NOMOR 166-K PM.III-19 AD XII 2012.pdf

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A P U T U S A N

  NOMOR : 166-K/PM.III-19/AD/XII/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : SYACHRUL ACHMAD Pangkat/NRP : Prada/311102859680291 Jabatan : Ta Yonif 751/BS Kesatuan : Yonif 751/BS Tempat tgl lahir : Paniai, 01 Pebruari 1991 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kab. Jayapura.

  Terdakwa tidak ditahan.

  PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas. Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dari Danpomdam XVII/Cenderawasih Nomor :BP-66/A-56/VII/2012 tanggal 24 Agustus 2012.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danbrigif-20/IJK selaku Papera Nomor : Kep/1154-19/X/2012 tanggal 03 Oktober 2012 dan setelah mempelajari berkas perkara atas nama Terdakwa.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/153/X/2012 tanggal 17 Oktober 2012.

  3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/280/ PM.III-19 /X/ 2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.

  4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap /280/PM.III-19 /X/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.

  5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

  6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : 153/X/2012 tanggal 17 Oktober 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

  2. Pembacaan keterangan para Saksi dipersidangan dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada

  Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Desersi Dimasa Damai ”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  Dan oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : a. Pidana Pokok : Penjara selama ……… Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

  b. Diajukan ke persidangan sebagai barang bukti berupa surat :

  • 1 (satu) lembar surat keterangan pengganti Absensi atas nama : Terdakwa.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  c. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- ( sepuluh ribu rupiah ). Menimbang : Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

  Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal tiga belas bulan Juli tahun dua ribu dua belas sampai dengan tanggal dua puluh empat bulan Agustus tahun dua ribu dua belas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu dua belas bertempat di Yonif 751/BS Kabupaten Jayapura, atau tempat-tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : “ Mi l i ter yang karena sal ahnya atau dengan sengaja mel akukan keti dakhadi ran tanpa i ji n dal am waktu da mai l ebi h l ama dari ti ga pul uh hari ” . Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada waktu meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, masih berdinas aktif di Yonif 751/BS dengan jabatan Ta Yonif dengan pangkat terakhir Prada NRP 311102859680291.

  2. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan Yonif 751/BS pada tanggal 10 Juli 2012 pada saat sedang sakit Varikokel dan tidak pernah memberitahukan keberadaannya sehingga oleh Kesatuan, Terdakwa dinyatakan desersi terhitung mulai tanggal 13 Juli 2012 dan sampai dengan sekarang belum kembali.

  3. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat ataupun telepon.

  4. Bahwa dari pihak Kesatuan telah berusaha untuk mencari dengan saat ini Terdakwa tidak diketemukan dan belum kembali ke Kesatuan.

  5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas Kesatuan Yonif 751/BS tanpa ijin yang sah dari Danyonif 751/BS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 13 Juli 2012 dan sampai dibuatkan berita acara tidak diketemukan Terdakwa oleh Pomdam XVII/Cenderawasih pada tanggal 24 Agustus 2012 atau selama 43 (empat puluh tiga) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut dan belum kembali ke Kesatuan hingga saat ini.

  6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk wilayah Sentani Kabupaten, Jayapura, Papua dalam keadaan aman dan damai, baik Terdakwa maupun Kesatuan Yonif 751/BS tidak sedang dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer. Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana desersi sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan laporan polisi Nomor : LP-66/A-56/VIII/2012 tanggal 24 Agustus 2012 Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 13 Juli 2012 sampai dengan sekarang belum kembali.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan Berita Acara Penyidik dari Penyidik Pomdam

  XVII/Cenderawasih tanggal 24 Agustus 2012 tentang tidak hadirnya Terdakwa pada proses penyidik. Menimbang : Bahwa Terdakwa telah di panggil secara sah sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, yaitu :

  1. Surat Kaotmil III-19 Jayapura Nomor : B/646/X/2012, Tanggal 23 Oktober 2012 tentang Panggilan kesatu menghadap Persidangan Pengadilan Militer.

  2. Surat Kaotmil III-19 Jayapura Nomor : B/47/I/2013, Tanggal 4 Januari 2013 tentang Panggilan kedua menghadap Persidangan Pengadilan Militer.

  3. Surat Kaotmil III-19 Jayapura Nomor : B/335/II/2013, Tanggal 26 Maret 2013 tentang Panggilan ketiga menghadap Persidangan Pengadilan Militer.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan surat dari Komandan Yonif 751/BS Nomor : R/69/III/2013 tentang Jawaban Panggilan Sidang, yang menyatakan bahwa Satuan tidak dapat menghadirkan Terdakwa A.n Prada Syachrul Achmad NRP 311102859680291, dikarenakan sampai dengan sekarang belum kembali ke kesatuan.

