Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN 2354-614X
87 dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa semester genap tahun ajaran 20122013
adalah 60 atau belum mencapai 65 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal di SDN Terpenci Lambani yang ditetapkan.
Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa proses belajar siswa dan proses mengajar guru merupakan keterpaduan yang memerlukan pengaturan dan
perencanaan yang seksama sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa akan dapat tumbuh dan terpelihara apabila proses mengajar
guru dilaksanakan secara bervariasi, antara lain dengan bantuan media pembelajaran. Media gambar merupakan salah satu media yang dapat digunakan
dalam pembelajaran IPS sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka saya tertarik untuk mengkaji lebih
jauh melalui penelitian. Pada pelaksanaan pembelajaran ini, guru menampilkan berbagai gambar
yang berkaitan dengan materi, kemudian gambar tersebut dijelaskan baik dalam bentuk penjelasan singkat maupun dalam bentuk cerita. Kegiatan ini diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran yang terdapat pada kurikulum dapat tercapai.
II. METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian yang disebut siklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram yang
dicantumkan Kemmis dan Mc Taggart Depdiknas 2005:19 seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1 Perencanaan
tindakan, 2 Pelaksanaan tindakan, 3 Observasi, dan 4 Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Terpencil Lambani. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas IVtahun ajaran 20132014 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan.
Pengumpulan data adalah hal yang sangat penting dalam penelitian ini dimana dengan menggunakan Tes dan Observasi.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan 1 lembar observasi aktivitas siswa, 2 lembar observasi aktivitas guru, 3 Tes hasil belajar. Untuk mengelola data
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN 2354-614X
88 mentah menjadi informasi bermakna peneliti melakukan tiga tahapan, yaitu:
Mereduksi data, Penyajian Data, Penarikan kesimpulan dan verifikasi serta teknik analisis data yang digunakan dalam menganlisis data kualitatif yang diperoleh dari
tes hasil kegiatan siswa proses pembelajaran siswa dengan menggunakan rumus persentase ketuntasan belajar siswa sebagai berikut:
1 Daya Serap Individu
dengan : X = Skor yang diperoleh siswa Y = Skor maksimal soal
DSI = Daya Serap Individu Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya
serap individu sekurang-kurangnya 65 Depdiknas, 2006:37. 2
Persentase Daya Serap Klasikal
100
x hSoa l
SkorSeluru eserta Tes
SkorTota lP P DSK
Suatu kelas dinyatakan tuntas jika persentase daya serap klasikal
≥70. 3
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Persentase KBK=
∑ � ∑ �
x 100 Keterangan:
∑ N = Jumlah siswa yang tuntas ∑ S = Jumlah siswa seluruhnya.
KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal Proses pembelajaran di kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata
85 siswa telah tuntas secara individu Depdiknas, 2006:37. 4
Persentase nilai rata-rata NR=
100
x um
SkorMa ksim Jumla hSkor
NR
NR 90 sangat baik = Nilai rata-rata lebih besar atau sama dengan 90.
NR 90 - 70 baik = Nilai rata-rata lebih kecil dari 90 sampai 70. NR 70 - 50 cukup = Nilai rata-rata lebih kecil dari 70 sampai 50.
NR 50 - 30 kurang= Nilai rata-rata lebih kecil dari 50 sampai 30. NR 30 - 10 sangat kurang= Nilai rata-rata lebih kecil dari 30 sampai 10.
100
x Y
X DSI
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN 2354-614X
89
III. HASIL DAN PEMBAHASAN