Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Sisik Eretmochelys imbricata L. Pada Sarang Semi-alami di Pulau Pramuka, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Jakarta

RINGKASAN
E r r y Purwati. C02496027. Keberllasilarl Penetasan Telur Penyu Sisik
Eret~rroclrefysirnbricata L. Pada Sarang Semi-alami di Pulau Pramuka, Taman
Nasional L a u t Kepulauan Seribu, J a k a r t a (Dibawah bimbingan Ir. Saddon
Silalalii, MS., Dr. Ir. T r i Prartono, MSc., dan Ir. Agus Derrnavvan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberl~asilanpenetasan telur penyu
inzbricata L. pada sarang semi-alami dan hubungannya dengan
sisik Eretr~~oclielys
penaungan sarang, serta untuk mempelajari faktor-faktor fisik yang mernperlgaruhi
keberhasilan pelletasan telur penyu sisik. Dengall nlelakukall nlodifikasi teknik
penetasan dan pemantauan yang lebih intensif diharapkan dapat ditemukan upaya
pengelolaall konservasi yang terbaik sehingga keberhasilan penetasa~~dapat
ditingkatkan dan keberadaan penyu sisik di alam tetap tetjaga kelestariamya.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2000 di lokasi
Penetasan, Pembesaran, Penandaan dan Pelepasan Penyu sisik (PHPA-JBA) Pulau
Pramuka, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Jakarta. Telur-telur yang
ditransinkubasi pada sarang semi-alami Pulau Prarnuka berasal dari Pulau Peteloran
Timur, berjumlah 450 butir dengan ukuran diameter telur rata-rata 35,7 gr (kisaran
20,8-30,O gr) dan berat rata-rata 26,l gr (20,8-30,O gr). Telur tersebut kemudian
dibagi kedalam sarang dengan tiga perlakuan (sarang tanpa naungan, satang dengall
naungan daun kelapa, dan sarang dengan naungan seng) dan masing-masing

perlakuan tiga kali ulangan. Masing-masing berisi 50 butir telur.
Keberhasilan menetas (hatching success) pada sarang tanpa naungan berkisar
antara 24-46% (37,33*11,7%), sarang dengan naungan daun kelapa yaitu 40-46%
(44?3,5%),dan sarang dengan naungan seng yaitu 28-48% (37,33+10,1%). Analisis
sidik ragam terhadap nilai keberhasilan penetasail menunjukkan bahwa perbedaan
penaungan tidak berpengamh nyata terhadap keberhasilan penetasan. Persentase ratarata keberhasilan penetasan untuk semua perlakuan berada di bawah 50% yang berarti