  Menimbang : Bahwa guna terselesainya perkara dengan cepat dan demi tetap terjaganya disiplin prajurit maka dengan memedomani ketentuan pasal 143 undang-undang Nomor 31 Tahun 1997, Majelis Hakim menyatakan dalam memeriksa dan memutuskan perkara Terdakwa An. SYACHRUL ACHMAD NRP 311102859680291 dilakukan tanpa hadirnya Terdakwa (secara In Absensia).

  Menimbang : Bahwa para Saksi setelah dipanggil berdasarkan ketentuan undang- undang, namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari Kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 UU Nomor 31 tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

  Saksi- I : Nama lengkap : Abdul Musawir, Pangkat/NRP : Pratu/31050483791285, Jabatan : Tabakpan 1 Ru 2 Ton 3 Kipan A, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat tanggal lahir : Lombok, 17 Desember 1981, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kab. Jayapura..

  Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni 2012 saat Saksi menjabat Pembina Taja Yonif 751/BS dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi setelah selesai melaksanakan tugas bantuan (BP) di Korem 172/PW mendapat Sprin dan menjabat sebagai Pembina Taja dan saat itu juga Saksi serah terima dengan Pembina lama dan Saksi mendapat bahwa ada 3 (tiga) Taja yang sedang sakit Varikokel yaitu atas nama Prada Syahrul Achmad (Terdakwa), Prada Imam Hadi dan Prada Thomas dan ketiganya sedang di KSA Yonif 751/BS.

  3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 Terdakwa meminta ijin kepada Sertu Marzuki selaku Berkas KSA untuk pijat di barak, kemudian Sertu Marzuki memerintahkan Terdakwa untuk meminta ijin kepada piket Pembina Taja, hal tersebut dimaksudkan agar Pembina Taja yang sedang piket bisa memantau kegiatan serta Kesehatan Terdakwa karena Terdakwa belum dinyatakan sehat oleh pihak KSA setelah Terdakwa keluar dari KSA, Terdakwa tidak meminta ijin kepada Saksi selaku Pembina Taja sampai pada saat Apel malam pukul 21.00 Wit Terdakwa tidak hadir, lalu dari pihak KSA juga menanyakan keberadaan Terdakwa kepada letting-letting Terdakwa yang berada di barak Taja namun mereka menerangkan tidak pernah melihat Terdakwa masuk barak sehingga Saksi yang pada saat itu piket Pembina Taja juga ditanya oleh pihak KSA tentang keberadaan Terdakwa dan Saksi menjawab bahwa Terdakwa tidak pernah meminta ijin untuk keluar Kesatuan.

  4. Bahwa Saksi mengetahui bahwa dari pihak KSA melaporkan kepada Sertu Yusril selaku Bapel dan Danki Taja atas nama Lettu Inf Joko kemudian Danki Taja memerintahkan para Pembina Taja termasuk Saksi untuk mencari keberadaan Terdakwa, akan tetapi setelah melakukan pencarian di sekitar Sentani dan Jayapura Terdakwa tidak diketemukan.

  5. Bahwa Saksi juga mengetahui Terdakwa pada saat meninggalkan Kesatuan Terdakwa tidak membawa surat ijin yang sah dari Kesatuan atupun ijin lisan dari Komandan Satuan. Saksi-II : Nama lengkap : Imam Hadi Prasetyo, Pangkat/NRP :

  Prada/31110286960990, Jabatan : Ta Yonif, Kesatuan : Yonif 751/BS, laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kab. Jayapura. Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Tahun 2011 saat bersama-sama melaksanakan pendidikan di Rindam

  XVII/Cenderawasih, dan tidak ada hubungan keluarga hanya teman satu angkatan (letting).

  2. Bahwa pada tanggal 10 Juli 2012 pukul 06.30 Wit Terdakwa menyampaikan kepada Saksi bahwa Varikokelnya bengkak sehingga Terdakwa berkata “ pot saya mau pijat dibarak “ dan Saksi menjawab “kamu ijin petugas KSA dulu baru berangkat” selanjutnya Terdakwa meminta ijin kepada petugas piket KSA atas nama Serda Marzuki untuk ke barak kemudian Serda Marzuki mengijinkan dengan batas waktu sampai apel malam.

