Abstrak
- Saat ini banyak tempat-tempat
fitness
yang saling bersaing mendapatkan anggota, hal tersebut karena bagi
kebanyakan masyarakat kota, fitness merupakan wahana baru sebagai sarana olah raga yang nyaman dan praktis disela-sela
kesibukan serta rutinitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan
pengelolaan bisnis
jasa kebugaran,
menganalisis situasi dan kondisi lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan analisis SWOT dan menyusun
rencana model alternatif strategi pengembangan pada bisnis jasa kebugaran pada Artharaga
F itness Center
di Jalan Siwalankerto No. 77 Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dengan tiga tahap yaitu
reduksi data
data reduction
, penyajian data
data display
, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan dari faktor
internal kelebihan Artharaga
fitness center
harga harga sangat besaing kelemahannya adalah promosi yang dilakukan masih
kurang sedangkan dari faktor eksternal adalah minat konsumen yang tinggi sedangkan ancamannya adalah tingkat persaingan
antar perusahaan
F itness Center
yang tinggi, oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut penulis menyarankan
perusahaan untuk menggunakan strategi generik
differentiation
dan rencana strategi untuk pengembangan bisnis pada usaha Artharaga
fitness center
sebagai perusahaan kebugaran adalah dengan menggunakan teknik perluasan cakupan bisnis
economic of scope
.
Kata Kunci
- SWOT, Fitness Center, Bisnis Jasa. I.
PENDAHULUAN
Dewasa ini Fitness center tumbuh subur dimana-mana, baik ditengah kota maupun di daerah-daerah pinggiran. Popularitas
Fitness tidak terjadi hanya di perkotaan saja, tetapi Fitness sudah menyebar ke kota-kota lain di tanah air seperti Bandung,
Medan, Denpasar, Surabaya dan kota-kota lain. Bagi kebanyakan masyarakat kota, Fitness merupakan wahana baru
sebagai sarana olah raga yang nyaman dan praktis disela-sela kesibukan serta rutinitas kerja.
Sule dan Saefullah 2005, p.6 mendefinisikan manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuan suatu organisasi dengan melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
terhadap orang-orang serta sumber daya organisasi yang terdapat di organisasi tersebut. Sedangkan menurut Wijayanto
2012, p.2 manajemen adalah ilmu dan seni yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
terhadap kinerja organisasi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Manajemen diperlukan sebagai suatu upaya agar kegiatan bisnis suatu organisasi bisa berjalan secara efektif dan efisien
dengan berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen tersebut. Sebagai salah satu contoh Fitness center yang bisa
dikatakan berhasil dan cukup dikenal oleh masyarakat luas di Surabaya adalah Celebrity Fitness. Celebrity Fitness menjadi
pemimpin di Asia Tenggara dalam bidang kebugaran dan olahraga. Untuk kelas aerobik celebrity fitness khusus
menciptakan dance n attitude untuk mendapatkan sebuah pengalaman aerobik yang menyenangkan dan telah mengisi
jadwal lebih dari 100 kelas per- minggu di tiap club. Untuk kota Surabaya sendiri Celebrity Fitness telah hadir dari tahun
2005 di tiga lokasi yaitu yang pertama di Supermal Pakuwon Indah, dilanjutkan dengan club ke dua di Tunjungan Plaza dan
Galaxy Mall
. Artharaga fitness center adalah satu sarana tempat
kebugaran yang berada di Jalan Siwalankerto No. 77 Surabaya. Artharaga berdiri pada tahun 2006 dan didirikan
oleh Budiman Muliono. Artharaga fitness center kalau di lihat dari lokasi yang dekat dengan sebuah universitas, dan
keinginan dari pemilik serta latar belakangnya, maka pada tempat ini mengalami kepadatan pengunjung yang berjumlah
lebih dari 25 orang ketika di malam hari, dan sepinya pengunjung terutama pada saat pagi dan siang hari yang tidak
lebih dari 10 orang, sehingga hal ini menyebabkan kebanyakan alat-alat fitness tersebut harus di pakai secara bergantian pada
malam hari, dan ini juga pernah di keluhkan oleh beberapa konsumen pada tempat kebugaran tersebut yang menyatakan
bahwa tempat kebugaran ini ramai sekali jika malam hari dan selalu antri dalam menggunakan alat-alat seperti dumble,
bench press mesin dll.
Dari uraian di atas dapat diambil suatu pemahaman bahwa pengelolaan dan pengembangan bisnis berdampak besar dalam
sebuah bisnis. Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul mengenai : “Pengelolaan dan Pengembangan Bisnis Jasa
Kebugaran pada Artharaga Fitness Center ”
II. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiyono 2011, p.24, mengemukakan bahwa metode
kualitatif menggambarkan dan memahami makna dibalik data- data yang tampak. Metode penelitian kualitatif cenderung
mengarah kepada jenis penelitian deskriptif. Tujuan dari penggunaan metode kualitatif adalah untuk menemukan pola
hubungan yang bersifat interaktif, menggambarkan realitas
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS JASA KEBUGARAN PADA ARTHARAGA FITNESS CENTER
Edwin Hartanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail
: echwindzyahoo.com
yang kompleks, serta untuk memperoleh pemahaman makna dan menemukan teori.
Definisi Konseptual Fungsi-fungsi Manajemen
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan bisnis jasa kebugaran terutama fungsi-fungsi bisnis, terdapat
empat fungsi manajemen yaitu: a.
Perencanaan planning Perusahaan menetapkan tujuan operasional, serta cara-cara
yang ditempuh untuk bisa mencapai tujuan operasional tersebut.
b. Pengorganisasian
Perusahaan mengalokasikan, menetapkan tugas, menetapkan struktur organisasi untuk menjalankan proses kegiatan
perekrutan karyawan serta menerapkan kegiatan penempatan sumber daya.
c. Pengarahan
Perusahaan menetapkan langkah dalam proses kegiatan pengarahan kepada karyawan, menetapkan skedul kegiatan
pengarahan, memotivasi
karyawan dan
memberikan penghargaan bagi karyawan yang menunjukkan prestasi kerja.
d. Pengawasan
Perusahaan menentukan
standar kualitas
kerja, pemberdayaan
pada karyawan,
melakukan evaluasi
keberhasilan yang dicapai dan memberikan pengevaluasian terhadap hasil yang menunjukkan adanya suatu penyimpangan.
Analisis Lingkungan Internal
Berdasarkan pada analisis lingkungan internal, Artharaga Fitness Center
memiliki kekuatan yang teridentifikasi dengan adanya:
1. Pemasaran, kegiatan pemasaran Artharaga Fitness Center
mencakup pada kegiatan dalam memilih target pasar, meraih, menjaga, dan mengembangkan konsumen dengan melalui
pengkreasian, pengomunikasian, dan pengantaran nilai konsumen yang tinggi superior customer value.
2. Keuangan, yang mencakup pada kegiatan keputusan
investasi dan keputusan pembiayaan. Keputusan investasi terkait
pada keputusan
untuk mengalokasikan
dan merealokasikan modal dan sumber daya untuk berbagai
proyek, produk, aset, dan divisi sebuah perusahaan. Sedangkan keputusan pembiayaan terkait pada keputusan untuk
menentukan struktur modal yang terbaik bagi perusahaan dan meliputi usaha mencermati beragam metode yang bisa
digunakan perusahaan untuk mengumpulkan modal.
3. Operasi Jasa
Proses operasi jasa yang terdapat di Artharaga Fitness Center
terkait pada pengolahan input dijadikan output yang berupa jasa. Kegiatan operasi jasa mencakup pada
transportasi, pergudangan, dan pengendalian persediaan. 4.
Sumber Daya Manusia SDM Sumber daya manusia yang terdapat di Artharaga Fitness
Center merupakan sumber daya manusia yang dalam
penerapannya berdasarkan pada fungsinya yaitu untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis
yang sedang di jalankan. Sumber daya manusia Artharaga Fitness Center
merupakan implementasi dari pengelolaan perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen, seleksi,
pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian karyawan, imbal jasa sampai dengan pada pemutusan hubungan kerja
PHK. Analisis Lingkungan Eksternal
Artharaga Fitness Center yang diteliti secara eksternal berada pada posisi terancam oleh lingkungan bisnis karena:
a. Perubahan Demografis
Adanya indikasi perluasan kota dan majunya suatu desa yang memerlukan jasa infrastruktur dan jasa pendukung yang
lebih baik. b.
Perubahan Sosial Adanya peningkatan kualitas hidup dan pertumbuhan yang
pesat perihal industri jasa tertentu. c.
Perubahan Perekonomian Globalisasi mampu meningkatkan jasa komunikasi yang
cepat, meningkatnya
spesialisasi mengarahkan
pada kepercayaan yang lebih besar terhadap penyedia jasa
spesialisasi. d.
Perubahan Politik dan Hukum Departemen-departemen
pemerintah tumbuh
semakin membesar dan membutuhkan infrastuktur yang lebih efisien.
e. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, seperti
kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas.
f. Persaingan Sesama Perusahaan
Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi
pasar. Pada pasar persaingan sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal
harga produk.
g. Ancaman dari Produk Pengganti
Karakteristiknya berbeda,
barang substitusi
dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk
substitusi kuat disaat konsumen dihadapkan pada switching cost
yang sedikit dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama,
bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. h.
Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Buyer Kondisi demikian dihadapi perusahaan sehubungan dengan
adanya kekuatan pembeli dalam memproduksi produk yang diperlukan, sifat produk tidak terdeferensiasi dan banyak
pemasok, switching cost pemasok adalah kecil, pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga
sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis, dan produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga
pembeli dengan mudah mencari substitusinya.
i. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Suppliers
Pemasok menjadi kuat disaat jumlah pemasok sedikit, produkservis yang ada adalah unik dan mampu menciptakan
switching cost yang besar, tidak tersedia produk substitusi, dan
pemasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang
dihasilkan perusahaan. Analisis SWOT
Setelah dilakukan analisis internal dan eksternal, maka akan diperoleh sejumlah kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman. Dari sejumlah itu masing-masing empat unsur dicari yang paling prioritas untuk diseleksi:
a. Bagaimana kekuatanstrengths yang ada dapat di
pergunakan untuk menciptakan kesempatanoppurtunities. b.
Bagaimana cara mengatasi kelemahanweaknesses yang ada agar menciptakan kesempatanopportunities.
c. Berikutnya bagaimana kekuatanstrengths mampu
menangkal ancaman threats. d.
Terakhir adalah
bagaimana cara
mengatasi kelemahanweaknesses yang mampu menghindarkan dari
ancamanthreats yang mungkin terjadi. Hasil analisis SWOT yang telah di lakukan, berikutnya di
petakan ke dalam matriks SWOT yaitu: a.
Strategi SO strengths-opportunities: menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang
b. Strategi WO weaknesses-opportunities: memanfaatkan
peluang yang ada di lingkungan eksternal dengan cara mengatasi berbagai kelemahan internal yang dimiliki
perusahaan saat ini c.
Strategi ST strengths-threats: menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari berbagai ancaman
d. Strategi WT weaknesses-threats: strategi yang pada
dasarnya bersifat
bertahan serta
bertujuan untuk
meminimalkan berbagai kelemahan dan ancaman. Hasil dari pemetaan keempat strategis yang dilakukan dalam
matriks SWOT, rumusan yang dianggap paling strategis untuk diterapkan pada pelaksanaan manajemen Artharaga Fitness
Center adalah:
a. Strategi SO, dalam kondisi ini Artharaga Fitness Center
perlu melakukan pengembangan bisnis yang bersifat agresif,yang
memanfaatkan kekuatan-kekuatan
yang substansial yang dimiliki Artharaga untuk menciptakan bisnis
baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada saat ini. b.
Strategi WT, dalam kondisi ini manajemen Artharaga Fitness Center
harus menganalisis ulang akan kelemahan- kelemahan utama yang terdapat di Artharaga, yang ditujukan
untuk menghindari berbagai ancaman yang memungkinkan justru akan membuat Artharaga terpuruk.
Formulasi Strategi
Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap yaitu merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional. Tahapan proses manajemen strategi adalah:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi,
kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan
strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Penerapan Strategi
Apresiasi yang
direfleksikan terhadap
tren bahwa
organisasi-organisasi mulai mengambil cara pandang yang lebih komprehensif perihal implementasi, yang didukung oleh
adanya keputusan yang berkaitan dengan struktur organisasi, teknologi, sumber daya manusia, sistem perhargaan, sistem
informasi, budaya organisasi, dan model kepemimpinan yang efektif dan efisien.
c. Penilaian Strategi
Penilaian strategi merupakan tahap terakhir dalam manajemen
strategis. Penilaianpengendalian
strategi dirancang untuk mendukung kinerja organisasi dalam
mengevaluasi kemajuan organisasi dengan strateginya, disaat ditemukan adanya ketidaksesuaian, maka diharapkan segera
dilakukan tindakan-tindakan korektif. Formulasi strategi dalam penelitian ini menggunakan strategi generik dari Michael R.
Porter:
a. Strategi Diferensiasi Differentiation
Perusahaan mengambil keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk atau jasa yang
unggul agar tampak berbeda dengan produk atau jasa yang lain. Dengan demikian calon konsumen mau membeli atau
menggunakan pelayanan jasa dengan harga mahal karena adanya perbedaan tersebut.
b. Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh Overall Cost
Leadership Perusahaan lebih memperhitungkan harga jual produk atau
jasa yang murah, sehingga biaya operasi, promosi maupun riset dapat ditekan, dan bila perlu produk atau jasa yang
dihasilkan hanya sekedar meniru produk atau jasa dari perusahaan lain.
c. Strategi Fokus Focus
Perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan
strategi kepemimpinan biaya menyeluruh atau diferensiasi. Pengembangan Bisnis
Pengembangan bisnis yang dapat dilakukan oleh Artharaga Fitness Center
adalah dengan menggunakan teknik: a.
Perluasan Skala Ekonomis Economic of Scale
Perluasan secara ekonomis dijalankan dengan cara menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, system
distribusi, dan tempat usaha. Perluasan skala ekonomis tidak dapat dilakukan apabila output akan menurunkan biaya jangka
panjang atau mengakibatkan peningkatan biaya jangka panjang maka perluasan skala ekonomis tidak baik untuk dilakukan.
b. Perluasan Cakupan Bisnis Economic of Scope
Perluasan cakupan bisnis dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, produk, atau jasa baru yang berbeda dari yang
sekarang diproduksi. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data merupakan faktor penting dalam penentuan metode pengumpulan data, jenis dan sumber data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a.
Data Primer Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan
melalui wawancara. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama yang berkaitan dengan variabel
minat untuk tujuan spesifik Sekaran, 2007, p. 60. b.
Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data kedua setelah sumber
data primer. Data sekunder untuk penelitian ini akan diperoleh dari literatur buku-buku maupun majalah dan juga dari hasil
penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya jika ada. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti Sugiyono, 2012, p. 231. Wawancara juga dapat digunakan apabila peneliti ingi
mengetahui hal-hal dari informan secara lebih mendalam. Selain itu, untuk membantu proses pengumpulan data dari
informan, maka teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara semiterstruktur. Teknik
wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview
, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan Sugiyono,
2012, p.233. b.
Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-
data dari dokumen yang telah tersedia. Dokumen merupakan catatan-catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat
berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2012, p.240.
Teknik Penentuan Informan
Sugiyono 2012, p.392 teknik yang digunakan dalam menentukan informan pada penelitian ini adalah teknik
purposive sampling , yaitu teknik pengambilan sampel sumber
data dengan berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang digunakan dalam pengambilan
sampel pada penelitian ini ditujukan pada informan yang benar-benar mengetahui tentang apa yang peneliti perlukan.
Informan yang di tentukan pada penelitian ini memungkinkan juga bahwa informan tersebut adalah sebagai penguasa bahkan
pemilik dari perusahaan yang sedang di teliti.
Penentuan informan pada penelitian ini di maksudkan untuk bisa memperoleh data sesuai dengan yang di harapkan oleh
peneliti, yaitu: 1. Bapak Budiman Muliono, selaku pemilik Artharaga Fitness Center. 2. Ibu Sanny, selaku kasir di
Artharaga Fitness Center. 3. Novan, selaku instruktur aerobic di Artharaga Fitness Center yang sudah bekerja sejak tahun
2010. Uji Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian, peneliti menggunakan
triangulasi. Triangulasi
adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
pembanding terhadap data itu. Denzin membedakan empat macam trianggulasi yaitu, sumber, metode, penyidik dan teori
Moleong, 2004.
Triangulasi dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan observasi tidak langsung. Observasi tidak
langsung ini dimaksudkan dalam bentuk pengamatan atas beberapa kejadian yang kemudian dari hasil pengamatan
tersebut diambil benang merah yang menghubungkan di antara keduanya.
Teknik Analisis Data
Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan bantuan model analisis data
yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman membuat model analisis data yang terdiri dari tiga
tahapan, yaitu reduksi data data reduction, penyajian data data display, dan penarikan kesimpulan dalam Sugiyono,
2012, p.430. Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan- tahapan tersebut:
a.
Reduksi data data reduction Reduksi data dilakukan untuk menyeleksi data-data yang
dihimpun dari lapangan sesuai dengan kebutuhan maupun kategori-kategori yang telah ditentukan. Sugiyono 2012,
p.431 tujuan dari reduksi data adalah untuk memperoleh informasi yang lebih terfokus dan memang dibutuhkan.
b.
Penyajian data data display Setalah data direduksi, langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat Sugiyono, 2012,
p.434.
c.
Penarikan kesimpulan Conclusion drawing Data yang telah disajikan, kemudian dideskripsikan untuk
dapat ditarik sebuah kesimpulan dari data tersebut. Sugiyono 2012, p.438 kesimpulan yang di dapat berupa kesimpulan
tetap ataupun kesimpulan akhir, bergantung pada situasi apakah pada tahap awal, data-data yang dipaparkan sudah
valid dan konsisten atau tidak.
III. PEMBAHASAN Gambaran Umum Artharaga Fitness Center