Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI 2010-2014

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama Lengkap

: Siti Komala Sari

NIM

: 21212108

Tempat Tanggal Lahir

: Bandung 3 April 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama


: Islam

Alamat

: Jl. Antapani Gg. Aki Abas RT03/03 No. 10 Kel.
Cicaheum Kec. Kiaracondong Bandung 40282

Nomor Telepon

: +62 8212 0062 782

B. PENDIDIKAN

1. 2000-2006

: SDN Cicaheum-II Bandung

2. 2006-2009


: SMP Yayasan Atikan Sunda Bandung

3. 2009-2012

: SMA Sumatra 40-2 Bandung

4. 2012-Sekarang

: Universitas Komputer Indonesia

PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PROFITABILITAS
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2010-2014
The Influence of Asset Growth and Profitability on Capital
Structure to the Pharmacy Company Listed at Indonesian Stock
Exchange during Period 2010-2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menempuh Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Komputer Indonesia

Disusun oleh :
SITI KOMALA SARI
21212108

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Aset dan
Profitabilitas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Farmasi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 ”.

Penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Komputer Indonesia. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa material maupun
spiritual. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
4. Windi Novianti, SE.,MM selaku Dosen Wali dan Dosen Penguji II.
5. Linna Ismawati, SE.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak membantu dalam menyusun skripsi ini.

vi

6. Lita Wulantika, SE.,M.Si selaku Dosen Penguji I
7. Arjuna Rizaldi, SE.,MA selaku pengganti Dosen Penguji II

8. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan
pengalaman selama kegiatan perkuliahan.
9. Mamah, Bapa, dan Teteh. Imas Aminah, Endang Kartomo dan Usi
Sutinah,S.Pd atas dukungan moril maupun material selama ini.
10. Kapten Pnb Lulu Lugiyati yang telah memberikan dukungan moril dan
bantuan material.
11. Teman dekat dan para sahabat. Nafri Ernanda, Selvia Primayanti,
Wini Ratna Ningsih, dan Nova Iskana,A.Md yang telah memberikan
dukungan moril.
12. Teman-teman kelas manajemen empat angkatan 2012 yang telah
memberikan dukungan moril.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini.
Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi orang
yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung,

September 2016
Penulis


Siti Komala Sari
21212108

vii

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat
Azuar Juliandi., Irfan., & Saprinal Manurung. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis,
Konsep dan Aplikasi. Medan: Penerbit UMSU PRESS.
Brigham,Eugene F.,& Houston, Joel F. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat
Burhan Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Dermawan Sjahrial. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media
Dion Yulianto (ed). 2013. Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan
Istilah. Jogjakarta: DIVA Press
Farah Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajemen Nonkeuangan.
Jakarta: Erlangga
Gita Cahya Puspita. Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Kebijakan Dividen

terhadap Struktur Modal Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2005-2009. Jurnal Akrual (Jurnal Akuntansi) Vol.2
No. 1, 2010
Hartono Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE
Hasa Nurrohim KP. Pengaruh profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan
dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur
di indonesia. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen ISSN: 1410-9018 Vol.
10 No. 1 Januari 2008
Hidayat Muchtar. 2011. Manajemen Aset (Privat dan Publik). Yogyakarta:
LaksBang
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers
Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan Putu Agus Ardiana. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset, Profitabilitas dan
Likuiditas Pada Struktur Modal. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
ISSN: 2302-8556 Vol. 9 No. 3, 2014
I Putu, Andre Sucita Wijaya dan I Made, Karya Utama. Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal serta
Harga Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-8556

Vol.6 No. 3, 2014
113

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press
Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Rajawali Pers
Minda Muliana Sebayang dan Pasca Dwi Putra. Pengaruh Karakteristik
Perusahaan terhadap Struktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2007).
Jurnal Bina Akuntansi ISSN: 1858-3202 Vol 19 No. 2, Juni 2013
Mohammad Nazir. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Mochamad Yahdi Khairin, dan Puji Harto. Pengaruh Growth Opportunity,
Profitabilitas, Fixed Asset Ratio dan Risiko Pasar terhadap Struktur
Modal. Diponegoro Journal of Accounting ISSN: 2337-3806 Vol 3 No. 2,
2014
M Ananto dan Muniya Alteza. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Institusional,
Growth opportunity dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen Bisnis Indonesia Vol 4 No. 3, 2015

M.Shofiyuddin. 2015. Analisis Pengaruh Leverage Operasi, Pertumbuhan Aset,
dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Studi Kasus Pada Perusahaan
Food and Beverages yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
ISSN: 1693-0908. Volume 16. Nomor 01. Maret 2015
Muchlis H. Mas'ud, Bambang Subroto, Ubud Salim, dan Sutrisno. Risk,
Corporate Strategy, Capital Structure and Financial Performance:
Empirical Evidence of Bank Listed in Indonesia Stock Exchange.
International Journal of Business and Management Invention ISSN: 2319
– 8028 Volume 2 Issue 5, May 2013
Ranti Agus Astuti, Kirmizi Ritonga, dan Al Azhar A. Pengaruh Pertumbuhan
Aset, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal
Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2012. JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014
Singgih Santoso. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komput Indo
Sofyan Syafri Harahap. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada


114

Sri Dwi Ari Ambarwati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sri, Herminungsih.Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sruktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan 2013
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Ume Salma Akbar dan Niaz Ahmed Bhutto. Determinants and Policies of Capital
Structure in the Non-financial Firms (Personal Care Goods) of Pakistan.
Asian Journal of Business and Management Sciences ISSN: 2047-2528
Vol. 2 No. 2, 2012
Umi Narimawati., Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya
Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada
Fakultas Ekonomi UNIKOM. Jakarta: Genesis Press
m.beritasatu.com

www.idx.co.id
www.kontan.co.id
www.medanbisnisdaily.com

115

BAB II
KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka

2.1.1

Pertumbuhan Aset

2.1.1.1 Pengertian Pertumbuhan Aset
Pengertian aset menurut Hidayat Muchtar (2011:4), menyatakan bahwa :
“Aset secara umum artinya adalah barang (thing) atau sesuatu barang
(anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial
(commercial value), atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh instansi,
organisasi, badan usaha, individu atau perorangan”.
Menurut Hartono Jogiyanto (2008:372), menjelaskan bahwa :
“Pertumbuhan

aset

didefinisikan

sebagai

perubahan

atau

tingkat

pertumbuhan tahunan dari aset total”.
Menurut Abdul Halim (2005:42), menjelaskan bahwa :
“Asset Growth adalah perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari total
aktiva”.
Dari uraian diatas mengenai pengertian pertumbuhan aset dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan aset adalah pertumbuhan dari total aset setiap tahunnya,
dimana total aset tahun sekarang dikurangi total aset tahun sebelumnya dan dibagi
dengan total aset tahun sebelumnya.

11

12

2.1.1.2 Perhitungan Pertumbuhan Aset
Menurut Sofyan Safri Harahap (2006:310), pertumbuhan aset dapat
diukur dengan membagi aset tahun sekarang dikurangi aset tahun sebelumnya
terhadap total aset tahun sebelumnya. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Asset Growth = Total asett – Total aset t-1
Total aset t-1

Keterangan :
Total Aset t= Total aset tahun sekarang
Total Aset t-1= Total aset tahun sebelumnya
2.1.2

Profitabilitas

2.1.2.1 Pengertian Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008:196), menjelaskan bahwa :
"Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi".
Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304), menjelaskan bahwa :
“Rasio

profitabilitas

menggambarkan

kemampuan

perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.

13

Dari uraian diatas mengenai pengertian profitabilitas dapat disimpulkan
bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
keuntungan yang diperoleh dari hasil operasionalisasi perusahaan.
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008:197), rasio profitabilitas juga memiliki tujuan dan
manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga
bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau
kepentingan dengan perusahaan.
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi
pihak luar perusahaan, yaitu :
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode tertentu;
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5. Untuk

mengukur

produktivitas

seluruh

dana

perusahaan

yang

dipergunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
dipergunakan baik modal sendiri;
Semantara itu manfaat yang diperoleh adalah untuk:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode;

14

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5. Mengetahui

produktivitas

dari

seluruh

dana

perusahaan

yang

dipergunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
2.1.2.3 Pengukuran Tingkat Profitabilitas
Menurut Lukman Syamsuddin (2011:59), ada beberapa
terhadap

profitabilitas

perusahaan

dimana

masing-masing

pengukuran
pengukuran

dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara
keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seseorang penganalisa
untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume
penjualan, jumlah aktiva, dan investasi tertentu dari pihak perusahaan. Disini
perhatian ditekankan pada profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan
hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan atau
profitable. Tanpa keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik
modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali pihak
manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena
disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan.
1.

Laporan Rugi-Laba dalam bentuk prosentase
Laporan rugi-laba dalam bentuk prosentase merupakan pendekatan yang

biasa dilakukan untuk menilai keuntungan dalam hubungannya dengan volume
penjualan. Ada tiga rasio pengukuran profitabilitas dalam hubungan dengan

15

volume penjualan yang biasa digunakan, dimana hal ini sebenarnya dapat
langsung dilihat dari laporan rugi-laba dalam bentuk persentase seperti diatas.
Ratio-ratio tersebut adalah :
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan persentase dari laba kotor (sales-cost of
good sold) dibandingkan dengan sales semakin besar gross profit margin semakin
baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukan bahwa cost of goods
sales relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya,
semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan.
Gross profit margin dapat dihitung sebagai berikut :
Gross profit margin = Sales - Cost of goods sales
Sales
= Gross profit x 100%
Sales
(Lukman Syamsuddin, 2011:61)
b. Operating Profit Margin
Ratio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut “pure profit” yang
diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Seperti halnya gross
profit margin, maka semakin tinggi ratio operating profit margin akan semakin
baik pula operasi suatu perusahaan.
Operating profit margin dihitung sebagai berikut :
Operating profit margin = Operating profit x 100%
Sales
(Lukman Syamsuddin, 2011:61)

16

c. Net Profit Margin
Net profit margin merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu
penjualan sesudah dikurangi

expenses termasuk pajak

dengan seluruh

dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik
operasi perusahaan. Suatu net profit margin yang dikatakan “baik” akan sangat
tergantung dari jenis industri didalam mana perusahaan berusaha.
Kalkulasi net profit margin adalah sebagai berikut :
Net profit margin = Net profit after taxes

x

100%

Sales
(Lukman Syamsuddin, 2011:62)
2.

Return on Investment (ROI)
Return on investment (ROI) atau yang sering juga disebut dengan “return

on total assets” merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan
suatu perusahaan.
Return on Investment dihitung sebagai berikut :
Return on investment = Net profit after taxes
Total assets
(Lukman Syamsuddin, 2011:63)
3.

Return on Equity (ROE)
Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income)

yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun
pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan didalam

17

perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang
diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.
Return on Equity dihitung sebagai berikut :
Return on equity (ROE) =

Net profit after taxes
Stockholders equity

(Lukman Syamsuddin,2011:64)
Indikator dari rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ROA (Return on Asset).
2.1.2.4

Return on Asset

2.1.2.4.1

Pengertian Return on Asset

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:305), menyatakan bahwa :
"Return on total aset adalah rasio yang menunjukan berapa besar laba bersih
diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva".
Menurut Farah Margaretha (2011:27), menerangkan bahwa ROA adalah :
"Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba atas aktiva yang dipergunakan".
Dari uraian diatas mengenai pengertian return on asset dapat disimpulkan
bahwa return on asset adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan dengan menggunakan aset perusahaan tersebut.
2.1.3

Struktur Modal

2.1.3.1 Definisi Struktur Modal
Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:1), menyatakan bahwa :

18

"Struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara utang dan
modal sendiri (saham preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan
untuk merencanakan mendapatkan modal".
Menurut Farah Margaretha (2011:112), menjelaskan bahwa :
"Struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan
yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Jika utang
sesungguhnya (realisasi) berada dibawah target, pinjaman perlu ditambah. Jika
rasio utang melampaui target, maka saham dijual".
Dari uraian diatas mengenai definisi struktur modal dapat disimpulkan
bahwa struktur modal adalah perimbangan dari utang jangka panjang dan ekuitas.
2.1.3.2 Jenis-Jenis Modal
Menurut Farah Margaretha (2011:113), modal menunjukan dana jangka
panjang suatu perusahaan yang meliputi semua bagian disisi kanan neraca
perusahaan kecuali utang lancar. Modal terdiri dari modal pinjaman dan modal
sendiri.
1.

Modal pinjaman terdiri dari :
a. Utang lancar
b. Utang jangka panjang
Modal pinjaman, termasuk semua pinjaman jangka panjang yang diperoleh

perusahaan. Pemberi dana umumnya meminta pengembalian yang relatif lebih
rendah, karena mereka memperoleh risiko yang paling kecil atas segala jenis
modal jangka panjang, sebab :

19

a) Modal pinjaman mempunyai prioritas lebih dahulu bila terjadi tuntutan
atas pendapatan/aktiva yang tersedia untuk pembayaran.
b) Modal

pinjaman

mempunyai

kekuatan

hukum

atas

pembayaran

dibandingkan dengan pemegang saham preferen atau saham biasa.
c) Bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak, maka
biaya modal pinjaman yang sebenarnya secara substansial menjadi lebih
rendah.
2.

Modal Sendiri/Ekuitas
Dana jangka panjang dari pemilik perusahaan (pemegang saham). Tidak

seperti modal pinjaman yang harus dibayar pada tanggal tertentu di masa yang
akan datang, modal sendiri diharapkan tetap dalam perusahaan untuk jangka
waktu yang tidak terbatas.
Ada dua sumber dasar dari modal sendiri yaitu :
a) Saham preferen
b) Saham biasa yang terdiri dari saham biasa dan laba ditahan
2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:2), empat faktor utama yang
mempengaruhi keputusan struktur modal adalah :
1. Risiko bisnis, atau risiko yang inheren dengan operasi perusahaan jika
perusahaan tidak mempergunakan utang. Semakin tinggi risiko bisnis
perusahaan, maka semakin rendah rasio utang optimalnya.

20

2. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan
utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang
selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.
3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan
persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk, yang merupakan hal
yang vital bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.
4. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih
agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung
menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.
Menurut Brigham dan Houston (2006:42), perusahaan umumnya
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika membuat keputusan-keputusan
struktur modal :
1. Stabilitas Penjualan
Sebuah perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat dengan aman
mengambil lebih banyak utang dan menanggung beban tetap yang lebih
tinggi daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.
2. Struktur Aset
Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan
pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang.
3. Leverage Operasi
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih rendah akan lebih mampu
menerapkan leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan memiliki
risiko usaha yang lebih rendah.

21

4. Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang tumbuh dengan cepat harus lebih banyak mengandalkan
diri pada modal eksternal. Lebih jauh, biaya emisi yang terkait dalam
penjualan saham biasa melebihi biaya yang terjadi ketika menjual utang,
yang selanjutnya mendorong perusahaan yang tumbuh dengan pesat untuk
lebih mengandalkan diri pada utang.
5. Profitabilitas
Perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian atas investasi
yang sangat tinggi menggunakan utang yang relatif sedikit.
6. Pajak Bunga
Merupakan suatu beban pengurang pajak, dan pengurang ini adalah hal
yang sangat bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Oleh
karena itu, semakin tinggi tarif pajak sebuah perusahaan, semakin besar
manfaat yang diperoleh dari utang.
7. Pengendalian
Dampak utang dibanding saham pada posisi pengendalian suatu
perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika manajemen saat ini
memiliki lebih dari 50 persen saham tetapi berada dalam posisi di mana
mereka tidak dapat membeli saham lagi, manajemen mungkin akan
memilih

utang

untuk

pendanaan-pendanaan

baru.

