Asosiasi Fakultas Ekonomi & Bisnis Indonesia Dr Susy (Dirut BRI)
Tinggi Mempersiapkan MEA
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk.
Kongres ke-3 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Susy Liestiowaty
Direktur Kepatuhan
(2)
1. Perekonomian, Demografi dan Industri Perbankan……… GDP Indonesia……… Demografi Indonesia………. Penetrasi Perbankan yang Masih Rendah……….. Kondisi Perbankan saat ini dan Krisis sebelumnya……… 2. SDM yang Berkualitas Menjadi Hal Penting dalam Persaingan MEA………
Produktivitas harus meningkat ……… Perguruan Tinggi dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas……… 3. Kolaborasi Industri Perbankan dan Perguruan Tinggi untuk Menghadapi MEA…….
Perguruan Tinggi merupakan Agen Literasi Keuangan………. 3 4 5– 7 8 9– 11 12 13 14 -15 16 17
(3)
(4)
19.5 22.4 37.3 90.9 325.9 331.9 431.3 506.7 662.6 1,237.0 Laos Brunei Cambodia Myanmar Vietnam Singapore Philippine Malaysia Thailand Indonesia 2,320 2,388 2,437 3,012 3,461 3,493 4,624 6,774 16,158 16,800 United Kingdom Indonesia France Brazil Russian Federation Germany Japan India China United States
Purchasing Power Parity (PPP),
Juta Dollar AS, 2013
Gross Domestic Product (GDP)
Juta Dollar AS, 2012
Sumber: World Bank (World Development Indicators), CIA World Fact Book
Perekonomian di Indonesia terbesar di ASEAN dan merupakan salah satu terbesar di
dunia
Indonesia
9th
Indonesia
1st
(5)
300
92
Working age (15-64) 65+ years
167 166
Working age (15-64) 65+ years
1Compound Annual Growth Rate
Sumber :McKinsey Global Growth Model, April 2015
3.2x
CAGR1, 1.0 2.4
%
0.0%
0.5 3.2
Pertumbuhan Populasi Negara G-20,
2005-14, Juta Penduduk
Pertumbuhan Populasi Negara G-20,
2015-25, Juta Penduduk
• Jumlah tenaga kerja sudah akan mencapai titik puncaknya dalam 50 tahun mendatang. Pertumbuhan pekerja yang rata-rata sebesar 1,7 persen sejak 1964, bakal anjlok menjadi 0,03 persen pada dekade mendatang.
• Untuk mengkompensasi penurunan pertumbuhan tenaga kerja, produktivitas perlu digenjot hingga 80 persen dari laju historisnya untuk mempertahankan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global agar tak melambat.
(6)
•
Mayoritas penduduk Indonesia yang berusia usia muda dan terus meningkat dapat
mencapai 280 juta pada 2030, dari 240 juta saat ini. Berbeda dengan kecenderungan
demografis di banyak negara, yang mengalami penuaan, termasuk di beberapa negara Asia,
diperkirakan kecenderungan di Indonesia tetap positif hingga 2025 dan akan memberi
sumbangan 2,4 persen per tahun terhadap keseluruhan pertumbuhan ekonomi hingga
2030.
Sumber :McKinsey Consumer and Shopper Insight (CSI Indonesia 2011)
Percentage share of
total population (%)
Laki-laki
Wanita
Total
0-14 tahun
27.3
34,165,213
32,978,841
67,144,054
15-64 tahun
66.5
82,104,636
81,263,055
163,367,691
65 tahun keatas
6.1
6,654,695
8,446,603
15,101,298
122,924,544
122,688,499
245,613,043
Sumber: CIA World Factbook(7)
45
85
135
170
195
180
145 110
2010 2020 2030 in 5-6% GDP scenario
2030 in 7% GDP scenario
Diperkirakan sekitar 90 juta penduduk Indonesia akan bergabung dalam kelas konsumen pada tahun 2030
Kelas Konsumen2
Di Bawah kelas Konsumen
Juta Penduduk1
Tambahan Penduduk ke
dalam kelas konsumen
40
90
125
1. Dibulatkan ke 5 juta terdekat
2. Kelas konsujen dalah individu dengan pendapatan 3. Based on annual GDP growth of between 5 and 6 percent
Source : McKinsey Consumer and Shopper Insight (CSI Indonesia 2011)
• Jumlah anggota kelas konsumen global akan bertambah 1,8 miliar orang dalam 15 tahun mendatang dan lebih dari 75 persen dari jumlah tersebut kemungkinan adalah penduduk Asia.
