S SDT 1005735 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Tari Lengger Calung Banyumasan adalah kesenian tradisional yang
berasal dari daerah Jawa Tengah yaitu Banyumas, tarian ini sampai sekarang
masih berkembang di daerah Jawa Tengah. Tari Lengger Calung Banyumasan
merupakan salah satu tarian yang berkembang di desa Rawa Jaya Kabupaten
Cilacap. Pada zaman dahulu tahun 1929 Demang Toya Reka merupakan seorang
seniman yang pertama mengembangkan tari Lengger Calung Banyumasan di
daerah Jawa Tengah khususnya di daerah Banyumas. Dalam mengembangkan tari
Lengger Calung banyumasan ini, Demang Toya Reka telah mengangkat seorang
murid dan kini telah menjadi penerusnya salah satunya adalah Demang Baiman.
Demang Baiman seorang seniman dan selaku penerus dari Demang Toya Reka,
beliau meneruskan pengembangan dan pelestarian tari Lengger Calung
Banyumasan sampai ke daerah Cilacap.
Pada Tahun 1980 tari Lengger Calung Banyumasan telah sampai ke desa
Rawa Jaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap. Pada waktu itu Demang
Baiman telah mengangkat dua orang muridyakni Bapak Saman dan Bapak
kasman yang merupakan penduduk asli desa Rawa Jaya. Sebagai pewaris tari
Lenger Calung Banyumasan Bapak Saman dan Bapak Kasan mengembangkan

tari Lengger Calung Banyumasan di desa Rawa Jaya dan telah mengangkat
seorang murid yaitu Bapak S. Darsono. Pada saat ini Bapak Kasan telah
meninggal dunia, sekarang Bapak Saman dengan dibantu oleh salah seorang
muridnya yakni Bapak S. Darsono yang sampai sekarang masih melestarikan dan
mengembangkan tari Lengger Calung banyumasan di desa Rawa Jaya sampai saat
ini.Bapak S. Darsono yang merupakan pewaris tari Lengger Calung Banyumasan
ini adalah narasumber sekaligus pimpinan dari Paguyuban Ngesti Laras.

Galih Mardyanti , 2014
Tari Lengger Calung Banyumasan Di Desa Rawa Jaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten
Cilacap
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

Tari Lengger Calung Banyumasan ini sangat kental akan ritual dan makna
yang terkandung didalamnya, dari zaman dahulu sampai saat ini tari
LenggerCalung Banyumasanmasih menggunakan serangkaian ritual yang
dijalankan. Pada zaman dahulu tarian ini dipertunjukan sebagai tarian untuk acara
ritual keagamaan pada masa sesudah panen untuk mengungkapkan syukur

masyarakat terhadap Dewi Sri yang telah memberikan rezeki. Sekarang tari
Lengger Calung Banyumasan sudah bertambah fungsinya, yakni untuk sarana
pertunjukan dan tontonan dikarenakan seiring berkembangnya tarian ini dan
banyaknya masyarakat yang mengenal tari Lengger Calung Banyumasan maka
selain untuk upacara ritual keagamaan juga untuk pertunjukan-pertunjukan
tertentu, seperti penyambutan tamu, acara pernikahan, khitanan, acara-acara
penting dan kegiatan lainnya.
Akan tetapi, meskipun tari Lengger Calung Banyumasan sudah bertambah
fungsi menjadi tarian sebagai sarana pertunjukan dan tontonan,serangkaian ritual
yang sudah ada sejak zaman dahulu tidak dilupakan dan masih tetap dijalankan.
Karena masyarakat Jawa meyakini bahwa apabila ritual pada tari Lengger Calung
Banyumasan ditinggalkan maka pelaksanaannya tidak sah dan bahkan akan
menimbulkan bencana. Disini terlihat kecintaan dan kebanggaan masyarakat Jawa
akan budaya yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para leluhurnya dan
hingga saat ini telah membuat tari Lengger Calung Banyumasan tetap hidup dan
berkembang dari masa ke masa.

B. Rekomendasi
Dalam rangka melestarikan khasanah budaya Jawa Tengah khususnya tari
Lengger Calung Banyumasan di desa Rawa Jaya Kecamatan Bantarsari

Kabupaten Cilacap yang terus berkembang sampai saat ini, harus tetap menjaga
keaslian dan keutuhan budayanya sebagaimana yang telah diwariskan oleh para
leluhur.

Galih Mardyanti , 2014
Tari Lengger Calung Banyumasan Di Desa Rawa Jaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten
Cilacap
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

Pengembangan lambat laun akan menghasilkan suatu perubahan dan
pertambahan, terbukti pada fungsi tari yang pada awalnya hanya untuk upacara
ritual keagamaan, sekarang telahbertambah fungsinya menjadi tarian untuk sarana
pertunjukan dan tontonan. Meskipun fungsinya telah bertambah diharapkan
budaya tari Lengger Calung Banyumasan harus tetap dijaga keasliannya, baik itu
pada pelaksanaan ritual maupun pada pelaksanaan pertunjukan tarinya. Hal ini
merupakan tanggungjawab kita sebagai masyarakat yang berbudaya untuk
melestarikan dan memelihara khasanah budaya yang telah diwariskan secara turun
temurun oleh para leluhur, karena budaya merupakan cermin dari suatu bangsa

dan kita perlu mengetahui, menggali, melestarikannya.
Dengan berakhirnya penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan beberapa
saran atau rekomendasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti berharap
rekomendasi ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dikemudianhari. Adapun
rekomendasi tersebut peneliti tunjukan kepada:
1.

Seniman tari Lengger Calung Banyumasan
Peneliti mengharapkan kepada para seniman tari Lengger Calung
Banyumasan khusunya Paguyuban Ngesti Laras yang dipimpin oleh Bapak S.
Darsonodapat terus melestarikan dan mengembangkan tarian ini dengan
menjaga apa yang telah diwariskan oleh para leluhur secara turun temurun.

2.

Generasi Penerus tari Lengger Calung Banyumasan

Jangan pernah malu dengan apa yang kita lakukan, dengan banyak belajar dan
berusaha dengan sungguh-sungguh, apa yang hari ini terlihat buruk akan
menjadi sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat dikemudian hari jika

kita bersungguh-bersungguh melakukannya, termasuk melestarikan tari
Lengger Calung Banyumasan yang merupakan bagian dari kebudayaan Jawa
Tengah.
3.

Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI

Kepada Bapak Ibu Dosen Pendidikan Seni Tari UPI, peneliti berharap dapat
memberikan kesempatan dan selalu mendukung ide-ide kreatif mahasiswa/i

Galih Mardyanti , 2014
Tari Lengger Calung Banyumasan Di Desa Rawa Jaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten
Cilacap
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

jurusan Seni Tari yang memiliki bakat yang luar biasa, baik yang berasal dari
kota Bandung maupun dari beberapa kota seluruh indonesia. Semoga Jurusan
Pendidikan Seni Tari dapat mencetak calon pendidik yang benar-benar dapat

mendidik dengan baik dikemudian hari.
Semoga apa yang peneliti harapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan
pertimbangan demi melestarikan seni budaya indonesia, khususnya tari Lengger
Calung Banyumasan di Provinsi Jawa Tengah.

Galih Mardyanti , 2014
Tari Lengger Calung Banyumasan Di Desa Rawa Jaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten
Cilacap
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu