Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 13-2
gunungapi Miosen Akhir, berupa urat kuarsa berlapis, berongga dan cockade.
3. HASIL PENYELIDIKAN FASE III 3.1. Penyelidikan Rinci Pemboran Uji
Geologi di Daerah Gn. Cilangkap Kecamatan Tanggeung Kab.Cianjur
3.1.1. Geologi Daerah Penyelidikan
Litologi daerah pemboran uji geologi didominasi oleh batuan vulkanik terdiri dari
batuan tufa lapili dan breksi vulkanik Gambar 2. Satuan batuan tufa menempati 23 daerah
penyelidikan. Singkapan batuan yang cukup baik hanya ditemukan di sungai Cibuni yang
terletak di bagian utara lokasi pemboran. Batuan breksi tersingkap baik disepanjang
sungai Cilangkap hingga pada tebing diatas sungai atau pada lereng bagian bawah. Satuan
batuan ini dicirikan oleh warna abu-abu kehijauan.Tampak mineral hitam telah
berubah menjadi klorit dan epidot, disertai kandungan pirit halus tersebar, 1 sampai 3
dengan intensitas lemah sampai kuat Secara umum baik singkapan maupun bongkah
batuan telah mengalami ubahan hidrotermal, sehingga batas kedua satuan batuan tersebut
agak sulit dibedakan. Struktur geologi yang berkembang di daerah ini adalah sesar geser,
berarah tenggara-barat laut dan barat daya- timur laut, serta sesar normal berarah timur-
barat dan tenggara-barat laut.
3.1.2. Ubahan dan Mineralisasi
Mineralisasi Gn. Cilangkap terletak di lembah Sungai Cilangkap Cabang Sungai
Cibuni yang dipisahkan oleh sungai Cibuni pada ketinggian 200 –500 m diatas permukaan
laut. Ubahan batuan yang berkembang didaerah ini terdiri dari 3 tiga jenis yaitu :
a Propilitisasi dicirikan oleh hadirnya mineral klorit + epidot + karbonat + serisit.
b Argilitisasi, dicirikan oleh hadirnya mineral kaolinit + illite + serisitparagonit c
Silisifikasi dicirikan oleh penambahan mineral silica SiO2 umumnya ditemukan pada zona
urat atau pada zona mineralisasi terutama pada perbukitan terjal. Para penambang lokal
telah melakukan penambangan dengan cara membuat lubang bukaanadit yang pada
umumnya berarah ke utara-selatan.. Sedikitnya ada 6 adit yang dijumpai, tetapi
hanya 3 adit yang dimasuki, karena sebagian adit tertutup vegetasi yang rimbun dan
longsor. Berdasarkan pengamatan, mineralisasi dalam satu adit berukuran lebar
1m, tinggi 1.5 m dengan arah 320° diperoleh arah jurus dan kemiringan urat kuarsa dengan
arah juruskemiringan U320°70°. Urat kuarsa tersebut memperlihatkan sifat-sifat fisik antara
lain massif, keras dan kompak, berwarna putih susu milky quartz, tampak adanya residual
vuggy silica dan kalsedon. Mineral logam yang teramati diantaranya pirit halus tersebar,
kalkopiorit, oksida tembaga, oksida mangan dan oksida besi.
3.1.3. Hasil Pemboran Uji