dari total penduduk yang berada di Kecamatan Bandungan. Ini tercermin pada banyaknya petani responden yang berada pada kelompok umur 15-64 yang
merupakan umur produktif sedangkan penduduk yang berada pada umur tidak produktif adalah 3.787 jiwa. Petani yang memiliki umur produktif cenderung
lebih aktif dan sigap melaksanakan rangkaian aktivitas usahatani serta semangat ingin tahu yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi 2002 yang
mengatakan bahwa umur merupakan salah satu penentu cepat atau tidaknya proses adopsi inovasi.
4.1.3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Bandungan sangat beragam dan tersebar di banyak sektor. Sektor yang paling diminati sebagai sumber mata
pencaharian adalah sektor pertanian, terutama subsektor hortikultura. Berdasarkan Tabel 3. persentase jumlah tenaga kerja yang berada pada sektor hortikultura yang
didalamnya termasuk komoditi sayur-mayur, florikultura dan obat-obatan. Kecamatan Bandungan memang terkenal akan kekayaan hortikultura karena
kontur dataran Kecamatan Bandungan yaitu berupa dataran tinggi yang cocok untuk membudidayakan tanaman hortikultura sehingga sebagian besar penduduk
di Kecamatan Bandungan menggantungkan hidupnya dalam sektor pertanian khususnya hortikultura. Komposisi mata pencaharian dari penduduk Kecamatan
Bandungan dapat dilihat pada Tabel 3. berikut:
Tabel 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Bandungan Tahun 2015.
No Lapangan Usaha Jumlah
Persentase -- orang --
-- -- 1.
Tanaman Pangan 2.083
6,43 2.
Hortikultura 13.510
41,67 3.
Perkebunan 319
0,98 4.
Perikanan 26
0,08 5.
Peternakan 789
2,43 6.
Industri 2.720
8,39 7.
Konstruksi 1.697
5,23 8.
Perdagangan 4.905
15,13 9.
Hotel dan Rumah Makan 2.027
6,25 10. Transportasi dan Pergudangan
1.021 3,15
11. Pertambangan dan penggalian 19
0,06 12. Listrik dan gas
29 0,09
13. Informasi dan Komunikasi 62
0,19 14. Keuangan dan Asuransi
91 0,28
15. Jasa Pendidikan 524
1,62 16. Jasa Kesehatan
129 0,40
17. Jasa Kemasyarakatan 2.469
7,62 Jumlah
32.420 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Semarang, 2015.
Mata pencaharian yang paling banyak menyerap tenaga kerja berada kedua berada pada sektor perdagangan yaitu sebesar 15,13 dari total penduduk. Pada
kenyataan banyak pula anggota rumah tangga petani responden yang bekerja sebagai pedagang baik pedagang hasil pertanian maupun non pertanian.
Kecamatan Bandungan memang mempunyai aktivitas ekonomi yang aktif karena selain didukung oleh sarana perekonomian yang memadai, kondisi geografisnya
pun juga strategis karena berada di persimpangan antar kabupaten. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilowati dan Suryani 2000 dalam Agustian dan Ilham 2008
struktur pendapatan di perdesaan sudah berubah akan tetapi sektor pertanian masih dijadikan sumber pendapatan utama bagi rumah tangga perdesaan.
4.1.3. Sarana Perekonomian