S PKN 1103689 Chapter1

Pendahuluan |1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Kelunturan karakter dan fondasi moral serta spiritual kehidupan bangsa
sedang melanda pada bangsa Indonesia pada saat ini. Kita mendengar, melihat dan
menyaksikan betapa para pemuda, pelajar dan mahasiswa yang diharapkan
menjadi tulang punggung bangsa telah terlibat dengan VCD porno, pelecehan
seksual, narkoba, geng motor dan perjudian. Contoh-contoh tersebut erat
kaitannya dengan kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia,
menunjukkan bahwa karakter dan fondasi moral serta spirtual kehidupan bangsa
ini mulai luntur. Tampak jelas bahwa negeri ini telah berubah menjadi negara
dagelan atau republik sandiwara yang dipimpin oleh para pejabat negara yang
seperti tanpa beban menjadi terdakwa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sehubungan dengan kondisi tersebut, seharusnya pendidikan dan
tekonologi didayagunakan untuk mempengaruhi pola, dan sikap serta gaya hidup
masyarakat, guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. Kurikulum
2013 yang merupakan pengembangan dari KTSP 2006 pun dituntut untuk
memperbaiki kondisi tersebut melalui pendidikan. Kurikulum ini lebih ditekankan

pada pendidikan karakter yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap satuan pendidikan.
Implementasi Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan secara bertahap pada
bulan Juli 2013 di Kelas I, IV, VII, dan X. Salah satu perbaikan yang ada di
Kurikulum ini adalah dengan adanya pendekatan scientific-approach, atau
pendekatan ilmiah yang diterapkan ke semua mata pelajaran termasuk PPKn.
Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus
Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendahuluan |2

berbasis karakter, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan
dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.

Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 tentunya sangat dipengaruhi
oleh proses pembelajaran pada tiap satuan pendidikan. Dalam Permendikbud
nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dikatakan bahwa pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: interaktif dan inspiratif;
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai bakat, minat, kemampuan,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pemahaman para pendidik dalam melakukan penilaian dalam proses
pembelajaran pun turut menjadi faktor dari keberhasilan Kurikulum 2013. Dalam
permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dikatakan bahwa acuan
penilaian proses dalam pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan acuan
kriteria yang merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan
kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. Untuk itu setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran

mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh
melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendahuluan |3

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta”.
Kompetensi dalam setiap tingkat kompetensi akan menjadi Kompetensi
Inti pada setiap kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti dirancang seiring

dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi
inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2.

Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Proses belajar yang tercipta dari keterkaitan KI-3 dan KI-4 dapat
memberikan dampak pengiring (nurturant effect) tumbuhnya sikap spiritual yang
dimaksud dalam KI-1 dan sikap sosial dalam KI-2. Penguasaan kompetensi KI-3
dan KI-4 serta dampak pengiring sebagaimana dimaksud dalam KI-1 dan KI-2,
maka akan tercapai secara utuh kompetensi integrasi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4
(utuh menyeluruh). Oleh karena PPKn merupakan mata pelajaran yang bermuatan
nilai dan moral, dimana kandungan KI-3 dan KI-4 sudah bermuatan nilai dan
moral dalam dimensi pengetahuan dan keterampilan, maka pembelajaran langsung
KI-3 dan KI-4 secara otomatis akan menjadi dampak pengiring terhadap KI-1 dan
KI-2.

Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa
Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendahuluan |4

kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik,
sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan
penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus yang
dibuat oleh pemerintah.
Peran guru terutama guru mata pelajaran PPKn untuk membina karakter
kewarganegaraan peserta didik dalam menyelenggarakan pembelajaran yang
sesuai dengan standar proses pendidikan tahun 2013 sangat dibutuhkan. Dengan
demikian, peneliti bermaksud untuk meneliti implementasi pembelajaran PPKn
Kurikulum 2013 dalam membina karakter kewarganegaraan, yang didalamnya

terdapat penelitian mengenai bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran PPKn untuk membina karakter kewarganegaraan serta peranan dari
stakeholder pendidikan dalam mewujudkan hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Adapun dari permasalahan di atas yang telah dijelaskan dalam latar
belakang masalah, penulis mencoba merumuskan beberapa persoalan dalam
bentuk pertanyaan, diantaranya:
1. Bagaimanakah persepsi guru PPKn tentang Implementasi pendidikan karakter
dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013?
2. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1
Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan?
3. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1
Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan?
4. Bagaimanakah pendekatan pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran
PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang?
5. Bagaimanakah peran dari stakeholder pendidikan Kabupaten Sumedang dalam
mewujudkan implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 untuk
membina karakter kewarganegaraan?
Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendahuluan |5

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi:
1. Persepsi guru PPKn tentang Implementasi pendidikan karakter dalam mata
pelajaran PPKn Kurikulum 2013.
2. Perencanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang
untuk membina karakter kewarganegaraan.
3. Pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang
untuk membina karakter kewarganegaraan.
4. Pendekatan pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran PPKn
Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang.
5. Peran dari stakeholder pendidikan Kabupaten Sumedang dalam mewujudkan
implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 untuk membina karakter
kewarganegaraan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
1. Manfaat dari Segi Teori
Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Metode Penelitian
Ilmu Sosial, Metode Penelitian PPKn, Perencanaan Pembelajaran PPKn, Belajar
dan Pembelajaran PPKn, dan Kurikulum Pembelajaran, sehingga dengan
melakukan

penelitian

ini

diharapkan

penulis

dan

semua


pihak

yang

berkepentingan dapat lebih memahaminya.
2. Manfaat dari Segi Kebijakan
Penelitian ini sangat berkaitan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan atau Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan serta
Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendahuluan |6

Permendikbud 81 A tentang Implementasi Kurikulum 2013, sehingga dengan
melakukan


penelitian

ini

diharapkan

penulis

dan

semua

pihak

yang

berkepentingan dapat lebih mengkaji isi dari Permendikbud tersebut.
3. Manfaat dari Segi Implementasi atau Praktik
Penelitian ini memfokuskan kepada Implementasi Pembelajaran PPKn

Kurikulum 2013 dalam membina karakter kewarganegaraan di SMKN 1
Sumedang, sehingga diharapkan Guru PPKn SMK, Dinas Pendidikan maupun
pihak pihak lain yang berkepentingan khususnya lembaga yang terkait dengan
pendidikan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan untuk
melaksanakan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 berbasis karakter dengan
baik.
1.5 Struktur Organisasi Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian skripsi merupakan faktor penting
dalam memperlancar penulisan skripsi yang akan dilakukan. Adapun sistematika
penulisan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, di dalamnya tercakup mengenai latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
struktur organisasi penulisan skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, di dalamnya memuat landasan teori yang
mendukung dan relevan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian, di dalamnya tercakup pendekatan penelitian,
desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data penelitian.
Bab IV Temuan dan Pembahasan, di dalamnya tercakup laporan hasil
penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan pembahasan
hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian.

Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendahuluan |7

Bab V Simpulan dan Saran, di dalamnya memuat kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan dan saran yang membangun bagi institusi yang
bersangkutan.

Indra Gautami, 2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu