Perbandingan Knowledge Graph dan Conceptual Graph sebagai Metode Representasi Teks

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH
SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS

MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ABSTRAK
MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR. Perbandingan Knowledge Graph dan
Conceptual Graph sebagai Metode Representasi Teks. Dibimbing oleh SRI
NURDIATI dan FARIDA HANUM.
Dalam menangkap sebuah pengetahuan atau informasi, orang lebih mudah
melihat visualisasi gambar atau grafik daripada teks atau tabel. Beberapa metode
representasi teks secara matematis ialah knowledge graph (KG) dan conceptual
graph (CG). Karya ilmiah ini mencoba membandingkan KG dan CG untuk
merepresentasikan teks berdasarkan aspek proses, struktur graf, dan tujuan jangka
panjangnya. Berdasarkan aspek proses, KG lebih sederhana dan objektif

dibandingkan dengan CG karena KG mempunyai relasi yang terbatas. Berdasarkan
struktur graf, CG lebih mudah difahami dibanding KG karena CG dapat
menggunakan relasi dari kata yang terdapat di dalam kalimat. Untuk jangka
panjang, metode KG dipercaya menjadi metode yang potensial untuk
mengembangkan sistem abstraksi teks secara otomatis.
Kata kunci: conceptual graph, knowledge graph, representasi teks.

ABSTRACT
MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR. Comparing Knowledge Graph and
Conceptual Graph as Text Representation Method. Under Supervised by SRI
NURDIATI and FARIDA HANUM.
To capture the knowledge or information of a writing, it is easier from images
or graphics than it is from texts or tables. Texts are represented by Knowledge
Graph (KG) and Conceptual Graph (CG) in mathematical methods. This paper
compares KG and CG in representing text based on aspects of the processes, the
graph structures, and the long term goals. Based on the aspects of the processes,
KG is more simple and objective than CG because KG has limited relationships.
Based on the graph structures, CG is more easily to be understood than KG because
CG’s relationships can taken from word of the sentence. Based on the long terms,
KG method is believed to be a potential method for developing automatic text

abstraction systems.
Keywords: conceptual graph, knowledge graph, text representation.

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH
SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS

MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Matematika

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


Judul Skripsi : Perbandingan Knowledge Graph dan Conceptual Graph sebagai
Metode Representasi Teks
Nama
: Muhammad Syahrul Anwar
NIM
: G54062385

Disetujui oleh

Dr Ir Sri Nurdiati, MSc
Pembimbing I

Dra Farida Hanum, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Berlian Setiawaty, MS
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat,
karunia, izin, dan pertolongan-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Dan semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menjadi inspirasi penulis dalam setiap sendi kehidupan. Karya
ilmiah ini adalah hasil penelitian penulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains di Departemen Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Sri Nurdiati, MSc dan
Ibu Dra Farida Hanum, MSi selaku pembimbing, serta Bapak Dr Ir Fakhren
Bukhori, MSc yang telah banyak memberi saran. Selain itu, ungkapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga dan saudaraku, atas
segala do’a dan kasih sayangnya. Kepada seluruh sahabat dan semua pihak yang
senantiasa memberi dukungan, saran, dan motivasi dalam penyelesaian karya
ilmiah ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki kekurangan dan penulis
mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.


Bogor, Juni 2013
Muhammad Syahrul Anwar

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1


Ruang Lingkup Penelitian

1

TINJAUAN PUSTAKA

2

Kelas Kata

2

Graph

3

Knowledge Graph (KG)

3


Conceptual Graph (CG)

6

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH

8

Praproses

8

Proses

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

16


Analisis Kedua Metode

16

Perbandingan Kedua Metode

18

SIMPULAN DAN SARAN

22

Simpulan

22

Saran

22


DAFTAR PUSTAKA

23

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Contoh penggunaan graf
Contoh penggunaan relasi ALI
Contoh lain penggunaan dari relasi ALI
Contoh penggunaan relasi CAU

Contoh penggunaan relasi EQU
Contoh lain penggunaan dari relasi EQU
Contoh penggunaan relasi SUB
Contoh penggunaan relasi DIS
Contoh penggunaan relasi PAR
Contoh penggunaan relasi ORD
Contoh penggunaan relasi SKO
Contoh penggunaan relasi AGNT
Contoh penggunaan relasi OBJ
Contoh penggunaan relasi ATTR
Contoh penggunaan relasi INS
Contoh penggunaan relasi preposition
Contoh lain CG
Graf KG Kalimat 1
Graf CG Kalimat 1
Graf KG dan CG Kalimat 2
Graf KG Kalimat 3
Graf CG Kalimat 3
Graf KG Kalimat 4
Graf CG Kalimat 4
Graf KG Kalimat 5
Graf CG Kalimat 5
Graf KG dan CG Kalimat 6
Graf KG dan CG kalimat 7
Graf KG Kalimat 8
Graf CG Kalimat 8

3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
6
7
7
7
7
7
8
10
10
11
11
11
12
12
13
13
14
15
15
16

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam menangkap sebuah pengetahuan, biasanya orang lebih mudah melihat
visualisasi gambar atau grafik daripada teks atau tabel. Dengan melihat visualisasi
dari sebuah teks, maka orang akan cepat menangkap informasi dan maksud atau
makna dari sebuah teks. Selain itu, representasi visual dari sebuah teks juga dapat
menghilangkan ambiguitas.
Matematika sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan pun memiliki peran
besar terkait metode representasi teks atau tabel ke dalam sebuah grafik. Pada
penelitian ini, bidang Matematika yang digunakan berfokus pada aspek logika.
Beberapa metode representasi teks secara matematis, antara lain metode knowledge
graph (KG), conceptual graph (CG), concept mapping, dan semantic network.
Dalam karya ilmiah ini, metode yang akan digunakan ialah metode knowledge
graph (KG) dan conceptual graph (CG).
Penelitian mengenai perbandingan metode dalam bahasa alami sudah pernah
dilakukan. Metode yang digunakan adalah KG dan concept mapping dengan teks
bahasa Inggris. Hasil dari analisis perbandingan dalam penelitian tersebut ialah
representasi pengetahuan menggunakan KG menghasilkan graf yang tidak
terstuktur, sedangkan concept mapping lebih tersruktur. Tingkat kesubjektifan
concept mapping sangat tinggi karena langkah pertama dari concept mapping ialah
mempelajari pengetahuannya terlebih dahulu (Abbas 2011).
Menurut Hoede dan Nurdiati (2008b), KG pertama kali muncul pada tahun
1982 dengan tahap awal yang bertujuan merepresentasikan pengetahuan dalam
bentuk “expert system”. Bentuk ini berkembang pada akhir tahun ’80-an dan
diaplikasikan pada ilmu medis dan sosial. Pada tahap selanjutnya, teori KG
diperluas untuk merepresentasikan bahasa alami.
Selain KG, metode lain yang akan dibahas adalah CG yang muncul pertama
kali pada tahun 1976 oleh John F. Sowa. CG adalah sebuah metode lain untuk
merepresentasikan teks ke dalam sebuah graf yang terdiri atas concept dan
conceptual relation yang dihubungkan dengan arc.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah membandingkan metode knowledge graph (KG)
dan conceptual graph (CG) sebagai metode untuk merepresentasikan teks
berbahasa Inggris.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini antara lain :
a teks yang digunakan adalah teks berbahasa Inggris,
b metode KG yang digunakan adalah metode KG dengan nouns, verbs, dan
adjective sebagai konsep,

2
c metode CG yang digunakan adalah metode CG dengan nouns, verbs, dan
adjective sebagai konsep.

TINJAUAN PUSTAKA
Kelas Kata
Semantik (Yunani : Semanein = berarti, bermaksud; semanticos = makna)
adalah cabang ilmu bahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari
asal-usul dan perkembangan arti kata, mempelajari klasifikasi perubahan kata-kata
atau bentuk bahasa sebagai indikator dalam perkembangan bahasa (Keraf 1982).
Nouns (Kata Benda)
Menurut Hariyanto dan Hariyono (2003) kata benda atau dalam bahasa
Inggris disebut nouns adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan nama orang,
tempat, hewan, atau nama suatu benda atau hal-hal yang dibendakan. Atau dapat
dikatakan bahwa setiap perkataan yang menunjukkan orang, tempat, hewan,
tumbuhan, benda, atau sesuatu yang dibendakan disebut kata benda.
Verbs (Kata Kerja)
Verbs (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan suatu pekerjaan, perbuatan,
tingkah laku atau kegiatan. Contohnya: speak (berbicara), run (lari), ask (meminta),
dan lain-lain. Tetapi, ada juga kata kerja yang tidak menunjukkan pekerjaan,
perbuatan, tingkah laku, atau kegiatan, hanya memberitahukan keadaan wujud saja,
misalnya: to be (ada, adalah), to have (mempunyai), to become (menjadi), to seem
(kelihatan), dan lain-lain (Hariyanto dan Hariyono 2003).
Adjective (Kata Sifat)
Adjective adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan orang atau
sesuatu seperti kata tall, short, wide, beautiful, happy, good, dan sebagainya. Dalam
bahasa Indonesia adjective sering disebut sebagai kata sifat. Berikut adalah contoh
dari adjective:
- Bill is a man (Bill adalah seorang lelaki),
- Bill is a good man (Bill adalah seorang lelaki yang baik).
Dalam contoh tersebut, kata good adalah sebuah adjective. Kata good memodify kata benda man. Kata modify di sini berarti mengganti. Dengan
menambahkan adjective (kata sifat) good, arti kata benda man diganti, yaitu
maknanya bertambah, dari seorang lelaki menjadi seorang lelaki yang baik (Meiyati
2010).
Nouns Phrase (Frasa Kata Benda)
Frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
membentuk suatu kesatuan. Kesatuan itu dapat menimbulkan suatu makna baru
yang sebelumnya tidak ada. Misalnya dalam frasa hydroponic farming muncul
makna baru yang menyatakan jenis (Keraf 1982).

3
Graph
Graf G adalah pasangan terurut (V,E) dengan V himpunan takkosong dan
berhingga dari elemen-elemen graf yang disebut verteks (simpul, node) dan E
himpunan hingga edge (sisi). Contoh graf G dengan V={u,v,w,x} dan
E={uv,uw,wx} diberikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Contoh penggunaan graf
Digraph (graf berarah) D adalah pasangan terurut (V,A) dengan V adalah
himpunan takkosong dari sejumlah berhingga elemen yang disebut simpul (node)
dan A adalah himpunan berhingga (tidak perlu berbeda) dari pasangan terurut
elemen-elemen dalam V yang disebut sisi berarah (arc) (Wilson dan Lowell 1979).
Knowledge Graph (KG)
Teori KG atau metode KG adalah suatu pendekatan baru yang dapat
digunakan untuk menyajikan bahasa alami dalam bentuk graf. Perbedaan yang
mendasar antara teori KG dengan teori representasi lain adalah bahwa teori KG ini
menggunakan ontologi atau relasi yang jumlahnya sangat terbatas sehingga teori
KG mampu melukiskan atau menggambarkan aspek semantik yang lebih mendasar.
Teori ini memberikan cara baru dalam melakukan penelitian untuk memahami
bahasa alami dengan bantuan komputer (Zhang 2002).
Konsep
Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Konsep
merupakan sesuatu yang penting dalam membentuk suatu pengertian dari khusus
ke umum atau sebaliknya (Zhang 2002). Konsep dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu token, type, dan name (Berg 1993).
a Token
Dalam KG, token merupakan konsep yang dipahami oleh seseorang menurut
cara pandang masing-masing, sehingga token ini bersifat subjektif. Setiap
persepsi selalu berhubungan dengan token. Sebuah konsep berhubungan dengan
arti dari kata (Zhang 2002). Contoh sebuah token ialah misalkan seseorang
menemukan kata “apel”, orang tersebut dapat menghubungkan hal ini dengan
informasi bentuk, warna, dan rasa; demikian juga orang lain akan
menghubungkan dengan hal yang berbeda. Token, dalam KG dinyatakan dengan
symbol “ ”. Seseorang dalam mengamati sesuatu akan membandingkannya
dengan dunia nyata. Dengan demikian dalam KG segala sesuatu akan
dihubungkan dengan token.
b Type
Type adalah konsep yang berupa informasi umum dan bersifat objektif karena
merupakan kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Contoh type misalnya buah,
binatang, dan sebagainya.

4
c Name
Name adalah sesuatu yang bersifat individual. Sebagai contoh: Pluto adalah
sebuah name yaitu nama dari sebuah anjing. Sesuatu dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa type yang berbeda. Demikian juga name, sesuatu dapat diberi
name dengan banyak cara.
Aspek-Aspek Ontologi
Ontologi merupakan gambaran dari beberapa konsep dan relasi antarkonsep
yang bertujuan mendefinisikan ide-ide yang merepresentasikan konsep, relasi, dan
logikanya. Berdasarkan ontologi yang dimiliki inilah KG dapat membangun sebuah
model yang dapat digunakan untuk memahami bahasa alami (natural language).
Hal ini diperlukan agar arti dari suatu kalimat dapat diekspresikan. Dalam KG,
ontologi word graph sampai saat ini terdiri atas token yang dinyatakan dengan node,
8 binary relationships, dan 4 frame relationships.
Menurut Zhang (2002), penjelasan dari relasi dalam KG tersebut dapat
diberikan sebagai berikut:
a Relasi Alikeness (ALI)
Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan sebuah type dengan token.
Contohnya kalimat “plant adalah type” dapat dinyatakan dengan graf berikut:
ALI

plant

Gambar 2 Contoh penggunaan relasi ALI
Akan tetapi dalam karya ilmiah ini, relasi ALI jarang dinyatakan, karena token
akan diberi label type secara langsung.
ALI

plant



plant

Gambar 3 Contoh lain penggunaan dari relasi ALI
b Relasi Causality (CAU)
Relasi causality antara 2 buah token digambarkan dengan anak panah berlabel
CAU. Relasi CAU digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki
hubungan sebab akibat atau bisa juga untuk menghubungkan dua konsep yang
terdiri atas kata benda dan kata kerja atau untuk menghubungkan subjek dengan
predikat atau predikat dengan objek. Contohnya kalimat “The plant is growing”
dapat dinyatakan sebagai berikut:
plant

CAU

grow

Gambar 4 Contoh penggunaan relasi CAU
c Relasi Equality (EQU)
Relasi EQU digunakan untuk menghubungkan sebuah name dengan token.
Contohnya kalimat “Toni is the name of man” dapat dinyatakan sebagai berikut:

5

Toni

EQU

man

Gambar 5 Contoh penggunaan relasi EQU
Relasi ini biasa digunakan pula untuk menyatakan sinonim, adalah, merupakan,
atau setara makna. Contohnya relasi antara kata farm dan field yang grafnya
dapat dilihat pada gambar berikut:
farm

EQU

field

Gambar 6 Contoh lain penggunaan dari relasi EQU
d Relasi Subset (SUB)
Jika dua token menyatakan dua konsep dan konsep yang satu merupakan bagian
dari konsep yang lain, maka kedua token dihubungkan dengan relasi SUB.
Contoh: soil at field, maka dapat dinyatakan dengan graf berikut:
soil

SUB

field

Gambar 7 Contoh penggunaan relasi SUB
e Relasi Disparateness (DIS)
Relasi ini dapat digunakan untuk menyatakan kata “different” atau “not like”.
Contohnya ialah relasi antara kata good dan bad yang dapat dinyatakan dengan
graf berikut:
good

DIS

bad

Gambar 8 Contoh penggunaan relasi DIS
f Relasi Attribution (PAR)
Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu mempunyai sifat
sesuatu yang lain. Hal ini dapat dilihat pada contoh good nutrient. Kata good
merupakan kondisi dari nutrient, atau dengan kata lain good adalah atribut dari
nutrient. Frasa good nutrient dapat dinyatakan dengan graf sebagai berikut:
good

PAR

nutrient

Gambar 9 Contoh penggunaan relasi PAR
g Relasi Ordering (ORD).
Relasi ORD menyatakan bahwa dua hal memiliki urutan tertentu, baik urutan
waktu maupun urutan tempat. Contoh penggunaan relasi ORD, misalnya untuk
menyatakan graf “Sunday” dan “Monday”, yaitu:
Sunday

ORD

Monday

Gambar 10 Contoh penggunaan relasi ORD

6
h Relasi Informational Dependency (SKO)
Relasi SKO digunakan jika sebuah token informasinya bergantung pada token
yang lain. Relasi SKO juga digunakan untuk menyatakan universal quantifier
seperti all. Contoh penggunaan relasi SKO, misalnya untuk menyatakan graf
dari kalimat all farmer know:
SKO

farmer

CAU

know

Gambar 11 Contoh penggunaan relasi SKO
Frame merupakan verteks berlabel. Relasi frame menyatakan bahwa verteks
berlabel tersebut sebenarnya suatu frame dari beberapa graf yang lebih kompleks.
Relasi frame pada KG ada empat macam (Zhang 2002):
a FPAR (Focusing on a situation),
b NEGPAR (Negation of a sitution),
c POSPAR (Possibility of a situation),
d NECPAR (Necessity of a situation).
FPAR merupakan pemberian sifat internal dari sesuatu ke sesuatu yang lain
(dalam frame). NEGPAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke sesuatu
yang lain tetapi dalam bentuk negasi (dalam frame). POSPAR merupakan
pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah kemungkinan
(dalam frame). NECPAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang
lain sebagai sebuah keharusan (dalam frame).
Conceptual Graph (CG)
CG adalah sebuah bipartite graph terbatas dan terhubung yang terdiri atas
node concept berlabel, node conceptual relation berlabel, dan garis penghubung
(arcs) yang menghubungkan concept dan conceptual relation.
CG adalah representasi grafik untuk ilmu mantik didasarkan dari jaringan
semantik pada kecerdasan buatan dan grafik eksistensial oleh Charles Sanders
Peirce (Sowa 1976).
Concept
Concept adalah sebuah node pada CG yang mewakili entitas, satuan entitas,
atau kumpulan berbagai entitas (Sowa 2000). Sebuah concept dilambangkan
dengan persegi/kotak. Concept names ditulis di dalam persegi/kotak.
Pada penelitian ini, konsep yang digunakan adalah nouns, verbs, dan
adjective.
Conceptual Relation
Conceptual relation adalah node pada CG berupa lingkaran yang mempunyai
garis penghubung yang menghubungkan beberapa concept (Sowa 2000).
Aturan Relasi dan Contohnya
Pada dasarnya belum ada ketentuan atau batasan untuk relasi pada CG
sehingga relasinya masih tak terbatas. Namun, ada beberapa relasi CG yang sering
digunakan antara lain :

7
a AGNT = agent
Relasi AGNT biasanya digunakan untuk menghubungkan event atau verbs
dengan subjek, sebagai contoh kalimat “the plant is growing” dapat dinyatakan
sebagai:
plant

agnt

grow

Gambar 12 Contoh penggunaan relasi AGNT
b OBJ = object
Relasi OBJ biasanya digunakan untuk menghubungkan event atau verbs dengan
objek, sebagai contoh kalimat “farmer plows the soil” dapat dinyatakan
sebagai:
farmer

agnt

plow

obj

soil

Gambar 13 Contoh penggunaan relasi OBJ
c ATTR = attribute
Relasi ATTR biasanya digunakan untuk menghubungkan concept dengan sifat
atau keterangan dari concept tersebut. Contohnya kalimat good nutrient dapat
dinyatakan sebagai:
good

attr

nutrient

Gambar 14 Contoh penggunaan relasi ATTR
d INS = instrument
Relasi INS biasanya digunakan untuk menghubungkan event atau verbs dengan
instrumen dari event atau verbs tersebut, sebagai contohnya ialah untuk
menyatakan graph dari kalimat farmer plows the soil in the fields with hoe:
farmer

agnt

plow

obj

soil

ins

at

hoe

field

Gambar 15 Contoh penggunaan relasi INS
e Preposition: on, at, in, etc.
Preposisi yang biasanya digunakan sesuai dengan kata preposisi yang terdapat
dalam kalimat. Sebagai contoh kalimat the plant on a pot dapat dinyatakan
sebagai:
plant

on

pot

Gambar 16 Contoh penggunaan relasi preposition
Selain yang relasi-relasi tersebut, kata yang terdapat pada kalimat dapat
digunakan sebagai relasi pada CG. Dan dalam CG pun terdapat bentuk frame.
Contoh lain penggunaan CG adalah ”some farms were abandoned in pursuit for a
different career while some is because of the lack of government support for the
agricultural enhancement”.