Pertimbangan

pengendalian dapat mengarah pada penggunaan dari utang maupun ekuitas,
karena jenis modal yang paling dapat melindungi manajemen akan
bervariasi dari situasi yang satu kesituasi yang lainnya.

22

8. Sikap Manajemen
Tidak ada yang dapat membuktikan bahwa satu struktur modal akan
mengarah pada harga saham yang lebih tinggi daripada struktur modal
lainnya, manajemen dapat menerapkan pertimbangan sendiri tentang
struktur modal yang tepat. Beberapa manajemen cenderung lebih
konservatif daripada yang lainnya dan menggunakan lebih sedikit utang
daripada rata-rata perusahaan didalam industrinya, sementara manajemen
yang agresif menggunakan lebih banyak di dalam pencarian mereka akan
laba yang lebih tinggi.
9. Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar lebih sering memilih utang jangka panjang, sedangkan
perusahan kecil lebih memilih utang jangka pendek. Perusahaan yang
lebih besar cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi
kepada investor luar daripada perusahaan yang kecil.
10. Sikap Pemberi Pinjaman dan Lembaga Pemeringkat
Sikap pemberi

pinjaman dan lembaga

pemeringkat

sering kali

mempengaruhi keputusan struktur modal. Perusahaan sering kali
membahas struktur modalnya dengan pihak pemberi pinjaman dan
lembaga pemeringkat dan sangat memperhatikan saran dari mereka.
11. Kondisi Pasar
Kondisi pasar saham dan obligasi dapat mengalami perubahan dalam
jangka panjang maupun jangka pendek. Hal tersebut dapat memberikan
arah penting pada struktur modal optimal suatu perusahaan. Perusahaan

23

berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa pergi ke pasar
saham atau pasar utang jangka pendek, tanpa melihat sasaran struktur
modalnya. Saat keadaan melonggar, perusahaan-perusahaan tersebut akan
menjual obligasi jangka panjang untuk mengembalikan struktur modalnya
pada sasaran.
12. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap sasaran
struktur modal.
13. Fleksibilitas Keuangan
Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan
persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Baik potensi kebutuhan
dana di masa depan maupun konsekuensi dari kekurangan dana akan
memengaruhi

sasaran

struktur

modal,

dimana

semakin

tinggi

kemungkinan kebutuhan modal di masa mendatang dan semakin buruk
konsekuensi dari kekurangan dana, maka neraca perusahaan harus semakin
kuat.
2.1.3.4 Teori Struktur Modal
Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:41), menyatakan bahwa teori
struktur modal :
1.

Proposisi M&M (Miller-Modigliani) I : tanpa pajak

Asumsi-asumsi proposisi MM -I tanpa pajak (Brigham & Davis, 2004)
a. Risiko bisnis perusahaan diukur dengan standar deviasi EBIT
b. Investor memiliki harapan yang sama tentang EBIT

24

c. Saham dan obligasi diperjualbelikan pada pasar sempurna
d. Utang adalah tanpa risiko sehingga suku bunga utang adalah suku bunga
bebas risiko
e. Tidak ada pajak pribadi atau perusahaan
MM menyebutkan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh
perimbangan struktur modal perusahaan. Padahal jika dilihat dari sisi ROE dan
risiko, maka semakin meningkatnya ROE maka risiko juga semakin meningkat.
Hal ini menunjukan bahwa perimbangan struktur modal mempengaruhi nilai
perusahaan, dalam hal ini harga saham perusahaan.
2.

Proposisi M&M (Miller-Modigliani) II: dengan pajak
Menurut asumsi ini penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan

atau dengan kata lain perusahaan lebih memilih mendanai perusahaan
menggunakan utang dibandingkan modal sendiri. Hal ini dikarenakan adanya
penghematan pembayaran pajak penghasilan karena adanya biaya bunga (taxdeductible).
3.

Trade-off Theory
Model ini dikembangkan oleh Baxter (1967), Kraus and Litzenberger (1973)

dan Kaaro (2002), yang mencoba menguji pendapat MM dengan menghubungkan
asumsi-asumsi MM dengan biaya kebangkrutan (financial distress cost) yang
mana hal itu dapat meningkat sebanding dengan leverage yang digunakan :
a. Pada tingkat leverage rendah manfaat penghematan pajak akibat
penggunaan utang dapat melebihi biaya kebangkrutan perusahaan, dan

25

b. Pada tingkat leverage tinggi biaya kebangkrutan justru bisa melebihi
manfaat penghematan pajak akibat penggunaan utang tersebut
c. Semakin besar penggunaan utang maka semakin besar pula keuntungan
akibat utang tersebut namun PV biaya financial distress dan agency juga
besar bahkan lebih besar.
Jadi disebut model trade-off karena struktur modal optimum terjadi jika
terdapat keseimbangan antara biaya financial distress dan agency problem dan
manfaat atas penggunaan leverage atau utang (tax-shield).
4.