  3. Bahwa pada jam 21.00 Wit pada saat dilakukan pengecekan oleh petugas KSA Saksi mengetahui bahwa Terdakwa belum datang kemudian Serda Marzuki mendatangi barak Taja dan menanyakan keberadaan Terdakwa namun anggota yang dibarak Taja tidak mengetahui keberadaan Terdakwa dan kemudian melaporkan kepada Sertu Yusril selaku Bapel dan Danki Taja atas nama Lettu Inf Joko lalu Danki Taja memerintahkan para Pembina Taja untuk melakukan pencarian di daerah Sentani dan Jayapura dan Terdakwa tidak diketemukan.

  4. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pada saat meninggalkan Kesatuan Terdakwa tidak membawa surat ijin yang sah dari Kesatuan ataupun ijin lisan dari Komandan Satuan.

  5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tidak pernah mengirim surat dan tidak pernah memberitahukan keberadaannya kepada Kesatuan.

  6. Bahwa dari pihak Kesatuan telah berupanya untuk mencari Terdakwa di daerah Sentani dan Jayapura namun Terdakwa tidak diketemukan.

  Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan tanpa alasan yang sah menurut undang-undang :

  1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Pomdam

  XVII/Cenderawasih Nomor : BP-66/A-56/VIII/2012 tanggal 24 Agustus 2012, tidak dilengkapi dengan berita acara tidak diketemukannya Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa telah dinyatakan Desersi terhitung mulai tanggal 13 Juli 2012 sampai dengan dibuatnya berita acara tidak diketemukannya Terdakwa pada tanggal 24 Agustus 2012 Terdakwa belum diketahui keberadaannya.

  2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) Jo pasal 141 (10) Jo

  pasal 143 no. 31 tahun 1997 maka dalam perkara Desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan persyaratan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dari Berita Acara tidak diketemukannya Terdakwa menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan Menimbang : Bahwa barang-barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi A.n Terdakwa.

  Adalah alat bukti yang menunjukan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada waktu meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, masih berdinas aktif di Yonif 751/BS dengan jabatan Ta Yonif dengan pangkat terakhir Prada NRP 311102859680291.

  2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan Yonif 751/BS pada tanggal 10Juli 2012 pada saat sedang sakit Varikokel dan tidak pernah memberitahukan keberadaannya sehingga oleh Kesatuan, Terdakwa dinyatakan desersi terhitung mulai tanggal 13 Juli 2012 dan sampai dengan sekarang belum kembali.

  3. Bahwa benar selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat ataupun telepon.

  4. Bahwa benar dari pihak Kesatuan telah berusaha untuk mencari Terdakwa di daerah Sentani dan Jayapura namun sampai dengan saat ini Terdakwa tidak diketemukan dan belum kembali ke Kesatuan.

  5. Bahw benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas Kesatuan Yonif 751/BS tanpa ijin yang sah dari Danyonif 751/BS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 13 Juli 2012 dan sampai dibuatkan berita acara tidak diketemukan Terdakwa oleh Pomdam XVII/Cenderawasih pada tanggal 24 Agustus 2012 atau selama 43 (empat puluh tiga) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut dan belum kembali ke Kesatuan hingga saat ini.

  6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk wilayah Sentani Kabupaten, Jayapura, Papua dalam keadaan aman dan damai, baik Terdakwa maupun Kesatuan Yonif 751/BS tidak sedang dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

  Bahwa Majelis Hakim pada dasarnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer sepanjang mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan namun mengenai lamanya pidana yang dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini. Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  1. Unsur kesatu : “ Militer “

  2. Unsur kedua : “ Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin “

  3. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

  4. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari ” Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur kesatu : “ Militer “ Menurut pasal 46 ayat ( 1 ) ke-1 KUHPM yang dimaksud dengan

  Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

  Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI AD, TNI AL, TNI AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

  Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 751/BS dengan jabatan Ta Yonif dengan pangkat terakhir Prada NRP 311102859680291.

  2. Bahwa benar dalam melaksanakan tugas-tugasnya Terdakwa selalu mengenakan pakaian seragam dan atribut-atribut TNI AD lengkap dengan pangkat Prada.

  3. Bahwa benar Terdakwa tidak hadir di persidangan namun demikian hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI berlaku pula bagi Terdakwa. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ Militer ” telah terpenuhi. Unsur kedua : “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”.

  Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan.Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

  Yang dimaksud tanpa ijin adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat / kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Yonif 751/BS dan menjabat sebagai Ta Yonif 751/BS dengan pangkat terakhir Prada NRP 311102859680291 dan belum ada keputusan dari Pejabat yang berwenang, yang menyatakan Terdakwa diberhentikan dari dinas Militer.

