T PD 1302247 Abstract
UPAYA VERBAL DALAM PENANAMAN NILAI EKSISTENSI TUHAN
(Tinjauan Tindak Tutur Guru Sekolah Dasar Negeri Sindangraja
di Kabupaten Sumedang)
Yossy Firdawati Ermawan, 1302247
Abstrak
Latar belakang penelitian ini berawal dari pertanyaan bagaimana
mengenalkan Tuhan pada anak usia sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendeskripsikan upaya verbal, mengidentifikasi situasi tutur, ruang
lingkup pembahasan, sejauh mana tuturan-tuturan dapat dimengerti oleh
siswa, serta mengidentifikasi hambatan upaya verbal dalam penanaman nilai
eksistensi Tuhan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Subjek
penelitian ini adalah tiga orang guru wali kelas II, IV dan VI SDN
Sindangraja Kabupaten Sumedang. Instrumen yang digunakan adalah lembar
observasi, angket, format wawancara dan dokumentasi. Validasi data yang
digunakan yaitu teknik member check, triangulasi, dan expert opinion. Hasil
dari penelitian ini diperoleh data bahwa jenis tindak tutur guru berdasarkan
klasifikasi Austin adalah tindak tutur ilokusi dan perlokusi, sedangkan tindak
ilokusi yang ditemukan berdasarkan teori Searle terklasifikasi menjadi
ilokusi asertif, direktif, komisif, ekpresif, dan deklaratif. Situasi tutur yang
digunakan guru adalah pada saat kegiatan awal, penyampaian materi,
penyampaian nasihat situasional, dan kegiatan akhir. Ruang lingkup
pembahasan adalah mengenai ungkapan rasa syukur, sifat-sifat Tuhan,
kebiasaan beribadah, perilaku yang disukai dan tidak disukai Tuhan, dan
pengetahuan keagamaan. Pemahaman siswa mengenai tindak tutur yang
digunakan guru adalah untuk siswa kelas rendah hanya mampu memahami
makna langsung dari kalimat, sedangkan untuk siswa kelas tinggi telah
mampu memahami maksud dibalik tuturan. Terakhir, hambatan yang
ditemukan guru adalah mencakup gaya belajar siswa yang cenderung terlalu
aktif, sulitnya guru mengkorelasikan materi pembelajaran dengan nilai
eksistensi Tuhan, adanya pengaruh negatif dari globalisasi, cara
penyampaian materi oleh guru yang kurang dipahami siswa, kurangnya
persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan kurangnya pendidikan
nilai eksistensi Tuhan yang diperoleh siswa dalam keluarga.
Kata Kunci: nilai eksistensi Tuhan, tindak tutur, pembelajaran di sekolah
dasar
Yossy Firdawati Ermawan, 2015
UPAYA VERBAL DALAM PENANAMAN NILAI EKSISTENSI TUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VERBAL EFFORTS TO INFUSE THE EXISTENCE VALUE OF GOD
(A Review of Speech Acts of Teachers at Sindangraja Primary School
in Sumedang)
Yossy Firdawati Ermawan, 1302247
Abstract
The background of this study is started from the questions of how to
introduce God for primary school age children. The aims of this study are to
describe the verbal efforts , to identify the situation of speech, the scope of
the discussion regarding, to identify to which extent the speech is
understandable for students, as well as to identify the barriers of verbal
efforts in infusing the value of the existence of God. This study employs
descriptive-analytic methodThe subjects of this study were three classteachers of grade II, IV and VI at SDN Sindangraja Sumedang. This data of
this study were obtained from observation sheets, questionnaires, interviews
and documentation format. To validate the data member check techniques,
triangulation, and expert opinion were used. The results from this study
showed that speech acts which based on the classification Austin were
illocutionary speech acts and perlocusion, whereas illocutionary acts found,
based on Searle's theory, was divided into illocutionary assertive, directive,
commissive, expressive, and declarative. The speech situations used by the
teachers are in the initial activity, in delivering the materials, in delivering
situational advice, and in weekend activities. The scope of the discussion is
the expression of gratitude, the attributes of God, worship habits, behaviors
that liked and disliked by God, and religious knowledge. Students'
understanding of the speech acts which used by teachers is that low-grade
students are only able to understand the meaning of the sentence
immediately, while higher grade students have been able to understand the
meaning behind the speech. Finally, the barriers which found by teachers
included learning styles of students who tend to be active, the difficulty of
correlating learning materials with the value of God's existence, the negative
effects of globalization, the way teachers delivered contents which are
poorly understood by students, the lack of preparation of teaching and
learning undertaken by teacher, and the lack of educational value obtained
student of God's existence in their family.