Signaling Theory
Pada mulanya MM berasumsi bahwa antara investor dan manager memiliki

informasi yang sama, namun pada kenyataanya manager memiliki informasi yang
lebih besar dibandingkan investor sehingga manajer dapat :
a. Menjual saham jika saham overvalued (harga saham dinilai optimis)
b. Membeli obligasi jika saham undervalued (harga saham dinilai pesimis)
Investor akhirnya mengetahui hal ini, dan menganggap terjadi asimetri
informasi di antara mereka sehingga menganggap kejadian itu sebagai sinyal
negatif. Hal ini didukung oleh teori yang disampaikan Gordon Donaldson awal
1960-an tentang informasi yang tidak simetris, akibatnya manajemen dianggap
lebih mengetahui kondisi perusahaan dibandingkan investor di pasar modal. Jika
perusahaan ingin memaksimumkan nilai untuk current stockholder maka jika
perusahaan memiliki prospek cerah, manajemen tidak menerbitkan saham baru
tapi menggunakan laba ditahan dan jika prospek kurang baik manajemen baru
akan menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana. Sayangnya investor

26

dianggap sebagai sinyal negatif dan akhirnya harga saham cenderung turun jika
saham baru diterbitkan. Hal ini menyebabkan biaya modal sendiri naik, WACC
semakin naik dan nilai perusahaan akan turun. Sehingga mendorong perusahaan
menerbitkan obligasi dibandingkan saham baru.
2.1.3.5 Perhitungan Struktur Modal
Menurut Dermawan Sjahrial (2009:179), mengukur penggunaan dari
suatu struktur modal dapat menggunakan rasio-rasio leverage. Adapun rumus
rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt equity ratio.
Menurut Kasmir (2008:166) menyebutkan bahwa :
“Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang diukur dari
perbandingan antara total hutang dengan ekuitas (modal sendiri)”.
Rasio DER ini dihitung dengan rumus :
Total debt
Debt to Equity Ratio =

x 100%
Equity

2.1.4

Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung konsep pemikiran hasil peneliti dari penelitian

terdahulu maka didapat sebagai berikut :
1.

Hasa Nurrohim KP (2008)
Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol Kepemilikan dan

Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di
Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa secara parsial
atau individual hanya profitabilitas dan kontrol kepemilikan yang berpengaruh

27

secara signifikan. Dari kedua variabel yang signifikan yaitu profitabilitas dan
kontrol

kepemilikan,

maka

profitabilitas

adalah

yang

paling dominan

pengaruhnya terhadap struktur modal.
2.

Ume Salma Akbar dan Niaz Ahmed Bhutto (2012)
Determinants and Policies of Capital Structure In the Non-financial Firms

(Personal Care Goods) of Pakistan. Dari hasil penelitian yang dilakukan
menjelaskan bahwa profitabilitas berkorelasi negatif dengan leverage hal ini
menunjukkan bahwa leverage tidak tergantung pada profitabilitas perusahaan.
3.

Muchlis H. Mas'ud, Bambang Subroto, Ubud Salim, dan Sutrisno
(2013)
Risk, Corporate Strategy, Capital Structure and Financial Performance:

Empirical Evidence of Bank Listed in Indonesia Stock Exchange. Dari hasil
penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa

pertumbuhan aset tidak

mempengaruhi struktur modal. Hasil ini menyiratkan bahwa pertumbuhan aset
tidak dapat menjelaskan varians dalam perubahan struktur modal bank di
Indonesia yang go public. Hal ini karena dana bank untuk membiayai
pertumbuhan lebih mengandalkan sumber dana internal, karena pertumbuhan laba
selama periode 2006-2010 lebih tinggi dari dana pihak ketiga yang diikuti oleh
pertumbuhan nilai pasar ekuitas. Dalam rangka untuk membiayai ekspansi bisnis
atau pertumbuhan asset bank cenderung menggunakan laba ditahan. Sumber dana
internal memiliki biaya (risiko) yang relatif rendah dibandingkan sumber
eksternal pembiayaan utang dan atau penerbitan saham.

28

4.

Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan Putu Agus Ardiana (2014)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset,

Profitabilitas, dan Likuiditas Pada Struktur Modal. Dari hasil penelitian yang
dilakukan menjelaskan bahwa petumbuhan aset bepengaruh positif dan signifikan
pada struktur modal. Dan rasio profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
pada struktur modal.
5.

I Putu Andre Sucita Wijaya dan I Made Karya Utama (2014)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan

terhadap Struktur Modal Serta Harga Saham. Dari hasil penelitian yang dilakukan
menjelaskan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.
6.

Ranti Agus Astuti, Kirmizi Ritonga dan Al Azhar (2014)
Pengaruh Pertumbuhan Aset, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan

terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan
menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh pertumbuhan aset terhadap struktur
modal pada perusahaan real estate dan properti yang go public di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2012. Dan tidak terdapat pengaruh profitabilitas terhadap
struktur modal pada perusahaan real estate dan properti yang go public di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010-2012.
7.

M.Shofiyuddin (2015)
Analisis Pengaruh Leverage Operasi, Pertumbuhan Aset, dan Profitabilitas

terhadap Struktur Modal Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages yang
Terdaftar di BEI. Dari hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa

29

leverage operasi, pertumbuhan aset, dan profitabilitas secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial
leverage operasi, pertumbuhan aset, dan finacial leverage berpengaruh tidak
signifikan sedangkan profitabilitas berpengaruh signifikan.

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No
1

2

Peneliti
Hasa
Nurrohim
KP (2008)

Judul
Pengaruh
Profitabilitas,
Fixed Asset
Ratio, Kontrol
Kepemilikan
dan Struktur
Aktiva
terhadap
Struktur
Modal Pada
Perusahaan
Manufaktur di
Indonesia

Hasil
Profitabilitas,
fixed asset ratio,
kontrol
kepemilikan,
struktur aktiva,
berpengaruh
signifikan
terhadap struktur
modal. Kedua
secara parsial
hanya
profitabilitas dan
kontrol
kepemilikan yang
berpengaruh
secara signifikan.
Sedangkan
variabel yang lain
tidak berpengaruh
signifikan

Persamaan
Terdapat
variabel
profitabilitas
sebagai variabel
bebas dan
struktur modal
sebagai variabel
terikatnya

Perbedaan
Adanya
variabel bebas
lain yang
digunakan
yaitu : fixed
asset ratio,
kontrol
kepemilikan
dan struktur
aktiva

Sumber
Sinergi
Kajian
Bisnis dan
Manajemen
Vol. 10
No.1,
Januari
2008 hal.
11-18. ISSN
1410-9018

Ume Salma
Akbar dan
Niaz Ahmed
Bhutto
(2012)

Determinants
and Policies
of Capital
Structure In
the Nonfinancial
Firms
(Personal
Care Goods)
of Pakistan

Profitabilitas
berkorelasi
negatif dengan
leverage

Terdapat
variabel
profitabilitas
dan struktur
modal

Terdapat
variabel lain
yang
digunakan
ukuran
perusahaan,
tangibility
assets, tingkat
pajak, earning
volatility, dan
peluang
pertumbuhan

Asian
Journal of
Business
and
Managemen
t Sciences
Vol. 2 No.
2
ISSN:
2047-2528

30

No
3

Peneliti
Muchlis H.
Mas'ud,
Bambang
Subroto,
Ubud Salim,
dan Sutrisno
(2013)

Judul
Risk,
Corporate
Strategy,
Capital
Structure and
Financial
Performance:
Empirical
Evidence of
Bank Listed in
Indonesia
Stock
Exchange

Hasil
Pertumbuhan aset
tidak
mempengaruhi
struktur modal
bank di Indonesia
yang go public.
Hal ini karena
dana bank untuk
membiayai
pertumbuhan
yang lebih
mengandalkan
sumber dana
internal.

Persamaan
Terdapat
variabel
pertumbuhan
aset dan struktur
modal

Perbedaan
Terdapat
variabel lain
yang
digunakan
yaitu risiko
kredit, dan
diversifikasi
pendapatan

Sumber
Internationa
l Journal of
Business
and
Managemen
t Invention
Volume 2
Issue 5 May.
2013 ISSN
(Online):
2319 – 8028

4

Ida Bagus
Gede Nicko
Sabo
Adiyana dan
Putu Agus
Ardiana
(2014)

Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Risiko Bisnis,
Pertumbuhan
Aset,
Profitabilitas
dan Likuiditas
Pada Struktur
Modal

Secara parsial
menunjukkan
bahwa ukuran
perusahaan,
pertumbuhan aset,
profitabilitas dan
likuiditas
berpengaruh
positif dan
signifikan pada
struktur modal
sedangkan risiko
bisnis
berpengaruh
negatif tidak
signifikan pada
struktur modal.

Terdapat
variabel
pertumbuhan
aset dan
profitabilitas
sebagai variabel
bebas dan
struktur modal
sebagai variabel
terikatnya

Terdapat
variabel bebas
lain yang
digunakan
yaitu : ukuran
perusahaan,
risiko bisnis,
dan likuiditas

E-Jurnal
Akuntansi
Universitas
Udayana 9.3
ISSN: 23028556

5

I Putu
Andre
Sucita
Wijaya dan
I Made
Karya
Utama
(2014)

Pengaruh
Profitabilitas,
Struktur Aset,
dan
Pertumbuhan
Penjualan
terhadap
Struktur
Modal Serta
Harga Saham

Menunjukkan
bahwa
profitabilitas dan
struktur aset
berpengaruh
terhadap struktur
modal. Sedangkan
pertumbuhan
penjualan tidak
berpengaruh
terhadap struktur
modal.

Terdapat
variabel
profitabilitas
sebagai variabel
bebas dan
struktur modal
sebagai variabel
terikatnya

Terdapat
variabel lain
yang
digunakan
yaitu : struktur
aset,
pertumbuhan
penjualan
serta harga
saham

E-Jurnal
Akuntansi
Universitas
Udayana 6.3
(2014):514530.
ISSN: 23028556

31

No

Peneliti

Judul

Hasil

Persamaan

Perbedaan

Sumber

6

Ranti Agus
Astuti,
Kirmizi
Ritonga dan
Al Azhar A
(2014)

Pengaruh
Pertumbuhan
Aset,
Profitabilitas,
dan
Pertumbuhan
Penjualan
terhadap
Struktur
Modal Pada
Perusahaan
Real Estate
dan Properti
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 20102012

Pertumbuhan aset,
profitabilitas, dan
pertumbuhan
penjualan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap struktur
modal pada
perusahaan Real
Estate dan
Properti yang go
public di Bursa
Efek Indonesia
(BEI) tahun 20102012.