8
Proposition:

pursuit
attr

different

for

career

in
attr

abandoned

farm

because
of
Proposition:
Proposition:
government
support

for
agricultural
enhancement

of

lack

Gambar 17 Contoh lain CG

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN
CONCEPTUAL GRAPH
Praproses
Pada tahap praproses ini, dilakukan studi literatur yang terkait dengan metode
KG, metode CG, teks berbahasa Inggris dengan tema “hydroponic farming”, dan
struktur teks berbahasa Inggris. Literatur-literatur terkait metode KG, metode CG,
teks berbahasa Inggris dengan tema “hydroponic farming”, dan struktur teks
berbahasa Inggris yang digunakan sebagai bahan penelitian antara lain:
1 On Word Graphs and Structural Parsing oleh Sri Nurdiati dan Cornelis Hoede
(2008a),
2 Knowledge Graph Theory and Structural Parsing oleh L. Zhang (2002),
3 Conceptual Graph oleh J. F. Sowa (1976),
4 Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik
Menangkap Pengetahuan oleh Yanti Anjarwati Abbas (2011),
5 English Grammar for General Application oleh Hariyanto dan Hariyono
(2003).
Adapun kalimat yang akan direpresentasikan adalah beberapa kalimat
sederhana dan beberapa kalimat dalam teks dengan tema hydroponic farming, yaitu:
Hydroponics Farming - The New Age Farming yang ditulis oleh : Keith Turner.
Adapun kalimat yang akan digunakan ialah:
1 The plant is growing.
2 Plant on a pot.
3 Farmer plows the soil in the fields with hoe.
4 Farmer knows that plant needs water with the good nutrient.

9
5 Farming has dropped significantly as the society advances in the modern area.
6 Some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is
because of the lack of government support for the agricultural enhancement.
7 A reason why hydroponics farming is being preferred than the traditional way is
that, the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested.
8 Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the produce are even
fresher and at high quality of yield.
Proses
Setelah menentukan kalimat-kalimat yang akan digunakan, maka langkah
selanjutnya memasuki tahap proses. Proses ini terdiri atas mengolah teks dengan
dua metode yaitu metode KG dan CG. Setiap kalimat akan diproses sesuai dengan
urutannya. Kemudian kedua metode tersebut akan dibandingkan.
Penentuan Konsep
Langkah awal dari metode ini adalah menentukan konsep untuk dijadikan
verteks. Pada penelitian ini kedua metode menggunakan batasan konsep yang sama,
yaitu kata yang akan dijadikan konsep adalah nouns, verbs, dan adjective.
Pada langkah ini didapatkan konsep untuk setiap kalimat adalah sebagai
berikut:
Tabel 1 Konsep KG dan CG
No Kalimat
Nouns
Verbs
Adjective
1 The plant is growing.
plant
grow
2

Plant on a pot.

plant
pot

-

-

3

Farmer plows the soil in the
fields with hoe.

farmer
soil
field
hoe

plow

-

4

Farmer knows that plant needs
water with the good nutrient.

farmer
plant
water
nutrient

know
need

good

5

Farming has dropped
significantly as the society
advances in the modern area.

farming
society advances
area

drop

modern

6

Some farms were abandoned in
pursuit for a different career
while some is because of the
lack of government support for
the agricultural enhancement.

farm
pursuit
career
government
support
agricultural
enhancement
lack

-

abandoned
different

10
Tabel 1 Konsep KG dan CG (lanjutan)
No Kalimat
7 A reason why hydroponics
farming is being preferred than
the traditional way is that the
procedure allows unseasonal
produce to be planted and
harvested.
8

Hydroponics farming produce
are safe from chemicals and the
produce are even fresher and at
high quality of yield.

Nouns
reason
hydroponics
farming
way
procedure
produce

Verbs
allow

Adjective
preferred
unseasonal
planted
harvested
traditional

hydroponic
farming
produce
chemicals
quality
yield

-

safe
fresher
high

Pembuatan Graf
Pada langkah sebelumnya, verteks-verteks atau kata benda sudah ditentukan,
selanjutnya akan dibentuk graf kalimat. Langkah-langkah pembentukan graf
meliputi pembentukan graf berdasarkan konsep yang telah didapat. Pembentukan
graf ini disesuaikan dengan hubungan antarkalimat dan kata penghubungnya.
Berikut analisis setiap kalimat:
Kalimat 1: The plant is growing.
Konsep:
a nouns
: plant,
b verbs
: grow,
c adjective : Dengan metode KG, konsep yang didapat dijadikan verteks, kemudian verteks
tersebut digambarkan ke dalam bentuk graf. Relasi yang digunakan relasi CAU,
karena menghubungkan kata benda dengan kata kerja. Berikut pembentukan
grafnya:
plant

CAU

grow

Gambar 18 Graf KG Kalimat 1
Jika ditinjau dengan metode CG, “grow” adalah concept berupa verbs, dan “plant”
adalah concept yang merupakan subjek dari “grow”. Berikut pembentukan grafnya:
plant

agnt

grow

Gambar 19 Graf CG Kalimat 1
Dari kalimat pertama didapat graf hasil kedua metode tersebut. Dengan
menggunakan konsep yang sama, perbedaan ada pada penentuan relasi dan arah
relasinya. Pada metode CG, relasi yang digunakan untuk menghubungkan kata
kerja dengan subjek adalah relasi AGNT (agent), sedangkan pada metode KG relasi
yang digunakan adalah CAU. Dan dilihat dari arah relasi, pada metode CG arah
relasi bersumber dari kata kerja menuju subjek, sedangkan pada KG berasal dari
subjek menuju kata kerja. Ini membedakan dalam melihat fokus informasi. Pada
KG fokus untuk Kalimat 1 ada pada subjek, sedangkan pada CG fokus berada pada
konsep kata kerja.

11
Kalimat 2: The plant on a pot.
Konsep:
a nouns
: plant, pot,
b verbs
:c adjective : “Pot” adalah keterangan tempat atau posisi dari “the plant”. Berikut pembentukan
grafnya:
plant

SUB

on

plant

pot

pot

Gambar 20 Graf KG dan CG Kalimat 2
Dari Kalimat 2 didapat graf hasil kedua metode tersebut seperti di atas. Dalam
merepresentasikan keterangan tempat, CG menggunakan relasi preposition sesuai
kata penghubungnya, dalam hal ini “on”, sedangkan KG menggunakan relasi SUB,
dalm hal ini kata yang diterangkan (“plant”) merupakan bagian dari tempatnya
berada atau kata yang menerangkan (“pot”).
Kalimat 3: Farmer plows the soil at the fields with hoe.
Konsep:
a nouns
: farmer, soil, field, hoe,
b verbs
: plow,
c adjective : Dalam knowledge graph, secara umum relasi yang digunakan untuk
menghubungkan kata benda dengan kata kerja adalah CAU, sehingga relasi yang
digunakan untuk menghubungkan “farmer” dengan “plow”, dan “plow” dengan
“soil” adalah relasi CAU. Dalam kalimat ini juga terdapat kata penunjuk keterangan
tempat yaitu “at”. Seperti pada Kalimat 2, relasi yang digunakan adalah SUB. Kata
“hoe” adalah alat atau instrumen/atribut dari kata kerja “plow”, sehingga relasi yang
digunakan adalah PAR. Graf dari Kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut:
farmer

CAU

plow

CAU

PAR

soil
SUB

hoe

field

Gambar 21 Graf KG Kalimat 3
“Plow” adalah concept berupa verbs dan “farmer” menjadi subjeknya, sedangkan
“soil” menjadi objeknya. Adapun “hoe” adalah instrument dari “plow” dan “field”
adalah keterangan dari “soil”. Graf dari Kalimat 3 dapat digambarkan sebagai
berikut:
farmer

agnt

plow

obj

soil

ins

at

hoe

field

Gambar 22 Graf CG Kalimat 3

12
Bentuk graf KG dan CG dari Kalimat 3 serupa dan terdapat perbedaan dari
penentuan relasi dan arahnya. Namun dapat dilihat, baik relasi agent maupun relasi
object pada CG hanya digambarkan dengan relasi CAU pada KG begitu pula pada
relasi “at” pada CG digambarkan dengan relasi SUB pada KG. Hal ini menunjukkan
bahwa KG dapat mengurangi kemungkinan redundancy. Hal ini dikarenakan relasi
pada KG terbatas.
Kalimat 4: Farmer knows that plant needs water with the good nutrient.
Konsep:
a nouns
: farmer, plant, water, nutrient,
b verbs
: know, need,
c adjective : good.
Seperti pada Kalimat 3, relasi yang digunakan untuk menghubungkan kata benda
dengan kata kerja adalah CAU, sehingga relasi yang digunakan untuk
menghubungkan “farmer” dengan “know”, dan “know” dengan objeknya, “plant”
dengan “need”, dan “need” dengan “water”, adalah relasi CAU. Dalam kalimat ini
yang menjadi objek dari “know” adalah sebuah kalimat majemuk, sehingga
menggunakan frame. Graf dari Kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:
farmer

CAU

know
CAU

FPAR

CAU

plant

need
CAU

good

PAR

SUB

nutrient

water

Gambar 23 Graf KG Kalimat 4
“Know” adalah concept berupa verbs dan “farmer” menjadi subjek, sedangkan
objek “know” adalah sebuah kalimat lain. Anak kalimat yang menjadi objek dari
“know” ialah “plant needs water with the good nutrient”. Pada anak kalimat tersebut
“need” adalah concept berupa verbs dan “plant” menjadi subjeknya dan “water”
menjadi objek dari “need”. Adapun “nutrien” adalah kandungan dalam “water” dan
memiliki atribut “good”. Graf dari Kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:
farmer

agnt

obj

know

Proposition:
farmer
attr

agnt
nutrient

need
with

obj
water

good

Gambar 24 Graf CG Kalimat 4
Graf KG dan CG untuk Kalimat 4 adalah serupa. Yang membedakan kedua graf
tersebut adalah adanya NECPAR pada KG. Namun dalam merepresentasikan
kalimat majemuk bertingkat kedua metode sama-sama menggunakan frame.

13
Kalimat 5: Farming has dropped significantly as the society advances in the
modern area.
Konsep :
a nouns
: farming, society advances, area,
b verbs
: drop,
c adjective : modern.
Kalimat 5 adalah kalimat majemuk sebab-akibat. Kata “as” dalam kalimat tersebut
bermakna “sebagai akibat”. Kata “society advance” adalah nouns phrase. Graf dari
Kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut:
FPAR
farming

CAU

drop
CAU

FPAR
society
advance

SUB

PAR

area

modern

Gambar 25 Graf KG Kalimat 5
“Drop” adalah concept berupa verbs dan “farming” menjadi subjek. “Society
advance” adalah noun phrase sedangkan “area” yang memiliki atribut “modern”
merupakan tempat beradanya “society advance”. Kalimat ini adalah kalimat
majemuk setingkat. Dalam hal ini kalimat pertama merupakan akibat dari kalimat
kedua. Graf dari Kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut:
Proposition:
farming

agnt

drop

in

area

as

Proposition:
society
advance

attr
modern

Gambar 26 Graf CG Kalimat 5
Pada Kalimat 5 ini dapat dibandingkan knowledge graph dan conceptual graph
mempunyai bentuk representasi yang serupa, sedangkan pada conceptual graph
menggunakan kata “as” untuk menghubungkan proposisi akibat dan proposisi
sebab.
Kalimat 6: Some farms were abandoned in pursuit for a different career
while some is because of the lack of government support for the
agricultural enhancement.
Konsep:
a nouns
: farm, pursuit, career, government support, agricultural
enhancement, lack,
b verbs
:c adjective : abandoned, different.
Kalimat 6 adalah kalimat majemuk sebab-akibat dengan dua penyebab. “Some
farms were abandoned” adalah proposisi akibat. “Pursuit for a different career”

14
adalah penyebab pertama dan “the lack of government support for the agricultural
enhancement” adalah penyebab kedua. Kata “in” dalam kalimat tersebut adalah
penghubung antara proposisi akibat dengan proposisi sebab pertama, sedangkan
penghubung antara proposisi akibat dengan proposisi sebab kedua adalah “because
of”. Graf dari Kalimat 6 dapat digambarkan sebagai berikut:
Proposition:
pursuit
attr

different

for

career

FPAR
lack

PAR

in

government support
CAU

attr

abandoned
agricultural enhancement
CAU
farm

PAR

abandoned
CAU

because
of

Proposition:
Proposition:
for

FPAR
different

PAR

career

CAU

pursuit

farm

agricultural
enhancement

government
support

of

lack

Gambar 27 Graf KG dan CG Kalimat 6
Kalimat 7: A reason why hydroponics farming is being preferred than the
traditional way is that the procedure allows unseasonal produce
to be planted and harvested.
Konsep:
a. nouns
: reason, hydroponics farming, way, procedure, produce,
b. verbs
: allow,
c. adjective : preferred, unseasonal, planted, harvested, traditional.
Kalimat 7 adalah kalimat majemuk dengan dua anak kalimat. Kalimat utamanya
adalah “a reason why A is B”. Anak kalimat pertama, yakni “hydroponics farming
is being preferred than traditional way” menyatakan A, sedangkan anak kalimat
kedua, yakni “the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested”
menyatakan B. Graf dari Kalimat 7 dapat digambarkan sebagai berikut:

15
Proposition:

Proposition:
hydroponics
farming

attr

traditional
FPAR

PAR

hydroponics farming

preferred

PAR

way

traditional

Proposition:

reason

CAU

CAU

allow

PAR
harvested

agnt

procedure

EQU
procedure

than

is

PAR

FPAR

way

preferred

why

reason

ORD

attr

PAR

planted

allow
attr

unseasonal

produce

planted

PAR
unseasonal

harvested

obj
produce
to be

Gambar 28 Graf KG dan CG kalimat 7
Kalimat 8: Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the
produce are even fresher and at high quality of yield.
Konsep:
a. nouns
: hydroponic farming, produce, chemicals, quality, yield,
b. verbs
:c. adjective : safe, fresher, high.
Kalimat 8 adalah kalimat majemuk setara. Kata “produce” menjadi subjek di kedua
anak kalimat. Pada KG, frasa kata “hydroponic farming”, kata “safe”, “fresher”,
dan “quality” memiliki relasi atrribution dengan kata “produce”. Kata “of” yang
menghubungkan antara kata “quality” dan “yield” menerangkan relasi subset. Graf
dari Kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut:
hydroponics farming

PAR

PAR PAR
chemical

PAR

safe

fresher
high

PAR

produce
PAR

quality
SUB
yield

Gambar 29 Graf KG Kalimat 8
Pada CG, frasa kata “hydroponic farming”, kata “safe”, “fresher”, dan “quality”
memiliki relasi atrribution dengan kata “produce” sehingga dapat digabung dengan
satu relasi. Kata “of” dan “from” merupakan preposition dan dapat digunakan
sebagai relasi pada graf. Graf dari Kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut:

16
hydroponics
farming
attr

safe
from

produce

fresher

chemicals

quality
attr

high
yield

of

Gambar 30 Graf CG Kalimat 8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kedua Metode
Setelah semua kalimat diubah ke dalam bentuk graf, baik menggunakan KG
maupun CG, maka dilakukan analisis dari kedua metode yang dapat ditinjau dari
aspek proses, aspek hasil, dan tujuan jangka panjang yang selanjutnya dirangkum
dalam kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan. Berikut penjelasan
dari analisis kedua metode:
Aspek Proses
Pada aspek proses, hal yang ditinjau meliputi aspek interpretasi dan aspek
kemudahan dalam penggunaan setiap metode. Interpretasi hasil dari metode KG
maupun CG lebih subjektif dibandingkan dengan metode CG. Hal ini karena
pembaca dapat mempunyai pemahaman yang berbeda terhadap relasi yang terbatas,
sedangkan pada CG sebagian besar relasi adalah kata yang terdapat pada teks.
Dari proses penentuan relasi, KG lebih objektif dibandingkan dengan CG.
Hal ini dapat dilihat dari penentuan relasi antarkonsep. Pada KG, dengan batasan
relasi dan kriteria relasinya dapat dihasilkan relasi yang relatif lebih objektif,
sedangkan pada CG belum ada batasan relasi sehingga, relasi antarkonsep
bergantung pada pemahaman subjektif.
Aspek Hasil
Pada aspek hasil, yang diperhatikan untuk kedua metode adalah cara pandang
terhadap setiap metode. Dari beberapa kalimat yang memuat kata kerja (verbs),
metode KG menggunakan relasi CAU baik untuk menghubungkan subjek dengan
predikat kata kerja maupun untuk menghubungkan predikat kata kerja dengan objek
dan mempunyai arah dari subjek. Pada CG, untuk menghubungkan subjek dengan
predikat digunakan relasi “agent” atau “subject” yang berarah dari kata kerja
(verbs) dan untuk menghubungkan kata kerja dengan objek digunakan relasi
“object” yang berarah dari kata kerja.
Dari perbandingan tersebut, relasi KG dapat disederhanakan dengan
menghilangkan verbs dengan menggunakan hukum kausalitas. Pada CG semua
arah relasi berasal dari verbs, sehingga penyederhanaan dengan menghilangkan
verbs tidak dapat dilakukan.

17
Dengan relasi yang diambil dari kata yang ada pada teks, maka relasi CG
secara representasi lebih mudah karena relasi yang digunakan adalah kata yang
terdapat dalam teks, sedangkan pada KG dengan batasan relasi yang ada, akan lebih
sulit dalam membaca hasil representasi teks.
Aspek Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang dari penggunaan metode KG dan metode CG adalah
kedua metode tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai algoritme untuk
merepresentasikan teks ke dalam bentuk visual atau diagram. Selain itu, kedua
metode ini juga diharapkan dapat digunakan untuk membuat intisari dari sebuah
teks dan dibuat menjadi sebuah aplikasi komputer.
Namun dengan relasi yang belum ada batasannya, metode CG akan lebih sulit
diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. Dengan relasi yang sudah ada
batasannya (ontologi), dan dengan adanya analisis penyederhanaan relasi hasil
representasi KG dapat mempermudah proses pengimplementasian ke bahasa
pemrograman.
Dari keterangan-keterangan di atas, maka setiap metode memiliki kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut:
a Kelebihan
Kelebihan untuk metode KG antara lain adanya relasi terbatas, dalam hal ini
adanya ontologi yang jelas, sehingga dapat mempermudah proses
pengimplementasian ke dalam bahasa pemrograman. Untuk metode CG,
kelebihannya terdapat pada hasil akhir yang menggunakan beberapa conceptual
relation dari kata yang terdapat pada kalimat, sehingga pembaca lebih mudah
memahami hasil representasi sebuah teks dengan metode CG.
b Kekurangan
Kekurangan dari metode KG yaitu kesulitan dalam pemahaman pembaca ketika
melihat graf hasil representasi sebuh teks dengan metode KG. Relasi yang sama
atau terbatas untuk menggambarkan berbagai macam relasi dapat membuat
persepsi yang berbeda terhadap suatu relasi. Kekurangan metode CG ialah
sulitnya pengimplementasian ke dalam bahasa pemrograman yang disebabkan
adanya kebebasan dalam menentukan kata hubung.
Dari hasil analisis perbandingan pun dapat disimpulkan tentang persamaan
dan perbedaan kedua metode. Persamaan yang dimiliki oleh kedua metode ialah
memiliki keterkaitan konsep dan batasan konsep yang dapat ditentukan. Namun,
selain memiliki persamaan, keduanya pun memiliki perbedaan. Metode KG
memiliki konsep yang dapat disederhanakan yaitu hanya pada kata benda dan relasi
yang jelas (relasi PAR, SUB, CAU), sedangkan metode CG, walaupun batasan
konsep dapat ditentukan, namun akan sulit penyederhanaannya dan kata hubungnya
sangat subjektif karena tidak ada ketentuan. Unsur kesubjektifan pun menjadi
pembeda kedua metode. Pada metode KG, unsur kesubjektifan terdapat pada hasil
interpretasi graf, sedangkan metode CG sejak awal penentuan konsep dan kata
hubung sudah sangat subjektif.

18
Perbandingan Kedua Metode
Tabel 2 Perbandingan KG dan CG

Aspek
Proses

-

Knowledge Graph
Langkah-langkah:
a membaca kalimat,
b menentukan konsep (nouns, verbs,
dan adjective),
c pembuatan graf menggunakan
konsep yang didapat sebagai verteks
dan menggunakan relasi yang sesuai
dengan ketentuan pada knowledge
graph,
d melakukan analisis perbandingan.

-

Conceptual Graph
Langkah-langkah:
a membaca kalimat,
b menentukan konsep (nouns, verbs,
dan adjective),
c pembuatan graf menggunakan
konsep yang didapat sebagai concept
dan menggunakan relasi (conceptual
relation) berdasarkan hubungan
antar kata,
d melakukan analisis perbandingan.

-

Langkah-langkah dengan metode KG
hampir sama dengan CG namun dalam
penentuan relasi lebih mudah karena ada
batasan yang jelas sehingga dalam
mengimplementasikan ke dalam bahasa
pemrograman lebih mudah.

-

Langkah-langkah dengan metode CG
hampir sama dengan KG namun dalam
penentuan relasi lebih sulit karena tidak
ada batasan yang jelas sehingga dalam
mengimplementasikan ke dalam bahasa
pemrograman lebih sulit.

-

Kesubjektifan dapat diminimalkan
dengan adanya batasan-batasan yang
jelas
dalam
penggunaan
relasi
antarkonsep, kesubjektifan pada metode
KG mulai terjadi pada penggambaran
graf yang tidak sama bergantung pada
alasan masing-masing.

-

Kesubjektifan sudah mulai terjadi pada
saat penentuan relasi antarkonsep karena
tidak ada batasan yang jelas dan pada
saat penggambaran graf pun terjadi
kesubjektifan bergantung pada alasan
masing-masing.

struktur
graf

Kalimat 1: (kalimat sederhana)
plant

CAU

Kalimat 1: (kalimat sederhana)

grow

plant

“The plant is growing.”
Kalimat 2:
plant

SUB

farmer

CAU

pot

plow
PAR
hoe

CAU

grow

“The plant is growing.”
Kalimat 2:
plant

“The plant on a pot.”
Kalimat 3:

agnt

on

pot

“The plant on a pot.”
Kalimat 3:
soil

farmer

agnt

plow

obj

soil

SUB
field

“Farmer plows the soil at the fields with
hoe.”

inst

at

hoe

field

“Farmer plows the soil at the fields with
hoe.”
-

Label relasi antarkonsep dari KG tidak
mengenal kata sehingga tidak dapat
menggambarkan secara jelas hubungan
antarkonsep.

-

Label relasi antarkonsep dari CG dapat
berupa kata bahkan kata yang terdapat
pada kalimat itu sendiri sehingga dapat
menggambarkan secara jelas hubungan
antarkonsep.

19
Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan)

Aspek

struktur
graf
(lanjutan)

-

Knowledge Graph
Relasi CAU, SUB, dan PAR tidak
memiliki makna kata, ketiganya
mengacu
pada
delapan
binary
relationship pada KG.

-

Conceptual Graph
Relasi exp, agnt, obj, dan inst adalah
singkatan dari experience, agent, object,
dan instrument sedangkan relasi on dan
at adalah kata yang diambil dari kalimat
dan semuanya mempunyai makna kata
sehingga dapat menggambarkan secara
jelas hubungan antarkonsep.

-

Pada pola kalimat yang mempunyai
predikat
verb,
verteks
subjek
dihubungkan dengan relasi CAU dengan
verteks predikat dan berarah dari subjek
menuju predikat, begitu pula predikat
dengan objek dihubungkan dengan relasi
CAU dan berarah dari predikat menuju
objek. Hal ini mengakibatkan secara
sepintas orang yang melihat graf akan
menangkap bahwa fokus kalimat berada
pada subjek (kata benda).

-

Pada pola kalimat yang mempunyai
predikat verb, subjek dan predikat
dihubungkan dengan relasi agnt atau
agent yang bermakna “pelaku” dan
berarah dari predikat menuju subjek
sedangkan predikat dengan objek
dihubungkan dengan relasi obj atau
object yang bermakna objek dan berarah
dari predikat menuju objek. Hal ini
mengakibatkan secara sepintas orang
yang melihat graf akan menangkap
bahwa fokus kalimat berada pada
predikat (kata kerja /kejadian).

-

Relasi yang mengambarkan kata
keterangan alat adalah relasi PAR yang
berarah dari kata keterangan menuju kata
yang diterangkan.

-

Relasi yang mengambarkan kata
keterangan alat adalah relasi ins atau
instrument yang berarah dari kata yang
diterangkan menuju kata keterangan.

Kalimat 4: (kalimat majemuk bertingkat)
farmer

CAU

know

farmer

CAU
FPA

plant

CAU

good

nutrient

SUB

need

water

“Farmer knows that plant needs water
with the good nutrient.”
Kalimat 5: (kalimat majemuk setara)
FPAR

farming

CAU

drop

area

thme

know

attr

agnt
nutrient

need
with

obj
water

good

“Farmer knows that plant needs water
with the good nutrient.”
Kalimat 5: (kalimat majemuk setara)
Proposition:

agnt

drop

in

area

as

Proposition:

FPAR
SUB

farmer

farming

CAU

society
advance

agnt

Proposition:

CAU
PAR

Kalimat 4: (kalimat majemuk bertingkat)

PAR

modern

“Farming has dropped significantly as the
society advances in the modern area.”

society
advance

attr

modern

“Farming has dropped significantly as the
society advances in the modern area.”

20
Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan)

Aspek

struktur
graf
(lanjutan)

-

Knowledge Graph
Relasi yang menghubungkan kata sifat
adalah relasi PAR yang berarah dari kata
sifat menuju kata yang disifati.

-

Conceptual Graph
Relasi yang menghubungkan kata sifat
adalah relasi attr atau attribute yang
berarah dari kata yang disifati menuju
kata sifat.

-

Untuk
menggambarkan
kalimat
majemuk bertingkat digunakan sebuah
frame relasi FPAR.

-

Untuk
menggambarkan
kalimat
majemuk bertingkat digunakan sebuah
frame berlabel proposition.

-

Untuk
menggambarkan
kalimat
majemuk setara digunakan frame relasi
FPAR untuk memisahkan anak kalimat.

-

Untuk
menggambarkan
kalimat
majemuk setara digunakan frame
berlabel proposition untuk memisahkan
anak kalimat.

-

Relasi
CAU pada
Kalimat
5
menunjukkan bahwa “the society
advances in the modern area” penyebab
dari
“farming
has
dropped
significantly”.

Relasi as pada Kalimat 5 menunjukkan
bahwa
“farming
has
dropped
significantly” akibat dari “the society
advances in the modern area”.

Kalimat 6: (kalimat kompleks)

Kalimat 6: (kalimat kompleks)
Proposition:

FPAR
lack

PAR

pursuit

for

government support

CAU
PAR

career

in

agricultural enhancement

farm

attr

different

CAU

abandoned

attr

abandoned

farm

because
of

CAU
Proposition:

FPAR
different

PAR

career

CAU

for
pursuit

“Some farms were abandoned in pursuit
for a different career while some is
because of the lack of government support
for the agricultural enhancement.”

agricultural
enhancement

government
support

of

lack

“Some farms were abandoned in pursuit
for a different career while some is
because of the lack of government support
for the agricultural enhancement.”

21
Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan)

Aspek

Knowledge Graph
Kalimat 7: (kalimat kompleks)

Conceptual Graph
Kalimat 7: (kalimat kompleks)
Proposition:

FPAR
PAR

hydroponics
farming

Proposition:
hydroponics
farming

preferred

attr

preferred

way

than

ORD
way

attr

traditional

PAR

traditional

why

reason

PAR
reason

is

EQU

Proposition:

FPAR
procedure

CAU

allow

PAR
harvested

hydroponics farming
PAR
chemical

PAR

safe
high

“A reason why hydroponics farming is
being preferred than the traditional way
is that the procedure allows unseasonal
produce to be planted and harvested.”
Kalimat 8: (kalimat kompleks)
hydroponics
farming

produce

PAR
fresher
PAR

safe

PAR
from
quality

tujuan
jangka
panjang

Membuat sebuah sistem yang mampu
menghasilkan rangkuman atau intisari
dari sebuah teks secara otomatis, efektif,
dan efisien.

attr

fresher
quality

of

“Hydroponics farming produce are safe
from chemicals and the produce are even
fresher and at high quality of yield.”

“Hydroponics farming produce are safe
from chemicals and the produce are even
fresher and at high quality of yield.”
Relasi pada KG tidak memiliki makna
kata, relasinya mengacu pada delapan
binary relationship pada KG.

produce

attr
yield

yield

attr

chemicals
high

SUB

-

to be

harvested

Kalimat 8: (kalimat kompleks)
PAR

produce

planted

unseasonal

“A reason why hydroponics farming is
being preferred than the traditional way
is that the procedure allows unseasonal
produce to be planted and harvested.”
struktur
graf
(lanjutan)

attr

unseasonal

PAR

obj

allow

produce

PAR

planted

agnt

procedure

CAU

-

Relasi pada CG dapat menggambarkan
makna kata yang menjadi relasi
antarkonsep dan sebagian relasinya
diambil dari kalimat namun tidak ada
batasan yang jelas dalam penentuan
relasinya.
Merepresentasikan teks ke dalam sebuah
graf (gambar visual) agar mudah
dimengerti pembaca.

22
Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan)

Aspek
Kelebihan

Knowledge Graph
Adanya relasi terbatas, dalam hal ini
adanya ontologi yang jelas, sehingga
dapat
meminimumkan
unsur
kesubjektifan dan mempermudah
proses dalam pengimplementasian ke
bahasa pemrograman.

Conceptual Graph
Hasil graf yang menggunakan beberapa
conceptual relation dari kata yang
terdapat pada kalimat, sehingga
membawa pembaca dengan lebih
mudah membaca sebuah hasil
representasi sebuah dengan metode
CG.

kekurangan

Kesulitan dalam pemahaman pembaca
ketika melihat graf hasil representasi
sebuh teks dengan metode KG dengan
relasi yang sama atau terbatas untuk
menggambarkan berbagai macam
relasi membuat seseorang dapat
berbeda persepsi terhadap suatu relasi
dengan orang lain.

Kesulitan
terjadi
pada
pengimplementasian ke dalam bahasa
pemrograman yang disebabkan tidak
adanya batasan dalam menentukan
relasi dan kata hubung.

persamaan

Memiliki keterkaitan antarkonsep dan
masih memiliki unsur kesubjektifan.

Memiliki keterkaitan antarkonsep dan
masih memiliki unsur kesubjektifan.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa suatu teks
dapat direpresentasikan dalam bentuk visual (graf) menggunakan metode
knowledge graph dan metode conceptual graph untuk mempermudah dalam
menangkap informasi dan pengetahuan dari teks tersebut. Berdasarkan analisis
perbandingan, perbedaan proses representasi teks menggunakan KG dan CG
terletak pada penentuan relasi, yaitu relasi pada KG terbatas sedangkan CG belum
ada batasan yang jelas. Dengan relasi yang terbatas, KG lebih mudah untuk
diterapkan dalam bahasa pemrograman komputer. Akan tetapi CG dapat
menggunakan kata yang terdapat pada teks untuk dijadikan relasi, sehingga
representasi teks lebih mudah difahami.
Saran
Saran dari peneliti untuk penelitian berikutnya ialah penggunaan metode
representasi yang lain dan penentuan batasan serta aturan relasi pada metode CG.
Selain itu, disarankan untuk merancang sebuah aturan yang dapat membuat
abstraksi teks secara otomatis. Peneliti pun dapat melakukan perbandingan metode
representasi teks dengan KG dan CG untuk teks berbahasa Indonesia.

23

DAFTAR PUSTAKA
Abbas YA. 2012. Perbandingan metode knowledge graph dan concept mapping
sebagai teknik menangkap pengetahuan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Berg H van den. 1993. Knowledge graph and logic: one of two kinds [disertasi].
Enschede (NL): Univ Twente. ISBN 909006360-9.
Hariyanto D, Hariyono R. 2003. English Grammar for General Application.
Surabaya (ID): Gita Media Pr.
Hoede C, Nurdiati S. 2008a. On word graphs and structural parsing, University of
Twente (NL), Memorandum 1871, ISSN: 1874-4850.
Hoede C, Nurdiati S. 2008b. 25 years development of knowledge graph theory: the
results and the challenge. Di dalam: the 3rd International Conference on
Mathematics and Statistics (ICOMS-3), Institut Pertanian Bogor (ID), 2008 Agu
5. Tersedia pada: http://doc.utwente.nl/64931/1/memo1876.pdf
Keraf G. 1982. Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Atas. Jakarta (ID):
Nusa Indah.
Meiyati N. 2010. What is an adjective? [Internet]. [diunduh 2012 Jan 6]. Tersedia
pada: https://sites.google.com/site/tamanbahasaku/Home/g