Keywords: the value of God's existence, speech acts, teaching in primary
schools
Yossy Firdawati Ermawan, 2015
UPAYA VERBAL DALAM PENANAMAN NILAI EKSISTENSI TUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Tinjauan Tindak Tutur Guru Sekolah Dasar Negeri Sindangraja
di Kabupaten Sumedang)
Yossy Firdawati Ermawan, 1302247
Abstrak
Latar belakang penelitian ini berawal dari pertanyaan bagaimana
mengenalkan Tuhan pada anak usia sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendeskripsikan upaya verbal, mengidentifikasi situasi tutur, ruang
lingkup pembahasan, sejauh mana tuturan-tuturan dapat dimengerti oleh
siswa, serta mengidentifikasi hambatan upaya verbal dalam penanaman nilai
eksistensi Tuhan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Subjek
penelitian ini adalah tiga orang guru wali kelas II, IV dan VI SDN
Sindangraja Kabupaten Sumedang. Instrumen yang digunakan adalah lembar
observasi, angket, format wawancara dan dokumentasi. Validasi data yang
digunakan yaitu teknik member check, triangulasi, dan expert opinion. Hasil
dari penelitian ini diperoleh data bahwa jenis tindak tutur guru berdasarkan
klasifikasi Austin adalah tindak tutur ilokusi dan perlokusi, sedangkan tindak
ilokusi yang ditemukan berdasarkan teori Searle terklasifikasi menjadi
ilokusi asertif, direktif, komisif, ekpresif, dan deklaratif. Situasi tutur yang
digunakan guru adalah pada saat kegiatan awal, penyampaian materi,
penyampaian nasihat situasional, dan kegiatan akhir. Ruang lingkup
pembahasan adalah mengenai ungkapan rasa syukur, sifat-sifat Tuhan,
kebiasaan beribadah, perilaku yang disukai dan tidak disukai Tuhan, dan
pengetahuan keagamaan. Pemahaman siswa mengenai tindak tutur yang
digunakan guru adalah untuk siswa kelas rendah hanya mampu memahami
makna langsung dari kalimat, sedangkan untuk siswa kelas tinggi telah
mampu memahami maksud dibalik tuturan. Terakhir, hambatan yang
ditemukan guru adalah mencakup gaya belajar siswa yang cenderung terlalu
aktif, sulitnya guru mengkorelasikan materi pembelajaran dengan nilai
eksistensi Tuhan, adanya pengaruh negatif dari globalisasi, cara
penyampaian materi oleh guru yang kurang dipahami siswa, kurangnya
persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan kurangnya pendidikan
nilai eksistensi Tuhan yang diperoleh siswa dalam keluarga.
Kata Kunci: nilai eksistensi Tuhan, tindak tutur, pembelajaran di sekolah
dasar
Yossy Firdawati Ermawan, 2015
UPAYA VERBAL DALAM PENANAMAN NILAI EKSISTENSI TUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VERBAL EFFORTS TO INFUSE THE EXISTENCE VALUE OF GOD
(A Review of Speech Acts of Teachers at Sindangraja Primary School
in Sumedang)
Yossy Firdawati Ermawan, 1302247
Abstract
The background of this study is started from the questions of how to
introduce God for primary school age children. The aims of this study are to
describe the verbal efforts , to identify the situation of speech, the scope of
the discussion regarding, to identify to which extent the speech is
understandable for students, as well as to identify the barriers of verbal
efforts in infusing the value of the existence of God. This study employs
descriptive-analytic methodThe subjects of this study were three classteachers of grade II, IV and VI at SDN Sindangraja Sumedang. This data of
this study were obtained from observation sheets, questionnaires, interviews
and documentation format. To validate the data member check techniques,
triangulation, and expert opinion were used. The results from this study
showed that speech acts which based on the classification Austin were
illocutionary speech acts and perlocusion, whereas illocutionary acts found,
based on Searle's theory, was divided into illocutionary assertive, directive,
commissive, expressive, and declarative. The speech situations used by the
teachers are in the initial activity, in delivering the materials, in delivering
situational advice, and in weekend activities. The scope of the discussion is
the expression of gratitude, the attributes of God, worship habits, behaviors
that liked and disliked by God, and religious knowledge. Students'
understanding of the speech acts which used by teachers is that low-grade
students are only able to understand the meaning of the sentence
immediately, while higher grade students have been able to understand the
meaning behind the speech. Finally, the barriers which found by teachers
included learning styles of students who tend to be active, the difficulty of
correlating learning materials with the value of God's existence, the negative
effects of globalization, the way teachers delivered contents which are
poorly understood by students, the lack of preparation of teaching and
learning undertaken by teacher, and the lack of educational value obtained
student of God's existence in their family.
Keywords: the value of God's existence, speech acts, teaching in primary
schools
Yossy Firdawati Ermawan, 2015
UPAYA VERBAL DALAM PENANAMAN NILAI EKSISTENSI TUHAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu