3 14.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi
Pemerintah Lembaran
Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2011 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5261;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011;
16. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 1 Tahun 2008
tentang Etika Pemerintahan Daerah Kota Solok Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 01;
17. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 3 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Solok Lembaran Daerah Kota Solok
Tahun 2008 Nomor 3;
18. Peraturan Daerah kota Solok Nomor 9 Tahun 2008
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 9;
19. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 2 Tahun 2010
tentang Penyertaan Modal Daerah Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2010 Nomor 02.
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA SOLOK dan
WALIKOTA SOLOK MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH
KOTA SOLOK
TENTANG PENYERTAAN
MODAL DAERAH
PADA PERSEROAN
TERBATAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan : 1.
Daerah adalah Kota Solok. 2.
Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.
3. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut Azas Otonomi dan tugas pembantuan dan prinsip otonomi seluas-luasnya dengan system dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebgaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.
4 4.
Walikota adalah Walikota Solok. 5.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Rakyat Daerah Kota Solok sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah. 6.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
7. Penyertaan Modal Daerah Adalah setiap usaha dalam menyertakan modal
daerah pada suatu usaha bersama pihak ketiga dan atau pemanfaatan modal daerah oleh pihak ketiga dengan suatu imbalan tertentu.
8. Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat yang
selanjutnya disebut Bank Nagari adalah instansi atau badan usaha dan atau perseorangan yang berada diluar organisasi Pemerintah Daerah,
antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lainnya, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Usaha Koperasi, Swasta Nasional,
dan atau Swasta Asing yang tunduk pada ketentuan Hukum Indonesia.
9. Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan terbatas yang berwujud selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud penyertaan modal daerah adalah untuk memperkuat struktur permodalan Bank Nagari dan meningkatkan kapasitas usaha guna
memperoleh manfaat ekonomi serta mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.
Pasal 3
Tujuan penyertaan modal daerah adalah untuk meningkatkan produktifitas kinerja Bank Nagari yang efektif, efisien dan sekaligus dapat memberikan
kontribusi kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dari bagian laba yang diperolehnya guna menunjang kesejahteraan perekonomian masyarakat.
BAB III BENTUK PENYERTAAN MODAL DAERAH