Dina Ladysa, 2012 Peningkatan Komunikasi Matematis Dan
Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Metacognitive Inner Speech Mis
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1. Tes Tertulis
Tes tertulis yang digunakan berupa tes kemampuan komunikasi matematis.
Jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini ada enam soal. Agar kemampuan komunikasi
matematis siswa dapat terlihat dengan jelas maka
masing-masing tes dibuat dalam bentuk uraian. Tes tertulis ini terdiri dari tes awal
pretest
dan tes akhir
posttest
. Tes diberikan pada siswa setiap kelompok. Soal-soal
pretest
dan
posttest
dibuat ekuivalenrelatif sama. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampauan awal siswa setiap kelompok dan digunakan
sebagai tolak ukur peningkatan prestasi belajar sebelum mendapatkan pembelajaran dengan model yang diterapkan, sedangkan tes akhir dilakukan
untuk mengetahui perolehan hasil belajar dan ada tidaknya perubahan yang signifikan setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan MIS. Sebelum
penyusunan tes kemampuan komunikasi matematis siswa dibuat kisi-kisi soal
terlebih dahulu.
Tabel 3.1. Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi Matematis
Skor Menyatakan suatu Situasi dengan
Gambar dan Model Matematika Menjelaskan Ide, Situasi, dan
Relasi Matematika secara Tertulis
Tidak membuat gambarpemodelan matematika atau membuat
gambarpemodelan matematika tetapi salah
Tidak menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara
tertulis
1
Membuat gambar jika mungkinmodel matematika dari
apa yang diketahui Menjelaskan ide dan situasi
secara tertulis
Dina Ladysa, 2012 Peningkatan Komunikasi Matematis Dan
Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Metacognitive Inner Speech Mis
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2
Membuat gambar jika mungkinmodel matematika dari
apa yang ditanyakan Menjelaskan relasi secara
tertulis
3
Membuat gambar jika mungkinmodel matematika secara
lengkap Menjelaskan ide, situasi, dan
relasi secara tertulis
Skor maks 3 Skor maks 3
Pedoman pemberian skor dimaksudkan agar hasil penilaian yang diberikan obyektif. Hal ini dikarenakan pada setiap langkah jawaban yang dinilai pada
jawaban siswa selalu berpedoman pada patokan yang jelas mengurangi kesalahan pada penilaian.
2. Skala