyarakat untuk sehingga penanganan industri kecil oleh

berkembang belum dilakukan secara Dinas Perindustrian dan Perdagangan

maximal hal ini terlihat dengan masih belum maximal dilakukan.

lemahnya kondisi keuangan rata-rata pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan sehingga mereka tidak dapat mengembang- kan usahanya secara maximal, pemberian lemahnya kondisi keuangan rata-rata pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan sehingga mereka tidak dapat mengembang- kan usahanya secara maximal, pemberian

dana pinjaman bergulir tanpa bunga yang mensosialisasikan

guna mengenalkan

dan

lebih besar nilainya dan mendorong dan teknologi tepat guna berupa pemberian alat

berbagai

macam

menciptakan pengurusan perijinan baik rajang / potong kerupuk ikan sebanyak 2

berupa ijin usaha ataupun ijin dari Dinas buah dengan maksud untuk memberikan

Kesehatan bagi makanan ringan juga dorongan kepada pengusaha yang lain

memfasilitasi secara aktif program Bapak memakai alat tersebut, namun ternyata alat

angkat dengan perusahaan besar yang ada rajang tidak dapat berfungsi dengan baik

di wilayah Kabupaten Sukamara. Upaya dan tidak mendapatkan penanganan

yang lain juga perlu untuk berkoordinasi perbaikan pemakaian teknologi tersebut

Perikanan guna untuk pembuatan kerupuk ikan.

dengan

Dinas

pengembangan budidaya ikan dalam Menciptakan

keramba dan hal yang sangat penting bertujuan untuk memperkuat potensi atau

empowering

yang

adalah mendorong pihak keamanan untuk daya yang dimiliki oleh rakyat dengan

kasus illegal logging, menerapkan

menertibkan

mengingat dampak penebangan hutan yang menampung berbagai masukan dan

langkah-langkah

nyata,

berakibat pada penggundulan hutan menyediakan prasarana dan sarana yang

mempunyai potensi banjir dan kekeringan. diperlukan.

Dilihat dari sudut pandang Aturan: Keberadaan prasarana rakyat sangat

Keinginan Pemerintah Daerah Kabupaten menunjang