1
A. PENDAHULUAN
Menindaklanjuti peluncuran Joint Declaration on US‐Indonesia Comprehensive Partnership RI‐AS pada saat kunjungan resmi Presiden Barack Obama ke Indonesia pada tanggal 9‐10 November 2010
dan terkait erat dengan pengelolaan dana hibah Democracy and Governance Programs in Indonesia” USAID Grant Agreement No. 497‐026, sepanjang tahun 2012, Direktorat Politik dan Komunikasi –
Bappenas aktif terlibat dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan. Comprehensive partnership tersebut diimplementasikan melalui Plan of Action yang mencakup kerjasama di bidang politik, ekonomi dan
sosial budaya, termasuk isu demokrasi. Dalam konteks follow‐up mechanism tersebut, disepakati pembentukan Joint Commission JC RI‐AS yang pada tanggal 16‐17 September 2010 telah
melakukan pertemuan pertamanya di Washington D.C., AS, yang dipimpin oleh kedua Menteri Luar Negeri. Pada pertemuan JC RI‐AS pertama tersebut telah dibentuk enam 6 working group WG,
yaitu : a WG on Indonesia‐US Security Dialogue;
b WG on Trade and Investment Council TIC; c WG on Energy Policy Dialogue;
d WG on Education; e WG on Climate Change; dan
f WG on Democracy and Civil Society WGDCS Terkait dengan hal itu, Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas terlibat dalam Working
Group on Democracy and Civil Society WGDCS. Pada pertemuan JCM RI‐ASpertama tersebut juga telah disepakati Terms of Reference WGDCS untuk memprioritaskan kerjasama RI‐AS di enam 6
area, yaitu : a. Pemilihan umum dan partisipasi politik Elections and political participation;
b. Etika dan tanggung jawab media, serta kebebasan berpendapat Media ethics, accountability and freedom of expression;
c. Penciptaan perdamaian dan penyelesaian konflik Peace building and conflict resolution; d. Promosi HAM dan kebebasan dasar untuk seluruh lapisan masyarakat Promotion of
human rights and fundamental freedoms for all people; e. Promosi tata kelola pemerintahan yang demokratis, termasuk keterlibatan masyarakat
sipil, pemberantasan korupsi, dan meningkatkan transparansi Promotion of democratic
2 governance, including civic engagement, combating corruption and enhancing
transparency; dan f. Memperkuat supremasi hukum Sustaining and strengthening the rule of law.
Selain itu, WGDCS juga menyepakati bahwa ke depan akan melibatkan unsur civil society, dan untuk segera menetapkan program of activities untuk periode 2010‐2011.
Dalam menjalankan perannya sebagai anggota WGDCS, Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas mengalokasikan anggaran sebesar sekitar Rp 350,000,000,‐ yang digunakan untuk
menghadiri pertemuan bilateral Joint Commission Meeting JCM Mid Term Review, The Third JCM Meeting, serta Election Visit Program yang merupakan salah satu deliverables dari The Third JCM
Meeting. Di samping itu, Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas juga menginisiasi berbagai pertemuan koordinasi terkait JCM, menyelenggarakan pertemuan untuk menindaklanjuti rencana‐
rencana yang telah disepakati di forum Mid Term Review dan JCM, serta menghadiri pertemuan lainnya yang diadakan oleh pihak‐pihak terkait. Berbagai kegiatan dan langkah yang ditempuh
tersebut juga terkait erat dan bersinergi dengan perjanjian kerjasama Pemerintah RI – AS yang dituangkan dalam Assistance Agreement on Democracy and Governance AA DG USAID Grant
Agreement No. 497‐026. Kemajuan yang cukup signifikan telah dicapai dan berbagai kegiatan kunci yang direncanakan telah berhasil diimplementasikan sesuai jadwal. Sejumlah inovasi dan
terorbosan yang dilakukan oleh WGDCS telah berhasil dilaksanakan dan mendapatkan apresiasi dari Menteri Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, sejumlah pembelajaran dan catatan dari
tahun 2012 ini perlu menjadi perhatian untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan di tahun‐tahun mendatang.
B. TUJUAN