Cara Kerja Analisis Data

December 2014 Biodiversitas Tumbuhan Di Cagar Alam Morowali Sulawesi Tengah Indonesia Ramadhanil Pitopang dan Moh. Ihsan 289 Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan peta geologi lokasi penelitian termasuk ke dalam Mendala Sulawesi Timur yang menyusun daerah bagian dari “Zone Kolonodale”. meliputi daerah yang sebagian besar terdiri dari batuan beku ultra basik, serta batuan endapan tak terpisahkan. Di bagian tertentu terdapat formasi kuarter yang terdiri dari endapan aluvium dari batuan ultra basik, dan endapan permukaan seperti endapan sungai dan pantai. Tanah-tanah yang mendominasi lokasi penelitian berasal dari bahan induk ultra basik, menempati daerah berbukit sampai bergunung dengan fisiografi cembung dan tertoreh dengan lereng curam, sehingga erosi lebih berperan selama proses pembentukannya. Hasil dari proses pembentukan tanah yang dijumpai adalah sebagian besar tanah di daerah dataran tinggi elevasi lebih dari 300 m dpl, serta mempunyai solum yang tidak tebal. Tanah- tanah demikian dapat diklasifikasikan sebagai Inceptisols tidak masam Eutropepts atau Ultisol lembab Sub BKSDA Sulawesi Tengah, 1994 Gambar 1. Peta lokasi penelitian di Uwata Desa Salubiru dan Kea-kea desa Lapangga, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Sumber : The Nature Conservancy Iklim lokasi penelitian cukup terpengaruh oleh angin laut. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, iklim kawasan cagar alam dan sekitarnya termasuk type A, atau merupakan daerah basah dengan nilai Q antara 0 - 14,3. Hampir seluruh kawasan cagar alam dan sekitarnya yang dipetakan mempunyai curah hujan di atas 2.500 mm pertahun, kecuali pada sebagian kecil bagian kawasan sebelah Utara, dengan curah hujan antara 2.000 mm - 2.500 mm pertahun. Tabel 1. Informasi posisi geografi dan topografi wilayah penelitian No Uraian Lokasi Kea-kea, Rano Kodi, Desa Lapangga Dusun Uwata, Desa Salubiru 1 Kabupaten Bungku Utara Bungku Utara 2 Altitude m dpl 0-20 300-600 3 Topografi Rata, hutan rawa, Dekat muara sungai yang berasal dari Rano Kodi. Curam dan berbukit-bukit dan sungai Gambar 2. Kondisi Kea-kea dekat Rano Kodi dan “lowland rain forest” kiri dan kanan atas desa Lapangga desa Uwata gambar kiri dan kanan bawah CA Morowali.

2. Cara Kerja

December 2014 Biodiversitas Tumbuhan Di Cagar Alam Morowali Sulawesi Tengah Indonesia Ramadhanil Pitopang dan Moh. Ihsan 290 Pengamatan keanekaragaman jenis tumbuhan meliputi struktur dan komposisi dilakukan secara survey menggunakan metoda jalur Transect methods berplot yang panjangnya 3 km 3000 m . Di dalam jalur yang lebarnya 20 m dibagi menjadi petak-petak yang ukurannya 20 X 20 untuk pohon yang di dalamnya terdapat petak-petak berukuran kecil berukuran 10 X 10 m tiang, 5 X 5 m pancang dan 2 X 2 m anakan yang diletakan secara sengaja Purposive Randomized Sampling pada setiap jarak 50 m Suryanegara dan Indrawan, 1998. Pada setiap subpetak recording units, seluruh individu pohon yang berukuran dbh 20 cm diameter breast hight setinggi dada dbh-nya diukur menggunakan “Diameter Tape”. Sedangkan tinggi bebas cabang dan tinggi total dihitung menggunakan Vertex model ”Sweden”. Pencatatan juga dilakukan terhadap tumbuhan tingkat tiang poles, pancang sapling dan semai seedling serta tumbuhan liana dan efifit. Seluruh morphospecies yang dapat dikenali dicatat nama jenisnya baik nama lokal ataupun nama ilmiah “scientific name” sedangkan yang tidak dapat dikenal di lapangan dilakukan pengkoleksian specimen voucher untuk keperluan identifikasi dan determinasi. Untuk pengumpulan spesimen herbarium mengikuti prosedur Pitopang et al. 2011 dan Bridson dan Forman 1988 terutama untuk tumbuhan yang berbunga dan berbuah fertile. Setiap nomor koleksi spesimen terutama untuk jenis yang fertil dibuat sebanyak 3 tiga duplikat dan disimpan di Herbarium Celebense CEB Universitas Tadulako Palu dan duplikat dikirim ke Herbarium Bogoriense BO Cibinong Indonesia.

3. Analisis Data

Dari -hasil pengukuran dapat dihitung besaran-besaran seperti Basal Area BA, Kerapatan Relatif KR, Frekuensi Relatif FR, Dominansi DR, and Indek Nilai Penting INP yang dihitung dan dianalisis mengikuti rumus Dumbois-Muller dan Ellenberg Soerianegara and Indrawan 1998 ; Setiadi et al ., 2002. Tinggi atau rendahnya tingkat keanekaragaman jenis vegetasi ditentukan menggunakan rumus Indek Shannon-Whiener Ludwig and Reynolds, 1988. III. HASIL

1. Jumlah Jenis , Marga, Suku dan

Dokumen yang terkait

Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pada 3 Zona Elevasi Yang Berbeda Di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah Indonesia | Pitopang | Natural Science: Journal of Science and Technology 1023 3295 1 PB

0 0 21

Udang Air Tawar Genus Atyoida Di Sungai Pondo, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia | Pratiwi | Natural Science: Journal of Science and Technology 6706 22305 1 PB

0 2 7

Potensi Penelitian Etnobotani Di Sulawesi Tengah Indonesia | Pitopang | Natural Science: Journal of Science and Technology 6699 22277 1 PB

0 13 21

Keanekaragaman Hymenoptera pada Kebun Kakao di Lembah Napu, Sulawesi Tengah, Indonesia | Fahri | Natural Science: Journal of Science and Technology 7217 24019 1 PB

0 1 7

Inventarisasi Udang Air Tawar di Sungai Toranda, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia | Mangesa | Natural Science: Journal of Science and Technology 7212 23999 1 PB

0 0 8

Preferensi Habitat Cacing Tanah (Oligochaeta) di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah | Mulyawan | Natural Science: Journal of Science and Technology 7187 23909 1 PB

0 1 7

Karakteristik Sarang Tarsius wallacei di Lebanu, Sigi, Sulawesi Tengah | Alferi | Natural Science: Journal of Science and Technology 9193 30075 1 PB

0 0 8

nventarisasi Jenis-Jenis Nyamuk Di Desa Alindau, Donggala, Sulawesi Tengah | Sabir | Natural Science: Journal of Science and Technology 9200 30095 1 PB

0 0 7

Pola Penyebaran Burung di Kawasan Taman Wisata Alam Wera, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia | Sultika | Natural Science: Journal of Science and Technology 9205 30115 1 PB

0 2 12

this PDF file Karakteristik Spermatozoa Beberapa Spesies KuraKura (Testudinata) di Sulawesi Tengah | Tagunu | Natural Science: Journal of Science and Technology 1 PB

1 4 14