Terdapat
variabel
pertumbuhan
aset dan
profitabilitas
sebagai variabel
bebas dan
struktur modal
sebagai variabel
terikatnya

Terdapat
variabel bebas
lain yang
digunakan
yaitu :
pertumbuhan
penjualan

Jom Fekon
Vol. 1 no. 2
Oktober
2014

7

M.Shofiyud
din (2015)

Analisis
Pengaruh
Leverage
Operasi,
Pertumbuhan
Aset, dan
Profitabilitas
terhadap
Struktur
Modal Studi
Kasus Pada
Perusahaan
Food and
Beverages
yang
Terdaftar di
BEI

Leverage operasi,
pertumbuhan aset,
dan profitabilitas
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap struktur
modal. Sedangkan
secara parsial
leverage operasi,
pertumbuhan aset,
dan finacial
leverage
berpengaruh tidak
signifikan
sedangkan
profitabilitas
berpengaruh
signifikan.

Terdapat
variabel
profitabilitas
dan
pertumbuhan
aset sebagai
variabel bebas
dan struktur
modal sebagai
variabel
terikatnya

Terdapat
variabel bebas
lainnya yang
digunakan
yaitu:
leverage
operasi dan
finacial
leverage

Jurnal
Ekonomi
dan Bisnis.
Volume 16.
Nomor 01.
Maret 2015
ISSN: 16930908

2.2

Kerangka Pemikiran
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal suatu

perusahaan adalah pertumbuhan aset dan profitabilitas. Perusahaan yang memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi akan membutuhkan dana yang besar yaitu
dengan menggunakan dana eksternal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
aset yang tinggi akan lebih banyak menggunakan hutang karena ketika

32

pertumbuhan aset tinggi para kreditor akan tertarik untuk meminjamkan dananya
pada perusahaan sehingga proporsi hutang akan meningkat ketika pertumbuhan
aset perusahaan tinggi.
Menurut ( Kieso dalam Minda dan Pasca, 2013) menyatakan bahwa :
Perusahaan dapat bertumbuh menjadi lebih besar dengan cara meminjam
uang untuk diinvestasikan dalam proyek baru, demikian juga perusahaan
dapat menerbitkan saham baru untuk perluasan.
Disisi lain yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu
profitabilitas. Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
usahanya untuk menghasilkan laba dalam proses operasinya. Ketika profitabilitas
perusahaan tinggi, perusahaan akan lebih banyak mempunyai dana internal
sehingga perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi akan mengurangi
penggunaan hutang karena keuntungan atau laba yang didapat bisa memenuhi
kebutuhan pendanaan perusahaan.
Menurut (Atmaja dan Brigham dalam Ranti, Kirmizi dan Al Azhar, 2014)
menyatakan bahwa :
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan
tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan yang
tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar
pendanaan dari laba ditahan.
2.2.1

Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap Struktur Modal
Menurut (Saidi dalam Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan Putu

Agus Ardiana, 2014) menyatakan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif
terhadap struktur modal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi,

33

akan terjadi kekurangan pendapatan untuk mendanai pertumbuhan tinggi tersebut
secara internal. Sedangkan untuk menerbitkan saham yang baru membutuhkan
biaya yang tinggi, maka perusahaan lebih memilih menggunakan hutang sebagai
sumber pembiayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan
Putu Agus Ardiana (2014) yang menujukan bahwa pertumbuhan aset bepengaruh
positif dan signifikan pada struktur modal.
2.2.2

Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Menurut pecking order theory (Myers and Majluf dalam I Putu Andre

Sucita Wijaya dan I Made Karya Utama, 2014) mengemukakan bahwa untuk
memperoleh dana internal, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dapat
menggunakan dana internal terlebih dahulu sebelum menggunakan hutang untuk
memenuhi keputusan pendanaan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh I Putu Andre Sucita Wijaya dan I Made
Karya Utama (2014) yang menunjukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
2.2.3

Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas terhadap Struktur
Modal
Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin

menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya
kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi utang
semakin besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor
atas dana yang ditanamkan kedalam perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang

34

dimiliki perusahaan (Ang dalam Ranti Agus Astuti, Kirmizi Ritonga dan Al Azhar,
2014). Menurut (Weston dan Brigham dalam Ranti, Kirmizi dan Al Azhar, 2014)
menyatakan Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal.
Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan menggunakan laba ditahan
sebelum memutuskan untuk menggunakan utang.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Shofiyuddin yang menunjuikan bahwa
variabel pertumbuhan aset dan profitabilitas, memiliki pengaruh secara simultan
(bersama – sama) terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun suatu gambar paradigma
penelitian. Bentuk paradigma dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pertumbuhan Aset
X1

Total aset t

Total aset t-1
Sofyan Safri Harahap (2006:310)

Ida Bagus Gede Nicko Sabo
Adiyana dan Putu Agus Ardiana (2014)

M. Shofiyuddin (2015)



Profitabilitas
X2
Net profit after tax


Total aset
Lukman Syamsuddin (2011:63)