• Saat ini, penghasilan rata-rata meningkat sepuluh kali lebih cepat dan dalam skala lebih dari 200 kali. Hal itu akan memicu permintaan atas berbagai sumber daya dan komoditas yang dipasok Indonesia.
• Ekspor ke negara Asia lain, khususnya Cina dan India, mengalami percepatan kuat dalam beberapa tahun terakhir dengan angka pertumbuhan tahunan 15 hingga 20 persen. Pada 2010, Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit senilai 3,8 miliar dolar AS ke India dan 2,1 miliar dolar AS ke Cina. Pada tahun sama, Cina menjadi pasar ekspor batubara terbesar untuk Indonesia dengan nilai ekspor 3,6 miliar dolar AS, dan juga India dengan nilai 2,0 miliar dolar AS. 2010 20203 2030 dengan
skenario PDB 5-6% 2030 dengan skenario PDB 7% 240 265 280 280
(8)
Loan to GDP Ratio
(%) -2014
Sumber: CEIC
155.9
123.1
106.2
38.2 36.4
Singapore Malaysia Thailand Philippines Indonesia
153.4
141.1
95.8
51.7
38.9
Malaysia Singapore Thailand Philippines Indonesia
Deposit to GDP Ratio
(%) -2014
Penetrasi perbankan di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan ASEAN-5 lainnya,
sehingga ruang tumbuh masih besar
(9)
Literasi dan Inklusi Keuangan per Industri Keuangan
81,93%
21.80%
57.28%
17.84%
11.81%
14.85%
5.04%
9.80%
6.33%
7.13%
1.53%
3.79%
0.11%
Pasar Modal Dana Pensiun Perusahaan Pembiayaan
Pergadaian
Asuransi
Perbankan
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan indonesia, 2014
Tingkat literasi dan tingkat inklusi masyrakat Indonesia dalam berbagai industri keuangan masih
relatif rendah.
(10)
Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Ekonomi Lemah per Industri Keuangan
Sumber: Data Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, OJK, 2014
2.24% 4.95% 7.41% 12.07% 14.70% 18.67% Capital Market Pension Funds Finance Companies
Mortgages Insurance Banking
0.04% 1.03% 4.32% 4.70%
8.53% 53.43% Capital Market Pension Funds Finance Companies
Mortgages Insurance Banking
Inklusi
Literasi
Literasi masyarakat
ekonomi lemah
sebagaimana literasi
keuangan secara
nasional, didominasi
oleh sektor
Perbankan. Hal ini
tercermin pula pada
inklusi keuangan di
luar perbankan yang
masih relatif rendah.
(11)
Perbandingan Krisis 1998, 2008 dan 2015
Juli 2015 2008 199830.00%
3.80%
2.70%
Kredit Bermasalah (NPL)
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Juli 2015 2008 1998 -15.68% 16.76% 20.51% Juli 2015 2008 1999 1998 72.40% 26.16% 74.58% 88.70% 60.0 %
9.5% 7.5%
1998 2008 Juli 2015
Suku Bunga Acuan
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Krisis keuangan
mempengaruhi kinerja
keuangan perbankan
bahkan dapat
menggerus modal
bank.
Keterbatasan modal
dapat menghambat
penyaluran kredit
perbankan. Selain itu,
tingginya suku bunga juga
dapat menyebabkan
(12)
(13)
•
Negara dengan ekonomi terbesar
ke-16
di dunia
•
45 Juta
anggota kelas konsumen
•
53%
penduduk tinggal di perkotaan dan
menghasilkan
74% PDB
•
55 Juta
tenaga kerja terampil dalam
perekonomian Indonesia
•
0,5 Triliun dolar AS
peluang
pasar dalam jasa konsumen, agrikultur
dan perikanan, sumber daya energi dan
pendidikan
•
Negara dengan ekonomi terbesar
ke-7
di dunia
•
135 Juta
anggota kelas konsumen
•
71%
penduduk tinggal di perkotaan dan
menghasilkan
86% PDB
•
113 Juta
tenaga kerja terampil dalam
perekonomian Indonesia
•
1,8 Triliun dolar AS
peluang
pasar dalam jasa konsumen, agrikultur
dan perikanan, sumber daya energi dan
pendidikan
Saat Ini:
Tahun 2030
(14)
Untuk mencapai target pertumbuhan PDB sebesar
7%
,
produktivitas tenaga kerja harus meningkat
60%
lebih
tinggi dibandingkan periode tahun 2000-10
Tingkat pertumbuhan PDB riil tahunan %
• Tiga tantangan utama selama periode antara saat ini hingga tahun 2030, yaitu:
1. Indonesia menghadapi tuntutan produktivitas. Untuk mencapai target pertumbuhan PDB tahunan sebesar 7%, Indonesia perlu
meningkatkan produktivitasnya hingga 60% dari angka pencapaian antara tahun 2000-2010.