  2. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 755/Yalet tanpa ijin Danyonif 755/Yalet atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 13 Juli 2012 sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

  3. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut tidak diketahui, dan keberadaan Terdakwa juga tidak diketahui karena Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan, baik secara tertulis maupun lisan.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa izin” telah terpenuhi. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

  Yang dimaksud dengan “ Waktu damai ” adalah lawan kata dari waktu perang. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan sehurasnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana suatu tugas/Operasi Militer atau keadan-keadan lain yang diatur dalam Pasal 58 KUHPM. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 13 Juli 2012 secara berturut-turut, dan Terdakwa tidak pernah memberikan informasi tentang keberadaannya pada Satuan baik itu secara tertulis maupun lisan.

  2. Bahwa benar sejak tanggal 13 Juli 2012 sampai saat sidang ini dilaksanakan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari “

  Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa. Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar dengan demikian, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 751/BS tanpa ijin Danyonif 751/BS atau atasan lain yang berwenang, sejak tanggal 13 Juli 2012 dan sampai dengan saat dibuatkan Berita Acara Tidak Diketemukan Terdakwa oleh penyidik pada tanggal 24 Agustus 2012, yang berarti selama 43 (empat puluh tiga) hari, berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari dan dilakukan secara berturut-turut, serta hingga saat ini Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

  2. Bahwa benar kurun waktu 43 (empat puluh tiga) hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari“ Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat , hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakikat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan perbuatan yang tidak boleh terjadi di dalam kehidupan seorang prajurit TNI karena dapat merusak sendi-sendi disiplin di lingkungan prajurit.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilakukan Terdakwa yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gagalnya pencapaian tugas pokok satuan.

  Menimbang : Bahwa mengenai layak atau tidaknya seorang Terdakwa berada dalam dinas Militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  1. Bahwa ketika Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah, saat itu Terdakwa berpangkat Prajurit Dua dan menjabat sebagai Ta Yonif 751/BS hal ini menunjukkan Terdakwa adalah seorang anggota Militer aktif.

  2. Bahwa sebagai seorang anggota Militer seharusnya Terdakwa memiliki loyalitas, disiplin dan dedikasi yang baik, akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa justru melakukan perbuatan yang dapat menggoyahkan disiplin di kesatuannya karena dikhawatirkan akan ditiru oleh prajurit lainnya, bila kepada Terdakwa tidak diambil tindakan tegas.

  3. Bahwa pada saat perkara ini disidangkan Terdakwa belum kembali ke kesatuannya sehingga menunjukkan pada diri Terdakwa tidak ada keinginan lagi untuk mengabdikan diri di lingkungan TNI. Dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa dipandang tidak layak lagi dan tidak pantas untuk dipertahankan dalam dinas Militer. Oleh karenanya harus dipecat.

  Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan :

  • Nihil Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan Sapta Marga,

  2. Bahwa perbuatan Terdakwa tidak menghayati aturan disiplin keprajuritan yang berlaku.

  3. Terdakwa sampai dengan sekarang belum kembali ke Kesatuan. Menimbang : Bahwa hingga saat persidangan dilaksanakan Terdakwa tidak hadir hal ini menunjukkan jika Terdakwa sudah tidak ingin lagi mengikatkan diri dalam dinas kemiliteran untuk itu Majelis Hakim perlu memisahkan Terdakwa dari kehidupan Militer dengan cara memberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Militer.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang- barang bukti dalam perkara ini berupa surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi A.n Terdakwa. Oleh karena barang bukti ini merupakan keterangan ketidakhadiran Terdakwa yang erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

  2. Pasal 26 KUHPM.

  3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang - undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu SYACHRUL ACHMAD Prada NRP 311102859680291 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Desersi dalam waktu damai “.

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

  Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

  3. Menetapkan barang bukti berupa surat : - 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi A.n Terdakwa.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah).

  5. Memerintahkan agar Terdakwa segera ditahan bila tertangkap.

  Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ASEP RIDWAN HASYIM, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P sebagai Hakim Ketua serta serta WING EKO JOEDHA. H, SH Mayor Sus NRP 524432 dan AKHMAD JAILANIE, SH Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer YULI WIBOWO, SH Mayor Laut (KH) NRP 13123/P dan Panitera ISKANDAR, SH, MH Lettu Chk NRP 21960346030574 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa

  HAKIM KETUA ASEP RIDWAN HASYIM, SH

  MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II WING EKO JOEDHA. H, SH AKHMAD JAILANIE, SH MAYOR SUS NRP 524432 KAPTEN CHK NRP 517644 PANITERA

  ISKANDAR, SH, MH LETTU CHK NRP 21960346030574