I Putu Andre Sucita Wijaya dan
I Made Karya Utama (2014)

Gambar 2.1
Paradigma Penelitian

Struktur Modal
Y

Total Debt

Equity
Kasmir (2008:166)

35

2.3

Hipotesis
Dari penelitian di atas didapat hasil dugaan sementara yang dapat

mempengaruhi struktur modal pada Laporan Keuangan perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan data yang telah diolah adalah sebagai
berikut :
H1 : Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
H3 : Pertumbuhan aset dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Azuar Juliandi, Irfan, dan Saprinal Manurung

(2014:32) adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian adalah apa atau siapa yang dijadikan sebagai sumber data
penelitian”.
Objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah Pertumbuhan Aset
(X1), Profitabilitas (X2) dan Struktur Modal (Y).
3.2

Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan data sekunder
yang diperoleh melalui publikasi Laporan Keuangan tahunan. Metode dalam
penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan
kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah :
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu
cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang

36

37

masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dalam penelitian tersebut
dapat diamati oleh panca indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang telah digunakan. Sistematis berarti proses yang
dilakukan dalam penelitian tersebut menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis”.
Pengertian metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:147)
adalah sebagai berikut :
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi”.
Pengertian metode verifikatif (Mashuri dalam Umi Narimawati, 2010:29)
adalah sebagai berikut:
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan
untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di
tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu untuk
mengetahui perkembangan pertumbuhan aset, profitabilitas, dan struktur modal
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014. Sedangkan analisis verifikatif digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

38

3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Burhan Bungin (2009:87) menjelaskan bahwa :
"Desain penelitian adalah rancangan, pedoman, ataupun acuan penelitian
yang akan dilaksanakan. Desain penelitian harus memuat segala sesuatu yang
berkepentingan dengan pelaksanaan penelitian".
Langkah-langkah dalam desain penelitian menurut Umi Narimawati
(2010:30) adalah:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2. Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi.
3. Menetapkan rumusan masalah.
4. Menetapkan tujuan penelitian.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori.
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variable penelitian
yang digunakan.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik
pengumpulan data.
8. Melakukan analisis data.
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Berdasarkan langkah-langkah desain penelitian yang telah dijelaskan diatas,
berikut penjelasan langkah-langkah desain penelitian dalam penelitian ini :

39

1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian
selanjutnya menetapkan judul penelitian.
Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi difokuskan pada faktor
penentu tingkat struktur modal perusahaan. Dengan demikian dapat
ditetapkan judul penelitian pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas
terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.
2) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan.
Dalam penelitian ini yang diambil adalah pengaruh pertumbuhan aset dan
profitabilitas terhadap struktur modal.
3) Menetapkan rumusan masalah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan
pertumbuhan aset, profitabilitas, dan struktur modal serta seberapa besar
pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014 secara parsial maupun simultan.
4) Menetapkan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan aset,
profitabilitas, dan struktur modal serta besarnya pengaruh pertumbuhan
aset dan profitabilitas terhadap struktur modal baik secara parsial dan
simultan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2014.

40

5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah pertumbuhan aset dan profitabilitas
memiliki pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014
6) Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yang digunakan.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pertumbuhan aset dan
profitabilitas sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal.
7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaitu berupa Laporan Keuangan perusahaan farmasi periode 2010-2014.
Teknik penentuan sampel yang digunakan yaitu sampling purposive.
Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan metode
observasi non partisipan.
8) Melakukan analisis data
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik
statistik tertentu. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda, uji asumsi klasik yang diantaranya yaitu
uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi,
koefisien determinasi, uji hipotesis.

41

9) Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Pelaporan hasil penelitian dilakukan secara tertulis yang digunakan untuk
mengkomunikasikan

temuan-temuan

riset

yang

sudah

dilakukan.

Didalamnya terdapat kesimpulan yang berupa jawaban terhadap rumusan
masalah. Adapun desain penelitiannya dapat digambarkan seperti dibawah
ini:

X1

Y

X2

Gambar 3.1
Desain Penelitian

Keterangan :
X1

= Pertumbuhan aset

X2

= Profitabilitas

Y

= Struktur Modal

42

3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Mohammad Nazir (2002:92), operasionalisasi variabel adalah
“suatu definisi yang diberikan untuk menspefisiksikan kegiatan ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut
pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau variabel adalah segala
sesuatu yang diteliti yang mempunyai variansi nilai’.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua variabel,
yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas
(independen) adalah suatu variabel yang keadaannya tidak dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan aset (X1) dan profitabilitas (X2). Sedangkan variabel terikat
(dependen) adalah variabel yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah struktur modal (Y).
Berdasarkan uraian di atas, operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel
3.1 dibawah ini, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel

Konsep

Pertumbuhan
Aset (X1)

Pertumbuhan
aset di
definisikan
sebagai
perubahan
atau tingkat
pertumbuhan
tahunan dari
aset total
(Hartono
Jo

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

1 40 80

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 6 21

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 6 16

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR ASET DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 13 15

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Hotel, Restoran, dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014.

0 1 19

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 13

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 14

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR ASET DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

0 0 15

PENGARUH STRUKTUR ASET, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASET, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 13