2. Distribusi pertumbuhan tidak merata di wilayah Indonesia dan peningkatan kesenjangan. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara untuk memastikan pertumbuhan ekonomi dapat mencakup semua golongan masyarakat.
3. Memastikan Indonesia tidak terkendala infrastruktur dan sumber daya pada saat kelas konsumennya mengalami peningkatan.
(15)
Kemajuan suatu bangsa, tidak terlepas dari aspek pendidikannya. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi
sebagai Kawah Candradimuka mahasiswa memiliki peranan penting untuk mempersiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas.
HDI
Rank Country 2013
1 Norway 0.944
2 Australia 0.933
3 Switzerland 0.917
4 Netherlands 0.915
5 United States 0.914
6 Germany 0.911
7 New Zealand 0.910
8 Canada 0.902
9 Singapore 0.901
10 Denmark 0.900
62 Malaysia 0.773
89 Thailand 0.722
108
Indonesia 0.684Index SDM Indonesia di bandingkan dengan
negara2 lain di dunia
Tidak/ Belum Tamat SD, 7.82% Tamat SD, 36.26% Tamat SLTP, 22.62% Tamat SLTA, 26.05% Tamat PT, 7.23%
Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia
Sumber: Badan Pusat Statistik Sumber: undp.org
(16)
(17)
–
• Untuk mendukung dan terlibat dalam upaya bersama dengan Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BRI mewujudkan dukungan tersebut dalam bentuk program
Corporate Social Responsibility(CSR) atau lebih dikenal dengan Program BRI Peduli.
• Salah satu kegiatan dalam Program BRI Peduli dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, BRI
mewujudkannya melalui kegiatan Indonesia Cerdas.
(18)
–
Pendekatan 1
Peran serta BRI dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam kegiatan Indonesia Cerdas, diwujudkan
melalui dua pendekatan:
Pola pelatihan dalam rangka pemberdayaan ekonomi serta ditujukan sebagai stimulus untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya jiwa wirausaha di masyarakat.
• Teras Usaha Mahasiswa BRI
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian dan menumbuhkan minat usaha di kalangan mahasiswa.
Pada tahun 2014, BRI mengadakan program Studentpreneur yang dilaksanakan bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dengan tema Teras Usaha Mahasiswa Teknologi BRI.
• Teras Usaha Pesantren BRI
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian dan menumbuhkan minat usaha di kalangan santri pondok pesantren.
Sebagai langkah awal, BRI bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al Bayan di Kabupaten Lebak, Banten dengan memberikan pelatihan peternakan dan hibah 50 ekor kambing.
Pendekatan 2
Bantuan penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat yang diwujudkan melalui:
• Beasiswa untuk anak Indonesia, terdapat 3 jenis beasiswa yaitu: Beasiswa Mahasiswa, Jurnalis Cerdas dan Beasiswa anak-anak tidak mampu.
• Berbagi buku untuk sahabatku, yaitu program pemberian donasi buku kepada sekolah dasar di Indonesia.
• Bantuan Riset dan pelatihan, BRI dalam program teras usaha mahasiswa membantu riset dan pelatihan pengembangan produk usaha produktif.
(19)
Selain Program Indonesia Cerdas, peran serta BRI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) diwujudkan melalui hal-hal sebagai berikut:
1. Program Magang
Untuk memberikan pengalaman kerja bagi para Mahasiswa, BRI memberikan kesempatan Magang dalam rangka menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu
2. Pendidikan Bagi Pekerja BRIdi salah satu Universitas yang bekerja sama dengan BRI.
3. Kerjasama dalam Program Kuliah kerja Nyata (KKN)
Untuk membantu Pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat pedesaan dan terpencil perlu
dikembangkan kerjasama antara perbankan dengan perguruan tinggi melalui program KKN.
4. Program Bidik Misi
• Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi, bidikmisi berfokus kepada yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.
• Sampai dengan saat ini, total jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi yang disalurkan melalui BRI adalah sebanyak 14.476 orang dengan total jumlah dana yang disalurkan mencapai Rp. 53,6 Miliar.
