Aspek-Aspek Medikolegal Flouressensi dan Terapi Dengan Flouressensi

ASPEK-ASPEK MEDIKOLEGAL FLUORESSENSI DAN TERAPI DENGAN
FLUORESSENSI ULTRAVIOLET
DR. LEONARDO SIHOMBING
Bagian Fisika
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Sumatera Utara

Fluoressensi adalah berupa pancaran sinar oleh suatu zat setelah zat tersebut
disinar dengan sinar lain, dimana sinar yang dipancarkan/dibangkitkan (emited light)
mempunyai panjang gelombang yang lebih besar dari pada sinar yang
diabsorbsi/sinar pembangkit (absorbed light/inciden rays).
Dengan perkataan lain, fluoressensi adalah berupa pancaran energi radiant
oleh suatu zat setelah zat tersebuat disinari dengan energi radiant yang lain, dimana
energi radiant yang dipancarkan mempunyai gelombang yang lebih besar daripada
energi radiant yang diabsorbsi.
Contoh-contoh typis dari pada fluoressensi adalah:
1. Pancaran sinar hijau kekuning-kunigan (panjang gelombang adalah 490-590
Nm) oleh gelas kanari (canary glass) yang disinari dengan sinar ultraviolet
(panjang gelombangnya 1-390 Nm)
2. Emissis daripada sinar-sinar yang dapat dilihat/visible light (panjang
gelombangnya 390-770 Nm) oleh lempeng-lempeng barium platiocyanide

yang disinari dengan sinar-x (panjang gelombangnya 0,01-1 Nm)
Dalam uraian selanjutnya dibawah ini, pada aspek-aspe medikolegal fluoressensi,
sinar ultra violet tetap bertindak sebagai sinar datang/sinar pembangkit/absorbed
light/incident rays; sedangkan pada therapi dengan fluoressensi ultra violet, sinar
ultraviolet merupakan sinar yang dipancarkan/yang dibangkitkan/emitted light.
URAIAN
A. Aspek –aspek medikolegal fluoressensi
Aspek-aspek medikolegal fluoressensi adalah hal-hal yang menarik untuk:
! mendeteksi perubahan-perubahan pada dokumen-dokumen legal, pemalsua
ceheck, dan sebagainya.
! mendeteksi racun-racun
! mengidentifiksi bercak-bercak/noda-noda yang disebabkan oleh nanah, keringat,
serum, darah, urine, semen, lendir (phlegm) atau saliva.
Semata-mata hanya dengan memeriksa dokument dibawah sinar ultraviolet,
sering dengan mudah dapat dideteksi berbagai ragam perubahan-perubahan,
pencoretan, penghapusan (erasures), pemalsuan-pemalsuan (forgeries), atau
pemakaian invisible ink. Penghapusan tinta kimiawi semuanya dapat meningalkan
suatu jejak yang mudah dideteksi dengan ultraviolet. Kertas-kertas berfluoressensi
dengan warna-warna yang berbeda, dan tinta mempunyai fluoressensi tersendiri
yang dapat dikenal (distinctive).

Tanda atau cap pada kertas (watermarks) dan bekas-bekas jari sering tampak
menyolok dengan fluoressensi.
Secara peraktis, sesuatu dapat dipakai untuk sesuatu tujuan, misalnya
invisibleink, urine, saliva, milk, fruit juices dan sebagainya, tapi zat-zat ini akan
terlihat jelas dengan
fluoressensi. Racun-racun sering dapat dideteksi dengan

©2003 Digitized by USU digital library

1

fluoressensi, tapi kita harus hati-hati benar untuk membuat kepastian bahwa
fluoressensi itu benar-benar oleh karena racun dan bukan oleh karena sesuatu
persenyawaan lain yang mempunyai fluoressensi yang sama. Adalah penting
menpunyai suatu test yang pasti untuk semen agar dapat membedakan noda-noda
semen berfluoressensi putih kebiru-biruan, sedangkan urine sering menunjukkan
fluoressensi lebih kuning dan noda leukorrhea menunjukkan fluoressensi yang
berbeda-beda dengan yang diatas, tapi penampakan-penampakan diatas tidaklah
mengenal yang sbsolut (diperlukan metode yang lain untuk memastikan
fluoressesnsi itu dari zat apa.

Pemeriksaan dengan sinar ultra violet sangat berharga untuk menentukan
letak/posisi yang jelas daripada bercak/noda sehingga pemeriksaan yang lebih
mendetail dapat dilakukan dengan metode lain untuk pemastian. Noda darah dapat
dideteksi dengan fluoressensi setelah darah itu diobah menjadi hematoporphyrin. Ini
dilakukan dengan mencampurkan noda darah tersebut dengan strong sulfuric acid
diikuti pengenceran dengan air dan penambahan ammonia untuk menjadikan
campuran bereaksi alkalis. Suatu fluoressensi merahterang menunjukkan adanya
hematoporphyrin yang dibentuk dari hemoglobin.
B. Therapi dengan Fluoressensi Ultraviolet
Diatas kita telah membicarakan sedikit banyaknya tentang fluoressensi
dengan ulteraviolet sebangai sinar pembangkit/absorbed light/inciden rays. Sekarang
kita akan membicarakan ultraviolet sebagai emitted light (sinar yang dibagkitkan)
pada fluoressensi.
Dulu pernah ada era dimana pengobatan tuberculosis dilakukan dengan cara
menempatkan penderita pada santorium yakni tempat khusus yang sejuk dan tidak
bising (biasanya agak jauh dari kota). Ditempat ini, pada pagi hari, penderita disuruh
berjemur sinar matahari dengan keyakinan akan memperoleh sinar ultraviolet untuk
membantu penyembuhan penyakitnya. Keyakinan ini ternyata salah karena sinar
ultraviolet tidak jauh menembus jaringan tubuh, walaupun diakui bahwa ultraviolet
gelombang pendek adalah bakrericidal sifatnya.

Olehkarena sinar uktraviolet gelombang pendek adalah lethal terhadap bakteri dan
organisme pathogen yang lain maka pemakaianya didalam therapi adalah sangat
berharga asalkan organisme pathogen tersebut lebih sensitif dari pada sel jaringan
tubuh dimana organisme itu berbeda.
Tambahan pula sinar ultraviolet tersebut harus dapat mencapai organisme itu.
Sayang sekali kemampuan sinar ultraviolet gelombang pendek yang sehebat itu
tidak dapat kita manfatkan (kecuali untuk infeksi kulit superficial), disebabkan
karena gelombang ultraviolet yang bersifat lethal ini hanya dapat menembus
jaringan hidup sedalam beberapa micron saja.
Akan tetapi adalah mungkin untuk memperoleh suatu substansi yang bisa
memancarkan sinar ultraviolet gelombang pendek (sebagai emited light fluoressensi)
jika substansi tersebut dibombardeer dengan sinar roentgen.
Jika substansi ini dimasukkan kedalam tubuh dan kemudian kontak dengan
organisme pathogen atau lebih baik lagi substansi tersebut diabsorpsi oleh
organisme pathogen itu, maka jika dibombardeer dengan x-rays, substansi tadi akan
memancarkan fluoressensi ultraviolet dan sinar ini akan membunuh organismeorganisme pathogen tersebut.
Kemungkinan ini bernada menarik, oleh karena banyak persenyawaan seperti cholide
dp logam alkali (chlorides of alkali metals) memancarkan fluoressensi ultraviolet
dengan panjang gelombang sependek 0,2 micron, jika dibombardeer dengan sinar
karhode atau x-rays.


©2003 Digitized by USU digital library

2

Newcomber menyelidiki beberapa persenyawan-persenyawan ini organik yang
larut air dan sederetan persenyawaan-persenyawaan organik dalam usaha untuk
mencari suatu substansi yang dapat memancarkan ultraviolet dengan panjang
gelombang yang bactericidal ultraviolet wave-lenght).
Meskipun sejumlah derivat-derivat benzene dan naphthalene adalah fluorescen jika
dibombardeer dengan x-rays, fluoressensinya terbentang hanya sedikit di dalam
daerah near ultraviolet yang tidak berbahaya. Natrium bromida adalah satu-satunya
substansi yang memberikan fluoressensi ultraviolet yang kuat didaerah far
ultraviolet. Perrin menyelidiki kira-kira 90 persenyawaan. Natrium chloride
memberikan fluoressensi ultraviolet yang agak kuat dalam daerah 247 Nm jika
dibombardeer dengan sinar roentgen. Penyelidikan belakangan ini dilakukan oleh
Franklin dan Allen yang menyataka bahwa garam-garam in organik menunjukkan
fluoressensi ultraviolet pada irradisasi roentgen hanya jika garam-garam tersebut
dalambentuk zat padat, tetapi tidak dalambentuk larutan. Mereka mencoba 1600
persenyawaan, dan mendapatkan hanya sedikit, kebanyakan fluorecent lemah.

Sampai sedemikian jauh, para penyelidik menyadari, bahwa bentuk therapi ini
sangat berharga, tetapi belumdapat diperaktekkan, oleh karena belum ditemukannya
suatu substansi yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, yang dapat kontak dengan
organisme atau yang dapat diabsorpsi oleh organisme pathogen tersebut, dan
substansiakan memancarkan fluoressensi ultraviolet jika substansi itu dibombardeer
dengan x-rays.
Walaupun demikian harapan kita untuk mendapatkan substansi seperti
tersebut diatas tidaklah pupus. Oleh karena sejumlah besar persenyawaan organik
terus muncul.
Ini merupakan suatu tantangan bagi dunia kedokteran, dan siapa kah mungkin
andalah yang pada suatu saat kelak menemukan persenyawaan fluorescent yang
memenuhi persyaratan diatas.
KESIMPULAN
Aspek-aspek dp fluoressensi, dimana sinar ultraviolet sebaga sinar datang
(incident rays/absorbed light) bermanfaat dalam banyak hal a.l.
! Mendeteksi perobahan pada dokument-dokument legal, pemalsua check,
dsb.
! Mendeteksi racun-racun
! Mengidentifikasi noda-noda yang disebabkan oleh nanah, keringat, serum,
darah, urine, semen, lendir, atau saliva.

Walaupun fluoressensi dalam mendeteksi racun-racun dan mengidentifikasi
noda-noda seperti tersebut diatas bukanlah menghasilkan kepastian yang absoulut,
namun fluoressensi ini dapat menentukan letak/posisi noda-noda, dan membuka
jalan untuk pemeriksaan yang lebih detail. Hal ini penting sekali dalam kasus-kasus
perkosaan.
Sinar ultraviolet gelombang pendek adalah bersifat bactericidal, oleh karena
itu sangat berharga untuk pengobatan. Tapi sinar ultraviolet ini hanya dapat
menembus jaringan sedalam beberapa micron saja. Jadi supaya kemampuan sinar
ultra violet gelombang pendek ini dapat dimanfaatkan, harus dicari suatu substansi
yang dapat dimaukkan kedalam tubuh, yang akan kontak dengan organisme
pathogen (lebih baik lagi jika substansi tersebut diabsorbsi oleh organisme pathogen
itu), dan jika substansi tersebut dibombarder dengan x-rays akan memancarkan
sinar ultraviolet (sebangai emitted light) yang akan membunuh organisme pathogen
tersebut.

©2003 Digitized by USU digital library

3

SUMMARY

Medikolegel aspects of fluoressensi area of interes for:
! Detection of alteration in legal document, forged checks, etc.
! Detection of poison and
! Identification of stains which may be due to pus, sweat, serum, blood, urine,
semen, phlegm or saliva.
Although detection of poison ang identification of stains by fluorescence not to
give absolute certainty, but examination in ultraviolet lingh is of greates value in
showing the position of stain clearly and opening the way, so that the more detailed
examination can be made by other methods. This fact is very important in cases of
rape. Short-wave ultraviolet light is lethal for bacteria and other pathogenic
organisms, so that its use in therapy might be highly valuelable.
The lethal ultraviolet waveleghths can panetrate only a few micron into living
tissue. Therefore, we must find a fluorescence substance which can be introduced
into the body, come in contact with the pathogonic organisms or, better still, be
diffrentially absorbed by them. When bombarded by x-rays this substance would
then emit lethal ultraviolet fluorescence (as emitted light) in direct contact with the
organisms, so that all pathogenic organisem are killed.
It is a challege for all physicians in the would to find a substance that fulfils
stipilation as mentioned above, so that only by ultraviolet fluorescence, we can kill all
pathogenic organisms existing the body.

KEPUSTAKAAN:
Avery, M.: Fluorescence and phoshorescence in household physics, 3rd ed., p. 312.
New York: The Macmillan Company, 1981
Gonzales, T. A., vance, M., Helpern, M., and Umberger, C.T.: Rape: Examination of
semen in Legal meicine, 2nd ed., p. 614. New York: Appleton-Century-Crofis,
Inc., 1984
Harvey, E. N.: Luminescence: Medicilegal Aspects of Fluorescence & Therapy by
Ultraviolet Fluorescence in medical Physics, Vol. 1, p. 694. Glasser, O. (Ed)
Chicago: The year Book Publishrs, Inc, 1982
Jenkins, F. A. And White. H. E. : Fluorescence in Fundamental of Opicts, 3rd ed.,
p.450. New York: Mc Graw-Hill Book Company, Inc, 1981
Richard, J. A., Sears, F. W., wehr, M. R. And Zemansky, M. W. : Fluorescence and
Phosphorescence in Moderen University Physics, 1st ed., p. 749. Massachusetts
: Addison-wesley Publising Company, Inc, 1981
White, H. E. : Light in Decriptive College Physics, 1 st ed., p.250. Toronto : D. Van
Nostrand Company. Inc, 1980

©2003 Digitized by USU digital library

4