21 Pelatihan ini adalah program tambahan yang praktikan berikan guna
mempersiapkan siswa untuk program praktik industry yang akan dilaksanakan saat pertengahan semester 1 di kelas XI. Pelatihan ini
dilaksanakan di Bengkel TKJ. 4.
Pelatihan pembuatan Blog untuk guru. Pelatihan ini adalah permintaan dari guru karena banyak guru yang
belum bisa membuat blog.
C. ANALISI HASIL
Program Praktik pengalaman Lapangan PPL merupakan satu rangkaian dalam pelaksanaan kegiatan KKN-KEPENDIDIKAN UNY tahun 2014 yang
terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
1. Pembuatan RPP
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan untuk mempermudah praktik dalam proses pengajaran di kelas, yaitu dari mulai,
membuka, mengisi, dan menutup pelajaran di kelas. Praktik membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas X dan XI. Pembuatan RPP
langsung dibuat sebelum, namun dalam praktiknya penyerahan RPP ke guru pembimbing setiap hari sabtu, menyerahkan RPP untuk minggu depannya.
2. Praktik Mengajar di Kelas
Pelaksanaan praktik mengajar disesuaikan dengan jadwal mengajar guru pembimbing untuk kelas yang akan digunakan praktik mengajar dan
ketentuan minimal jam mengajar yang ditetapkan oleh pihak kampus UNY, yaitu delapan kali tatap muka. Namun dalam pelaksanaannya, ternyata
praktikan mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih dari delapan kali pertemuan. Dalam kegiatan pembelajaran ini praktikan diberikan
kebebasan dalam mengajar dalam hal metode, buku panduan dan media pembelajaran, asalkan mengikuti ketentuan dari silabus dan dibimbing oleh
guru. Hal ini dimaksudkan agar praktikan mempunyai inisiatif sendiri dan mampu mengelola kelas secara mandiri dan optimal. Oleh karena itu
praktikan menggunakan beberapa metode selain ceramah, yaitu metode- metode yang bisa menggali keaktifan siswa seperti diskusi, games,
eksplorasi, dan Jigsaw. Media yang digunakan untuk mengajar adalah papan tulis, spidol, LCP
Proyektor, Komputer Lab, Media gambar, juga perangkat keras computer yang ada di bengkel TKJ SMK Muhammadiyah 1 Wates. Seluruh media
22 yang disediakan oleh sekolah dan praktikan telah menggunakan fasilitas
yang disediakan sekolah dengan semaksimal mungkin. Jumlah siswa yang cukup banyak dalam satu kelas menjadikan praktikan
sedikit mengalami kesulitan untuk menghafal nama dan siswa satu per satu, dan untuk mengontrol suasana kelas agar tidak ramai. Hal ini dapat teratasi
dengan mempresensi siswa dengan dipanggil satu per satu pada awal-awal pertemuan. Baru setelah pertemuan ke-2 dan seterusnnya praktikan mulai
akrab dengan siswa sehingga mudah dalam menhafal dan mengontrol siswa. Saat pelajaran berlangsung sebisa mungkin praktikan menciptakan suasana
kelas yang santai dengan diselingi candaan-candaan dan sharing pengalaman yang bisa memotivasi siswa. Dengan pembawaan yang ramah dan friendly
terhadap siswa, praktikan berharap dapat lebih dekat dengan siswa, dan KBM bisa berjalan menyenangkan tanpa mengesampingkan tugas pokok
mengajar.
3. Hambatan yang Dihadapi