Access to credit is a key li k
between economic opportunity and economic outcome. It is essential for individual empowerment. Yet
currently almost two third of the population in Indonesia does not have access to any banking services, and close to half have no savings accounts. Micro credit program such as those implemented by Bank Rakyat Indonesia have been
successful in extending coverage to
re ote areas. Christine Lagarde
Managing Director IMF
Indonesian Poised for Indonesia’s
Economic Potential
Speech at University of Indonesia, Jakarta September 1st, 2015
(20)
Selain itu, untuk mendukung kegiatan operasional Perguruan Tinggi dan kebutuhan layanan
perbankan baik bagi para Dosen, Pekerja dan Mahasiswa, terdapat beberapa layanan BRI yang
dapat ditawarkan, yaitu:
Layanan BRI Untuk Perguruan Tinggi
Pembayaran SPMB Online
Pembayaran
SPP Online Layanan Lainnya
Pembayaran Gaji
Cash Management
Briguna Kretap
Kredit Konsumer (KPR/ Kartu
Kredit)
Pembukaan Rekening Tabungan
Pembayaran BPJS KS/TK dan lain-lain
(21)
(1)
(2)
BRI Peduli
–
Indonesia Cerdas
• Untuk mendukung dan terlibat dalam upaya bersama dengan Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BRI mewujudkan dukungan tersebut dalam bentuk program
Corporate Social Responsibility(CSR) atau lebih dikenal dengan Program BRI Peduli.
• Salah satu kegiatan dalam Program BRI Peduli dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, BRI
mewujudkannya melalui kegiatan Indonesia Cerdas.
(3)
BRI Peduli
–
Indonesia Cerdas
Pendekatan 1
Peran serta BRI dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam kegiatan Indonesia Cerdas, diwujudkan
melalui dua pendekatan:
Pola pelatihan dalam rangka pemberdayaan ekonomi serta ditujukan sebagai stimulus untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya jiwa wirausaha di masyarakat.
• Teras Usaha Mahasiswa BRI
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian dan menumbuhkan minat usaha di kalangan mahasiswa.
Pada tahun 2014, BRI mengadakan program Studentpreneur yang dilaksanakan bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dengan tema Teras Usaha Mahasiswa Teknologi BRI.
• Teras Usaha Pesantren BRI
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian dan menumbuhkan minat usaha di kalangan santri pondok pesantren.
Sebagai langkah awal, BRI bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al Bayan di Kabupaten Lebak, Banten dengan memberikan pelatihan peternakan dan hibah 50 ekor kambing.
Pendekatan 2
Bantuan penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat yang diwujudkan melalui:
• Beasiswa untuk anak Indonesia, terdapat 3 jenis beasiswa yaitu: Beasiswa Mahasiswa, Jurnalis Cerdas dan Beasiswa anak-anak tidak mampu.
• Berbagi buku untuk sahabatku, yaitu program pemberian donasi buku kepada sekolah dasar di Indonesia.
• Bantuan Riset dan pelatihan, BRI dalam program teras usaha mahasiswa membantu riset dan pelatihan pengembangan produk usaha produktif.
(4)
Selain Program Indonesia Cerdas, peran serta BRI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) diwujudkan melalui hal-hal sebagai berikut:
1. Program Magang
Untuk memberikan pengalaman kerja bagi para Mahasiswa, BRI memberikan kesempatan Magang dalam rangka menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu
2. Pendidikan Bagi Pekerja BRIdi salah satu Universitas yang bekerja sama dengan BRI.
3. Kerjasama dalam Program Kuliah kerja Nyata (KKN)
Untuk membantu Pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat pedesaan dan terpencil perlu
dikembangkan kerjasama antara perbankan dengan perguruan tinggi melalui program KKN.
4. Program Bidik Misi
• Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi, bidikmisi berfokus kepada yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.
• Sampai dengan saat ini, total jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi yang disalurkan melalui BRI adalah sebanyak 14.476 orang dengan total jumlah dana yang disalurkan mencapai
Access to credit is a key li k
between economic opportunity and economic outcome. It is essential for individual empowerment. Yet
currently almost two third of the population in Indonesia does not have access to any banking services, and close to half have no savings accounts. Micro credit program such as those implemented by Bank Rakyat Indonesia have been
successful in extending coverage to
re ote areas.
Christine Lagarde
Managing Director IMF
Indonesian Poised for Indonesia’s
Economic Potential
Speech at University of Indonesia, Jakarta September 1st, 2015
(5)
Selain itu, untuk mendukung kegiatan operasional Perguruan Tinggi dan kebutuhan layanan
perbankan baik bagi para Dosen, Pekerja dan Mahasiswa, terdapat beberapa layanan BRI yang
dapat ditawarkan, yaitu:
Layanan BRI Untuk Perguruan Tinggi
Pembayaran SPMB Online
Pembayaran
SPP Online Layanan Lainnya
Pembayaran Gaji
Cash Management
Briguna Kretap
Kredit Konsumer (KPR/ Kartu
Kredit)
Pembukaan Rekening Tabungan
Pembayaran BPJS KS/TK dan lain-lain
(6)